• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa Itu Hukum Dasar Kimia

N/A
N/A
aych 99

Academic year: 2024

Membagikan " Apa Itu Hukum Dasar Kimia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Apa Itu Hukum Dasar Kimia?

Seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, dalam ilmu kimia ada beberapa ilmuwan yang terkenal karena penemuannya. Contohnya seperti Avogadro, Proust, Lavoisier, dan masih banyak lagi. Nah, setiap ilmuwan ini menciptakan hukum-hukum dasar kimia yang berbeda- beda. Apa aja tuh, Minco?

Tunggu, tunggu… Sebelum masuk ke pembahasan utama kita, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa itu hukum dasar kimia. Jadi, hukum dasar kimia adalah teori yang mendasari perhitungan kimia dan hubungan kuntitatif dari reaksi serta produk dalam persamaan kimia. Aspek

kuantitatif ini dapat diperoleh dari pengukuran massa, volume, atau konsentrasi yang terkait dengan jumlah partikel atom, ion, molekul, hingga rumus kimia dalam persamaan reaksi.

Pada perhitungan kimia secara stoikiometri membutuhkan beberapa hukum dasar yang relevan. Hukum-hukum dasar tersebut di antaranya adalah:

Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)

Sumber: 3.bp.blogspot.com

Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794), ilmuwan asal Prancis, berdasarkan hasil penelitiannya

(2)

terhadap proses pembakaran beberapa zat. Dalam hal ini, Lavoisier

mengamati proses reaksi kimia antara raksa/merkuri (logam cair berwarna putih keperakan) dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah.

Pada awalnya, Lavoisier membakar merkuri cair putih dengan oksigen hingga berubah menjadi merkuri oksida berwarna merah. Kemudian, Lavoisier juga memanaskan merkuri oksida merah itu sampai kembali terbentuk merkuri cari putih dan oksigen. Dari hasil penelitian, Lavoisier menemukan bahwa gas oksigen mempunyai peran dalam reaksi

pembakaran. Massa oksigen pada saat proses pembakaran ternyata sama dengan massa oksigen yang terbentuk setelah merkuri oksida

dipanaskan.

2HgO(l)+O2(g)→2Hg(s)+2O2(g)

Nah, berdasarkan percobaan tersebutlah Antoine Laurent Lavoisier mengemukakan Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavoisier yang berbunyi,

‘’Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.’’

Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust)

(3)

Sumber: apayangdimaksud.com

Pada tahun 1799, seorang ilmuwan kimia bernama Joseph Louis Proust mengemukakan bahwa setiap senyawa disusun oleh unsur dengan

komposisi tertentu dan tetap. Hal ini ia buktikan dengan meneliti senyawa berbagai jenis air seperti air minum, air keran, air hujan, hingga air laut dengan massa yang berbeda. Dari hasil penelitiannya, tiap satuan senyawanya selalu terdiri dari hidrogen dan oksigen yang mempunyai perbandingan massa 1:8.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari beberapa unsur yang selalu mempunyai perbandingan massa yang sama.

Oleh karena itu, hukum Proust dikenal sebagai hukum perbandingan tetap dan berbunyi:

‘’Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.’’

Hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton)

Berikutnya yaitu datang dari ilmuwan asal Inggris, John Dalton yang juga mengemukakan hukum dasar kimia. Dalam penelitiannya, Dalon

membandingkan unsur-unsur yang terkandung dalam beberapa senyawa.

Misalnya, perbandingan massa unsur yang satu, dan bersenyawa dengan unsur lain yang memiliki massa tertentu, ialah bilangan bulat dan

sederhana.

(4)

Dari penelitian tersebut, ditemukanlah hukum perbandingan ganda yang berbunyi:

Jika ada dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan salah satu massa unsurnya dibuat tetap, maka

perbandingan massa yang lain dalam senyawa itu merupakan bilangan bulat sederhana”.

Dalton meyakini bahwa terdapat suatu keteraturan yang berkaitan

dengan massa unsur dalam suatu senyawa. Tabel berikut ini adalah hasil dari eksperimen Dalton:

Jenis senyawa Massa karbon yang direaksikan Massa oksigen yang direaksikan

CO 1,33 gram 1,00 gram

CO2 2,66 gram 1,00 gram

Dari tabel di atas, dapat dipahami bahwa jumlah massa senyawa yang terbentuk mempunyai kelipatan 2, yang artinya perbandingan massanya berganda. Dengan massa oksigen yang tetap yaitu 1,00 gram dan massa karbon yang berkelipatan 2.

