PT.RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN – Tidak diaudit
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI -
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut – tidak diaudit.
Surat Pernyataan Direksi
Neraca Konsolidasi
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 - Tidak diaudit
Catatan 2010 2009
Rp Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2g,3 71,038,837,632 64,049,156,276 Investasi sementara 2h,4 12,174,314,184 8,452,895,825 Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 2e,35 - 2,160,152,303 Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2,636,607,024 tahun 2010 dan Rp 4.178.525.204
tahun 2009 2i,5 191,021,989,929 266,518,135,875
Piutang lain-lain kepada pihak ketiga 9,937,487,072 13,307,874,435
Persediaan 2j,6 4,181,470,319 4,083,982,811
Uang muka 7 14,421,687,144 8,485,390,284
Biaya dibayar dimuka 2k 12,883,447,014 22,128,260,973 Pajak dibayar dimuka 8 45,793,166,732 41,678,448,477
Jumlah Aset Lancar 361,452,400,027 430,864,297,260
ASET TIDAK LANCAR
Piutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2e,9,35 10,729,014,250 9,291,378,824 Aset pajak tangguhan - bersih 2v 2,536,656,432 2,895,749,938 Investasi saham 2h,10 465,215,000 465,215,000 Rekening bank yang dibatasi
penggunaannya 15 3,198,937,209 1,147,019,858
Properti investasi 2l,11 5,168,300,000 5,168,300,000 Aset bangun kelola serah - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 361.641.710 tahun 2010
dan Rp 2.627.222.416 tahun 2009 2m,12 1,881,651,961 1,708,433,535 Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Rp 98,983,408,763 tahun 2010 dan
Rp 66.103.707.196 tahun 2009 2n,2o,2p,13 157,919,690,705 170,542,277,293 Biaya eksplorasi yang ditangguhkan 2q,14 11,955,215,222
-Lain-lain 4,423,612,879 4,134,220,481
Jumlah Aset Tidak Lancar 198,278,293,657 195,352,594,928
JUMLAH ASET 559,730,693,684 626,216,892,188
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-Catatan 2010 2009
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 - Tidak diaudit
Catatan 2010 2009
Rp Rp
PENDAPATAN 2e,2u,29,35 230,928,223,954 309,334,314,410
BEBAN LANGSUNG 2u,30 208,000,554,508 280,276,726,666
LABA KOTOR 22,927,669,447 29,057,587,745
BEBAN USAHA 2u,31 15,503,645,394 14,796,320,458
LABA USAHA 7,424,024,053 14,261,267,287
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2u
Keuntungan kurs mata uang asing -
bersih 2d (679,058,073) 3,308,801,635 Penghasilan bunga 186,339,422 399,931,701 Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 2n,13 299,004,795 86,363,636 Beban bunga (5,348,157,441) (7,635,225,365) Lain-lain - bersih 407,541,280 389,683,835
Beban Lain-lain - Bersih (5,134,330,017) (3,450,444,559)
LABA SEBELUM PAJAK 2,289,694,035 10,810,822,729
BEBAN PAJAK - BERSIH 2v,32 (1,180,543,594) (2,870,237,091)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 1,109,150,441 7,940,585,638
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH 25b (20,459) (574,256)
LABA BERSIH 1,109,129,983 7,940,011,382
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2w,34 1.44 10.31
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-Laba belum direalisasi dari Selisih nilai transaksi pemilikan efek
Tambahan restrukturisasi entitas yang tersedia Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan Modal disetor modal disetor sepengendali untuk dijual penggunaannya penggunaannya Jumlah ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2009 77,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556,225 732,852,821 1,500,000,000 91,352,290,962 201,556,763,730 Laba belum direalisasi dari
pemilikan efek 2h,5 - - - 519,177,927 - - 519,177,927 Laba bersih tahun berjalan - - - - - 7,940,011,382 7,940,011,382
Saldo per 31 Maret 2009 77,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556,225 213,674,894 1,500,000,000 99,292,302,344 208,977,597,185
Saldo per 1 Januari 2010 77,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556,225 816,888,105 6,500,000,000 95,728,387,725 211,016,895,777
Laba belum direalisasi dari .
