• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Belimbing - Kecamatan Pupuan - Kabupaten Telimbing.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Belimbing - Kecamatan Pupuan - Kabupaten Telimbing."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BELIMBING

KECAMATAN : PUPUAN

KABUPATEN : TABANAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : I Putu Panji Wiraputra Wardias

No. Mahasiswa : 1321105050

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan yang telah saya lakukan selama di lokasi KKN

PPM.

Belimbing, 29 Agustus 2016

Mengetahui,

DPL Desa Belimbing Keluarga Dampingan

( Ir. Wahyu Dwijani Sulihingtyas, M.Kes ) ( I Ketut santika ) NIP. 195909191985032002

Menyetujui,

Kepala Desa Belimbing

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN...1

1.1Profil Keluarga Dampingan...1

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan...3

1.2.1Pendapatan Keluarga ...3

1.2.2Pengeluaran Keluarga ...4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH...6

2.1 Permasalahan Keluarga ...6

2.2 MasalahPrioritas ...7

2.2.1 Tidak Memiliki Pendapatan Tetap ...7

2.2.2 Tidak Berani Meminjam Dana Untuk Memulai Usaha Baru ...8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1Program ...8

3.1.1 Program untuk Membuka Usaha Baru...8

3.1.2 Program Edukasi Penataan Ruangan ...9

3.2 Jadwal Kegiatan...12

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ...12

4.1 Waktu Pelaksanaan ... ...12

4.2 Lokasi KK Dampingan...12

4.3 Pelaksanaan...12

4.4 Hasil...12

4.5 Kendala...12

BAB V PENUTUP...19

5.1 Simpulan...19

(4)
(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu

kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat, dalam kegiatan

pemberdayaan masyarakat. KKN merupakan wadah bagi mahasiswa yang berguna untuk

menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan mekanisme kerja sesuai

dengan persyaratan yang di dapat selama melakukan pembelajaran di kampus. Dalam pelaksaan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) diarahkan agar dapat menjamin keterkaitan antara dunia

akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Selain itu, salah satu program unggulan dari pelaksanaan KKN

PPM adalah program pendampingan kelurga.

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan

sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK

dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Maksud dari

dilaksanakannya Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah untuk membantu pemberdayaan

keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan

keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang

bahagia dan sejahtera.

Tujuan dari pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga (PKK) adalah untuk

meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan

keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang

inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga

pedesaan lainnya. Melalui kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif

dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan yang di alami oleh

keluarga dampingan.

Dalam pelaksanaannya Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa

keluarga yang terdapat di delapan banjar dusun di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten

(6)

Belimbing Anyar, Banjar Dinas Belantibah, Banjar Dinas Belimbing Desa, Banjar Dinas

Durentaluh, Banjar Dinas Suradadi, Banjar Dinas Beniti.

Pada KKN PPM periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah

satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Belantibah yaitu Keluarga Bapak I Ketut

Santikayang tergolong sebagai keluarga kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa

Sekardadi, I Made Adi Suyana, SH beserta Bapak Kelian Dinas Belantibah , I Ketut Upadana.

Berikut ini adalah data dari keluarga BapakI Ketut Santika.

Data keluarga I Ketut Santika dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Ketut Santika Kawin 43 SLTP/Sederajat Petani Kepala

Keluarga

2 Ni Wayan Sumiasih Kawin 40 Akademi/Diploma

III/S. Muda

Wiraswasta Istri

3 I Gede Yoga

Andika Maha Putra

Belum

Kawin

16 Pelajar Belum Bekerja Anak

4 Ni Made Ayu Diah

Pradnya Dewi

Belum

Kawin

9 Pelajar Belum Bekerja Anak

5 I Ketut Ngapel Kawin 75 Tamat

SD/Sederajat

Petani/Pekebun Orang Tua

6 Ni Nyoman Redati Kawin 71 Tamat

SD/Sederajat

Petani/Pekebun Orang Tua

Bapak I Ketut Santika menetap di Br. Belantibah. Beliau tinggal di areal lahan sekitar 3

are. di rumah semi permanen di atas tanah desa belimbing yang tidak bisa menjadi tanah pribadi.

