BAB IV PENELITIAN
A.Deskripsi Data
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Menurut hasil data pada profil, desa Sanggu mempunyai luas pemukiman wilayah 1140 ha/Km2, hutan terbatas 1000 ha/Km2, hutan konservasi 4668 ha/Km2 dan hutan rakyat 2000 ha/Km2, hutan produksi 500 ha baik dan 100 ha rusak. Mempunyai tekstur tanah pasiran yang berwarna hitam
abu-abu. Secara administratif desa wisata Sanggu mempunyai batas wilayah: Sebelah Utara : Desa Telang Andrau
Sebelah Selatan : Desa Pamait
Sebelah Timur : Desa Sababillah
Sebelah Barat : Desa Lenbeang/ Penda Asem
Keadaan tofografi desa Sanggu memiliki bentuk permukaan tanah yang bertekstur pasiran, tanah berdataran rendah dan sebagian wilayah mempunyai tanah dataran tinggi.1 Sebagian wilayah berdataran tinggi merupakan kawasan hutan tropika basah. Tipe vegetasi ini salah satunya terdapat di daerah khatulistiwa, yaitu merupakan vegetasi yang paling lebat
dari semua tipe vegetasi yang ada di bumi. Hutan tropika basah terutama pada kondisi tanah yang baik pada dataran rendah yaitu daerah tropika yang basah dan hampir tidak ada musim kering. Tumbuhan utama penyusun hutan tropika
1
Wawancara dengan Korintus di Desa Sanggu, 8 Agustus 2014.
basah biasanya terdiri atas tujuh kelompok salah satunya adalah Saprofita
(cendawan atau jamur)2.
Secara umum dapat diinformasikan bahwa lokasi penelitian dilakukan dengan menentukan dua wilayah sebagai tempat pengambilan sampel
penelitian yaitu wilayah dataran tinggi dan wilayah dataran rendah. Letak hutan yang berdataran tinggi di kawasan desa Sanggu secara administratif, terletak di sebelah utara dari desa Sanggu yang berbatasan dengan desa Telang
Andrau berjarak ± 3,5 KM dari desa Sanggu. Kawasan hutan ini merupakan hutan yang terdiri dari pohon-pohon tinggi dengan keadaan tanah yang cukup
lembab berkisar 70-80 %.
Letak wilayah hutan dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu secara administratif, terletak di sebelah selatan dari desa Sanggu yang
berbatasan dengan desa Pamait. Kawasan hutan dataran rendah berjarak ± 0,5 KM dari desa Sanggu yang mana lokasi hutan tersebut terletak di seberang
desa sanggu yang dibatasi oleh danau Sanggu, tepatnya 250 meter di belakang pemakaman pekuburan penduduk desa Sanggu yang terletak di pinggir danau Sanggu tersebut. Kawasan hutan ini merupakan hutan yang terdiri dari
pohon-pohon yang ketinggiannya lebih rendah dibandingkan pohon-pohon-pohon-pohon yang terdapat di wilayah dataran tinggi, dengan keadaan tanah yang cukup lembab
berkisar 70-78 %.
2
Nicholas Polunin, Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpu,
B.Data Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada pada dataran tinggi dan dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan diperoleh jenis-jenis jamur Basidiomycetes tertera
pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Jenis-Jenis Jamur Kelas Basidiomycetes Yang Diperoleh Pada Dataran Tinggi
Dan Dataran Rendah Di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan
Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan.
