• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2.2 Definisi Operasional - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kerjasama Antar Siswa dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Siswa Kelas 4 SD Negeri 04 Bawen Semeste

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3.2.2 Definisi Operasional - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kerjasama Antar Siswa dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Siswa Kelas 4 SD Negeri 04 Bawen Semeste"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 04 Bawen Semester II tahun

pelajaran 2014/2015. Berada di dekat pemukiman warga, jauh dari jalan raya.

Jarak lokasi SD Negeri 04 Bawen ke pusat Kecamatan 2 km serta ke pusat kota

berjarak 3 km membuat lokasi ini kurang strategis. Sekolah ini merupakan

sekolah imbas. Kondisi fisik SD masih tergolong baik. Jumlah kelas di SD Negeri

04 Bawen ada 6 kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, terdapat pula 1 perpustakaan, 1

kantor guru dan kepala sekolah dan 1 ruang uks. Jumlah guru di SD Negeri 04

Bawen ada 9 guru , yaitu 6 guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, 1 guru agama

islam, 1 guru olah raga dan 1 guru komputer.

Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 29 siswa

yang terdiri 16 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Menurut John Piaget

(Susanto, 2013: 184), anak usia 7–12 tahun berada dalam tahap berpikir konkret.

Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka, anak usia sekolah dasar pada

umumnya mengalami kesulitan dalam memahami Matematika yang bersifat

abstrak. Karena keabstrakannya Matematika relatif tidak mudah untuk

dMatematikahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together, kerjasama dan hasil belajar

Matematika. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together merupakan

variabel bebas (Independent), sedangkan kerjasama dan hasil belajar Matematika

merupakan variabel terikat (Dependent).

3.2.2 Definisi Operasional

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah suatu

pembelajaran dimana setiap siswa diberikan nomor. Dalam hal ini siswa saling

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

(2)

hasil diskusinya siswa mempresentasikan hasil diskusinya sesuai dengan nomor

yang dipanggil oleh guru.

Kerjasama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang

atau pihak untuk mencapai suatu tujuan bersama. Siswa bekerjasama untuk dapat

menyelesaikan tugas berupa soal-soal matemetika yang harus dipecahkan siswa.

Kerjasama dalam memecahkan soal akan tampak dalam kegiatan menyusun

langkah atau cara agar soal dapat terpecahkan dan mendapatkan jawaban yang

benar. Kerjasama diukur melalui teknik observasi dengan menggunakan

instrumen lembar observasi kerjasama yang disusun berdasarkan

indikator-indikator keterampilan kooperatif. Indikator-indikator-indikator keterampilan kooperatif

disusun berdasarkan kategori kerjasama yang dikemukakan oleh Johnson (2010:

28), kategori kerjasama meliputi: usaha untuk mencapai, hubungan interpersonal

positif, dan kompetensi sosial. Indikator keterampilan kooperatif dari kategori

usaha untuk mencapai adalah melaksanakan tugas yang diberikan dan

menyelesaikan tugas tepat waktu, indikator keterampilan kooperatif dari kategori

hubungan interpersonal positif adalah kepedulian terhadap kesulitan sesama

anggota kelompok dan menghargai pendapat orang lain, indikator keterampilan

kooperatif dari kategori kompetensi sosial adalah memberikan ide atau pendapat

dalam kelompok dan berada dalam kelompok. Hasil belajar adalah kemampuan

yang dimiliki seseorang atau perubahan tingkah laku seseorang setelah menerima

pengalaman belajar atau melakukan proses belajar. Dalam penelitian ini hasil

belajar matematika siswa diperoleh dari penilaian formatif melalui tes tertulis

berbentuk pilihan ganda.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru matematika yang mengajar

kelas 4 SD Negeri 04 Bawen. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan

penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara

partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung

(3)

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008:16), model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dengan melalui beberapa

siklus tindakan dan terdiri dari tiga komponen yaitu yaitu perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (action) dan observasi (observation), dan refleksi

(reflection). Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan,

dengan harapan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan

dan perbaikan yang ingin dicapai.

Gambar 2

Skema Rencana Tindakan Model Spiral dari Kemmis dan Taggrat

Selanjutnya perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi dapat

diuraikan dalam penjelasan sebagi berikut:

1. Perencanaan

Sebelum menyusun perencanaan, calon peneliti melakukan pengamatan

terlebih dahulu pada kelas yang akan diteliti. Pengamatan ini bertujuan agar calon

peneliti mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya di dalam kelas.

(4)

dirumuskan menjadi masalah penelitian. Setelah mengetahui rumusan

masalahnya, maka calon peneliti menyusun perencanaan tindakan.

Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan

sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Pengamatan)

Pelaksanaan tindakan adalah kegiatan mengimplementasikan perencanaan

tindakan yang sudah disiapkan. Dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan yang

dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Setiap siklus

terdiri dari dua pertemuan. Dalam setiap pertemuan akan dilakukan observasi

(pengamatan) terhadap keterlaksanaan sintak pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) dan kerjasama siswa dalam kelompok.

3. Refleksi

Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan

hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari

kaitan yang satu dengan yang lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil

penelitian yang telah ada dan relevan.

3.3.1 Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I terdiri dari perencanaan siklus I, pelaksanaan tindakan dan

pengamatan/observasi siklus I, dan refleksi.

a. Perencanaan siklus I

Kegiatan perencanaan siklus I dalam penelitian ini adalah merancang

tindakan pembelajaran matematika di kelas 4. Meminta ijin kepada pihak sekolah

untuk melakukan penelitian, kemudian berkonsultasi dengan pihak sekolah dan

guru mengenai tanggal pelaksanaan tindakan siklus I. Berkonsultasi dengan guru

mengenai pokok bahasan yang akan diajarkan sesuai dengan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan oleh peneliti. Meminta data siswa

dan berkonsultasi dengan guru mengenai karakteristik siswa sebagai dasar dalam

(5)

antara siswa yang kemampuannya di atas rata-rata dengan siswa yang

kemampuannya di bawah rata-rata. Membuat RPP untuk dua kali pertemuan.

Menyiapkan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda, soal diskusi pada setiap

pertemuan, lembar observasi guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

Numbered Heads Together, dan lembar observasi kerjasama. Lembar observasi

guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan sintak

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Sedangkan lembar observasi

kerjasama disusun berdasarkan indikator kerjasama siswa. Persiapan yang terakhir

adalah menyiapkan nomor dan alat peraga yang dibutuhkan.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) berdasarkan RPP yang telah disusun. Tindakan

pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama dua kali pertemuan atau 4 x 35

menit. Pertemuan pertama sampai pertemuan kedua akan dilaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Langkah-langkah

pembelajaran NHT dilaksanakan pada pertemuan pertama sampai pertemuan

kedua dengan langkah-langkah yang sama pada setiap pertemuannya.

langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran.

b) Guru melakukan apersepsi terkait dengan materi

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Guru menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT).

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Siswa memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru.

b) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan.

(6)

c) Siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok secara heterogen. Setiap

kelompok terdiri 4-5 orang.

d) Siswa diberikan lembar soal diskusi.

e) Siswa bekerjasama dan berdiskusi tentang jawaban dari soal yang

diberikan.

f) Siswa yang masih mengalami kesulitan dibimbing oleh guru.

g) Siswa dengan nomor tertentu dipanggil oleh guru untuk menjawab atau

melaporkan hasil diskusi.

h) Siswa dengan nomor yang sesuai dari setiap kelompok maju ke depan

untuk menjawab atau melaporkan hasil diskusi.

i) Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya apabila

ada yang kurang jelas atau mengomentari jawaban teman apabila ada yang

kurang tepat.

Konfirmasi

j) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang materi yang belum jelas.

k) Siswa memperhatikan guru meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penguatan.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa menerima penghargaan dari guru atas hasil pembelajaran yang telah

dicapai.

b) Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran.

c) Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

d) Siswa menerima tindak lanjut berupa PR.

e) Siswa menperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Dalam pelaksanaan tindakan juga disertai dengan pengamatan terhadap

keterlaksanaan sintak pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan

kerjasama siswa saat belajar kelompok. Disini peneliti meminta bantuan observer

(7)

di dalam kelas, observer mencatat hasil-hasil temuan pada lembar observasi yang

sudah tersedia.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi, pengamat menganalisis informasi-informasi yang

diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan yang sudah dilakukan. Hasil analisis

akan digunakan sebagai refleksi. Tahap refleksi meliputi:

1. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah dilakukan.

2. Menganalisis hambatan dan kelebihan dalam proses pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT).

3. Merencanakan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada

siklus I.

3.3.2 Tindakan Siklus II

Pada tindakan siklus II, kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan sama

seperti pada tindakan siklus I hanya saja tindakan siklus II merupakan

penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan dari siklus sebelumya.