Rumah Bapak Ketut memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1 dapur, untuk kamar mandi beliau

mengandalkan pemandian umum yang berada di sebalah rumah untuk kebutuhan sehari-harinya,

Beliau masih tinggal bersama Ayah yang bernama I Ketut Ngapel yang berumur 75 tahun dan

Ibunya yang bernama Ni Nyoman Redati yang berumur 71 tahun. Untuk ayah dan ibu bapak ketut,

(7)

Bapak Ketut berprofesi sebagai pekebun. Beliau mempunyai seorang istri bernama Ni

Wayan Sumiasih berprofesi sebagai wiraswasta. Bapak Ketut dikaruniai satu anak laki-laki dan

satu anak perempuan. Anak pertama dari Bapak Ketut bernama I Gede Yoga Andika Maha Putra,

Saat ini Yoga masih menempuh pendidikan di SMA 1 Pujungan sebagai siswa kelas sepuluh.

Karena, jarak dan waktu yang di tempuh cukup jauh untuk menuju ke sekolahnya Yoga tinggal

bersama saudara dari Bapak Ketut. Untuk setiap minggunya Yoga hanya pulang kerumah pada

hari sabtu dan hari minggu. Sementara anak kedua dari Bapak Ketut bernama Ni Kadek Ayu Diah

Pradnya Dewi. Saat ini Kadek masih menempuh pendidikan di SD 4 Belimbing sebagai siswi kelas

dua.

Kondisi rumah dari Bapak Ketut cukup baik, akan tetapi masih kurang dalam penataan

ruangan yang mengakibatan rumah dari Bapak Ketut telihat sempit. Untuk kebersihan

rumah,keluarga Bapak ketut cukup bersih walaupun istri dari Bapak Ketut membuka sebuah

warung dan rumah dari Bapak Ketut berdekatan dengan peternakan ayam yang berjarak kurang

lebih 200 m.

Setiap harinya Bapak Ketut tidak memiliki pekerjaan tetap, beliau hanya pergi ke kebun

hanya tiga kali dalam sebulan untuk membersihkan rumput liar, biasanya beliau berangkat dari

rumah mulai pukul 08.00 wita dan pulang kerumah sekitar pukul 17.00 wita. Beliau hanya

mengandalkan warung yang dikelolanya bersama istri di depan rumahnya untuk menyukupi

kebutuhan hidup sehari-hari. Di rumah Bapak Ketut sudah memiliki listrik dan untuk air Bapak

Ketut mengandalkan pemandian umum yang berada di sebelah rumahnya. Keadaan dapur dari

Bapak Ketut bisa di bilang tidak layak dikarenakan dapur yang selayaknya tempat memasak di

jadikan tempat tidur oleh ayah dan ibu dari Bapak Ketut.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Seperti pekebun pada umumnya yang penghasilannya tergantung pada masa panen tiap

beberapa bulan, penghasilan dari Bapak Ketut sendiri tidak menentu setiap bulan, apalagi Bapak

Ketut tidak memiliki kebun, beliau hanya sebagai penggarap kebun dan pendapatan dari penjualan

perkebunan dibagi dua dengan pemilik kebun,. Oleh karena itu untuk setiap harinya beliau hanya

mengandalkan pendapatan dari warung yang beliau miliki yaitu kurang lebih sekitar Rp. 75.000

(8)

hanya mendapatkan Rp. 25.000 dan untuk penghasilan setiap bulannya Bapak Ketut kurang lebih

berpenghasilan Rp. 1.500.00 dari warung yang dikelola. Sebelumnya Bapak Ketut sempat

membuat dan menjual kerajinan kesenian bali yaitu rindik. Akan tetapi, hal itu tidak di lanjutkan

kembali dikarenakan pada tahun 2014 beliau sibuk merawat kakak perempuannya yang sakit.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

 Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk biaya sekolah anak-anaknya,

setiap harinya Keluarga Bapak I Ketut Santika rata-rata menghabiskan biaya sekitar Rp.

