• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah dalam Manajemen Pengelolaan Keuangan Model CIPP di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah dalam Manajemen Pengelolaan Keuangan Model CIPP di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU 03 Kaliwungu Kendal pada awalnya bernama STM 2 Kaliwungu adalah lembaga pendidikan yang didirikan pada tahun 1996 awalnya berlokasi di Desa Kutoharjo Kaliwungu Kab. Kendal yang pada tahun pertama membuka empat kelas dengan rincian 3 kelas untuk program keahlian Teknik Mekanik Otomotif (TMO) dan satu kelas Teknik Audio Video (TAV)

(2)

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(3)

TABEL GAMBARAN UMUM SMK NU 03 KALIWUNGU – KENDAL

Aspek Ket Aspek Ket Aspek Ket Aspek Ket Aspek Ket

Komite

Lulusan 100% R.Tata Usaha 1

(4)

Sumber : Data Primer Renstra SMK NU 03 kaliwungu, 2014 Ka, program

Kompetensi Keahlian

2 Tenaga

Kependidikan 13 R. Wakasek 1

Kepala Tata

Usaha 1 R. Perpus 1

Kepala Unit

Produksi 2 R. Pendidik 1

Kepala Bursa Kerja Khusus

1 R. Musik 1

R.Bengkel 3

Laboratorium 2

R.

Multimedia 1

Mushola 1

(5)

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purpossive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini dilakukan dengan dasar bahwa orang yang dipilih menjadi responden tersebut peneliti anggap sebagai orang yang paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan atau dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2010:301). Dari dasar penentuan responden di atas maka peneliti memilih 6 responden di dalam situasi sosial yang diteliti terdiri dari :

a. Kepala Sekolah

(6)

b. Waka. Manajemen Mutu

Merupakan salah satu wakil kepala sekolah yang membidangi beberapa tujuan sekolah dalam rangka peningkatan mutu salah satunya dengan upaya peningkatan mutu sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen keuangan melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen di SMK NU 03 Kaliwungu.

c. Guru

Dalam Hal ini Guru merupakan salah satu komponen dalam siklus manajemen yang terjadi di sekolah dan menjadi pelaksana mekanisme yang diterapkan dalam fungsi-fungsi manajemen sekolah.

d. Bendahara

Bendahara dalam kebijakan penerapan Sistem Informasi Manajemen JIBAS yang ada di SMK NU 03 Kaliwungu ini menjadi sentra operasional SIM JIBAS dimana seluruh sistem pengelolaan keuangan dikerjakan dan dipertanggungjawabkan atas validitas dan keakuratan data datanya.

e. Tenaga kependidikan bidang IT

(7)

administratif maupun pembelajaran. Sistem informasi Manajemen JIBAS dalam pengelolaan keuangan juga menjadi salah satu aspek yang dikelola secara sistem oleh tenaga pendidikan IT ini.

f. Siswa

Siswa SMK NU 03 Kaliwungu merupakan pelaku dalam proses pembayaran yang selanjutnya pembayaran akan dikelola oleh bendahara dalam hal ini siswa adalah objek dari sebuah penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan JIBAS.

4.3 Hasil Penelitian

Dari berbagai teknik pengambilan data dari sumber data yang telah ditentukan oleh peneliti yang terdiri dari data wawancara kepada beberapa responden, observasi serta dokumentasi dengan mengklasifikasikan sesuai dengan model evaluasi yang peneliti tentukan yaitu CIPP (Context, Input, Process, dan Product) diperoleh hasil sebagai berikut:

4.3.1 Hasil Penelitian Komponen Context

(8)

secara jelas tentang tujuan program yang akan memperkecil kebutuhan, yaitu memperkecil kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi yang diharapkan. Atau dengan dengan singkat penilaian konteks adalah penilaian terhadap kebutuhan.

Analisis komponen konteks di SMK NU 03 Kaliwungu dalam proses penelitian yang peneliti lakukan adalah Kebutuhan SMK NU 03 Kaliwungu dalam proses pengelolaan keuangan dengan menggunakan sistem informasi manajemen pendidikan JIBAS yang berbasis tekhnologi dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan yang lebih rapi, data yang lebih akurat serta informasi yang lebih cepat. Tekhnologi yang dalam peradaban zaman saat ini memiliki arti yang sangat penting dan telah membantu dalam segala aspek kehidupan manusia termasuk didalamnya dalam membantu fungsi-fungsi manajemen pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wakil Kepala Sekolah bidang manajemen mutu Rusmana dalam hasil wawancara pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2015 pukul 14.00 Wib di ruang kepala sekolah tentang arti pentingnya tekhnologi terhadap pendidikan yang menyatakan bahwa:

(9)

merupakan sebuah keharusan dalam rangka menyiapkan tenaga pendidik untuk masa depan yang serba canggih setidaknya dengan bekal itu data-data yang ada di sekolah tidak hanya berupa tulisan yang berupa cetakan akan tetapi bisa kapan saja dibuka melalui sebuah sistem komputerisasi sedangkan untuk kependidikan sangat membantu jika terjadi permintaan informasi data oleh wali murid atau siswa terkait dengan administrasi bisa dideteksi secara lebih cepat”.

