• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan Pemustaka terhadap Implernentasi Pelayanan Prima (Excellet Service) di Kantor Perpustolcaan dan Arsip Kota Administrasi Jaknrta Borat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepuasan Pemustaka terhadap Implernentasi Pelayanan Prima (Excellet Service) di Kantor Perpustolcaan dan Arsip Kota Administrasi Jaknrta Borat"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

SERVICE

) DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:

Farhan Bukhori

NIM: 1112025100026

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

(2)

Skripri

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelr

Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

oleh FarhenBukhoti 1112025100026

Di bawah bimbingan

Nurul Hpyati. M. Hust

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DA}I HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Saya yang bertanda tangardi bawah ini:

Nama

: Farhan Bukhori

NIM

:1fi2A25100026

Jurusan

: Ilmu Perpustakaan

Dengan

ini

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Kepuasan Pemustaka

terhadap Implernentasi Pelayanan Prima (Excellet Service)

di

Kantor Perpustolcaan dan Arsip Kota Administrasi Jaknrta Borat adalah benar hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenui salah satu persyaratan memperoleh gelar strata

l.

Sennra sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil penjiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlalru di UIN Symif Hidayatullah Jakda.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggwg javnb saya.

(4)

Judul

Skripsi : Kepuasan

Pemustaka Terhadap Implementasi Pelayanan prima (Excellent Service) Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat

Ujian Skripsi : 8 Agustus 2016

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (Sl) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullat Jakarta.

J akarta, I 6 Agustus 20 I 6

TandaTangan

Tanggal Nama

NIM

1.

Ketua Sidang

2.

Sekretaris Sidang

3.

Pembimbing

4.

Penguji I

5.

Penguji

II

Mukmin Supravoei. M.Si

NrP. 19620301 199903

Nurul Hayati. M.Hum

NIP.

Alfida, MLIS

NIP. 19710215

Erika. M.Hum NIP.

: Farhan Bukhori :1112025100026

Pungki Pumomo: MLIS

NIP. 19641215 t99903

I

005

Gl

-aJ,tL
(5)

i

Farhan Bukhori (NIM: 1112025100026). Kepuasan Pemustaka terhadap Implementasi Pelayanan Prima (Excellent Service) di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat. Di bawah bimbingan Nurul Hayati, M. Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi (KPAK) Jakarta Barat dalam mengimplementasikan pelayanan prima dan kepuasan pemustaka terhadap pelayanan prima yang diberikan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan gabungan (kualitatif dan kuantitatif), di mana teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara dan kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa indikator atau aspek yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh KPAK Jakarta Barat dalam memberikan pelayanan prima. Indikator ini adalah kehandalan (reliability), komunikasi (communicaton), respon (responsiveness), memahami pemustaka (understanding your customer), akses (accessibility) dan petugas perpustakaan atau pustakawan (staffing). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu cara KPAK Jakarta Barat dalam mengimplementasikan pelayanan prima sudah baik seperti pada indikator kehandalan adalah mengunakan teknologi dalam peminjaman dan pengembalian. Pada indikator komunikasi dengan menjalin komunikasi yang baik antara pustakawan dengan pemustaka. Pada indikator memahami pemustaka dengan membuat kotak saran. Pada indikator pustakawan sebagian tenaga KPAK merupakan lulusan dan diklat kepustakawanan. Akan tetapi masih terdapat kekurangan pada indikator respon dan akses, yakni KPAK tidak merespon perubahan kebutuhan informasi pemustaka dari sebelumnya tercetak menjadi digital dan sarana yang rusak seperrti toilet, AC dan komputer. Berdasarkan tingkat kepuasan pemustaka terkait pelayanan prima yang diberikan KPAK Jakarta Barat sudah baik. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang membuat kepuasan pemustaka menurun, di antaranya adalah pemahaman pustakawan terhadap koleksi , fasilitas atau sarana prasarana yang terdapat di KPAK Jakarta Barat kurang memadai serta minimnya koleksi yang terdapat di KPAK Jakarta Barat yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemustaka.

(6)

ii Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat

dan hidayah-Nya, serta nikmat jasmani dan rohani yang diberikan-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis

haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.

Walaupun dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui

kesulitan, hambatan dan rintangan, tetapi berkat ketekunan, ketabahan, dorongan,

bimbingan dan petunjuk dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat

dirampungkan, walaupun masih jauh dari kesempurnaan.

Menginigat jasa dan bantuan dari semua pihak, maka dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusaan Ilmu

Perpustakaan.

4. Ibu Nurul Hayati, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

menyediakan waktu dan pemikirannya serta selalu sabar membantu dan

(7)

iii

penelitian di tempat yang Beliau pimpin.

6. Seluruh informan dalam penelitian ini baik dari pustakawan dan petugas

KPAK Jakarta barat yaitu ibu Siti Sarah, bapak Prio Pintadi dan Andru serta

para pemustaka yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan penulis.

7. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH UIN Jakarta yang telah

banyak memberikan masukan dan ilmunya kepada penulis, terutama bapak

Nuryudi selaku dosen pembimbing akademik yang telah membantu dan

memberikan saran kepada penulis.

8. Orang tua dan keluarga penulis, yang selalu memberikan semangat dan doa

yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

9. Teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan kelas A terutama laki-laki yaitu

Djalinus Rosidi, Ihsan Rolis, Adit Saputra, Joese Putra Yudha, Ahmad Fitri S,

Ari Ramma T, Panggih Nurapriyanto, Achmad Sufaily M, dan Muhammad

Braja M serta semua teman-teman angkatan 2012 yang telah banyak memberi

semangat kepada penulis.

10.Keluarga JIP UIN Jakarta teutama Bang Zulfikar Arman yang telah banyak

memberikan masukan dan semangat kepada penulis, bang Hasbi, kak

Jundiah, bang Kibar dan bang Derry serta semua teman-teman yang tak bisa

disebut satu per satu namun tak mengurangi rasa hormat dan rasa syukur atas

kebersamaan yang pernah terjalin bersama.

11.Teman-teman KKN SHINE yang telah banyak memberikan sinarnya kepada

(8)

iv ya rabbal ‘alamin.

Penulis

(9)

v LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESSAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR DIAGRAM ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Definisi Istilah ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum ... 7