50.000.

 Listrik dan Air

Untuk biaya listrik setiap bulannya Keluarga Bapak I Ketut Santika mengeluarkan

Rp. 40.000. Sedangkan untuk air, Keluarga Bapak I Ketut Santika mengandalkan tempat

pemandian umum yang berada di sebelah rumahnya untuk memenuhi kebutuhan air

sehari-hari.

 Pendidikan

Untuk pendidikan anak-anaknya, Bapak Ketut mengandalkan Beasiswa kurang

mampu untuk menyekolahkan kedua anaknya.

 Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, ayah dari Bapak Ketut menderita anemia dan untuk saai

ini keadaannya sudah membaik di banding tahun kemarin. Sedangkan, ibu dari Bapak

Ketut menderita rematik dan asam urat, untuk saat ini keadaan ibu dari Bapak Ketut

kesulitan dalam berjalan jauh.

 Rohani

Untuk kebutuhan persembahyangan sehari-hari keluarga Bapak Ketut membuat

sendiri prasana persembahyangan seperti canang guna menghemat pengeluaran harian.

Sedangkan, pengeluaran rohani pada saat hari raya besar keagamaan tidak menentu.

(9)

Pengeluaran sosial Keluarga Bapak Ketut biasanya berasal dari kegiatan menyama

braya seperti upacara pawiwahan dan kematian. Saat ada tetangga atau kerabat yang

mengadakan upacara pawiwahan biasanya masing-masing kepala keluarga mengeluarkan

sembako. Sedangkan saat ada upacara kematian masing-masing kepala keluarga

mengeluarkan biaya suka duka dalam bentuk sembako. Untuk tahun ini, Keluarga Bapak

ketut mengeluarkan biaya peturunan untuk membangun Pura Dalem Belimbing Desa

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Setelah beberapa kali melakukan kunjungan dan pertemuan kerumah Keluarga

Bapak Ketut selaku keluarga dampingan. Penulis mengidentifikasikan beberapa

permasalahan yang di hadapi oleh Keluarga Bapak I Ketut Santika sebagai berikut,

diantaranya :

 Tidak memiliki penghasilan tetap

 Tidak berani meminjam dana untuk memulai usaha baru

 Mahalnya harga kebutuhan sehari-hari

 Orang tua dari Bapak I Ketut Santika menderita anemia, rematik dan asam

urat.

 Kurang tempat tidur untuk orang tua Bapak I Ketut Santika

 Kurangnya Penataan Ruangan

Dari beragam masalah yang terangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan

ke dalam beberapa kategori :

 Ekonomi

 Kesehatan

 Kebersihan

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan analisis KUWAT (Kemampuan, Uang, Waktu, Alat, Tenaga),

permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah diantaranya :

 Tidak memiliki pendapatan tetap

 Tidak berani meminjam dana untuk memulai usaha baru

(11)

2.2.1 Tidak Memiliki Pendapatan Tetap

Pendapatan Pak Ketut sebagai pekebun terkadang tidak menentu sehingga

terkadang keuangannya terkendala ketika tidak ada panen. Sementara itu untuk

mendukung perekonomian keluarga istri Pak Ketut membuka sebuah warung akan tetapi

hal itu tidak cukup membantu dikarenakan jumlah pembeli tidak menentu setiap harinya,

terkadang warung dari istri Bapak Ketut memperoleh banyak pembeli, namun terkadang

pula warungnya sepi pembeli.

