• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : APPLICATION DEVELOPMENT SYSTEM - JASA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ASET MINYAK DAN GAS BUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : APPLICATION DEVELOPMENT SYSTEM - JASA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ASET MINYAK DAN GAS BUMI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1

TERM OF REFERENCE (TOR)

SPESIFIKASI TEKNIS

NAMA PROYEK : APPLICATION DEVELOPMENT SYSTEM - JASA PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI ASET MINYAK DAN GAS BUMI

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. b. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha

Hulu Minyak dan Gas Bumi.

c. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Pengalihan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

d. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

e. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 09 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

2. Gambaran Umum

SKK Migas adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama agar pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Salah satu bentuk pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan oleh SKK Migas adalah pengawasan terhadap pencatatan aset Barang Milik Negara (BMN) yang berasal

(2)

Page 2 dari KKKS. Dalam melakukan penatausahaan aset tersebut, SKK Migas menggunakan suatu aplikasi yang dinamakan Sistem Informasi Aset Minyak dan Gas Bumi (SINAS Migas). Namun dalam menghadapi perkembangan ketentuan dan peraturan yang ada, diperlukan adanya penyesuaian dan pengembangan terhadap aplikasi SINAS Migas tersebut agar pengawasan dapat tetap berjalan dengan baik.

3. Alasan Pelaksanaan Kegiatan

a. Mengakomodasi kebutuhan pengembangan aplikasi SINAS Migas yang dikelola oleh SKK Migas.

b. Meningkatkan akurasi perhitungan data pembebanan Cost Recovery yang timbul dari unsur aset sebagai BMN.

c. Memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi dan pelaporan aset BMN.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan cost recovery yang timbul dari unsur aset.

2. Untuk memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi dan pelaporan aset BMN secara berjenjang untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). 3. Memiliki aplikasi pencatatan dan pelaporan aset yang dapat diandalkan serta

database aset yang akurat.

Tujuan kegiatan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Aset Migas (SINAS Migas). 2. Perbaikan dan penyempunaan terhadap fitur yang sudah ada.

II. LOKASI PEKERJAAN

Kantor SKK Migas, Gedung Wisma Mulia Jl. Jenderal Gatot Subtoro No. 42, Jakarta – 12710, Jakarta – Indonesia.

III. RUANG LINGKUP DAN JANGKA WAKTU PEKERJAAN A. Ruang Lingkup

1. Perbaikan fitur download data dengan berpedoman pada nilai perolehan dan akumulasi depresiasi. Hasil download data harus sesuai dengan perhitungan depresiasi pada pilihan periode tertentu.

(3)

Page 3 3. Perbaikan fitur perhitungan depresiasi atas aset Harta Benda Modal (HBM) di wilayah kerja yang mengalami peralihan kontrak yang mengacu pada schema depresiasi masing-masing Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dan berdasarkan ketentuan perhitungan tertentu.

4. Perbaikan fitur perhitungan depresiasi atas aset HBM yang ditransfer dan mengacu pada schema depresiasi masing-masing KKKS dan berdasarkan ketentuan perhitungan tertentu.

5. Perbaikan fitur pelaporan yang tidak konsisten dengan berpedoman konsistensi pada nilai perolehan dan nilai depresiasi.

6. Perbaikan scripting baik dari sisi aplikasi maupun database terutama atas perhitungan nilai depresiasi guna mengoptimalkan performa aplikasi.

7. Perbaikan fitur penyusunan Laporan Mutasi Aset per kuartal, per periode tertentu sesuai dengan kebutuhan dan per tahun.

8. Perbaikan fitur perhitungan dan pencatatan depresiasi aset secara bulanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Penambahan fitur:

a. Pencatatan aset common (aset yang digunakan untuk memproduksi oil dan gas), dengan rasio proporsi oil dan gas yang dapat diubah-ubah sesuai dengan periode tertentu,

b. Pencatatan aset secara Plan on Development (POD), c. Aset yang Placed Into Service (PIS) secara parsial,

d. Penambahan fitur pencatatan aset material persediaan sesuai dengan format MP-04 dan

e. Penambahan fitur untuk input aset HBM yang berasal dari hibah dan leasing (Capital Lease).