pemilikan efek 2h,5 - - - 262,916,707 - - 262,916,707 Laba bersih tahun berjalan - - - - - 1,109,129,983 1,109,129,983
Saldo per 31 Maret 2010 77,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556,225 553,971,398 6,500,000,000 96,837,517,708 211,863,109,052
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDAS
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 - Tidak diaudit
2010 2009
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 245,512,706,913 304,629,250,295 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (235,315,603,840) (284,485,946,771) Kas dihasilkan dari operasi 10,197,103,073 20,143,303,524 Pembayaran bunga dan beban keuangan (5,348,157,442) (1,484,346,131) Pembayaran pajak penghasilan (2,254,371,148) (3,523,293,308) Penerimaan restitusi pajak pertambahan nilai 11,353,561,687
-Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 13,948,136,171 15,135,664,085
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan investasi sementara 2,397,733,154 7,000,000,000 Penerimaan bunga 186,339,422 1,907,632,876 Hasil penjualan aset tetap 1,289,950,000 86,363,636 Penambahan biaya eksplorasi yang ditangguhkan (548,151,550) -Pemberian (penambahan) piutang kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa 795,253,217 (10,484,460,737) Rekening bank yang dibatasi penggunaannya (1,540,425,538) 4,039,797,837 Perolehan aset tetap (2,841,933,561) (7,706,898,660) Perolehan aset bangun kelola serah (12,175,000) (496,332,295)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (273,409,856) (5,653,897,343)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank jangka pendek 1,575,094,721 89,256,112,091 Pembayaran hutang bank jangka pendek - (114,120,155,202) Pembayaran hutang pembelian kendaraan (3,942,655,678) (190,440,658) Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (3,603,110,841) (2,014,532,032)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (5,970,671,799) (27,069,015,802)
KENAIKAN ( PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 7,704,054,515 (17,587,249,060)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 63,334,783,116 81,636,405,337
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 71,038,837,632 64,049,156,276
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas
Penambahan aset tetap yang berasal dari:
Kewajiban sewa pembiayaan 1,082,584,090
-Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Radiant Utama Interinsco Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 41 tanggal 22 Agustus 1984 dari Hadi Moentoro, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-574-HT.01.01.TH.85 tanggal 11 Pebruari 1985 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 18 Juni 1985, Tambahan No. 860. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 3 tanggal 3 Juni 2008 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-44233.AH.01.02.TH.2008 tanggal 24 Juli 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 9 Desember 2008, Tambahan No. 26714.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Jalan Kapten Tendean No. 24, Mampang Prapatan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi:
a. Jasa teknik instalasi dan rekayasa bidang minyak, gas bumi dan energi. b. Jasa sertifikasi mutu.
c. Jasa survey bidang minyak, gas bumi dan energi.
d. Perdagangan besar (distributor) peralatan dan bahan baku/ kimia bidang minyak dan gas bumi. e. Jasa penyewaan peralatan pertambangan minyak dan gas bumi.
f. Jasa perbaikan dan perawatan instalasi pertambangan minyak dan gas bumi.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan anak perusahaan rata-rata 390 dan 439 karyawan masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Radiant Utama. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam (sekarang menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-824/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 170.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 250 per saham.
Pada tanggal 12 Juli 2006 dilakukan pencatatan 600.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri pada Bursa Efek Jakarta.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
Obligasi
Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-3214/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Radiant Utama Interinsco I tahun 2007 dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000.000.000, tingkat bunga tetap 11,5% per tahun dan berjangka waktu 4 tahun.
c. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut: Tahun
Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Persentase Operasi Jumlah Aset Pemilikan Komersial 31 Maret 2010
Rp
PT Supraco Indonesia Jakarta Jasa penyediaan alat-alat 99,996% 1980 310,202,080,083 ("SI") eksplorasi
PT Radiant Tunas Jakarta Jasa pembangunan, perdagangan, 99,60% 2003 1,070,724,764 Interinsco ("RTI") pertambangan, pengangkutan
darat, perbengkelan dan jasa
PT Supraco Lines ("SL") *) Jakarta Jasa Pelayaran dan 99,994% 2008 33,701,485,891 pengangkutan dalam negeri
PT Supraco Deep Water Jakarta Jasa penyedia tenaga kerja 99,90% 2008 3,327,264,274 ("SDW") *) dan manajemen sumber daya
manusia
PT Radiant Bukit Barisan Jakarta Pertambangan dan perdagangan 99,997% Tahap eksplorasi 13,708,422,168 E&P ("RBB") *)
*) Pemilikan tidak langsung melalui SI
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1c). Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi anak perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Prinsip Konsolidasi
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih.
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan memakai kurs sebagai berikut:
e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
2) perusahaan asosiasi;
3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimilki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
h. Investasi
Deposito berjangka
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Kerugian atas penurunan nilai efek diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara dan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh temponya kurang dari satu tahun disajikan sebagai investasi sementara.Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Investasi lainnya
Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
i. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
j. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
k. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Properti investasi berupa tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
m. Aset Bangun Kelola Serah
Aset tetap berupa bangunan dalam rangka bangun, kelola dan serah (B.O.T) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan diamortisasi berdasarkan umur ekonomis dari aset tetap yang bersangkutan dengan batas maksimum sesuai jangka waktu perjanjian bangun, kelola dan serah, yaitu antara 3 - 5 tahun menggunakan metode garis lurus.
n. Aset Tetap - Pemilikan Langsung
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat.
o. Penurunan Nilai Aset
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
p. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
q. Biaya Eksplorasi yang ditangguhkan
RBB menggunakan metode akuntansi successful effort untuk aktivitas minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode ini, biaya untuk memperoleh hak pengelolaan atas aset minyak dan gas bumi, untuk pengeboran dan penyediaan peralatan sumur eksplorasi yang cadangannya terbukti dan untuk pengeboran dan penyediaan peralatan sumur pengembangan dikapitalisasi. Biaya geologi dan geofisika serta biaya eksplorasi lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
r. Biaya Emisi Saham dan Obligasi
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
s. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
t. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak.
Pendapatan sewa diakui dengan dasar akrual secara proporsional selama periode dari perjanjian sewa.
Beban diakui pada saat terjadinya.
v. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Non Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Pajak Penghasilan Final
Pendapatan dari kapal merupakan obyek pajak final sebesar 1,2% dan beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
Selisih antara jumlah pembayaran pajak penghasilan final dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak penghasilan final dibayar dimuka atau hutang pajak final. Akun pajak penghasilan final dibayar dimuka disajikan terpisah dari hutang pajak penghasilan final.
Perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban yang berhubungan dengan pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset dan kewajiban pajak tangguhan.
w. Laba Bersih Per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
x. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
4. INVESTASI SEMENTARA
Perincian dari investasi sementara tersebut adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
Investasi melalui manajer investasi 6,581,121,398 3,488,474,894
Deposito berjangka 5,593,192,787 4,936,520,932
Surat berharga yang tersedia untuk di jual - 27,900,000
Jumlah 12,174,314,184 8,452,895,825
Perusahaan menunjuk PT Insight Investment (Insight) dan PT GMT Aset Manajemen (GMT) sebagai pengelola dana Perusahaan yang diinvestasikan dalam bentuk reksadana. Perjanjian tersebut akan berhenti apabila salah satu pihak memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang lain. Perincian dari investasi sementara tersebut adalah sebagai berikut:
Investasi Melalui Manajer Investasi
2010 2009
Rp Rp
Biaya perolehan
I-Hajj Syariah - 2,000,000,000
GMT Dana Obligasi Plus 6,027,150,000 1,250,000,000
Jumlah 6,027,150,000 3,250,000,000
Laba yang belum direalisasi 553,971,398 238,474,894
Nilai Wajar 6,581,121,398 3,488,474,894
Deposito Berjangka
Merupakan deposito berjangka yang dijaminkan kepada Citibank N.A, Jakarta sehubungan dengan Project Management & Support Services dengan Mobile Cepu, Ltd. sebesar USD 613,625 dan USD 426.481 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Deposito berjangka memiliki jangka waktu 1 bulan (Catatan 37c).
Surat Berharga yang Tersedia Untuk Dijual
2010 2009
Rp Rp
Biaya perolehan
PT Jasa Marga Tbk - 52,700,000
Jumlah - 52,700,000
Rugi yang belum direalisasi - (24,800,000)
Nilai Wajar - 27,900,000
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
2010 2009
Rp Rp
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu:
Saldo awal 2,636,607,024 4,178,525,204
Pemulihan -
-Penghapusan -
-Penambahan -
-Saldo akhir 2,636,607,024 4,178,525,204
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Piutang usaha dijadikan jaminan hutang obligasi sebesar 105% dan 100% dari hutang pokok obligasi masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Catatan 23).
Piutang usaha kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. sebesar Rp 21,685,606,265 dan Rp 27,116,617,050 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dijadikan jaminan atas hutang usaha kepada Global
Process Systems, LLC (Catatan 17 dan 37b).
6. PERSEDIAAN
2010 2009
Rp Rp
Film 768,795,175 1,494,693,502
Suku Cadang 304,551,732 670,248,555
Isotope IR 192 375,736,861 512,297,044
Barang persediaan - OCTG
(Oil Country Tubular Goods) 151,159,957 178,895,840
Bahan kimia 207,639,915 98,831,152
Lain-lain 2,373,586,680 1,129,016,718
Jumlah 4,181,470,319 4,083,982,811
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan penurunan nilai persediaan, karena semua persediaan dapat dipakai dalam usaha normal Perusahaan.
7. UANG MUKA
2010 2009
Rp Rp
Uang muka pembelian aktiva tetap 2,769,080,005 2,313,382,194
Uang muka operasional proyek 5,765,468,268 5,116,070,238
Lain-lain 5,887,138,870 1,055,937,852
Jumlah 14,421,687,144 8,485,390,284
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
2010 2009
Rp Rp
Pajak penghasilan - Pasal 23 2,962,919,383 4,089,017,470
Pajak penghasilan - Pasal 24 19,222,293
-Pajak penghasilan - Pasal 25 20,004,067
-Pajak penghasilan - Pasal 28A 17,569,126,296 18,071,063,723
Pajak pertambahan nilai - bersih 25,221,894,693 19,518,367,285
Jumlah 45,793,166,732 41,678,448,477
9. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2010 2009
Rp Rp
Piutang
PT Radiant Utama (RU) 5,921,346,177 5,010,700,324
PT Radiant Nusa Investama (RNI) 2,462,399,121 2,541,292,978
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 2.000.000.000) 2,345,268,952 1,739,385,522
Jumlah 10,729,014,250 9,291,378,824
Hutang
PT Santa Fe Supraco Indonesia (SF) 3,782,725,000 4,803,625,000
PT Radiant Guna Persada (RGP) 481,747,434 208,839,651
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 200.000.000) 34,751,700 63,660,008
Jumlah 4,299,224,134 5,076,124,659
Piutang Perusahaan kepada RU terutama merupakan pemberian pinjaman. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Juni 2006, jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga 12% per tahun dengan jaminan perusahaan dari RNI.
Piutang Perusahaan kepada RNI dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan dan SI. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.
Hutang kepada SF merupakan hutang SI atas penyertaan saham.
Hutang Perusahaan kepada RGP merupakan hutang atas penerimaan pinjaman yang dilakukan tanpa jangka waktu dan tidak dikenakan bunga serta hutang atas sewa gedung untuk operasional Perusahaan.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
10. INVESTASI SAHAM
Merupakan investasi SI pada PT Santa Fe Supraco Indonesia, berkedudukan di Jakarta dengan persentase kepemilikan sebesar 5% atau senilai Rp 465.215.000 yang dicatat dengan metode biaya..