2.2.2 Tidak Berani Meminjam Dana Untuk Memulai Usaha Baru

Minimnya pendapatan setiap bulan yang didapat dari keluarga Bapak Ketut dan

tidak menentunya pendapatan dari bidang perkebunan membuat beliau ingin membuka

usaha baru. Akan tetapi, keinginan beliau untuk membuka usaha baru terhalang dengan

tidak adanya modal yang dimiliki oleh Bapak Ketut dan tidak beraninya beliau meminjam

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Berdasarkan pemaparan diatas mengenai permasalahan yang dihadapi Keluarga Bapak I

Ketut Santika, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan

masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan

selama mendampingi keluarga I Ketut Santika diantaranya,

3.1.1 Program untuk Membuka Usaha Baru

Program ini merupakan program pemberian informasi dan saran untuk Keluarga I Ketut

Santika. Program ini dilaksanakan dengan memberikan saran kepada Keluarga I Ketut Santika

untuk berani mengambil segala macam resiko dalam membuka usaha baru yang lebih di

bandingkan dengan usaha sebelumnya dengan membuka sebuah warung makan dengan menyewa

sebuah ruko di Jalan Raya Antosari Pupuan dikarenakan jalan ini merupakan jalan umum yang

strategis untuk membuat sebuah warung makan. Selain itu masakan dari Istri Bapak Ketut yaitu

Ibu Ni Wayan Sumiasih bisa dikatakan nikmat. Dengan membangun sebuah warung makan ini

diharapkan penghasilan dari Bapak Ketut yang tidak menentu tiap bulannya akan terbantu dengan

berani mengambil segala macam resiko untuk meminjam dana guna membuka usaha baru yaitu

warung makan.

3.1.2 Edukasi Penataan Ruangan

Edukasi ini dilakukan untuk membagi informasi kepada I Ketut Santika dan keluarga

mengenai pentingnya penataan ruangan di dalam maupun di luar rumah agar bersih dan rapi.

Karena dengan dirumah bapak Ketut sendiri barang-barang yang terdapat di dalam kamar tidur,

ruang tamu dan dapur tidak rapi dalam penempatan barang-barang. Dengan rapinya penempatan

barang-barang di dalam maupun luar ruangan akan berpengaruh dengan kesehatan anggota

keluarga Bapak Ketut.

(13)

No. Hari/tanggal Jenis Kegiatan Waktu (jam)

1 Rabu, 25 Juli 2016 Pembagian Keluarga Dampingan oleh

Kepala Desa Belimbing sekaligus

berkenalan dengan keluarga Bapak I Ketut

Santika di damping oleh Kelian Dinas

Banjar Belantibah

4

2 Rabu, 27 Juli 2016 Pendataan profil keluarga dampingan dan

memfoto kartu keluarga. Beramah tamah

dan bercerita permasalahan yang sedang

dihadapi

4

3 Jumat, 29 Juli 2016 Berkunjung untuk lebih mendekatkan diri

dengan keluarga Bapak I Ketut Santika

2

4 Sabtu, 30 Juli 2016 Berkunjung untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan guna membantu keluarga

Bapak I Ketut Santika

3

4 Minggu, 31 Juli 2016 Diskusi ringan guna mengenal lebih dekat

keluarga Bapak I Ketut Santika dan

membantu persiapan untuk melasti

3

5 Senin, 1 Agustus 2016 Berkunjung dan menanyakan masalah

kesehatan dan asuransi kesehatan keluarga 3

6 Selasa, 2 Agustus 2016 Melasti ke pantai soka bersama keluarga

Bapak Ketut Santika

4

7 Kamis, 4 Agustus 2016 Berkunjung dan berdiskusi ringan mengenai

pengalaman hidup keluarga Bapak I Ketut

Santika

(14)

8 Jumat, 5 Agustus 2016 Berkunjung dan menanyakan pendapatan dan

pengeluaran ekonomi keluarga Bapak I Ketut

Santika

4

9 Sabtu, 6 Agustus 2016 Berkunjung dan memberikan solusi atau

saran pentingnya perencanaan keuangan

untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran

ekonomi.

4

10 Minggu, 7 Agustus 2016 Berkunjungn kerumah Bapak I Ketut Santika

untuk berbincang dan membantu

mengerjakan tugas sekolah anaknya

4

11 Selasa, 9 Agustus 2016 Makan malam bersama dan bercengkrama

bersama.