Upaya SMK NU 03 Kaliwungu dalam menerapkan SIM pendidikan JIBAS yang berbasis tekhnologi tidak lepas dari kesadaran Kepala Sekolah sebagai top management

akan arti pentingnya tekhnologi dalam perkembangan zaman dewasa ini yang dinyatakan dalam wawancara dengan peneliti pada hari selasa 17 februari 2015 pukul 12.00 Wib di ruang Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa:

(10)

Penerapan SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk mengatasi berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu yang sebelumnya menggunakan sistem kerja manual yang rentan terjadi kesalahan-kesalahan dalam penulisan data keuangan bahkan dapat memicu upaya pemalsuan data oleh siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Kepala Sekolah dalam wawancara diruang kerjanya pada hari selasa tanggal 17 Februari 2015 pukul 12.05 Wib yang menyatakan bahwa

“Ya...pada prinsipnya di JIBAS itu tadi, memudahkan sistem transaksi katakanlah seperti itu, kemudian secara akuntabilitasnya itu ya.. kita mencoba untuk semua orang tua atau murid itu akses tentang kewajiban pembayaran itu tidak menyulitkan, mudah, kemudian tidak meribetkan, dan ini supaya sistem manajemen keuangan tertata dengan baik. Saya kira sangat relevan dengan kebutuhan sekolah serta memudahkan dalam transaksi keuangan karena sistem pengelolaan manual yang sebelumnya dilakukan banyak memicu kesalahan-kesalahan dalam penulisan data”

(11)

“Memang, Tadi saya sudah berbicara didepan.. mestinya tidak hanya keuangan, tapi setidaknya memang yang namanya uang itu paling riskan, untuk mengganti uang pakai uang siapa? sehingga penerapan manajemen Keuangan dengan SIM JIBAS lebih awal dilakukan namun bukan berarti mengesampingkan yang lainnya semua itu dilakukan dengan tujuan mempercepat informasi, keakuratan data, dan mempermudah pengoperasiannya. Kebutuhan mendesak pengelolaan keuangan dilakukan dengan SIM JIBAS Karena dalam pengelolaan keuangan secara manual rentan terjadi pemalsuan data baik melalui tanda tangan, stempel maupun tulisan. Hal tersebut cenderung mengakibatkan terjadinya perselisihan antara siswa, wali murid dan sekolah tanpa titik temu yang jelas Misalnya ada siswa yang mengaku sudah bayar tetapi belum ada buktinya, dan ada juga yang belum bayar mengaku telah membayar. Hal ini mendesak untuk diadakannya dokumentasi berupa print out rangkap dua yang satu untuk siswa dan yang satu lagi untuk yang menerima pembayaran, jika ada yang merasa dirugikan akan ada klarifikasi data di dalam sistem.”

(12)

“Ya...Yang namanya di sekolahan memang gagasan yang ada itu bisa dengan pola top down maupun bottom up itu kemudian kami mix kan karena melihat realitas yang ada beberapa waka, satuan tugas serta bendahara di bagian keuangan kami kumpulkan karena melihat kenyataan yang tadi saya sampaikan ketika manual itu masih banyak kesalahan terjadi dan siswa cenderung menyalahkan sekolah ada ketidak sepahaman seumpama orang bisa salah walaupun mesinpun juga bisa salah namun kalau sudah ada sistem yang berjalan saya kira juga akan membawa kelancaran penerapan program SIM JIBAS itu selanjutnya kami musyawarahkan dengan temen-temen waka kemudian kita putuskan bahwa memang perlu adanya sistem manajemen informasi dalam bidang pengelolaan keuangan agar lebih akuntabel, efektif dan efisien”.

(13)

“Yang kita gunakan dalam pengelolaan sebelumnya adalah menggunakan sistem kerja manual pakai kwitansi manual yang dicetakkan ke percetakan, sedangkan untuk bendaharanya menggunakan buku bantu, data yang ditulis secara manual kita simpan di buku bantu dan buku rekap SPP, yang berbentuk penerimaan pengeluaran serta saldo. Proses analisispun kita lakukan secara manual dan penghitungannya dengan menggunakan kalkulator dan ada sekitar delapan transaksi yang dilakukan oleh setiap siswa yang jumlahnya sekitar 600 siswa, anda bisa bayangkan betapa tingginya resiko yang harus kita hadapi dalam pengelolaan keuangan itu jika kita tidak segera menggunakan sistem yang lebih praktis dan canggih dengan memanfaatkan tekhnologi.. siapa yang mau nanggung jika ada kesalahan data keuangan..?.”

Dari beberapa data wawancara di atas merupakan gambaran bagaimana peneliti mencoba melihat berbagai aspek sudut pandang responden yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bidang manajemen mutu serta Bendahara Sekolah yang terkait dengan komponen konteks sehingga memperjelas review data sebagai bagian dari proses evaluasi program yang dilaksanakan peneliti dalam penerapan SIM pendidikan JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu.

4.3.2 Hasil Penelitian Komponen Input

(14)

kebijakan berupa SIM JIBAS tentang pengelolaan keuangan sekolah yang terdiri dari sumber daya manusia yaitu adanya tenaga kependidikan bidang keuangan (Bendahara) dan tenaga kependidikan bidang IT, anggaran belanja program maupun sarana prasarana yang dimiliki. Hal ini yang menjadi dasar pengambilan data peneliti dalam analisis komponen Input.

