LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. Neraca Konsolidasi 1
2. Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
4. Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
A K T I V A
Catatan 2006 2005
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,3 40.653.113 22.845.552
Piutang usaha 2e,2f.4,32
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu 45.537.315 109.316.810
Hubungan istimewa 108.441.420 100.620.240
Piutang lain-lain
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu 2f,5,11 18.059.859 31.104.623
Persediaan 2g,5 368.185.578 271.589.450
Uang muka dan biaya dibayar di muka 2h,6 40.268.365 55.697.792 Pajak dibayar di muka 2q,27a 34.482.306 24.576.349 Aktiva lancar lainnya 2d,7 78.112.622 194.008.049
Jumlah Aktiva Lancar 733.740.578 809.758.865
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,27d 99.620 66.295.520 Piutang usaha hubungan istimewa -
setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu 2e,2f,8 101.490.739 134.563.312 Piutang hubungan istimewa 2e,9 195.868.089 206.100.898 Uang muka hubungan istimewa 2e,32c 300.639.153 300.639.153 Investasi pada perusahaan asosiasi 2i,10 4.130.021 4.009.585 Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan 2j,2k,2l,11 3.805.356.567 3.579.206.322 Uang muka pembelian aktiva tetap 2e,12
Pihak ketiga 80.352.264 69.335.283
Hubungan istimewa 12.147.588 29.956.012
Aktiva yang tidak digunakan
dalam operasi - Bersih 2l,13 37.236.680 37.236.680 Rugi ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan
kembali - bersih 2j 4,383,534 4.667.539
Uang jaminan 2.484.167 2.469.586
Aktiva tidak lancar lainnya 2j 1.408.449 1.428.609
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 4.545.596.871 4.435.908.499
JUMLAH AKTIVA 5.279.337.449 5.245.667.364
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan 2006 2005
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang jangka pendek 14 14.264.888 19.023.369
Hutang usaha 2e,15,32
Pihak ketiga 110.111.270 41.573.929
Hubungan istimewa 120.612.923 20.149.093
Hutang lain-lain
Pihak ketiga 10.000.670 8.279.156
Biaya masih harus dibayar 2e,2t,2w,16,32 90.620.497 89.017.759
Hutang pajak 2q,27b 2.862.040 1.882.650
Kewajiban jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2t,33 82.500.000 82.500.000
Jumlah Kewajiban Lancar 430.972.288 262.425.956
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan istimewa 2e,17 186,204 5.826.312 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,27d 93.036.336 137.956 Kewajiban Manfaat Karyawan 2p,29 32.358.266 24.476.676 Kewajiban jangka panjang 2m,2t,33
Wesel bayar dan hutang
obligasi - bersih 18 2.115.602.909 2.160.524.736
Hutang 19 833.362.418 833.266.178
Kewajiban jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun (82.500.000 ) (82.500.000 )
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2.992.046.133 2.941.731.858
Jumlah Kewajiban 3.423.018.421 3.204.157.814 HAK MINORITAS 2b 288.612 182.226 EKUITAS Modal saham
Modal dasar - 20.000.000.000 saham biasa. nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -
5.470.982.941 saham biasa 2r,20 2.189.015.592 2.189.015.592 Tambahan modal disetor - bersih 5.807.836 5.807.836
Defisit (338.793.012 ) (153.496.104 )
Jumlah Ekuitas 1.856.030.416 2.041.327.324
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5.279.337.449 5.245.667.364
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2006 2005
PENJUALAN BERSIH 2e,2n,2s,21,31 1.584.276.307 1.414.148.316 BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2n,2s,22,31 1.295.039.739 1.203.484.419
LABA KOTOR 289.236.568 210.663.897
BEBAN USAHA 2n,23,32
Penjualan 87.094.864 91.510.181
Umum dan administrasi 94.983.246 89.685.762
Jumlah Beban Usaha 182.078.110 181.195.943
LABA USAHA 2s,31 107.158.458 29.467.954
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2o,25 (35.194.444 ) 73.880.068
Penghasilan bunga 6.213.268 4.833.408
Beban bunga 24 (77.939.160 ) (77.941.245 )
Lain-lain - bersih 26 (26.426.404 ) (14.191.575 )
Beban Lain-lain - bersih (133.346.740 ) (13.419.344 )
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK (26.188.282 ) 16.048.610 MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Tangguhan 2q,27 (159.094.280 ) (8.039.898 )
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI (185.282.562) 8.008.712 HAK MINORITAS ATAS RUGI
(LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI 2b (14.346 ) 25.125
LABA (RUGI) BERSIH (185.296.908 ) 8.033.837
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
DASAR 2r,28 (0.034 ) 0.001
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Modal
Ditempatkan dan Tambahan Modal
Catatan Disetor Penuh Disetor - Bersih Defisit Jumlah Ekuitas