4

12 Kamis, 11 Agustus 2016 Mancing bersama Bapak I Ketut Santika agar

lebih akrab dengan Keluarga

5

13 Jumat, 12 Agustus 2016 Makan malam bersama Keluarga Bapak I

Ketut Santika guna membahas penting

keberanian dalam membangun bisnis baru 3

14 Kamis, 18 Agustus 2016 Berkunjung untuk berbincang-bincang

dengan Bapak I Ketut Santika

2

15 Jumat, 19 Agustus 2016 Berbelanja kebutuhan warung bersama Ibu Ni

Wayan Sumiasih di pasar Bajera

3

16 Minggu, 21 Agustus

2016

Berkunjung untuk berbincang dan ikut

membantu membersihkan rumah dengan

keluarga Bapak I Ketut Santika

6

17 Selasa, 23 Agustus 2016 Membantu Bapak I Ketut Santika membuat

warung makan di ruko Br. Belantibah

(15)

18 Rabu, 24 Agustus 2016 Berkunjung untuk membantu penataan ruang

tamu dan halaman Bapak I Ketut Santika

6

19 Kamis, 25 Agustus 2016 Berkunjung untuk menghadiri undangan

makan malam bersama dengan Bapak I Ketut

Santika

3

20 Jumat, 26 Agustus 2016 Berkunjung, bercengkrama dan mengundang

Keluarga Bapak I Ketut Santika untuk

menghadiri acara perpisahan KKN PPM

UNUD.

5

21 Sabtu, 27 Agustus 2016 Bersama keluarga Bapak I Ketut Santika

dalam acara perpisahan KKN PPM UNUD

sekaligus memberikan motivasi hidup dan

mengingatkan saran atau solusi yang pernah

diberikan

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA Jenis Kegiatan Tanggal Lokasi Kendala Solusi Hasil Pembagian

Keluarga

Dampingan oleh

Kepala Desa

Belimbing sekaligus

berkenalan dengan

keluarga Bapak I

Ketut Santika di

damping oleh

Kelian Dinas Banjar

Belantibah

Rabu, 25

Juli 2016

Di Kantor

Desa

Belimbing –

Rumah

Kepala

Dusun

Belantibah –

Rumah

keluarga

dampingan

Akses menuju

rumah Kepala

Dusun medannya

sedikit susah

Berhati-hati

karena jalan

yang licin

Informasi ringan

mengenai keluarga

Bapak I Ketut

Santika

Pendataan profil

keluarga dampingan

dan memfoto kartu

keluarga. Beramah

tamah dan bercerita

permasalahan yang sedang dihadapi Rabu, 27 Juli 2016 Di rumah keluarga dampingan

- - Diperoleh biodata

seluruh anggota

keluarga berupa

Kartu Keluarga dan

mengetahui bahwa

keluarga dampingan

tidak memiliki anak.

Berkunjung untuk

lebih mendekatkan

diri dengan

keluarga Bapak I

Ketut Santika Jumat, 29 Juli 2016 Di rumah keluarga dampingan

- - Semakin akrab

dengan keluaraga

(17)

Berkunjung untuk

memperoleh

informasi yang

dibutuhkan guna

membantu keluarga

Bapak I Ketut

Santika Sabtu, 30 Juli 2016 Di rumah keluarga dampingan

- - Diketahuinya

beberapa masalah

yang sedang

dihadapi keluarga

dampingan

sehubungan dengan

latar belakang

keluarga.

Diskusi ringan guna

mengenal lebih

dekat keluarga

Bapak I Ketut

Santika dan membantu persiapan untuk melasti Minggu, 31 Juli 2016 Di rumah keluarga dampingan

Tidak bisa

mejejahitan untuk

prasarana

persembahyangan

dan Mencari

bahan untuk

membuat

prasaran

persembahyangan

bahan yang di

perlukan banyak

memerlukan biaya Lebih mendahulukan kebutuhan pribadi dibandingkan duniawi, karena pendapatan

keluarga dari

Bapak Ketut

tidak terlalu

banyak

Lebih akrab dengan

istri dan ibu dari

Bapak I Ketut

Santika Berkunjung dan menanyakan masalah kesehatan dan asuransi kesehatan keluarga

