• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Menanam Gambas (Oyong) Yang Baik dan Benar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cara Menanam Gambas (Oyong) Yang Baik dan Benar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : RIMA PUTRI APRILLIA

KELAS : VII B

ABSEN : 25

Cara Menanam Gambas (Oyong) Yang Baik dan Benar

Diterbitkan April 12, 2016 dalam kategori Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan oleh azzamy

Cara Menanam Gambas

Tanaman gambas / oyong

BudidayaGambas atau oyong atau potulo/petulo adalah tanaman sayuran buah yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Nama binomial (nama latin) gambas adalah Luffa acutangula, buahnya berwarna hijau, kulitnya agak kasar dan dimanfaatkan sebagai sayur. Tanaman gambas merupakan tanaman sayuran buah yang merambat sehingga dalam budidayanya diperlukan lanjaran atau para-para. Di tempat saya, gambas kalah populer dengan pare, timun atau kacang panjang. Teman-teman petani tidak menanam gambas dengan alasan hasil panennya tidak sebaik pare, timun atau kacang panjang. Memang benar, tonase tanaman gambas lebih kecil jika dibandingkan dengan ketiga jenis sayuran tersebut. Mereka tidak melihat ini adalah peluang, dengan semakin sedikitnya petani yang menanam gambas otomatis harga jual lebih tinggi dan stabil karena pasokan sedikit. Ini alasan yang membuat saya selalu menanam gambas. Bagaimana dengan daerah anda? Apakah gambas juga kurang diminati oleh petani?

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan

Plantae

Divisi

Magnoliophyta

Kelas

Magnoliopsida

Ordo

Cucurbitales

Famili

Cucurbitaceae

(2)

Spesies

L. acutangula

Nama binomial

Luffa acutangula

1. Syarat Tumbuh Tanaman Gambas / Oyong

Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki adaptasi tinggi terhadap lingkungan dan bisa tumbuh pada berbagai macam jenis tanah. Tanaman gambas membutuhkan sinar matahari secara penuh dan dapat tumbuh optimal pada lingkungan dengan suhu rata-rata 18 – 24 derajat celcius. Tanaman ini rentan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik jika ketersediaan air cukup. Jika kekurangan air tanaman akan tumbuh kerdil, berbatang kecil, bunga dan bakal buah rontok serta produksi tidak maksimal. Tanaman gambas atau oyong tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada tanah yang subur, gembur, memiliki aerasi dan drainase yang baik. pH ideal untuk tanaman gambas adalah 5,5 – 6,8 (netral) dengan kelembaban rata-rata antara 50 – 60%. Tanaman ini tidak mengenal musim, bisa dibudidayakan kapan saja, baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau.

2. Persiapan Lahan Budidaya Gambas

Lahan untuk budidaya gambas atau oyong dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau rumput liar. Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Buat bedengan dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi dan panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jika budidaya gambas dilakukan pada lahan datar atau sawah, sebaiknya bedengan dibuat agak tinggi agar air hujan tidak tergenang dan merendam akar tanaman. Tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu basah dan genangan air. Jarak antar bedengan adalah 2 – 2,5 meter.

Baca juga

Cara Menanam Terong

Jika pH tanah dibawah 5,5 sebaiknya dilakukan penaburan dolomit atau kapur pertanian. Dolomit ditaburkan dilakukan 7 – 10 hari sebelum pemberian pupuk dasar, dan biarkan tersiram air hujan terlebih dahulu.

3. Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Gambas

Pada setiap tanah sebenarnya sudah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, akan tetapi ketersediannya belum tentu mencukupi. Oleh karena itu perlu diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar untuk tanaman gambas antara lain pupuk kandang/kompos, TSP, KCL dan ZA atau Urea. Perbandingan dosis pupuk TSP, KCL dan ZA adalah 2 : 1 : 1 (2 TSP : 1 KCL dan 1 ZA). Pupuk dasar ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga rata dengan tanah atau ditutup dengan tanah saja. Biarkan selama 7 – 10 hari dan biarkan tersiram air hujan sebelum pemasangan mulsa. Dosis pupuk dasar untuk tanaman gambas disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