Jenis-Jenis Jamur Kelas Basidiomycetes Yang Diperoleh di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
Dataran Tinggi Habitat Dataran Rendah Habitat
1. Fomes sp 1 2. Fomes sp 2 3. Fomes sp 3 4. Fomes sp 4 5. Fomes sp 5
6. Fomes fomentarius 7. Coltricia sp 1 8. Coltricia sp 2 9. Coltricia sp 3 10.Coltricia sp 4 11.Coltricia sp 5 12.Lenzites betulina 13.Lenzites sp 14.Ganoderma sp 1 15.Ganoderma sp 2
16.Hypholoma marginatum 17.Stereum sp
18.Clitoybe sp 19.Lactarius sp 20.Boletus sp
Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tanah Tumbuhan Tanah Tanah Tumbuhan
1. Fomes sp 1 2. Fomes sp 2
3. Coltricia cinnamomea 4. Coltricia sp
5. Lenzites betulina
6. Ganoderma boninse
7. Ganoderma sp 1
8. Ganoderma sp 2
9. Ganoderma sp 3
10. Pynoporus cinnabarinus 11. Panus rudis
12. Stereum gausapatum 13. Clitoybe dealbata 14. Auricularia polytricha
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis jamus kelas Basidiomycetes yang diperoleh pada hutan dataran tinggi di kawasan hutan wisata desa Sanggu
Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan berjumlah 20 jenis dan pada hutan dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan
Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan berjumlah 14 jenis.
Komposisi taksa Jamur Basidiomycetes pada dataran tinggi di kawasan hutan wisata desa Sanggu kecamatan Dusun Selatan Kabupaten
Barito Selatan tertera pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Komposisi Taksa Jamur Kelas Basidiomycetes Yang Diperoleh Pada Dataran
Tinggi Di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan
Kabupaten Barito Selatan.
Ordo Famili Genus Spesies
Polyporales Agaricales Polyporaceae Hygrophoraceae Thelophoraceae Tricholomataceae Russulaceae Boletaceae Fomes Coltricia Lenzites Ganoderma Hypholoma Stereum Clitoybe Lactarius Boletus
1. Fomes sp 1 2. Fomes sp 2 3. Fomes sp 3 4. Fomes sp 4 5. Fomes sp 5
6. Fomes fomentarius 7. Coltricia sp 1 8. Coltricia sp 2 9. Coltricia sp 3 10.Coltricia sp 4 11.Coltricia sp 5 12.Lenzites betulina 13.Lenzites sp 14.Ganoderma sp 1 15.Ganoderma sp 2
16.Hypholoma marginatum 17.Stereum sp
18.Clitoybe sp 19.Lactarius sp 20.Boletus sp
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada daerah dataran tinggi di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
ditemukan 20 jenis jamur Basidiomycetes yang terdiri dari 2 ordo,7 famili dan 9 genus.
Komposisi taksa Jamur Basidiomycetes pada dataran tinggi di kawasan hutan wisata desa Sanggu kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan tertera pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Komposisi Taksa Jamur Kelas Basidiomycetes Yang Diperoleh Pada Dataran
Rendah Di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan
Kabupaten Barito Selatan.
Ordo Famili Genus Spesies
Polyporales Agaricales Auriculariales Polypoeaceae Thelephoraceae Tricholomataceae Auriculariae Fomes Coltricia Lenzites Ganoderma Pynoporus Panus Stereum Clitoybe Auricularia
1. Fomes sp 1 2. Fomes sp 2
3. Coltricia cinnamomea 4. Coltricia sp
5. Lenzites betulina
6. Ganoderma boninse
7. Ganoderma sp 1
8. Ganoderma sp 2
9. Ganoderma sp 3
10. Pynoporus cinnabarinus 11. Panus rudis
12. Stereum gausapatum 13. Clitoybe dealbata 14. Auricularia polytricha
3 Ordo 4 Familia 8 Genus 14 Spesies
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada daerah dataran tinggi di kawasan
hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan ditemukan 14 jenis jamur Basidiomycetes yang terdiri dari 3 ordo, 4 familia
2. Deskripsi Jenis-Jenis Jamur Kelas Basidiomycetes Diperoleh pada Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan.
