• Tidak ada hasil yang ditemukan

ruang lingkup pelayanan publik i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ruang lingkup pelayanan publik i"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ruang Lingkup Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utlilitas, dan lainnya. Berbagai gerakan reformasi publik (public reform) yang dialami negara-negara maju pada awal tahun 1990-an banyak diilhami oleh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah.

(2)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan ruang lingkup pelayanan publik? 2. Apasaja ruang lingkup pelayanan publik oleh KEPMEN?

3. Apasaja Ruang lingkup pelayanan publik dalam UU no.25 tahun 2009? C. TUJUAN

1. Mengetahui arti dari ruang lingkup pelayanan publik.

2. Mengetahui Apasaja ruang lingkup pelayanan publik oleh KEPMEN. 3. Mengetahui Apasaja Ruang lingkup pelayanan publik dalam UU no.25

(3)

BAB II

RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK

A. PENGERTIAN RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK

Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian.Sedangkan pelayanan publik menurut pada ahli diantaranya:

1) Menurut Widodo Joko, 2001.

Pelayanan Publik dapat diartikan sebagai pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan.

Sumber :

Dr. Kridawati Sadhana, M.S, Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik, CV. Citrab Malang, 2010, Malang, h. 131.

2) Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/ Kep/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sumber:

(4)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ruang Lingkup

Pelayanan Publik adalah Batasan-batasan pemberian pelayanan

(melayani) yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan dan keperluan penerima pelayanan atau masyarakat maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan.

B. RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK oleh KEPMEN

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/ KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/ 25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, bahwa yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan publik oleh Kepmen No. 63/2003 terbagi dalam 3 kelompok yaitu :

1. Kelompok pelayanan Administratif : yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen formal yang dibutuhkan oleh publik.

(5)

Milik Negara (misalnya penyediaan air minim/air bersih,penyediaan listrik, penyediaan jaringan telekomunikasi, dll).

3. Kelompok pelayanan jasa : yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang dibutuhkan oleh publik (misalnya: pelayanan pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, penyelenggaraan post, dll).

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK UU no. 25 Tahun 2009 Sedangkan Ruang lingkup pelayanan publik dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 5 ayat (3) Pelayanan barang publik meliputi:

1. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;

2. pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

3. pengadaan dan penyaluran barang publik yang pem-biayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendirian-nya sebagian atau seluruhpendirian-nya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, Pasal 5 ayat (4) pelayanan atas jasa publik meliputi: 1. penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau

(6)

2. penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya ver-sumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

3. penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaan-nya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pada Pasal 5 ayat (7) pelayanan administratif meliputi:

1. tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda. 2. tindakan administratif oleh instansi nonpemerintah yang diwajibkan oleh

negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan.

Ruang Lingkup Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dewasa ini Semakin meluas dan menyentuh tidak saja menyentuh pemenuhan atau penegakan hak-hak dasar manusia, seperti pendidikan, sandang, pangan, perumahan, pekerjaan yang layak, jaminan kesehatan, lingkungan hidup yang sehat, dan lain sebagainya, akan tetapi juga menyangkut hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari, seperti peijinan, identitas status, penyaluran kebutuhan bahan pokok, transportasi, telekomunikasi dan sebagainya.

Pelayanan publik biasanya dilakukan oleh birokrat atau pejabat pemerintahan merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi negara. Pemerintahan pada hakikatnya memberi pelayanan pada masyarakat.

(7)

kwalitas pelayanan publik yang diterima, karena kwalitas layanan publik menjadi kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari semua kalangan.

Pada prinsipnya pelayanan publik senantiasa harus selalu ditingkatkan kinerjanya sesuai dengan keinginan masyarakat pengguna jasa. Akan tetapi kenyataannya untuk mengadakan perbaikan terhadap kinerja pelayanan publik bukanlah sesuatu yang mudah. Banyaaknya jenis pelayanan umum di negri ini dengan macam-macam persoalan dan penyebab yang sangat berfariasi antara satu denga yang lainnya.

Selanjutya, Fitzsimmons, zeithaml, dan Bitner yang dikutip oleh Tjiptono, ada 5 indikator mengenai pelayanan publik, yaitu :

Reliability (keandalan) yang ditandai pemberian pelayanan yang tepat dan benar; Tangibles (bukti langsung) yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya; Responsifeness (daya tanggap) yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat; Assurance (Jaminan) yang ditandai dengan tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan, dan empati yang ditandai dengan tingkat kemampuan untuk mengetahui keinginan dan kebuthan konsumen.

(8)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Keseluruhan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pelayanan masyarakat, pemerintah bertugas sebagai pelayan masyarakat sedangkan yang dilayani adalah masyarakat. Oleh karena itu jelas bahwa misi pemerintah dalam memberikan pelayanan bukan profit oriented (mencari untung), melainkan sebagai kewajiban yang harus diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Pemerintah harus tetap memperlakukan setiap orang dengan adil dan tanpa memandang status sosial. Setiap organisasi publik terutama yang langsung berhadapan dengan masyarakat diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerjanya kepada masyarakat dan selalu berfokus kepada pencapaian layanan, sehingga pelayanan yang diberikan diharapkan dapat memenuhi keinginan serta kepuasan masyarakat.

B. SARAN

Dalam melayani masyrakat, para pemberi pelayanan harus tetap berpatokan pada ruang lingkup pelayanan dan sesuai dengan undang-undang, agar masyarakat yang dilayani merasa puas dan pemberi pelayanan dapat melaksanaakan tugas dengan baik.

(9)

DAFTAR

PUSTAKA-Ramli, 2011210040, Ilmu Administrasi Negara, FISIP; Lab. Otoda, Univ. Tribhuwana Tunggadewi, Malang, April 2013.

Mulyadi Deddy, Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Alfabeta, Bandung,Mei 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun

(Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003)Pelayanan publik dapat juga diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Universitas

Dan di dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik juga berisikan standar pelayanan

Pelayanan publik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No: 63/KEP/M.PAN/7/2003 sebagai berikut: “Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan

Pelayanan Publik berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara Nomor: 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, bahwa

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 63 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Malang Cv : Citra Malang Dokumentasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaran Pelayanan Publik Undang-Undang Dasar