• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kebutuhan filter pasif untuk mengurangi gangguan harmonisa dan perbaikan faktor daya menggunakan Second Order Damped (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kebutuhan filter pasif untuk mengurangi gangguan harmonisa dan perbaikan faktor daya menggunakan Second Order Damped (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban

tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkannya

adalah turunnya efisiensi energi listrik dan rendahnya kualitas daya dari sistem. Ini

disebabkan tingginya kandungan harmonisa dan rendahnya faktor daya karena

meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan

pada peralatan diantaranya transformator, mesin-mesin berputar, switchgear,

kapasitor bank dan relay-relay proteksi. Peralatan-peralatan ini mengalami rugi-rugi

dan pemanasan yang berlebihan [1,2].

Idealnya energi listrik disalurkan ke beban mempunyai gelombang sinusoidal.

Dalam kenyataan terjadi perubahan bentuk gelombang, karena penggunaan beban

listrik terutama beban-beban non linier semakin banyak. Beban non linier

menyebabkan arus yang mengalir pada beban-beban tersebut menjadi tidak sama

dengan bentuk gelombang tegangannya yang sinusoidal. Distorsi gelombang ini

disebabkan oleh berbagai peralatan elektronika yang menggunakan komponen

semikonduktor bekerja sebagai saklar.

Sistem tenaga listrik dirancang untuk beroperasi pada frekuensi 50 Hz atau

(2)

i

i

ataupun tegangan yang frekuensinya merupakan kelipatan 50 Hz atau 60 Hz.

Frekuensi 50 Hz dan 60 Hz ini disebut frekuensi fundamental dan kelipatannya

disebut frekuensi harmonisa. Gelombang dengan frekuensi harmonisa ini

menumpang pada gelombang aslinya yang sinusoidal, sehingga menghasilkan

gelombang yang cacat. Bentuk gelombang yang tidak sinusoidal ini merupakan

jumlah antara gelombang sinusoidal sesaat dengan gelombang harmonisanya.

Sebagai contoh, jika frekuensi tegangan sumber adalah 50 Hz, maka frekuensi

harmonisa ke-3, ke-5, dan ke-7, masing-masing adalah 150 Hz, 250 Hz dan 350 Hz.

Penyimpangan bentuk gelombang diukur dalam bentuk distorsi harmonisa total

(THD). Persentase Total Harmonics Distortion (THD) adalah jumlah harga efektip

seluruh komponen harmonisa dibagi dengan harga komponen dasarnya.

Faktor daya rendah sebenarnya dapat diatasi dengan memasang kapasitor

bank yang dipasang paralel dengan sistem untuk mengkompensasi daya induktip

akibat pembebanan. Disamping dapat menaikkan tegangan sistem, dapat juga

menurunkan arus yang mengalir pada beban dan dapat menambah beban tanpa perlu

membangun jaringan baru. Adanya kapasitor menimbulkan permasalahan baru yaitu

sumber harmonisa dalam sistem dapat berinteraksi dengan kapasitor bank dan

induktansi sistem, sehingga menimbulkan arus yang besar ketika terjadi resonansi.

Resonansi timbul apabila reaktansi induktif dari sistem dan reaktansi

kapasitif dari kapasitor bank sama besarnya pada salah satu frekuensi harmonisa

(3)

i

i

pada frekuensi tinggi reaktansinya menjadi kecil. Apabila muncul tegangan dan arus

harmonisa yang besar melewati ratingnya kapasitor dapat gagal beroperasi. Hal ini

terjadi karena kapasitor yang mulanya berfungsi sebagai penampung arus harmonisa

dan perbaikan faktor daya menjadi tidak berfungsi dan menimbulkan panas yang

berlebihan.

Dalam Gambar 1.1 [3] menunjukkan tegangan dan arus dalam jaringan

dengan adanya harmonisa dan tanpa harmonisa

(4)

i

i

Bila tidak ada harmonisa dalam sistem, gelombang masukan berbentuk sinusoidal

(A1) akan menghasilkan gelombang yang sinusoidal (A2). Bila gelombang sinusoidal

dan gelombang non sinusoidal (B2) masuk kedalam jaringan, kemudian kedua

gelombang dari jaringan ini masuk kedalam beban non linier, maka akan

menimbulkan gelombang berbentuk non sinusoidal (B1 dan B3). Akibat dari

gelombang non sinusoidal dapat menimbulkan gangguan tegangan dan arus dalam

sistem

Untuk mengatasi permasalahan akibat penggunaan beban non linier dapat

digunakan filter yang dinamakan Second Order Damped. Filter ini adalah rangkaian

resistor dan induktor diparalel dan diseri dengan kapasitor. Dengan demikian filter

dapat berfungsi untuk mengurangi harmonisa dan juga sekaligus untuk perbaikan

faktor daya.

Dari uraian diatas peneliti ingin menganalisis dan merancang filter harmonisa

dengan judul: Analisis kebutuhan filter pasif untuk mengurangi gangguan

harmonisa dan perbaikan faktor daya menggunakan Second Order Damped

(Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

Filter Second Order Damped merupakan bagian dari tipe filter pasif yang

dapat berfungsi meminimalisasi arus harmonisa yang timbul pada sistem. Ada dua

(5)

i

i

dialiri arus maksimum yang melaluinya, sedangkan filter shunt hanya dialiri arus

harmonik dan arus fundamental yang jauh lebih kecil dari arus dari sumber sistem.

