• Tidak ada hasil yang ditemukan

I N S T A N S I P E M E R I N T A H T A H U N A N G G A R A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I N S T A N S I P E M E R I N T A H T A H U N A N G G A R A N"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH TAHANAN NEGARA

KLAS IIB TARUTUNG

L A P O R A N K I N E R J A

I N S T A N S I P E M E R I N T A H

T A H U N A N G G A R A N 2 0 20

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung Tahun 2019 disusun untuk memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Rumah Tahanan Negara Klas IIB Rutan Tarutung Tahun 2020 merupakan gambaran hasil yang dicapai berdasarkan kinerja kegiatan masing-masing program yang telah dilaksanakan oleh Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung.

Beberapa sasaran yang belum tercapai secara maksimal pada semester II akan menjadi catatan khusus untuk pencapaian Tahun 2021. Kekurangan dan kendala akan dijadikan masukan untuk membuat kebijakan yang lebih sempurna agar seluruh anggaran bisa diserap dengan tetap pada prinsip efektif, efisien dan tepat sasaran.

TARUTUNG, 27 JANUARI 2021 KEPALA RUTAN KLAS IIB TARUTUNG

LEONARD SILALAHI, Amd. IP, S.H NIP. 197709142000121002

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

1. BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tugas dan Fungsi Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung 1.3. Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung 1.4. Isu Strategis/Permasalahan

2. BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung Tahun 2019 2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2019

3. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Penyerapan Anggaran 3.2. Matrik Pencapaian Kinerja

4. BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Strategi Pemecahan Masalah

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tata kelola penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) dalam suatu negara merupakan issu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pemerintah wajib menerapkan kaidah-kaidah yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

Salah satu perwujudan good governance, pemerintah dituntut untuk meningkatkan akuntabilitasnya Dalam rangka meningkatkan akuntabilitasnya, pemerintah mengeluarkan beberapa Peraturan dan Perundang-undangan. Pemerintah menerbitkan dasar hukum yang berkaitan dengan terselenggaranya good governance, yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Perwujudannya adalah dengan membuat laporan pertanggung jawaban dan evaluasi yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan cerminan prestasi sebuah instansi serta evaluasi terhadap berbagai program kerja. Baik buruknya hasil evaluasi tersebut menjadi masukan bagi instansi untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerjanya.

Penyusunan LAKIP berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sesuai visi, misi tujuan atau sasaran dan program yang realitas dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Dalam penyusunan LAKIP dibutuhkan sistem akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah yang merupakan suatu sistem dimana setiap instansi merencanakan sendiri, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerjanya sendiri serta melaporkan.

Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Dokumen Penetapan Kinerja dengan sumber anggaran berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2019 Nomor : DIPA-013.05.2.405905/2020 Tanggal 12 November 2019, Rev.1 Nomor : DIPA-013.05.2.405905/2020 Tanggal 10 Februari 2020, Rev.21 Nomor : 013.05.2.405905/2020 Tanggal 22 Mei 2020, Rev.3 Nomor : DIPA-013.05.2.405905/2020 Tanggal 15 september 2020, Rev.4 Nomor : DIPA-DIPA-013.05.2.405905/2020 Tanggal 15 Oktober 2020, Rev.5 Nomor : DIPA-013.05.2.405905/2020 Tanggal 30 November 2020, Rev.6 Nomor : DIPA-013.05.2.405905/2020 Tanggal 10 Desember 20203.05.2.405930/2015 Tanggal 14 November.

(5)

Dasar Hukum

Dasar Hukum duperlukan didalam penyusunan Laporan Kinerja Intstansi Pemerintah (LKIP), untuk memastikan bahwa Rencana Strategis tidak bertentangan dengan Peraturan hukum yang berlaku, berikut dasar hukum dalam penyusunan LKIP:

1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tantang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 30Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

5. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH-04.PR.03.01 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusuna Laporan Kinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

1.2. Tugas dan Fungsi Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung

Sebagai unsur badan pemerintah, Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung mengacu kepada undang - undang dan Peraturan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan yang mengatur dan merencanakan program kerja dan pembangunan baik untuk jangka panjang yang disebut dengan RPJP (Rencana Pembangungan Jangka Panjang), jangka menengah atau RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan jangka pendek disebut dengan Renja-K/L (Rencana Kerja Kementerian/Lembaga).

(6)

Tugas

Fungsi

RUTAN mempunyai tugas melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan

peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

RUTAN mempunyai fungsi : a. melakukan pelayanan tahanan;

b.melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib RUTAN;

c. melakukan pengelolaan RUTAN; d. melakukan urusan tata usaha.

1.3. Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung

1.4. Isu Strategis/ Permasalahan

SUB ORGANISASI PERMASALAHAN

Sub Seksi Kesatuan Pengamanan Rutan 1. Masih kurangnya petugas pada sub seksi satuan pengamanan 2. Masih kurangnya sarana dan prasarana pengamanan pada

Rutan Klas IIB Tarutung berupa Handy Talky, Borgol,mesin x-ray,dll

Subseksi Pelayanan Tahanan 1. Masih kurangnya petugas pada sub seksi pelayanan tahanan Khususnya dibidang tenaga medis

Subseksi Pengelolaan Rutan 1. Masih kurangnya petugas pada sub seksi pengelolaan

2. Rencana usulan pengadaan sarana dan prasarana yang belum terealisasi

KA.KPR

M. NURDIN TANJUNG, S.H

Staf & Petugas Pengamanan/

REGU JAGA

KARUTAN

LEONARD SILALAHI, Amd. IP, S.H

KASUBSI PENGELOLAAN

MIAN H. R. SIMARMATA, S.H

KASUBSI YANTAH

JONIAS B. PAKPAHAN, S.H

(7)

BAB II

PERENCANAAN/PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, berkeadilan, kebijakan pembangunan dibidang hokum dan aparatur dalam kegiatannya, maka diarahkan pada perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik, dimana Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung menerapkan dengan strategis, yang merupakan salah satu lembaga dibawah naungan Kementerian Hukum dan HAM RI, yaitu :

1. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi sehari-hari;

2. Bekerja dan berkinerja secara Profesional, Akuntabel, Sinergis, Transparan dan Inovatif (PASTI); 3. Memaksimalkan pemanfaatan e-Gov melalui tata kelola pemerintahan efektif dan efisien untuk

good governance;

4. Melayani publik dengan sepenuh hati dan siap mewujudkan WBK/WBBM;

5. Menjaga stabilitas politik dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi perekat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika;

2.1. Rencana Strategis Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung Tahun 2020

Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung, dalam menjalankan kepastian hukum tetap berorientasi pada peraturan perundang-undangan yang jelas, tegas dan konsisten.

(8)

Perencanaan kinerja berdasarkan sasaran dan indikator Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung adalah sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN KINERJA TARGET TAHUN 2020

SEMESTER I SEMESTER II

Persentase Tahanan yang mendapatkan pelayanan administrasi tahanan, bantuan hukum dan bimbingan kegiatan sesuai standar Meningkatnya Pelayanan Tahanan di wilayah sesuai standar 50 50 Persentase Narapidana/Tahanan mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/Tahan an di wilayah sesuai standar 50 50 Persentase layanan informasi dan kerja sama sesuai standar Meningkatnya Pelayanan Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan di wilayah sesuai standar 50 50 Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan standar Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai standar 50 50 Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai standar 50 50 Jumlah Layanan Perkantoran Layanan Perkantoran 50 50 Layanan Tahanan Layanan Perawatan Narapidana/Tahanan Layanan Keamanan dan Ketertiban Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan Perkantoran

(9)

2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2020

Penetapan kinerja Tahun 2020 disusun mengacu kepada kedudukan, tugas dan fungsi serta rencana kinerja tahunan. Penetapan kinerja di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung, telah tertuang dalam Rincian Kertas Kerja Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung Tahun Anggaran 2020 adalah sebagai berikut :

(Berdasarkan Rincian Kertas Kerja Satker T.A 2020)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTPUT (KEGIATAN) TARGET 2020 ANGGARAN Rp. Penegakan hukum di bidang Keimigrasian, Pemasyarakatan, dan Kekayaan Intelektual yang menjamin kepastian hukum bagi masyarakat. Layanan Tahanan 1 % Administrasi Tahanan 100% Rp. 13.383.000 2 % Pembimbingan Kegiatan Tahanan 100% Rp. 17.187.000 Layanan Perawatan Narapidana/Tahanan

3 % Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit 100% Rp. 1.603.096.000 4 % Kebutuhan Dasar Dan Kesehatan Lingkungan 100% Rp. 78.020.000

4 % Layanan Kesehatan 100% Rp. 44.436.000

Layanan Keamanan dan Kertertiban

5 % PenegakanKeamanan Ketertiban 100% Rp. 5.373.000

6 % Pengawalan 100% Rp. 8.000.000

Layanan Dukungan Manajemen Satker

7 % Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan

Rencana Anggaran 100% Rp. 2.700.000

8 % Pelaksanaan dan Pemantauan Evaluasi 100% Rp. 3.250.000 9 % Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 100% Rp. 2.550.000 10 % Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan

Perlengkapan 100% Rp. 1.500.000

Layanan Perkantoran

11 % Gaji dan Tunjangan 100% Rp. 1.636.276.000 12 % Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 100% Rp. 398.038.000

(10)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja (Performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan satu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan idividu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target- target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.

Sedangkan pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, ssasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan oerganisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Untuk itu diperlukan indikator kinerja yang jelas, dapat dihitung, diukur, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja yang baik.

Pengukuran capaian kinerja Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja pada masing masing sasaran kegiatan. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan pada aspek kinerja keuangan dan non keuangan sebagai indikator unutk mengukur keberhasilan suatu organisasi yang terintegrasi dalam sistem manajemen organisasi.

Untuk menjelaskan capaian dari indikator atas perjanjian kinerja yang telah disepakati antara Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara dengan Kepala Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung pada tahun 2020 yang menggambarkan kinerja Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung, berikut data dan formulasi perhitungan dengan rangka menghitung pencapaian kinerja adalah sebagai berikut :

(11)

1. Layanan Tahanan

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Pagu TA.2020 (Rp) Realisasi SM I (%) Realisasi SM II (%) Layanan Tahanan

1. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan pemasyarakatan

2. Persentase Narapidana/Anak dan Klien Pemasyarakatan yang Berdaya Guna Setelah Bebas 3. Menurunnya Persentase Residivis

4. Persentase Narapidana/ Tahanan yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB, CMB)

danpendayagunaan TPP sesuai standar

30.570.000 18,87 94,93

Rutan Klas IIB Tarutung melakukan pembinaan secara mandiri dan kerjasama dengan yayasan yang memberikan bimbingan keagamaan kepada wbp beragama kristen dan penceramah dari kementerian agama setiap hari jumat. Pelaksanaan pembinaan kepribadian warga binaan pemasyarakatan yang beragama Islam dan Kristen. Layanan pembinaan kepribadian berupa kegiatan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui upacara bendera setiap hari senin. Program Pembinan Kemandirian Narapidana bidang perikanan dan pembuatan ulos tenun serta jasa kegiatan kemandirian seperti pertukangan.

2. Layanan Perawatan Narapidana/Tahanan

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Pagu TA.2020 (Rp) Realisasi SM I (%) Realisasi SM II (%) Layanan Perawatan Narapidana/ Tahanan

1. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar

2. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan Kesehatan dasar, lanjutan dan penyuluhan kesehatan sesuai standar

3. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi sesuai standar

4. Jumlah narapidana yang memperoleh layanan pencegahan TB dan HIV / AIDS

1.603.096.000 39,34 99,57

Pada Tahun Anggaran 2020 warga binaan diberikan pelayanan kebutuhan dasar yaitu pemberian alat makan dan minum yang dilakukan setahun sekali, pemberian perlengkapan mandi hanya bisa diberikan 1x dalam setahun dikarenakan jumlah wbp dan anggaran yang diberikan tidak mencukupi. Pelayanan Kesehatan bagi WBP yang sakit.

(12)

3. Layanan Keamanan dan Ketertiban

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Pagu TA 2020 (Rp) Realisasi SM I (%) Realisasi SM II (%) Layanan Keamanan dan Ketertiban

1. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar

2. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan sesuai standar 3. Persentase gangguan keamanan yang ditindak dan ditanggulangi sesuai standar

13.373.000 43,37 94,77

Layanan Keamanan dan Ketertiban bagaimana pencegahan gangguan kamtib dengan cara melakukan razia / penggeledahan kamar hunian/ blok hunian baik secara rutin 1 minggu sekali maupun insidentil. Dan melakukan pengawalan terhadap pemindahan narapidana, dll

4. Layanan Dukungan Manajemen Satker

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Pagu TA 2020 (Rp) Realisasi SM I (%) Realisasi SM II (%) Layanan Dukungan Manajemen Satker

Penyusunan RKAKL, Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Umum serta Perlengkapan

10.000.000 30,44 85,00

Tercapainya Penyusunan RKAKL TA 2020, revisi dipa TA 2020 pengelolaan honorarium pejabat barang dan jasa.

