• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DAN ANALISIS KELAYAKAN BISNIS P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI DAN ANALISIS KELAYAKAN BISNIS P"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DAN ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

PADA DELIMA BAKERY

Permana Widyapuranta

Teknik Industri

Universitas Islam Bandung

pura.codai@gmail.com

Menjalankan dan mempertahankan suatu kegiatan bisnis merupakan hal yang akan sulit dilakukan oleh para pengusaha jika tidak memiliki suatu inovasi atau perencanaan kegiatan bisnis yang baik. Hal tersebut sangat penting untuk dilakukanagar produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut berkualitas dan yang paling utama sesuai dengan tujuan perusahaan adalah mencapai keuntungan yang besar. Selain inovasi dan perencanaan yang baik dari para pengusaha, perlu kiranya melakukan suatu evaluasi terhadap kegiatan bisnis yang telah dilakukan selama ini, hal ini penting dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Langkah evaluasi yang dilakukan pada perusahaan Delima Bakery adalah dengan melakukan evaluasi terhadap beberapa aspek seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek finansial. Berdasarkan hasil eveluasi dari berbagai aspek tersebut, maka dapat diambil suatu keputusan bahwa kegiatan bisnis Delima Bakery layak untuk dijalankan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai IRR yaitu sebesar 58.53 % dengan begitu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilanjutkan. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap berbagai aspek, diharapkan perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik lagi, serta dapat menentukan perencanaan kegiatan bisnis yang tepat sehingga perusahaan akan semakin berkembang lagi.

Kata kunci: perencanaan kegiatan bisnis, inovasi, evaluasi kegiatan bisnis, IRR

1.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia perindustrian sedang mengalami kemajuan yang pesat dan merupakan salah satu faktor pendorong bagi para pengusaha untuk memulai suatu usaha misalnya di bidang olahan makanan, minuman, dan lain sebagainya. Namun untuk menjalankan bisnis di lingkungan perindustrian yang penuh tantangan, ancaman, dan resiko tentunya seorang pengusaha harus mampu berfikir kreatif dan inovatif. Seorang pengusaha dituntut untuk dapat menganalisis dan mengevaluasi bisnis atau usaha yang dijalankannya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar bisnis yang dijalankannya dapat bertahan dan bersaing di lingkungan industri yang penuh dengan persaingan.

Pada masa kini masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan dirinya, hal itu dapat terlihat dengan memperhatikan kandungan gizi yang terkandung dalam makanan pengganti selain nasi yang akan

dikonsumsi. Dengan tingginya nilai kesadaran akan gizi menjadikan masyarakat cenderung tidak hanya mencarimakanan pokok penghilang rasa lapar saja, namun

juga mencari ragam cita rasakuliner yang khas, dan mencari kenyamanan dalam suasana berkumpul. Peluangpotensial tersebut banyak dimanfaatkan oleh pebisnis dalam bidang usaha boga. Salah satunya ialah adanya toko roti yang banyak menyediakan makanan-makanan pengganti nasi.

Melihat hal-hal tersebut kini masyarakat banyak yang mulai melirik makanan siap konsumsi yang sehat dan aman bagi tubuh, hal ini dapat terlihat dari jumlah konsumsi roti di kota Bandung khususnya untuk daerah Cisaranten Kulon dan sekitarnya yang terdapat pada Tabel 1.1.

(2)

Berdasarkan Tabel I.1 tersebut, maka dapat terlihat jika masyarakat ditawarkan pilihan konsumsi roti sebagai pengganti nasi oleh para produsen roti sehingga masyrakat menjadi banyak alternatif pilihan dalam mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik. Dari tabel tersebut dapat terlihat jika produsen roti menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penyediaan asupan gizi yang sehat dan tinggi selain makanan pokok.

