• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah abad pertengahan abad ke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah abad pertengahan abad ke"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang terlah membantu hingga terselesaikannya makalah ini yang berjudul “Abad Pertengahan dan Zaman Renaissance.

Makalah ini berisikan tentang sejarah ilmu pengetahuan dari masa ke masa, dari zaman abad pertengahan hingga zaman Renaissance. Dan di dalamnya terdapat tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima kasih. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.

▸ Baca selengkapnya: moquette dan fatimi pada abad ke -13 adalah

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

A. Abad Pertengahan ... 2

B. Zaman Renaissance... 3

BAB III PENUTUP ... 9

A. Kesimpulan ... 9

B. Saran ... 9

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri lagi, zaman filsafat modern telah dimulai. Secara historis, zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama tiga abad (abad ke-14, ke-15 dan ke-18), yang ditandai dengan munculnya gerakan Renaissance dan Afklaerung.

Renaissance akan banyak menberikan segala aspek realitas perhatian yang sungguh-sungguh atas segala hal yang konkret dalam lingkup alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat, dan sejarah. Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempat kepada aka yang mandiri. Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala macam persoalan yang di perlukan juga pemecahannya.

Asumsi yang digunakan, semakin besar kekuasaan akal akan dapat diharapkan lahir “dunia baru” yang penghuninya dapat merasa puas atas dasar kepemimpinan akal yang sehat.

Munculnya Aufklaerung atau masa perubahan merupakan sebua kritis terhadap pandangan rasionalisme dan empirisme. Sala satunya tokohnya yaitu Khan, Kritisisme Kant dapat dianggap sebagai suatu usaha besar untuk mendamaikan rasionalisme dengan empirisme. Rasionalisme mementingkan unsur apriori dalampengenalan, berarti unsure-uunsur yang terlepas dari segalah pengalaman.Sedangkan Empirisme menekankan unsur-unsur aposteriori, berarti unsur-unsur yang berasal dari pengalaman ( seperti Locke yang menganggap rasio sebagai” Lembaran putih “- as a white paper). Menuru Kant ,baik rasionalisme maupun empirisme kedua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa pengalaman manusia merupakan perpadun antara sintesa unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah munculnya abad pertengahan? 2. Apa pengertian zaman Renaissance?

3. Apa ciri-ciri zaman Renaissance?

C. Tujuan

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Abad Pertengahan

Masa ini dimulai pada tahun 476 M atau abad ke-5 M, yaitu pada tahun keruntuhan kerajaan Romawi barat. Abad pertengahan ini berlangsung 10 abad hingga abad ke-15 M. Sejarah filsafat hukum pada abad pertengahan meliputi dua masa yaitu masa kegelapan dan masa skolastik.

a. Masa Kegelapan

Masa ini dimulai dengan runtuhnya kekaisaran Romawi akibat serangan bangsa lain yang dianggap terbelakang, yang datang dari utara yaitu yang disebut suku – suku Germania. Tingkatan peradaban bangsa Romawi yang tinggi hanyalah tinggal puing – puing semata. Karena tidak adanya peninggalan apapun dari suku bangsa yang berkuasa, para ahli masa kini sukar untuk secara pasti menentukan apa yang terjadi dimasa gelap ini.

Yang pasti dapat diketahui ialah pengaruh agama kristen mulai berkembang pesat disebabkan oleh suasana kehidupan suku – suku waktu itu yang selalu tidak tenteram akibat peperangan yang terus menerus terjadi dikalangan mereka sendiri atau diantara suku – suku.

b. M asa Skolastik

Corak pemikiran hukum pada masa Skolastik didasari oleh ajaran Kristen. Ajaran ini dimulai setelah lahirnya mazhab baru yang disebut Neo – Platois, dengan Platinus sebagai tokohnya yang utama. Platinus inilah yang mulai membangun suatu tata filsafat yang bersifat Ketuhanan. Menurut pendapatnya, Tuhan itu merupakan hakikat satu – satunya yang paling utama dan paling luhur, yang merupakan sumber dari segala – galanya. Bertolak dari pendapat Plato bahwa orang harus berusaha mencapai pengetahuan yang sejati, Platinus mengemukakan kita harus berusaha melihat Tuhan. Caranya dengan berpikir dan beribadah. Pemikiran ini membuka jalan pengembangan agama kristen dalam dunia filsafat.

