• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen bertujuan untuk menyelidiki pengaruh terhadap hubungan sebab

akibat, dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada

beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.

Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelas kontrol yang dikenai dengan

perlakukan lain. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu

(Quasi Experimental Design). Bentuk desain eksperimen ini merupakan

pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Hal ini

dikarenakan desain penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dimana keadaan kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang

atau bisa dikatakan sama dalam bidang prestasi. Desain ini mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010:114).

3.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan April semester 2

tahun ajaran 2014/2015 dan dilakukan secara bertahap: a) tahap persiapan, b)

tahap pelaksanaan, c) tahap penyusunan. Tahap persiapan tahap ini mencakup

judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survei

di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. Tahap pelaksanaan

mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba

instrument dan pengambilan data. Selanjutnya tahap pengelolaan data dan

konsultasi yang diikuti penyusunan skripsi serta persiapan ujian. Penelitian ini

akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Koripan 01, Desa Semagu, Kecamatan

Susukan, Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen yang mempunyai 9 guru

(2)

Koripan 04, Desa Krandon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Kedua

SD tersebut terletak dalam satu gugus, jarak antar kedua SD hanya sekitar 1KM.

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Negeri Koripan 01 sebagai kelas eksperimen dan seluruh siswa kelas IV SD

Negeri Koripan 04 sebagai kelas kontrol. Populasi penelitian berdasarkan data

siswa tahun ajaran 2014/2015. Berikut tabel 3.1 penyajian data siswa kelas IV

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1

Data Siswa kelas IV Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

siswa Laki-laki Perempuan

IV Eksperimen (SD N

Koripan 01) 9 15 24

IV Kontrol (SD N

Koripan 04) 12 11 23

Jumlah 47

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan dalam

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2013:38). Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam

(3)

2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah hasil belajar IPA.

3.4 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Nonequivalent

Control Group Design (NeCGD) di mana dalam desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain ini mempunyai dua

kelas. Kelas pertama adalah kelas eksperimen dengan model discovery learning

dan kelas kedua adalah kelas kontrol dengan model konvensional. Dua kelas yang

berbeda keadaan awalnya diberi treatment. Treatment yang dilakukan adalah

pretest untuk mengetahui keadaan awal antara kelas eksperimen dan kontrol dan

mengetahui kondisi hasil belajar awal siswa. Selanjutnya dua kelas diberi

perlakuan yang berbeda. Setelah dilakukan perlakuan langkah selanjutnya

memberikan posttest hasil belajar kepada masing–masing kelas. Hasil tes tersebut

digunakan untuk mengetahui keadaan dari hasil belajar kelas eksperimen dan

kelas kontrol tersebut berbeda secara signifikan atau tidak. Secara bagan desain

penelitian NeCGD dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2.

Design Penelitian Nonequivalent Control Group Design oleh Sugiyono ( 2013: 79 )

Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

O1 & O3 = Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan

awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

O1 x O2

(4)

X = Kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan, yaitu model

pembelajaran discovery learning.

Y = Kelompok kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan

pembelajaran konvensional.

O2 = Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning.

O4 = Hasil belajar dari tes kelompok kontrol dengan pembelajaran

konvensional.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang bisa

diukur dan diuji kebenarannya. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,

maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.

a Observasi

Menurut Sudjana (2011:84) digunakan sebagai alat untuk menilai

tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat

diamati. Instrumen yang digunakan dalam variabel bebas (X) adalah

lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur aktifitas

guru dan siswa pada waktu melaksanakan pemberian perlakuan kelompok

eksperimen yang menggunakan model discovery learning . Kemudian

lembar observasi diberikan kepada pengamat yaitu guru kelas untuk

mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model discovery

(5)

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Pengamatan Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Model Discovery Learning

Aspek Indikator Nomor

Pra pembelajaran Menyiapkan ruangan 1, 2

Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

Membuka Pembelajaran Melakukan kegiatan apersepsi 3, 4 Menyampaikan kompetensi (tujuan)

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

5, 6, 7, 8

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

Melaksanakan pembelajaran model discovery learning secara runtut Menguasai kelas

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber

belajar

Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

16, 17, 18, 19

Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien

(6)

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

20, 21, 22, 23, 24, 25 Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

Penilaian proses dan hasil belajar

Memantau kemajuan belajar 26, 27 Melakukan penilaian akhir sesuai

dengan kompetensi (tujuan)

Penggunaan bahasa

Penutup

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

28, 29, 30, 31, 32, 33 Menggunakan bahasa tulis yang

baik dan benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

Melaksanakan tindak lanjut

Total 33

b. Tes

Instrumen yang digunakan dalam variabel (Y) untuk memperoleh

data hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang

dilakukan sebelum dan setelah tindakan dengan model discovery learning.

Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan pre-test diawal

sebelum dilakukan perlakuan dan post-test di akhir pembelajaran melalui

tes tertulis. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis. Teknik tes berfungsi untuk mengetahui data yang berupa hasil

belajar siswa pada siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan treatment (perlakuan).

Setelah diberikan perlakuan dengan penggunaan model discovery learning

(7)

ini adalah kisi-kisi instrumen tes hasil belajar yang disajikan dalam bentuk

tabel.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Standar padat, gas dan cair.

