Metode Pengukuran dan Manfaat Arus Laut dalam Kehidupan Oleh: Muhammad Bahrun Rohadi, Siti Sucilawati Sultan
Arus (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Gerakan massa air ini disebabkan
oleh beberapa faktor seperti tiupan angin, perbedaan densitas baik secara vertikal maupun horizontal, atau pergerakan gelombang panjang. Menurut Gross 1990, arus merupakan
gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus.
Arus di laut dapat diketahui dengan tiga cara, yakni melakukan pengukuran langsung di laut, melalui pengamatan topografi muka laut dengan satelit, dan model atau peramalan hidrodinamik berdasarkan parameter lain yang terkait seperti suhu, kecepatan angin, dan gelombang permukaan. Pengukuran arus secara insitu dapat dilakukan dengan dua metode, yakni metode Lagrangian dan Euler. Metode Lagrangian adalah suatu cara mengukur aliran massa air dengan melepas benda apung atau drifter ke laut, kemudian mengikuti gerakan aliran massa air laut. Gambar 1a menunjukkan salah satu alat ukur atau drifter yang ditaruh di laut, pada bagian atas dilengkapi seperangkat elektronik yang mampu mentranfer data posisi ke stasiun kontrol di darat melalui satelit. Sehingga secara terus menerus posisinya dapat diplotkan dan akhirnya lintasan arus dapat diketahui.
Gambar 1. (a) Salah satu contoh alat ukur arus dengan menggunakan metode Lagrangian (b) Current Meter Aandera Type RCM-7
Cara lain mengukur arus insitu adalah dengan metode Euler. Pengukuran arus yang dilakukan pada satu titik tetap pada kurun waktu tertentu. Cara ini biasanya menggunakan alat yang disebut dengan current meter. Salah satu alat ukur arus dengan metode Euler
ditampilkan pada gambar 1b. Pada alat tersebut dilengkapi dengan sensor suhu, konduktivitas untuk mengukur salinitas, rotor untuk kecepatan dan kompas magnetik untuk menentukan arah. Beberapa pengukuran insitu juga dilakukan dengan mengunakan mooring bouy atau adapula yang mengunakan bouy yang dialirkan mengikuti arus.
Perkembangan Baru Pengukuran Arus
Selain keduanya, ada pula beberapa current meter dengan sistem elektromagnetik.
Pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang mengalir melalui medan mamgnentik. Perubahan pada tegangan diterjemahkan kedalam kecepatan. Sistem akustik juga dapat
digunakan untuk mengukur arus melalui prinsip Dopler pada transduser, juga biasanya berperan sekaligus sebagai receiver, yang memancarkan pulsa-pulsa pendek pada frekuensi tertentu. Pulsa-pulas direfleksikan ataupun disebarkan oleh partikel-partikel dalam air dan terjadi pergeseran frekuensi dari yang diterima kembali oleh receiver, dimana hal tersebut dapat diukur sebagai kecepatan arus air.
Adanya perkembangan teknologi satelit dewasa ini sangat memungkinkan untuk mengetahui tinggi muka laut atau topografi muka laut. Salah satu satu satelit yang mampu untuk membedakan perbedaan tinggi muka laut adalah Topex/Poseidon. Satelit altimetri pada prinsipnya mentransmisikan gelombang dengan panjang tertentu, kemudian dicatat waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari satelit ke permukaan laut dan kembali ke reciever di satelit, sehingga jarak dari lintasa satelit ke muka laut diketahui. Jarak yang lebih dekat saat muka laut lebih tinggi akan membutuhkan waktu yang lebih pendek bila dibandingkan dengan saat muka laut lebih rendah.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, para pakar oseanografi fisika
mengembangkan model-model hidrodinamika untuk memprediksi gerak massa air di laut. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika dan dengan alat bantu matematika dan komputer
Manfaat Mempelajari Arus a. perikanan tangkap
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
b. pariwisata
Mempelajari arus juga penting untuk menentukan lokasi yang cocok untuk wisata,
seperti untuk olah raga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan. Olah raga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.
c. marine culture
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.
d. pelayaran
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran terutamakapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalamperjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.
e. energi (pembangkit tenaga listrik)
Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan air
laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut di Selat Bali, Selat Lombok, Selat Makassar, dan sebagainya.
Kaitan Arus dengan Keamanan Maritim
benar. Arus yang terbentuk akibat pecah gelombang yang bergesekan dengan substrat dasar ini kerap menimbulkan perputaran massa air ke dasar permukaan laut sebagai gaya balik.
Dampak lain yang tidak dapat diremehkan adalah pengaruh arus terhadap bahaya navigasi. Ketinggian arus di atas 1—2 meter dapat sangat berpengaruh terhadap kondisi keamanan kapal ikan kecil milik nelayan. Kencangnya arus juga dapat menjatuhkan barang kargo di atas kapal petikemas.
Pemahaman yang salah mengenai arus juga dapat membuat kerusakan bangunan pelabuhan dan kapal di dalam lambung pelabuhan. Kuatnya arus dapat menyebabkan
antarkapal bertabrakan sangat kuat baik dengan bibir pelabuhan atau dengan kapal lainnya. Arus yang kuat juga dapat mengikis wilayah daratan dengan sangat mudah sehingga banjir rob atau amblasnya bangunan di tepi pantai menjadi pemandangan yang umum terjadi di beberapa lokasi di Pantai Utara Jawa. Hal ini juga harus disikapi dengan serius terutama menyangkut abrasi wilayah pulau terluar Indonesia yang belum terregistrasi dicatatan Internasional atau belum disepakati dengan negara yang berbatasan.
Arus yang tidak hanya membawa massa air, akan tetapi juga membawa massa di dalamnya seperti sampah kerap menimbulkan masalah di pulau kecil, sebagai contoh di Pulau Seribu. Tingginya produksi sampah di kota Jabodetabek menyebabkan beberapa sampah yang tidak tertampung terbuang ke laut dan berujung mencemari pulau kecil di Kepulauan Seribu. Hal ini menimbulkan dampak sosial dan lingkungan bagi masyarakat penghuni pulau. Tidak hanya kesulitan untuk mencari lokasi penampungan sampah, Pemda setempat juga kesulitan dalam pembiayaan pengolahan sampah di pulaunya. Tidak mengherankkan jika beberapa pemerintah seperti di Pulau Lancang sengaja mendorong
sampah yang mendekat ke pulaunya kembali ke laut dan membiarkannya terbawa arus lagi. Pemahaman arus juga penting untuk memprediksi kondisi bencana seperti tsunami,
badai tropis, atau angin topan. Pemahaman ini juga diperlukan untuk kegiatan operasi penyelamatan (SAR) yang memerlukan pengetahuan cepat tentang pergerakan korban atau jatuhnya pesawat atau kapal yang terbawa arus.
Daftar Pustaka
Gross, M. G.1990. Oceanography ; A View of Earth Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff. New Jersey
Open University Team. 1989. Ocean Circulation. Pergamon Press.