Neo – Platois lahir di Alexandria sebagai tempat pertemuan antara filsafat Yunani kuno dan agama kristen. Para ahli filsafat menganggap Santo Aurelius Augustinus (354-430 M) yang menjembatani filsafat Yunani kuno dan alam pikiran kristen.

Tokoh lainnya yang juga terkenal St. Thomas Aquinas/ St. Thomas Van Aquino merupakan filosof terbesar dari aliran Skolastik di abad pertengahan. Ia merumuskan hukum sebagai “peraturan yang berasal dari akal unttuk kebaikan umum yang dibuat oleh seseorang yang mempunyai kewajiban untuk menjaga masyarakatnya dan mengundangkannya”.

(5)

umum. Lex aeterna yang mengandung asas – asas yang abstrak itu dilengkapi dengan petunjuk – petunjuk khusus yang berasal dari Tuhan tentang manusia harus menjalani hidupnya. Fungsi ini dijalankan oleh lex divina yaitu yang tercantum dalam kitab – kitab suci dan tercantum dalam perjanjian – perjanjian baru dan lama. Yang terakhir adalah lex humana , sejak akal merupakan sumber utama dalam hukum, diisyaratkan hukum itu harus menyesuaikan kepada dalil – dalil dari akal.

B. Zaman Renaissance

Renaissance berasal dari kata re, kembali dan nasci, lahir. Sehingga menjadi lahir kembali artinya “alam pikiran manusia tidak terikat lagi oleh ikatan keagamaan. Ciri utama renaissance ialah “manusia menemukan kembali keperibadiannya”. Pada abad sebelumnya yaitu abad pertengahan bagian kedua (masa skolastik), demikian besarnya kekuasaan gereja sehingga manusia merasa dirinya tidak berarti tanpa Tuhan.

Lahirnya renaissance mengakibatkan perubahan yang tajam dalam berbagai segi kehidupan manusia, teknologi berkembang dengan pesat, negara-negara baru didirikan, tumbuh berbagai disiplin ilmu baru. Dalam dunia pemikiran hukum zaman ini ditandai dengan adanya pendapat akal manusia tidak dapat lagi dilihat sebagai penjelmaan dari akal Tuhan, akal manusia terlepas dari akal ketuhanan. Akal manusia inilah yang merupakan sumber satu-satunya dari hukum. Pangkal tolak pemikiran ini tampak pada penganut aliran hukum alam yang rasionalistis (Hugo Groot/Grotius) dan para penganut paham positivisme hukum (Jhon Austin) bahwa logika manusia memegang peranan penting dalam pembentukan hukum.

Renaissance akan banyak menberikan segala aspek realitas perhatian yang sungguh-sungguh atas segala hal yang konkret dalam lingkup alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat, dan sejarah. Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempat kepada aka yang mandiri. Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala macam persoalan yang di perlukan juga pemecahannya.

(6)

1. Latar belakang Munculnya Renaissance

Runtuhnya kebudayaan Abad Pertengahan disusul oleh periode pertentangan pemisahan dan perubahan-perubahan mendalam dalam bidang politik, ekonomi, dan agama. Periode Renaissance, Reformasi dan Rasionalisasi, merupakan peralihan ke arah dan juga permulaan zaman modern. Tiga aliran inilah yang memberikan wajah baru pada kebudayaan Eropa Barat, yang lain dari kebudayaan Abad Pertengahan. Perubahan ini merupakan proses selama beberapa abad dan sangat lambat, sehingga para ahli sejarah masih belum sependapat, dimana akan menempatkan batas antara berbagai periode itu.

