• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi E learning Generik Dalam Pembelaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi E learning Generik Dalam Pembelaja"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh DIMAS FAJAR M

3115111391

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S-1

FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI

(2)

i

KERJA PRAKTIK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-LEARNING

(Studi Kasus : SMK NU Diponegoro Yogyakarta)

Disusun oleh

Dimas Fajar M

3115111391

Telah diseminarkan dalam seminar Kerja Pratik

Pada tanggal………..

Pembimbing

Umar Zaky, S.Kom

Laporan Kerja Praktik ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Tenik Informatika

Yogyakarta ………

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi Universitas Teknologi

Yogyakarta

(3)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan Kerja Praktik ini tidak merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan. Saya juga tidak mencantumkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

(4)

iii

(5)

iv muda dan siapa pun.

(6)

v

PERSEMBAHAN

Terimakasih untuk Tuhan yang telah memberikan nikmat selalu bersyukur atas nikmat yang selalu diberikan.

Ayah dan ibu yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materiil sehingga dapat mengantarkan saya sampai saat ini, semoga Tuhan selalu memberikan kesabaran dan ketabahan untuk terus mengarungi kerasnya kehidupan. Saudara-saudara saya yang selalu menjadi semangat saya untuk tetap berjuang dan berusaha, semoga diberi kemudahan dalam menyongsong masa depan.

(7)

vi

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi E-Learning” (Studi Kasus : SMK NU Pamotan Rembang).

Penulisan Laporan Kerja Praktik bertujuan melengkapi salah satu syarat penyusunan kerja praktik pada program studi Strata-1 Teknik Informatika. Selain itu dengan adanya kerja praktik ini diharapkan mampu menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mendekatkan jarak antara teori dan aplikasi dalam bentuk yang lebih konkrit.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Bambang Hartadi, Ph.D., MM., CPA. selaku Rektor Universitas Teknologi Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Tri Gunarsih, M.M. selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi Universitas Teknologi Yogyakarta.

3. Ibu Yuli Asriningtias, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Bisnis& Teknologi InformasiUniversitas Teknologi Yogyakarta.

(8)

vii

5. Bapak Kepala Sekolah SMK NU Pamotan yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan Kerja Praktik di SMK NU Pamotan.

6. Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Teknologi Yogyakarta angkatan 2011, yang telah memberi dukungan dalam penyusunan laporan ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, baik langsung maupun tidak langsung membantu dalam penulisan Kerja Praktik ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktik ini masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan pengetahuan yang dimiliki penulis sangat terbatas. Untuk itu diperlukannya saran dan masukan demi sempurnanya penyusunan Laporan Kerja Praktik ini.

(9)

viii

Sistem Informasi e-learning SMK Diponegoro Yogyakarta digunakan sebagai sistem informasi pembantu kegiatan belajar mengajar . Sistem informasi

e-leaning yang dibangun meliputi proses upload/download materi dan proses

upload/download tugas.

Metode penelitian yang digunakan dalam Kerja Praktik ini adalah : Metode SDLC (System Development Life Cycle). metode SDLC adalah Tahapan – tahapan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analisis system dan programmer dalam membangun sebuah sistem informasi supaya berjalan dengan disiplin dan sistematis. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi; metode Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung di SMK Diponegoro Yogyakarta dengan mengamati proses kegiatan belajar mengajar; Metode pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai buku dan media lain seperti internet sebagai referensi untuk membantu menyelesaikan permasalahan, dan wawancara; Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode wawancara langsung dengan staff SMK Diponegoro Yogyakarta sebagai pelengkap data agar lebih akurat. Hasil yang diperoleh Kerja Praktik ini adalah sistem informasi e-learning yang menyediakan fasilitas upload/download baik materi maupun tugas untuk membantu kegiatan belajar mengajar pada SMK NU Pamotan.

(10)

ix

HALAMAN SURAT KETERANGAN INSTANSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 6

II.1 Profil SMK Diponegoro Depok Yogyakarta ... 6

II.2 Visi dan Misi ... 7

II.2.1 Visi ... 7

II.2.2 Misi ... 7

II.3 Struktur Organisasi ... 8

II.4 Tugas dan Fungsi Jabatan ... 9

BAB III ... 16

III.1 Kajian Hasil Penelitian ... 16

(11)

x

III.2.1Konsep Dasar Sistem ... 17

III.2.1.2. Definisi Sistem ... 18

III.2.1.2 Karakteristik Sistem ... 19

III.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 21

III.2.2.1 Definisi Informasi ... 22

III.2.2.2 Jenis Informasi ... 22

III.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 23

III.2.3.1 Defisnisi Sistem Informasi ... 24

III.2.3.2 Jenis Sistem Informasi ... 24

III.2.3.3 Komponen Sistem Informasi ... 27

III.2.4 Definisi E-Learning ... 28

III.2.4.1 Jenis E-learning ... 29

III.2.5 Portal ... 31

III.2.5.1 Definisi Portal ... 31

III.2.5.2 Jenis Jenis Portal ... 32

III.2.6Tugas Siswa ... 33

III.2.6.1 Definisi Tugas ... 34

III.2.6.2 Definisi Siswa ... 35

III.2.6.3 Definisi Tugas Siswa ... 36

III.2.7 Konsep Basis Data ... 36

III.2.8 Normalisasi ... 37

III.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 38

III.2.9.1 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD) ... 38

III.2.9.2 Komponen ERD ... 38

III.2.9.3 Kardinalitas ... 40

III.2.10 Diagram Alir Data (DAD) ... 42

III.2.10.1 Pengertian DAD ... 42

III.2.10.2 Simbol-Simbol Dalam DAD ... 42

III.2.11 Pretext Hyper-Processor (PHP) ... 44

III.2.12 MySQL ... 45

(12)