Dengan melihat faktor tersebut maka Delima Bakery yang merupakan perusahaan home industry yang bergerak di bidang bogadan mulai menjalankan usahanya pada 26 Juni 2011 di daerah Cisaranten Kulon perlu kiranya untuk mulai memikirkan dan mengevaluasi berbagai aspek dalam mengahadapi persaingan yang akan dihadapi, karena aspek-aspek tersebut akan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan kedepannya. Karena dengan kondisi perusahaan saat ini hanya mampu memproduksi roti dalam sehari sebesar 750 buah roti, bila melihat hasil produksi perusahaan dalam sebulan sebesar 22.500 buah roti dan dibandingkan dengan produk terjual dalam sebulan rata-rata sebesar 16.340 buah roti maka akan terdapat produk roti yang tidak terjual sehingga produk-produk tersebut menjadi kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu pentingnya perusahaan untuk melakukan evaluasi.

1.2

Perumusan Masalah

Seiring dengan berubahnya gaya hidup dan pola fikir masyarakat terhadap pola konsumsi makanan dikarenakan dengan tingkat kesibukan dan aktivitas masyarakat yang semakin meningkat dengan didukung oleh kemajuan di berbagai bidang, maka kondisi tersebut menuntut pada segala sesuatu yang praktis dan efisien serta sehat. Salah satunya dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan jadi yang lebih praktis. Oleh karena itu, dengan adanya peluang pasar tersebut maka saat ini berkembang berbagai industri makanan jadi seperti industri roti.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peluang usaha roti Delima Bakery di wilayah Bandung Timur?

2. Bagaimana kelayakan usaha roti pada Delima Bakery dengan melihat dari berbagai aspek?

3. Bagaimana perencanaan yang harus dilakukan agar Delima Bakery dapat lebih berkembang lagi?

1.3

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang diatas, maka dapat disusun tujuan penelitian, yaitu:

1. Mengidentifikasi peluang usaha yang ada di wilayah Bandung Timur.

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kelayakan usaha Delima Bakery dengan melihat aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek finansial.

3. Menentukan dan membuat perencanaan kegiatan bisnis yang baik untuk beberapa tahun kedepan.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil olehpengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis, selain itu perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Tujuan dari perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. (Freddy Rangkuti, 2005).

(3)

dana jangka pendek yang dapat digunakan oleh pencari dana atau modal.

2.2

Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan, (Kasmir dan Jakfar, 2003), objek yang diteliti tidak hanya pada bisnis atau usaha yang besar saja, tetapi pada bisnis atau usaha yang sederhana bisa juga diterapkan. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non-finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, akan tetapi juga bagi investor, kreditur, pemerintah dan masyarakat luas.

2.2.1 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Husein Umar dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis 2007, aspek-aspek dalam studi kelayakan meliputi:

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Evaluasi aspek pasar dan pemasaran sangat penting dilakukan karena tidak ada usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Pada dasarnya, aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar produk atau jasa yang bersangkutan.

2. Aspek Teknis

Evaluasi aspek teknis ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknis proyek, seperti penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang digunakan, pemakaian peralatan dan mesin, serta lokasi usaha yang paling menguntungkan.

3. Aspek Manajemen

Dalam aspek manajemen yang dievaluasi ada dua macam, yang pertama manajemen saat pembangunan usaha dan yang kedua manajemen saat usaha dioperasionalkan. Banyak terjadi usaha-usaha yang gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen.

4. Aspek Finansial

Dari sisi keuangan, usaha sehat dikatakan apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Kegiatan ini dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek finansial ini antara lain menghitung perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal awal danuntuk pengadaan harta tetap usaha.

2.3

Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan aspek yang paling utama dilakukan dalam pengkajian usulan proyek investasi. Alasannya adalah tidak akan mungkin suatu proyek didirikan dan dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap menerima produk perusahaan. Kajian aspek pasar ini berkaitan dengan ada tidaknya potensi pasar dan peluang pasar atas suatu produk yang akan diluncurkan di masa yang akan datang.

Pada dasarnya analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Bagaimana kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk juga penting di analisis. Analisis dapat dilakukan dengan cara deskriptif maupun inferensial, jenis data yang digunakan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.

