• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I V Renstra PONEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I V Renstra PONEK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indeks pembangunan manusia di Indonesia berada pada urutan ke 124 dan 187 negara pada tahun 2011 dan selama 5 tahun terakir ini mengalami perbaikan namun sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 tujuan Pembangunan Milenium (Milenium DevelopmentGoals/MDG’s) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibi, bayi dan anak, yaitu :

1. Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun. 2. Mengurangi tiga per empat resiko kematian ibu dalam proses melahirkan.

(2)

yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajeman yang handal. Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.

(3)

B. DASAR

Renstra PONEK ini dibuat berdasarkan :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Rpublik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26/Menkes/Per/III/2008 tentang Pelayanan Rumah Sakit.

4. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Oraktek Kedokteran. 5. Kepmenkes No 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit.

6. Kepmenkes No 1051 tentang pedoman PONEK.

7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pedoman ASI Eksklusif.

C. TUJUAN

Renstra PONEK bertujuan untuk :

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis dan Resiko Tinggi pada masa antenatal, intranatal dan postnatal.

2. Mmeberikan Pelayanan Neonatal Fisiologi dan Resiko Tinggi

3. Menjadi alat evaluasiperkembangan pelayanan dan implementasi PONEK 2016-2017.

D. SISTIMATIKA PENULISAN

Renstra PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang B. Dasar

C. Tujuan

D. Sistimatika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM PONEK

A. Sejarah Singkat Ruangan PONEK B. Keadaan Ruangan

C. Sumber Daya Manusia

D. Gambaran Pelayanan PONEK

(4)

BAB II

GAMBARAN UMUM PONEK

A. SEJARAH SINGKAT PONEK RSDU KAREL SADSUITUN LANGGUR

PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur sudah berjalan sejak tahun 2014 sesuai SK Direktur Nomor : 811.4/ /RSUD-KS/VIII/2016 tentang pembentukan Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif).

Sejak tahun 2014 Tim PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur terdiri dari : 1. 1 Dokter Obgyn

2. 1 Dokter Umum (yang mengikuti dokter plus anak) 3. 19 Bidan

4. 1 Perawat

5. 1 Petugas Laboratorium

6. 1 Petugas Unit Transfusi Darah (UTD)

Ruang PONEK (Gedung lama) terdiri dari ruang tindakan, ruang perawatan neonatus, ruang nifas dan ruang gynekologi. Melalui bantuan dana pusat maka ruangan PONEK di renovasi bangun baru dan mulai digunakan sejak bulan mei 2016.

(5)

Ruang Ponek memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 15 tempat tidur, Ruang PONEK terdiri dari :

1. 2 Ruang Tindakan 2. 1 Ruang Nifas

3. 1 Ruang Perawatan Kelas I 4. 1 Ruang Perawatan Kelas II 5. 1 Ruang Gynekologi

6. Ruang Perawatan Neonatus yang terdiri dari 3 Ruangan, yaitu : a. Ruang Perawatan Neonatus

b. Ruang Perawatan BBLR c. Dapur Susu

7. 1 Ruang Laktasi 8. 1 Ruang Post Operasi 9. 1 Ruang Kepala Ruangan 10. 1 Ruang Nurse Station 11. 1 Ruang Obat

12. 1Ruang Memandikan Bayi 13. 1 Ruang Spoel Hok

14. 3 WC/Kamar mandi

C. SUMBER DAYA MANUSIA

Ruang PONEK terdiri dari :

1. 1 Dokter Spesialis Obstetri dan Gynekologi 2. 1 Dokter Umum (DokterPlus Anak)

3. Bidan Orang :

a. DIV Kebidanan : 1 Orang b. DIII Kebidanan :

 PNS : 19 Orang

 Non PNS : 5 Orang c. DI Kebidanan : 6 Orang

DAFTAR BIDAN YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN PONEK

NO JUMLAH TAHUN

1. 2 Orang 2007

2. 3 Orang 2014

D. GAMBARAN PELAYANAN PONEK

Sistem pelayanan kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal yang melibatkan Tim PONEK :

1. Dokter Umum, sebagai dokter penerima pasien masuk di IGD.

2. Dokter Spesialis Kebidanan, sebagai DPJP Kasus Obstetri Kegawatan. 3. Dokter Plus Anak , sebagai DPJP Kasus Neonatus Kegawatan.

