Percepat
Inisiatif Pengawasan
Multicloud Anda
Migrasi cloud tengah naik daun, hingga Gartner memprediksi 80% perusahaan akan bermigrasi dari infrastruktur on-premise di tahun 2025. Perkembangan terkini di cloud computing
adalah semakin populernya multicloud, sebuah strategi di mana organisasi menggunakan setidaknya dua layanan cloud dalam sebuah arsitekur - dengan kata lain, tipe cloud yang berbeda untuk tugas yang berbeda, seperti Google Cloud Platform untuk aplikasi internal dan Amazon Web Service (AWS) untuk aplikasi yang digunakan oleh pelanggan. Tipe pendekatan ini menjadi
sangat populer sehingga 80% dari perusahaan yang ada
menggunakannya.
Ada banyak solusi cloud yang bisa membentuk lingkungan multicloud. Layanan cloud publik seperti AWS, Microsoft Azure, Google Cloud Platform dan layanan cloud computing lainnya bisa ditawarkan oleh penyedia pihak ketiga. Lain ceritanya dengan cloud privat yang membatasi aksesnya untuk organisasi tertentu. Layanan dan infrastrukturnya dikelola oleh jaringan privat, memberikan peningkatan dalam hal keamanan dan kendali dibandingkan dengan cloud publik.
Bangkitnya
Tipe berbeda
untuk tugas berbeda
Mengapa Organisasi Menggunakan Banyak Layanan Cloud Publik
GCP untuk Layanan
Internal
G Suite, Workday, Salesforce
Azure untuk Lift
and Shift
Mengurangi biaya pemulihan bencana
AWS untuk Pengembangan
Microservices Container
Apa perbedaannya?
Multicloud
Cloud hybrid
Mengembangkan lebih dari satu cloud yang sama (publik atau privat) yang berasal dari vendor berbeda.
Gabungan dari beberapa layanan (on-premise, privat, publik, pihak ketiga) dengan integrasi atau orkestrasi yang menggabungkan semuanya.
Contoh: dua cloud publik,
AWS+Azure
Contoh: cloud publik DAN
infrastruktur datacenter on-premise yang dikelola pelanggan
Banyak dari kita yang belum bisa membedakan “cloud hybrid” dengan “multicloud”. Pada organisasi yang menggunakan solusi cloud hybrid berarti menggunakan kombinasi infrastruktur on-premise, cloud publik dan cloud privat, sedangkan multicloud merujuk pada cara organisasi menggunakan beberapa penyedia cloud untuk lebih dari satu pengembangan cloud dari tipe yang sama – sebagai contohnya, menggunakan cloud publik dari dua vendor berbeda. Tim yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga mereka biasanya memilih vendor cloud yang paling sesuai untuk memenuhi kriteria spesifiknya.
Memahami
Mengapa Banyak Perusahaan Melakukan Pendekatan Multicloud?
Mengoptimalkan kinerja: Jika cloud utama tidak berfungsi atau mengalami masalah kinerja, cloud pasif akan berfungsi sebagai solusi darurat. Strategi ini mengurangi downtime atau mengeliminiasinya sama sekali, sampai cloud utama kembali berfungsi.
Menghemat biaya: Kombinasi keandalan dan kinerja optimal berarti penghematan biaya bagi bisnis. Downtime yang dialami bank berarti kehilangan laba, sementara downtime di rumah sakit berarti hilangnya laba dan membahayakan nyawa pasien. Apapun contoh kasusnya, mengupayakan jaringan terus bekerja sangatlah penting bagi kesuksesan tiap perusahaan.
Fleksibilitas: Pendekatan multicloud membantu untuk mencegah ketergantungan pada vendor, di mana organisasi harus selalu mengandalkan satu penyedia infrastruktur dan layanan cloud, sehingga organisasi berpotensi menghadapi biaya dan kendala yang besar jika mereka berganti vendor. Menggunakan lebih dari satu vendor juga memungkinkan organisasi mengoptimalkan kinerja dengan memilih kombinasi layanan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik organisasi. Sebuah perusahaan mungkin lebih memilih perangkat dari Microsoft untuk sebuah kasus dan Google atau AWS untuk kasus lainnya (misalnya infrastruktur dan pengembangan).
Meningkatnya
keandalan Mengoptimalkan kinerja Penghematan
biaya
Menghindari ketergantungan
vendor
Tantangan Utama
di
Lingkungan
Multicloud
Meskipun strategi multicloud menawarkan banyak manfaat, tantangan yang harus dihadapi penggunanya pun tidaklah mudah. Fitur sama yang menawarkan peningkatan fleksibilitas dan keandalan juga menciptakan risiko keamanan tambahan dan tantangan IT.