2.4

Aspek Teknis

(4)

2.5

Aspek Manajemen

Aspek manajemen ini lebih menitikberatkan pada kemampuan perusahaan atau pelaku usaha dalam mengelola perusahaan atau pelaku usaha agar dapat terus bertahan dalam menghadapi persaingan di dunia industri. Penilaian aspek ini lebih dengan melihat pada struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan dan job description.

2.6

Aspek Finansial

Dalam mendirikan suatu perusahaan atau usaha perlu merinci berapa besar investasi yang harus dikeluarkan, sehingga dapat menentukan berapa besar kekurangan investasi yang harus dikeluarkan. Setelah kita dapat merinci seluruh investasi yang dikeluarkan, kita pun harus dapat menganalisa hasil investasi tersebut serta dapat memproyeksikan pada tahun-tahun yang akan datang agar investasi tersebut bisa menguntungkan dan tidak menimbulkan kerugian yang besar. Adapun rincian dari investasi yang harus dikeluarkan berdasarkan data apa saja yang harus disediakan mulai dari tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan kantor, bahan-bahan, dan lain-lain agar tidak terjadi suatu kekeliruan.

Aspek finansial memperlihatkan aliran keluar masuknya uang perusahaan, ini dapat dipakai sebagai ukuran keberhasilan suatu perusahaan. Dari sini juga akan dapat terlihat sejauh mana usaha perusahaan di dalam mengembalikan modal kerja yang telah dikeluarkan. Aspek finansial ini meliputi penentuan totalproject cost, penyusutan atau depresiasi, penyusunan proyeksi laporan Finansial (Rugi Laba danCash flow), evaluasi kriteria keputusan investasi (Payback Period, Internal Rate of Return, Net Present Value, dll).

2.7

Definisi Evaluasi Proyek

Evaluasi Proyek, dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi kelayakan bisnispada proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat

menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi proyek:

• Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation).

• Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project evaluation).

• Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project evaluation). • Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir

(post-project evalution study).

2.8

Dua Jenis Evaluasi Kelayakan Proyek

Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua tahap: 1. Evaluasi Pendahuluan (Preliminary study atau

Pre-evaluation study)

Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical factors) yang dapat menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.

2. Evaluasi Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study) Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek:

Aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek.

Aspek produksi, teknis dan teknologis. Aspek manajemen dan sumberdaya manusia. Aspek keuangan dan ekonomi.

3.

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

(5)

tujuan penelitian, tinjauan pustaka, identifikasi masalah, evaluasi dengan melihat berbagai aspek, tindakan atau rencana kedepan berdasarkan usulan hasil evaluasi, analisis, serta kesimpulan dan saran. Secara umum, langkah–langkah penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

3.1

Perumusan dan Tujuan Penelitian

Didalam tugas akhir ini pertama-tama yang dilakukan adalah merumuskan masalah-masalah yang pada saat akan menganalisis dan mengevaluasi bisnis yang dijalankan oleh Delima Bakery ini sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai yaitu mampu menganalisis permasalahan dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Delima Bakery, sehingga harapan yang ingin dicapai adalah agar usaha roti Delima Bakery dapat dikembangkan dengan melihat hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukanserta mendatangkan manfaat dan hasil yang maksimal.

3.2

Perumusan dan Tujuan Penelitian

Berupa teori-teori dan hasil penelitian yang telah ada yang mendukung terhadap permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pedoman dalam melakukan penelitian.