10. Menyediakan 1 (satu) orang System Analyst yang bekerja secara on-site selama 110 (seratus sepuluh) hari.

11. Menyediakan 2 (dua) orang Programmer yang bekerja secara on-site selama 110 (seratus sepuluh) hari.

12. Menyediakan 1 (satu) orang Technical Writer yang bekerja secara on-site selama 110 (seratus sepuluh) hari.

(4)

Page 4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Sistem Informasi Aset Migas adalah 110 (seratus sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

IV. URAIAN PEKERJAAN

Rincian kegiatan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut: 1. Kick Off Meeting

Pelaksana pekerjaan harus melakukan kegiatan kick of meeting, dimana pada kegiatan ini akan disepakati terkait rencana penyelesaian pekerjaan, meliputi antara lain:

a. Struktur organisasi Proyek. b. Strategi pelaksanaan Proyek.

c. Tata waktu pelaksanaan pekerjaan dan estimasi penyerapan budget (Persenstase dari nilai proyek).

d. Resiko-resiko utama yang mungkin terjadi dan batasan-batasan. e. Metode Komunikasi dan Pelaporan.

2. Analisa komponen perbaikan.

Pelaksana pekerjaan harus melakukan review terhadap database dan source code yang digunakan. Review dituangkan dalam opsi-opsi desain rencana pengembangan yang diajukan oleh pelaksana pekerjaan.

3. Pendefinisian desain dan analisa kebutuhan fungsional

Analisa dan desain tersebut harus mendapatkan persetujuan SKK Migas (dalam bentuk persetujuan Function Structure Diagram).

4. Pengembangan Sistem Informasi Aset Migas

Kegiatan ini merupakan tahapan bagi pelaksana pekerjaan melakukan pembangunan terhadap pengembangan Sistem Informasi Aset Migas sesuai dengan FSD yang telah disepakati.

5. User Acceptance Test (UAT)

Tahap ini merupakan pengujian / pengetesan yang dilakukan untuk menentukan apakah persyaratan spesifikasi teknis maupun non teknis serta persyaratan kontrak dapat terpenuhi.

a. Aplikasi yang dikembangkan harus diuji fungsinya dengan menggunakan metode dan prosedur yang secara teknis dapat diterima atau dengan referensi yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan lingkup kerja yang tertuang dalam TOR ini.

(5)

Page 5 b. Pelaksana pekerjaan wajib menyampaikan metode dan prosedur pengujian dimaksud kepada SKK Migas untuk mendapat persetujuan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan kegiatan pengujian.

c. Pelaksana Pekerjaan berkewajiban mengadakan User Acceptance Test (UAT), yang meliputi:

i. Functional Test:

Uji dilakukan untuk persyaratan teknis poin V.B.1 dalam semua pada ruang lingkup poin III.A.1 hingga III.A.9

ii. Non Functional Test:

Uji dilakukan untuk persyaratan teknis pon V.B.2 dalam semua pada ruang lingkup poin III.A.1 hingga III.A.9

iii. Stress Test:

Apabila dimungkinkan akan dilakukan uji dengan beban penuh, dimana user mengakses secara bersamaan dengan jumlah yang banyak.

d. Semua kebutuhan untuk kepentingan UAT menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan.

e. Hasil pengetesan ini akan menghasilkan dokumen yang harus disepakati terlebih dahulu oleh SKK Migas.

6. Perbaikan Bugs / Errors.

Tahap ini adalah perbaikan terhadap Sistem Informasi Aset Migas apabila dalam pelaksanaan UAT masih terdapat errors, bugs, atau aplikasi belum memenuhi persyaratan kebutuhan bisnis.

