• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan bakat dalam proses belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan bakat dalam proses belajar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

OLEH KELOMPOK 4:

RISKA YENI (1204908)

YUHENDRA (1204947)

SILVIA IRNA SARI (1204948)

SRI RAHMADANI (1204957)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

(2)

1. PENGERTIAN BAKAT

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (Potential Ability) yang masih perlu dikembangkan melalui latihan. Bakat juga merupakan kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talenta. Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan bidang pekerjaan atau tugas. Kemudian pada bidang pendidikan juga memperhatikan masalah bakat tersebut, mengingat fungsi pendidikan itu adalah untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Dalam proses pendidikan, bakat merupakan faktor penting untuk mendapatkan perhatian cara mendidik.

Menurut Brigham Crow Guilford, Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari lingkungan, baik orangtua secara khusus dan masyarakat pada umumnya.

2. JENIS-JENIS BAKAT a. Bakat umum

Bakat umum merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.

b. Bakat khusus

Bakat khusus merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga. Yang termasuk kedalam bakat khusus yang lain, yaitu :

1) Bakat Verbal, bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata. 2) Bakat Numerikal, bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.

(3)

Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)

4) Bakat Abstrak, bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.

5) Bakat mekanik, bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.

6) Bakat Relasi Ruang (spasial), bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)

7) Bakat kecepatan ketelitian klerikal, bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.

8) Bakat bahasa (linguistik), bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT a. Faktor Intern

1) Faktor Bawaan (Genetik)

Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) merupakan faktor pertama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor ini dapat diartikan sebagai semua ciri atau karakteristik individu yang diwariskan kepada anak atau segala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang sejak masa pembuahan sebagai warisan dari orangtua. Faktor bawaan adalah faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.

(4)

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).

3) Faktor Interest (Minat)

Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang bersangkutan tidak memiliki inters atau minat terhadap bakatnya. Contohnya, anak dengan bakat musik tidak akan berkembang tanpa ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan nada. Apabila hal ini terjadi, maka orangtua perlu memberikan dorongan yang lebih pada anak agar bakat anak bisa terasah secara optimal. Kalau tidak mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan minatnya, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak lambat untuk mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam bidang tertentu.

4) Motivasi

Selain minat, bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Jika kurang motivasi untuk menjadi olahragawan, maka seorang anak dengan bakat sepakbola, menghadapi rintangan kecil saja dalam belajar sepakbola akan menghilangkan semangatnya berlatih.

5) Value atau Penilaian

Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian terhadap bidang bakat yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui bahwa ia memiliki suatu bakat di bidang tertentu, jika ia menganggap bakat tersebut kurang bernilai atau bahkan negatif dalam pandangannya, maka hal ini juga akan menghambat perkembangan bakatnya. Misalnya bakat anak dalam olahraga catur, jika anak memberi nilai negatif pada bakat ini atau menganggap bahwa menjadi atlet catur tidak begitu membanggakan, kurang terkenal dibanding bakat menyanyi, dan penilaian negatif lainnya maka bakat anak di bidang catur tersebut akan tetap terpendam.

b. Faktor Ekstern

1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terdiri beberapa macam, yaitu :

(5)

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).

b) Lingkungan Sekolah

4. USAHA GURU UNTUK MENGENALI DAN MENGEMBANGKAN BAKAT

Bakat dimiliki oleh setiap individu. Peserta didik yang akan mengukuti pembelajaran datang dengan membawa bakat sebuah bakat yang ada pada diri mereka masing-masing. Disinilah peran guru sebagai fasilitator dapat mengembangkan bakat peserta didik. Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan guru dalam mengembangkan bakat peserta didik yaitu :

a) Mengenali bakat setiap peserta didik.

Dengan mengenali bakat peserta didik, maka guru memiliki acuan yang jelas dalam mengembangkan bakat peserta didik tersebut. Bakat dalam hal ini bisa berupa IQ dan SQ. Peserta didik dengan IQ tinggi harus diperlakukan berbeda dengan peserta didik dengan IQ sedang atau biasa saja. Dengan mengenali bakat ini, maka guru dapat memberi motivasi kepada peserta didik untuk mencapai bakat maksimalnya. “seorang siswa yang berbakat dalam bidang elektro, misalnya, akan jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilannya yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya. (Muhibbin Syah, 2000 : 136)

b) Menggunakan Pendekatan Individual dalam pembelajaran

(6)

didik guru memberikan materi sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Misalnya sistem KBK yang diterapkan saat ini, merupakan upaya mengefektifkan pengajaran yang bersifat individual. Individu dengan bakat yang bagus, mungkin akan lebih cepat menguasai matrei yang diajikan oleh guru, sehingga ia layak mengikuti akselerasi materi, walaupun teman-teman dikelasnya belum menguasai materi tersebut. Tetapi untuk melakukan ini, guru harus menyediakan waktu dan fikiran yang lumayan besar.

Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa dalam berprestasi di sekolah. Kerjasama antara guru, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mengembangkan bakat tersebut. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara keluarga, guru, dan lingkungan untuk mengenali dan mengembangkan bakat anak yaitu :

a) Mencermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak

b) Membantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya c) Mengembangkan konsep diri positif pada anak

d) Memperkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai bidang

e) Mengusahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan

f) Meningkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya g) Menstimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain h) Memberikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak

i) Menyediakan dan memfasilitasi sarana bagi pengembangan bakat

j) Mendukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya

k) Menjalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak l) Menyalurkan bakat tersebut

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Yamin, Martinis, dkk. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : GP Press.2009

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan faktor kualitas dan potensi pengajar, mahasiswa banyak berpendapat bahwa sebagian dari dosen mereka seringkali terlalu cepat dalam menjelaskan suatu materi,

Kemampuan meliputi kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan yang merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melalukan perbuatan belajar.. merupakan kesanggupan bawaan

1) Kecerdasan. Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting yang sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Bakat merupakan potensi atau kemampuan jika diberi kesempatan

Terdapat kontribusi secara simultan antara minat bakat, fasilitas kelas, monitoring orangtua terhadap hasil belajar matematika melalui keterampilan dalam

Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimilki sesorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Berkaitan dengan belajar slavin mendefenisikan

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan penulis di SMK Swasta Prayatna 1 Medan, diperoleh hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI akuntansi masih

Kemampuan literasi informasi perlu dikembangkan dengan berbagai macam upaya, seperti pendampingan kepada peserta didik untuk mampu memetakan kebutuhan informasinya

Selain itu, pembelajaran masih berpusat kepada guru (teacher centered), yang mengakibatkan siswa menjadi pasif dan tidak dapat mengembangkan potensi yang