1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 7

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum ... 8

3. Misi Perpustakaan Umum ... 9

B. Layanan Perpustakaan ... 10

1. Sistem Layanan ... 11

2. Jenis-jenis Layanan perpustakaan ... 12

3. Prinsip-prinsip dalam Pelayanan Perpustakaan ... 13

4. Standar nasaional Perpustakaan ... 14

C. Pelayanan Prima ... 15

1. Pengertian Layanan prima ... 15

2. Tujuan Pelayanan Prima ... 17

3. Konsep Pelayanan Prima ... 19

4. Dimensi Kualitas Pelayanan Prima ... 20

5. Layanan Prima di Perpustakaan ... 21

D. Kepuasan Pemustaka ... 24

(10)

vi BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 30

B. Sumber Data ... 30

C. Informan ... 31

D. Populasi dan Sampel ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

G. Jadwal Penelitian ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian ... 39

1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan ... 39

2. Visi dan Misi perpustakaan ... 41

3. Sumber Daya Manusia ... 41

4. Struktur Organisasi ... 42

5. Koleksi Perpustakaan ... 43

6. Layanna Perpustakaan ... 44

7. Gedung dan Ruang Perpustakaan ... 45

B. Hasil Penelititan ... 46

1. Identitas Responden ... 46

2. Implementai Pelayanan Prima ... 48

3. Kepuasan Pemustaka terhadap Implementasi Pelayanan Prima ... 56

C. Pembahasan ... 72

1. Identitas Responden ... 72

2. Implementasi Pelayanan Prima... 73

3. Kepuasan Pemustaka terhadap Implementasi Pelayanan Prima .. 77

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN

(11)

vii

Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 46

Diagram 4.2 Kategori Pemustaka ... 47

Diagram 4.3 Jenis Pekerjaan Pemustaka ... 48

Diagram 4.4 Pengetahuan Petugas terhadap Koelksi ... 57

Diagram 4.5 Ketepatan Waktu Petugas dalam Menjalankan Tugas ... 58

Diagram 4.6 Petugas Cepet Tanggap dalam Menangani Keluhan Saya ... 58

Diagram 4.7 Petugas Melayani Sesuai dengan Jam Pelayanan ... 59

Diagram 4.8 Rata-rata Kepuasan Pemustaka dalam Aspek Kehandalan ... 59

Diagram 4.9 Petugas Menjawab dengan Halus dan Mudah Dipahami ... 60

Diagram 4.10 Petugas Bersikap Terbuka dalam Mendenganrkan Saran ... 60

Diagram 4.11 Kejelasan Petunjuk dan Panduan Penggunaan Faasilitas ... 61

Diagram 4.12 Rata-rata Kepuasan Pemustaka dalam Aspek Komunikasi ... 62

Diagram 4.13 Kesediaan Petugas dalam Membantu Kesulitan Pemustaka ... 62

Diagram 4.14 Petugas Perpustakaan Melayani dengan Cepet ... 63

Diagram 4.15 Petugas Cepat Tanggap Ketika Pemustaka Kesulitan di Koleksi.. 63

Diagram 4.16 Petugas Cepat Tanggap Ketika Pemustaka Kesulitan di opac ... 64

Diagram 4.17 Rata-rata Kepuasan Pemustaka dalam Aspek Respon ... 64

Diagram 4.18 Petugas Memahami Kebutuhan Informasi Pemustaka ... 65

Diagram 4.19 Petugas Memberikan Solusi Atas Permasalahan Pemustaka ... 66

Diagram 4.20 Rata-rata Kepuasan Pemustaka dalam Aspek Memahami ... 66

Diagram 4.21 Waktu Pelayanan Perpustakaan ... 67

Diagram 4.22 Lokasi perpustakaan ... 67

Diagram 4.23 Sarana Prasarana Perpustakaan ... 68

Diagram 4.24 Koleksi Perpustakaan ... 68

Diagram 4.25 Kebersihan dan Kenyamanan Perpustakaan ... 69

(12)

viii

Diagram 4.29 Penampilan Petugas perpustakaan ... 71

Diagram 4.30 Sikap Petugas Saat Melayani ... 71

Diagram 4.31 Rata-rata Kepuasan Pemustaka dalam Aspek Petugas ... 72

(13)

ix

Tabel 3.1 Skala Interval ... 37

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 38

Tabel 4.1 Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan ... 42

Tabel 4.2 Jumlah Koleksi Perpustakaan per Tahun 2016 ... 44

Tabel 4.3 Jam Layanan Perpustakaan KPAK Jakarta Barat ... 44

Tabel 4.4 Kehandalan ... 78

Tabel 4.5 Komunikasi ... 79

Tabel 4.6 Respon ... 79

Tabel 4.7 Memahami Pemustaka ... 80

Tabel 4.8 Akses ... 81

(14)

x

Lampiran 1: Ruang Baca Umum Remaja/Dewasa

Lampiran 2: Statistik Pengunjung Bulan April 2016

Lampiran 3: Data Koleksi Tahun 2016

Lampiran 4: Transkip Wawancara

Lampiran 5: Kuesioner

Lampiran 6: Surat Tugas Menjadi Pembimbing

Lampiran 7: Surat Izin Penelititan

Lampiran 8: Surat Balasan Izin Penelitian

(15)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan identik dengan layanan, karena tidak ada perpustakaan

jika tidak ada layanan yang diberikan. Menurut Upriyadi pada hakikatnya

layanan perpustakaan adalah “pemberian layanan informasi melalui koleksi

yang ada kepada pemakai, baik untuk dimanfaatkan di tempat maupun untuk

dibawa pulang”.1

Dia juga mengatakan bahwa layanan perpustakaan

merupakan citra dari suatu perpustakaan. Artinya bahwa tolak ukur penilaian

suatu perpustakaan dalam masyarakat berdasarkan pelayanan yang diberikan

kepada pemustakanya. Selain itu juga tingkat keberhasilan suatu perpustakaan

dapat dilihat dari tinggi rendahnya pemakaian koleksi serta tingkat

pengunjung yang datang.

Tak hanya perusahan yang bergerak dalam bidang ekonomi saja yang

memberikan pelayanan terbaiknya dalam menarik hati para pelanggannya,

tetapi kini perpustakaan juga harus menerapkan hal tersebut agar gambaran

perpustakaan tak berubah menjadi gudang, serta untuk menarik pemustaka

agar kembali datang lagi.

Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah “excellent service

yang berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut terbaik atau sangat

baik karena pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar yang berlaku

atau yang telah ditetapkan sebelumnya bahkan melebihi standar tersebut.

1

(16)

Menurut Daryanto dan Ismanto Setyobudi prinsip dasar pelayanan

prima adalah mengutamakan pelanggan, sistem yang efektif, melayani

dengan hati, perbaikan yang berkelanjutan dan memberdayakan pelanggan.2

Sedangkan menurut Barata konsep dasar excellent service atau pelayanan

prima adalah Ability (kemampuan), Attitude (sikap), Appearance

(penampilan), Attention (perhatian), Action (tindakan), dan Accountability

(tanggung jawab).3

Dalam memberikan pelayanan yang prima suatu perusahaan harus

melalui tahapan-tahapan yang telah ada sebelumnya. Menurut John Tschohl

faktor terwujudnya layanan prima yang pertama adalah; komitmen

manajemen, pendanaan yang cukup, perkembangan nyata dalam layanan,

pelatihan, layanan internal, dan keterlibatan seluruh karyawan.4

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administasi Jakarta Barat

merupakan salah satu perpustakaan umum daerah/kota yang memiliki dan

menerapkan sistem pelayanan prima. Karena ini sesuai dengan visi yang

dianut oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi (KPAK)

Jakarta Barat yaitu: “Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang

perpustakaan dan arsip”

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan dan bertanya

pada beberapa pemustaka yang datang ke Kantor Perpustakaan dan Arsip

2

Daryanto dan Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan Prima (Yogyakart: Gava Media, 2014), h. 113.

3

Atep Adya Barata, Dasar-dasar Pelayanan prima (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014), h. 31.