Hukum perbandingan volume (Hukum Gay Lussac)

Sesuai namanya, pencetus hukum ini, Joseph Louis Gay Lussac, dalam penelitiannya ia ingin membuktikan tentang volume gas pada suatu reaksi kimia. Gay Lussac mencoba menghasilkan perbandingan volume hidrogen : oksigen : uap air adalah 2 : 1 : 2. Perbandingan volume ini disesuaikan dengan perbandingan koefisien unsur atau senyawa pada persamaan reaksi setara, yaitu persamaan reaksi dengan jumlah atom di sebelah kiri sama dengan di sebelah kanan.

Reaksi pembentukan air: 2H2 + O2 → 2H2O Perbandingan volume: 2 : 1 : 2

(5)

Dari hasil penelitiannya, Gay Lussac mendapatkan kesimpulan bahwa suhu dan tekanan mempengaruhi perubahan gas. Hal ini ia tetapkan sebagai hukum perbandingan volume yang berbunyi:

“Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka volume gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan

bulat dan sederhana.”

Berdasarkan hukum tersebut, dapat dirumuskan:

Hukum perbandingan jumlah molekul (Hukum hipotesis Avogadro)

Sumber:

studiobelajar.com

Seorang ilmuwan asal Italia yakni Lorenzo Romano Amedo Caro Avogadro pada tahun 1811 menyatakan bahwa adanya hubungan empiris dalam teori gas yang berlaku untuk seluruh gas nyata pada tekanan dan suhu rendah tertentu. Avogadro juga menjelaskan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur, contohnya H2, O2, N2, dan P4.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Avogadro berhasil menjelaskan hukum Gay Lussac dan membuat hipotesis sebagai berikut:

(6)

“Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan gas yang bervolume sama memiliki jumlah molekul yang sama juga”

Melalui hukum hipotesis Avogadro, diperoleh rumus perhitungan:

Amadeo Avogadro berpendapat bahwa satuan terkecil suatu zat tidak harus atom, tetapi dapat berupa gabungan atom-atom yang sejenis maupun berbeda jenis yang disebut molekul. Sehingga, bila bagian terkecil dari gas hidrogen dan oksigen adalah molekul yang merupakan gabungan dari 2 atom, maka didapatkan:

1 molekul hidrogen + 1⁄2 molekul oksigen → 1 molekul air (2 atom hidrogen) + (1 atom oksigen) → (2 atom hidrogen + 1 atom

oksigen).

Berdasarkan konsep inilah, hingga sekarang gas-gas (kecuali gas mulia) dianggap sebagai molekul diatomic (gabungan dari 2 atom). Sehingga, penulisan rumus kimia gas hidrogen adalah H2, oksigen O2, nitrogen N2, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

“Jika dua senyawa yang berbeda dibentuk oleh dua unsur yang sama, maka bila massa salah satu unsur dalam kedua senyawa sama maka unsur lainnya dalam kedua senyawa itu akan

Dengan cara yang sama, dapat ditentukan perbandingan massa atom unsur yang satu dengan massa atom unsur yang lain.. Perbandingan tersebut disebut massa atom relatif, yaitu

Bila ada dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa unsur yang satu yang bersenyawaan dengan sejumlah massa tetap dari unsur yang lain adalah

Apabila dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, perbedaan massa satu unsur yang bergabung dengan jumlah massa yang sama dari unsur lain. merupakan perbandingan sederhana

“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai..

Dalam kimia, hukum perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama kimiawan Perancis Joseph Proust) adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri

Sumber:https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hukum-dasar-kimia/ 2.1.2 Hukum Perbandingan Tetap Hukum Proust "Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"

Hukum Perbandingan Berganda dikemukakan oleh John Dalton 1766- 17844 Menyatakan bahwa “Jika dua unsur dapat membentuk satua atau lebih senyawa, maka perbandingan massa dari unsur yang