(8)

3.6 Uji Prasyarat 3.6.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:121). Uji validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan sesuatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi

tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Instrument dikatakan

valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara

mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah

dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation).

Menurut Azwar (2010:90) batas kriteria koefisien minimal 0,30 tapi jika

jumlah item belum mencukupi bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30

menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak disarankan.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas instrumen Soal Pretest dan Posttest

Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,36, 37, 38, 39, 40

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10,11, 12, 13, 14, 15,17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 ,27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40

9, 16, 28, 31, 38 ,

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, hasil yang diperoleh pada

pengolahan data dengan bantuan SPSS for Windows Version 16.0 terdapat 5 soal

(9)

valid. Untuk soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.2 dan

perhitungan validitas soal terdapat pada lampiran 6 halaman 82.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator

sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana

masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum.

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument

tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221).

Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Berikut tabel kriteria Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha.

Tabel 3.7

Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Koefesien Reliabilitas Kriteria

0.800 ≤ r11 ˂ 1.000 Sangat Reliabel

0.600 ≤ r11 < 0.800 Reliabel

0.400 ≤ r11 < 0,600 Cukup Reliabel

0,200 ≤ r11 < 0.400 Agak Reliabel r11 < 0.200 Kurang Reliabel

Dibawah ini merupakan tabel hasil pengukuran reliabilitas yang telah

diolah dengan bantuan SPSS Statistics 16.0 pengukuran uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha dengan cara analyze – scale –

reliability analyze..

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest dan Posttes Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(10)

Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS versi 16 hasil reliabilitas

instrumen dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha

yaitu nilai Cronbach’s Alpha berada pada nilai 0,916. Berdasarkan pendapat dari

Azwar nilai alpha yang terletak pada koefesien 0,800 – 0,1000 dinyatakan

mempunyai kriteria sangat reliabel. Dengan demikian berdasarkan hasil uji coba

35 item soal dengan nilai alpha 0,916 dapat dinyatakan bahwa item soal sangat

reliabel dan dapat diterima.

3.6.3 Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki

tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan program

SPSS for Windows version 16.0 yaitu one way anova. Jika hasil uji homogenitas

ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan

tidak jauh berbeda, atau dapat dikatakan sampel-sampel tersebut homogen. Uji

homogenitas varian ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16.0 yaitu

analyze – comperemean – oneway anova.

3.6.4 Uji Normalitas

Menurut Priyatno dalam Puspitasari (2012:36), uji normalitas digunakan

untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows

version 16.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-smirnov.

Syarat suatu data dikatakaan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Dalam

uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16.0 yaitu

analyze – nonparametrik – one sample KS – masukkan variabel pada jendela

(11)

3.6.5 Uji Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

gambaran mengenai hasil pengukuran variabel pretest dan posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Mean, Minimum, Maximum, Standar Deviasi, dan Jumlah Nilai. Untuk

mendapatkan gambaran pengukuran tinggi rendahnya masing-masing konsep

dapat digunakan interval melalui ukuran sebagai berikut:

interval =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ

𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ

Hasil perhitungan dari data yang diperoleh kemudian disusun dalam

kategori seperti: kurang, cukup, baik, dan baik sekali. Berikut ini hasil

perhitungan rentan katagori sebagai berikut:

94− 48

4 = 11

Tabel 3.9

Katergori Rentan Nilai Siswa

No. Interval Kategori

1 47 – 54 Kurang

2 55 – 62 Kurang

3 63 – 70 Kurang

4 71 – 78 Cukup

5 79 – 86 Baik

6 87 – 94 Baik sekali

Dalam uji deskriptif data ini bisa menggunakan bantuan software spss 16.0

(12)

3.6.6 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis yang digunakan adalah yang digunakan adalah uji dua

sampel tidak berhubungan (Independen Samples T Tes). Melalui uji-T dalam

penelitian ini maka diaharapkan dapat membandingkan mean atau rata-rata dua

kelompok dari dua sampel yang berbeda, kemudian diharapkan diketahui ada atau

tidaknya pengaruh model discovery learning terhadap hasil belajar siswa.

Hipotetis statistik I dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat pengaruh model discovery learning

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri

Koripan 01 pada tahun ajaran 2014/2015.

2. H1 : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat pengaruh model discovery learning terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Koripan 01

pada tahun ajaran 2014/2015.

Dengan pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi (sig) adalah

sebagai berikut:

1. Apabila sig. > 0,05, maka Ho diterima dan H1ditolak.

Gambar

Tabel 3.1 Data Siswa kelas IV Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel 3.2.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengamatan Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Model
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh bauran pemasaran jasa yang meliputi produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap keputusan wali

Perusahaan multi nasional bisa beragam tingkatannya mulai dari organisasi multi nasional ringan yang mengekspor produk-produk sederhana ke luar negeri, sampai

yang mempengaruhi keputusan wali siswa dalam memilih SD YPPK St.. 1.4

Menentukan cepat rambat bunyi di udara dengan menggunakan osiloskop Menggunakan konsep yang sama pada interferensi celah ganda (percobaan young) maka dapat ditentukan apabila

1) Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam kelompok (mengamati mata dengan lup, mengamati pembentukan bayangan pada manusia dan pada

peneliti mengambil judul “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di Bursa

Kebijakan pelayanan kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama (Pujowati, 2012). Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI PUBERTAS PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1.. TEMPURAN MAGELANG