4

(17)

Kota Administrasi Jakarta Barat secara garis besar pelayanan yang diberikan

sudah berjalan seperti layanan baca dan layanan sirkulasi. Akan tetapi karena

kurangnya fasilitas pendukung, pengetahuan dan tenaga profesional yang

dimiliki mengakibatkan pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan

harapan pemustaka. Oleh karena itu penulis tertarik meneliti lebih lanjut

mengenai layanan prima dan kepuasan pemustaka terhadap pelayanan yang

diberikan oleh KPAK Jakrta Barat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas maka

penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai pelayanan yang diberikan

pustakawan KPAK Jakarta Barat serta mengetahui tingkat kepuasan

pemustakanya. Dalam menjawab masalah ini penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian lebih dalam dengan judul “Kepuasan Pemustaka Terhadap Implementasi Pelayanan Prima (Excellent Service) di Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Barat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas dan lebih terarah maka diperlukan

pembatasan, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada:

a. Implementasi pelayanan prima yang dilakukan KPAK Jakarta Barat.

b. Tingkat kepuasan pemustaka terhadap pelayanan prima yang

(18)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam

penalitian ini adalah:

a. Bagaimana Implementasi pelayanan prima yang dilakukan oleh

KPAK Jakarta Barat?

b. Bagaimana tingkat kepuasan pemustaka terhadap pelayanan prima

yang dilakukan KPAK Jakarta Barat di ruang remaja/dewasa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui Implementasi pelayanan prima yang dilakukan oleh

KPAK Jakarta Barat.

2. Mengetahui tingkat kepuasan pemustaka terhadap pelayanan prima

yang diberikan oleh KPAK Jakarta Barat di ruang remaja/dewasa.

Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara

lain:

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat dalam menambah khazanah ilmu penggetahuan di bidang

ilmu perpustakaan dan informasi, serta menambah wawasan mengenai

kepustakawanan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

(19)

perpustakaan lainnya dalam pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan pelayanan terutama pelayanan secara optimal.

D. Definisi Istilah

1. Kepuasan adalah perasaan senang seseorang karena terpenuhinya hasrat

dan kenginaannya.

2. Implementasi adalah suatu kegiatan yang sistematis dan terencana

berdasarkan acuan atau standar yang telah ditetapkan untuk mencapai

tujuan kegiatan tersebut.

3. Layanan Prima (Excellent Service) adalah rangkaian konsep kerja dalam

memberikan jasa atau melayani pemustaka dengan memberikan pelayanan

terbaik demi memuaskan kebutuhan pemustaka.

4. Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi

masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa

membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status

sosial-ekonomi.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :

BAB I Pendahuluan.

Membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika

penulisan.

BAB II Tinjauan Literatur.

Membahas teori-teori tentang kepuasan pemustaka, layanan prima,

(20)

BAB III Metode Penelitian.

Membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

jadwal penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Membahas tentang profil perpustakaan (sejarah berdiri, visi dan misi,

struktur organisasi), hasil penelitian dan pembahasan tentang pelayanan

prima di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Barat.

BAB V Penutup.

Membahas tentang kesimpulan dan saran mengenai permasalahan yang

(21)

7

Pada bab ini akan membahas tentang perpustakaan umum, layanan

perpustakaan, layanan prima dan kepuasan pemustaka. Untuk lebih jelasnya

berikut penjabarannya.

A. Perpustakaan Umum

1. Pengertian Perpustakaan Umum

Menurut Sutarno NS perpustakaan adalah institusi pengelola

koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional

dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,

penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.1

Dari definisi di atas maka perpustakaan merupakan lembaga formal

yang bergerak mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan

pustaka dalam bentuk tercetak maupun elektronik untuk memenuhi

kebutuhan informasi pemustakanya.

Perpustakaan umum tentu saja berbeda dengan perpustakaan

sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi terutama dalam hal

pelayanan yang diberikan. Hal ini dikarenakan keseragaman pemustaka

yang terdapat di perpustakaan sekolah maupun perguruan tinggi hanya

terbatas pada lingkungan dimana instansi itu berasal, sedangkan pada

perpustakaan umum pemustaka yang dilayani beragam jenisnya mulai

dari agama, pendidikan, jenis kelamin, usia, maupun ras, yang berada

disekitar perpustakaan umum.

1

(22)

Menurut Taslimah Yusuf dalam bukunya menyatakan bahwa

perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh dana atau

sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunaannya tidak

terbatas pada kelompok orang tertentu.2

Berdasarkan pengertian mengenai perpustakaan umum yang telah

diuraikan di atas, secara garis besar perpustakaan umum merupakan

perpustakaan yang didanai sebagian atau sepenuhnya oleh umum serta

pemustakanya yang beragam.

2. Tugas Perpustakaan Umum

Menurut Taslimah Yusuf tugas pokok perpustakaan umum adalah:3

a. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat

untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat.

b. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat

menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca

sedini mungkin.

c. Mendorong masyarakat untuk trampil memilih bacaan yang sesuai

dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk

menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.

d. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaant untuk

dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak

sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

2

Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 17.

3

(23)

Perpustakaan Nasional RI menyatakan bahwa tugas pokok

perpustakaan umum adalah; menyediakan, megolah, memelihara dan

mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana

pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan

informasi dan bahan bacaan.4

3.Misi Perpustakaan Umum

Menurut IFLA misi utama perpustakaan umum yang dikaitkan

dengan informasi, melek huruf, pendidikan dan kebudayaan sebagai

berikut:5

a. Menciptakan dan memperkuat kebiasaan membaca dikalangan

anak-anak sejak usia dini.

b. Menciptakan individual dan pendidikan diri serta pendidikan

formal pada semua tingkat.

c. Menyediakan kesempatan bagi pengembangan kreasi pribadi.

d. Merangsang imajinasi dan kreativitas anak-anak dan kawula muda.

e. Mempromosikan kesadaran akan warisan budaya, apresiasi seni,

keberhasilan ilmiah dan inovasi.

f. Menyediakan akses untuk ungkapan kultural dari semua seni

pertunjukan.

g. Membina dialog antar budaya dan menghormati keanekaragaman

budaya.

4

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan umum

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 6.

5International Federation of Library Associations and Institutions, “

(24)

h. Menunjang tradisi lisan.

i. Membantu dan ikut serta dalam aktivitas dan program literasi bagi

semua kelompok umur dan memulai aktivitas tersebut bilamana

perlu.

j. Menyediakan jasa informasi yang cukup bagi perusahaan lokal,

asosiasi dan kelompok yang berkepentingan.

k. Memfasilitasi pengembangan ketrampilan literasi informasi dan

melek komputer.

l. Menjamin akses bagi warga negara pada semua informasi

komunitas

Sedangkan menurut Badan Standarisasi Nasional, misi

perpustakaan umum kabupaten/kota adalah:6 Menyediakan materi

perpustakaan dan akses informasi bagi semua anggota masyarakat untuk

kepentingan pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, literasi informasi

dan rekreasi.

Perpustakaan merupakan lembaga yang bergerak dibidang layanan,

termasuk perpustakaan umum kabupaten/kota. Pada subbab layanan

perpustakaan akan membahas mulai dari sistem layanan sampai satandar

yang harus dilakukan dalam memberikan pelayanan.

B. Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama sebuah

perpustakaan termasuk perpustakaan umum yang dilakukan baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan pemustaka.