Dalam abad XIX pemisahan antara abad pertengahan dan zaman baru masih sangat jelas dan tajam. Renaissance, reformasi, jatuhnya konstantinivel, penemuan –penemuan geografis, penemuan seni cetak buku semua terjadi dalam pertengahan kedua abad XV dan dasawarsa pertama abad XVI. Tetapi, dengan dilontarkannya masalah pengertian “Renaissance” oleh sementara orang untuk dikembalikan jauh ke masa Abad Pertengahan, bahkan sampai masa Karel Agung , maka masalah batas-batas orang yang tak senang membicarakan Abad pertengahan dan Zaman Modern, tetapi lebih senang berbicara tentang kebudayaan Abad Pertengahan dan kebudayaan Modern.

Kebudayaan modern lebih bersifat sekuler daripada kebudayaan Abad Pertengahan. Sebagai kekuasaan pemerintah yang menguasai kebudayaan, Negara lebih menggantikan kedudukan gereja. Kekuasaan gereja ini lambat laun menjadi lemah, sedang dilain pihak Negara kebangsaan lebih meningkatkan kekuasaannya.

Renaissance dianggap sebagai masa peralihan dari abad pertengahan ke Zaman Modern dan dengan demikian ia memiliki unsure-unsur abad pertengahan dan modern, unsur-unsur keagamaan dan profane, otoriter dan individualistis. Bukan pengertian yang mendadak disegala bidang, atau pembaharuan yang tiba-tiba, melainkan suatu peralihan yang berangsur-angsur. Tetapi ini semua tak berarti pengingkaran, bahwa Renaissance umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam sejarah kebudayaan barat.

Lambat laun nilai-nilai Kristiani Abad Pertengahan mulai kehilangan arti. Ide-ide tradisional Abad Pertengahan tidak lagi member kepuasan. Kepercayan kepada Tuhan tidak lagi member arah kepada pandangan hidup manusia.

(7)

begitu bebas, pemikiran tidak dikungkung, sains maju, yaitu zaman dan peradaban Yunani kuno. Usaha ini sebenarnya telah dimulai didalam karya orang-orang Italia di dalam kesusastraan

2. Ciri-ciri Zaman Renaissance

Zaman Renaissance rupanya dianggap juga sebagai suatu babak penting dalam sejarah peradaban. Voltaire, orang yang membagi babak sejarah peradaban menjadi empat, menganggap Renaissance merupakan babak ketiga dari keempat babak itu. Pada abad ke19, Renaissance terutama dipandang sebagai masa yang penting dalam seni dan sastra.

Ciri utama Renaissance ialah: a. Humanisme

Humanisme ialah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang yang beragama.

Humanisme, menurut Ali Syariati, berkaitan dengan eksistensi manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.

Teori humanisme barat dibangun atas asas yang sama dengan yang dimiliki mitologi yunani kuno bahwa antara langit dan bumi, alam dewa-dewa dan alam manusia, terdapat oertentangan dan pertarungan, sampai-sampai muncul kebencian antara keduanya. Para Dewa adalah kekuatan yang memusuhi manusia. Seluruh perbuatan dan kesadaranya ditegakkan atas kekuasaannya yang lazim terhadap manusia yang dibelenggu oleh kelemahan dan kebodohannya. Hal itu dilakukan karena dewa-dewa takut menghadapi ancaman kesadaran, kebebasan, kemerdekaan, dan kepemimpinan manusia atas alam. Setiap manusia yang menempuh jalan ini dipandang telah melakukan dosa besar dan memberontak pada dewa-dewa. Karena pemberontakannya itu, manusia dihukum dengan berbagai siksaan yang amat kejam.

b. Empirisme

(8)

1. Thomas Hobbes ( 1588-1679)

Ia seorang ahli fikir Inggris di Malmesbury. Pada usia 15 tahun ia pergi ke Oxford untuk belajar logika Skolastik dan fisika, yang ternyata gagal, karena ia tidak berminat sebab gurunya beraliran Aristotelian. Sumbangan yang besar sebagai ahli piker adalah suatu system materialistic yang besar, temasuk juga perikehidupan organis dan rohaniah. Dalam bidang kenegaraan ia mengemukakan teori kontrak social.