Di dalam komponen input yang ada di SMK NU 03 Kaliwungu, peneliti menemukan bahwa SMK NU 03 Kaliwungu memiliki lima tenaga IT yang melaksanakan berbagai program yang terkait dengan bidang IT baik sistem informasi manajemen dari pemerintah maupun sistem informasi manajemen yang bersifat swadaya namun terkait dengan SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu dikelola oleh seorang tenaga kependidikan bidang IT dan dua orang bendahara. Hal ini sesuai dengan pernyataan melalui wawancara terhadap tenaga kependidikan IT di SMK NU 03 Kaliwungu yaitu Fikri Ferdhiansyah pada hari rabu tanggal 18 Februari 2015 yang bertempat di ruang TU pukul 13.15 Wib yang menyatakan bahwa:

(15)

Suatu penerapan sistem informasi manajemen pendidikan yang berbasis tekhnologi seperti JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu perlu didukung adanya sarana serta prasarana yang secara ideal dapat menunjang sistem informasi manajemen yang dilaksanakan di sekolah tersebut sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis akan tercukupi serta program akan terlaksana dengan lancar dan memenuhi spesifikasi komputer yang dibutuhkan karena JIBAS itu sendiri menggunakan tekhnologi computerize program dalam pengoperasiannya.

Berkaitan dengan kebutuhan ideal jumlah komputer untuk pelaksanaan program penerapan SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan, tenaga kependidikan IT melalui wawancara selanjutnya pada hari rabu, 18 Februari 2015 pukul 13.17 Wib di ruang TU menyatakan sebagai berikut:

“Idealnya ada 2 komputer di ruang bendahara dan di depan lokal kelas ada 1 komputer umum yang bisa digunakan untuk mengakses informasi data oleh semua siswa. Jika data yang di akses berupa data keuangan maka akan muncul informasi pembayaran misalnya: apa saja jenis pembayaran yang belum terbayar, transaksi yang sudah dibayar sampai bulan apa dan lain lain.”

(16)

sarana-prasarana berupa komputer dengan spesifikasi yang ideal, pengadaan jaringan internet atau Wi-Fi (Wireless Fidelity) serta pembiayaan dalam perawatan program itu sendiri. Melalui sebuah wawancara mendalam pada hari rabu, 18 Februari 2015 pukul 13.19 Wib peneliti mencoba menanyakan kepada Tenaga kependidikan bidang IT yang dinyatakan dengan jawaban sebagai berikut:

“Dukungan sekolah..ehm..sekolah sangat mensupport ya..Sangat mensupport sekali kebetulan untuk komputer di setiap lokal itu belum tapi sekarang ini sekolah sedang merintis pemerataan wi-fi yang diharapkan kedepannya semua area sekolah dapat menerima sinyal wi-fi secara merata sehingga semua siswa dapat mengakses informasi tidak hanya melalui komputer namun dapat juga melalui handphone android yang telah berstatus smartphone di seluruh area sekolah.”

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh tenaga kependidikan bidang IT akan penerapan SIM pendidikan JIBAS sebagai program yang mendapatkan dukungan penuh sekolah dalam wawancara pada hari rabu, 18 Februari 2015 di ruang kerja TU pukul. 15.30 Wib yang menyatakan bahwa:

(17)

Mengenai keadaan kelengkapan dan sarpras yang telah ada di dalam penerapan program SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu terdiri dari beberapa komputer yang bisa diakses oleh siswa dan jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity)

yang memiliki sinyal yang cukup stabil sedangkan untuk software JIBAS itu sendiri dapat di download via internet tanpa harus membelinya sedangkan pembiayaan yang harus di upayakan sekolah adalah pengiriman tenaga pendidikan untuk mengikuti pelatihan pengoperasian SIM pendidikan JIBAS di Bandung serta pemenuhan spesifikasi perangkat komputer serta printer bendahara sebagai alat dalam mengelola keuangan. Hal ini sesuai dengan penjelasan tenaga kependidikan IT dalam sebuah wawancara pada hari rabu, 18 Februari 2015 pukul 13.19 Wib yang menyatakan bahwa :

“Yang jelas komputer PC yang ada di bendahara kemudian komputer yang ada di depan lokal kelas dan satu lagi yang nggak kalah penting adalah jaringan

Wi-Fi yang harus ada di setiap lokasi sekolah dan terkoneksi. Sedangkan Software JIBAS itu sendiri kita nggak beli tapi bisa melalui download via internet dan kita hanya membayar biaya pelatihannya saja.”

(18)

“Menurut saya sarana dan prasarana dalam hal ini komputer yang kita gunakan dalam pengelolaan keuangan sudah cukup ideal secara teknis masing-masing bendahara memiliki komputer dan printer sendiri-sendiri dimana semua jenis penerimaan yang diterima bendahara akan kita laporkan sesuai dengan wilayah masing-masing.”

Upaya SMK NU 03 Kaliwungu dalam menerapkan SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan sekolah adalah dengan mengirimkan tenaga kependidikan IT untuk mengikuti pelatihan di Bandung selama 4 hari yang selanjutnya hasil dari penelitian tersebut oleh tenaga kependidikan IT akan di ajarkan kembali kepada guru maupun tenaga kependidikan yang bertugas mengelola beberapa aplikasi yang diterapkan sekolah sesuai dengan hasil rapat sekolah yang telah dilaksanakan. Hal ini didukung oleh pendapat tenaga kependidikan IT dalam wawancara peneliti pada hari rabu, 18 Februari 2015 di ruang kerja TU pukul. 15.30 Wib

(19)

Proses pelatihan pengoperasian SIM JIBAS yang dilakukan oleh tenaga kependidikan bidang IT yang selanjutnya di ajarkan ke pihak bendahara sekolah sebagai tenaga pengelola keuangan sekolah dibenarkan oleh bendahara sesuai dengan jawaban yang di sampaikan bendahara dalam wawancara pada hari kamis, 19 Februari 2015 pukul 10.10 Wib yang menyatakan bahwa :

“Jadi SIM JIBAS itu ada pengelolanya secara umum yaitu mas Fikry yang merupakan tenaga IT di sekolah ini dan beliau telah mengikuti pelatihan di Bandung yang selanjutnya melatih kami para bendahara dalam pengoperasian SIM pendidikan JIBAS kaitannya dengan pengelolaan keuangan.”