6

(25)

1. Sistem Layanan

Terdapat perbedaan sistem yang digunakan dalam memberikan

pelayanan kepada pemustakanya, sistem ini tergantung oleh kebijakan

yang ditetapkan oleh setiap perpustakaan. Sistem layanan tersebut antara

lain:

a. Sistem Layanan Tertutup (Closed Access)

Sistem layanan tertutup merupakan layanan dimana pemustaka tidak

diperkenankan memasuki ruang koleksi atau pemustaka yang ingin

meminjam koleksi tidak diperkenankan mengambil koleksi sendiri,

pengambilan koleksi dilakukan oleh petugas, setelah pemustaka

mencari koleksi yang diinginkan pada katalog.7

Adapun alur peminjaman koleksi yang umum digunakan dalam sistem

ini adalah pemustaka mencari koleksi di OPAC atau katalog,

kemudian mencatat koleksi yang ingin dipinjam, kemudian diserahkan

kepada pustakawan untuk selanjutnya dicarikan dan setelah

mendapatkan koleksi yang diinginkan pustakawan memberikannya

kepada pemustaka.

b. Sistem Layanan Terbuka (Open Access)

Pada sistem ini perpustakaan menerapkan cara peminjaman koleksi

dimana pemustaka diperkenankan untuk mengambil sendiri bahan

pustaka yang diinginkan langsung ke raknya.8 Adapun alur

peminjaman yang umum digunakan adalah pemustaka dapat langsung

7

Lasa HS., Kamus Istilah Perpustakaan (Jakarta: Kanisius, 1990), h. 27.

8Lasa HS., “

(26)

menelusur ke rak maupun ke OPAC atau katalog yang telah

disediakan untuk selanjutnya menyerahkan koleksi tersebut kepada

pustakwan untuk selanjutnya didata.

2. Jenis-jenis Layanan Perpustakaan

Ada beberapa jenis kegiatan pelayanan yang biasa dilakukan di

perpustakaan, hal ini tergantung pada jenis perpustakaannya. Berikut ini

merupakan beberapa jenis layanan yang lazim terdapat di perpustakaan

umum antara lain:9

a. Layanan Sirkulasi

Adalah layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka kepada

petugas perpustakaan atau pustakawan.

b. Layanan Referensi

Layanan referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengguna

perpustakaan dengan menggunakan koleksi referensi.

c. Layanan Bimbingan Pemakai

Layanan ini merupakan kegiatan layanan dengan cara memberikan

bimbingan kepada pengguna tentang bagaimana cara memanfaatkan

seluruh sarana dan fasilitas perpustakaan dengan baik dan benar.

d. Layanan Membaca di Perpustakaan

Layanan membaca ini adalah layanan perpustakaan kepada para

pengguna perpustakaan dengan menyediakan ruangan khusus untuk

membaca dan belajar yang dilengkapi dengan meja dan kursi baca.

9

Murniaty, “Pelayanan Perpustakaan Tolak Ukur Keberhasilan Perpustakaan,” artikel

diakses pada 13 Maret 2016 dari

(27)

e. Layanan Bercerita (Storry Telling)

Layanan ini dilakukan oleh pustakawan dengan cara bercerita

berdasarkan kisah yang ada pada buku-buku cerita,

dongeng-dongenng, komik atau sejenisnya khusus kepada pengguna anak-anak

pada hari-hari tertentu.

f. Layanan Audio Visual, Multimedia dan Internet

Layanan ini dilakukan dengan cara menyediakan ruang dan sarana

layanan audio visual berupa koleksi bentuk mikro, foto video, televisi

dan radio.

g. Layanan Terbitan Berkala

Yaitu layanan bahan hasil terbitan berkala seperti surat kabar, majalah

baik ilmiah ataupun populer, buletin dan jurnal, yang selain bertujuan

untuk menambah pengetahuan juga sebagai sarana hiburan atau

rekreasi.

h. Layanan Perpustakaan Keliling

Layanan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjangkau

daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki saran dan fasilitas taman bacaan

ataupun perpustakaan.

3. Prinsip-prinsip dalam Pelayanan Perpustakaan

Menurut Sutarno NS, prinsip-prinsip layanan tersebut antara lain

“mudah, sederhana, cepat, tepat, dan berorientasi kepada pemakai.”10

10

(28)

Sedangkan menurut Darmono prinsip dalam memberikan pelayanan antara

lain:11

a. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai

perpustakaan.

b. Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan

memandang pemakai perpustakaan sebagai satu kesatuan yang

menyeluruh dan tidak dipandang secara individual.

c. Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan

tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan.

d. Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan,

ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang

baik.

Berdasarkan pendapat di atas, maka prinsip dalam memberikan

pelayanan di antaranya adalah mengutamakan kepentingan pelanggan,

pelayanan secara cepat dan tepat, selain itu juga harus dibuat standar

dalam pemberian pelayanan.

Standar perpustakaan termasuk di dalamnya pelayanan di gunakan

sebagai tolak ukur dan keseragaman dalam memberikan pelayanan kepada

pemustaka.

4. Standar Perpustakaan Umum

a. Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya 8 jam per hari.

b. Layanan yang disediakan perpustakaan umum kabupaten/kota

meliputi: layanan membaca ditempat, layanan sirkulasi, layanan

11

(29)

rujukan, layanan bercerita, layanan perpustakaan keliling, layanan

penelusuran informasi dan layanan bimbingan penggguna.

c. Berada pada lokasi yang mudah dillihat, dikenal, dan di jangkau

masyarakat.

d. Perpustakaan menyediakan sarana perpustakaan sekurang-kurangnya

meliputi: rak buku(30 buah), rak majalah (3 buah), rak audio visual (2

buah), rak buku referensi (7 buah), meja baca (100 buah), meja kerja

(20 buah), laci katalog (2 buah), kursi baca (100 buah), perangkat

komputer (5 unit), alat baca tunanetra (5 unit), AC (1 buah), rak

display buku baru (1 buah), rak surat kabar (2 buah), jaringan internet,

lemari penitipan tas (2 buah).12

Tidak hanya lembaga yang bergerak di bidang bisnis saja yang

menerapkan layanan prima, tetapi juga lembaga yang bergerak pada sektor

publik seperti perpustakaan umum juga harus menerpkannya. Pada subbab

berikut akan membehas seputar layanan prima terutama di perpustakaan.

C. Layanan Prima

1. Pengertian Layanan Prima

Layana prima merupakan arti dari kata “Excellent Service” yang

secara harfiah berarti pelayanan yang terbaik. Dikatakan tebaik karena

12

Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasioanl Indonesia Bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan,” artikel di akses pada tanggal 11 Agustus 2016 dari

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved =0ahUKEwiHh_Snzb3OAhWLso8KHb4vCQoQFggsMAM&url=http%3A%2F%2Fold.perpusnas

(30)

sesuai bahkan melebihi dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh perusahaan dalam hal ini adalah perpustakaan.

Hakikatnya perpustakaan harus memberikan pelayanan terbaiknya

kepada pemustaka agar mereka merasa betah dan tertarik untuk datang ke

perpustakaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara etimologis,

pelayanan adalah “perihal atau cara melayani/kemudahan yang

diberikan sehubungan dengan jasa”,13 sedangkan prima adalah

sempurna/sangat baik”.14 Dalam bukunya Atep Adya Barata

mengungkap pengertian layanan prima menurut para pelaku bisnis:15

a. Layanan prima adalah membuat pelanggan merasa penting.

b. Layanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat

dan cepat.

c. Layanan prima adalah pelayanan yang mengutamakan kepuasan

pelanggan.

d. Layanan prima adalah menempatkan pelanggan sebagai mitra.

e. Layanan prima adalah pelayanan optimal yang menghasilkan

kapuasan pelanggan.

f. Layanan prima adalah upaya layanan terpadu untuk kepuasan

pelanggan.