1. Wilayah Dataran Tinggi a) Spesimen 1
Gambar 4.1 Fomes sp 1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 3 cm dengan
permukaan tubuh buah kasar dan keras, memililki pori-pori yang sangat kecil pada permukaan bawah tubuh buah yang berwarna hitam ,
mempunyai tangkai pendek pada sisi tubuh buah, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada pohon.
b) Spesimen 2
Gambar 4.2 Fomes sp 2
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 7 cm dengan
permukaan tubuh buah kasar dan keras, berwarna kecoklatan, memlilki pori-pori yang sangat kecil pada permukaan bawah tubuh buah yang berwarna cokelat, tangkai panjang dan besar yang terdapat pada sisi tubuh
buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati.
c) Spesimen 3
Gambar 4.3 Fomes sp 3
1
2
3
1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang
berbentuk seperti setengah bola berwarna hitam bercampur coklat, panjang 4 cm permukaan halus namun keras, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan
mempunyai habitat menempal pada tumbuhan keras yang sudah mati.
d) Spesimen 4
Gambar 4.4 Fomes sp 4
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecokelatan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras, dan berwarna hitam kecokelatan, memililki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tidak
1
mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati yang masih keras.
e) Spesimen 5
Gambar 4.5 Fomes sp 5
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecokelatan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras, dan berwarna hitam pekat, memililki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tidak mempunyai
tangkai pada tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati yang masih keras
1
f) Spesimen 6
Gambar 4.6 Fomes fomentarius Keterangan Gambar:
1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecokelatan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras,dan berwarna hitam kuning dan putih, memililki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tidak
mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan.
g) Spesimen 7
Gambar 4.7 Coltricia sp 1
2 1
1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti corong berwarna cokelat panjang 5 cm dengan
permukaan tubuh buah kasar, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek yang terdapat pada bawah tudung tubuh buah, tidak
mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati.
h) Spesimen 8
Gambar 4.8 Coltricia sp 2
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna kuning panjang 2 cm, dengan 1
permukaan tubuh buah yang licin, memililki tangkai pendek terdapat di sisi tubuh buah, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tumbuhan, dan
mempunyai habitat pada tumbuhan yang sudah mati.
i) Spesimen 9
Gambar 4.9 Coltricia sp 3
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna coklat, hitam dan sisinya berwarna putih,
panjang 4 cm, memililki pori-pori yang sangat halus pada permukaan serta tidak mudah robek, tangkai kecil dan keras terdapat pada sisi tubuhbuah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu terdapat pada tumbuhan,
dan mempunyai habitat pada ranting-ranting tumbuhan mati.
1
2
j) Spesimen 10
Gambar 4.10 Coltricia sp 4
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna coklat hitam, panjang 3 cm, memililki pori-pori yang sangat halus pada permukaan serta tidak mudah robek,
tangkai kecil dan keras terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu terdapat pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada ranting-ranting tumbuhan mati.
k) Spesimen 11
Gambar 4.11 Coltricia sp 5
1
2 3
1
2
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang berbentuk seperti kipas berwarna cokelat kemerahan panjang 3,5 cm,
tangkai pendek yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan mempunyai habitat menempel pada ranting kekayuan yang sudah mati.
l) Spesimen 12
Gambar 4.12 Lenzites betulina Keterangan Gambar:
1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna kuning coklat kehitaman panjang 8 cm dengan permukaan tubuh buah halus dan lemah, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan
1
2
bawah tudung, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan,
dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras yang sudah mati.
m) Spesimen 13
Gambar 4.13 Lenzites sp
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang
berbentuk seperti kuping mempunyai perpaduan yang begitu indah yaitu kuning kecoklatan panjang 2-7 cm, tangkai pendek yang terdapat di
samping tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan. Hidup biasanya secara mengelompok dan mempunyai habitat menempal pada batang tumbuhan yang sudah
mati.
