• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Arikunto (2007:3) penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan memperbaiki hasil kegiatan pembelajaran. PTK ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif yaitu antara peneliti dan guru kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 bekerja sama untuk memecahkan masalah yang ada dengan lebih menekankan pada perbaikan kegiatan pembelajaran.

Sebagai tindakan awal dalam penelitian, peneliti menentukan tujuan melakukan penelitian, permasalahan dalam penelitian, dan merencanakan tindakan penelitian. Rencana tindakan penelitian yang telah disusun dilaksanakan oleh peneliti dengan tindakan awal yaitu peneliti hadir di dalam kelas ketika kegiatan pembelajaran IPA berlangsung. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati sekaligus mencatat segala sesuatu yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian apabila ditemukan adanya hasil yang kurang memuaskan dari kegiatan pembelajaran maka peneliti melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran agar tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

3.2Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 semester II tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pemilihan lokasi penelitian di SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu :

(2)

b. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian di SD Negeri Bergas Kidul 01 . c. Kondisi SD Negeri Bergas Kidul 01 yang nyaman untuk kegiatan pelaksanaan

penelitian.

d. Model pembelajaran yang peneliti terapkan belum pernah diterapkan di SD Negeri Bergas Kidul 01.

3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam pembelajaran IPA kelas 4 di SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semester II tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 19 anak perempuan. Siswa kelas 4 dalam mengikuti pembelajaran di kelas cenderung ramai, dan malas untuk mengerjakan tugas dari gurunya. Untuk itu upaya perbaikan pembelajaran pada kelas ini sangat dibutuhkan.

3.3 Variabel yang Akan Diteliti 3.3.1 Jenis Variabel

Slameto (2014:138-140) variabel didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Ada dua variabel penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together(X).

b. Variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 (Y).

3.3.2 Hubungan antar Variabel

(3)

3.3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.3.1Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) merupakan metode belajar dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa (Hamdani, 2011:89). Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif (kepala bernomor/menomori orang bersama). Menurut Slavin (1995), metode yang dikembangkan oleh Rush Frank ini cocok untuk memastikan akuntabilitas individu dalam kelompok.Langkah-langkah pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) :

1. Fase 1 : Penomoran

Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

2. Fase 2 : Mengajukan Pertanyaan

Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi pembelajaran. 3. Fase 3 : Berpikir bersama

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir bersama untuk menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawabannya.

4. Fase 4 : Menjawab

Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan atau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok tersebut.

3.3.3.2Hasil Belajar

(4)

nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes yang diberikan oleh guru. Bentuk tes yang akan digunakan oleh guru untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes.

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus dengan model spiral dari Kemmis S. dan Mc. Taggart yang mengunakan siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang disajikan dalam gambar di bawah ini

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart Siklus I

3.4.1 Perencanaan

a. Berkunjung ke SD yang bersangkutan yaitu SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Pada tahap penelitian ini akan mencari informasi dengan melakukan observasi di kelas 4 dan berdiskusi dengan guru kelas mengenai kondisi kelas saat pembelajaran dan hasil nilai ulangan siswa dan materi yang akan disajikan.

b. Menentukan Kompetensi Dasar

Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa tentang hasil belajar siswa terkait dengan pembelajaran “Sumber Daya Alam” pada mata pelajaran IPA kelas 4 di SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan meneliti hasil ulangan siswa sebelumnya.

(5)

d. Mendesain model cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) kegiatan dengan tujuan sebelum pelajaran guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah maupun yang belum dicapai oleh siswa. Sehingga guru dapat mengkonfirmasi informasi yang dibutuhkan siswa sebelum kegiatan akhir. Siswa tertarik terhadap berbagai informasi yang disampaikan oleh guru karena sebelumnya mengalami kebingungan, sehingga dapat memotivasi siswa menggali rasa ingin tahunya.

e. Menyusun Asesmen

Untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran itu dicapai, maka asesmen pembelajaran dilakukan. Bentuk asesmen yang diberikan dalam bentuk tes. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda.

f. Menyusun instrument Observasi (lihat lampiran) 3.4.2 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. a. Kegiatan Awal

1. Guru melakukan apersepsi.

2. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Guru memberikan motivasi.

b. Kegiatan inti

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Tahap pertama

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok 5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.

2. Siswa berkelompok sesuai instruksi guru. Tahap kedua

(6)

2. Siswa menyimak pertanyaan yang diberikan dan menjawab pertanyaan dari guru.

3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bersama untuk menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

Tahap ketiga

1. Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan atau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok tersebut.

2. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

3. Guru mengamati hasil yang diperoleh masing-masing kelompok dan memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. 4. Guru memberikan soal latihan sebagai pemantapan terhadap hasil dari

pekerjaan mereka. c. Penutup

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan. 2. Memberikan pekerjaan rumah.

3. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan materi selanjutnya.

3.4.3 Observasi

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

3.4.4 Refleksi I

(7)

dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) hasil belajar siswa masih belum meningkat dalam mata pelasjaram IPA yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yag telah dirumuskan dapat tercapai.