Bapak I Ketut

Santika Senin, 1 Agustus 2016 Di rumah keluarga dampingan

Mengetahui bahwa

keluarga dampingan

telah memiliki kartu

BPJS dan

(18)

Melasti ke pantai soka bersama keluarga Bapak Ketut Santika Selasa, 2 Agustus 2016 Di Pantai Soka

- - Lebih akrab dengan

Keluarga dan sanak

saudara dari Bapak I

Ketut Santika

Berkunjung dan

berdiskusi ringan

mengenai

pengalaman hidup

keluarga Bapak I

Ketut Santika Kamis, 4 Agustus 2016 Di rumah keluarga dampingan Mengetahui

penyebab Bapak

Ketut Santika tidak

mencari pekerjaan

sampingan, karena

Bapak Ketut pada

tahun 2015 sibuk

merawat kakaknya

yang sakit dan untuk

saat ini beliau malas

untuk mencari

pekerjaan lain dan

memlih menjadi

pekebun Berkunjung dan menanyakan pendapatan dan pengeluaran ekonomi keluarga

Bapak I Ketut

Santika Jumat, 5 Agustus 2016 Di rumah keluarga dampingan

Tidak tentunya

pendapatan

keluarga

Lebih bisa

mengatur

keuangan

Di ketahui

pendapatan dan

pengeluaran Keluar

Bapak I Ketut

Santika setiap

bulannya Berkunjung dan memberikan solusi atau saran pentingnya perencanaan Sabtu, 6 Agustus 2016 Di rumah keluarga dampingan Keluarga dampingan sulit untuk memahami cara mengatur perencanaan Menjelaskan secara perlahan-lahan dan dengan bahasa yang Keluarga dampingan

memahami untuk

mengatur keuangan

(19)

keuangan untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran ekonomi keuangan keluarga sederhana dan mudah dimengerti. Berkunjungn

kerumah Bapak I

Ketut Santika untuk

berbincang dan membantu mengerjakan tugas sekolah anaknya Minggu, 7 Agustus 2016

- - Lebih

mengakrabkan diri

dengan Keluarga

Bapak I Ketut

Santika

Makan malam

bersama dan

bercengkrama

bersama

Selasa, 9

Agustus

2016

.- - Semakin akrab

dengan seluruh

anggota keluarga.

Mancing bersama

Bapak I Ketut

Santika

Kamis, 11

Agustus

2016

Di pantai

soka

- - Lebih

mengakrabkan diri

dengan Bapak I

Ketut Santika

Makan malam

bersama Keluarga

Bapak I Ketut

Santika guna

membahas penting

keberanian dalam

membangun bisnis

baru

Jumat, 12

Agustus

2016

Dirumah

keluarga

dampingan

Bapak I Ketut

Santika kurang

berani untuk

meminjam modal

lagi untuk

membuka usaha

baru Memberi saran pentingya keberanian untuk membangun usaha baru

Bapak I Ketut

santika menerima

saran dan memikir

kembali untuk

membangun usaha

(20)

Berkunjung untuk

berbincang-bincang

dengan Bapak I

Ketut Santika

Kamis, 18

Agustus

2016

Diruma

keluarga

dampingan

- - Keluarga Bapak

Santika

menganggap penulis

sudah seperti

anaknya sendiri

Berbelanja

kebutuhan warung

bersama Ibu Ni

Wayan Sumiasih di

pasar Bajera

Jumat, 19

Agustus

2016

Pasar Bajera Minimnya uang

untuk membeli

beraneka macam

barang dagangan Memanfaatkan uang yang dimiliki untuk memberli barang dagangan untuk kebutuhan warung Mendapatkan

barang dagangan

sesuai dengan uang

yang di miliki Ibu

wayan Sumiasih

untuk warung

Berkunjung untuk

berbincang dan ikut

membantu

membersihkan

rumah dengan

keluarga Bapak I

Ketut Santika

Minggu, 21

Agustus 2016 Rumah keluarga dampingan Barang-barang banyak

berserakan di

dalam kamar dan

barang

dagangannya

tidak tersusun

dengan rapi Membersihkan rumah dan memberi saran mengenai pentingya barang dagangan tersusun rapi agar menarik minat pembeli

Rumah keluarga

Bapak I Ketut

Santika terlihat lebih

rapi di bandingkan

sebelumnya

Membantu Bapak I

Ketut Santika

membuat warung

makan di depan

ruko Br. Belantibah

Selasa, 23

Agustus

2016

Di depan Br.

Belantibah

- - Membantu

meringankan

pekerjaan Bapak I

Ketut Santika dalam

membuat warung

(21)

Berkunjung untuk

membantu penataan

ruang tamu dan

halaman Bapak I

Ketut Santika

Rabu, 24

Agustus

2016

Rumah

keluarga

dampingan

Rumah keluarga

Bapak I Ketut

Santika kurang

rapi khususnya

bagian ruang

tamu

Membersihkan

rumah Bapak I

Ketut Santika

Rumah Keluarga I

Ketut Santika

terlihat lebih rapi

Berkunjung untuk

menghadiri

undangan makan

malam bersama

dengan Bapak I

Ketut Santika

Kamis, 25

Agustus

2016

Rumah

keluarga

dampingan

- - Keluarga I Ketut

santika sudah

mengaggap penulis

seperti keluarga

sendiri

Berkunjung,

bercengkrama dan

mengundang

Keluarga Bapak I

Ketut Santika untuk

menghadiri acara

perpisahan KKN

PPM UNUD

Jumat, 26

Agustus

2016

Rumah

keluarga

dampingan

- - Keadaan dengan

keluarga dampingan

samakin dekat sudah

seperti keluarga

sendiri

Bersama keluarga

Bapak I Nengah

Ngurah dalam acara

perpisahan KKN

PPM UNUD

sekaligus

memberikan

motivasi hidup dan

mengingatkan saran

Sabtu, 27

Agustus 2016 Dirumah keluarga dampingan Mengingatkan

kembali keluarga

dampingan dengan

solusi dan saran

yang pernah

diberikan serta

memberikan

(22)

atau solusi yang

pernah diberikan

mengatasi

(23)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari pemaparan tersebut diatas selama pelaksanaan KKN-PPM selama satu bulan di Banjar

Dinas Belantibah, keluarga I Ketut Santika termasuk keluarga kurang mampu yang memiliki

permasalahan di bidang ekonomi, kesehatan dan kebersihan. Program pemecahan masalah yang

dijalankan berupa memberikan solusi atas masalah yang ditemukan. Program pemecahan masalah

yang telah di laksanakan di antaranya adalah program untuk membuka usaha baru dan edukasi

penataan ruangan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan

masalah, memberikan solusi dengan cara edukasi dan motivasi untuk menghadapi masalah

tersebut.

5.2 Rekomendasi

Setelah berakhirnya program pendampingan keluarga KKN-PPM Universitas Udayana

Periode XIII ini diharapkan keluarga Bapak I Ketut Santika nantinya bisa hidup lebih baik dari

sebelumnya. Diharapkan nantinya Keluarga Bapak Ketut mampu mempunyai sebuah warung

makan sesuai dengan harapannya. Diharpkan pula kedepannya keluarga Bapak Ketut mampu

(24)
(25)
(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor menurut Pasal 49 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah. (1)

- Makanan tradisional Minangkabau dan jenis pangan yang tersedia di Sumbar dapat menyediakan menu makanan yang bergizi, beragam dan berimbang. Contoh makanan Minang serta zat

karakter tanggung jawab, kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.. Kegiatan pembelajaran mengajarakan karakter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kinerja pemerintah di Eks-karesidenan Surakarta mengalami ketidakstabilan yang dapat terlihat dari analisis pertumbuhan keuangannya; (2)

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini yaitu label syariah, harga dan fasilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang di Pasar

Samuel J Comroe as a comedian flouts the maxims to create his comedy with giving his way without any intention to mislead the hearer but just to make some joke, not

[r]