5. Layanan Perkantoran

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Pagu TA 2020 (Rp) Realisasi SM I (%) Realisasi SM II (%) Layanan Perkantoran

Gaji dan Tunjungan 1.636.276.000 53,72 99,70

(13)

3.2. Realisasi Anggaran

Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung memiliki pagu anggaran pada tahun 2020 sebesar Rp 3.691.353.000,- (tiga milyar enam ratus sembilan puluh satu juta tiga ratus lima puluh tiga ribu rupiah) dengan realisasi anggaran Semester I tahun 2020 adalah sebesar Rp 1.714.200.030,- (satu milyar tujuh ratus empat belas juta dua ratus ribu tiga puluh rupiah) atau sebesar 46,44% (empat puluh enam koma empat empat persen) dan realisasi anggaran Semester II tahun 2020 adalah sebesar Rp 3.670.441.539,- (tiga milyar enam ratus tujuh puluh juta empat ratus empat puluh satu ribu lima ratus tiga puluh sembilan rupiah) atau sebesar 99,43% (sembilan puluh sembilan koma empat tiga persen) dengan perincian sebagai berikut :

.KODE URAIAN PAGU

(Rp) Realisasi SM II (Rp) SISA (Rp) Realisasi SM II (%)

013.05.08 Program Pembinaan dan

Penyelenggaraan Pemasyarakatan 3.691.353.000 3.670.441.539 20.911.461 99,43 5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah 3.691.353.000 3.670.441.539 20.911.461 99,43 5252.001 Layanan Tahanan 30.570.000 29.019.500 1.550.500 94,93 5252.005 Layanan Perawatan Narapidana/

Tahanan

1.603.096.000 1.596.167.622 6.928.378 99,57 5252.012 Layanan Keamanan dan Ketertiban 13.373.000 12.673.000 700.000 94,77 5252.970 Layanan Dukungan Manajemen

Satker

10.000.000 8.500.000 1.500.000 85,00 5252.994 Layanan Perkantoran 2.034.314.000 2.024.081.417 10.232.538 99,50

(14)

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Akhirnya apa yang dilakukan jajaran Rumah Tahanan Klas IIB Tarutung atas dedikasinya dalam membangun organisasi yang bermartabat, tetap menjaga semangat untuk memberikan pengabdian yang terbaik dalam mewujudkan cita cita Pemasyarakatan yang dapat melahirkan generasi-generasi baru yang dapat diterima di tengah masyarakat serta dapat berfungsi sosial perlu di apresiasi secara baik, profesional dan proporsional.

Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung berusaha untuk selalu bekerja semaksimal mungkin dengan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini, dengan cara melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan yang dilakukan secara tepat waktu dengan administrasi yang akuntabel maka pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik mungkin dengan mengedepankan standar pelayanan prima serta berusaha mencapai target kinerja dengan administrasi yang akuntabel.

Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja ditemukan sejumlah kendala dan hambatan dalam proses pelaksanaannya antara lain:

1. Minimnya kualitas dan kuantitas SDM

2. Minimnya dukungan anggaran dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan 3. Belum optimalnya pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah

4. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pemasyarakatan

5. Minimnya program dan kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM Pemasyarakatan.

4.2. Strategi Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas maka guna meningkatkan kinerja Rumah Tahanan Negara Klas IIB Tarutung khususnya dalam pencapaian saran perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menguatkan koordinasi dengan Kanwil Kemenkumhan Sumatera Utara, Ditjen Pemasyarakatan dan Sekretaris Jenderal serta pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan.

2. Meningkatkan kapasitas SDM melalui kegiatan bimbingan teknis, pelatihan, diklat teknis pemasyarakatan dan kegiatan coaching serta mentoring dari pimpinan.

(15)

4. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pemasyarakatan.

5. Meningkatkan sistem pengawasan baik terhadap wargabinaan pemasyarakatan maupun terhadap petugas pemasyarakatan.

TARUTUNG, 27 JANUARI 2020 KEPALA RUTAN KLAS IIB TARUTUNG

LEONARD SILALAHI, Amd. IP, S.H NIP. 197709142000121002

(16)

LAMPIRAN

Kegiatan Pembagian Hewan Kurban Kepada WBP

(17)

Kegiatan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

(18)

Pengobatan WBP

(19)

Penyerahan Sabun dan Sandang Kepada WBP

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Keamanan, keindahan dan peningkatan perekonomian masyarakat serta memudahkan mengakses desa lain P1 B Kondisi Jalan Desa Dsn.Rejosari menuju Kedawung Desa Sraten Makadam yang akan

Sasaran tersebut yaitu mencari calon Brigadir Polri yang terbaik dan dengan prinsip penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali ini yaitu berprinsip BTAH (Bersih,

Berdasarkan hasil observasi t e r h a d a p p e n e l i t i a n p e n d a h u l u a n tidak ditemukan internalisasi nilai budaya minangkabau dalam wilayah

Bila jumlah suatu barang dalam satu bundel konsumsi dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapa diperoleh kepuasan yang sama.  Tidak dapat berpotongan

Dari kasus tersebut, penulis akan menghitung losses (susut daya) yang dihasilkan dan mensimulasikan sambungan rumah yang tidak standar tersebut pada software

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa bullying merupakan suatu perilaku agresif yang dimiliki individu atau sekelompok orang