• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kimia Dasar I Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Kimia Dasar I Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Kimia Dasar I

Hukum-Hukum Gas

Disusun oleh:

Dwi Hastuti (P.Kimia/K3310028) Hana Nuraeni (p.Kimia/K3310039) Hilda Nita P (P.Kimia/K3310042) Patria Sukmawati (P.Kimia/K3310065)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

HUKUM-HUKUM GAS

A. PENDAHULUAN

Pemahaman keadaan gas daripada materi merupakan bagian hakiki studi kimia dalam laboratorium. Biasanya banyaknya zat gas ditetapkan dengan mengukur volumenya. Namun, karena volume gas berubah menurut tekanan dan temperature, maka kedua kondisi ini juga harus diukur. Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menunjukkan bagaimana pengukuranpengukuran semacam itu digunakan untuk menghitung banyaknya gas.

Berbagai jenis gas berperilaku sangat mirip bila tekanan dan temperatur diubah. Perilaku gasgas tersebut dapat dijelaskan melalui hukumhukum gas. Hukumhukum ini bermaksud untuk menunjukkan bagaimana melakukan sejumlah perhitungan dalam memperlakukan pereaksi gas serta menghubungkan perilaku gas dengan teori molekul dengan reaksi kimia. (Keenan,1980:246)

B. HUKUMHUKUM GAS

Pada subbab ini akan membahas hubungan yang melibatkan tekanan, volume, suhu, dan jumlah gas. Secara spesifik, akan dijelaskan bagaimana satu variabel bergantung pada variable lain, asalkan kedua variable lainnya tetap. Secara kolektif, hubungan ini disebut sebagai hukum gas sederhana. (petrucci.2011:181)

(3)

1. Hukum Boyle

Gambar. Robert Boyle

Dari beberapa hubungan diantara variabel-variabel gas, yang pertama ditemukan adalah hubungan antara tekanan dan volume. Hubungan ini dikemukakan pada tahun 1662 oleh Robert Boyle. Boyle mengemukakan bahwa:

“Volume sejumlah gas pada suhu tetap berbanding terbalik terhadap tekanan gasnya.”

Hubungan antara tekanan (p) dan volume (V) suatu gas yang berada di ruang tertutup ini diteliti oleh Robert Boyle. Saat melakukan percobaan tentang hubungan antara tekanan dan volume gas dalam suatu ruang tertutup, Robert Boyle menjaga agar tidak terjadi perubahan temperatur pada gas (isotermal). Dari data hasil pengamatannya, Boyle mendapatkan bahwa hasil kali antara tekanan (p) dan volume (V) gas pada suhu tetap adalah konstan.

(4)

Gambar (a) Gas di dalam tabung memiliki volume V1 dan

tekanan P1. (b) Volume gas di dalam tabung diperbesar menjadi V2

sehingga tekanannya P2 menjadi lebih kecil.

Suatu gas yang berada di dalam tabung dengan tutup yang dapat diturunkan atau dinaikkan, sedang diukur tekanannya. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa saat tuas tutup tabung ditekan, volume gas akan mengecil dan mengakibatkan tekanan gas yang terukur oleh alat pengukur menjadi membesar.

Secara matematis, hubungan antara tekanan dan volume dinyatakan dengan persamaan:

P ∞ V1 atau P = Va atau PV = ɑ (suatu konstanta)

PV = konstan

atau

p1V1 = p2V2

Dalam bentuk grafik, hubungan antara tekanan (p) dan volume (V)

dapat dilihat pada Gambar 8.2.

(5)

2. Hukum Charles

Hubungan antara volume gas dan suhu ditemukan oleh fisikiawan Perancis Jacques Charles pada tahun 1787 dan secara terpisah oleh Joseph Louis GayLussac yang mempublikasikannya pada tahun 1802.

Secara grafik, hukum Charles dapat digambarkan seperti pada gambar di bawah. Gambar tersebut melukiskan sejumlah gas yang terdapat dalam silinder. Tekanan dipertahankan tetap sedangkan suhu bervariasi. Volume gas bertambah ketika suhu dinaikkan atau berkurang ketika suhu direndahkan; hubungannya linear (garis lurus). Tiga kemungkinan ditunjukkan dalam gambar.

Gambaran umum yang diperoleh dari garis pada grafik adalah titik perpotongannya dengan sumbu suhu. Meskipun berbeda pada setiap suhu, volume gas untuk ketiga kasus yang ditunjukkan semuanya

mencapai nilai nol pada suhu dibawah -270°C (tepatnya pada -273,15°C). Suhu 273,15°C berhubungan dengan keadaan dimana volume hipotetis gas akan nol pada suhu mutlak nol. Titik ini yang nantinya dijadikan sebagai skala Kelvin. Hubungan antara Celcius dengan skala Kelvin adalah:

T(K)=t()+273,15

(6)

Secara matematis dapat ditulis:

Hukum Charles dapat disusun kembali menjadi persamaan :

V1

T1=

V2

T2

V1 adalah volume awal

T1 adalah suhu awal

V2 adalah volume akhir

T2 adalah suhu akhir

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa melipat duakan suhu Kelvin (mutlak) dari gas menyebabkan volumenya menjadi bertambah

dua kali. (Peningkatan suhu gas dari 1°C menjadi 2°C atau dari 1°F botol tersebut akan meledak. Hal ini terjadi karena naiknya tekanan gas di dalamnya akibat kenaikan suhu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa:

(7)

Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Gay Lussac. Secara matematis dapat dituliskan:

P∝T P

T=konstan P1

T1=

P2

T2

Dengan:

P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)

T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)

P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

Hubungan antara tekanan dan suhu gas pada volume konstan dapat dilukiskan dengan grafik seperti yang tampak pada Gambar.