Data di atas menjelaskan beberapa komponen input yang ada di SMK NU 03 Kaliwungu terkait dengan penerapan SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan Keuangan yang terdiri dari adanya daya dukung sekolah berupa Bendahara sebagai petugas pengelola keuangan sekolah terlatih, Tenaga Kependidikan bidang IT yang terlatih, anggaran untuk pengadaan program serta sarana dan prasarana tekhnologi berupa komputer, printer dan jaringan Wi-Fi

(20)

4.3.3 Hasil Penelitian Komponen Process

Analisis Proses dalam penelitian tentang pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu dengan menggunakan SIM JIBAS terdiri dari:

a. Adanya aktivitas pelaksanaan program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

b. Adanya peran tenaga yang menguasai program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

c. Adanya kesesuaian penggunaan sarana dan prasarana dalam proses pelaksanaan program SIM JIBAS tentang pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

(21)

“Dulu ya..sebelum ada SIM pendidikan JIBAS proses pengelolaan keuangan dilakukan secara manual dilakukan oleh bendahara 1 dan 2 yang ditulis di kartu SPP serta direkap disebuah buku batik besar itu.., proses pengolahan datanya juga dilakukan secara manual ditulis di buku. Bentuk tampilan datanya berupa catatan yang berisi jenis-jenis transaksi yang dilakukan siswa, jika ada proses penghitungan maka dilakukan dengan menggunakan kalkulator saja.”

Penggunaan sistem informasi manajemen JIBAS dalam membantu fungsi pengelolaan di bidang keuangan digunakan untuk membantu tugas bendahara yang bertujuan untuk membangun sebuah sistem pengelolaan yang lebih efektif, cepat serta akurat dalam penyajian datanya karena dilakukan dengan mekanisme computerize system yang sudah terprogram. Hal ini sesuai dengan penjelasan tenaga kependidikan bidang IT tentang mekanisme SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu pada wawancara hari rabu, 18 Februari 2015 pukul 15.30 Wib di ruang kerja TU yang menyatakan sebagai berikut:

(22)

dan jenis pembayaran tertentu. Siswa juga dapat mengecek pembayaran yang telah dilakukan melalui komputer atau smartphone di area sekolah.”

Dari data wawancara tersebut peneliti menemukan bahwa terdapat kesesuaian dengan hasil observasi serta dokumentasi berupa proses pembayaran yang berlangsung di SMK NU 03 Kaliwungu dari wali murid kepada pihak sekolah.

(23)

tentang siapa penerima transaksi dari ketiga tenaga kependidikan yang memiliki akses masuk dalam pengelolaan keuangan tersebut. Analisis diatas diperkuat dengan penjelasan bendahara SMK NU 03 Kaliwungu pada wawancara hari Kamis, 19 Februari 2015 pukul. 10.00 Wib di rumahnya yang menyatakan sebagai berikut:

“Ketika anak melakukan pembayaran berarti transaksi langsung masuk ke JIBAS dan print out kwitansi dari JIBAS langsung keluar kemudian kwitansi yang keterangan pembayarannya masih global itu diserahkan ke siswa namun siswa juga masih diberikan print out kartu SPP miliknya yang telah menyebutkan detail jenis pembayarannya dan kurun waktu yang dibayarkan misalnya: SPP untuk bulan Januari, Maret atau April sehingga orang tua akan mudah dalam mengecek apa yang sudah dibayarkan anaknya. Selain itu sistem SIM JIBAS bidang pengelolaan keuangan hanya dapat dibuka oleh dua orang bendahara serta satu orang tenaga IT sehingga mengindasikan keamanan dari upaya pemalsuan.”

Sedangkan mengenai pelatihan yang telah dilakukan juga dijelaskan bendahara dalam wawancara yang sama yang menyatakan bahwa :

“Jadi...SIM JIBAS itu ada pengelolanya secara umum yaitu mas Fikri yang merupakan tenaga IT di sekolah ini dan beliau telah mengikuti pelatihan di Bandung yang selanjutnya melatih kami para bendahara dalam pengoperasian SIM pendidikan JIBAS kaitannya dengan pengelolaan keuangan.”