xi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47

IV.1 Analisis Masalah ... 47

IV.2 Analisis Kebutuhan ... 47

IV.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 47

IV.2.2Analisis Kebutuhan non Fungsional ... 48

IV.2.2.1 Perangkat keras (hardware) ... 49

IV.2.2.2 Perangkat Lunak (software) ... 49

IV.3 Perancangan Sistem ... 49

IV.3.1 Pembagian Hak Akses ... 50

IV.4 Perancangan Alur Sistem ... 51

IV.4.1 Diagram Alur Data ... 51

IV.4.1.1 Diagram Konteks ... 51

IV.4.1.2 Diagram Jenjang ... 52

IV.4.1.3 Diagram Alur Data Level 1 ... 53

IV.4.1.4 Diagram Alur Data Level 2 Proses Admin ... 54

IV.4.1.5 Diagram Alur Data Level 2 Proses Siswa ... 55

IV.4.1.6 Diagram Alur Data Level 2 Proses Guru ... 55

IV.4.1.7 Diagram Alur Data Level 2 Proses Pengunjung ... 56

IV.4.1.8 Diagram Alur Data Level 3 Proses Master ... 57

IV.4.1.9 Diagram Arus Data Level 3 Proses Materi ... 58

IV.4.1.10 Diagram Alur Data Level 3 Proses Tugas ... 58

IV.4.2 Perancangan Basis Data ... 59

IV.4.2.1 Entity Reletionship Diagram (ERD) ... 59

IV.4.2.1.1 Identifikasi Entitas ... 59

IV.4.2.2 Rancangan Tabel ... 61

IV.4.2.3 Relasi Antar Tabel ... 69

IV.5 Rencana Pengembangan Sistem ... 70

IV.5.1. Merancang Skenario ... 70

IV.5.1.1 Rancangan Konten Sistem Informasi E-Learning ... 70

IV.5.2. Perancangan Antar Muka ... 71

(13)

xii

V.1 Pembahasan Sistem ... 76

V.2 Implementasi Antar Muka ... 76

V.2.1 Halaman Web Sekolah ... 76

V.2.1.1 Menu Profile ... 78

V.2.1.2 Menu Galery ... 78

V.2.1.3 Menu Kontak ... 79

V.2.1.4 Menu Buku_tamu ... 80

V.2.2 Halaman E-learning Portal Tugas ... 81

V.2.2.1 Halaman Login ... 81

V.2.2.2 Halaman Admin ... 83

V.2.2.2.1 Menu Admin ... 84

V.2.2.3 Halaman Guru ... 87

V.2.2.3.1 Menu Guru ... 88

V.2.2.4 Halaman Siswa ... 89

V.2.2.4.1 Menu Siswa ... 90

V.2.2.5 Tampilan Menu Laporan ... 92

BAB VI PENUTUP ... 94

VI.1. Kesimpulan ... 94

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Struktur Organisasi SMK Diponegoro ... 8

Gambar 3. 1. Relasi Satu ke Satu (one to one) ... 40

Gambar 3. 2. Relasi Satu Ke Banyak (one to many ) ... 41

Gambar 3. 3. Relasi Banyak ke satu (Many to One) ... 41

Gambar 3. 4. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many) ... 41

Gambar 3. 5. Terminator (External Entity) ... 43

Gambar 3. 6. Pemrosesan ... 43

Gambar 3. 7. Alur data (Data Flow) ... 43

Gambar 3. 8. Data (Data Store) ... 44

Gambar 4. 1. Diagram Konteks Sistem E-learninng Smk Diponegoro ... 51

Gambar 4. 2. Diagram Jenjang Sistem E-learninng SMK Diponegoro ... 52

Gambar 4. 3. Diagram Alur level 1 ... 53

Gambar 4. 4. Diagram Alur level 2 Proses Pengaturan Admin ... 54

Gambar 4. 5. Diagram Alur Level 2 Proses Siswa ... 55

Gambar 4. 6. Diagram Alur level 2 Proses Guru dan Siswa ... 55

Gambar 4. 7. Diagram Alur Level 2 Proses Pengunjung ... 56

Gambar 4. 8. Diagram Alur Level 3 Proses Master ... 57

Gambar 4. 9. Diagram Alur Level 3 Level Materi ... 58

Gambar 4. 10. Diagram alur level 3 proses tugas ... 58

Gambar 4. 11. Entity Reletionship Diagram ... 60

Gambar 5. 1 Tampilan Halaman Web Sekolah ... 77

Gambar 5. 2 Tampilan Menu Profile ... 78

Gambar 5. 3 Tampilan Menu Galery ... 79

Gambar 5. 4 Tampilan Menu Kontak ... 80

Gambar 5. 5 Tampilan Menu Buku_tamu ... 80

Gambar 5. 6 Tampilan Halaman Login ... 81

Gambar 5. 7 Pesan berhasil Login ... 82

Gambar 5. 8 Pesan berhasil Login ... 82

Gambar 5. 9 Pesan berhasil Login ... 83

Gambar 5. 10 Tampilan Halaman Admin ... 83

Gambar 5. 11 Tampilan Menu Berita admin ... 84

Gambar 5. 12 Tampilan Tambah Berita Admin ... 85

Gambar 5. 13 Tampilan Berhasil Menambah Berita Admin ... 85

Gambar 5. 14 Tampilan Edit Berita Admin ... 86

Gambar 5. 15 Tampilan Edit Berita Admin ... 86

(15)

xiv

Gambar 5. 17 Tampilan halaman portal guru ... 87

Gambar 5. 18 Tampilan Menu Intruksi Tugas ... 88

Gambar 5. 19 Tampilan Upload Intruksi Tugas ... 89

Gambar 5. 20 Peringatan Berhasil Menambah Intruksi ... 89

Gambar 5. 21 Peringatan Menghapus Intruksi ... 89

Gambar 5. 22 Tampilan Halaman Siswa ... 90

Gambar 5. 23 Tampilan Kumpulan Intruksi Tugas Dari Guru ... 91

Gambar 5. 24 Tampilan kumpul tugas ... 91

Gambar 5. 25 Peringatan Berhasil Mengumpul Tugas ... 92

Gambar 5. 26 Tampilan Halaman Laporan Guru ... 92

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. elemen- Entity Relationalship Diagram (ERD) ... 39