Adanya perbedaan arus yang besar pada filter seri dibandingkan dengan filter

shunt, maka penggunaan filter shunt menjadi lebih murah dalam pembiayaannya

daripada filter seri untuk efektifitas yang sama. Pada frekuensi dasar filter shunt

dapat berfungsi sebagai pemasok daya reaktif untuk meningkatkan perbaikan faktor

daya, diatas frekuensi yang diinginkan mempunyai impedansi rendah memberikan

jalan ke tanah untuk harmonisa orde tinggi yang dihasilkan oleh beban non-linier [1].

Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan penggunaan filter pasif

antara lain:

a. Gonzales pada tahun 1986 di Canonsburg Mc Graw Edison Power

System Division Of Cooper Industries, yang berjudul “Design of filter to

reduce harmonics distortion industrial power system” dengan beban

linier (Arc Furnace, six pulse rectifier), kapasitor filter belum terpasang

pada sistem. Filter yang dirancang adalah Single Tuned untuk harmonisa

ke 5 dan harmonisa ke 7 menggunakan high pass filter.

b. Chackphed Madtharad dan Mark Mc Granaghan pada tahun 2008 di

Proficial Electricity Authority (PEA) Thailand, yang berjudul ”Harmonic

Filter Design For Induction Furnace Load in 22 kV Distribution System”

(6)

i

i

22 kV) kapasitor belum terpasang pada sistem. Filter yang dirancang

adalah High Pass Filter untuk Harmonisa ke-5, 11dan 13, metode

identifikasi harmonisanya dengan memplot frekuensi respon.

c. Srete Nikolovski, Lajos Jozsa Srete dan Marijan Kalea pada tahun 1999

di Kroasia (Power System of Eastern Croatia), yang berjudul “Harmonic

Analysis Of 110 kV Filter Fasility In power System Of Eastern Croatia

using Easy Power Spectrum Program”. Beban yang digunakan beban

non linier dan kapasitor bank 50 MVAR yang terpasang pada busbar 110

kV. Filter yang dirancang adalah Second Order High Pass Filter untuk

harmonisa ke 3 dan Notch LC Filter untuk harmonisa ke 5 dan 7 yang

dirancang oleh ABB. Metoda identifikasi harmonisa adalah dengan scan

impedansi Easy Power Spectrum Program.

1.2 Perumusan Masalah

Berapa besarkah distorsi harmonisa total (Total Harmonic Distortion) dari

THD arus (THDi) dan THD tegangan (THDv) yang terjadi pada sistem distribusi

tenaga listrik karena penggunaan beban-beban non linier. Dengan pemasangan filter

pasif second order damped, sejauh mana berkurangnya nilai THDi dan THDv pada

sisi tegangan rendah dari transformator distribusi.

1.3 Batasan Masalah

(7)

i

i

a. Analisis harmonisa dilakukan pada sistem distribusi dengan beban 3 fasa

yang seimbang, sehingga analisis dilakukan 1 fasa.

b. Kapasitas transformator yang terpasang adalah 400 kVA, 20kV/400/230

Volt, 50 Hz dan sistem Dyn5.

1.4 Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang filter Second Order Damped

untuk mengurangi harmonisa dan peningkatan faktor daya akibat penggunaan

beban-beban linier dengan menggunakan software MATLAB/SIMULINK.

1.5 Manfaat Penelitian.

Dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan sistem tenaga listrik

khususnya permasalahan harmonisa dalam sistem 3 fasa, mengetahui cara

mengurangi harmonisa serta meningkatkan faktor daya sistem.

1.6 Metodologi Penelitian

Tahapan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengumpulan data sistem dan pengukuran.

b. Melakukan analisis hasil pengukuran berdasarkan literatur.

c. Membuat simulasi sebelum dan sesudah pemasangan filter dengan

menggunakan program MATLAB/SIMULINK

(8)

i

i

1.7 Sistematika Pembahasan

Tesis ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab 1: Pendahuluan yang meliputi latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, sistematika pembahasan dan relevansi.

Bab 2: Teori dasar membahas harmonisa, akibat yang ditimbulkan

harmonisa, filter pasif second order damped dan metode Fourier

untuk analisis harmonisa.

Bab 3. Membahas metodologi penelitian.

Bab 4. Membahas tentang hasil dan analisis.

Bab 5. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran.

1.8 Relevansi

Dengan hasil analisis dan simulasi, akan diketahui keuntungan dan keandalan

menggunakan filter second order damped dalam memfilter harmonisa, sehingga

dapat mengurangi distorsi arus, tegangan harmonisa yang disebabkan oleh

beban-beban non linier pada sistem distribusi tenaga listrik.

Referensi

Dokumen terkait

Agregat halus yang digunakan harus memenuhi persyaratan: ♦ Agregat halus yang dipergunakan dalam campuran beton harus terdiri dari pasir yang asli yang disetujui untuk

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

Keberadaan subjek menjadi tidak stabil ketika anak terpisah dari ibu di mana dijelaskan oleh Lacan bahwa ibu dipersepsikan sebagai bagian diri anak, dan

Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan tepung limbah wortel dalam ransum dengan taraf 6% tidak merubah komposisi nutrisi ransum sehingga tidak memberikan pengaruh

Mengingat pentingnya menjaga kawasan hutan mangrove di pesisir desa sei.nagalawan maka kemudian kelompok mendorong Pemerintah Desa pada tahun 2006 untuk menerbitkan regulasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan sejauh mana penerapan metode Mind Mapping dengan materi iman kepada Allah dapat meningkatkan hasil belajar pada

Perang Padri di Minangkabau pd awal abad 19, mrpk perttgan kaum lama dan kaum baru. Kaum lama menganut agama Islam yg menyatu dg adat. Sedangkan kaum baru menghendaki reformasi