11. PROPERTI INVESTASI
Merupakan dua bidang tanah yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, masing-masing seluas 8.650 m2 dan 6.975 m2 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo pada tahun 2026.
Nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 5.859.375.000 berdasarkan laporan penilaian dari Suwendho Rinaldy dan Rekan, penilai independen yang tidak berhubungan dengan Perusahaan. Penilaian dilakukan berdasarkan pendekatan perbandingan data pasar di tahun 2009.
Pada tahun 2008, seluruh tanah digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek (Catatan 16).
12. ASET BANGUN KELOLA SERAH
1 J a n u a r i 3 1 M a r e t
2 0 1 0p P e n a m b a h a np 2 0 1 0p
B i a y a p e r o l e h a n :
B a n g u n a n 1 , 7 8 3 , 0 7 7 , 3 0 0 1 2 , 1 7 5 , 0 0 0 1 , 7 9 5 , 2 5 2 , 3 0 0
B a n g u n a n d a l a m
p e n y e l e s a i a n 4 4 8 , 0 4 1 , 3 7 1 - 4 4 8 , 0 4 1 , 3 7 1
J u m l a h b i a y a p e r o l e h a n 2 , 2 3 1 , 1 1 8 , 6 7 1 1 2 , 1 7 5 , 0 0 0 2 , 2 4 3 , 2 9 3 , 6 7 1
A k u m u l a s i a m o r t i s a s i ( 2 6 7 , 4 6 1 , 5 9 5 ) ( 9 4 , 1 8 0 , 1 1 5 ) ( 3 6 1 , 6 4 1 , 7 1 0 )
J u m l a h T e r c a t a t 1 , 9 6 3 , 6 5 7 , 0 7 6 1 , 8 8 1 , 6 5 1 , 9 6 1
1 J a n u a r i 3 1 M a r e t
2 0 0 9 P e n a m b a h a n 2 0 0 9
R p R p R p
B i a y a p e r o l e h a n :
B a n g u n a n 2 , 6 2 7 , 2 2 2 , 4 1 6 4 9 6 , 3 3 2 , 2 9 5 3 , 1 2 3 , 5 5 4 , 7 1 1
B a n g u n a n d a l a m
p e n y e l e s a i a n 1 , 2 1 2 , 1 0 1 , 2 4 0 - 1 , 2 1 2 , 1 0 1 , 2 4 0
J u m l a h b i a y a p e r o l e h a n 3 , 8 3 9 , 3 2 3 , 6 5 6 4 9 6 , 3 3 2 , 2 9 5 4 , 3 3 5 , 6 5 5 , 9 5 1
A k u m u l a s i a m o r t i s a s i ( 2 , 5 8 9 , 5 4 9 , 3 6 9 ) ( 3 7 , 6 7 3 , 0 4 7 ) ( 2 , 6 2 7 , 2 2 2 , 4 1 6 )
J u m l a h T e r c a t a t 1 , 2 4 9 , 7 7 4 , 2 8 7 1 , 7 0 8 , 4 3 3 , 5 3 5
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Hak Penggunaan Tempat pada tanggal 1 April 2005 antara Perusahaan dengan PT Citra Tubindo Tbk (CT), telah disepakati pengalihan hak penggunaan tempat milik PT Citra Tubindo Tbk kepada Perusahaan, seluas 636,36 m2 yang terletak di Jl. Hang Kesturi KM 4, Kabil Industri Estate Batam, untuk periode 3 tahun.
Pada tanggal 2 Desember 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian yang sama dengan CT untuk area yang berbeda seluas 861 m2 di lokasi yang sama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 tahun sejak diselesaikannya bangunan.
Beban amortisasi dialokasikan sebagai beban langsung sebesar Rp. 94,180,115 dan Rp 37,673,047 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
Jumlah tercatat aktiva tetap yang
dijual dan dihapuskan 990,945,205
-Harga jual 1,289,950,000 86,363,636
Keuntungan atas penjualan dan penghapusan
aktiva tetap tahun berjalan - bersih 299,004,795 86,363,636
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
Pemilikan langsung:
Beban langsung (Catatan 30 ) 7,647,149,243 7,270,316,740
Beban usaha (Catatan 31 ) 1,084,560,124 774,527,609
Aktiva sewa guna usaha:
Beban langsung (Catatan 30 ) 1,823,329,021 1,043,532,888
Jumlah 10,555,038,388 9,088,377,236
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki enam bidang tanah di beberapa daerah dengan hak legal berupa HGB yang akan jatuh tempo antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2037. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
14. BIAYA EKSPLORASI YANG DITANGGUHKAN
Merupakan pembayaran RBB kepada BP Migas sehubungan dengan penandatanganan kesepakatan Kontrak Bagi Hasil (Catatan 37f).
15. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Merupakan saldo bank milik Perusahaan yang penarikannya dibatasi dan hanya digunakan dalam rangka pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
Bank Negara Indonesia 401,128,264 129,045,667
Bank Mandiri 901,848,491 177,974,191
Bank Bukopin 37,660,960
-Citibank 1,682,774
-Bank Pembangunan Daerah Riau 1,856,616,720 840,000,000
Jumlah 3,198,937,209 1,147,019,858
16. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Dollar Amerika Serikat 4.74% - 6% 6,5% - 7,5%
Bank Negara Indonesia (BNI)
Merupakan fasilitas kredit modal kerja (KMK) yang diperoleh SI pada tanggal 26 Maret 2007 dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000 dan fasilitas penerbitan bank garansi dengan batas maksimum Rp 10.000.000.000 untuk jaminan tender dan pelaksanaan jasa-jasa pendukung operasi perminyakan dan gas bumi. Pinjaman ini berjangka waktu 12 bulan.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, SI disyaratkan membuka rekening escrow yang hanya digunakan sebagai rekening penerima dana pinjaman dan pembayaran pinjaman (Catatan 15).