Tabel 4. 1. Struktur Tabel Siswa ... 61

Tabel 4. 2. Struktur Tabel Guru ... 62

Tabel 4. 3 Struktur Tabel mapel ... 63

Tabel 4. 4 Struktur Tabel detail_mapel ... 64

Tabel 4. 5 Struktur Tabel intruksi_tugas ... 64

Tabel 4. 6 Struktur tabel materi ... 65

Tabel 4. 7 Struktur tabel tugas Siswa ... 66

Tabel 4. 8 Struktur tabel admin ... 67

Tabel 4. 9 Struktur tabel berita ... 67

Tabel 4. 10 Struktur tabel buku_tamu ... 68

Tabel 4. 11 Struktur tabel profile ... 68

Tabel 4. 12 Struktur tabel Galeri ... 69

Tabel 4. 13 Relasi Antar Tabel ... 69

Tabel 4. 14 Rancangan Halaman Utama ... 72

Tabel 4. 15 Rancangan Halaman admin ... 73

Tabel 4. 16 Rancangan Halaman Login ... 73

Tabel 4. 17 Rancangan Halaman guru ... 74

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

SMK Diponegoro Yogyakarta adalah salah satu SMK swasta yang ada di Kabupaten Sleman. Kejuruan SMK Diponegoro Yogyakarta memiliki bidang kejuruan diantaranya Tata busana dan Teknik Mesin. SMK Diponegoro Depok Yogyakarta ,merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan dari Yayasan LP Ma’arif DIY. SMK Diponegoro Depok berdiri pada tanggal 23

September 2003 dengan nomor SK Pendirian II/LPM/SLM/2003 dan izin operasional 150/Kpts/2005 pada tanggal 8 Agustus 2005.

Penggunaan fasilitas internet beserta aplikasi-aplikasinya sudah tidak asing lagi di masyarakat. Karena kemampuannya dalam menyajikan informasi secara cepat dan akurat tidak diragukan lagi. Salah satu aplikasi internet yang sekarang marak digunakan adalah website. Website ini selain berfungsi sebagai penyedia informasi juga sebagai pengelola data. Sehingga webite selain tampilannya menarik juga menyajikan informasi yang interaktif dan komunikatif.

Di SMK Diponegoro Yogyakarta sudah mempunyai sistem informasi

(18)

2

Berdasarkan paparan di atas maka dalam penelitian ini akan dibuat sistem informasi e-learning berbasis web untuk SMK Diponegoro Yogyakarta untuk menyampaikan informasi mengenai SMK, tugas kepada siswa. Dengan adanya sistem informasi portal tugas siswa–siswi SMK Dioponegoro dapat mengumpulkan tugas secara tepat waktu.

Oleh karena itu peneliti mengambil penelitian dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi E-Learning Portal Tugas Siswa Berbasis Website“

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Merancang dan Membangun sebuah informasi e-learning

untuk menangani tugas siswa di SMK Diponegoro Yogyakarta?

I.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka batasan masalah ini dibatasi dalam pengolahan data-data untuk menghasilkan informasi yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi e-learning untuk menangani pengumpulan tugas berbasis web diantaranya adalah :

a. Data-data yang digunakan dalam sistem informasi ini adalah data siswa, data nilai, data tugas, data mata pelajaran, dan data guru.

(19)

c. Informasi yang dihasilkan dalam pengembangan sistem informasi berkenaan dengan informasi tugas siswa dan informasi siswa yang mengumpulkan tugas.

d. Pengguna sistem ini adalah admin, siswa, dan guru di SMK Diponegoro Yogyakarta.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi

e-learnig yang memberikan layanan informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa-siswi di SMK Diponegoro Yogyakarta dalam hal pengumpulan tugas, sharing data, menggunakan teknologi berbasis website yang dapat diakses dengan cepat dan efisien.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya :

a. Bagi Guru: mempermudah dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan tugas siswa, dan mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

b. Bagi Siswa : mempermudah dalam mengumpulkan tugas serta membuat siswa menjadi aktif dalam hal tugas yang diberikan oleh masing-masing guru mata pelajaran.

I.6 Sistematika Penulisan

(20)

4

laporan sehingga laporan yang tersusun dapat terstruktur dengan jelas dan lengkap serta mengarah pada pokok permasalahan. Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian serta metodologi yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Bagian ini memuat gambaran umum dan profil SMK Diponegoro Depok, profil pegawai/guru yang bersangkutan, tugas pokok, dan struktur organisasi di SMK Diponegoro Depok.

BAB III KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi kajian hasil penelitian dan kajian teori. Kajian hasil penelitian yaitu penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan mengangkat tema yang hampir sama. Kajian teori yaitu teori-teori yang digunakan untuk mendukung dalam penulisan laporan penelitian yang terkait dengan penelitian, yaitu sistem informasi e-learning.

(21)

Bagian ini memuat uraian tentang analisa sistem yang akan segera dibuat dan bagaimana merancangnya sehingga menjadi sebuah sistem. Menjelaskan tentang analisis dan pembahasan sistem, meliputi analisis sistem, gambaran sistem, pembahasan, desain input dan output

serta permasalahan yang sering muncul. Perancangan sistem terlebih dahulu merancang database yang dibutuhkan menggunakan MySQL sebagai penyimpan data, membuat alur sistem berupa ERD, Diagram Konteks, Diagram Jenjang, dan DAD.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Bagian ini berisi bagaimana cara kerja sistem dan membahas secara lebih terinci tentang unjuk kerja sistem secara keseluruhan berdasarkan tujuan penyelesaian masalah yang ada di SMK Diponegoro Depok Yogyakarta.

BAB VI PENUTUP

(22)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

II.1 Profil SMK Diponegoro Depok Yogyakarta

SMK Diponegoro Yogyakarta adalah salah satu SMK swasta yang ada di Kabupaten Sleman, yang beralamat di jalan Komplek Pondok Pesanten Diponegoro Sumbego Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. SMK Diponegoro Yogyakarta adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan LP Ma’arif DIY. SMK Diponegoro Yogyakarta berdiri pada tanggal 23 September 2003 dengan nomor SK pendirian II/PM/SLM/2003 dan izin operasional 150/kpts/2005 pada tanggal 8 Agustus 2005 dengan bidang/program keahliah Teknik Sepeda Motor dan Tata Usaha.

SMK Diponegoro Yogyakarta adalah satu-satunya SMK yang merupakan binaan dari Fakultas Teknik UNY, SMK Diponegoro Yogyakarta siap mencetak tenaga yang trampil dan berkualitas. Dimana perpaduan antara kurikulum nasional yang berbasis kompetansi dan kurikulum agama/pesantren menjadikan SMK Diponegoro Depok mempunyai ciri khusus sebagai SMK unggulan berbasis pesantren yang mengedepankan nilai-nilai agama dan karakter bangsa yang baik.