Saldo per 1 Januari 2005 2.189.015.592 5.807.836 (161.529.941 ) 2.033.293.487
Laba bersih tahun berjalan 2r,28 - - 8.033.837 8.033.837
Saldo per 31 Desember 2005 2.189.015.592 5.807.836 (153.496.104 ) 2.041.327.324
Rugi bersih tahun berjalan 2r,28 - - (185.296.908 ) (185.296.908 )
Saldo per 31 Desember 2006 2.189.015.592 5.807.836 (338.793.012 ) 1.856.030.416
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2006 2005
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 1.640.234.621 1.459.755.808 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (1.142.339.479 ) (1.237.175.868 )
Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 497.895.142 222.579.940
Penerimaan tagihan pajak 18.102.546 48.836.580
Penerimaan pendapatan bunga 6.238.276 4.541.737
Pembayaran bunga dan beban pembiayaan lainnya (76.349.976 ) (62.111.055 )
Pembayaran pajak (27.029.113 ) (41.198.774 )
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 418.856.875 172.648.428
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan aktiva lancar lainnya 115.915.587 2.412.163 Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa 10.232.809 3.861.911 Penerimaan atas penjualan aktiva tetap 17.030 588.307 Kenaikan uang muka pembelian aktiva tetap (337.550.313 ) (75.088.110 ) Pembelian aktiva tetap dan aktiva dalam pengerjaan (103.030.795 ) (58.601.246 ) Peningkatan penyertaan saham pada Anak Perusahaan
setelah dikurangi kas yang diperoleh (120.436 ) -
Penurunan (kenaikan) uang jaminan (14.581 ) 22.733
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (314.550.699 ) (126.804.242 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan hutang bank dan pemasok, wesel bayar
dan hutang obligasi jangka panjang (76.100.026 ) (35.571.921 ) Penurunan hutang hubungan istimewa (5.640.108 ) 4.896.313 Pembayaran hutang jangka pendek (4.758.481 ) (6.011.084 )
Arus Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan (86.498.615 ) (36.686.692 )
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 17.807.561 9.157.494 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 22.845.552 13.688.058
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 40.653.113 22.845.552
Aktivitas Yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas
Reklasifikasi aktiva dalam pengerjaan ke aktiva tetap mesin 72.216.599 75.893.614 Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva tetap ke
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 68 tanggal 7 Desember 1976. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/50/2 tanggal 9 Pebruari 1978 dan diumumkan dalam Tambahan No. 172 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 1978. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No. 141 tanggal 30 Juni 1998 mengenai perubahan nama dan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C-2701 HT.01.04.Th.99 tanggal 12 Pebruari 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 7966 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 2000.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang industri pulp dan kertas, pengelolaan pelabuhan khusus, perdagangan, pertambangan dan kehutanan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat di Jalan M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 dan pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang, Jawa Barat dan Perawang, Riau. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak 1978.
b. Penawaran Umum Perusahaan
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana 60.000.000 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham dan harga penawaran Rp 10.600 per lembar saham, serta telah mencatat saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 16 Juli 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan melakukan beberapa penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu di bursa efek yang sama. Jumlah saham Perusahaan yang telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, sebanyak 5.470.982.941 lembar saham.
Perusahaan mencatatkan Obligasi Indah Kiat I 1999 sebesar Rp 1 triliun di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Oktober 1999. Obligasi tersebut telah direstrukturisasi sebagai bagian dari Master
Restructuring Agreement (MRA) yang ditandatangani pada tanggal 28 April 2005 (lihat Catatan 18
dan 33).
Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan wesel bayar (Guaranteed Secured Global
Notes) jatuh tempo tahun 2002, 2006 dan 2007 masing-masing sebesar AS$ 200 juta, AS$ 150 juta dan
AS$ 600 juta di Bursa Efek Luxembourg. Wesel bayar yang jatuh tempo tahun 2002, 2006 dan sebesar AS$ 60 juta dari yang jatuh tempo tahun 2007 tidak berpartisipasi dalam MRA (lihat Catatan 18 dan 33).