(24)

pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung terhadap suksesnya program sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Karena sistem informasi JIBAS merupakan sebuah program yang berbasis IT maka pemenuhan sarana dan prasarana di sekolah harus diupayakan sesuai dengan kebutuhan program yang terdiri dari software program, komputer yang memiliki spesifikasi yang ideal dan jaringan internet serta Wi-fi yang memungkinkan adanya jaringan di seluruh area sekolah dapat terkoneksi dengan baik. SMK NU 03 Kaliwungu sebagai sebuah lembaga formal secara umum telah mengupayakan adanya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan program dengan prosentase sebesar 80% namun demikian 20% sisanya merupakan program pengembangan sedangkan untuk sarana dan prasarana yang ada saat ini di SMK NU 03 Kaliwungu secara umum sudah dapat digunakan dalam pelaksanaan program JIBAS. Seperti penjelasan yang disampaikan oleh bapak fikri ferdhiansyah yang merupakan tenaga kependidikan bidang IT dalam wawancara hari rabu, 18 Februari 2015 di ruang TU sebagai berikut:

(25)

Analisis mengenai proses program JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu harus sinkron dengan rencana program tersebut diterapkan artinya bahwa program JIBAS merupakan sebuah program yang di buat oleh sekolah dan bertujuan untuk membantu fungsi manajemen keuangan sekolah melalui penggunaan sistem pengelolaan keuangan komputerisasi yang dinamakan JIBAS sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang di hasilkan dari sistem yang digunakan sebelumnya yaitu dengan sistem kerja manual. Dari temuan peneliti di lapangan, melalui studi observasi dan dokumentasi sistem informasi manajemen JIBAS dalam pengelolaan keuangan secara umum telah membantu sekolah dalam menyajikan data secara lebih cepat, akurat serta sistematis yang menghasilkan tata manajemen keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu lebih rapi dan teratur. Hal ini diperkuat oleh pendapat dari tenaga kependidikan bidang IT dalam wawancara hari rabu, 18 februari 2015 di ruang TU yang menyatakan:

(26)

Pendapat di atas secara umum sejalan dengan pendapat bendahara SMK NU 03 Kaliwungu dalam sebuah wawancara pada hari kamis, 19 Februari 2015 pukul 10.15 Wib di rumahnya namun ada hal dimana bendahara memiliki catatan tentang pelaksanaan program JIBAS tersebut, yang menyatakan sebagai berikut:

“Terkait dengan penerapan SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu secara umum telah sesuai dengan rencana program namun demikian dalam SIM JIBAS keuangan yang dikelola hanya pada sisi pemasukan sedangkan pengeluarannya mengacu pada RKAS dan laporan pertanggung jawabannya menggunakan kwitansi yang didapat dari transaksi dengan toko.”

(27)

kwitansi dari SIM JIBAS namun harus menggunakan kwitansi dari toko dalam transaksi belanja yang dilakukan sekolah sesuai RKAS. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bendahara SMK NU 03 Kaliwungu dalam wawancara pada hari kamis, 19 Februari 2015 pukul 10.00 Wib di tempat tinggalnya yang menyatakan sebagai berikut:

“Terkait dengan penerapan SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kendal secara umum telah sesuai dengan rencana program namun demikian dalam SIM JIBAS keuangan yang dikelola hanya pada sisi pemasukan sedangkan pengeluarannya mengacu pada RKAS dan laporan pertanggung jawabannya menggunakan kwitansi yang didapat dari transaksi dengan toko”.

Pernyataan dari Bendahara SMK NU 03 Kaliwungu tersebut dapat dimaknai bahwa proses pengelolaan keuangan dengan program JIBAS yang ada di SMK NU 03 Kaliwungu memiliki dua aspek pengelolaaan yaitu penerimaan serta pengeluaran. Selain itu program JIBAS juga memberikan data informatif berupa data siswa terkait beberapa transaksi pembayaran yang harus dibayar, tunggakan, pelunasan serta informasi keuangan lain yang dibutuhkan pihak sekolah serta siswa sebagai objek penerapan program.

.

4.3.4 Hasil Penelitian Komponen Product

(28)

mana program tersebut membawa dampak perubahan sesuai dengan tujuan ataupun rencana program sehingga fungsi dalam analisis product ini secara umum adalah dapat membantu penanggung jawab program dalam mengambil keputusan yaitu keputusan dalam meneruskan, memodifikasi atau bahkan menghentikan program sehingga tahap evaluasi ini memerlukan perbandingan antara hasil pencapaian program dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi

product penerapan program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu dapat dianalisis dengan memperhatikan beberapa kriteria secara umum yaitu meliputi:

a. Sekolah/Petugas tata usaha (TU) dalam hal ini bendahara dan tenaga kependidikan bidang IT sebagai pelaksana program dapat menjalankan atau melaksanakan program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu. b. Kebutuhan sekolah dalam pengelolaan keuangan

secara lebih rapi, cepat dan akurat dalam penyajian data sudah terpenuhi selama proses pelaksanaan program penerapan SIM JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu.

(29)
(30)

Aspek

data - Manual - Computerize System

Jenis dokumentasi

(31)

Perubahan yang terjadi dalam sistem pengelolaan keuangan secara manual sebelum diterapkannya SIM JIBAS dengan sistem pengelolaan keuangan setelah menggunakan program JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu sesuai dengan tabel di atas menjadi satu hal penting dalam pertimbangan sekolah dalam menentukan kebijakan penerapan program SIM JIBAS.

Proses pengelolaan keuangan sebelum diterapkannya SIM JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu sesuai dengan diskripsi di atas sejalan dengan yang disampaikan bendahara dalam sebuah wawancara pada hari kamis, 19 Februari 2015 pukul. 10.00 Wib di tempat tinggalnya sebagai berikut:

“Sebelum memakai JIBAS yang digunakan adalah manual pakai kwitansi manual yang dicetakkan ke percetakan begitu ya...kemudian untuk ke bendaharanya menggunakan buku bantu, datanya masih manual di buku bantu dan buku rekap SPP dan berbentuk penerimaan pengeluaran serta saldo sedangkan proses analisis kita lakukan secara manual dan penghitungannya dengan menggunakan kalkulator serta program excel jika transaksinya banyak dan ada sekitar 8 transaksi yang dilakukan oleh setiap siswa yang jumlahnya sekitar 600 siswa”.