(23)

II.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi SMK Diponegoro Yogyakarta untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan adalah sebagai berikut :

II.2.1 Visi

Suatu Organisasi pasti memiliki Visi, di SMK Diponegoro Yogyakarta memiliki visi yang merupakan gambaran suatu organisasi akan diarahkan kemana dan hasil apa yang akan dicapai.

“Meningkatkan keimanan, ketaqwaan, keilmuan dan persaudaraan umat

yang dihiasi dengan Al Ahlaq Al Karimah serta menumbuhkan kepedulian sosial, agar tercipta kesejahteraan bangsa yang adil, makmur dan merata”.

II.2.2 Misi

Suatu Organisasi juga memiliki Misi, di SMK Diponegoro Yogyakarta memiliki misi yang merupakan langkah-langkah dan strategi apa untuk tercapainya sebuah visi.

Yaitu Membentuk lembaga bimbingan, pembinaan pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu agama dan keterampilan sebagai bekal untuk kehidupan mereka di masa depan, agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, mandiri, agamis dan pancasilais.

(24)

8

II.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Berikut sturktur organisasai dari Smk Diponegoro Yogyakarta :

(25)

II.4 Tugas dan Fungsi Jabatan

Kepala sekolah membawahi waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarpas, dan waka humas. Di bawahnya lagi menjabat wali kelas, guru mapel dan guru BK. Siswa berada pada struktur paling bawah. Komite sekolah sejajar dengan kepala sekolah, dan tata usaha di bawah pengawasan kepala sekolah. Fungsi dan tugas masing – masing pengelola sekolah adalah sebagai berikut: A. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM). Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pengajaran secara efektif dan efisien. Beberapa tugas dari kepala sekolah diantaranya :

1. Kepala Sekolah selaku edukator

Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

2. Kepala Sekolah selaku manager mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan

b. Mengorganisasikan kegiatan c. Mengarahkan kegiatan

d. Mengoorganisasikan kegiatan e. Melaksanakan pengawasan

f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

(26)

10

a. Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengawasan, Keuangan b. Pengkoordinasian

k. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

l. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) m. Bimbingan konseling

4. Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:

a. Proses belajar mengajar

b. Kegiatan bimbingan dan konseling c. Kegiatan ekstrakurikuler

d. Kegiatan ketatausahaan

e. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait f. Sarana dan prasarana

(27)

i. Kegiatan Kedisiplinan dan tanggung jawab, Kebersihan dan kerapian, Kerja sama, Kesopanan, Kemandirian dan Kerajinan (6K).

B. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah pada sekolah menengah kejuruan, satu orang wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program

8. Identifikasi dan pengumpulan data 9. Penyusunan laporan

Wakil kepala sekolah pada sekolah menengah kejuruan, bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan sebagai berikut:

1. Kurikulum

a. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan b. Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran

(28)

12

e. Mengatur mutasi siswa

f. Melakukan supervisi administrasi dan akademis g. Menyusun laporan

2. Kesiswaan

a. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling b. Mengatur program pesantren kilat

c. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah d. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi

e. Menyeleksi calon untuk untuk diusulkan mendapat beasiswa 3. Sarana Prasarana

a. Merencanakan program pengadaannya b. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana c. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian d. Mengatur pembukuannya

e. Menyusun laporan

4. Hubungan dengan masyarakat

a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Badan Pengawas dan Penyelenggara Pendidikan (BP3) dan peran BP3

b. Menyelengarakan bakti sosial, dan karyawisata c. Membuat Promosi Sekolah

(29)

C. Guru

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi:

1. Membuat perangkat program pengajaran 2. Analisis Materi Pengajaran (AMP) 3. Program tahunan/ semester

4. Program Satuan Pelajaran 5. Program Rencana Pengajaran 6. Program mingguan guru 7. Lembar Kerja Siswa (LKS)

8. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 9. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

10. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 11. Mangisi daftar nilai siswa

12. Membuat alat pelajaran/ alat peraga

13. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

14. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 15. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

16. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

17. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran 18. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

(30)

14

D. Wali Kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pengelolaan kelas

2. Penyelenggaraan administrasi kelas, meliputi: 3. Denah tempat duduk siswa

4. Papan absensi siswa 5. Daftar pelajaran kelas 6. Daftar piket kelas 7. Buku absensi siswa

8. Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas 9. Tata tertib

10. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa 11. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa

12. Pembuatan catatan khusus tentang siswa 13. Pencataatn mutasi siswa

14. Pengisian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar 15. Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar E. Guru Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

(31)

2. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

3. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling 4. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling 5. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

6. Melaporkan kegiatan kepada kepala sekolah/wakil kepala sekolah. 7. Berkoordinasi dengan orangtua siswa

8. Membuat data pribadi siswa

9. Melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling 10. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling F. Kepala Tata Usaha Sekolah

Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatusahaan sekolah dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah 2. Pengelola keuangan sekolah

3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah 5. Penyusunan administrsi perlengkapan sekolah

(32)

16

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

III.1 Kajian Hasil Penelitian

Sebuah penelitian tidak akan hadir dengan sendirinya, melainkan sudah ada pemikiran–pemikiran terdahulu yang telah disusun dan di publikasikan. Maka dalam penelitian ini penulis mengambil tinjauan pustaka pada literature yang pernah ada dan dicantumkan pada daftar pustaka.

Penelitian yang pertama ialah penelitian yang dilakukan oleh Eko Puji Utomo pada tahun 2012 dengan mengambil tema yaitu rancang bangun e-learning

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis web di SMP N 3 Mandiraja. Dalam penelitian tersebut mempunyai tujuan yaitu membangun aplikasi e-learning yang dapat memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kemudian dalam penelitian tools yang digunakan diantaranya .Mysql versi 5.0.27 , Aphace, Notpad ++, dan Web Browser.