Seluruh tantangan yang dihadapi oleh tim IT di cloud computing semakin besar saat berada di lingkungan multicloud, membuat mereka sulit untuk mengidentifikasi, menginvestigasi, dan menyelesaikan masalah penting di dalam cloud. Lebih banyak layanan berarti lebih besar kompleksitasnya, dan sistem yang terisolasi membuat pengawasan secara holistik semakin sulit dilakukan.
Dari sisi keamanan, penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara jumlah layanan cloud yang digunakan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nominet di tahun 2019, yaitu 52% dari lingkungan multicloud telah dibobol beberapa tahun belakangan ini, sedangkan organisasi yang menggunakan cloud hybrid sebesar 24% dan pengguna cloud tunggal sebesar 24%. Lingkungan Multicloud juga rentan mengalami pelanggaran, 69% organisasi dengan multicloud melaporkan 11 hingga 30 pelanggaran, sedangkan pelanggaran yang dialami organisasi dengan cloud tunggal sebesar 19% dan 13% untuk pengguna cloud hybrid.
Sistem yang Berbeda Menciptakan Isolasi: Pendekatan multicloud memang memengaruhi keamanan dan keandalan sistem karena layanan dibagi ke beberapa solusi cloud. Namun, hal itu juga berisiko karena membuat organisasi sulit untuk mendapatkan visibilitas di seluruh host dan layanannya.
Menggunakan solusi cloud yang berbeda, masing-masing dengan perangkat asalnya untuk melakukan pengawasan dan menjaga keamanan, berarti tim IT tidak bisa melihat secara efektif keseluruhan sistem untuk mengetahui penurunan kinerja atau downtime layanan terjadi di bagian layanan tertentu, atau bila sistem bekerja sebagaimana mestinya.
Cybersecurity tradisional yang mendasar tidak selalu sesuai dengan lingkungan multicloud. Organisasi bisa menggunakan beberapa solusi untuk mengawasi layanan cloud-nya, tapi metodologi ini memperlambat tim dan harus dibayar mahal, terutama saat masalah sensitif terhadap waktu muncul.
Meningkatkan Mean-Time-to-Resolution (MTTR): Mendapatkan informasi tentang pemadaman atau pelanggaran sistem multicloud bisa membuat sakit kepala tim IT dan keamanan, juga memakan waktu, biaya, kepuasan dan rasa percaya pelanggan terhadap organisasi.
Kurangnya visibilitas ke seluruh sistem berarti tim menghabiskan waktu lebih banyak untuk mencari tahu di mana dan mengapa terjadi pemadaman. Mereka harus melakukan transisi di antara beberapa sistem pengawasan untuk mengkorelasi dan menganlisa data peristiwa demi mendapatkan pemahaman lengkap mengenai masalah yang mereka hadapi. Setiap menit dihitung dalam pemadaman layanan atau saat ancaman menyerang dan kompleksitas tambahan dari sistem multicloud memiliki dampak langsung pada keuntungan bersih perusahaan.
Tata Kelola Data, Kepatuhan, dan Kerentanan Infrastruktur: Kurangnya visibilitas di seluruh sistem cloud membuatnya semakin sulit untuk memenuhi mandat kepatuhan dan menghalau para hacker yang dengan mudah menemukan dan memanfaatkan kerentanan dalam infrastruktur organisasi yang terdistribusi. Pada dasarnya, setiap layanan cloud tambahan meningkatkan jumlah access point dalam sebuah jaringan.
Kendala visibilitas juga menciptakan masalah tata Kelola data dan kepatuhan. Beberapa cloud bisa menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, tapi juga menciptakan tantangan regulasi. Sebagai contoh, sebuah organisasi mungkin tanpa sengaja menjalankan aplikasi dalam lingkungan yang tidak disetujui dan melanggar regulasi yang ditetapkan oleh General Data
Protection Regulation (GDPR). Bila hal ini terjadi. organisasi harus membayar denda cukup besar bila melanggar panduan dan peraturan lainnya.
Tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan multicloud
memengaruhi tim IT dan keamanan dalam berbagai cara:
Pengawasan dengan
Perangkat Awal
Cloud yang Berbeda Menyebabkan:
•
Pandangan yang terisolasi
•
Tim yang terisolasi
Tim memiliki kesulitan untuk mengidentifikasi,
menginvestigasi dan menyelesaikan masalah penting
di dalam cloud.