(32)

“Dengan menerapkan JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu ini.. pembuatan rekapan jauh lebih cepat, lebih akurat dan penyajiannya lebih informatif serta mudah dibaca. Misalnya oleh siswa, wali kelas dan kepala sekolah selaku top managementserta bisa diakses informasinya oleh semua pihak. Rekapan tunggakan, pendapatan sekolah hari tertentu, minggu tertentu maupun per bulan serta informasi data siswa yang sudah bayar dan belum bayar kemudian yang sudah lunas dan yang belum lunas yang semua itu bisa diakses dalam bentuk data maupun print out”.

Penerapan SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu telah dilaksanakan selama 2 tahun ajaran, proses operasional pelaksanaan SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan tersebut dilaksanakan oleh 2 orang bendahara sekolah dan 1 orang tenaga kependidikan bidang IT yang telah mampu menjalankan fungsinya melalui dukungan sekolah dengan mengirimkan tenaga kependidikan bidang IT untuk mengikuti pelatihan program JIBAS selama 4 hari di Bandung yang selanjutnya pelatihan yang telah didapat diteruskan kepada 2 bendahara dalam mengelola keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

(33)

bersentuhan langsung dengan bendahara maupun tenaga IT sebagai pengelola program memiliki kartu SPP yang berfungsi sebagai bukti bahwa siswa telah membayar dengan jenis pembayaran tertentu sesuai yang tercetak dalam kartu yang di print oleh bendahara ketika siswa telah melakukan transaksi, selain itu siswa juga akan mendapatkan kwitansi dari JIBAS serta SMS gateway berupa info pembayaran kepada wali murid yang langsung terkirim sesaat setelah terjadi transaksi pembayaran. Proses tersebut merupakan salah satu bentuk perubahan dimana terjadi sebuah proses pengelolaan keuangan yang lebih praktis dan mudah dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah serta dapat mencegah prilaku tidak jujur yang bisa dilakukan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat siswa SMK NU 03 Kaliwungu dalam wawancara yang peneliti lakukan pada hari jum’at, 20 Februari 2015 pukul 14.00 Wib di depan ruang kelas yang menyatakan sebagai berikut:

(34)

Melalui beberapa teknik pengambilan data yang peneliti lakukan, peneliti menemukan data dokumentasi produk JIBAS berupa kwitansi pembayaran, print out kartu SPP serta data hasil observasi yang peneliti ambil pada saat terjadi transaksi pembayaran serta hasil wawancara dengan beberapa responden yang kesemuanya itu merupakan bentuk trianggulasi teknik yang dilakukan oleh peneliti yang menjelaskan tentang mekanisme proses pembayaran dengan menggunakan program SIM JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti diskripsikan di atas, maka pembahasan penelitian ini mengacu pada empat komponen evaluasi yaitu context, input, process dan product.

4.4.1 Evaluasi context

Context di SMK NU 03 Kaliwungu dalam penerapan kebijakan program sistem informasi manajemen JIBAS untuk mengatasi masalah pengelolaan keuangan merupakan upaya sekolah untuk memenuhi kebutuhan internal sekolah dalam bidang manajemen. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:46) yang menyatakan bahwa Context

(35)

Berdasarkan data hasil penelitian yang peneliti peroleh, evaluasi komponen konteks di SMK NU 03 Kaliwungu dalam menerapkan sistem informasi manajemen JIBAS untuk pengelolaan keuangannya sesuai dengan kebutuhan SMK NU 03 Kaliwungu hal ini didasarkan bahwa dalam pengelolaan keuangan sebelum diterapkan JIBAS, pengelolaan masih dilakukan secara manual tanpa menggunakan sistem informasi yang ideal sehingga kesalahan-kesalahan yang disebabkan karena faktor human error sangat sering terjadi bahkan penyajian data yang serba manual tersebut semakin diperparah dengan adanya kegiatan pemalsuan data yang dilakukan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Dhillon dalam Harmein Nasution (2012) yang menyatakan bahwa human error

adalah kegagalan menyelesaikan pekerjaan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap jadwal operasi atau mengakibatkan kerusakan peralatan. Efektivitas dan efisiensi yang menurun akan berakibat pada tingkat produktivitas yang dicapai oleh manusia, output yang dihasilkan akan menurun dan aktifitasnya akan menjadi terhambat.

(36)
(37)

antara program dengan pemanfaat, yaitu kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh program dengan apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran (pemanfaat). Kedua, kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara tugasnya yang disyaratkan oleh program dengan kemampuan organisasi pelaksana. Ketiga, kesesuaian antara kelompok pemanfaat dengan organisasi pelaksana.

4.4.2 Evaluasi Input

Input merupakan kemampuan awal sekolah dalam menunjang pelaksanaan program. Dalam penelitian ini terkait dengan komponen input adalah kegiatan mengukur sejauh mana SMK NU 03 Kaliwungu memiliki daya dukung serta kemampuan awal dalam menerapkan kebijakan berupa SIM JIBAS tentang pengelolaan keuangan sekolah yang terdiri dari sumber daya manusia yaitu adanya tenaga kependidikan bidang keuangan (Bendahara) dan tenaga kependidikan bidang IT, anggaran belanja program dan sarana prasarana yang dimiliki, program atau aplikasi itu sendiri serta prosedur pelaksanaan program.