4. Persiapan Benih Gambas / Oyong

(3)

Benih gambas bisa diperoleh dengan membelinya di toko pertanian atau membuat benih sendiri. Pilih benih gambas dari tanaman yang sudah diketahui kualitasnya atau varietas unggul. Buah gambas/oyong yang ingin dibuat benih sebaiknya dibiarkan tua dan kering dipohon. Kemudian biji gambas dijemur sampai kering sebelum benih ditanam. Namun jika budidaya dilakukan dalam skala besar sebaiknya benih yang digunakan adalah benih hibrida (F1) yang sudah teruji kualitasnya. Benih gambas hibrida (F1) produksinya lebih tinggi daripada benih buatan sendiri (F2). Kualitas buah gambas yang berasal dari benih F2 masih baik, akan tetapi produksinya lebih sedikit. Beberapa benih gambas hibrida (F1) yang rekomended antara lain esenza F1, prima F1, sasi F1, miriam F1 atau hanoman F1.

5. Cara Menanam Gambas / Oyong

Sebaiknya bedengan ditutup menggunakan mulsa plastik untuk menghambat gulma dan supaya kelembaban tanah tetap stabil jika musim hujan. Buat lubang tanam dengan jarak 70 atau 80 cm, jika budidaya dimusim hujan jarak tanam 80 cm. Dalam satu bedengan lubang tanam dibuat satu baris yang dibuat ditengah-tengah bedengan

Benih terlebih dahulu dijemur hingga kering sebelum ditanam. Benih gambas bisa ditanam langsung kelahan atau disemai terlebih dahulu. Benih sebaiknya dikecambahkan terlebih dahulu agar tumbuh serempak. Cangkang / kulit benih terlebih dahulu dipecah atau diretakkan menggunakan gunting kuku pada bagian dimana tunas akan tumbuh, cukup diretakkan saja kulit benihnya dan jangan sampai keping bijinya pecah. Kemudian benih direndam menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 10 jam, bisa juga ditambahkan sedikit ZPT. Benih ditiriskan dan dibungkus menggunakan kain atau kertas lembab. Cara menumbuhkan benih gambas sama persis dengan cara

menumbuhkan benih pare, agar lebih jelas silahkan baca disini : “Cara Menyemai Benih Pare Agar Tumbuh

Serempak” Jika benih sudah berkecambah, benih bisa langsung ditanam kelahan. Tanam satu benih satu lubang tanam, lubangi tanah sesuai dengan ukuran benih, benih ditanam dengan posisi tunas/calon akar menghadap kebawah. Kemudian ditutup dengan tanah tipis. Siram sampai basah jika tanah dalam kondisi kering. Untuk mencegah gangguan hama, taburkan nematisida secukupnya disekitar benih.

Baca juga

Upaya Meningkatkan Produksi Padi Dengan Sistem Jajar Legowo

6. Pemasangan Lanjaran atau Para – Para Gambas

Gambas merupakan tanaman merambat yang memiliki banyak cabang dan tunas, batang gambas bisa tumbuh mencapai 3 – 4 meter. Oleh sebab itu perlu dibuat para – para atau lanjaran yang sesuai. Para-para sebaiknya dipasang segera setelah proses penanaman benih selesai. Agar bisa berproduksi dengan maksimal, tanaman gambas membutuhkan rambatan/lanjaran/para-para yang luas agar cabang dan tunas tidak saling bertumpuk. Bentuk atau model para-para tanaman gambas sama persis dengan para-para untuk tanaman pare. Silahkan baca

disini : Cara Praktis Membuat Lanjaran Pare

7. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Gambas / Oyong

Setelah penanaman selesai, kegiatan budidaya selanjutnya adalah memelihara dan merawat tanaman gambas. Beberapa perawatan penting pada tanaman gambas antara lain penyulaman, penyiraman dan penyiangan.

a). Lakukan pengontrolan satu minggu setelah tanam, segera sulam tanaman gambas jika ada yang tidak tumbuh

atau dimakan hama.