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2004, Perusahaan dikendalikan oleh PT Purinusa Ekapersada (Purinusa) yang dimiliki oleh Asia Pulp & Paper Company (APP), Singapura. Pada tahun 2005 kepemilikan APP pada PT Purinusa Ekapersada (Purinusa) terdilusi sejak disetujuinya Composition Plan Purinusa oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 20 April 2005.
1. UMUM (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Perusahaan memiliki kepemilikan saham 50% atau lebih secara langsung dan tidak langsung pada Anak-anak perusahaan dibawah ini:
Jumlah Aktiva Anak perusahaan
Persentase Kepemilikan (Dalam Ribuan)
Ruang Kedudukan,
Nama Lingkup Tanggal Tahun Usaha 2006 2005 2006 2005
Anak Perusahaan Usaha Pendirian Komersial (%) (%) (AS$) (AS$)
Kepemilikan secara langsung
Indah Kiat International Finance Company B.V. 1 (IK International
Finance BV) Jasa keuangan 11 Maret 1994 Belanda, 1994 100* 100 * 305.987 305.990 Indah Kiat Finance
Mauritius Limited 1
(IK Mauritius) Jasa keuangan 16 Juni 1997 Mauritius, 1997 100 100 64.588 64.588
IK Trading Limited 1 Cayman Islands,
(IK Trading) Distribusi 29 September 1997 2000 100 100 0,0020 59.29 Indah Kiat Finance (IV)
Mauritius Limited (dahulu Redhill Investments Ltd.) 3
(IKF IV) Jasa keuangan 22 Juni 1998 Mauritius, 2000 100 100 108.351 108.351 Indah Kiat Finance (III)
Limited (dahulu Earlshall Company Ltd.) 1
(IKF III) Jasa keuangan 24 Juni 1998 Mauritius, 2000 100 100 0,0020 0,0020 IK Import &
Export Limited1 British Virgin
(IK Imex) Distribusi 23 Maret 2000 Islands, 2000 100 100 4.130 32.788 Indah Kiat Finance (VIII)
Mauritius Limited 2
(IKF VIII) Jasa keuangan 15 Juni 2000 Mauritius, 2000 100 100 2.900 2.900 Global Fibre Limited 1
(Global) Investasi 21 April 2004 Malaysia, 2004 100 100 27.001 27.001 Imperial Investment
Limited 1 (Imperial) Jasa keuangan 9 Agustus 2004 Malaysia, 2004 100 100 163.645 174.840
Indah Kiat Finance B.V. 1
(IK Finance) Jasa keuangan 26 April 2004 Belanda, 2004 100 100 1.578.805 1.579.104 PT Paramitra Abadimas
Cemerlang 1 (PAC) Perdagangan 19 Mei 1996 Jakarta, 1997 93,94 93,94 6.043 3.777
Kepemilikan secara. tidak langsung
PT Paramitra Gunakarya
Cemerlang 1 Pabrikasi 19 Mei 1996 Jakarta, 1997 99,93 99,93 6.056 6.493
Ruang lingkup usaha utama Anak perusahaan yang bergerak di bidang keuangan adalah menerbitkan efek berbentuk pinjaman dan memperoleh pinjaman untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan sedangkan ruang lingkup usaha utama Anak perusahaan yang bergerak dibidang distribusi terutama membantu pendistribusian produk Perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasi tidak meliputi akun-akun Anak perusahaan yang tidak aktif sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan (%)
Perusahaan
Tanggal
Anak Perusahaan Pendirian Kedudukan 2006 2005
IK Trading (III) Limited 3 14 Desember 1999 Cayman Islands 100,0* 100,0*
Kaisen Limited 3 9 Nopember 2000 Cayman Islands 100,0* 100,0*
PT Graha Kemasindo Indah 1 23 Oktober 1995 Jakarta 99,5* 99,5*
* Tidak diaudit 1 Perseroan terbatas 2 Perusahaan publik terbatas 3 Dalam proses likuidasi
1. UMUM (Lanjutan)
Pada tanggal 21 Desember 2002, Perusahaan mengirimkan surat ke Bapepam yang menyatakan bahwa Anak perusahaan yang tidak aktif yang terdiri dari Indah Kiat Finance (II) Limited (IKF II), Indah Kiat Finance (V) Mauritius Limited (IKF V), Indah Kiat Finance (VI) Mauritius Limited (IKF VI) dan Indah Kiat Finance (VII) Mauritius Limited (IKF VII) dalam proses likuidasi. Sebagai implementasi proses likuidasi tersebut, IKF VI dan IK VII telah dilikuidasi pada bulan Nopember 2004 dan IKF II telah dilikuidasi pada tanggal 13 Juli 2005. Selanjutnya, IK Trading (II) dan IK Trading (IV) dilikuidasi pada tanggal 31 Maret dan 31 Oktober 2005.