Tindakan siklus II terdiri dari perencanaan siklus II, pelaksanaan tindakan dan

pengamatan/observasi siklus II, dan refleksi.

a. Perencanaan siklus II

Kegiatan perencanaan siklus II dalam penelitian ini adalah membuat RPP

untuk empat kali pertemuan. Menyiapkan soal evaluasi berbentuk pilihan

ganda, soal diskusi pada setiap pertemuan, lembar observasi guru dan siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran Numbered Heads Together, dan lembar

observasi kerjasama.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua kali pertemuan atau 4 x

35 menit. Pertemuan pertama sampai pertemuan kedua akan dilaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Langkah-langkah

pembelajaran NHT dilaksanakan pada pertemuan pertama sampai pertemuan

(8)

langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran.

b) Guru melakukan apersepsi terkait dengan materi

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Guru menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT).

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Siswa memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru.

b) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan.

Elaborasi

c) Siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok secara heterogen. Setiap

kelompok terdiri 4-5 orang.

d) Siswa diberikan lembar soal diskusi.

e) Siswa bekerjasama dan berdiskusi tentang jawaban dari soal yang

diberikan.

f) Siswa yang masih mengalami kesulitan dibimbing oleh guru.

g) Siswa dengan nomor tertentu dipanggil oleh guru untuk menjawab atau

melaporkan hasil diskusi.

h) Siswa dengan nomor yang sesuai dari setiap kelompok maju ke depan

untuk menjawab atau melaporkan hasil diskusi.

i) Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya apabila

ada yang kurang jelas atau mengomentari jawaban teman apabila ada

yang kurang tepat.

Konfirmasi

j) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang materi yang belum jelas.

k) Siswa memperhatikan guru meluruskan kesalahpahaman dan

memberikan penguatan.

(9)

a) Siswa menerima penghargaan dari guru atas hasil pembelajaran yang

telah dicapai.

b) Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran.

c) Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan.

d) Siswa menerima tindak lanjut berupa PR.

e) Siswa menperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Dalam pelaksanaan tindakan juga disertai dengan pengamatan terhadap

keterlaksanaan sintak pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan

kerjasama siswa saat belajar kelompok. Peneliti meminta bantuan observer

untuk melakukan pengamatan. Ketika mengamati seluruh kegiatan

pembelajaran di dalam kelas, observer mencatat hasil-hasil temuan pada

lembar observasi yang sudah tersedia.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi, pengamat menganalisis informasi-informasi yang

diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan yang sudah dilakukan. Hasil

analisis data akan digunakan sebagai refleksi. Tahap refleksi meliputi:

1. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah dilakukan.

2. Menganalisis hambatan dan kelebihan dalam proses pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT).

3. Merencanakan tindak lanjut siklus selanjutnya untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus II. Perencanaan siklus II dilakukan apabila pada

siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data Keterlaksanaan Sintak

Teknik pengumpulan data keterlaksanaan sintak adalah teknik non tes atau

observasi. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan sintak

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Observasi

(10)

NHT sudah sesuai dengan sintak atau belum. Selain itu, dilakukan juga

pengamatan terhadap respon siswa saat mengikuti pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT). Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan observer atau guru lain untuk

melakukan pengamatan.

b. Teknik Pengumpulan Data Kerjasama dan Hasil Belajar

Teknik mengumpulan data untuk kerjasana dan hasil belajar adalah

dengan menggunakan teknik tes dan non tes (observasi). Tes digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT). Tes diberikan kepada siswa pada

pertemuan kedua pada setiap siklus. Sedangkan teknik non tes (observasi)

digunakan untuk mengukur kerjasama siswa saat melakukan diskusi kelompok.

Observasi terhadap kerjasama siswa dilakukan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes hasil belajar. Lembar observasi dan lembar tes hasil belajar disusun

berdasarkan indikator kerjasama, sintaks metode dan prosedur penyusunan butir soal.

3.4.2.1Lembar Observasi

Untuk membuat lembar observasi kerjasama, peneliti terlebih dahulu

menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi disusun berdasarkan kategori kerjasama yang

dikemukakan oleh Johnson (2010: 28), yaitu: usaha untuk mencapai, hubungan

interpersonal positif, dan kompetensi sosial. Berdasarkan ketiga kategori tersebut,

peneliti menjabarkannya menjadi 6 indikator keterampilan kooperatif. Dalam

melakukan pengukuran kerjasama siswa, observasi kerjasama mencakup 6 item

pernyataan. Setiap item pernyataan menggunakan rating scale, karena dengan

skala ini data yang diperoleh berupa angka. Jawaban dapat dibuat skor 1,2,3,4.

(11)

Tabel 4

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Kerjasama

No. Kategori Indikator

1. Usaha untuk

mencapai

Mengerjakan tugas yang diberikan

Menyelesaikan tugas tepat waktu

2.