c). Tanaman gambas akan tumbuh dengan baik jika ketersediaan air cukup. Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai tanaman kekurangan air atau kekeringan. Tanaman gambas sangat membutuhkan air pada masa pertumbuhan vegetatif hingga masa pertumbuhan generatif. Jika kekurangan air, bunga dan buah

gambas bisa rontok serta bentuk buah tidak normal.

d). Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu pengendalian gulma atau rumput yang mengganggu tanaman. Penyiangan terutama dilakukan pada awal pertumbuhan, jika tanaman gambas sudah memenuhi para-para dan rimbun rumput tidak akan tumbuh lagi dan tidak perlu dilakukan penyiangan.

(4)

Tanaman gambas usia 1 minggu setelah tanam

Pemupukan susulan tanaman gambas pertamakali dilakukan pada usia 10 setelah tanam. Pemupukan susulan selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu sekali. Pemupukan awal saya menggunakan pupuk NPK 16-16-16 dengan cara dikocor. Sebelum pemberian pupuk susulan sebaiknya tanah dipastikan dalam keadaan basah agar pupuk mudah diserap oleh tanaman. Berikut ini dosis dan interval pemupukan susulan untuk 1000 tanaman gambas :

Baca juga

Cara Praktis Budidaya Paria (Pare)

1. Pupuk susulan l (usia 10 HST) : Dosisnya 2 kg NPK dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan 250 ml

setiap tanaman.

2. Pupuk susulan II (usia 17 HST) : Dosisnya 3 kg NPK dilarutkan dengan 300 liter air, kemudian dikocorkan 300 ml

setiap tanaman.

3. Pupuk susulan III (usia 24 HST) : Dosisnya 5 kg NPK dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian dikocorkan 500 ml

setiap tanaman.

4. Pupuk susulan IV (usia 31 HST) : Dosisnya 4 kg TSP + 4 kg KCL dan 2 kg ZA, ditaburkan atau ditugal disekeliling

tanaman dengan jarak 30 cm dari pangkal batang.

5. Pupuk susulan V (usia 38 HST) : Dosisnya 9 kg TSP + 8 kg KCL dan 4 kg ZA, ditaburkan merata pada bedengan

6. Pupuk susulan VI dan VII dilakukan pada usia 50 dan 60 HST dengan dosis sama dengan pupuk susulan V.

7. Jika pada usia 75 HST tanaman gambas masih terlihat sehat pemupukan susulan bisa dilanjutkan kembali.

Dosis dan jenis pupuk yang digunakan bisa saja berbeda disetiap wilayah, tergantung pada kondisi tanah, tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.

9. Hama dan Penyakit Tanaman Gambas

Tanaman gambas juga tidak luput dari gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Beberapa jenis hama yang banyak dijumpai pada tanaman gambas antara lain oteng-oteng, penggorok daun, ulat grayak, ulat tanah, bekicot, jangkrik dan lalat buah. Pengendalian bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dengan jenis hama sasaran.Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman gambas antara lain bercak daun, layu fusarium, dan antraknosa. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti score, cozeb, dithane atau bion-M.

(5)

Buah gambas

Buah gambas atau oyong bisa dipanen pada usia 40 – 45 HST (hari setelah tanam). Buah dipanen ketika masih muda, yaitu ketika kulit buah masih berwarna hijau segar, kulit tidak mengkilat, kulit buah masih lunak, mudah dipatahkan dan belum berserat. Pemanenan gambas dilakukan setiap 2 hari sekali, dan dalam satu musim tanam pemanenan bisa dilakukan hingga 25 – 30 kali tergantung varietas yang digunakan, perawatan serta kondisi tanah.

Cabai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk kegunaan lain dari Cabai, lihat

Cabai (disambiguasi)

.

Cabai

Cabai merah

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Plantae

(6)

Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh

(alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.

Daftar isi

[sembunyikan]

 1 Manfaat Cabai

 2 Cara penanaman

 3 Permasalahan produksi

o 3.1 Upaya penanggulangan hama

 4 Referensi

 5 Lihat pula

 6 Pranala luar

Manfaat Cabai

[

sunting

|

sunting sumber

]

Cabai merah besar (

Capsicum annuum

L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai

ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan

manusia.