Pinjaman ini dijamin dengan 3 bidang tanah dan bangunan milik SI, 8 unit kendaraan bermotor milik SI, 1 unit mesin Crawler dan 5 unit kapal atas nama anak perusahaan SI, hak atas tagihan SI dari proyek yang dibiayai dan proyek lain yang tidak sedang dijaminkan ke kreditur lain, serta jaminan perusahaan (company guarantee) dari PT Radiant Utama Interinsco Tbk (pemegang saham).
Perjanjian pinjaman BNI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak SI untuk merubah anggaran dasar, bentuk/status hukum, susunan kepemilikan saham, atau susunan pengurus, menambah hutang selain yang sudah ada, melakukan investasi baru, membagikan dividen, melakukan penarikan modal, melakukan penggabungan usaha (merger), menambah piutang pihak hubungan istimewa dan menanggung hutang pihak ketiga.
Citibank N.A., Jakarta
Merupakan fasilitas pinjaman transaksi khusus bersifat berulang yang diperoleh SI pada tahun 2008 dengan maksimum pinjaman sebesar USD 6.000.000 dengan bunga 7,5% per tahun dan berjangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha SI dari BUT Petrochina International Jabung, Ltd. dan Mobile Cepu, Ltd.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, SI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.`
Bank Mandiri
Merupakan fasilitas kredit modal kerja (KMK) yang diperoleh Perusahaan dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan fasilitas penerbitan bank garansi dengan batas maksimum Rp 10.000.000.000 untuk jaminan tender dan penyediaan jasa teknik penunjang bagi industri minyak dan gas.
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
The Royal Bank Of Scotland
Merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh perusahaan dan anak perusahaan (PT. Radiant Tunas Interinsco ) pada tanggal 19 Oktober 2009 dengan maksimum pinjaman sebesar USD 3,000,000 , jangka waktu maksimum 3 bulan dan tingkat bunga 5%. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha perusahaan.
Standard Chartered Bank, Jakarta
Merupakan fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh SI pada tanggal 4 September 2008 dengan maksimum kredit sebesar USD 10.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu 12 bulan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar suku bunga pinjaman bank ditambah 2,5% untuk fasilitas dalam Rupiah dan SIBOR ditambah 3% untuk fasilitas dalam USD. Bunga dikenakan dimuka pada setiap kali SI menarik pinjaman Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, SI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian
Pada tanggal 9 Februari 2009 SI menggunakan kembali fasilitas bank sebesar Rp. 4.049.616.900. Fasilitas ini dijamin dengan piutang SI dari PT. Infomedia Nusantara.Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, SI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 1 Desember 2009
17. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
2010 2009
Hutang usaha kepada GPS dijamin dengan piutang usaha kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. (Catatan 5, 37a dan 37b).
Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 sampai 90 hari.
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2010 2009
Rp Rp
Gaji dan tunjangan 30,876,064,923 38,244,732,354
Subkontraktor 10,174,781,825 18,514,644,869
Pesangon pegawai kontrak 3,180,171,893 7,724,824,562
Lain-lain 2,884,349,995 2,921,978,121
Jumlah 47,115,368,636 67,406,179,906
20. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Merupakan hutang bank jangka panjang yang diperoleh SI dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
BNI Syariah 43,087,568,418 48,744,745,000
Bank Pembangunan Daerah Riau 27,600,000,000 35,400,000,000
Bank Negara Indonesia 5,750,000,000 13,000,000,000
Bank Central Asia - 370,317,000
Jumlah 76,437,568,418 97,515,062,000
Bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun (6,123,490,904) (5,243,302,000)
Hutang bank jangka panjang - bersih 70,314,077,514 92,271,760,000
Tingkat bunga per tahun selama
tahun berjalan - Rupiah 5.30% - 12.75% 6% - 13,77%
BNI Syariah
Merupakan fasilitas pinjaman cicilan yang diperoleh SI pada tahun 2008 sebesar Rp 49.907.760.000 yang digunakan untuk pembelian 271 unit kendaraan dalam rangka perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia. Pinjaman ini berjangka waktu 60 bulan dengan pembagian keuntungan dari EBITDA dari proyek tersebut sesuai proyeksi keuangan 1 tahun.
Perjanjian pinjaman BNI Syariah dan Bank Riau juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak SI untuk melakukan penggabungan usaha (merger), melakukan investasi, merubah bentuk/status hukum, anggaran dasar atau susunan pengurus, membagikan dividen, melakukan akuisisi, membayar hutang SI kepada pemegang saham, mengikatkan diri sebagai penjamin dan memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usahanya.
Berdasarkan Surat BNI Syariah No. USY/3/404/R tanggal 19 Maret 2009 dan Surat Bank Riau No. 068/KOM/2009 tanggal 23 Maret 2009, SI telah memperoleh persetujuan masing-masing dari BNI Syariah dan Bank Riau sehubungan dengan penyertaan modal SI pada PT Radiant Bukit Barisan E & P (Catatan 1c).