(38)

telah mampu mengatasi beberapa transaksi pembayaran siswa yang berjumlah 600 siswa karena pada kenyataannya pembayaran oleh sejumlah tersebut oleh siswa tidak dilakukan secara bersamaan pada hari biasa. Namun berdasarkan pengamatan peneliti, terjadi lonjakan transaksi pembayaran yang cukup signifikan pada saat menjelang kegiatan ujian baik mid semester maupun ujian akhir semester karena beberapa transaksi pembayaran tersebut menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi siswa agar bisa mengikuti ujian sekolah. Hal tersebut menyebabkan bendahara dan tenaga kependidikan menjadi agak mengalami kesulitan dalam pelayanan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, anggaran belanja program JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu dalam kategori yang baik karena sekolah dalam penerapan program JIBAS telah mengalokasikan anggaran yang dimasukkan dalam RKAS meliputi anggaran pelatihan program, perawatan fasilitas program serta biaya pengolahan untuk tenaga admin. Kebijakan pendidikan yang diputuskan oleh SMK NU 03 Kaliwungu tersebut sesuai dengan pendapat Gaffar (2010) yang menyatakan bahwa kebijakan pendidikan berhubungan dengan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan perbaikan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.

(39)

bahwa masing-masing bendahara maupun tenaga kependidikan dibidang IT telah memiliki komputer serta printer yang telah terinstall program JIBAS yang khusus digunakan dalam pengelolaan keuangan. Selain itu SMK NU 03 Kaliwungu juga memiliki sekitar 40 komputer di laboratorium komputer yang juga dapat digunakan untuk mengakses informasi data keuangan melalui jaringan Wi-Fi yang telah aktif di seluruh area sekolah hal ini sejalan dengan pendapat Sutanta (2005) yang menyatakan bahwa informasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu fungsi, biaya, nilai, dan mutu informasi. Fungsi informasi adalah: (1) menambah pengetahuan, (2) mengurangi ketidakpastian, (3) mengurangi resiko kegagalan, (4) mengurangi variasi yang tidak diperlukan, (5) Memberi standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.

Terkait dengan prosedur pelaksanaan program maka dibawah ini adalah standar pelaksanaan pengelolaan program berdasarkan pada aspek Input

program:

1. Prosedur Instalasi

Sebelum melakukan instalasi, sekolah harus menyiapkan satu buah komputer yang akan digunakan sebagai server. Langkah-langkah untuk instalasi aplikasi JIBAS adalah sebagai berikut:

a. Unduh JIBAS edisi komunitas

b. Jalankan file jibas.community.full.vx.x.x.exe,

(40)

c. Klik Next, kemudian lanjutkan pada tahap berikutnya. Centang kolom persetujuan dan klik tombol Installuntuk melakukan instalasi.

d. Setelah selesai instalasi klik tombol Finish.

e. Selanjutnya akan muncul jendela baru untuk mencipta ulang basis data JIBAS edisi komunitas. Tunggu sampai jendela tersebut selesai dan tertutup dengan sendirinya.

2. Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem untuk memasang sistem informasi sekolah JIBAS sebagai berikut:

Hardware - Pentium 4 3.0 GHz

(41)

Berdasarkan deskripsi data di atas dapat dijelaskan oleh peneliti bahwa SMK NU 03 Kaliwungu telah melaksanakan instalasi program JIBAS yang dibuktikan dengan telah berjalannya program JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu. Sedangkan dari sisi kebutuhan program terkait dengan spesifikasi sarana komputerisasi sesuai dengan standar program JIBAS, data di atas telah menunjukkan bahwa SMK NU 03 Kaliwungu memiliki spesifikasi atau kapasitas komputer yang telah memenuhi standar program bahkan melebihi dari standar program yang telah ditetapkan pihak developer program.

Dari evaluasi input ini, terdapat persamaan dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Widya Utami (2013) yang berjudul Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Bandung yaitu adanya komponen-komponen pendukung pengoperasian SIM yang meliputi prosedur penggunaan hardware, software dan aplikasi serta aktivitas dan fungsinya, brainware dan

data base. Perbedaannya terletak pada jenis Sistem Informasi Manajemennya penelitian terdahulu menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah Keuangan yang menggunakan jaringan off-line

sedangkan penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yag bernama Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah yang secara teknis jaringannya dapat dikembangkan secara off-line

(42)

4.4.3 Evaluasi Process

Evaluasi process berdasarkan hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan penelitian meliputi beberapa temuan yaitu:

(43)

membuktikan adanya pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu, hal tersebut sesuai dengan pendapat Syarifudin (2005) yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam menggerakkan para pejabat yang bertugas dalam bidang keuangan untuk menggunakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi perencanaan, penganggaran, pencatatan, pengeluaran serta pertanggungjawaban.