[1]

. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk

menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai

hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker

(Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).

Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan

oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi

[2]

dan memiliki beberapa manfaat

kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit

kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan

harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.

Cara penanaman

[

sunting

|

sunting sumber

]

Kebun cabai di Bedugul, Bali

Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman

yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak

(7)

Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak

tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah

pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga

dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan.

Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari

hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau

panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal

satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).

Permasalahan produksi

[

sunting

|

sunting sumber

]

Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat

buah pada buah cabai. Hama ini sering menyebabkan gagal panen

[3]

. Laporan Departemen

Pertanian RI tahun 2006 menunjukkan bahwa kerusakan pada tanaman cabai di Indonesia dapat

mencapai 35%. Buah cabai yang terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila dilihat

di dalamnya membusuk dan mengandung larva lalat. Penyebabnya terutama adalah lalat

buah

Bactrocera carambolae

. Karena gejala awalnya yang tak tampak jelas, sementara hama ini

sebarannya masih terbatas di Indonesia, lalat buah menjadi hama karantina yang ditakuti sehingga

dapat menjadi penghambat ekspor buah-buahan maupun pada produksi cabai. selain lalat buah,

Kutudaun

Myzus persicae

(Hemiptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting pada

budidaya cabai karena dapat menyebabkan kerusakan hingga 80%. Upaya pengendaliannya dapat

menggunakan insektida nabati ekstrak

Tephrosia vogelii

dan

Alpinia galanga

.

[4]

Upaya penanggulangan hama

[

sunting

|

sunting sumber

]

Sebenarnya sudah dilakukan upaya untuk mengendalikan serangan lalat buah ini, di antaranya

adalah pembrongsongan yang dapat mencegah serangan lalat buah. Akan tetapi, cara ini tidak

praktis untuk dilakukan pada tanaman cabai dalam areal yang luas. Sementara penggunaan

insektisida selain mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi konsumen buah. Oleh karena

itu, diperlukan cara pengendalian yang ramah lingkungan dan cocok untuk diterapkan di areal luas

seperti di lahan sentral produksi cabai. Upaya pengendalian lalat buah pada tanaman cabai,

khususnya cabai merah, adalah penggunaan insektisida sintetik karena dianggap praktis, mudah

didapat, dan menunjukkan efek yang cepat. Selain insektisida sintetik, insektisida nabati seperti

kacang babi

Tephrosia vogelii

, jeruk purut

Citrus hystrix

, serai wangi

Cymbopogon citratus

efektif

sebagai penolak lalat buah.

[5]

Adiyoga dan Soetiarso (1999) melaporkan 80% petani sayuran menggunakan pestisida untuk

mengendalikan penyakit tanaman. Akan tetapi penggunaan insektisida tersebut sering

Referensi

Dokumen terkait

Demikian proposal kegiatan ini kami buat, semoga dapat menjadi acuan untuk memberikan dukungan baik yang bersifat spiritual maupun material, atas perhatian yang

LEMBAGA PENELITIAN MAHASISWA PENALARAN. UNIVERSITAS

 Gunakan minyak bersih atau minyak baru untuk menggoreng, agar rasa dan aroma dari pisang molen lebih original, enak dan tidak bercampur dengan aroma dan rasa

Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak 

Berikut ini adalah tatacara penulisan makalah yang baik dan benar, silahkan dibaca dengan seksama sebagai bahan referensi belajar cara menulis makalah yang baik dan benar.. TATA CARA

Perubahan tersebut akan terus berlanjut sesuai dengan tuntutan zaman, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan kurikulum terbaru yang bertujuan

Budidaya tanaman buah naga dapat dilakukan dengan cara stek batang 30- 40 cm yang ditanam ditanah dan akan segera tumbuh akar dan tunas cabang.. Yang paling penting

Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman, saat muncul tunas cabang, panjang cabang, diameter batang, jumlah daun, luas daun, saat muncul bunga, saat bunga