4. Bidan, Pemberi Pelayanan Asuhan Kebidanan.

(6)

Lingkup Pelayanan Rumah Sakit PONEK 24 jam Upaya pelayanan PONEK :

1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan difinitif.

2. Penanganan aksus kegawatdaruratan oleh nTim PONEK RS di ruang tindakan.

3. Penanganan Operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio cesaria. 4. Perawatan intensif ibu dan bayi.

5. Pelayanan Asuhan Antenatal Resiko Tinggi.

Ruang lingkup pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas, antara lain :

1. PONEK Rumah Sakit Kelas C :

a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis 1) Pelayanan Kehamilan.

 Pelayanan Persalinan

 Pelayanan Nifas

 Asuhan Bayi Baru Lahir (Level I)

 Imunisasi dan Stimulasi Deteksi IntervensiDini Tumbuh Kembang 2) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dengan Resiko Tinggi.

 Masa Antenatal :

 Perdarahan pada kehamilan muda.

 Demam dalam kehamilan dan persalinan.

 Kehamilan Ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).

 Kehamilan dengan nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang/koma dan darah tinggi.

 Masa Intranatal :

 Persalinan dengan parut uterus.

 Persalinan dengan distensi uterus.

 Gawat janin dalam persalinan.

 Pelayanan terhadap syok.

 Ketuban Pecah Dini.

 Persalinan Lama.

 Induksi dan akselerasi persalinan.

 Aspirasi vacuum manual.

 Ekstraksi cunam.

 Seksio Cesaria.

 Episiotomy.

 Kraniotomi dan kraniosentesis.

 Malpresentasi dan malposisi.

 Distosia bahu.

 Prolapsus talipusat.

 Plasenta manual.

 Perbaikan robekan serviks.

(7)

 Histerektomy.

 Sukar bernapas.

 Kompresi bimanual dan aorta.

 Dilatasi dan kuretasi.

 Ligasi arteri uterine.

 Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia.

 BBLR.

 Resusitasi Bayi Baru Lahir.

 Anastesia umum dan local untuk seksio cesaria.

 Anastesi spinal, ketamin.

 Blok paraservikal.

 Masa Postnatal :

 Demam pasca persalinan.

 Perdarahan pasca persalinan.

 Nyeri perut pasca persalinan.

 Kelurga Berencana.

 Asuhan Bayi Baru Lahur Sakit (Level II) 3) Pelayanan kesehatan neonatal.

 Hiperbilirubinemi.

 Asfiksia. - Trauma kelahiran - Hipoglikemi - Kejang

- Sepsis Neonatal

- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan pernapasan - Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan,PDA)

- Gangguan perdarahan - Renjatan (syok)

- Aspirasi mekonuim

- Koma

- Inisiasi dini ASI (breast feeding) - Kangaroo Mother care

- Resusitasi Neonatus - Penyakit membrane Hyalin

- Pemberian minum pada bayi resiko tinggi

d. pelayanan Gynekologis

- kehamilan ektopik

- perdarahan uterus disfungsi

- perdarahan Menoragia

- kista ovarium akut

(8)

- abses pelvic

- infeksi saluran genitalia

- HIV-AIDS

2. kriteria Rumah sakit PONEK 24 jam

Kriteria umum rumah sakit PONEK

a. Ada dokter yang terlatih diUGD untuk mengatasi kasus emergency baik secara umum maupun emergency obstetric- neonatal

b. Dokter, bidan dan perawat telahmengikuti pelatihan tim ponek di Rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat daruratan obstetric dan neonatus

c. Mempunyai standar operating prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-daruratan obstetric dan neonatal

d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetric neonatal

e. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tetentu

f. Mempunyai stadar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam

g. Tersedia kamar operasi yang siap ( siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus emergency obstetric atau umum

h. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapakan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit

i. Memiliki kru /awak yang siap melakukan operasiatau melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-waktu, meskipun on call

j. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK antara lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter/ petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis serta dokter umum, bidan dan perawat

k. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam

l. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK seperti Laboratorium dan radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, alat penunjang yang selalu siap tersedia