(33)

Penelitian yang ketiga dilakuakan oleh Maimunah mahasiswa UPN pada tahun 2013, dengan mengambil penelitian perancangan aplikasi forum diskusi pada media e-learning berbasis web dimana dalam aplikasi yang dibuat membangun mekanisme pembelajaran antara pengajar dan semua peserta didik dapat berinteraksi dan berdiskusi, dengan efektif dan efisien. Dalam penelitian ini menggunakan tools diantaranya Mysql, Aphace, Adobe Dreamweaver CS6.

III.2 Kajian Teori

III.2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Prasojo (2011:152) sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Pendapat lain mengenai sistem juga dikemukakan oleh Yakub (2012:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dimana Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.

(34)

18

suatu sistem tertentu, dalam hal ini sistem lebih menekankan pada urutan-urutan operasi.

Sedangkan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari suatu elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

III.2.1.2. Definisi Sistem

Sistem terdiri dari alat masukan dan alat keluaran dimana dalam

pengoperasiannya terdiri dari perangkat keras (hardwere) perangkat lunak

(softwere) masukan (input) dan keluaran (output) pengertian sistem itu sangat

banyak dan bermacam-macam disesuaikan dengan pendekatan dalam

mendefinisikan sistem itu sendiri.

Suatu sistem merupakan jaringan dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan. Definisi sistem menurut Jogiyanto (2009 :683) sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan. Pendapat lain Menurut Menurut Mustakini (2009:34), bahwa sistem

(35)

III.2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component),

batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), pengolahan (process) keluaran (output) dan sasaran

(objektif) atau tujuan (goals). Berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem menurut Muatakini :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

(36)

20

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugiakan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara sub system dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem

(37)

f. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Sasaran (Objective) atau Tu juan ( Goals)

Yaitu Suatu sistem yang mempunyai tujuan (goals) atau sasaran (objektif). Dimana kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

III.2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Prasojo dan Riyanto (2011:3) bahwa pengertian informasi sering disamakan dengan pengertian data. Data adalah sesuatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan. Menurut Kumorotomo dan Margono (2010:11) data adalah Deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas dan transaksi dari perubahan nilai barang yang tidak berpengaruh fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

(38)

22

III.2.2.1 Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Gordon B. Davis, “ informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyaiarti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. (Tata Sutabri 2012:1).

b. Menurut Sutarman (2012:14) Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

c. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

III.2.2.2 Jenis Informasi

(39)

a. Informasi manajerial

Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

b. Sumber informasi

Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

c. Informasi rutinitas

Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

III.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems). Menurut O’Brien (2009:5) “information system is combination of a series of people, procedures, hardware, software, networks and

resources that collect, transform, and distribute information within an

(40)

24

rangkaian orang, prosedur, hardware, software, jaringan dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

III.2.3.1 Defisnisi Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:16) bahwa sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Ladjamudin (2013:13) Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari kompnen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi pengguna. serta menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

III.2.3.2 Jenis Sistem Informasi

Menurut Laudon (2010,6), ada beberapa jenis dari sistem informasi diantaranya :

a. Transaction Processing Systems (TPS)

(41)

daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

b. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS) OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.

Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

c. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

d. Decision Support Systems (DSS)

(42)

26

pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

e. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

f. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW).

(43)

bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan scenario.

g. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

III.2.3.3 Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20), bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

a. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

b. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

(44)

28

d. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

III.2.4 Definisi E-Learning

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkikan tersampaikanya bahan ajar ke siswa dengan media internet, atau media jaringan komputer lainya. Menurut Darin E. Harley (2009:8) e-learning dapat didefinisikan sebagai “ instruction delivered on digital device such as a computer or mobile

device that intended to support learning”. Yaitu pengajaran disampaikan melalui alat digital komputer atau perangkat mobile (telephon genggam, smartphone,

tablet PC, dsb ) yang dimaksudkan untuk mendukung proses pembelajaran.

Menurut Yakup (2012:134) E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi internet. E-Learning

(45)

Menurut Vaughan Waller (2009:10) E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan, dan layanan dalam belajar.

III.2.4.1 Jenis E-learning

Menurut William Horton (2009:64), yang dimaksud dengan e-learning adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar. Ragam jenis e-learning dibedakan menjadi lima kategori, yaitu: learner-led e-learning, facilitated learning, instructor-led e-learning, embedded e-e-learning, telementoring dan e-coaching.

a. Learner-led e-Learning

Kategori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning. Yaitu, e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pemelajar belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-learning. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri (independent learner).

b. Instructor-led e-Learning

(46)

30

c. Facilitated e-Learning

Kategori ini, merupakan kombinasi dari learner-lead dan instructor-led e-learning. Jadi, bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website (seperti audio, animasi, video, teks, dalam berbagai format tertentu) dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi, konferensi pada waktu-waktu tertentu, chatting, dll).

d. Embedded e-Learning

Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya sesesegera mungkin saat itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanam di website.

e. Telementoring dan e-Coaching

(47)

III.2.5 Portal

Menurut Kusumo (2009:200) Portal adalah Sebuah website juga yang memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan website biasa. Beberapa kelebihan website ini sehingga disebut Web Portal antara lain:

a. Program aplikasinya lebih lengkap, seperti program untuk mengatur berita, polling, komentar pengunjung, pengaturan artikel, forum diskusi, buku tamu, iklan baris, dan sebagainya.

b. Lebih bersifat dinamis dan interaktif. Artinya beberapa hal yang perlu di

update, seperti berita, gambar dan lain-lainnya, dapat di update setiap saat secara online tanpa perlu mengubah format halaman, atau tanpa perlu upload

melalui control panel server. Lebih interaktif artinya, publik atau pengunjung atau user dapat mengirimkan berita, artikel dan sebagainya.

c. Lebih mudah dalam pengaturan oleh Administrator atau pengelola. Dengan menggunakan script web Portal untuk dapat memiliki atau mengelola website tidak perlu dibutuhkan seorang ahli dalam website atau tidak harus menjadi seorang webmaster yang menguasai bahasa pemrograman seperti PHP, MySQL, HTML, XML, CGI dan semacamnya. Cukup seseorang yang mampu mengetik dan mengoperasikan komputer serta sedikit pengalaman membuka internet.

III.2.5.1 Definisi Portal

(48)

32

pengunjungnya, dimana kemampuan portal yang lebih spesifik adalah penyediaan kandungan informasi yang dapat diakses menggunakan beragam perangkat, misalnya komputer pribadi, komputer jinjing (notebook), PDA (Personal Digital Assistant), atau bahkan telepon genggam.