Dalam tulisannya, ia telah menyusun suatu system pemikiran yang berpangkaal pada dasar-dasar empiris, di samping itu juga menerima metode dalam ilmu alam yang matematis. Pendapatnya adalah bahwa ilmu filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya umum. Menurutnya filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang akibat-akibat atau gejala-gejala yang diperoleh dari sebabnya. Sasaran filsafat adalah fakta, yaitu untuk mencari sebab-sebabnya. Segala yang ada ditentukan oleh sebab, sedangkan prosesnya sesuai dengan hokum ilmu pasti atau ilmu alam.

2. John Locke (1932-1704)

Ia dilahirkan di wrington, dekat Bristol, Inggris. Di smping sbagai seorang ahli hokum, ia juga menyukai fisafat dan teologi, mendalami ilmu kedokteran dan penelitian kimia. Dalam mencapai kebenaran, sampai seberapa jauh manusia memakai kemampuannya. Dalam penelitiannya ia memakai istilah sensation dan reflection. Sensation adalah suatu yang dapat berhubungan dengan dunia luar, tetapi manusia tidak dapat mengerti dan meraihnya. Understanding dan ia merupakan tokoh empiris yang konsekuen.

Menurut Hume dalam budi kata tidak ada suatu ide yang tidak sesuai dengan impression. Apa saja yang merupakan pengetahuan itu hanya disebabkan oleh pengalaman.

c. Rasionalisme

(9)

yang dapat di percaya adalah akal. Decratos menginginkan cara yang baru dalam berfikir, maka diperlukan titik tolak pemikiran pasti yang dapat ditemukan dalam keragu-raguan.

1. Aufklaerung ( masa pencerahan )

Filsafat abad ke-18 di Jerman disebut Zaman Aufklarung atau zaman pencerahan yang di Inggris dikenal dengan Enlightenment,yaitu suatu zaman baru dimana seorang ahli Jokum yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan empirisme. Zaman ini muncul dimana manusia lahir dalam keadaan belum dewasa dalam pemikiran filsafatnya. Namun setelah Immanuel Kant mengadakan penyelidikan dan kritik terhadap peran pengetahuan akal barula manusia terasa bebas dari otoritas yang JokumJ dari luar manusia demi kemajuan peradaban manusia. Pemberian nama ini juga dikarenakan pada zaman itu manusia mencari cahaya baru dalam rasionya. Immanuel Kant mendefenisikan zaman itu dengan mengatakan, “Dengan Aufklarung dimaksudkan bahwa manusia keluar dari keadaan tidak balig yang dengannya ia sendiri bersalah.” Apa sebabnya manusia itu sendiri yang bersalah? Karena manusia itu sendiri tidak menggunakan kemungkinan yang ada padanya, yaitu rasio. Sebagai latar belakangnya,manusia melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan (ilmu pasti,biologi,filsafat dan sejarah) telah mencapai hasil yang menggembirakan . Disisi lain jalannya filsafat tersendat-sendat. Untuk itu diperlukan upaya agar filsafat dapat berkembang sejajar dengan ilmu pengetahuan alam. Isaac Newton ( 1642-1727) memberikan dasar-dasar berpikir dengan induksi, yaitu pemikiran yang bertitik tolak pada gejala-gejala dan mengembalikan kepada dasar-dasar yang sifatnya umum. Untuk itu dibutuhkan analisis. Dengan demikian zaman pencerahan merupakan tahap baru dalam proses emansipasi manusia Barat yang sudah dimulai sejak Renaissance dan Reformasi. Para tokoh era Aufklarung ini juga merancang program-program khusus diantaranya adalah berjuang menentang dogma gereja dan takhayul JokumJr. Senjatanya adalah fakta-fakta ilmu dan metode-metode rasional.