 Perlengkapan

1. Semua perlengkapan harus bersih ( bebas debu,kotoran,bercak, cairan dll)

2. Permukaan metal harus bebas karat atau bercak

3. Semua perlengkapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgaratau tidak stabil)

4. Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar 5. Roda perlengkapan ( jika ada ) harus lengkap dan berfungsi baik 6. Instrument yang siap digunakan harus disterilisasi

7. Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel kokoh)

(9)

Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan unit

Kriteria khusus

a. Sumber daya manusia

Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari : 1. 1 dokter spesialis kebidanan kandungan 2. 1 dokter spesialis anak

3. 1 dokter diunit gawat darurat

4. 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia) 5. 2 orang perawat

Tim PONEK idel di tambah :

1. 1 dokter spesialis anestesi/perawat anestesi 2. 6 bidan pelaksanan

3. 10 perawat ( tiap shift 2-3 perawat jaga) 4. 1 petugas laboratorium

5. 1 pekarya kesehatan 6. 1 petugas administrasi b. Prasarana dan sarana

Dalam rangka program menjaga mutu pada penyelenggaraan PONEK harus dipenuhi Hal-hal sebagai berikut :

Dalam rangka program menjaga mutu pada penyelenggaraan PONEK harus dipenuhi hal-hal sebagai berikut :

1. Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman

2. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrument dan bahan yang lengkap

3. Ruang pulih/ observasi pasca tindakan

4. Protocol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal

E. obat-obatan

1. obat-obatan maternal khusus PONEK a. ringer asetat

b. dextrose 10% c. dextran 40/HES d. saline 0,9%

e. adrenalin/epinephrine f. metronidazole

g. kadelex atau ampul KCL h. larutan ringer laktat i. Kalsium Glukonat 10% j. Ampisilin

(10)

l. Kortison / dexametason m. Aminopilin

n. Transamin o. Dopamin p. Dobutamin

q. Sodium bikarbonat 8,4 r. MgSO4 40%

s. Nifedipin

2. Obat-obatan neonatal khusus PONEK a. Dextrose 10%

b. Dextrose 40 % c. N5

d. NaCl 0,9 % 25 ml e. NaCl 0,9 % 500 ml f. Kalsium glukonat 10 ml g. Dopamin

h. Dobutamin

i. Adrenalin /epinefrin j. Morphin

k. Sulfas atropine l. Midazolam

m. Phenobarbital injeksi n. MgSO4 20%

o. Sodium bikarbonat 8.4 % p. Ampisilin

q. Gentamisin

F. Manajemen

Direktur Rumah sakit melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan Program PONEK, menyelaraskan program Rumah sakit untuk mendukung program PONEK dalam bentuk SK direktur Nomor : Pedoman Rumah sakit pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif

G. sistim informasi

Ponek merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsure tim yang ada di dalamnya melakukan fungsi yang berbeda sanagt membutuhkan keterpaduan, kecepatan, dan ketepatan informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas layanan kepada masyarakat. Keberadaan sistim informasi ditujukan untuk mendukung proses pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang ditetapkan

Sistim informasi dimaksud pada PONEK adalah :

(11)

2. Sistim informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses secara transparan melalui workstation

3. Sisitim informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat

4. Sistim informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan evaluasi

5. Sistim informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan adanya ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu

6. Sistim informasi yang dapat mendukung kegiatan operasoinal (rutin) serta dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah meningkatkan, kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptakan titik kontak tunggal atau case manager bagi pasien

7. Sistim informasi yang dapat memberdayakan karyawan

8. Sistim informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan keilmuan di bidang obstetric dan ginekologi dengan ketersediaan tehnologi informasi yang mampu unutk memperoleh, mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau memproses dan menyajikan informasi dan data baik data internal maupun eksternal

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN,

A. VISI TIM PONEK

Terwujudnya persalinan aman, bayi lahir sehat, ibu selamat dan keluarga bahagia melalui profesionalisme pelayanan Kebidanan .