13

Anton M Muliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka, 1988), h. 504.

14

Anton M Muliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 701.

15

(31)

Sedangkan menurut Djunaidi dan Mulkan Achmad layanan prima

adalah usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam

membantu kebutuhan pemustaka dengan sikap profesional dan mampu

memberikan nilai keunggulan dengan sikap kompetitif yang sehat untuk

mewujudkan visi universitas sebagai academic excellence.16 Sementara

itu Endar Sugiarto yang dikutip oleh Murniaty menyatakan bahwa

layanan prima adalah upaya maksimal yang mampu diberikan oleh

petugas pelayanan dari suatu perusahaan industri jasa pelayanan untuk

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, sehingga tercapai suatu

kepuasan.17

Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas dapat

disimpulkan bahwa layanan prima adalah layanan yang diberikan secara

terbaik berdasarkan standar yang telah ditetapkan demi memenuhi

kebutuhan dan kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah pemustaka.

2.Tujuan Pelayanan Prima

Pada dasarnya layanan prima bertujuan memberikan kepuasan

kepada pelanggan sesuai dengan standar yang berlaku yang telah

ditetapkan oleh suatu perusahaan. Menurut Daryanto dan Ismanto

Setyobudi tujuan pelayanan prima adalah sebagai berikut:18

16 Djunaidi dan Mulkan Achmad, “

Layanan Prima Sebagai Usaha Pemberdayaan perpustakaan,” artikel diakses pada tanggal 15 Desember 2015 dari http://digilib.unsri.ac.id/download/Layanan%20Prima%20%20Sebagai%20%20Usaha%20%20Pe mberdayaan%20%20Perpustakaan.pdf

17 Murniaty, “

Mewujudkan Pelayanan Prima di Bagian Pelayanan Pengguna Perpustakaan,” artikel diakses pada tanggal 09 Maret 2016 dari http://repository.usu.ac.id/bit/stream123456789282221132296412.pdf

18

(32)

a. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada

pelanggan.

b. Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan agar segera

membeli barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu juga.

c. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap barang/jasa

yang ditawarkan.

d. Untuk menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu

dikemudian hari terhadap produsen.

e. Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.

f. Untuk menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan segala

kebutuhannya.

g. Untuk memepertahankan pelanggan.

Sedangkan tujuan pemberian pelayanan prima di perpustakaan

menurut Zul Akli adalah:19

a. Memuaskan kebutuhan pemustaka.

b. Meningkatkan loyalitas pemustaka.

c. Meningkatkan penjualan produk dan jasa.

d. Meningkatkan jumlah pemustaka.

Berdasarkan tujuan yang telah disebutkan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa tujuan pelayanan prima di perpustakaan secara garis

besar adalah memberikan kepuasan kepada pemustaka, meningkatkan

loyalitas pemustaka, serta mempertahankan pemustaka agar tidak beralih.

19Zul Akli, “

(33)

3.Konsep Pelayanan Prima

Dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan tentu saja

tidak lepas dari konsep yang telah banyak dijabarkan oleh para ahli

seperti yang dikemukakan oleh Atep Adya Barata bahwa konsep dasar

dalam memberikan pelayanan prima yaitu:20

a. Ability (Kemampuan)

Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang

mutlak diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima.

b. Attitude (Sikap)

Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan ketika menghadapi

pelanggan.

c. Appearance (Penampilan)

Penampilan adalah penampilan seseorang baik yang bersifat fisik

maupun non-fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan

kredibilitas dari pihak lain.

d. Attention (Perhatian)

Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan, baik yang

berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan

pelanggan maupun pemahaman.

e. Action (Tindakan)

Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata yang harus diberikan

dalam memberika layanan kepada pelanggan.

f. Accountability (Tanggung Jawab)

20

(34)

Tanggung jawab adalah suatu sikap keberpihakan sebagai wujud

kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian.

4.Dimensi Kualitas Pelayanan Prima

Terdapat lima dimensi yang digunakan pelanggan dalam menilai

kualitas layanan dalam bidang usaha seperti yang dikemukakan oleh A.

Parasurraman, V. A. Zeithmal, dan L. L. Berry yang dikutip oleh Fandy

Tjiptono dalam bukunya, yaitu:21

a. Reliabilitas (Reliability)

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyampaikan

layanan yang dijanjikan secara akurat sejak pertama kali.

b. Daya Tanggap (Responsiveness)

Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan

untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka

dengan segera.

c. Jaminan (Assurance)

Berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta

kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan

keyakinan pelanggan (confidence).

d. Empati (Empathy)

Berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya

dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan

perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam

operasi yang nyaman.

21

(35)

e. Bukti Fisik (Tangibles)

Berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan,

peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi

komunikasi perusahaan.

5. Layanan Prima di Perpustakaan

Setelah memahami berbagai konsep dan dimensi kualitas tentang

pelayanan prima yang telah dijabarkan di atas, hal-hal yang patut

diperhatikan dalam pelayanan prima di perpustakaan adalah sebagai

berikut:22

a. Mutu jasa perpustakaan adalah faktor penting di perpustakaan.

b. Orientasi kepada pemakai, memanfaatkan jaringan dan

sumber-sumber informasi, serta memberi layanan terbaik adalah faktor

pendukung kelancaran pelaksanaan layanan prima di

perpustakaan.

c. Mengubah staf layanan menjadi ahli dalam bidang-bidang

tertentu.

d. Proses layanan harus dievaluasi.

e. Dibentuk kelompok kerja untuk penyelesaian masalah.

f. Pemberdayaan staf perpustakaan yang mencakup kepandaian,

kecantikan, dan prilaku.

g. Menerapkan seluk beluk berkomunikasi yang baik.

22 WJ. Ipon Sukarsih Purawijaya, “

Teknnik Komunikasi Dalam Layanan Prima,” artikel

(36)

Semantara itu menurut Shaun Brady dkk hal yang harus

dipertimbangkan ketika memberikan pelayanan prima di perpustakaan

adalah sebagai berikut:23

a.Reliability (Kehandalan)

Kehandalan adalah faktor kunci dari layanan prima, karena

sebuah layanan yang konsisten dan dapat diandalkan akan dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan perpustakaan.

b.Communication (Komunikasi)

Komunikasi merupakan cara menyampaikan informasi kepada

pemustaka dalam bahasa yang mudah dipahami mereka.

c.Responsiveness (Respon)

Perpustakaan harus memahami dan merespon perubahan

kebutuhan informasi pemustaka.

d.Understanding Your Customer (Memahami Pemustaka)

Yaitu upaya untuk mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan

dan diingkan oleh pemustaka mereka.

e.Accessibility (Akses)

Titik akses yang menjadi penentu layanan prima di mata

pelanggan adalah akses mencakup jam buka, lokasi, koleksi dan

layanan yang diberikan.