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan Komisaris, Komisaris Independen dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Komisaris
Presiden Komisaris : Yudi Setiawan Lin
Wakil Presiden Komisaris : Ir.Gandi Sulistiyanto Soeherman
Komisaris : Indah Suryasari Wijaya Limantara
Komisaris : Show Chung Ho
Komisaris : Kuo Cheng Shyong
Komisaris : Lo Shang Shung
Komisaris Independen : Hj. Ryani Soedirman
Komisaris Independen : Mas Achmad Daniri
Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra
Komisaris Independen : Kamardy Arief
Komisaris Independen : Letjend. TNI (Purnawirawan) Soetedjo Direksi
Presiden Direktur : Teguh Ganda Wijaya
Wakil Presiden Direktur : Hendra Jaya Kosasih
Wakil Presiden Direktur : Suresh Kilam
Wakil Presiden Direktur : Chen Wang Chi
Wakil Presiden Direktur : Lin Shun Keng
Direktur : Raymond Liu, Phd.
Direktur : Didi Harsa
Direktur : Ir. Buyung Wahab, MM
Direktur : Baharudin
Direktur / Sekretaris Perusahaan : Agustian R. Partawidjaja
Susunan Komisaris, Komisaris Independen dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 30 Juni 2006, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 107 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H.
Susunan Komisaris, Komisaris Independen dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 12 agustus 2005, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 23 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H.
Gaji dan tunjangan lainnya untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing kurang lebih sebesar AS$ 1.391.010 (Rp 12.750.002.806) dan AS$ 1.643.245 (Rp 15.964.375.905) untuk tahun 2006 dan 2005. Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 15.128 orang dan 14.074 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Keputusan Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten adalah sebagai berikut:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan, kecuali akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis sebagaimana diungkapkan pada kebijakan akuntansi terkait.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu menggunakan Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dalam laporan keuangannya, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Anak perusahaan ke laporan keuangan Perusahaan dimana:
- Kepemilikan Perusahaan melebihi 50% baik secara langsung maupun tidak langsung, atau
- Kepemilikan Perusahaan sama dengan atau kurang dari 50%, tetapi Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan.
Laporan keuangan Anak perusahaan dikonsolidasi saat kendali diperoleh dan tidak dikonsolidasikan lagi sejak kendali tersebut lepas dari Perusahaan. Hasil usaha Anak perusahaan yang diakuisisi dicatat pada laporan laba rugi konsolidasi dari tanggal efektif akuisisi, sedangkan hasil usaha Anak perusahaan yang dilepas dicatat sampai dengan tanggal pelepasan.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan mengikuti perubahan ekuitas. Kerugian yang melebihi hak minoritas dialokasikan sebagai bagian induk perusahaan.
Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan Anak Perusahaan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Saldo dan transaksi antar perusahaan, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu entitas usaha.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Kas dan Setara Kas
Kas meliputi kas dan bank. Setara kas meliputi investasi jangka pendek, investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan, dan tidak mempunyai resiko perubahan nilai yang signifikan.