B. MISI

(12)

2. Meningkatkan pelayanan pada semua pasien dengan penuh empati, sopan dan ramah

3. Meningkatkan kwalitas pelayanan kegawat daruratan Maternal dan Neonatal

4. Meningkatkan profesionalisme kebidanan C. TUJUAN

1. Tujuan Umum :

a. Memberikan Asuhan Kebidanan yang profesional dan holistic b. Memelihara sarana dan prasarana yang dapat mendukung

pelayanan 2. Tujuan khusus :

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas,keluarga berencana, dan neonatus,serta ibu dengan gangguan Reproduksi.

Langkah pelaksanaan sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibudan bayi secara terpadu dan paripurna

b. Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional sesuai standar

c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi

d. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetric dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 jam )

e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Ekslusif

f. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya g. Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam perawatan Metode kanguru

(PMK) pada BBLR

h. Melaksanakan sistim monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu

D. MOTTO

Persalinan aman, bayi, bayi lahir sehat, ibu selamat, keluarga bahagia, adalah idaman kami.

E. TATANILAI DASAR

Tulus hati, rela berkorban, berkompetensi dan berprestasi

BAB IV

(13)

Sesuai dengan gambaran pelayanan PONEK Rumah sakit tipe C maka masih perlu peningkatan dalam pelayanan PONEK di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Karena baru 4 bidan yang mengikuti pelatihan PONEK

Berikut arah kebijakan yang perlu dilakukan untuk memenuhi tuntutan pelayanan tersebut

NO STRATEGI AKTIFITAS 2016 2017 2018 2019 2020 SASARAN

(14)

BAB V

PENUTUP

Rencana strategi pengembangan pelayanan PONEK Rumah sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun langgur tahun 2016-2020 adalah merupakan pedoman yang memberikan arah bagi seluruh pelaksanaan pelayanan sebagai implementasi dari visi, misi dan tujuan PONEK . Visi, Misi, dan Tujuan RSUD Karel Sadsuitubun dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien dengan mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien .

Selanjutnya dengan adanya dokumen Renstra PONEKyang bertujuan untuk menjawab kebutuhan pelayanan yang berpusat pada keselamatan Ibu dan Anak untuk mencapai Visi dan Misi PONEK dengan tetap memperhatikan pelayanan yang menyentuh setiap lapisan masyarakat, baik yang dirawat langsung maupun yang dirujuk

Akhirnya dengan semangat Nilai Tim PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur yakni “ Peduli, Asertif, Profesional, Tim kerja, Integritas dan sejahtera maka kami siap melayani dengan keyakinan Tuhan Yang maha Kuasa dapat menjaga dan melindungi kami dalam tiap melayani

Langgur, September 2015

TIM PONEK

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

yang terkena burnout tersebut masih dipertahankan maka dapat berdampak pada memburuknya citra pelayanan rumah sakit, dan kondisi seperti ini dapat membahayakan

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan di tenaga kesehatan dimanapun, khususnya bidan dalam memberikan asuhan pelayanan pada ibu hamil, bersalin, bayi

• Keberadaan Rumah Sakit Umum Tipe B di Kabupaten Semarang untuk menjawab kebutuhan akan pelayanan kesehatan berupa rumah sakit pemerintah yang masih kurang, sekaligus

Apakah faktor pelayanan kesehatan antara lain pengembangan program PONEK dan rujukan sebagai determinan kematian BBLR selama rawat inap di RSUD Karangasem tahun 2012–20144.

Penelitian dengan judul gambaran kepatuhan pengobatan penderita Tuberkulosis (TB) setelah mengikuti family support group therapy di Rumah Sakit Khusus Paru

Bagi Institusi Kesehatan Rumah Sakit/Puskesmas/Pelayanan Kesehatan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi masukan untuk instansi terkait sebagai bahan untuk memberikan gambaran

5.2.2 Bagi Institusi Rumah Sakit Diharapkan dengan adanya penelitian ini untuk selanjutnya institusi rumah sakit dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk tetap menjaga

Menurut penelitian yang dilakukan Nida Mufidah 2017 tentang Gambaran Keadaan Umum Bayi Baru Lahir Pada Ibu Preeklampsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta didapatkan Berat