7. Pelaksanaan Pelatihan.

Tahap ini adalah pelatihan yang diberikan oleh pihak pengembang kepada pengguna serta pelatihan admin.

a. Pelaksana pekerjaan berkewajiban mengadakan kegiatan sosialisasi kepada para pengguna dan admin. Materi/handsout untuk kebutuhan kegiatan pelatihan ini menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan. Tempat/ruangan untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini akan disiapkan oleh SKK Migas.

b. Pelaksana pekerjaan berkewajiban menyusun program, jadwal dan melaksanakan pelatihan dengan materi pelatihan yang dilaksanakan meliputi: 1. Pengguna dan

2. Administrator

(6)

Page 6 c. Pelaksana pekerjaan berkewajiban menyediakan instruktur pelatihan yang

berkemampuan baik untuk melaksanakan pelatihan.

d. Pelaksana pekerjaan berkewajiban menyediakan sendiri peralatan untuk keperluan pelatihan.

e. SKK Migas dalam hal ini hanya menyediakan ruangan, perangkat jaringan, dan perangkat komputer untuk kegiatan pelatihan ini.

f. Pelaksana pekerjaan harus menyiapkan dokumen panduan penggunaan sistem untuk pengguna maupun admin.

8. Membuat dokumentasi teknis untuk semua kegiatan dan fase yang dilakukan

Selama pelaksanaan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan wajib membuat dokumentasi kegiatan meliputi

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat Desain FSD yang harus mendapatkan persetujuan dari SKK Migas. b. Pelaksana pekerjaan berkewajiban menyusun dan menyerahkan Operation

Manual System/SOP yang disusun dalam bahasa Indonesia.

c. Pelaksana pekerjaan berkewajiban membuat dan menyerahkan dokumentasi dari proyek yang dikembangkan dengan mengacu pada standar Service Management System ISO 20000-1:2011, Standar Information Security Management ISO 27001:2013 dan PMBOK Project Management documentation. 9. Masa pemeliharaan

Pelaksana Pekerjaan melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap bugs dan errors selama 3 (tiga) bulan secara on-call tanpa biaya tambahan.

V.

KETENTUAN

A. Persyaratan Umum

Ruang lingkup kegiatan dalam pekerjaan ini adalah mengembangkan Sistem Informasi Aset Migas dengan ketentuan umum yang telah ditentukan, antara lain: 1. Baik Perusahaan maupun Personil Pelaksana Pekerjaan terikat oleh perjanjian

kerahasiaan antara Pelaksana Pekerjaan dengan SKK Migas.

2. Dalam melaksanakan seluruh aktivitas di SKK Migas, tenaga pelaksana pekerjaan diwajibkan menerapkan standar keamanan data dan informasi mengacu ISO 27001.

3. Komunikasi antara tim pelaksana pekerjaan dengan SKK Migas diutamakan menggunakan fasilitas yang disiapkan oleh SKK Migas (email, telepon extension atau bentuk komunikasi lainnya).

(7)

Page 7 4. Tenaga pelaksana pekerjaan diwajibkan patuh dan melaksanakan ketentuan

umum yang berlaku di SKK Migas.

5. Pelaksanaan pekerjaan di SKK Migas dilakukan secara on-site pada tahap pengembangan dan secara on-call pada tahap pemeliharaan seperti tercantum pada butir IV.9.

6. Penggantian personil pelaksana kegiatan harus mendapatkan persetujuan dari SKK Migas.

B. Persyaratan Teknis

1. Fungsional

a. Pelaksana pekerjaan mampu melakukan penyempurnaan fitur-fitur mengacu pada nomor III.A.1 hingga III.A.8.

b. Penambahan fitur mengacu pada nomor III.A.9.

c. Lama waktu pengetesan fitur perbaikan tidak melebihi 10 (sepuluh) menit atau sesuai kesepakatan.

2. Non Fungsional

a. Aplikasi harus mampu mengakomodasi apabila sistem diakses oleh banyak pengguna tanpa ada error.

b. Perbaikan dan penambahan pada user interface tidak membingungkan bagi user.

c. Dokumentasi proyek yang disusun secara rapi dan terstruktur

VI.

SPESIFIKASI TEKNIS

A. Spesifikasi Perusahaan

Ruang lingkup kegiatan dalam pekerjaan ini adalah mengembangkan Sistem Informasi Aset Migas dengan spesifikasi teknis perusahaan yang telah ditentukan, antara lain:

1. Perusahaan mempunyai personel yang berpengalaman dan mempunyai kualifikasi yang dibutuhkan.

2. Pelaksana Pekerjaan harus mencantumkan daftar nama, Curiculum Vitae (CV), pengalaman kerja, ijazah sekolah, dan dokumen lain yang dibutuhkan dari pekerja yang akan menangani pekerjaan Pengembangan Sistem Informasi Aset Migas.

3. Memberikan informasi dan referensi dari perusahaan dimana pengalaman pembangunan sistem aplikasi pernah dilaksanakan dan Contact Person (nama,

(8)

Page 8 jabatan, email dan contact number) yang dapat yang dapat memberikan referensi/testimonial.

4. Perusahaan yang pernah bekerja sama dengan SKK Migas harus memiliki riwayat pengerjaan proyek yang baik. Personel yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus memiliki riwayat pengerjaan proyek yang baik dengan SKK Migas.

5. Perusahaan memiliki klasifikasi dan laporan keuangan yang sesuai dengan prasyarat pengadaan di SKK Migas.

6. Diutamakan perusahaan yang memiliki pengalaman sukses pekerjaan pengembangan sistem informasi aset atau sejenis. Dapat menunjukkan referensi pekerjaan tersebut dimana di dalamnya terdapat contact person dari masing-masing pekerjaan. Tidak keberatan jika dilakukan pengecekan pada contact person dari pekerjaan sebelumnya.

7. Perusahaan bersedia terikat oleh perjanjian kerahasiaan antara pelaksana pekerjaan dengan SKK Migas.

8. Perusahaan harus mencantumkan daftar nama, Curiculum Vitae (CV), pengalaman kerja, ijazah sekolah, sertifikat keahlian, dan dokumen lain yang dibutuhkan

B. Spesifikasi Personel

Ruang lingkup kegiatan dalam pekerjaan ini adalah mengembangkan Sistem Informasi Aset Migas dengan spesifikasi teknis personel yang telah ditentukan, antara lain:

1. System Analyst

a. Berpengalaman dalam menerjemahkan kebutuhan bisnis kedalam desain system.

b. Berpengalaman minimal 5 (empat) tahun dalam integrasi antara sistem satu dengan lainnya.

c. Memiliki intercommunication skill yang baik.

d. Diutamakan yang memiliki keahlian dalam merancang sistem aplikasi. 2. Developer / Programmer

a. Berpengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam pengembangan sistem aplikasi (C Sharp dan ASP.NET).

(9)

Page 9 b. Berpengalaman dalam mengembangkan aplikasi terintegrasi dengan active directory dengan menggunakan beberapa jenis database (Oracle, MS Access, dan SQL Server).

3. Technical Writer

a. Berpengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam menangani administrasi proyek (surat perjanjian, notulensi & absensi rapat, user guide/manual, deliverables lainnya).

b. Memahami dokumentasi proyek disesuaikan dengan standar Service Management System ISO 20000-1:2011, standar Information Security Management ISO 27001:2013 dan PMBOK Project Management documentation.

VII.

CARA DAN SYARAT PEMBAYARAN

A. Cara Pembayaran

Pembayaran dibagi atas 3 (tiga) termin. Masing-masing termin dapat ditagihkan setiap

dua bulan sejak terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

B. Syarat Pembayaran

1. Termin pertama sebesar 30% (dua puluh lima persen) dengan deliverable: a. Penyelesaian pekerjaan pada ruang lingkup III.A.1 hingga III.A.3. b. Dokumentasi proyek lengkap pada ruang lingkup III.A.1 hingga III.A.3. 2. Termin kedua sebesar 30% (dua puluh lima persen) dengan deliverable

a. Penyelesaian pekerjaan pada ruang lingkup III.A.4 hingga III.A.6. b. Dokumentasi proyek lengkap pada ruang lingkup III.A.4 hingga III.A.6. 3. Termin ketiga sebesar 40% (dua puluh lima persen) dengan deliverable:

a. Penyelesaian pekerjaan pada ruang lingkup III.A.7 hingga III.A.9. b. Dokumentasi proyek lengkap pada ruang lingkup III.A.7 hingga III.A.9.

VIII.

SANKSI DAN PENALTI

A. Denda

Pelaksana pekerjaan akan dikenakan denda sebesar 1‰(satu permil) dari Nilai Perjanjian apabila pelaksana pekerjaan melakukan keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyerahan deliverable berdasarkan jangka waktu dalam nomor III.B. Denda diperhitungkan dari tahapan kegiatan yang belum dibuatkan berita acara penyelesaian pekerjaan.

(10)

Page 10 Pelaksana pekerjaan akan dikenakan sanksi berupa pemutusan perjanjian secara sepihak dan tidak menerima ganti rugi apabila

1. nilai denda telah mencapai 5% (lima persen) dari Nilai Pekerjaan

2. pelaksana pekerjaan belum/tidak dapat melaksanakan pekerjaan secara baik dan benar dalam kurun waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian atau Surat Perintah Mulai Kerja dengan SKK Migas.

IX. LAIN-LAIN

1. Seluruh source code hasil Pengembangan Sistem Informasi Aset Migas adalah property yang dikuasai oleh SKK Migas. Kecuali mendapatkan persetujuan tertulis dari SKK Migas, Pelaksana Pekerjaan tidak diperbolehkan untuk men-sharing kepada pihak lain di luar lingkungan SKK Migas.

2. Kerahasiaan Data dan Informasi dilindungi oleh Undang - Undang Migas NO.22/2001.Penggunaan. pembocoran dan pemilikan secara tidak syah atas data dan informasi oleh Pelaksana Pekerjaan baik sebelum, selama dan setelah proyek selesai merupakan pelanggaran hukum. Semua dokumen merupakan milik Pengawas Pekerjaan sehingga tidak boleh disebarkan/dibawa keluar tanpa sepengetahuan dan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

3. Penyedia jasa harus menandatangani persetujuan kerahasiaan sesuai dengan standart yang ditentukan oleh SKK Migas dan apabila diperlu kan juga menandatangani persetujuan kerahasiaan dengan pihak terkait.

4. Pelaksana pekerjaan menjamin bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan dan produk yang akan dihasilkan mencerminkan integritas sikap dan kualitas professional yang tinggi dari Pelaksana Pekerjaan beserta seluruh anggota Tim. 5. Pelaksana Pekerjaan juga menjamin bahwa tidak satupun anggota Tim membawa

permasalahan atau sedang ada masalah dengan pihak lain manapun yang berkaitan dengan masalah hukum, tata tertib , regulasi dan apapun yang dapat merugikan ataupun mengganggu tugas dan kewajiban Pengawas Pekerjaan.

6. Dalam mengembangkan sistem, pihak konsultan harus menggunakan software yang legal.

7. Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen ini akan diberikan pada saat Aanwijzing.

X. ESTIMASI BIAYA

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi keluarga dalam menangani pasien lansia dengan hipertensi meliputi 5 tugas keluarga yang harus dilaksanakan seluruh anggota keluarga yaitu mengenal masalah yang ada

Dalam era globalisasi dan liberalisasi ini, guru berdepan dengan pelbagai cabaran di sekolah dan di bilik darjah. Di sinilah letaknya kepentingan penyelidikan tindakan dalam

Menggunakan data yang ditemukan (retrieve) untuk mengidentifikasi suatu entitas (misalnya untuk memastikan bahwa dokumen yang dideskripsikan dalam suatu cantuman sama

Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing) dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan

FOKUS KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN Perencanaan dan Penganggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pengadaan Barang dan Jasa Kapabilitas APIP Manajemen SDM Dana

Kesalahan dalam proses pencatatan akuntansi yang ada saat ini juga seringkali membuat pimpinan perusahaan kesulitan untuk mengontrol dan mengevaluasi hasil transaksi

penyerangan yang paling sering digunakan tim bolabasket tingkat SMA Putra dalam turnamen bolabasket tingkat SMA Putra dalam Turnamen Rektor Cup Universitas Nusantara PGRI

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa proporsi sari kulit buah naga merah : sari bunga rosella dengan penambahan karagenan : konjak glukomanan berpengaruh nyata