PERAMALAN /FORE CASTING
dengan
ANALISIS TREND (GARIS LURUS DAN
BUKAN GARIS LURUS)
ANALISIS REGRESI (SEDERHANA DAN
b. Analisis regresi
Analisis regresi juga termasuk dalam metode statistik untuk meramal penjualan. Analisis regresi terdiri dari regresi sederhana dan regresi berganda. Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X). Variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, bila variabel bebas hanya satu maka digunakan analisis regresi sederhana dan bila variabel bebas lebih dari satu maka digunakan analisis regresi berganda.
Kelebihan analisis tren dan regresi adalah
menggunakan ramalan yang ilmiah dan objektif.
Kekurangannya adalah menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya : harga jual harus memiliki fungsi yang linear (lurus) dengan kuantitas barang yang dijual.
ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Analisis data kuantitatif dimaksudkan untuk
memperhitungkan besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan kejadian terhadap
kejadian lainnya. Perubahan kejadian dapat
diyatakan dengan perubahan variabel.
Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat antara beberapa variabel.
Perubahan variabel terikat ditentukan oleh variabel
lain.
Faktor lain tersebut dapat terdiri dari satu faktor
atau lebih.
Rumus yang dapat digunakan dalam korelasi
berupa metode kuadrat terkecil sebagai berikut:
Regresi
sederhana
hanya
terdiri
satu
variabel bebas.
Y = a+bX
Regresi berganda terdiri
dua variabel atau lebih
variabel bebas.
Y = a+b
1X
1+ b
2X
2+ ….
Y = a +bX
n ƩXY- ƩX ƩY b =
n ƩX2 - ( ƩX) 2
ƩY ƩX a = b n n
n = jumlah data yang dianalisa
a = jumlah pasang observasi (nilai konstan) b = koefsien regresi
X = Penjualan biskuit susu, variabel bebas (independen)
Y = Penjualan susu, variabel terikat (dependen)
Ẍ = ƩX : n = 25 : 5 = 5 (rata-rata X)
Ῡ = ƩY : n = 760 : 5 = 152 (rata-rata Y)
Jika menggunakan nilai rata-rata Y sebagai penaksir
maka dalam setiap penaksiran yang akan dibuat akan
muncul beberapa variabel kesalahan. Kesalahan ini
disebut residual. Contoh: dalam jualan susu (Y)
terdapat 5 taksiran dan 5 kesalahan, yaitu 3
kesalahan negatif dan 2 kesalahan positif yang
jumlahnya selalu 0, maka hal ini disebut jumlah
kuadrat residual.
5 (3.900) – 25 (760) 19.500 – 19.000
b = = = 10 5 (135) - (25)2 675 – 625
760 25
a = 10 = 102 5 5
Dengan demikian:
Y = a + bX
Hubungan saling ketergantungan antara kedua
variabel, yaitu jualan susu dan jualan biskuit
harus diuji dengan
koefsien korelasi.
Koefsien korelasi
menunjukkan angka paling
kecil
-1
dan paling besar
+1
-
Jika koefsien korelasi mendekati 1 (baik positif
maupun negatif) berarti pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y) adalah besar.
-
Jika korelasi positif berarti semakin besar X dan
semakin besar Y.
-
Jika korelasi negatif berarti semakin besar/kecil X
dan semakin kecil/besar Y.
-
Jika koefsien korelasi mendekati nol berarti
ANALISIS KORELASI
Untuk melihat apakah ada hubungan atau
pengaruh antara variabel bebas dan variabel
terikat merupakan garis lurus sederhana
dinyatakan dalam rumus koefsien korelasi
sebagai berikut
n ƩXY- ƩX ƩY
R =
n ƩX
2- ( ƩX)
2n ƩY
2- ( ƩY)
25 (3.900)-25 (760)
R = =
0,98533
5 (135)- (25) 2 5 (116.650)- (760) 2
Berdasarkan tabel diatas dapat juga dihitung koefsien korelasi sebagai berikut:
( X - Ẍ) (Y- Ῡ) R =
(X - Ẍ)2 (Y- Ῡ)2
( 100)
R = = 0,98533
Bila koefsient determinan sudah diketahui, maka koefsient korelasi dapat (R) dapat dihitung sebagai berikut:
R= R2
R2 = Koefsient Determinan
Misalkan diperoleh R2 sebesar 97,08752 unit maka:
R = 0,9708752 = 0,98533
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Regresi
berganda
digunakan
untuk
mengukur
pengaruh beberapa peubah/variabel terhadap suatu
variabel. Variabel yang digunakan meliputi variabel
bebas (independen) dan variabel tak bebas (dependen).