Tingkat imbalan bagi hasil antara Bank dan SI adalah sebagai berikut:
Bank SI
% %
2008 84 16
2009 51 49
2010 48 52
2011 44 56
2012 43 57
2013 55 45
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
Bank Pembangunan Daerah Riau
Merupakan fasilitas pinjaman cicilan yang diperoleh SI pada tahun 2008 sebesar Rp 38.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian 223 unit kendaraan. Pinjaman ini berjangka waktu 39 bulan dengan tingkat suku bunga 6% per tahun.
Bank Negara Indonesia
Merupakan fasilitas pinjaman cicilan yang diperoleh tahun 2008 sebesar Rp 15.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian kapal tug boat, hopper barge, crane barge dan crawler crane. Pinjaman ini berjangka waktu 64 bulan dengan tingkat suku bunga 14,25% per tahun
Bank Central Asia
Merupakan fasilitas pinjaman cicilan yang diperoleh tahun 2007 sebesar Rp 1.810.300.000 yang digunakan untuk pembelian 2 unit kendaraan bermotor dan akan dilunasi dengan 24 kali angsuran bulanan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 9 September 2009.
Seluruh pinjaman cicilan ini dijamin oleh aset tetap yang dibiayai.
21. SEWA
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli peralatan proyek dan kendaraan melalui sewa pembiayaan (finance lease). Jangka waktu sewa antara 2 sampai 3 tahun dengan tingkat suku bunga efektif antara 5% - 8% per tahun. Hutang ini dijamin dengan kendaraan bermotor dan peralatan proyek yang dibiayai.
22. HUTANG PEMBELIAN AKTIVA TETAP
2010 2009
Rp Rp
PT. Tunas Financindo Sarana - 234,364,333
Jumlah - 234,364,333
Bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun - (126,797,650)
Hutang jangka panjang - bersih - 107,566,683
Merupakan pinjaman atas pembelian 1 unit kendaraan sebesar Rp 340.800.000. Pinjaman ini berjangka waktu 2 tahun dimulai tahun 2008 dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 13)
23. HUTANG OBLIGASI
2010 2009
Rp Rp
Akun ini terdiri dari :
Hutang pokok 100,000,000,000 100,000,000,000
Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi
dengan amortisasi (651,791,430) (1,173,224,575)
Bersih 99,348,208,570 98,826,775,425
Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan obligasi Radiant Utama Interinsco I tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% per tahun yang dibayar secara triwulanan. Obligasi tersebut berjangka waktu 4 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juli 2011.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Obligasi dijamin dengan piutang Perusahaan dan anak perusahaan yang timbul dari pekerjaan yang dilaksanakan Perusahaan dan/atau anak perusahaan sebesar 110% dari pokok obligasi, yang diberikan secara bertahap yaitu 80% pada tahun pertama, 100% pada tahun kedua, 105% pada tahun ketiga dan 110% pada tahun keempat.
Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi setelah satu tahun sejak tanggal penerbitan
Perjanjian tersebut juga mewajibkan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain mengizinkan anak perusahaan memberikan jaminan atas kewajiban pihak lain; mengizinkan anak perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perusahaan dan anak perusahaan; mengeluarkan obligasi yang sejenis di pasar modal dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari obligasi ini; mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti Perusahaan; menjual, memindah/memberikan opsi, waran atau hak untuk membeli atau mendapatkan saham anak perusahaan yang menyebabkan Perusahaan kehilangan hak pengendalian atas anak perusahaan; dan mengizinkan anak perusahaan memberikan pinjaman kepada atau melakukan investasi pada pihak lain kecuali dilakukan sehubungan dengan kegiatan usahanya sehari-hari.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Fitch Rating Indonesia, peringkat obligasi adalah BBB(idn) (prospek stabil)
24. IMBALAN PASCA KERJA
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
Saldo awal 10,305,767,810 9,737,457,465
Beban tahun berjalan (Catatan 31) - 350,000,000
Pembayaran manfaat (228,714,848) (352,117,659)
Saldo akhir 10,077,052,962 9,735,339,806
25. HAK MINORITAS
2010 2009
Rp Rp
a. Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan:
SI 6,818,409 6,962,928
RTI 2,326,138 2,430,664
SDW 2,785,278 1,624,282
SL 1,294,313 1,256,797
Jumlah 13,224,137 12,274,671
b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan:
SI (77,181) 152,600
RTI 8,708 132,502
SDW 137,236 212,714
SL (48,304) 76,440
Jumlah 20,459 574,256
26. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Adimitra Transferindo, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010 dan 2009
Jumlah Persentase Jumlah Modal
Pemegang Saham Saham Pemilikan Disetor
% Rp
PT Radiant Nusa Investama 474,354,500 61.61 47,435,450,000
Value Monetization, Ltd. 120,000,000 15.58 12,000,000,000
Tn. Asad Umar Baredwan 20,400,000 2.65 2,040,000,000
Masyarakat umum (masing-masing
di bawah 5%) 155,245,500 20.16 15,524,550,000
Jumlah 770,000,000 100.00 77,000,000,000
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Merupakan agio saham atas penawaran umum perdana saham Perusahaan pada tahun 2006 setelah dikurangi dengan biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut :
Rp
Agio atas penerbitan saham sebanyak 170.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan
harga penawaran Rp 250 Per saham 25,500,000,000
Dikurangi biaya emisi saham (3,902,936,278)
Tambahan Modal Disetor - Bersih 21,597,063,722
28. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Merupakan selisih nilai transaksi dengan nilai buku atas perolehan saham SI dari PT Radiant Nusa Investama dan Tn. Asad Umar Baredwan masing-masing pada tanggal 28 Juni 2002 dan 5 Maret 2003. Perolehan tersebut dilakukan antara entitas sepengendali sehingga selisih antara bagian Perusahaan atas nilai buku aset bersih dengan harga perolehan dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam ekuitas.
Perolehan tersebut didasarkan pada aset bersih SI pada tanggal 30 Juni 2002 dan 5 Maret 2003 sebagai berikut:
Rp
Bagian Perusahaan atas aktiva bersih 21,873,556,225
Harga perolehan 12,499,000,000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 9,374,556,225
29. PENDAPATAN
2010 2009
Rp Rp
Jasa pendukung operasi 128,722,541,427 196,692,429,945
Jasa kegiatan lepas pantai 59,923,191,212 80,998,470,503
Jasa inspeksi 27,607,920,155 28,457,297,265
Jasa pelayaran 8,453,928,430 2,000,001,000
Lain-lain 6,220,642,730 1,186,115,696
Jumlah 230,928,223,954 309,334,314,410
0% dan 0.08% dari jumlah pendapatan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 35).
Berikut ini adalah rincian pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009:
2010 2009
Rp Rp
Chevron Pacific Indonesia 40,229,165,533 39,430,533,081
Santos 56,774,597,680 71,015,919,525
Petrochina International Jabung Ltd 19,313,950,916 19,719,422,618
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara No. 12 tanggal 3 Juni 2009 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2008 sebesar Rp 9.240.000.000 atau Rp 12 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 5.000.000.000.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara No. 1 tanggal 3 Juni 2008 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2007 sebesar Rp 9.240.000.000 atau Rp 12 per saham dan cadangan umum sebesar Rp 1.500.000.000.
34. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba Bersih
2010 2009
Rp Rp
Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar 1,109,129,983 7,940,011,382
Jumlah Saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
2010 2009
Rp Rp
Jumlah rata - rata tertimbang
saham 770,000,000 770,000,000
35. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan:
- PT Santa Fe Supraco Indonesia - PT Radiant Guna Persada - PT Radiant Utama
b. PT Radiant Nusa Investama merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
a. 0% dan 0.08% dari jumlah pendapatan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, merupakan pendapatan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0% dan 0,34% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Rincian pendapatan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut
Pendapatan
2010 2009
Rp Rp
PT Santa Fe Supraco Indonesia - 232,500,016
Jumlah - 232,500,016
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
36. INFORMASI SEGMEN
Segmen Usaha
Perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Jasa pendukung operasi meliputi: jasa penyediaan sumber daya manusia, pemeliharaan dan perbaikan, sewa kendaraan serta penyediaan dan pengelolaan terintegrasi untuk basis lapangan migas.
2. Jasa inspeksi meliputi: jasa voluntary inspection, statutory inspection, non destructive testing services dan oil country tubular goods
3. Jasa kegiatan lepas pantai meliputi: agen dan mobile offshore production unit. 4. Jasa pelayaran dalam negeri
5. Jasa lain-lain meliputi: pelatihan, analisa dampak lingkungan dan lainnya.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Jasa Kegiatan Jasa Pendukung Jasa Kegiatan
Lepas Pantai Operasi Jasa Inspeksi Pelayaran Lain-lain Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
LAPORAN LABA RUGI
PENDAPATAN 64,805,436,816 128,722,541,427 28,031,788,980 8,453,928,430 6,220,642,730 (5,306,114,430) 230,928,223,954 BEBAN LANGSUNG 61,232,302,008 118,657,823,747 20,214,670,768 8,774,762,469 4,427,109,944 (5,306,114,430) 208,000,554,508
HASIL SEGMEN 3,573,134,808 10,064,717,680 7,817,118,212 (320,834,039) 1,793,532,786 - 22,927,669,447
Penyusutan dan amortisasi 10,649,218,503
2010
Jasa Pendukung Jasa Kegiatan Jasa Kegiatan
Operasi Jasa Inspeksi Lepas Pantai Pelayaran Lain-lain Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Operasi Perusahaan berlokasi di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama.
Tabel berikut ini menunjukkan distribusi dari keseluruhan pendapatan Perusahaan berdasarkan geografis:
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Tidak Diaudit
37. IKATAN
a. Pada tanggal 27 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Maleo Development dengan Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., yang tertuang dalam perjanjian No. 900252 mengenai Mobile Offshore Project Unit (MOPU) Operating Services yang berlaku sampai 28 September 2010 dengan nilai kontrak sebesar USD 110.081.000.
b. Pada tanggal 27 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Bareboat Charter of MOPU dengan Global Process System, LLC (GPS) untuk mendukung proyek Santos Maleo Development dengan tarif sewa per hari yang akan ditagih secara bulanan. Perjanjian ini berjangka waktu minimal 4 tahun.
Pada tanggal 20 September 2006, GPS mengadakan addendum dengan Perusahaan atas perjanjian di atas, dimana piutang usaha Perusahaan kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. harus dijaminkan kepada GPS dan diatur berdasarkan hukum Inggris (Catatan 5).
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 13 tanggal 14 Nopember 2006 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain:
− Pengalihan hak secara fidusia (jaminan fidusia) atas tagihan kepada Santos (Madura Offshare) Pty. Ltd., dengan nilai penjaminan sampai dengan USD 80.000.000 untuk kepentingan GPS.
− General assignment berdasarkan hukum Inggris yang akan ditandatangani oleh Perusahaan untuk kepentingan GPS.
c. Pada tanggal 2 Oktober 2007, SI menandatangani Perjanjian Konsorsium untuk Project Management and Support Services dengan PT Prosys Engineers Internasional dan Air Energi Group Ltd. Pada tanggal 23 Mei 2008, konsorsium yang terbentuk menandatangani perjanjian dengan Mobil Cepu Ltd. yang tertuang dalam Perjanjian Induk (Call off) Penyediaan Jasa Tenaga Kerja No. C-3207069-B yang berlaku sampai dengan 22 Mei 2011 dengan nilai kontrak USD 30.529.140. Pada tanggal 15 Agustus 2008, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Prosys Engineers International yang tertuang dalam perjanjian No. 015/PE-ECI/DIR/08/08 mengenai penyediaan tenaga kerja di Jakarta sehubungan dengan perjanjian induk dengan Mobil Cepu Ltd.
Sehubungan dengan kontrak tersebut, SI diwajibkan memberikan jaminan berupa cash collateral pada Citibank, N.A. Jakarta (Catatan 4).
d. Pada tanggal 14 Mei 2008, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak No. 8204-OK mengenai penyediaan kendaraan sebanyak 268 unit (termasuk 11 unit cadangan) yang berlaku sampai dengan tanggal 4 Agustus 2011 dengan nilai kontrak Rp 47.498.907.600.
e. Pada tanggal 2 Juni 2008, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak No. 8206-OK mengenai penyediaan kendaraan sebanyak 226 unit (termasuk 11 unit cadangan) yang berlaku sampai dengan tanggal 26 Agustus 2011 dengan nilai kontrak Rp 37.345.104.000.
f. Pada tanggal 13 Nopember 2008, RBB menandatangani kesepakatan Kontrak Bagi Hasil (PSC) dengan Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Republik Indonesia) dalam hal ini diwakili oleh BP Migas yang berjangka waktu 30 tahun.
Berdasarkan PSC antara lain diatur hal-hal sebagai berikut:
• RBB diwajibkan untuk membayar signature bonus kepada Pemerintah RI sejumlah US$ 1.000.000 setelah penandatanganan kontrak tersebut.
• RBB diwajibkan untuk membayar kepada Pemerintah RI sejumlah US$ 200.000 untuk tujuan tertentu selama tahun pertama kontrak.
• RBB diwajibkan untuk membayar bonus produksi kepada Pemerintah RI sejumlah US$ 1.000.000 sampai dengan US$ 4.000.000 setelah produksi kumulatif Petroleum dari area kontrak mencapai 25 sampai dengan 75 MBOE (Million Barrels of Oil Equivalent).
• Pada saat kontrak berakhir atau diputuskan, pelepasan sebagian kontrak area, atau penutupan lapangan, RBB diharuskan untuk memindahkan semua peralatan dan instalasi dari kontrak area dan melakukan seluruh aktivitas restorasi sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum di kontrak atau peraturan pemerintah yang berlaku. Biaya untuk penutupan dan pekerjaan restorasi area dapat dipulihkan berdasarkan usulan dari masing-masing kontrak.
g. Pada tanggal 1 Januari 2009, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Total E&P Indonesie yang tertuang dalam kontak No. 45 0000 1987 mengenai jasa-jasa pendukung operasi untuk konstruksi dan pengeboran yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2011 dengan nilai kontrak Rp 214.943.467.981.
h. Pada tanggal 18 April 2009, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontak No. C674714 mengenai jasa-jasa pendukung operasi dan pemeliharaan fasilitas produksi di drilling yang berlaku sampai dengan tanggal 17 April 2013 dengan nilai kontrak Rp 160.462.241.300.
i. Pada tanggal 15 Juni 2009, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Chevron Geothermal Salak Ltd dan Chevron Geothermal Indonesia Ltd yang tertuang dalam kontrak No. C619355 mengenai jasa-jasa profesional, administrasi, inspector, dan inspeksi NDT di Salak, Darajat dan Jakarta yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Juni 2012 dengan nilai kontrak Rp 89.477.416.699.
j. Pada tanggal 2 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontak No. 28149-OK mengenai jasa-jasa pendukung operasi dan pemeliharaan fasilitas produksi di drilling yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Nopember 2010 dengan nilai kontrak Rp 46.521.300.500.
k. Pada tanggal 24 maret 2010, Perusahaan menandatangani kontrak dengan PT. Antam Tbk yang tertuang dalam kontrak no. 70/7223/DAT/2010 mengenai jasa penyediaan tenaga kerja untuk ditempatkan di unit bisnis pertambangan emas pongkor . Kontrak ini berlaku sejak tanggal 25 Maret 2010 smapai dengan 24 Maret 2012 dengan nilai kontrak sebear Rp. 28.842.925.838
38. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Rp
Mata Uang
1 USD 9,115 11,575
1 SGD 9,505 7,617