Hubungan

interpersonal

positif

Kepedulian terhadap kesulitan sesama

anggota kelompok

Menghargai pendapat teman

3. Kompetensi

sosial

Memberikan ide atau pendapat dalam

kelompok

Berada dalam kelompok

Jumlah

Catatan: Skor diisi dengan angka 1, 2, 3, dan 4 dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Mengerjakan tugas yang diberikan

(1) Tidak mengerjakan tugas yang diberikan

(2) Kadang-kadang mengerjakan tugas yang diberikan

(3) Melaksanakan tugas tetapi kurang bertanggungjawab karena hanya

menyalin pekerjaan teman

(4) Selalu melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab

2. Menyelesaikan tugas tepat waktu

(1) Tidak menyelesaikan tugas dan tidak tepat waktu

(2) Menyelesaikan tugas tapi tidak tepat waktu

(3) Menyelesaikan tugas tepat waktu tetapi masih terdapat jawaban yang

salah

(4) Menyelesaikan tugas tepat waktu dengan benar

(12)

(1) Tidak peduli dengan kesulitan sesama anggota kelompok

(2) Peduli tapi tidak mebantu menyelesaikannya

(3) Peduli dan membantu menyelesaikannya tetapi salah atau kurang tepat

(4) Peduli dan membantu menyelesaikannya dengan benar

4. Menghargai pendapat teman

(1) Tidak memperhatikan dan tidak merespon pendapat teman

(2) Memperhatikan tapi tidak merespon pendapat teman

(3) Memperhatikan dan kadang-kadang merespon pendapat teman

(4) Memperhatikan dan selalu merespon pendapat teman

5. Memberikan ide atau pendapat dalam kelompok

(1) Sibuk sendiri dan tidak mengeluarkan pendapat

(2) Memperhatikan tetapi tidak mengeluarkan pendapat

(3) Kadang-kadang mengeluarkan pendapat

(4) Aktif mangeluarkan pendapat

6. Berada dalam kelompok

(1) Kadang-kadang berada dalam kelompok dan tidak ikut berpartisipasi

(2) Berada dalam kelompok tapi tidak ikut berpartisipasi

(3) Berada dalam kelompok tapi kadang-kadang berpartisipasi

(4) Berada dalam kelompok dan selalu ikut berpartisipasi

Untuk mengetahui skor kerjasama setiap siswa dalam kerja kelompok,

maka digunakan rumus sebagai berikut:

Nilai kerjasama siswa = 𝛴 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝛴 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

Kategori kerjasama diperoleh melalui = 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

= 24−6 3 = 18

3 = 6

Sehingga diperoleh:

(13)

Skor 12 - 17 = kerjasama sedang

Skor 18 - 24 = kerjasama tinggi

Lembar observasi dibuat berdasarkan kisi-kisi observasi guru dalam

menerapkan pembelajaran NHT. Lembar observasi guru dalam menerapkan

pembelajaran NHT berisi item-item tentang langkah-langkah pembelajaran NHT.

Berikut ini adalah kisi-kisi observasi guru dalam menerapkan pembelajaran NHT:

Tabel 5

Kisi-Kisi Observasi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran NHT

No. Kegiatan Indikator

1. Awal a. Guru menyiapkan siswa agar siap mengikuti pembelajaran

b. Guru memberi apersepsi yang terkait dengan materi yang akan diajarkan

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

d. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran NHT

kepada siswa

2. Inti Eksplorasi

a. Guru menjelaskan materi kepada siswa yang didukung dengan penggunaan alat peraga bangun ruang.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami. Elaborasi

f. Guru mengarahkandan membimbing siswa untuk saling

bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok

g. Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu untuk

mempresentasikan hasil diskusinya

h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari

kelompok lain untuk bertanya atau mengomentari tentang jawaban yang disampaikan oleh siswa yang presentasi Konfirmasi

i. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi

penguatan

3. Akhir a. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dan

(14)

b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

2.4.2.2Instrumen Hasil Belajar

Untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran NHT adalah dengan memberikan soal tes pada pertemuan ketiga

tiap siklus. Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi soal tiap siklus. Berikut ini

adalah kisi-kisi soal siklus I dan siklus II:

Tabel 6

Kisi–Kisi Instrumen Evaluasi Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri 04 Bawen Tahun Pelajaran 2015 /2016

Siklus I Standar Kompetensi :

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar 6.3 Penjumlahan pecahan

No. Indikator Nomor Soal

1 Melakukan operasi hitung penjumlahan pecahan berpenyebut sama

1, 2, 3,4,5,12,13,14,15

2 Membulatkan pecahan desimal ke satuan terdekat

6,7,8,9, 10,11,

3 Melakukan operasi penjumlahan pecahan desimal

16, 17,18,22,23, 24, 28,29

4 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan pecahan

19,20,21,25,26,27,30

(15)