Siklus II

Kegiatan siklus II pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian sehingga terdapat kemungkinan pembelajaran dilakukan dua kali pertemuan. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya sehingga dapat terlihat jelas penggunaan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) apakah berhasil sesuai tujuan.

3.5 Data dan cara pengumpulan 3.5.1 Jenis Data

Menurut Slameto (2014:198) Berdasarkan jenisnya secara umum data statistik dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu:

1. Data kualitatif adalah data yang digunakan untuk bahan analisis yang dinyatakan tidak dalam bentuk angka. Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) yang dilakukan guru.

2. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Hasil belajar siswa kelas 4 melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan, siklus I dan siklus II.

3.5.2Teknik pengumpulan data

(8)

dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

a. Tes menurut Poerwanti, dkk (2008:1.5) adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar adalah dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT).

b. Non Tes

Non tes dalam penelitian ini berupa Observasi.

 Observasi digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru didalam kelas serta keaktifan siswa, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperatif Learning tipe Numbered Heads Together (NHT).

3.5.3 Instrumen penelitian

(9)

Tabel 3. 1

Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Standar

1.Menjelaskan dampak negatif pengelolaan

4.Menjelaskan dampak

(10)

Tabel 3. 3

Kisi-kisi Non Tes lembar observasi dalam pembelajaran menggunakan Model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT)

No. Aspek Indikator No. Item

2 Apersepsi  Melakukan kegiatan apersepsi  Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 3 Motivasi  Memotivasi Siswa

Kegiatan Inti

1. Penomoran  Pembagian kelompok  Pemberian nomor

3 Berpikir bersama  Pembagian bahan diskusi

 Berdiskusi dengan kelompok dan menyatukan pendapat

 Meyakinkan tiap anggota kelompok mengetahui jawabannya

4 4 5 4 Menjawab  Mengawasi aktivitas siswa dalam

diskusi

 Memanggil siswa dengan menyebutkan nomor

 Menjawab pertanyaan dengan mempresentasikan hasil diskusi  Menanggapi jawaban dari kelompok

lain

1 Kesimpulan  Memberikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

 Memberikan evaluasi  Memberikan tindak lanjut

(11)

3.6 Uji Instrumen Pengumpulan Data

Uji coba tes dilakukan di SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

3.6.1 Uji Validitas Tes

Menurut Sugiyono (2010: 173), hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat diguakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2009: 85).Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.

Untuk soal-soal objektif skor untuk item biasa diberikan dengan 1 (bagi item yang dijawab benar) dan 0 (item yang dijawab salah) sedangkan skor total selanjutnya merupakan jumlah dari skor untuk semua item yang membangun soal tersebut. Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Singgih Santoso bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation > 0,2 karegori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

Hasil uji validitas siklus I diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 25 item (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 25) yang valid dan 3 item (13, 19, 23) yang tidak valid. Sedangkan hasil uji validitas siklus II diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 25 item (1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25) yang valid dan 4 item (5, 12, 16, 17) yang tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas Tes

(12)

reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen.Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16, 0.

Pada siklus I Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,829 dari 25 item yang diuji. Cronbach’s Alpha0,829 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan.Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

Tabel 3.4

Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus I Cronbach's Alpha N of Items

.829 25

Pada siklus II Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,793 dari 25 item yang diuji. Cronbach’s Alpha 0,793 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

Tabel 3.5

Hasil Reliabilitas Item SoalSiklus II Cronbach's Alpha N of Items

.793 25

3.7 Indikator Kerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang mencapai KKM yaitu mencapai 80% dengan KKM ≥70.

3.8 Teknik Analisis Data

(13)

diperoleh langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah dan menganalisis hasil belajar siswa baik nilai tes dan lembar observasi. Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah:

x = ∑ 𝑥 𝑁 keterangan:

x = rata-rata kelas ∑ 𝑥 = jumlah seluruh skor N = banyaknya siswa

Adapun rumus persentase adalah sebagai berikut: P = ∑ 𝑥

𝑁x 100% Keterangan: P = Persentase

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart
Tabel 3. 1
Tabel 3. 3
Tabel 3.4 Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

BERBAHAN MOCAF, BIT DAN KOLANG-KALING ” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida sebagai Bahan Pengisi dalam Produk Lateks Karet Alam : Pengaruh Waktu Vulkanisasi.. Doi, Lay-Theng Lee,

Variabel bebas yaitu citra perguruan tinggi, kualitas pelayanan dan kesadaran harga secara simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan studi

Partially, the result showed that only higher education image and awareness of price that have positive significant effect on studying decision of Eastern

Proses pendaftaran dan seleksi murid, serta pengisian nilai dapat dipermudah dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Akademik Sekolah Dasar Negeri Wates

Kualitas pelayanan yang kurang baik dalam bidang pendidikan di Indonesia Timur menjadi alasan tersendiri bagi masyarakat Indonesia Timur untuk menjadikan kualitas

Bahwa pemberian ganti rugi oleh Pemerintah kepada bekas pemilik tanah kelebihan maksimum dan absentee/guntai yang dikuasai Negara, berdasarkan perhitungan pasal 6

[r]