1. PRE-LAB
1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas?
Molaritas merupakan satuan konsentrasi larutan. Atau konsentrasi molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas dapat dihasilkan dengan mol zat terlarut dibagi dengan liter larutan. Sistem konsentrasi ini berdasarkan pada volume dan dapat dipergunakan secara nyaman dalam prosedur
laboratorium dimana volume larutan adalah kuantitas yang di ukur. (Day Jr, 2010)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut, dan
dilambangkan dalam huruf m. Larutan yang dibuat dalam 1 mol glukosa dalam 1 kg air, dinyatakan sebagai larutan 1 molal glukosa dan disingkat 1 m glukosa. Demikian juga dengan larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,4 mol kalium hidroksida dalam satu kilogram air, dinyatakan sebagai 0,4 molal kalium hidroksida dan disingkat menjadi 0,4 m kalium hidroksida. Dalam perhitungan molalitas terdapat tiga satuan, yaitu mol, kg pelarut, dan molal. (Sumardjo, 2009)
Normalitas adalah banyaknya ekivalen zat terlarut per liter larutan. Normalitas adalah sistem konsentrasi pada volume dalam larutan. Normalitas pada dasarnya adalah molaritas yang dibagi dengan valensi atau daya kimiawi dari suatu
molekul. Normalitas mengukur dengan lebih tepat reaktivitas kimiawi zat-zat dalam larutan (Fried, 2007)
2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), % (v/v), %(b/b), ppm,dan ppb !
Molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v), %(b/b), ppm, dan ppb adalah jenis jenis satuan konsentrasi. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan yaitu molaritas, ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi larutan. Pertama, menggunakan persen campuran (b/v). Menyatakan gram zat terlarut dalam 100 ml larutan. Yang kedua, molaritas yang menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter. Yang ketiga, molalitas satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat di dalam 1000 gr pelarut dengan satuan mol. Keempat, normalitas menyatakan satuan konsentrasi yang sudah diperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Sedangkan %(b/b) adalah persen persen berat. %(v/v) adalah persen volume. (Nugroho, 2016)
Kadar suatu zat atau senyawa dalam suatu sampel bahan atau campuran dalam jumlah yang sangat kecil sangat sulit dalam penulisan. Penulisan angka dibelakang koma maksimal empat angka, angka dibelakangnya biasanya
dihilangkan atau dibulatkan. Tetapi, dalam konteks suatu racun atau logam berat yang misalnya terkandung dalam air yang tercemar, angka yang dihilangkan atau dibulatkan sangatlah berarti nilainya. Untuk menghindari hal hal yang tidak
Sedangkan kadar yang lebih kecil lagi dinyatakan dengan ppb (parts per billion). (Sumardjo, 2009)
3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H2SO4 dari larutan pekatnya!
Pada proses pengenceran HCl, dapat dilakukan dengan mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Pada proses ini, mol zat terlarut konstan dan hanya volumenya yang berubah. Atau dapat disimpulkan bahwa untuk mengencerkan HCl dari larutan pekatnya dapat dilakukan dengan cara menambahkan air ke dalam larutan pekat HCl (Sutresna, 2007).
Pada proses pengenceran, umumnya terjadi pelepasan kalor. Begitu juga pada proses pengenceran H2SO4. Pada proses pengenceran H2SO4, agar kalor dapat diserap dengan aman maka asam pekat H2SO4 dicampur dengan aquades, bukan sebaliknya. Dapat juga disimpulkan bahwa untuk mengencerkan H2SO4 dari larutan pekatnya dapat dilakukan dengan cara menambahkan larutan pekat H2SO4 ke dalam air (Brady, 2008).
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian dan Sifat Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Larutan
(Solution) terdiri atas zat pelarut (Solvent) dan satu atau lebih zat terlarut (Solute). Pelarut adalah medium suatu zat lain melarut. Zat terlarut adalah zat yang
Semakin pekat larutannya, semakin banyak zat yang terkandung di dalam larutan tersebut. (Sumardjo, 2009)
Sifat sifat larutan meliputi asam, basa, dan garam. Suatu larutan dikatakan asam apabila mempunyai pH kurang dari 7. Cuka, jus jeruk, aki adalah larutan asam yang dapat ditemukan didalam kehidupan sehari hari. Sedangkan basa adalah larutan yang memiliki pH lebih dari 7. Soda kue, antaksida, dan boraks jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan larutan basa. (Stoker, 2016)
b. Pengertian Konsentrasi dan Perhitungan dalam Konsep Larutan
Konsentrasi menyatakan jumlah zat terlarut dalam suatu larutan atau pelarut. Untuk perhitungan konsentrasi dapat dilakukan berbagai cara tergantung
tujuannya. Adapun satuan untuk menyatakan konsentrasi adalah molar. Ada beberapa cara untuk menghasilkan konsentrasi, sebagai berikut: (Nugroho, 2016)
Persen Campuran (b/v) menyatakan gram zat terlarut dalam 100 ml larutan. Rumus dari persen campuran adalah (Nugroho, 2016)
Molaritas (M): menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter. Rumus dari molaritas
adalah
(Nugroho, 2016)
Molalitas (m): molalitas menyatakan satuan konsentrasiyang
menyatakan jumlah mol zat yang terdapat di dalam 1000 gr pelarut dengan satuan mol. Rumus dari molalitas adalah
(Nugroho, 2016)
Normalitas (N): menyatakan satuan konsentrasi yang sudah
memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan dengan satuan N
c. Aplikasi Larutan dalam Teknologi Pertanian
3. DIAGRAM ALIR
a. Pembuatan 100ml larutan NaCl 0,1 M
Dihitung konsentrasi larutan yang akan dibuat
NaCl ditimbang menggunakan timbangan analitik
Diletakkan ke dalam gelas beker
Dilarutkan
Dipindahkan ke dalam labu ukur yang berukuran 100 mL
Ditambahkan hingga tanda batas
Dihomogenkan
Aquades secukupnya NaCl 0,585 gram
Aquades
b. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm
NaCl ditimbang menggunakan timbangan analitik
Diletakkan ke dalam gelas beker
Dilarutkan
Dipindahkan ke dalam labu ukur dengan ukuran 100 mL
Ditambahkan hingga tanda batas
DIhomogenkan
c. Pembuatan 100 ml Larutan Etanol 10% (v/v)
Dihitung volume etanol dengan rumus pengenceran
Dipindahkan ke dalam labu takar yang berukuran 100 mL Aquades secukupnya
Hasil
Aquades NaCl 10 mg
Ditambahkan hingga tanda batas
DIhomogenkan
d. Pembuatan 100 ml Larutan Gula 5% (b/v)
Ditimbang sebanyak 5 gram
Diletakkan ke dalam gelas beker
Diaduk hingga larut
Dipindahkan ke dalam labu takar yang berukuran 100 mL
Ditambahkan hingga tanda batas
Dihomogenkan
e. Pembuatan 100 ml Larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%
Diperhitungan konsentrasi HCl 32% dan volume yang dibutuhkan
Dihitung volume HCl yang akan diambil dengan rumus pengenceran
Diletakkan ke dalam labu ukur yang berukuran 100 mL Aquades
Gula Pasir
Hasil
Aquades secukupnya
Aquades
Konsentrasi HCl 32% dalam (M)
Ditambahkan hingga tanda batas
Dikocok hingga homogen
Hasil