3.3

Identifikasi Masalah

Tahap identifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi atau dialami oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dimana pada tahap ini akan mengidentifikasi berbagai aspek seperti berikut ini:

1. Aspek Pasar meliputi: Data permintaan, Jumlah pesaing, dan Cara pemasaran.

2. Aspek Teknis meliputi: Lokasi usaha, Bahan baku, dan Proses produksi.

3. Aspek Manajemen/Organisasi meliputi: Bentuk organisasi, dan Jumlah sumber daya manusia.

4. Aspek Finansial/Keuangan meliputi: Data penerimaan dan Data pengeluaran.

3.4

Evaluasi dengan Melihat Berbagai Aspek

Tahap evaluasi dengan melihat berbagai aspek ini dilakukan untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan oleh perusahaan layak untuk dijalankan atau tidak. Pada tahap ini aspek-aspek yag dievaluasi adalah:

1. Aspek Pasar meliputi: Luas pasar, Permintaan pasar, dan Market share.

2. Aspek Teknis meliputi: Pemilihan bahan baku dan Kapasitas produksi & utilitas.

3. Aspek Manajemen/Organisasi meliputi: Struktur organisasi, dan Sumber daya manusia.

4. Aspek Finansial/Keuangan meliputi: Cash flow dan Biaya langsung & Biaya tidak langsung.

3.5

Tindakan

atau

Rencana

Kegiatan

Berdasarkan Usulan Hasil Evaluasi

(6)

3.6

Analisis

Tahap ini merupakan analisa terhadap hasil yang didapat dalam pengolahan data, sepertiaspek pasar apakah dari segi pemasaran, segmentasi, dan target pasar yang diinginkan oleh Delima Bakery telah tercapai atau belum. Pada aspek teknis apakah dalam pemilihan bahan baku, peralatan, dan mesin telah sesuai dengan kebutuhan produksi. Untuk aspek manajemen/organisasi apakah dari struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan (job description) yang ada pada Delima Bakery sudah baik dan optimal atau belum. Serta pada aspek finansial/keuangan dimana didalamnya membahas mengenai arus kas (cash flow), NPV, Payback Period, dan IRR sehingga akan dapat terlihat investasi yang telah dikeluarkan oleh Delima Bakery sudah menguntungkan atau merugikan perusahaan.

3.7

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan tahap akhir dari kerangka pemecahan masalah ini, dimana dibuat berdasarkan hasil analisis pada tahap sebelumnya, sehingga akan diketahui kesimpulan akhir dari perencanaan bisnis ini.

4.

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

4.1

Pengolahan Data

4.1.1 Evaluasi Potensi Pasar

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya, maka dapat diketahui jika potensi pasar untuk Delima Bakery adalah wilayah kecamatan Rancasari, Gedebage, Cibiru, Panyileukan, Ujungberung, Cinambo, dan Arcamanik. Berikut adalah data jumlah target potensi pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Target Pasar Delima Bakery

Data tersebut akan dibandingkan dengan permintaan pasar tahun 2012, sehingga akan terlihat perbandingan

antara target yang ingin dicapai dengan permintaan tahun sebelumnya. Untuk selebihnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Perbandingan Jumlah Target Pasar dengan Jumlah Permintaan 2012

Berdasarkan tabel diatas maka terlihat terdapat selisih antara jumlah target pasar yang ingin dicapai dengan jumlah permintaan pada tahun 2012 adalah sebesar 59.954 buah roti.

4.1.2 Market Share

Market share dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Sehingga posisi perusahaan dan para pesaingnya dalam suatu pasar tertentu dapat terlihat dan akan menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan.

Untuk market share Delima Bakery di wilayah Bandung Timur dapat dilihat pada Gambar 4.1 barikut ini.

Gambar 4.1 Grafik Market Share Di Bandung Timur

4.1.3 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi yang dimiliki oleh Delima Bakery saat ini hanya mampu menghasilkan 750 buah roti sekali produksi dalam sehari. Bila melihat hasil peramalan yang telah dilakukan dengan kemampuan produksi yang dimiliki oleh perusahaan saat ini masih mampu untuk memenuhi jumlah permintaan di masa mendatang, karena dengan kemampuan produksi yang dimiliki saat ini saja dalam satu

28%

72%

Market Share Delima

Bakery Di Bandung Timur

Delima Bakery

(7)

bulan mampu menghasilkan 22.500 buah roti tetapi berdasarkan data tersebut perusahaan memang mampu memenuhi permintaan hasil peramalan yang permintaan perbulannya sebesar 17.220 buah roti. Akan tetapi bila perusahaan tetap memproduksi roti menggunakan kapasitas saat ini akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan, jika banyak produk yang telah diproduksi tidak dapat terjual. Oleh karena itu agar perusahaan dapat memenuhi permintaan masa mendatang dan tidak mengalami kerugian yang cukup besar, maka kapasitas produksi yang digunakan adalah sebesar 574 buah roti.