4. Hukum Avogadro

Gambar. Amedeo Avogadro

(8)

Satu penjelasan yang diajukan adalah bahwa volume gas yang sama pada suhu dan tekanan yang sama mengandung sejumlah atom yang sama. Namun, Dalton tidak sependapat dengan usulan itu. Jika usulan Gay-Lussac memang benar, maka reaksi hidrogen dan oksigen untuk membentuk air akan menjadi H(g) + O(g) HO(g) , dengan

menggunakan istilah modern, kita akan mengatakan bahwa molekul O2

terbelah menjadi atom-atomnya, yang kemudian bergabung dengan

molekul H2 membentuk molekul H2O. dengan cara ini, volume oksigen

yang diperlukan hanya setengah dari volume hidrogen.

Hipotesis Avogadro tentang volume sama – jumlah sama dapat dinyatakan dengan dua cara:

1) Volume yang sama dari gas-gas berbeda yang dibandingkan pada suhu dan tekanan sama akan mengandung jumlah molekul yang sama.

Jika jumlah mol gas (n) dilipat-duakan, volumenya akan berlipat-dua, dan seterusnya. Secara matematis dapat dinyatakan dengan:

(9)

Pada STP, jumlah molekul yang terkandung dalam 22,4 L gas adalah 6,02 x 1023, atau 1 mol.

1 mol gas = 22,4 L gas (pada STP)

5. Persamaan Gas Ideal

Gabungan dalam satu pernyataan dari hukum Boyle, Charles, Gay-Lussac, serta Avogadro ini disebut hukum gas ideal.

Hukum Boyle:V∝P1(n dan T konstan)

Hukum Charles:V∝T(n dan P konstan)

Hukum GayLussac:P∝T(n dan V konstan)

Hukum Avogadro:V∝n(P dan T konstan)

Hal tersebut berarti volume gas berbanding lurus terhadap jumlah gas dan suhu serta berbanding terbalik terhadap tekanan, yaitu :

V∝nTP dan V=RnTP atau PV=nRT

Gas yang perilakunya sesuai dengan persamaan gas ideal dikatakan gas ideal atau gas sempurna (perfect gas). Sebelum didapatkan rumus diatas, diperlukan satu nilai konstanta R yang disebut konstanta gas. Cara yang paling sedehana untuk mendapatkan nilai tersebut yaitu dengan mensubstitusikan volume molar gas ideal. Namun, nilai R kemudian bergantung pada satuan apayang digunakan untuk menyatakan tekanan dan volume. Dengan volume molar 22,4140 L dan tekanan dalam atmosfir, maka kita dapatkan:

(10)

R= 8,3145 J mol-1 K-1

C. KESIMPULAN

1. Hukum Boyle adalah bahwa hasil kali antara tekanan dan volum akan bernilai konstan selama massa dan suhu gas dijaga konstan

2. Hukum Charles adalah hukum gas ideal pada tekanan tetap yang menyatakan bahwa pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap temperaturnya (dalam Kelvin).

3. Gay-Lussac menemukan bahwa Tekanan dari sejumlah tetap gas pada

volum yang tetap berbanding lurus dengan temperaturnya dalam kelvin

4. Avogadro menyatakan bahwa Pada suhu dan tekanan tetap, volume gas berbanding lurus dengan jumlah gas

5. Hukum Gas Ideal (dalam jumlah mol) mengatakan bahwa ketika volume, tekanan dan suhu setiap gas sama, maka setiap gas tersebut memiliki jumlah molekul yang sama

DAFTAR PUSTAKA

Petrucci. 2008. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip Dan Aplikasi Modern. Jakarta : Erlangga

http://budisma.web.id/hukum-hukum-tentang-gas.html Diakses pada tanggal 8 September 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Boyle Diakses pada tanggal 8 September 2013

Gambar

Gambar. Robert Boyle
Gambar   (a)  Gas  di  dalam  tabung  memiliki  volume  V1 dan
Gambar. Amedeo Avogadro

Referensi

Dokumen terkait

"Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat"...

Sebagaimana telah Anda pelajari, pada bahasan mengenai Hukum perbandingan volume, yang menyatakan bahwa : volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu

(D) perubahan energi dalam gas pada tekanan tetap lebih besar dibanding pada volume tetap (E) kalor yang dibutuhkan pada proses volume tetap lebih besar dibanding

Dengan mengambil hipotesis avogadro, bahwa volume tertentu suatu gas pada suhu dan tekanan yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama, berarti ungtuk V , P , dan T

Kapasitas kalor gas adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1°C, untuk volume tetap disebut CV dan untuk tekanan tetap disebut Cp.. Secara

Kesimpulan dari penjelasan tersebut adalah penurunan titik beku suatu larutan encer berbanding lurus dengan konsentrasi massa (pada tekanan tetap) dan pada larutan encer dengan

Oleh karena itu, hukum Proust dikenal sebagai hukum perbandingan tetap dan berbunyi: ‘’Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.’’ Hukum

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA “Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume TEXT gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia merupakan perbandingan bilangan bulat