III.2.5.2 Jenis Jenis Portal

Adapun beberapa jenis dari portal diantaranya : a. Portal web lokal

Portal web lokal umumnya menyediakan berbagai informasi dan layanan lokal seperti prakiraan cuaca, peta, dan informasi bisnis daerah. Belakangan peran portal semakin luas dengan ekspansi pasar yang cepat. Kemudian bermunculan portal-portal dengan konten lokal namun memiliki jangkauan komunitas yang luas (global).

b. Portal web pemerintah

Merupakan web portal Pemerintah yang dilakuakan oleh beberapa negara di belahan dunia mulai berkomitmen membangun situs portal untuk memberikan layanan informasi yang lebih cepat, mudah, murah dan terpercaya bagi warga masyarakatnya.

c. Portal web perusahaan

(49)

d. Portal web komunitas

Portal komunitas adalah suatu situs portal web yang dibangun untuk mengakomodir kebutuhan informasi dan layanan bagi sebuah komunitas. Oleh karena itu situs portal ini di bangun dan didesain sesuai dengan selera kolektif suatu komunitas. Pada portal disediakan fasilitas-fasilitas yang cenderung memenuhi kebutuhan komunitas tersebut. Contoh portal jenis ini adalah: myquran.com, myquran.net, yang merupakan portal komunitas muslim. www.pendidikankarakter.org yang merupakan portal komunitas pendidikan dan lain sebagainya.

III.2.6 Tugas Siswa

Menurut Drs.Harun Rasydin & Drs.Mansur (2010:231), Tugas seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:

a. Belajar

Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah:

1. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan 2. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.

b. Taat pada peraturan sekolah

(50)

34

belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

c. Patuh dan hormat pada guru

Tugas seorang siswa di sekolah s adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru.

d. Disiplin

Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan.

e. Menjaga nama baik sekolah

Tugas seorang siswa di sekolah adalah menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat.

III.2.6.1 Definisi Tugas

(51)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk guru secara langsung, Dimana Tugas dapat diberikan kepada kelompok atau perorangan. Tugas Juga merupakan salah satu Penggunaan suatu metode dalam proses belajar mengajar dimana seorang guru sebaiknya tetap memonitoring keadaan siswa selama penerapan metode itu berlangsung.

III.2.6.2 Definisi Siswa

Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa digambarakan sebagai sosok yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Selain memperoleh ilmu pengetahuan siswa juga mengalami perkembangan serta pertumbuhan dari kegitan pendidikan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa merupakan salah satu anggota masyarakat yang memiliki potensi serta usaha untuk mengembangkan dirinya.

Dalam pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional:

“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya

melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.

(52)

36

III.2.6.3 Definisi Tugas Siswa

Merupakan Tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dengan mandiri yang bertujuan agar siswa dapat mengulang materi yang telah disampaikan, dan memecahkan masalah-masalah yang ditemui selama proses pembelajaran. Dengan begitu siswa akan lebih mudah memahami materi karena tidak hanya dibaca tapi juga dilaksanakan (Yenrika Kurniati Rahayu, 2009:30).

III.2.7 Konsep Basis Data

Menurut Fathansyah (2012:2) Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, gambar, bunyi, atau kombinasi.

Sebagai satu kesatuan istilah, basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut :

a. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

(53)

III.2.8 Normalisasi

Menurut Yakub (2012:70), dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi, Normalisasi adalah suatu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan dan kriteria standart dengan tujuan untuk menghasilkan stuktur tabel yang normal atau baik. Normalisasi berkaitan dengan suatu proses, sedangkan normal form berkaitan dengan output proses. Jika suatu relasi berada dalam bentuk normal, maka ia juga termasuk dalam bentuk normal tersebut di dalamnya atau di bawahnya. Suatu relasi dikatakan sudah berada pada bentuk normalisasi tertentu bila memenuhi beberapa yang lebih tinggi dianggap lebih baik dari tingkat dibawahnya. Normalisasi yang akan digunakan pada sistem ini hanya sampai dengan tingkat 3 NF ( Third Normal Form ). Tingkatan – tingkatan normalisasi :

a. First Normal Form ( 1 NF )

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu ( 1 NF ) bila setiap data bersifat atomic yaitu tiap atribut hanya mempunyai satu nilai dan tidak ada set atribut yang berulang – ulang.

b. Second Normal Form ( 2 NF )

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua ( 2 NF ) bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu, dan atribut yang bukan key

(54)

38

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normak ketiga ( 3 NF ) bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key

tidak tergantung transitif terhadap key-nya.

III.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

III.2.9.1 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Yakub (2012:60) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model data untuk menggambarkan hubungan antara satu entitas dengan entitas lainya yang mempunyai relasi (hubungan) dengan batasan-batasan”. ERD

merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur hubungan antar data.

Hubungan entitas (ER) model data dikembangkan untuk memfasilitasi desain database dengan memungkinkan spesifikasi skema perusahaan yang merupakan struktur logis keseluruhan database.

III.2.9.2 Komponen ERD

Berikut ini adalah elemen-elemen dari Entity Relationalship Diagram

(55)

Tabel 3. 1. elemen- Entity Relationalship Diagram (ERD)

No Symbol Keterangan

1.

Persegi panjang dibagi menjadi dua bagian mewakili set entitas. Bagian pertama, yang

3. Merupakan hubungan mengidentifikasi set

terkait dengan lemahnya set entitas.

4.

Garis hubungan himpunan entitas dengan relasi himpunannya.

5.

Garis putus-putus menghubungkan atribut dari himpunan relasi ke himpunan garis penghubung himpunan entitas ke himpunan relasi.

Entity

Relationship

(56)

40

6.

Garis ganda menunjukkan partisi total entitas dalam satu set hubungan.

7. Jajar genjang merupakan input/output data yaitu proses dari input/output data, parameter, informasi.

III.2.9.3 Kardinalitas

Kardinalitas menjelaskan tentang batasan jumlah keterhubungan dari satu entity dengan entity lainnya. Terdapat tiga jenis kardinalitas yaitu :

a. Satu ke satu (one to one)

Entity pertama hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan sebaliknya. Dengan kata lain yaitu hubungan antara dua entity adalah satu berbanding satu.