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang ada pada saat ini dalam perusahaan sudah berjalan dengan baik, hal itu sesuai dengan job description yang ada pada perusahaan sehingga para karyawan melakukan pekerjaan sesuai denga fungsi dan tugasnya masing-masing tanpa ada yang melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Struktur organisasi dari Delima Bakery ini juga sangat sederhana sehingga tidak perlu proses yang berbelit jika terdapat keputusan yang perlu diambil. Struktur yang ramping juga sangat memudahkan karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing tanpa terikat tugas yang membatasi kinerja dari karyawan yang ada pada perusahaan.

4.1.5 Sumber Daya Manusia

Proses perekrutan yang ada pada perusahaan saat ini telah berjalan dengan baik, karena terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh calon karyawan yang akan bekerja pada Delima Bakery. Sehingga karyawan yang didapat akan memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan adanya tahapan-tahapan proses perekrutan yang ada, maka perusahaan dapat melihat calon karyawan yang memiliki standar sesuai dengan yang diinginkan perusahaan sehingga kegaiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik.

4.1.6 Metode Penilaian Investasi

 Net Present Value (NPV)

NPV merupakan perbandingan antara Present Value (PV) kas bersih dengan PV invetasi selama umur investasi. Dengan nilai suku bunga sebesar 1% yang didapat dari rata-rata nilai suku bunga dari bank-bank yang ada. NPV untuk Delima bakery dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Nilai NPV dari Delima Bakery

Dengan nilai NPV bernilai positif maka investasi yang dilakukan oleh Delima Bakery layak untuk dijalankan.

 Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan salah satu metode yang digunakan dalam kelayakan investasi karena, pada metode IRR dapat diketahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversi kedalam nilai sekarang. Untuk mencari IRR ini dilakukan perhitungan trial and error dimana harus mencari dua nilai PV baik yang bernilai positif maupun bernilai negatif. Setelah kedua nilai PV didapat beru dilakukan interpolasi agar nilai IRR dapat diketahui. Untuk nilai IRR dari Delima Bakery dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut ini.

(8)

Tabel 4.4 Nilai NPV Negatif dengan Suku Bunga 60%

Setelah didapat dua NPV baik yang bernilai positif ataupun yang bernilai negatif maka untuk mengetahui nilai IRR harus melakukan interpolasi terlebih dahulu, perhitungan interpolasinya yaitu sebagai berikut:

IRR = P1 + ( ) x (P2– P1) (1%), maka usaha Delima Bakery layak untuk di lanjutkan.

4.2

Analisis

4.2.1 Potensi Pasar

Aspek Pasar merupakan salah satu aspek rencana bisnis yang perlu dikaji kelayakannya. Apabila pasar yang dituju tidak jelas maka prospek bisnis ke depan juga tidak jelas, sehingga kemungkinan kegagalan bisnis menjadi besar. Pasar untuk Delima Bakery ini sendiri adalah masyarakat yang mulai sadar akan gizi. Oleh karena itu potensi pasar untuk Delima Bakery ini sendiri masih terbuka besar, karena meskipun ada pesaing yang terjun di bidang bakery tetapi Delima Bakery memiliki segementasi pasar yang berbeda dari para pesaingnya. Hal tersebut dapat dilihat pada permintaan hasil peramalan adalah sebesar 206.638 buah roti jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 196.073 buah roti. Dengan demikian terlihat sangat jelas jika potensi pasar yang ada saat ini masih sangat terbuka, oleh karena itu perusahaan harus memiliki strategi promosi dan penjulan yang baik agar potensi yang ingin disasar pada tahun 2013 dapat tercapai.