1
n) Spesimen 14
Gambar 4.14 Ganoderma sp 1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna putih panjang 8 cm dengan permukaan tubuh buah halus, keras, dan berwarna putih, memililki pori-pori kecil
pada permukaan bawah tubuh buah yang berwarna putih, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan
cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati yang masih keras.
o) Spesimen 15
Gambar 4.15 Ganoderma sp 2
1 2 3
1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna hijau keputihan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras, memlilki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar
semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras yang sudah mati.
p) Spesimen 16
Gambar 4.16 Hypholoma marginatum
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih kemerahan panjang 3 cm dengan
1
2
tudung pada permukaan halus berwarna putih, memililki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek dan lemah terdapat di
bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
q) Spesimen 17
Gambar 4.17 Stereum sp
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna cokelat panjang 2-5 cm, dengan permukaan tubuh buah kasar dan lemah, tidak memiliki tangkai,
mempunyai akar semu yang tumbuh pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan yang sudah mati yang masih keras.
1
r) Spesimen 18
Gambar 4.18 Clitoybe sp
Keterangan Gambar: 1. Tudung
2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih panjang 7 cm dengan tudung pada permukaan halus berwarna putih, memililki insang yang tipis pada
permukaan bawah tudung, tangkai panjang dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada
tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang lembab.
s) Spesimen 19
Gambar 4.19 Lactarius sp
1
2
Keterangan Gambar: 1. Tudung
2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna kuning panjang 5 cm, memililki insang
yang tipis pada permukaan tubuh buah, tangkai panjang kecil dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup
lembab.
t) Spesimen 20
Gambar 4.20 Boletus sp
Keterangan Gambar: 1. Tudung
2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti payung berwarna merah panjang 7 cm dengan tudung 1
2
pada permukaan halus berwarna merah, memililki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai besar panjang dan lemah terdapat di
bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan yang lembab.
2. Wilayah Dataran Rendah
a) Spesimen 1
Gambar 4.21 Fomes sp 1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk
seperti kuping berwarna cokelat hitam panjang 6-8 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak
bisa dilihat dengan mata telanjang, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan. Habitat pada tumbuhan keras mati yang sudah mati.
b) Spesimen 2
Gambar 4.22 Fomes sp 2
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk
seperti kipas berwarna hitam dan disisinya berwarna putih panjang 4-6 cm dengan permukaan tubuh buah halus dan keras, tangkai sangat pendek yang
terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras mati yang sudah mati.
c) Spesimen 3
Gambar 4.23 Coltricia cinnamomea
1
2 3 1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung terbalik berwarna hitam kecoklatan panjang 5 cm dengan
permukaan tubuh buah licin, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek yang terdapat pada bawah tudung tubuh buah, tidak
mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati.
d) Spesimen 4
Gambar 4.24 Coltricia sp 1
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna coklat, panjang 2-5 cm, memlilki
pori-1
pori yang sangat halus pada permukaan serta tidak mudah robek, tangkai kecil dan keras terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan
cawan, akar semu terdapat pada tumbuhan dan mempunyai habitat pada ranting-ranting tumbuhan mati.
e) Spesimen 5
Gambar 4.25 Lenzites betulina Keterangan Gambar:
1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang berbentuk seperti kuping berwarna kuning kecoklatan panjang 2-7 cm,
tangkai pendek yang terdapat di samping tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan
mempunyai habitat menempal pada batang tumbuhan yang sudah mati. 1
f) Spesimen 6
Gambar 4.26 Ganoderma boninse Keterangan Gambar:
1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna coklat kemerah-merahan panjang 7 cm
dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, mempunyai tangkai yang pendek dan keras yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin
dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada pohon yang masih hidup.
g) Spesimen 7
Gambar 4.27 Ganoderma sp 1
1
2 1
2
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk
seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 7 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tidak mempunyai tangkai, cincin dan
cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan.
i) Spesimen 8
Gambar 4.28 Ganoderma sp 2
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti kipas berwarna hitam ke abu-abuan panjang 18 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, mempunyai tangkai yang pendek dan keras yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai
1
2
cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada batang pohon yang masih hidup.
j) Spesimen 9
Gambar 4.29 Ganoderma sp 3
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 8 cm dengan
permukaan tubuh buah kasar dan keras, mempunyai tangkai yang pendek dan keras yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan
cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan.
1
2
k) Spesimen 10
Gambar 4.30 Pynoporus cinnabarinus Keterangan Gambar:
1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna cokelat, panjang 6 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, memiliki pori-pori yang sangat halus yang
tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat
pada tumbuhan yang sudah mati.
l) Spesimen 11
Gambar 4.31 Panus rudis
1
2
1
2
Keterangan Gambar: 1. Tudung
2. Tangkai 3. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih, panjang 3 cm dengan tudung
pada permukaan halus berwarna putih, memlilki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada
tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
m) Spesimen 12
Gambar 4.32 Stereum gaausapatum Keterangan Gambar:
1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam dan disisinya berwarna putih kekuningan
panjang 8 cm dengan permukaan tubuhbuah halus dan lemah, memiliki 1
pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai sangat pendek yang terdapat pada
sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan. Habitat pada tumbuhan keras mati yang sudah mati.
n) Spesimen 13
Gambar 4.33 Clitoybe dealbata Keterangan Gambar:
1. Tudung
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah
berbentuk seperti payung berwarna putih kemerahan panjang 3 cm dengan tudung pada permukaan halus berwarna putih, memililki insang yang tipis
pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
o) Spesimen 14
Gambar 4.34 Auricullaria poltrichia
Keterangan Gambar: 1. Tubuh buah 2. Akar semu
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk
seperti kuping berwarna cokelat panjang 2,5 cm dengan permukaan tubuh buah halus dan lemah, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan tubuh buah, tidak
mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras mati yang sudah
mati.
1
C.Keanekaragaman (Indeks Keanekaragaman, Kemerataan, Kekayaan dan Kepadatan) jenis Jamur Kelas Basidiomycetes yang diperoleh pada Dataran Tinggi dan Dataran Rendah di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan.
1. Indeks Keanekaragaman
Indeks keanekaragaman jamur kelas Basidiomycetes yang diperoleh
pada dataran tinggi dan dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan mempunyai nilai yang berbeda-beda.
Indeks keanekaragaman jenis jamur Basidiomycetes pada dataran tinggi di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten
Barito Selatan sebagai stasiun 1 adalah sebesar 2,4285. Spesies jamur yang memiliki keanekaragaman tertinggi adalah Coltricia sp 2 dengan nilai 0,3239
individu per m2 sedangkan spesies yang memiliki keanekaragaman terendah terdapat pada 5 spesies antara lain Fomes sp 2, Coltricia sp 4, Boletus sp, Fomes fomentarius, Fomes sp 4 dengan nilai 0,0293individu per m2.
Indeks keanekaragaman jenis jamur Basidiomycetes pada dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan
Kabupaten Barito Selatan sebagai stasiun 2 adalah sebesar 2,4284. Indeks keanekaragaman tertinggi jenis jamur basidiomycetes pada kawasan dataran rendah sebagai stasiun 2 adalah Lenzites betulina dengan nilai 0,0692individu
per m2. Sedangkan keanekaragaman terendah antara lain Ganoderma sp 2, Clitoybe dealbata, Ganoderma sp 3, Panus rudis, dengan nilai 0,0507individu
2. Kemerataan
Kemerataan jenis jamur Basidiomycetes pada kawasan dataran tinggi
sebagai stasiun 1 diperoleh nilai 1,8667. Sedangkan kemerataan jenis jamur basidiomycetes pada kawasan dataran rendah sebagai stasiun 2 adalah sebesar
2,1189. Hal ini menunjukkan bahwa kemerataan jamur kelas Basidiomycetes yang diperoleh pada dataran tinggi dan dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan mempunyai
nilai yang berbeda.
3. Kekayaan
Kekayaan jenis jamur Basidiomycetes pada dataran tinggi di kawasan
hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan sebagai stasiun 1 diperoleh nilai 1,50 individu per m2. Sedangkan kekayaan jenis jamur basidiomycetes pada dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan sebagai stasiun 2 diperoleh nilai 2,30 individu per m2. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan jamur kelas Basidiomycetes yang diperoleh pada dataran tinggi dan dataran rendah di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito
Selatan mempunyai nilai yang berbeda.