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen tersebut maka
pertama-tama kita harus menyusun suatu persamaan regresi.
Persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut
:
Y = a0 + a1X1 + a2X2 + …… + anXn
dimana:
Y
= variabel dependen (terikat)
a0
= konstanta (tetapan) dari Y
a1, a2,
...
an
= koefsien regresi parsial
Contoh Aplikasi Regresi Berganda:
Jika
kita
ingin
mengukur
faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap penjualan produk mobil di
Indonesia,
mungkin
variabel-variabel
yang
mempengaruhinya dapat berupa
citra merek, layanan
purna
jual,
harga
yang
kompetitif,
pengaruh
lingkungan, iklan media
.
Dari contoh diatas:
-
Penjualan produk mobil
dapat kita sebut variabel
dependen (yang dipengaruhi/terikat)
-
Citra merek, layanan purna jual, harga yang kompetitif,
Berdasarkan contoh diatas maka persamaan regresi
dapat kita tulis sebagai berikut:
Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4 + a5X5
dimana:
Y
= penjualan produk mobil di Indonesia
a
= konstanta
X1 = citra merek
X2 = layanan purna jual
X3 = harga kompetitif
X4 = pengaruh lingkungan
X5 = iklan media
Koefsien a0, a1 dan a2 ditentukan dengan menggunakan
metode kuadrat terkecil seperti halnya menentukan koefsien a dan b untuk regresi sederhana.
Rumus yang digunakan untuk metode kuadrat terkecil
dalam regresi berganda dua variabel bebas adalah: ƩY = a0 n +a1 ƩX1 +a ƩX2 (1)
ƩY X1 = a0 ƩX1 +a1 ƩX12+a 2ƩX1 X2 (2)
ƩY X2 =a0 ƩX2 +a1 ƩX1 X2 + a 2 X2 (3)
Tabel pembantu untuk menganalisis regresi berganda:
Contoh : Perusahaan susu
Koefisien a
0, a
1dan a
2dapat dihitung
sebagai berikut:
(ƩX2 ƩY) (22 x 760)
ƩX2y = ƩX2Y - = 3.325 - = - 19
n 5
(ƩX1)2 (25)2
ƩX12 = ƩX12 - = 135 - = 10
n 5
(ƩX1 ƩY) (25 x 760)
ƩX1 y= ƩX1 Y - = 3.900 - = 100
n 5
(ƩX1 ƩX2 ) (25 x 22)
ƩX1 X2 = ƩX1 X2 - = 109 - = -1
(ƩX2 )2 (22) 2
ƩX22 = Ʃ X22 - = 114 - =
17,2
n 5
(ƩY)2 (760) 2
Ʃy2 = ƩY2 - = 116.550 - =
1.030
n 5
(ƩX2y ƩX12)-(ƩX2y ƩX1 X1) (-19 x 10) – (100 x -1)
a2 = =
(ƩX12 ƩX22) - (ƩX1 X2) 2 (10 x 17,2)-(-1) 2
-190 – (– 100)
(ƩX1y ƩX22)-(ƩX2y ƩX1 X2) (100 x 17,2) – ( - 19 x -1)
a1= =
(ƩX12 ƩX22) - (ƩX1 X2) 2 (10 x 17,2)-(-1) 2
1.720 –19
a1= = 9.94737
172 -1
a0= Ῡ -a1 Ẍ1 –a2 Ẍ2
a0 = 152 – 9.94737 (5) + 0.52632 (4,4)
= 152 – 49,73685 + 2, 31581 =104,57896
Dengan demikian persamaan linier berganda menjadi
Y= a0= a1 X1 –a2 X2
Koefisien Determinasi Berganda
Berdasarkan perhitungan diatas dibuat perhitungan koefsien determinasi berganda (R2) sbb:
( a1 ƩX1y + a2 ƩX2y) (9,94737 x 100) +
(-0,52632 x -19) R2 = =
Ʃ y2 1.030
994,737 + 10,00008 R2 = = 0,975473 = 97,55%
1.030
R2 = 97,55 unit artinya bahwa variabel X1 dan X2 dapat