23Shaun Brady dkk, “

Customer Service in The Self-Service Public Library,” artikel diakses

pada tanggal 04 April 2016 dari

(37)

f. Staffing (Pustakawan)

Dalam memberikan pelayanan prima pustakawan dituntut untuk

mencintai apa yang sudah menjadi tugas dan kewajibannya,

berorienta si kepada kepuasan pemustaka, dan menjadi pendengar

yang baik serta menunjukan empati.

Bila di bandingkan antara standar nasional perpustakaan dengan

layanan prima maka yag harus dimiliki perpustakaan adalah:

a.Kehandalan, contohnya adalah menggunakan teknologi yang

melibatkan perpustakaan dan pemustaka dalam berinterkasi.

b.Komunikasi dua arah yang melibatkan pustakawan dengan

pemustaka tanpa harus berada di satu tempat yang sama contoh

website atau media sosial.

c.Perhatian perubahan kebutuhan informasi dari sebelumnya dalam

bentuk tercetak kini dalam bentuk elektronik.

d.Memahami pemustaka dengan membuat kotak saran dan

mengadakan survei yang melibatkan pemustaka untuk

mengetahui keingianan dan kebutuhan informasi mereka.

e.Akses yang mencakup jam buka online serta koleksi yang dapat di

akses pemustaka kapan dan dari mana pun.

f. Pustakawan yang memiliki kemampuan di bidang perpustakaan.

Untuk mengetahui berhasil tidaknya pelayanan prima yang

diberikan pihak perpustakaan maka diperlukan penelitian mengenai

tingkat kepuasan pemustaka perpustakaan. Pada subbab berikut akan

(38)

D. Kepuasan Pemustaka

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Sapto Harmoko bahwa

kepuasan adalah sebagai perasaan senang dan kecewa seseorang berasal dari

perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk

dengan harapan-harapannya.24

Sementara itu dalam Kamus Istilah Psikologi kepuasan; rasa puas atau

satisfaction adalah perasaan lega yang merupakan akibat tercapainya suatu

tujuan (goal) atau terpenuhinya suatu kebutuhan.25 Selain itu menurut Richard

Oliver yang dikutip oleh Elva Rahmah menyatakan bahwa kepuasan adalah

tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya.26

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan

mengenai definisi kepuasan yaitu tingkat perasaan seseorang terhadap kinerja

atau hasil yang diperoleh.

Menurut Undang-Undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan

menyatakan bahwa pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu

perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang

memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.27

24 Sapto Harmoko “

Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan Pada Perpustakaan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,” artikel diakses 24 Maret 2016 dari http://jurnal.ugm.ac.id/bip/article/view77125969

25

Fuad Hassan dkk, Kamus Istilah Psikologi (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan 1981), h. 47.

26 Elva Rahmah “

Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang,” artikel diakses pada 24 Maret 2016 dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim64c6ad268efull.pdf

27

(39)

Secara umum, pengguna perpustakaan atau pemustaka dapat

dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu:28

1. Pengguna potensial adalah pengguna yang ditargetkan, dan seharusnya

menjadi pengguna.

2. Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan,

baik pengguna aktual aktif (pengguna yang secara teratur berkunjung dan

memanfaatkan perpustakaan) maupun pengguna aktual pasif (pengguna

yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan).

Jadi tingkat kepuasan pemustaka merupakan perbedaan antara kinerja

yang dirasakan dengan harapan pemustaka. Hubungan antara harapan dan

kinerja adalah apabila kinerja di bawah harapan maka pemustaka tidak puas,

jika kinerja sesuai dengan harapan pemustaka puas, dan jika kinerja melebihi

harapan pemustaka sangat puas atau senang.29

1. Indikator Kepuasan Pemustaka

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengukur tingkat kepuasan

pemustaka menurut Fransisca Rahayuningsih adalah sebagai berikut:30

a. Biaya.

b. Kemudahan dalam memperoleh informasi.

c. Kecepatan memperoleh informasi, dan

d. Pelayanan pemberian informasi.

28

Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan (Jakarta: Sagung Seto, 2010), h. 16.

29 Sapto Harmoko “

Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan Pada Perpustakaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Yogyakarta,” h. 4.

30

(40)

Sedangkan menurut Lancaster yang di kutip oleh Elva Rahmah

indikator dalam menentukan kepuasan pemustaka adalah sebagai berikut:31

a. Kinerja pelayanan yang mampu menekan sekecil mungkin tingkat

kesalahan dan berusaha memberikan yang terbaik terhadap permintaan

pengguna.

b. Responsive terhadap setiap keinginan pengguna.

c. Kompeten dalam melayani disertai kemampuan teknis dan etika

berkomunikasi yang baik.

d. Akses terhadap informasi yang dicari relatif mudah, cepat dan akurat.

e. Ruangan dan peralatan penunjang tertata dengan baik dan nyaman.

Berdasarkan indikator yang telah disebutkan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa tahapan dalam mengukur tingkat kepuasan pemustaka

adalah kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi oleh

pemustaka melalui sarana yang disediakan perpustakaan, dan pelayanan yang

diberikan pustakawan dalam memberikan informasi.

2. Strategi Kepuasan Pemustaka

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Safrudin Azis terdapat empat

cara yang dilakukan dalam mengukur tingkat kepuasan pemustaka yaitu:32

a. Sistem keluhan dan saran, perpustakaan dapat membuat kotak saran dan

menempatkan pada tempat yang paling sering dilalui pemustaka.

31 Elva Rahmah “

Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang,” artikel di akses pada 24 Maret 2016 dari

http://jurnal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim64c6ad268efull.pdf

32 Safrudin Aziz, “

(41)

b. Survei kepuasan pemustaka, perpustakaan dapat mengukur kepuasan

dengan melakukan survei kepada pemustakanya baik secara kualitatif

maupun kuantitatif.

c. Ghost Shopping, metode ini dilakukan dengan mempekerjakan

beberapa orang sebagai pemustaka dengan menjaga identitasnya.

Kemudian Ghost Shoppers mengamati dan menilai pustakawan dalam

memberikan pelayanan.

d. Analisis kehilangan pemakai (Lost Customer Analysis), dalam metode

ini pustakawan dituntut untuk selalu jeli melihat perkembangan

pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari statistik harian, apabila terjadi

penurunan intensitas pengunjung maka harus segera dicari sebab dan

solusi yang tepat.

Sedangkan menurut Syihabuddin Qalyubi dkk terdapat tiga kunci

utama dalam mengukur kepuasan pelanggan yaitu:33

a. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pemustaka serta

memahami tipe-tipe pemustaka.

b. Pengembangan database yang lebih akurat, termasuk data kebutuhan

dan keinginan setiap segmen pemustaka dan perubahan kondisi.

c. Pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar suatu

kerangka strategis.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang ditulis oleh Masitoh Hamdayani mahasiswi Universitas

33

(42)

Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 dengan judul “PENGARUH

KINERJA PEGAWAI TERHADAP LAYANAN PRIMA DI CISRAL

UNIVERSITAS PADJAJARAN”. Persamaan dengan yang penulis lakukan

adalah subjek atau topik yang diangkat, yaitu sama-sama membahas tentang

layanan prima. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah penelitian ini

bertujuan mengetahui tingkat kepuasan pemustaka terhadap pelayanan prima

yang diberikan KPAK selaku perpustakaan umum tingkat kota pada layanan

remaja dan dewasa, sedangkan penelitian yang ditulis oleh Masitoh adalah

menetahui kinerja pustakawan dalam memberikan pelayanan prima pada

bagian layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi.