Gambar 3. 1. Relasi Satu ke Satu (one to one) b. Satu Ke Banyak (one to many )

Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua, tetapi

(57)

Gambar 3. 2. Relasi Satu Ke Banyak (one to many ) c. Banyak ke satu (Many to One)

Banyak entity pertama boleh berhubungan dengan satu entity kedua, tetapi

entity kedua hanya boleh banyak berhubungan dengan satu entity pertama. Dengan kata lain yaitu hubungan antara dua entity adalah banyak berbanding satu.

Gambar 3. 3. Relasi Banyak ke satu (Many to One) d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan Entity kedua dan sebaliknya. Dengan kata lain yaitu hubungan antara dua entity adalah banyak berbanding banyak.

(58)

42

III.2.10 Diagram Alir Data (DAD)

DAD merupakan modeling tool yang memungkinkan sistem analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disbut alur data.

III.2.10.1 Pengertian DAD

Menurut Yakub (2012:147) Diagram alir data (DAD) atau Data flow Diagram (DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan suatu proses.

Walaupun namanya menunjukan penekanan pada data, kenyataannya tidak demikian. Penekanan justru diberikan pada proses. Kata “data” dapat diartikan sebagai data yang mengalir. Dengan kata lain, diagram di atas sebenarnya menunjukan aliran proses. Diagram ini cocok untuk menggambarkan proses untuk dipresentasikan kepada manajemen/pemilik karena alat diagram alir data ini hanya menggunakan 4 macam simbol untuk menyatakan aliran proses seluruh sistem.

III.2.10.2 Simbol-Simbol Dalam DAD

Menurut Yakup (2012:51) DAD hanya menggunakan empat macam simbol. Simbol-simbol tersebut adalah :

a. Elemen Lingkungan

Elemen ini terdapat di luar sistem. Elemen-elemen ini menyediakan input

(59)

menggambarkan elemen-elemen yang berhubungan dengan lingkungan, yang mereka gunakan sebagai tanda tempat sistem tersebut berakhir.

b. Pemrosesan

Pemrosesan adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat digambarkan dalam bentuk sebuah lingkaran, sebuah bujursangkar, atau sebuah bujursangkar dengan sudut yang dibulatkan.

c. Aliran Data

Sebuah aliran data berisi suatu data yang bergerak dari suatu posisi ke posisi lainnya. Jadi aliran data adalah data yang bergerak. Simbol anak panah digunakan untuk menggambarkan data flow dalam sebuah DAD. Anak panah dapat digambarkan dengan garis lurus atau garis melengkung.

Nama Proses

Gambar 3. 5. Terminator (External Entity)

Gambar 3. 6. Pemrosesan

(60)

44

d. Penyimpanan Data

Dalam terminolog DAD, yang dimaksud dengan penyimpanan data adalah suatu tempat penyimpanan data. Data tersimpan adalah data yang tidak bergerak atau file. Untuk menggambarkan data, digunakan simbol-simbol yang berbentuk suatu set garis paralel, segi empat terbuka dalam bentuk lonjong.

Gambar 3. 8. Data (Data Store) III.2.11 Pretext Hyper-Processor (PHP)

PHP adalah kepanjangan dari Pretext Hyper-Processor yang dibagun oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. PHP merupakan produk open source sehingga kita dapat mengakses source code, menggunakan, dan mengubahnya tanpa harus membayar.

Menurut Pratama (2010:10) PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. PHP menyatu dengan bahasa HTML untuk membuat halaman web yang menarik. PHP mampu berjalan di atas beberapa platfrom

(61)

III.2.12 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak seperti PHP atau Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius (Achmad Solichin, 2010:12).

III.2.13 Adobe Dreamweaver CS6

Merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems

(62)

46

Adobe Dreamweaver merupakan suatu software aplikasi yang digunakan sebagau HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang bisa dikenal istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get), yang intinya anda tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs. Selain itu, dreamweaver juga memberikan keleluasaan kepada anda untuk mengunakannya sebagai media penulisan bahasa pemograman.

(63)

47 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

IV.1 Analisis Masalah

Kegiatan proses belajar mengajar yang selama ini ada di SMK Diponegoro terutama pada hal penyampaian materi pelajaran baru bisa dilakukan apabila pengajar/guru bertatap muka secara langsung, dimana pengajar harus datang untuk menyampaian materi pelajaran, apabila pengajar tidak datang berarti tidak ada aktifitas belajar mengajar dan siswa/siswi tidak dapat menerima materi pelajaran dan penjelasan dari pelajaran yang disampaikan oleh pengajar/guru.

Dalam sistem yang baru ini efisiensi dan efektifitas penyampaian informasi menjadi tujuan utama yang akan dicapai. Proses penyampaian materi ditransformasikan dalam bentuk web yang dibungkus dengan fitur yang interaktif dan dinamis, dimana melalui sistem ini akan memudahkan interaksi antara siswa dan guru. Melalui sistem ini juga memudahkan seorang pengajar/guru untuk memonitor aktifitas siswa dan melihat kemajuan siswanya. Sedangkan bagi siswa aktifitas untuk melihat materi, melihat atau mengirim tugas, dan berinteraksi dengan guru dan siswa lain akan lebih mudah dilakukan.

IV.2 Analisis Kebutuhan

IV.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

(64)

48

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis berpendapat bahwa sistem informasi e-learning portal tugas siswa sangatlah penting dalam proses belajar mengajar apalagi , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan aplikasi yang dibutuhkan ialah aplikasi yang sederhana, mudah untuk digunakan oleh guru maupun siswa.

Desain sistem ini dilakukan dengan mengamati permasalahan pengguna. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

a. Pengguna mampu memahami cara kerja sistem.

b. Membangun aplikasi yang mempunyai tampilan menarik. c. Proses download/upload tugas dan materi.

d. Proses pengumpulan tugas.

e. Proses penyampaian informasi seputar akademik.

