TINJAUAN HIRARKI SISTEM PERENCANAAN (UU 26/2007 dan PP 26/2008)
Tingkat Perencanaan
Lingkup (menurut UU/PP)
Peran
(Petunjuk/Instrumen Pelaksanaan)
Pasal/Ayat
Nasional Cakupan Wilayah
Meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional.
Mencangkup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk di dalam bumi sebagai satu kesatuan
UU No 26 Tahun 2007 (Pasal 6, Ayat 3)
Tingkat Kerincian
Rencana Tata Ruang Nasional memuat: a) Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
penataan Ruang Wilayah Nasional
b) Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional. Meliputi Sistem perkotaan, Kawasan pedesaan, dan sistem Jaringan prasarana utama
c) Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional. Meliputi Kawasan lindung nasional dan kawasan budi daya nasional
d) Penetapan kawasan srategis nasional
e) Arahan pemanfaatan ruang (indikasi program utama jangka
menengah lima tahunan dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional)
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah nasional 20 tahun, yang ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun.
UU No 26 Tahun 2007 (Pasal 20, Ayat 3 dan 4)
Rencana tata ruang nasional dapat ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun jika berkaitan dengan bencana alam skala besar yang ditetapkan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan UndangUndang
UU No 26 Tahun 2007 (Pasal 20, Ayat 5)
Penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan oleh seorang menteri.
UU No 26 Tahun 2007 (Pasal 9, Ayat 1)
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional diatur dengan
peraturan pemerintah.
UU No 26 Tahun 2007 (Pasal 20, Ayat 6)
Rencana struktur ruang wilayah nasional dan rencana pola ruang wilayah nasional digambarkan dalam
peta dengan tingkat ketelitian 1:1.000.000