Penelitian kedua yang relevan, yaitu karya Nurun Nafidah mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan yang menyelesaikan skripsi pada

tahun 2015 dengan judul “PENGARUH KINERJA PUSTAKAWAN

TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS INDONESIA”. Persamaan dengan yang penulis lakukakan

adalah kesamaan topik pembahasan yaitu kepuasan pemustaka. Perbedaannya

dengan yang penulis lakukan adalah penelitian yang dilakukan penulis

bertujuan mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan prima yang

diberikan oleh perpustakaan umum, serta mengetahui implementasi

pelayanan tersebut. Sedangkan penelitian yang di tulis Nafidah adalah

mengetahui kinerja pustakawan terhadap kepuasan pemustaka di

(43)

Penelitian ketiga yang relevan, yaitu karya Liza Rosita mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan yang menyelesaikan skripsi pada

tahun 2010 dengan judul “PELAYANAN PERPUSTAKAAN BAGIAN

LAYANAN ANAK”. Persamaan dengan yang penulis laukakan adalah

metodologi penelitian yang digunakan sama-sama mixed method atau

penggabungan metode kualitatif dengan kuantitatif serta objek penelitian

yaitu perpustakaan umum tingkat kota. Sedangkan perbedaannya dengan

(44)

30

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitan deskriptif

yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal

seperti apa adanya.1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

umum mengenai pelayanan prima di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi (KPAK) Jakarta Barat.

Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini menggunakan mixed

method atau metode campuran yaitu pendekatan penelitian yang

mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk

kuantitatif.2 Dalam pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara

dengan kepala subbidang pelayanan dan pustakawan bidang pelayanan

mengenai pelayanan prima yang diberikan, sedangkan untuk pendekatan

kuantitatif menggunakan metode kuesioner/angket kepada pemustaka yang

berkunjung ke ruang koleksi remaja/dewasa mengenai tingkat kepuasan

terhadap pelayanan yang diberikan.

B. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh meliputi:

1

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60.

2

(45)

a. Data primer, yaitu data yang yang diambil langsung tanpa perantara

dari sumbernya.3 Dalam hal ini data berasal dari narasumber yang

ditemui langsung di lapangan yakni kepala subbidang pelayanan,

pustakawan dan pemustaka Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Barat.

b. Data sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder ini diperoleh dari dokumen (laporan, karya

tulis orang lain, koran, majalah, dll).4

C. Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.5 Pemilihan informan

dalam penelitian ini yaitu ibu Bunga selaku kepala subbidang pelayanan,

serta bapak Jaka dan Joko selaku staff pustakawan di ruang koleksi

remaja/dewasa Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta

Barat.

Dengan beberapa pertimbangan, maka peneliti menentukan beberapa

kriteria informan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bidang pelayanan di ruang koleksi remaja/dewasa.

2. Mengetahui tentang pelayanan prima.

3. Bersedia menjadi informan penelitian.

3

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis, h. 86.

4

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis, h. 87.

5

(46)

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda

yang nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data

dan memiliki karakter tertentu dan sama.6 Populasi data pada penelitian ini

adalah pemustaka pada bulan april 2016 berjumlah 1.272 orang diruang

koleksi remaja/dewasa.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki

sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.7 Teknik yang

dilakukan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini adalah

pengambilan sampel secara kebetulan (Accidental Sampling), yaitu anggota

sampel yang diambil tidak direncanakan terlebih dahulu tetapi

didapatkan/dijumpai secara tiba-tiba.8

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan berdasarkan pendapat

Slovin yang dikutip oleh Husein Umar sebagai berikut:9

n = N 1+Ne2

Maka:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

6

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peniliti Pemula

(Yogyakarta: Gadjah Mada Univeristy Press, 2012), h. 47.

7

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peniliti Pemula, h. 50.

8

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: bumi Aksara, 2009), h. 45.

9

(47)

Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua

sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat

populasi besar atau lebih dari 100 orang maka dapat diambil sampel

sebanyak 10-15% atau 20-25%.10 Maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebesar 15% dari populasi pengunjung selama bulan april

2016 di ruang koleksi remaja / dewasa KPAK Jakarta Barat yaitu sebesar

1.272 orang.

Maka:

n = 1.272

1 + 1.272(15%)2

= 1.272

1+1.272(0,0225)

= 1.272 1+28,62

= 1.272

29.62

= 42,9

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 42,9

responden, namun penulis membulatkan menjadi 43 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua

orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat

10

(48)

muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.11

Wawancara ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang

pelayanan prima yang diberikan, sedangkan objek yang ingin

diwawancarai adalah kepala subbidang pelayanan dan staff

pustakawan bidang pelayanan.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan

suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.12 Kuesioner ini

digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka terhadap

pelayanan prima yang diberikan, sedangkan obyek/responden yang

ingin diteliti adalah pemustaka yang datang ke ruang koleksi

remaja/dewasa pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Barat.

F. Taknik Pengolahan dan Analisis Data

Karena penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan

kualitatif dan kuantitatif, maka analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.Reduksi Data (Data Reduction)

Data kualitatif yang diperoleh di lapangan melalui wawancara yang

jumlahnya cukup banyak kemudian dirangkum, dipilih dan difokuskan

pada hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.

11

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peniliti Pemula, h. 88.

12

(49)

Sedangkan data kuantitatif diolah dengan menggunakan teknik

perhitungan persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:13

P = F

N X 100%

Dimana: P = Angka persentase untuk setiap kategorinya

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

Adapun parameter untuk nilai presentase adalah sebagai berikut:14

0% : Tidak ada satupun

1% - 25% : Sebagian kecil

26% - 49% : Hampir setengahnya

50% : Setengahnya

51% - 75% : Sebagaian besar

76% - 99% : Hampir seluruhnya

100% : Seluruhnya

Setelah penghitungan data persentase, selanjutnya data dianalisis dengan

skala likert. Skala likert atau disebut juga summated-ratings scale,

13

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), h.40.

14

Hermawan Wasito, Pengamtar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa

(50)

merupakan skala yang memungkinkan responden untuk mengekspresikan

intensitas perasaan mereka.15 Agar mengetahui penilaian responden

terhadap suatu objek, skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor

rata-rata tersebut. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model

matematik sebagai berikkut:16

X = (S5xF)+(S4xF)+(S3xF)+(S2xF)+(S1xF)

N

Keterangan:

X : Skor rata-rata

(S5...S1) : Skor pada skala 5 sampai 1

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekunsi

Skala di atas adalah skala ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu

objek ke dalam kategori sangat baik atau sangat tidak baik hal ini karena

skala ordinal mempunayi keterbatasan anailsa. Untuk memperluas analisa,

kita bisa mengubah skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan

skala-skala yang mempenyuai jarak yang sama antar titik-titik yang

berdekatan. Berikut rumusan dari skala interval:17

15

Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 46.

16

Murray R. Spiegiel, Teori dan Soal-soal Statistik Versi SI (metrik) (Jakarta: Erlangga, 1984), h. 46.