Kurangnya visibilitas
Tidak mampu melihat penurunan
atau downtime layanan akibat
layanan cloud
Perangkat yang kompleks
Menggunakan beberapa layanan
cloud menyulitkan organisasi
untuk memiliki sebuah strategi
pengawasan yang terunifikasi
MTTR yang buruk
Terlalu banyak menghabiskan waktu
di mana dan kapan pemadaman
terjadi
Kesulitan untuk menyesuaikan
Organisasi mengalami kesulitan
untuk mengumpulkan data di
beberapa wilayah, akun, dan
lingkungan multicloud
Gejala
Penyebab
Pencegahan
Apa yang rusak? • Cloud VM tiba-tiba padam • Tidak ada lalu lintas ke VM instance • Kesalahan menyerang sistem penyimpanan • Peningkatan latensi di distribusi lalu lintas jaringan atau aplikasi di beberapa server
Bagaimana cara pencegahannya?
• Memasang peringatan • Mengatur ambang batas • Mendeteksi anomali
• Mendeteksi data yang terpisah dari dari populasi data lainnya
Mengapa terjadi kerusakan? • Meningkatknya lalu lintas data • Penyimpanan yang penuh • Memori rendah
• Perutean yang tidak tepat ke subnet publik
Jadi, bagaimana organisasi bisa mengatasi tantangan tersebut? Ketika infrastruktur cloud berkembang dalam hal cakupan dan kompleksitas, semakin penting bagi bisnis untuk memiliki solusi dan strategi pengawasan yang mampu menangani tantangan keamanan dan IT.
Kabar baiknya adalah sangat mungkin bagi organisasi untuk mendapatkan keuntungan pendekatan dari multicloud sekaligus memitigasi risiko
bawaannya. Saat infrastrukur IT modern tumbuh semakin kompleks, memiliki metode yang tersentralisasi untuk mengawasi dan menyelesaikan masalah
Jalur Untuk Mempermudah Pemantauan
Cara Menguasai
Pengawasan Multicloud
di seluruh lingkungan multicloud sangatlah penting. Tanpa perangkat yang tepat, perusahaan saat ini akan menemui tantangan lebih besar untuk mendapatkan data yang mereka butuhkan untuk menangani pemadaman dan insiden secara tepat. Organisasi yang melakukan investasi di perangkat IT modern dapat menciptakan pengalaman konsumen yang positif dan pada akhirnya memaksimalkan inovasi dan pendapatan.
.
Langkah pertama adalah untuk mencari solusi pengawasan infrastruktur IT yang terkonsolidasi yang menggantikan banyak perangkat pengawasan dan pemecahan masalah. Mengawasi dan memecahkan masalah dengan alat yang berbeda bisa memperumit proses, memperlambat tim bahkan saat masalah penting muncul. Menyederhanakan perangkat memungkinkan kedua fungsi tersebut bekerja di dalam satu solusi saja. Berikutnya, mendapatkan data yang dibutuhkan dengan lancar. Memiliki panduan data adalah kuncinya – solusi yang tepat akan memudahkan pengumpulan data dari beberapa vendor cloud dan menyatukan semuanya dalam satu tampilan. Hal ini
memberdayakan organisasi untuk melacak operasional, keamanan, dan biaya di lingkungan cloud yang berbeda dengan lebih baik lagi.
Akhirnya, solusi yang menyatukan pengawasan di seluruh infrastruktur, aplikasi dan layanan, serta menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan kemampuan pembelajaran mesin bisa membantu organisasi memprediksi dan mencegah pemadaman cloud sebelum terjadi. Khususnya lingkungan multicloud, organisasi membutuhkan solusi yang menyederhanakan dan menampung koleksi data dengan stabil dan mudah diakses dari beberapa cloud, sehingga memberikan tampilan gabungan dari lingkungan cloud dengan cara mengelompokkan layanan yang berbeda dan memudahkan tim untuk melacak penggunaan cloud secara keseluruhan di seluruh lingkungan.
Learn How.
Pengawasan lingkungan multicloud bisa menjadi sebuah tantangan,
tetapi bisnis tidak membutuhkan banyak perangkat untuk mengikuti
apa yang terjadi di dalam infrastruktur cloud mereka.
Sederhanakan
perangkat Anda dengan menghubungi
sales@splunk.com.
Splunk, Splunk>, Data-to-Everything, D2E and Turn Data Into Doing are trademarks and registered trademarks of Splunk Inc. in the United States and other countries. All other brand names, product names or trademarks belong to their respective owners. © 2020 Splunk Inc. All rights reserved.