4.2.2 Market Share

Untuk market share ini hanya diambil berdasarkan dengan lingkungan persaiangan yang sama dimana Delima Bakery dan para pesaingnya hanya menyasar kalangan menengah kebawah saja, oleh karena itu untuk pesaing yang menyasar kalangan menengah keatas tidak dilihat karena perbedaan area pangsa pasar. Berdasarkan data yang ada terlihat jika Delima Bakery menguasai pasar yang ada yaitu sebesar 27,78%.

4.2.3 Kapasitas Produksi

Untuk kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan saat ini masih dapat menutupi permintaan dari konsumen, hal tersebut dapat terlihat dengan kemapuan produksi yang hanya mampu memproduksi 750 buah roti seharinya dapat memenuhi pasar yang ada. Mesin-mesin yang ada pada perusahaan sudah memiliki kualitas yang baik. Untuk kegiatan produksi selama 2013 perusahaan menggunakan kapasitas produksi hasil peramalan yaitu 574 buah roti, dimana kapasitas produksi tersebut akan menjadi acuan bagi perusahaan dalam memproduksi roti yang akan dikeluarkan. Karena dengan kapasitas produksi yang ada saat ini yaitu 750 buah roti perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar jika roti-roti hasil produksi tersebut tidak dapat terjual semuanya. Oleh karena itu kapasitas produksi 574 buah roti ini disesuaikan dengan permintaan hasil peramalan yang untuk periodenya mencapai 17.220 buah roti.

4.2.4 Aspek Manajemen

(9)

Pada struktur organisasi ini pemilik memiliki tanggung jawab penuh terhadap usaha yang dijalankannya dimana pemilik perusahaan juga merangkap sebagai bagian marketing dan produksi, karena pemilik dari perusahaan ini langsung terjun dalam proses pembuatan produk dengan dibantu dua karyawan di bagian produksi dan satu karyawan di bagian administrasi/keuangan. Untuk saat ini masing-masing bagian sudah bekerja sesuai dengan fungsi dan tugas dari masing-masing bagian. Pemilik perusahaan sebaiknya sudah mulai memikirkan aspek hukum untuk mulai mendaftarkan usaha yang dijalankannya agar memudahkan apabila pemilik perusahaan ingin meminjam dana ke pihak lembaga keuangan.

4.2.5 Kelayakan Investasi

 Net Present Value (NPV)

NPV merupakan perbandingan antara Present Value (PV) kas bersih dengan PV invetasi selama umur investasi dengan memperhatikan nilai suku bunga yang berlaku. Untuk nilai NPV pada kegiatan bisnis ini didapat Rp 87.601.208 dengan tingkat suku bunga yang digunakan sebesar 1 %. Berdasarkan nilai NPV yang didapat bernilai positif maka investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan layak untuk dijalankan.

 Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan metode yang digunakan dalam kelayakan investasi karena, pada metode IRR dapat diketahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversi kedalam nilai sekarang. Untuk mencari IRR ini dilakukan perhitungan trial and error dimana harus mencari dua nilai PV baik yang bernilai positif maupun bernilai negatif. Dengan tingkat suku bunga sebesar 60 %, maka didapatkan nilai NPV bernilai negatif sebesar Rp -2.237.316. Kedua nilai NPV baik yang bernilai positif maupun negatif dibandingkan dengan dilakukan interpolasi, maka didapat nilai IRR sebesar 58,53%. Dengan nilai IRR lebih besar dari nilai MARR maka investasi layak untuk dijalankan oleh perusahaan.

5.

KESIMPULAN

 Peluang usaha roti dari Delima Bakery untuk saat ini masih terbuka lebar jika melihat total permintaan untuk kota Bandung sebesar 2.222.500 buah roti dengan market share untuk wilayah kota Bandung sebesar 1 %. Sedangkan untuk wilayah Bandung Timur permintaan akan produk Delima Bakery sangat terbuka lebar hal ini dapat dilihat dari market share Delima Bakery yang cukup besar yaitu sebesar 27,28 %. Hal ini cukup menggambarkan bahwa permintaan produk masih sangat terbuka lebar bahkan akan terus meningkat permintaan untuk produk yang ditawarkan oleh Delima Bakery.