17

Bilson Simamora, Pandua Riset Perilaku Konsumen, h. 202.

(51)

Keterangan :

a : Jumlah atribut

m : Skor tertinggi

n : Skor terendah

b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan.

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5 dimana skor terendah

adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval dapat

dihitung sebagai berikut: {1(5-1):5} jadi jarak setiap titik adalah 0,8

[image:51.595.170.450.285.485.2]

sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:18

Tabel 3.1 Skala Interval

Skor Interval

4,24 – 5,04 Sangat puas

3,43 – 4,23 Puas

2,62 – 3,42 Cukup puas

1,81 – 2,61 Tidak puas

1,00 – 1,80 Sangat tidak puas

Penggunaan skala interval pada skor di atas dalam penerapannya pada

analisa data untuk mengartikan kepuasan pemustaka perpustakaan, maka

hasil skor rata-rata dapat dilihat pada skala interval lalu dari skala interval

tersebut diketahui seberapa besar kepuasan pemustaka di Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat.

2.Penyajian Data (Data Display)

Dalam penyajian data, setelah melakukan reduksi data selanjutnya

penulis melakukan penyajian data dalam bentuk teks yang bersifat naratif

18

(52)

untuk data kualitatif, dan dalam bentuk diagram batang untuk data

kuantitatif.

3. Penarikan Kesimpulan (Verivication)

Data-data yang telah diterangkan dan dijabarkan dalam bentuk teks

narasi dan diagram batang selanjutnya penulis gunakan untuk menjawab

rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Barat yang berlokasi di Jl. Tanjung Duren Barat No.

[image:52.595.117.523.275.519.2]

36, Jakarta Barat.

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Jenis Kegiatan Tahun 2015 / 2016

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

Observasi awal dan pembuatan proposal

X

Pengajuan proposal X

Bimbingan X X X X X X

Penelitan X X

(53)

39 A. Profil Objek Penelititan

1.Sejarah Berdirinya Perpustakaan

Perpustakaan umum kota adminstrasi merupakan bagian dari

perpustakaan umum provinsi. Perpustakaan umum provinsi DKI Jakarta

mempunyai 6 (enam) perpustakaan umum tingat kota. Pada tahun 1978,

melalui Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta dibentuk Lembaga

Perpustakaan Umum yang menangani jenis perpustakaan umum di

lingkungan Pemerintah DKI Jakarta, seperti Perpustakaan Umum

Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro dan Perpustakaan

Umum di lima wilayah Kota Adminstrasi DKI Jakarta. Pada tahun 1981,

Lembaga Perpustakaan Umum bernaung di bawah Biro Bina Mental dan

Spiritual dengan status non struktural. Pada tahun 1989, perpustakaan

umum di lima wilayah kota adminstrasi DKI Jakarta dialihkan

pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta

sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), sedangkan Perpustakan

Umum Soemantri Brodjonegoro masih tetap dikelola Biro Bina Mental

Spiritual DKI Jakarta.

Salah satu perpustakaan yang dimiliki Badan Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPAD DKI Jakarta) adalah Kantor

dan Arsip Kota Adminstrasi Jakarta Barat (KPAK Jakarta Barat). KPAK

Jakarta Barat dibangun pada tahun 1984 dan baru dimanfaatkan pada

(54)

Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Nomor 153 Tahun 2009 ditetapkan

pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip

Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta dan Kantor Perpustakaan dan Arsip

Kabupaten/Kota Amisntrasi (KPAK). Dengan adanya peraturan tersebut

perpustakaan dan arsip digabung menjadi lembaga baru sehingga

Perpustakaan Umum Jakarta Barat bernama Kantor Perpustakaan dan

Arsip Kota AdminstrasiJakarta Barat (KPAK Jakarta Barat).

Sejak berdirinya sampai sekarang, Kantor Perpustakaan dan Arsip

Kota Administrasi Jakarta Barat (KPAK Jakarta Barat) telah mendukung

berbagai kegiatan baik formal maupun informal. Tujuan berdirinya

KPAK Jakarta Barat adalah sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat

dengan sasarannya yaitu meningkatkan mutu sumber daya masyarakat

Jakarta dan sekitarnya pada umumnya dan masyarakat Jakarta Barat

khususnya.

KPAK Jakarta Barat pertama kali dikepalai oleh H. Abdul Walid

M., S.H. dan kini kepala perpustakaan dijabat oleh Drs. Ajang Pinem,

MPKP. Pergantian kepala perpustakaan tentunya membawa

kebijakan-kebijakan baru sehingga terjadi perubahan-perubahan pada perpustakaan

kearah yang lebih baik lagi. Perpustakaan yang pada awalnya hanya

memberikan layanan sirkulasi dan ruang baca kini telah berkembang

dengan adanya berbagai layanan dan kegiatan seperti wajib kunjung TK

& PAUD, layanan perpustakaan mobil keliling, layanan mobil internet

(55)

2.Visi dan Misi Perpustakaan

Perpustakaan umum mempunyai visi dan misi yaitu memajukan

bangsa dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dengan membangun budaya baca melalui perpustakaan. Visi KPAK

Jakarta Barat adalah “Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang

perpustakaan dan arsip”. Sedangkan misi KPAK Jakarta Barat adalah:

a. Mewujudkan tata kelola penyelenggaraan perpustakaan dan arsip

yang baik dengan menerapkan kaidah “Good Govermence”.

b. Mengembangakan sarana dan prasarana perpustakaan dan arsip

yang bertaraf nasional dan atau internasional.

c. Meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan dan arsip dalam

kehidupan bermasyarakat, berpemerintah, berbangsa dan

bernegara.

3.Sumber Daya Manusia (SDM)

Tenaga yang ada pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Admistrasi Jakarta barat saat ini berjumlah 24 orang. Dari 24 orang

tenaga ini memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

Seluruh karyawan yang bertugas di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Barat merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Selain PNS, saat ini KPAK Jakarta Barat dibantu oleh PHL (Pegawai

Harian Lepas) yang berjumlah 10 orang dimana 4 diantaranya bertugas

dilayanan ruang anak-anak dan remaja/dewasa dan 6 orang lainya

bertugas di perpustakaan keliling. Berikut komposisi SDM PNS di

Gambar

Tabel 3.1  Skala Interval ....................................................................................
Tabel 3.1 Skala Interval
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Tabel 4.1 Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pelayanan prima di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta dapat diukur dari masing-masing indikator berikut: prosedur pelayanan dikategorikan jelas,

PELAYANAN REFERENSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SUKOHARJO..

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan meditasi Mindfulness service terhadap perilaku pelayanan prima pada staff Biro Administrasi Akademik

KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA , Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Bagaimana pendapat Saudara/i tentang susunan koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi.. Menurut Saudara/i, apakah perpustakaan

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi merupakan perpustakaan yang diharapkan mampu menyediakan sarana dengan baik agar masyarakat dapat

Dalam melakukan pelayanan kantor SAMSAT Kota Samarinda masih jauh dari kata memiliki kualitas pelayanan yang prima seperti penyelesaian proses administrasi mutasi

Skripsi yang berjudul “ Studi Tentang Persepsi Pemustaka Terhadap Pemanfaatan Koleksi Serial di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Yogyakarta” ini merupakan salah satu