Kemudian kecepatan, kemudahan akses serta akurasi informasi portal tugas setiap mata pelajaran yang disajikan oleh sistem merupakan hal yang sangat penting mengingat sistem baru ini bertujuan memberikan informasi portal tugas siswa secara cepat, mudah dan efisien. Fasilitas web yang konsisten, interaktif juga mendukung terpenuhinya tujuan di bangunnya sistem informasi e-learning

portal tugas yang sesuai dengan kebutuhan seluruh pengguna.

IV.2.2 Analisis Kebutuhan non Fungsional

(65)

IV.2.2.1 Perangkat keras (hardware)

Adapun analisis sistem perangkat keras (hardware) yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem ini ini adalah :

a. Processor Minimal Intel Atom. b. Memori RAM 1 GB.

c. Hard Disk 320 GB. d. Mouse

e. Keyboard

f. Monitor dengan resolusi minimum 1024x768 g. Koneksi internet/ modem

IV.2.2.2 Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah : a. E-Draw Max 6.8 untuk penggambaran rancangan ERD dan DAD . b. Macromedia Dreamweaver CS6 untuk implementasi aplikasi. c. CorelDraw untuk desain konten.

d. Operating system Windows 7 Ultimate. e. Mysql digunakan untuk membangun database

IV.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dapat diartikan gambaran atau sketsa dari alur proses sistem pengolahan data. Dalam rancangan sistem informasi e-learning ini menggunakan Diagram Alur Data (DAD) dan Entity Relationship Diagram

(66)

50

IV.3.1 Pembagian Hak Akses

Di dalam sistem ini e-learning terdapat pembagian hak akses pengguna

(user) dibagi menjadi empat yaitu:

a. Hak Akses Siswa

Adalah pengguna yang hanya mempunyai hak akses melihat atau mengambil informasi yang ada dalam sistem e-learning, sebagai contoh siswa dapat mengambil materi pelajaran yang tersedia, siswa dapat mengirimkan pertanyaan – pertanyaan ke guru yang bersangkutan, siswa dapat mengirim tugas, dan siswa dapat melihat iformasi umum lainnya.

b. Hak Akses Untuk Guru

Adalah pengguna yang mempunyai hak akses melihat informasi yang ada dalam sistem e-learning. Selain hak akses tersebut guru juga mempunyai hak untuk menambah materi dari setiap mata pelajaran yang akan disampaikan pada siswa, menginputkan nilai, menginputkan tugas/soal, mengirim artikel dan melihat informasi umum.

c. Hak Akses Untuk Administrator

Adalah pengguna yang mempunyai hak akses melihat informasi yang ada dalam sistem. Selain hak akses tersebut seorang administrator juga mempunyai hak untuk mengubah ataupun menambahkan data / update data, yaitu mengubah atau menambahkan data siswa, data guru, data mata pelajaran dan memanajemen

(67)

IV.4 Perancangan Alur Sistem

IV.4.1 Diagram Alur Data

IV.4.1.1 Diagram Konteks

Untuk memperjelas gambaran sistem yang baru dalam hal perancangan sistem informasi e-learning , maka dapat dilihat dari diagram kontek pada gambar berikut :

Gambar 4. 1. Diagram Konteks Sistem E-learninng Smk Diponegoro

(68)

52

IV.4.1.2 Diagram Jenjang

Diagram jenjang berikut menggambarkan secara keseluruhan proses yang terjadi dalam sistem informasi e-learning SMK Diponegoro Yogyakarta, yaitu terdapat proses login (admin, siswa, guru), olah data, laporan, pengaturan dan lain-lain seperti terdapat pada gambar berikut:

(69)

1 IV.4.1.3 Diagram Alur Data Level 1

Diagram alus data level 1 menggambarkan hubungan seluruh proses yang terjadi pada sistem terhadap tabel-tabel penyimpanan data, beserta feedback dari hubungan tersebut secara menyeluruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram alur data level 1 berikut :

(70)

54

IV.4.1.4 Diagram Alur Data Level 2 Proses Admin

Diagram arus data level 2 proses admin menggambarkan lanjutan pada proses level 1 admin, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

(71)

IV.4.1.5 Diagram Alur Data Level 2 Proses Siswa

Diagram alir data level 2 proses siswa menggambarkan lanjutan dari level 1 siswa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4. 5. Diagram Alur Level 2 Proses Siswa

IV.4.1.6 Diagram Alur Data Level 2 Proses Guru

Diagram alir data level 2 proses siswa & guru menggambarkan lanjutan dari level 1 guru, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

(72)

56

IV.4.1.7 Diagram Alur Data Level 2 Proses Pengunjung

Diagram arus data level 2 proses pengunjung menjelaskan lebih lanjut dari proses level 1 pengunjung, adapun rancanganya dapat dilihat pada gambar berikut:

(73)

IV.4.1.8 Diagram Alur Data Level 3 Proses Master

Diagram arus data level 3 proses master merupakan lanjutan proses level 2 proses master, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar

Gambar 2. 1. Struktur Organisasi SMK Diponegoro
Gambar 4. 1. Diagram Konteks Sistem E-learninng Smk Diponegoro
Gambar 4. 2. Diagram Jenjang Sistem E-learninng SMK Diponegoro
gambar diagram alur data level 1 berikut :
+7

Referensi

Dokumen terkait

3) Untuk memperkuat pemahaman peserta didik, guru mengelompokkan peserta didik secara berpasangan yang terdiri atas dua orang peserta didik.. 4) Selanjutnya, Guru meminta

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Perencanaan pembuatan dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dilaksanakan oleh masing- masing guru/ wali kelas I sudah cukup baik, berdasarkan data

Saya menulis buku ini pada masa sekarang karena kita se- dang berada di titik sejarah yang amat penting, dan saya ingin menyampaikan pandangan yang saya miliki untuk memasti-

Pada akhirnya, hal tersebut akan mendorong peningkatan pendapatan perusahaan sehingga diharapkan kas dan tagihan perusahaan semakin baik, yang pada akhirnya diharapkan akan

[r]

McCullough, Root, dan Cohen (2006) menjelaskan bahwa dimensi forgiveness ada 3 (tiga) yaitu avoidance motivation , revenge motivation , benevolence motivation.

Beberapa kegiatan dalam menciptakan integrasi sosial telah dimasukkan dalam “Rencana Kerja dan Anggaran GPIB Pniel Pasuruan, dalam bidang Gereja, Masyarakat, Agama-agama