Tabel 7

Kisi–Kisi Instrumen EvaluasiMatematika Siswa Kelas 4 SD Negeri 04 Bawen Tahun Pelajaran 2015 /2016

Siklus II Standar Kompetensi :

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar 6.4 Pengurangan Pecahan

No. Indikator Nomor Soal

1 Melakukan operasi hitung pengurangan pecahan berpenyebut sama

1, 2, 3,4,5, 11,16,17,18

2 Membulatkan pecahan desimal ke satuan terdekat

6,7,8,9, 12,

3 Melakukan operasi pengurangan pecahan desimal

10, 13, 14,15, 20,21,25, 28,29

4 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pengurangan pecahan

19, 22,23,24 ,26,27,30

Jumlah 30

Untuk mengetahui hasil belajar matematika pada siswa, digunakan teknik

menilai hasil tes evaluasi siswa sebagai berikut :

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100

2.4.2.3 Dokumentasi

Metode dukumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen rapat, surat kabar,

majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206).

Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto dalam berlangsungnya

kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II sebagai bukti bahwa peneliti sudah

(16)

dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas 3.4.3.1 Validitas Instrumen

Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui

kelayakan instrumen penelitian. Priyatno (2009 : 97 ) mengemukakan bahwa

instrumen dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur.

Dalam penelitian ini, uji validitas tes dihitung dengan cara

mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan

keseluruhan yang diperoleh. Menurut Azwar (2011: 30) batasan yang digunakan

untuk menentukan validitas instrumen dalam penelitian adalah 0.20, dengan

ketentuan sebagai berikut:

r< 0,20 : Tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang

0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi

0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna

Uji validitas masing-masing soal dalam instrumen tes dilihat dari korelasi

antara skor-skor butir soal dengan skor totalnya. Validitas butir soal dihitung

dengan menggunakan program Statistical Package For The Social Science (SPSS)

versi 16.0.

3.4.3.2Reliabilitas Instrumen

Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada

penelitian ini menggunakan rumus alpha – Cronbach.Reliabilitas menunjuk pada

suatu pengertian bahwa suatu instrumen apat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah dianggap baik.Reliabel

artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas

instrumen dengan menggunakan teknik Crobach’s Alpha dengan memakai

program SPSS 16.0 for windows .Menurut Sekaran ( dalam Priyatno , 2009 :98 )

(17)

< 0,6 : Reliabilitas kurang baik

0,6 – 0,8 : Reliabilitas dapat diterima

> 0,8 : Reliabilitas baik

3.5 Indikator Kinerja 3.5.1 Indikator Proses

Indikator ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian proses

pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa pada penerapan pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT). Pembelajaran dapat dikatakan baik jika semua

langkah-langkah pembelajaran NHT dilaksanakan oleh guru.

3.5.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri

04 Bawen mata pelajaran matematika dengan penerapan pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah sebagai berikut:

1) Ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dengan

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat

mencapai ≥80%.

2) Kerjasama siswa dalam mata pelajaran matematika dengan pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan patokan rata-rata

≥75,00 dari jumlah keseluruhan siswa berdasarkan hasil observasi kerjasama. 3.6 Teknik Analisi Data

Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis

deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan

skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu

membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data

kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa

kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif

komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai

Gambar

 Gambar 2 Skema Rencana Tindakan Model Spiral dari Kemmis dan Taggrat
Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Kerjasama
Tabel 5 Kisi-Kisi Observasi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran NHT
KisiTabel 6 –Kisi Instrumen Evaluasi Matematika Siswa Kelas 4
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/BM-02/POKJA/2015 tanggal 16 April 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan (Hot Mix)

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di

Jika secara visual tidak nampak adanya suatu bentuk fungsional yang terbaik yang menunjukkan hubungan tersebut secara jelas , maka kita perlu melakukan analisis regresi dengan

Belakangan ini ada yang menarik dari berbagai buku‐buku informatika, terutama bagi mereka  yang  menekuni  bidang  sistem  informasi  dan  teknologi  informasi. 

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

MELALUI JALUR SELEKSI BERSAMA UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN AKADEMIK 2016/2017.. PROGRAM STUDI : D3

Hasil penelitian Rini Budhiarti (2007:6) [4] menunjukkan bahwa di SD pun juga ditemui miskonsepsi cahaya antara lain sebanyak 52 % siswa berpendapat cahaya

HARAPAN MANUSIA AKAN KEKUATAN ALLAH SWT DAN GAIB PADA RAJAH DALAM TRADISI TERBANGAN DI KABUPATEN BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu