• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPATUHAN 1. Defenisi Kepatuhan - Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPATUHAN 1. Defenisi Kepatuhan - Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEPATUHAN 1. Defenisi Kepatuhan

Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan

nasehat medis atau kesehatan. Dengan menggambarkanpenggunaan obat sesuai

petunjuk pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar

(Siregar, 2006).

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang artinya taat. Kepatuhan adalah

perilaku pasien dalam melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang

disarankan dokter atau orang lain (Arisman, 2004).

2. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi zat besi

Menurut anggreni (2008) mengutip dari sackett bahwa mendefinisikan

kepatuhan pasien sebagai sejauhmana perilaku individu sesuai dengan ketentuan

yang diberikan oleh profesinal kesehatan.

Menurut Evawany (2010), kepatuhan tersebut dapat dilihat dari tepatnya ibu

hamil mengkonsumsi tablet zat besi :

1. Dosis yang tepat untuk memulai suplementasi zat besi dengan dosis

30mg/hari (1tablet) selama 90 hari setelah kehamilam 12 minggu

kehamilan (awal trimester II).

2. Waktu pemberian tablet zat besi mempunyai toleransi terbaik bila

(2)

3. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi

Kepatuhan sulit diukur karena tergantung pada banyak faktor, diantaranya

dapat dilihat sikap dan tindakan.

1. Sikap

Sikap adalah merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak dapat

langsung dilihat hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

tertutup (Notoatmodjo,2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu :

a. Menerima (Receiving)

Diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang

diberikan(objek).

b. Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan.

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain

terhadap suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang lebih dipilihnya dengan segala

(3)

2. Tindakan

Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi suatu

perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus

dalam bentuk nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas

dalam bentuk tindakan atau praktek dengan mudah dapat diamati oleh orang lain

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), Ada empat tingkatan tindakan adalah sebagai

berikut :

a. Prepepsi (Perception)

Mengenal dan memiliki berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

diambil.

b. Respon terpimpin (Guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.

c. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis

atau sesuatu itu merupakan kebiasaan.

d. Adaptasi (Adaptation)

Suatu praktek yang sudah berkembang dengan baik artinya tindakan sudah

dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

B. TABLET ZAT BESI 1. Defenisi Tablet zat besi

Zat besi (Fe) merupakan mikro elemen essensial bagi tubuh yang diperlukan

dalam sintesa hemoglobin. Konsumsi tablet zat besi sangat berkaitan dengan

(4)

dialami ibu hamil disebabkan oleh kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi yang

tidak baik ataupun cara mengonsumsi yang salah sehingga menyebabkan

kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu (Yenni, 2007).

Zat besi penting karena membantu sel darah merah membawa oksigen di

dalam darah. Kekurangan dapat menyebabkan anemia. Dosis yang disarankan

ialah 30 mg perhari. Pada ibu hamil, sel darah merah bertambah sampai 30%. Hal

ini berarti tubuhnya memerlukan tambahan zat besi. Setiap ibu hamil

membutuhkan tambahan sebesar 700-800 mg zat besi (Muliarini, 2010).

Sumber makanan yang mengandung zat besi tinggi dapat diperoleh dari

hewani terutama hati. Oleh karena itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk banyak

mengkonsumsi hati. Meskipun daging, telur, kacang - kacangan dan sayuran

berwarna hijau tua juga banyak mengandung zat besi, tetapi jumlah kandungan zat

besinya relative sedikit (Muliarini, 2010).

2. Fungsi tablet zat besi

Menurut Prasetyono (2009), ada beberapa fungsi dari tablet zat besi adalah

Zat besi berfungsi untuk memelihara kahamilan. Ibu hamil yang kekurangan. zat

besi dapat terganggu proses persalinannya dan bisa terjadi perdarahan sehabis

persalinan. Zat besi juga penting saat menyusui. Zat besi pada masa menyusui

banyak. dikeluarkan melalui keringat, air seni, kulit, dan air susu.Ibu menyusui,

setidaknya, membutuhkan 1mg zat besi setiap hari selama 6 bulan menyusui agar

tubuh ibu tidak terganggu dan mutu ASI tetap baik. Kekurangan zat besi berat

pada ibu hamil meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil. Hal ini berarti

mengancam keselamatan anak yang dikandungnya. Meningkatkan intelegensi

(5)

3. Komposisi zat besi di dalam tubuh

Menurut Angreni (2008), jumlah zat besi di dalam tubuh seseorang berkisar

antara 3 – 5 gr tergantung dari jenis kelamin, berat badan dan haemoglobin. Besi

di dalam tubuh terdapat dalam haemoglobin sebanyak 1,5 – 3,0 gr dan sisa

lainnya terdapat di dalam plasma dan jaringan. Di dalam plasma besi terikat

dengan protein yang disebut “transferin” yaitu sebanyak 3 – 4 gr. Sedangkan

dalam jaringan berada dalam suatu status esensial dan bukan esensial. Disebut

esensial karena tidak dapat di pakai untuk pembentukan Hb maupun keperluan

lainnya.

4. Jenis – jenis makanan yang kaya zat besi

Menurut Hannah dan Rosemary (2005), ada beberapa jenis makanan yang

kaya zat besi sebagai beikut :

1. Daging sapi kurus, domba, dan hati

2. Ayam atau daing kalkun

3. Sardin

4. Roti gandum

5. Lentil merah, kapri, buncis, kacang merah

6. Sayuran berdaun-brokoli,ercis,kubis keriting,daun bawang,bayam

7. Kacang mete,biji bunga matahari

8. Buah-buahan kering-aprikot,prune,kurma

9. Kentang panggang

(6)

5. Tabel rata-rata kebutuhan zat besi pada wanita hamil

Menurut prasetyono (2009), rata–rata kebutuhan zat besi pada wanita hamil

Umur

6. Dosis dan cara pemberian tablet zat besi pada ibu hamil

Tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis dan cara yang

ditentukan yaitu :

a. Dosis pencegahan

Diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan Hb. Dosis yaitu 1 tablet

(60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90

hari masa kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu memeriksa

kehamilan (KI).

b. Dosis pengobatan

Diberikan pada sasaran (Hb < ambang batas ) yaitu bila kadar Hb < 11 gr %

pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilannya (Anggreni, 2008).

C. ANEMIA

1. Defenisi Anemia

Anemia adalah berkurangnya haemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah

(7)

oksigen keseluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen.

Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme (Eva, at all,

2010).

Wanita hamil memiliki volume darah yang lebih besar, tetapi lebih encer,

sehingga mengalami penurunan (Musbikin, 2007).

Biasanya wanita tidak hamil mempunyai hemoglobin normal sebesar 12 – 15

gr %. Dan wanita hamil juga biasanya memiliki hemoglobin sebesar 12 – 15 gr %.

Namun ibu hamil memiliki resiko lebih besar untuk menderita anemia. Biasanya

kondisi ibu hamil yang anemia adalah yang mempunyai Hb < 11 gr % pada

trimester I dan III atau kadar Hb < 10,5 gr % pada trimester II. Karena ada

perbedaaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi

pada trimeste II ( Pujiningsih, 2010).

2. Tanda – tanda anemia adalah

Menurut Muliarini (2010) tanda-tanda anemia adalah :

1. Kulit pucat

2. Rasa lelah berkepanjangan

3. Napas pendek

4. Kuku mudah patah dan pecah

5. Sakit kepala sebelah depan terus menerus terutama muncul pada

trimester II

3. Klasifikasi anemia

Menurut Eva, at all (2010) anemia diklasifikasikan sebagai berikut :

(8)

- Hb 9-10 g% Anemia Ringan

- Hb 7-8 g% Anemia Sedang

- Hb < 7 g% Anemia Berat

4. Cut of point (penentuan ambang batas)

Menurut Evawani (2010), ada beberapa cut of point (penentuan ambang

batas) anemia pada ibu hamil berdasarkan kadar Hb :

a. Trimester I : kadar Hb 11,0 gr/dl

b. Trimester II : kadar Hb 10,5 gr/dl

c. Timester III : kadaR Hb 11,0 gr/dl

5. Jenis anemia dalam kehamilan

Dalam kehamilan ada beberapa klasifikasi anemia yaitu :

a. Anemia Defisiensi Zat Besi

Penyebab dari anemia defisiensi besi yaitu kurang gizi, kurang zat besi,

kehilangan banyak darah dan juga adanya penyakit kronis lainnya untuk

pengobatan maka ibu hamil biasanya di beri zat besi oleh dokter agar tidak

menemia.

b. Anemia Megabolistik

Penyebabnya adalah kekurangan asam folat. Asam folat terkandung dalam

vitamin B12. Sangat jarang apabila ibu hamil kekurangan vitamin ini karena

penyebab anemia megabolistik ini adalah malnutrisi dan infeksi yang kronik.

c. Anemia Hipoplastik

Anemia ini disebabkan karena tidak berfungsinya dengan baik orgen

(9)

anemia ini memerlukan pemeriksaaan diantaranya pemeriksaaan darah tepi

lengkap, pemeriksaan fungsi sternal dan pemeriksaan retikulosit. Pengobatannya

dengan terapi obat-obatan atau transfusi darah.

d. Anemia Hemolitik

Disebabkan karena pemecahan sel darah merah yang lebih cepat

pembuatannya. Gejala utamanya adalah anemia dengan kelainan ambaran darah,

kelelahan, kelemahan serta komplikasi alat-alat vital. Pengobatannya bisa dengan

transfusi darah dan terapi obat-obatan.

6. Akibat anemia pada ibu hamil

Menurut Eva, at all ( 2010) anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan :

1. Perdarahan saat persalinan karena luka akibat persalinan sulit menutup

2. Meninggal saat persalinan

3. Meningkatkan resiko persalinan prematur

4. Berat bayi rendah

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a secara ex- officio dijabat oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

Kesulitan internal guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu: (1) kesulitan perancangan seperti sulitnya guru PPKn dalam

[r]

RANDU AGUNG JAYA DI

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan rope jump dan squat jump dengan metode interval terhadap daya ledak otot tungkai pada pemain bola

penelitian yang akan saya lakukan yaitu pada variabel terikat yaitu kecerdasan emosional sedangkan perbedaannya terdapat pada variable bebas yaitu tingkat

Apakah terdapat perbedaan dari Agency Cost pada BUMN sebelum. dan

The objective of the experiment was to figure out the optimum amount of ingredients to produce nata de coco with desirable thickness, lightness, and hardness