4. Kepadatan Relatif
Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan mempunyai nilai yang berbeda-beda.
Kepadatan relatif tertinggi jenis jamur Basidiomycetes pada dataran tinggi di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan
Kabupaten Barito Selatan sebagai stasiun 1 adalah Coltricia sp 2 dengan nilai 20,338 % individu per m2. Sedangkan keanekaragaman terendah antara lain
Fomes sp 2, Coltricia sp 4, Boletus sp, Fomes fomentarius, Fomes sp 4 dengan
nilai 0,0565 % individu per m2.
Kepadatan relatif tertinggi jenis jamur basidiomycetes pada kawasan
dataran rendah sebagai stasiun 2 adalah Lenzites betulina dengan nilai 21,621% individu per m2 dan keanekaragaman terendah antara lain Ganoderma sp 2,
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Indeks Keanekaraagaman, Kemerataan,
Kekayaan Kepadatan dan Kepadatan Relatif Pada Jamur Basidiomycetes
Pada Dataran Tinggi Di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan
Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan.
No Spesies H1 KR(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Fomes sp 1
Fomes sp 2
Fomes sp 3
Fomes sp 4
Fomes sp 5
Fomes fomentarius Coltricia sp 1
Coltricia sp 2
Coltricia sp 3
Coltricia sp 4
Coltricia sp 5
Lenzites betulina Lenzites sp
Ganoderma sp 1
Ganoderma sp 2
Hypholoma marginatum Stereum sp
Clitoybe sp
Lactarius sp
Boletus sp
-0,069110804 -0,029243784 -0,069110804 -0,029243784 -0,050655396 -0,029243784 -0,182457158 -0,323924907 -0,252904933 -0,029243784 -0,100754571 -0,069110804 -0,127749588 -0,139964212 -0,050655396 -0,316908661 -0,305124511 -0,069110804 -0,069110804 -0,029243784 1,6949 0,5649 1,1299 0,5649 1,1299 0,5649 6,7796 20,3389 11,8644 0,5649 2,8248 1,6949 3,9548 4,5198 1,1299 19,2090 17,5141 1,6949 1,6949 0,5649
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Indeks Keanekaraagaman, Kemerataan,
Kekayaan Kepadatan dan Kepadatan Relatif Pada Jamur Basidiomycetes Pada
Dataran Rendah Di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan
Kabupaten Barito Selatan.
No Spesies H’ KR(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Fomes sp 1
Fomes sp 2
Coltricia cinnamomea Coltricia sp
Lenzites betulina Ganoderma boninse Ganoderma sp 1
Ganoderma sp 2
Ganoderma sp 3
Pynoporus cinnabarinus Panus rudis Stereum gausapatum Clitoybe dealbata Auricularia polytricha -0,157717337 -0,157717337 -0,27047027 -0,240499843 -0,331130026 -0,157717337 -0,157717337 -0,097592376 -0,097592376 -0,203700456 -0,097592376 -0,203700456 -0,097592376 -0,157717337 5,4054 5,4054 13,5135 10,8108 21,6216 5,4054 5,4054 2,7027 2,7027 8,1081 2,7027 8,1081 2,7027 5,4054
Indeks Keanekaragaman = 2,4284
Indeks Kemerataan = 2,1189 Indeks Kekayaan = 2,30
D. Aplikasi Hasil Penelitian Dalam Dunia Pendidikan
Penelitian ini berkaitan dengan mata kuliah Botani Tumbuhan
Rendah (BTR) terkait dengan bahasan jamur Basidiomycetes. Spesimen jamur dalam bentuk herbarium dapat dijadikan sebagai koleksi sebagai penunjang mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah tersebut. Selain itu tata
cara perhitungan untuk memperoleh indeks keanekaragaman, kemerataan dan kekayaan serta kepadatan relatif dari suatu spesies dapat dijadikan