Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi
kesalahan
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep kesalahan pengukuran
A. Indikator
Hasil pengukuran ditentukan salah mutlak dan salah relatifnya
B. Tujuan Pembelajaran
PENGANTAR
SALAH MUTLAK DAN SALAH RELATIF
Oleh:
KONSEP DASAR
• Materi aproksimasi kesalahan didasari oleh adanya kegiatan mengukur. Mengapa?
Apa yang dimaksud dengan mengukur?
• Karena aproksimasi kesalahan merupakan suatu nilai
taksiran/pendekatan/pembulatan yang diperoleh dari kegiatan
KONSEP DASAR KONSEP DASAR
• Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan
besaran sejenis (alat ukur) yang ditetapkan sebagai satuan.
KONSEP DASAR KONSEP DASAR
• Yang diukur adalah besaran-besaran dalam fisika, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan, seperti: panjang, massa, dan waktu
• Untuk mengukur besaran-besaran tersebut, alat ukur apa yang
KONSEP DASAR KONSEP DASAR
• Alat ukur yang digunakan ada
berbagai macam, seperti: mistar (penggaris), meteran, timbangan, jangka sorong, stopwatch dll
• Perlu diketahui bahwa setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian
yang berbeda.
KONSEP DASAR
• Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur • Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil
pengukuran selalu mengandung kesalahan
KONSEP DASAR
• Agar kesalahan pengukuran dapat di minimalisir maka perlu diketahui penyebab kesalahan dalam pengukuran • Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran
ukur
Apakah penyebab terjadinya kesalahan dalam pengukuran?
• Apa yang dimaksud dengan kesalahan pengukuran(error)?
PENYEBAB ERROR
PENYEBAB KESALAHAN PENGUKURAN (ERROR)
1. Kesalahan pemakaian alat ukur 2. Kekeliruan dalam menyalin data 3. Salah membaca skala
4. Kesalahan pembulatan (round-off error) 5. Salah menentukan tingkat ketelitian
6. dll
CARA MENGATASI ERROR
1. Mengganti alat ukur
2. Menyalin kembali data
3. Mengulangi membaca skala
4. Memperbaiki kesalahan pembulatan (round-off error)
SETELAH MENGATASI ERROR, INTINYA
ADALAH MEMBUAT HASIL PENGUKURAN
TETAP BERADA DALAM BATAS-BATAS YANG DAPAT DITERIMA (TOLERANSI)
SEBELUM MENENTUKAN TOLERANSI SUATU PENGUKURAN, TENTUKAN TERLEBIH
DAHULU SALAH MUTLAK
SEBELUM MENENTUKAN SALAH MUTLAK,
TENTUKAN TERLEBIH DAHULU SATUAN
HASIL PENGUKURAN
SATUAN PENGUKURAN TERKECIL
SALAH MUTLAK
KONSEP DASAR
BERAPAKAH PANJANG MEJA ??
TIDAK SAMA!!
Satuan Pengukuran Terkecil (SPT)
adalah tingkat ketelitian pengukuran
terkecil (ukuran terkecil) dari hasil
pengukuran.
Contoh:
Hasil Pengukuran SPT
• 100 cm 1 cm
• 101 cm 1 cm
• 102 cm 1 cm
Salah Mutlak (SM)
adalah kesalahan terbesar yang
mungkin timbul dalam pengukuran
Contoh:
Hasil Pengukuran SPT SM
• 102 cm 1 cm 0,5
• 15, 3 cm 0,1 cm 0,05
• 4,27 cm 0,01 cm 0,005
Dst
SALAH RELATIF (SR)
Hasil Pengukuran SPT SM SR
• 102 cm 1 cm 0,5 0,0049
• 15, 3 cm 0,1 cm 0,05 0,0033
• 4,27 cm 0,01 cm 0,005 0,0012
Contoh Soal
• Hasil pengukuran tinggi badan Dadan adalah 160,15 cm.
Tentukan:
1. Salah mutlak pengukuran tinggi badan Dadan.
Jawab
• Satuan Pengukuran terkecil dari hasil
pengukuran tinggi badan Dadan adalah 0,01 cm.
1. Salah mutlak (SM) = ½ x SPT = ½ x 0,01
= 0,005 cm 2. SR = SM / Hasil Pengukuran
LEMBAR KERJA SISWA
1. Hasil pengukuran massa sebuah benda adalah 250 kg. Tentukan:
a. Salah mutlak pengukuran. b. Salah relatif pengukuran.
2. Hasil pengukuran panjang sebuah torak adalah 15,2435 cm.
Tentukan:
Kunci LKS
15,2435 cm = 0,0000033 2