Konsep Dasar
Dalam teori manajemen koordinasi makna terdapat beberapa konsep dasar, yaitu:
1. Manajemen
Jenis-jenis interaksi sosial yang kita lakukan dengan orang lain dipandu atau dibatasi oleh berbagai aturan. Para interaktan harus memahami realitas sosial dan kemudian memasukkan peraturan saat mereka memutuskan bagaimana bertindak dalam situasi yang diberikan. Dari penggunaan aturan, masing-masing individu mengatur dan mengkoordinasikan makna dalam percakapan. Teori manajemen koordinasi makna memandang percakapan sebagai serangkaian kejadian yang saling terhubung dimana masing-masing individu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.
2. Koordinasi
Koordinasi merujuk pada tingkatan dimana setiap orang melihat bahwa tindakan mereka telah disesuaikan menjadi beberapa urutan atau pola tindakan yang dapat saling dimengerti. Jika dalam interaksi setiap orang dapat menyadari apa yang mitra mereka katakan maka dapat dikatakan bahwa percakapan yang terjadi berubah menjadi koordinasi. Para ilmuwan percaya bahwa keinginan setiap orang untuk melakukan koordinasi dalam suatu interaksi tumbuh dan berkembang dari makna subyektif.
Dalam artian, pesan yang sama mungkin saja memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Untuk menghindari hal ini, orang akan menjalin kerja sama untuk saling berbagi makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense making adalah landasan atau dasar bagi terjadinya koordinasi. Dengan token dalam informasi yang terhubung melalui saluran, hubungan logika dapat muncul, kemudian berkontribusi pada pembuatan makna. Sense making membantu orang untuk
membentuk pemahaman umum dan kemudian membangun koordinasi antar manusia.
Konsep koordinasi berkaitan dengan kenyataaan bahwa tindakan kita tidak berdiri sendiri berkaitan dengan komunikasi. Kata-kata atau tindakan yang kita gunakan selama percakapan bersama-sama memproduksi pola-pola yang dikenal sebagai kisah kehidupan. Pola-pola ini mempengaruhi perilaku yang digunakan selama interaksi sebagai jalan untuk melakukan kolaborasi. Menurut Pearce dan Cronen, konsep koordinasi dimaksudkan untuk menyuguhkan dasar untuk mengingat sisi lain dari sebuah kisah.
Terdapat tiga kemungkinan keluaran koordinasi yaitu :
Orang-orang yang terlibat dalam interaksi mencapai koordinasi.
Orang-orang yang terlibat dalam interaksi gagal dalam mencapai koordinasi.
Orang-orang yang terlibat dalam interaksi mencapai koordinasi pada tingkatan tertentu.Jika sebuah interaksi gagal untuk mencapai koordinasi atau mencapai koordinasi secara sebagian, maka jalan keluar yang mungkin adalah bergerak ke tingkatan makna yang lain.
1.
MaknaKita telah pahami bersama bahwa makna dibentuk melalui proses interaksi sosial. Dalam teori manajemen koordinasi makna, dijelaskan bahwa orang mengatur makna secara hierarkis. Para teoris sepakat dalam dua hal terkait makna secara hierarkis yaitu :
Hierarki makna mendefinisikan konteks dimana aturan konstitutif dan aturan regulatif dipahami.
Konteks tersebut diatur dalam hierarki keabstrakan. adsHierarki dari Makna yang Terorganisasi
IsiDalam teori manajemen koordinasi makna, yang dimaksud dengan isi adalah terkait dengan data mentah dan informasi yang dikatakan selama komunikasi. Dengan kata lain, isi adalah kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi. Penting untuk dipahami bahwa isi sendiri tidaklah cukup untuk membentuk makna dalam komunikasi.
Tindak tuturSalah satu bagian integral dari teori manajemen koordinasi makna adalah tindak tutur atau speech act. Tindak tutur atau speech act mengkomunikasikan intensi pembicara dan mengindikasikan bagaimana komunikasi seharusnya dilakukan. Tindak tutur atau speech act adalah tindakan yang kita tampilkan saat berbicara termasuk pujian, penghinaan, janji, ancaman, asersi, dan pertanyaan. Teori manajemen koordinasi makna mengacu pada teori tindak tutur yang selanjutnya memecah tindak tutur menjadi kategori bunyi atau ucapan yang terpisah.
EpisodeUntuk menafsirkan tindak tutur, para ahli teori mendiskusikan episode atau rutinitas komunikasi yang memiliki awal dan akhir yang pasti. Dalam arti tertentu, episode menggambarkan konteks dimana orang bertindak. Individu dalam interaksi mungkin berbeda dalam bagaimana mereka menekankan sebuah episode. Para ahli teori dengan jelas mencatat bahwa percakapan yang koheren memerlukan beberapa derajat tanda baca terkoordinasi. Tanda baca yang berbeda dapat menghasilkan kesan yang berbeda dari episode sehingga menciptakan perspektif di dalam dan di luar dari episode yang sama.
Naskah KehidupanDalam naskah kehidupan atau pola episode, sejarah hubungan dan interaksi setiap individu akan mempengaruhi aturan dan pola interaksi. Naskah kehidupan dapat dikatakan memiliki kesamaan dengan otobiografi masing-masing individu.