(44)

daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

Dua, adanya peran tenaga yang menguasai program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu. Dalam kaitannya dengan peran tenaga yang menguasai program JIBAS untuk pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu dapat dikategorikan baik hal ini dibuktikan dengan kondisi pengelolaan keuangan sekolah yang semakin tertata rapi, praktis serta datanya lebih akurat. Hal ini tak bisa lepas dari peran tenaga yang terlatih serta profesional dalam operasional program, upaya sekolah mengirim tenaga kependidikan untuk kegiatan pelatihan program menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan kesesuaian program dengan rencana yang telah disepakati bersama karena kegiatan pelatihan merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan setiap individu maupun kelompok untuk menguasai suatu ketrampilan dalam bidang tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Pendapat tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Panggabean (2004) yang menyatakan bahwa pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sekarang.

(45)

dimiliki SMK NU 03 Kaliwungu dalam mendukung program penerapan JIBAS dalam pengelolaan keuangan telah terpenuhi sebesar 80% sehingga dapat dikategorikan baik karena 20% sisanya masih dalam proses pengembangan misalnya upaya untuk memperluas jaringan Wi-Fi dalam rangka pemerataan diseluruh area sekolah serta pengadaan komputer umum yang diletakkan didepan lokal kelas sebagai sarana siswa dalam mengakses berbagai informasi sekolah.

(46)

penerapannya untuk itu masih diperlukan kerjasama dengan pihak terkait, meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi serta lebih sering melakukan bina tekhnologi (Bintek) sedangkan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen pendidikan Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah (JIBAS) dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu secara umum telah sesuai dengan prosedur pelaksanaan karena tenaga kependidikan yang mengelola JIBAS telah mengikuti bina tekhnologi (Bintek) dan pelatihan-pelatihan dengan intensif sehingga sesuai dengan data penelitian yang ditemukan peneliti di lapangan, menunjukkan bahwa secara teknis tenaga pengelola telah menguasai sistem operasional JIBAS dengan baik.

4.4.4 Evaluasi Product

(47)

secara intensif dan mengaplikasikannya dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 kaliwungu. b. Kebutuhan sekolah dalam pengelolaan keuangan

secara lebih rapi, cepat dan akurat dalam penyajian data sudah terpenuhi selama proses pelaksanaan program penerapan SIM JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh dilapangan penelitian, setelah adanya penerapan program JIBAS dalam pengelolaan di SMK NU 03 Kaliwungu, kebutuhan sekolah dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang lebih rapi, cepat dan akurat telah terpenuhi secara baik hal ini dibuktikan dengan semakin minimnya kesalahan-kesalahan serta komplain yang dilakukan siswa maupun wali murid karena sistem kerja yang dikelola menggunakan computerize system baik pengolahan datanya, proses penghitungannya maupun produk administrasinya yang berupa kwitansi atau nota pembayaran serta layanan informasi pembayaran yang telah dilakukan siswa melalui SMS Gateway yang dikirimkan oleh sistem.

(48)

pengelolaan keuangan dengan menerapkan SIM JIBAS yang berbasis tekhnologi sampai sekarang dan masih berlangsung dari data tersebut peneliti memperoleh hasil bahwa terdapat beberapa perubahan yang mendasar yang terjadi dalam transisi dua proses pengelolaan tersebut yaitu :

1) Perubahan dari sistem kerja manual ke sistem kerja digital atau computerize system

2) Perubahan dimana kesalahan-kesalahan yang terkait pengolahan data serta penghitungannya semakin dapat diminimalisir dengan penerapan sistem.

3) Perubahan dimana pengelolaan yang tadinya berlangsung lama menjadi lebih cepat.

4) Perubahan dari data yang tidak bisa di akses siswa, guru maupun kepala sekolah menjadi dapat diakses siswa, guru, maupun kepala sekolah melalui komputer sekolah maupun

handphone yang memanfaatkan fasilitas Wi-Fi.

(49)

Hasil penelitian yang peneliti lakukan memiliki persamaan dengan hasil dari penelitian terdahulu yang dilaksanakan oleh Halens Ryanlie Ole (2014) yang berjudul Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah terhadap kualitas keuangan SKPD (Studi Kasus pada Dinas PPKAD Kabupaten Minahasa Tenggara) yang menunjukkan bahwa SIMDA keuangan mampu menghasilkan informasi dengan ketepatan atau tingkat kebenaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan pengolahan data secara manual sedangkan perbedaan dari penelitian ini terletak pada jenis sistem informasi manajemen yang digunakan serta pendekatan penelitian dimana penelitian terdahulu menggunakan pendekatan studi kasus atau case study

Gambar

TABEL GAMBARAN UMUM SMK NU 03 KALIWUNGU – KENDAL

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang

The better result obtained by Portz (2001) could be attributed to the diets, which were formulated based on ideal protein concept relating the specific requirements of

Setiap pasien baru akan mendapat nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke

Hadits No. Telah diriwayatkan oleh Abu Daud, al-Hakim, Ahmad, ath-Thabrani, adh-Dhiya, dan yarg lainnya, dengan sanad dari Umar bin Atha', dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a..

 Produk model TASC untuk meningkatkan kemampuan mencipta peserta didik dalam fisika yang dihasilkan telah memenuhi kategori valid, terbaca, dan praktis namun belum

Dan ketiga serta yang paling penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci “Dan ketika Ia [Isa

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lokasi yang merupakan kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Pasar Jambi yang berlokasi di Kelurahan Sungai Asam dan Kelurahan

Jika anda menyatukan antara pendapat mereka yang menyatakan tidak adanya ketetapan karakter, dengan pendapat mereka yang menyamakan se- mua tubuh dan perbuatan, dan bahwa manusia