(10)

% lebih besar dari nilai MARR yaitu sebesar 1 %. Sedangkan untuk payback period nilai yang didapat adalah 1,93 bulan sehingga nilai dari PP ini kurang dari umur ekonomis. Untuk nilai profitability index sendiri nilai yang didapat adalah sebesar 6,37 dan nilai PI tersebut lebih besar dari 1. Berdasarkan dari hal-hal tersebut maka usaha yang dijalankan oleh Delima bakery dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

 Perencanaan yang harus dilakukan oleh Delima Bakery agar lebih berkembang lagi adalah dengan mulai memikirkan perluasan area pasar dengan begitu akan dibuthkan strategi-strategi yang baru dalam menghadapi pangsa pasar yang baru sehingga akan dibutuhkan promosi-promosi yang baik. Selain itu dengan memikrikan perluasan area pasar maka perusahaan harus mulai merencanakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan produksi yang ada, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Perusahaan perlu untuk mengetahui keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan yang ada pada perusahaan dengan begitu perusahaan akan dapat mengambil langkah yang sesuai apabila ada sumber daya manusia yang memiliki kekurangan.

6.

REFERENSI

Biegel, Jhon E. (1992) Pengendalian Produksi Suatu Pendekatan Kuantitatif, Akademika Presindo, Jakarta.

Elsayed A. Elsayed., Thomas O. Boucher. (1994), Analysis and Control of Production Systems. Prentice Hall, New Jersey.

Ibrahim, Yacob. (2003) Studi Kelayakan Bisnis, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Kasmir dan Jakfar. (2003) Studi Kelayakan Bisnis, Kencana, Jakarta.

Kotler, Philip. (1997), Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga,Jakarta.

Makridakis, Spyros., Wheelwright, S.C., Mogee, V.E., (1993) Metode dan Aplikasi Peramalan, Erlangga, Jakarta.

Riyanto, Bambang. (1995), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE UGM, Yogyakarta.

Santosa, Singgih., Tjiptono F. (2002) Riset Pemasaran, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Dr. Suad Husnan, MBA., Drs. Suwarsono, MA., (1995). Studi Kelayakan Proyek. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1.1 Data Rata-Rata Produksi Produsen Roti Kota Bandung Dalam 1(Satu) Bulan
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Tabel 4.1 Target Pasar Delima Bakery
Tabel 4.3 Nilai NPV Positif dengan Suku Bunga 1%
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Balai Pengembangan Produktivitas Daerah dalam Sedarmayanti (2009, hlm. 71), “enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja adalah

Inkubasi bisnis yang akan dilakukan oleh INBIS melalui tahapan 3 tahapan yaitu Pra-Inkubasi, Inkubasi dan Pasca Inkubasi. Setiap tahapan akan dilakukan evaluasi kelayakan,

Pada penelitian ini digunakan pemodelan fisik lereng tanah pasir dengan dan tanpa perkuatan geogrid dengan Rc 74% dengan variabel tetap yaitu kemiringan sudut 46° dan

Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, langkah yang dilakukan

Faktor-faktor tersebut adalah pada saat pembuatan elektroda pasta karbon, yaitu elektroda tidak homogen dan berongga sehingga arusnya tidak akan mengalir dengan

Pada tahun 2016, program ini telah dilaksanakan dengan baik dan Perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengembangan pada sistem pelatihan yang ada... Program

Luaran dari model SPGP untuk total hujan bulanan yang dibentuk berdasarkan pada nilai r dari masing-masing luaran model SPT pembentuknya lebih lanjut dihilangkan

Descriptive Statistics Mean Std.. 41 Iz tablice deskriptivne statistike se može utvrditi da je prosječna vrijednost strukture kapitala svih tvrtki zajedno 1,335 sa