2. Aliran-aliran yang muncul dimasa pencerahan (Aufklaerung) a. Kritisme

Aliran ini dimulai di Inggris, kemudian Prancis dan selanjutnya menyebar keseluruh Eropa,terutama di Jerman. Di Jerman pertentangan antara rasionalisme dan empirisme terus berlanjut. Masing-masing berebut otonomi. Kemudian timbul masalah,siapah sebenarnya dikatakan sumber pengetahuan? Apakah pengetahuan yang benar itu lewat rasio atau empiri? Kant mencoba menyelesaikan persoalan diatas. Pada awalnya Kant mengikuti rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh oleh empirisme (Hume). Walaupun demikian, Kant tidak begitu mudah menerimanya, karena ia mengetahui bahwa dalam empirisme terkandung skeptisme. Untuk itu tetap mengakui kebenaran ilmu dan dengan akal manusia akan dapat mencapai kebenaran.

(10)

• Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada subjek dan bukan pada objek.

• Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenya saja.

b. Deisme

(11)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Di abad ke-14 – ke-15 aliran renaissance telah berkembang, namun pada masa renaisan masih banyak pebedan-perbedaan, terutama pada aliran rasionalisme dan empirisme yang sangat bertentangan,namun pada abad ke-18 dimulai suatu zaman baru yang memang telah berakar pada Renaissance (Masa yang juga disebut masa keraguan,dirinya dan jiwanya saja diragukan. Yang tidak di ragukan hanya dirinya yang ragu itu ,keraguan yang dimaksud disini adalah keraguan metafisik) dan mewujudkan buah pahit dari rasionalisme dan empirisme. Masa ini disebut dengan masa pencerahan atau Aufklarung yang menurut Immanuel Kant,di zaman ini manusia terlepas dari keadaan tidak balik yang disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendir yang tidak memanfaatkan akalnya. Voltaire menyebut zaman pencerahan sebagai “zaman akal” dimana manusia merasa bebas,zaman perwalian pemikiran manusia dianggap sudah berakhir,mereka merdeka dari segala kuasa dari luar dirinya. Para tokoh era Aufklarung ini juga merancang program-program khusus diantaranya adalah berjuang menentang dogma gereja dan takhayul populer. Senjatanya adalah fakta-fakta ilmu dan metode-metode rasional.

B. Saran

Seharusnya kita sebagai siswa haruslah banyak mengetahui tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, dan siapa saja penemu yang berperan penting dalam kehidupan ini.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

 Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007

 Bakhtiar Amsal, H., Dr,. M.A., Filsafat Ilmu, Logos, Jakarta, 2005

 Mawardi, Drs., Nur Hidayati, Ir., IAD-ISD-IBD, Pustaka Setia, Bandung, 2009

 Masniah, Dkk., Makalah “Sejarah Perkembangan Ilmu”, STAI Rakha, Amuntai, 2009

 http://jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-ilmu/

(30 Oktober 2014.

 http://kependidikanislam2010.blogspot.com/2011/06/filsafat-modern-renaissance-dan.html

(30 Oktober 2014)

Referensi

Dokumen terkait

His writings covered major subjects of Islamic studies including al-Qur’an, Hadith, Islamic jurisprudence, Sirah of the Prophet Muhammad (SAW), history of the

Table 7-34 Details of Best Superstructure Replacement + Substructure Rehabilitation Primary Cost Model for all Bridge

Pada proses dekomposisi tandan kosong kelapa sawit, kandungan unsur hara kalium yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan kandungan nitrogen dan phosfor pada awal bulan

Pengakuan adanya keanekagaraman suku, termasuk perbedaan keyakinan dapat terlihat dari sikap keseharian di sekolah. Tidak ada pemaksaan bagi penganut agama terntentu

Dokumen Daftar Usul Penilaian Angka Kredit Guru ( DUPAK ) yang telah dinilai sebelumnya oleh Tim Penilai dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan diserahkan oleh Sub

sales promotion pada Grab jauh lebih besar atau lebih efektif jika dibandingkan dengan sales promotion yang ditawarkan oleh pihak Gojek. Sales promotion pada Grab

Kegiatan promosi sepeda motor di wilayah Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi dari 6 item pernyataan dari 45 responden, menghasilkan nilai berjumlah

Wisata ini dapat dirancang hampir serupa dengan kegiatan safari malam (night safari) yaitu dengan melakukan perjalanan pada malam hari pada jalur pengamatan karena