Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan
Deskripsi Siklus Produksi
Siklus produksi terdiri dari dua transaksi: transaksi manufaktur dan aktivitas perhitungan fisik sediaan.
A. Fungsi yang Terkait Transaksi Manufaktur
Fungsi penjualan: Di dalam peusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari
pembeli, bagian order penjualan berfungsi menerima order dari customer dan meneruskan order ke Departemen produksi. Fungsi penjualan melayani order dari customer berdasarkan sediaan produk jadi yang ada di gudang.
Fungsi otorisasi produksi: Bertanggungjawab membuat perintah produksi bagi
bagian-bagian yang ada di bawahnya yang terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan. Fungsi otorisasi produksi dipegang oleh Departemen Produksi.
Fungsi produksi: Melaksanakan produksi sesuai dengan surat order produksi.
Fungsi perencanaaan dan pengawasan produksi: bertanggungjawab membantu
Departemen produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi.
Fungsi gudang: Bertanggung jawab melayani permintaan bahan baku dan bahan atau
barang lain yang disimpan di gudang. Serta berfungsi menerima produk jadi yang diserahkan fungsi produksi.
Fungsi akuntansi biaya: Mencatat biaya produksi langsung, biaya produksi tidak
langsung, biaya non produksi ke dalam buku besar pembantu biaya.
Fungsi akuntansi umum: Bertanggungjawab mencatat transaksi terjadinya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya non produksi ke dalam jurnal pemakaian bahan baku dan junal umum.
Dokumen yang Digunakan dalam Transaksi Manufaktur
Pemakaian bahan baku: Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Pengembalian barang ke gudang: Bukti pengembalian barang gudang.
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung: Bukti kas keluar dan rekap daftar upah kartu
jam kerja.
Pencatatan pembebanan BOP: Bukti memorial.
Pencatatan kos produk selesai: Bukti memorial dan laporan produk selesai.
HANY NUR SETIYA PUTRI 2014017056
Pencatatan BOP sesungguhnya, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang
berasal dari pemakaian barang gudang: Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Pencatatan BOP sesungguhnya, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang
berasal dari pengeluaran kas: Bukti kas keluar, rekap daftar gaji, daftar gaji dan upah faktur dari pemasok.
Surat order produksi.
Catatan Akuntansi dalam Transaksi Manufaktur
Jurnal pemakaian bahan baku.
Jurnal umum
Register bukti kas keluar.
Kartu kos produk.
Buku pembantu sediaan.
Buku pembantu biaya.
B. Fungsi yang Terkait Aktivitas Perhitungan Fisik Sediaan a. Fungsi perhitungan fisik sediaan
Terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi penghitung, dan fungsi pengecek.
b. Fungsi akuntansi biaya
Bertanggungjawab mencantumkan kos satuan sediaan yang dihitung dalam daftar hasil perhitungan fisik sediaan.
c. Fungsi akuntansi umum
Bertanggungjawab mencatat jurnal adjustment sebagai hasil perhitungan fisik sediaan ke jurnal umum.
Dokumen Perhitungan Fisik Sediaan a. Kartu penghitungan fisik.
b. Bukti memorial.
c. Daftar hasil penghitungan fisik.
Catatan Akuntansi Perhitungan Fisik Sediaan
a. Buku pembantu sediaan : untuk menampung koreksi sediaan berdasarkan data yang dikumpulkan dalam daftar hasil perhitungan fisik.
Program Audit Aktivitas Perhitungan Fisik Sediaan
a. Mempelajari intruksi yang dibuat untuk penghitungan fisik sediaan. b. Mengamati penghitungan fisik sediaan.
Mengamati pemisahan fungsi penghitung, pengecek, dan pemegang kartu penghitungan fisik dalam Tim Penghitungan Fisik Sediaan. Mengamati karyawan yang melakukan tugas penghitungan fisik sediaan. Mengamati alat yang digunakan serta pengambilan sampel kartu penghitungan fisik.
c. Lakukan hitung uji (test count)
Dilakukan auditor untuk memperoleh keyakinan menganai ketelitian dan keandalan hasil penghitungan fisik sediaan yang dilaksanakan klien.
d. Lakukan pengujian kompilasi (compilation test)
Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penyalinan data dari kartu penghitungan fisik ke dalam daftar hasil penghitungan fisik. Dalam pengujian kompilasi, auditor melakukan:
Memilih unsur sediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik
kemudian mengusut informasi tersebut ke dalam kartu penghitungan fisik yang bersangkutan.
Memperoleh kepastian bahwa semua kartu perhitungan fisik sudah dicatat di
dalam daftar hasil perhitungan fisik. e. Lakukan pengujian kos (pricing test)
Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penyalinan kos per satuan sediaan yang dihitung dari kartu sediaan ke daftar hasil perhitungan fisik sediaan dan ketelitian penghitungan kos total. Auditor melakukan kegiatan:
Memilih unsur sediaan dan mengusut kos satuan di dalam daftar hasil
perhitungan fisik ke kartu sediaan.
Memeriksa ketelitian perkalian kuantitas dan harga satuan dalam daftar hasil
penghitungan fisik. f. Lakukan adjustmen test.
Untuk memperoleh keyakinan digunakannya data hasil perhitungan fisik sediaan untuk meng-adjust catatan akuntansi sediaan. Auditor melakukan kegiatan:
Memilih unsur sediaan tertentu yang tercantum di dalam daftar hasil
Memastikan kartu sediaan telah diadjust berdasarkan informasi di dalam hasil
penghitungan fisik.
C. Tujuan Pengujian Subtantif Terhadap Sediaan Tujuan audit terhadap sediaan:
a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
b. Membuktikan asersi keberadaan sedian yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
c. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
d. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca. e. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
f. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
D. Progam Pengujian Subtantif terhadap Saldo Sediaan a. Prosedur Audit Awal
1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar. 3. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun lalu.
4. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar.
b. Prosedur Analitik Hitung ratio:
1. Tingkat perputaran sediaan
Sediaan produk jadi = Kos produk yang dijual ÷ Rerata saldo sediaan produk
jadi.
Sediaan produk dalam proses = Kos produksi ÷ Rerata saldo sediaan produk
Sediaan bahan baku = Biaya bahan baku ÷ Rerata saldo sediaan bahan baku.
Sediaan barang dagangan = Kos produk yang dijual ÷ Rerata saldo sediaan
barang dagangan.
2. Ratio sediaan dengan aktiva lancar = Sediaan ÷ Aktiva lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil penjualan = Laba bruto ÷ hasil penjualan bersih. c. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,
faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung: faktur penjualan,
laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian.
2. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena transaksi
penjualan atau pemakaian sendiri) dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
d. Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
1. Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
Periksa intruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.
Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan
klien.
2. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar.
Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara
konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada di tangan klien.
Meminta informasi mengenai sediaan yang dijadikan jaminan penarikan
utang.
Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan.
Meminta informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh
Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per satuan
sediaan.
Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit dengan laba bruto tahun
sebelumnya.
Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak.
Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan dengan tingkat perputaran
sediaan tahun sebelumnya.
Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau
penjualannya.
Meminta surat representasi dari klien.
e. Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca 1. Memeriksa klasifikasi sediaan di neraca.
2. Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan. 3. Melakukan analytical review terhadap sediaan.