d. Aktiva Lancar Lainnya
Kas dan deposito berjangka yang ditempatkan dalam bentuk rekening escrow di bank sehubungan dengan restrukturisasi hutang dan jaminan atas fasilitas Letter of Credit disajikan sebagai “Aktiva Lancar Lainnya”.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada dibawah pengendalian bersama dengan, perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan fellow subsidiaries);
(2) Perusahaan asosiasi;
(3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
(4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(5) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama maupun yang tidak sama dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f. Piutang
Piutang diakui sebesar nilai penagihan dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penghitungan penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan sesuai dengan kemungkinan kerugian pada piutang. Tingkat kemungkinan kerugian ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen atas penagihan-penagihan yang dilakukan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penagihan.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga penjualan dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan atas persediaan yang usang dan yang perputarannya lambat ditentukan, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi secara proporsional selama masa manfaat masing-masing biaya. i. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Perusahaan membukukan penyertaan saham dengan persentase kepemilikan minimal 20% sampai 50% dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode tersebut, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan persentase kepemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
j. Aktiva Tetap
1. Pemilikan Langsung
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tertentu yang digunakan dalam operasi dan diperoleh sebelum tanggal 12 September 1986 yang dinilai kembali sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1986. Aktiva tetap tersebut dinyatakan sebesar nilai penilaian kembali dikurangi akumulasi penyusutan. Sebelum Perusahaan merubah mata uang pelaporan menjadi mata uang fungsional, pada tahun 1997 Perusahaan minilai kembali aktiva tetap yang diperoleh sampai dengan tanggal 31 Desember 1992 (kecuali aktiva tetap bukan bangunan dengan taksiran masa manfaat ekonomis empat (4) tahun atau kurang). Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan”, pada tahun 1998 Perusahaan melakukan pengukuran kembali laporan keuangan tahun sebelumnya, dimana selisih penilaian kembali aktiva tetap akibat pengukuran kembali tersebut hanya dicatat untuk tujuan pelaporan pajak.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Prasarana 12 - 20
Bangunan 11 - 20
Mesin 25
Peralatan pengangkutan, perabot, peralatan kantor dan peralatan lain-lain 2 - 5 Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi untuk Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah yang terjadi setelah 1 Januari 1999 ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa yang lebih pendek antara periode hak atas tanah atau taksiran umur ekonomis tanah. Saldo beban ditangguhkan tersebut disajikan dalam “Aktiva tidak lancar lainnya”. Sebelum 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah termasuk biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah tidak diamortisasi.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
2. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode capital lease apabila memenuhi semua kriteria sebagaimana disebutkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha yang dikapitalisasi dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa ditambah nilai sisa (hak opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.
Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa manfaat aktiva yang bersangkutan, sesuai dengan aktiva tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung.
Laba atau rugi atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan. Laba atau rugi ditangguhkan dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali disajikan dalam akun “Laba atau Rugi Ditangguhkan atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Kembali” pada neraca konsolidasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 3. Aktiva dalam Pengerjaan
Aktiva dalam pengerjaan atau pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman dan biaya-biaya untuk memperoleh pinjaman yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya pekerjaan dalam pelaksanaan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pekerjaan dalam pelaksanaan atau pemasangan tersebut secara substansial telah selesai dikerjakan dan dan siap digunakan.
k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997), “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs atas pinjaman dan beban lainnya yang digunakan untuk membiayai konstruksi atau pemasangan aktiva dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya-biaya pinjaman tersebut berakhir pada saat aktivitas pengerjaan atau pemasangan secara substansial telah selesai dan aktiva siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
l. Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva dikaji kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), nilai kerugian kerusakan diakui di laporan keuangan konsolidasi pada tahun berjalan.
m. Biaya Emisi Efek Hutang
Biaya emisi efek hutang dikurangkan langsung dari hasil emisi selama jangka waktu pinjaman dengan metode garis lurus.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat hak kepemilikan beralih kepada pelanggan, yaitu pada saat barang diserahkan atau pada saat penagihan dalam hal barang disimpan di gudang Perusahaan atas permintaan pelanggan. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (f.o.b. shipping point). Penjualan bersih diakui setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur penjualan dan potongan harga.
Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual) atau sesuai dengan masa manfaatnya. o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Dolar AS dijabarkan ke dalam Dolar AS untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005 Rupiah 9.020,00 9.830,00 Yen Jepang 119,00 117,84 Dolar Singapura 1,53 1,66 Euro Eropa 0,76 0,84
p. Cadangan Manfaat Karyawan
Cadangan manfaat karyawan dicatat sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” yang mencakup imbalan pensiun dan imbalan jangka pendek (cuti tahunan yang dibayar, cuti sakit yang dibayar) dan imbalan jangka panjang lainnya (imbalan jasa jangka panjang, imbalan kesehatan pasca kerja).
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
q. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode pajak tangguhan untuk menentukan manfaat (beban) pajak sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Berdasarkan metode tersebut, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dinilai untuk efek pajak di masa mendatang atas perbedaan antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban di laporan keuangan dengan masing-masing dasar pengenaan pajaknya. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan hanya jika terdapat kemungkinan penghasilan kembali pajak di masa mendatang dapat dimanfaatkan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan sebesar nilai bersihnya pada neraca, kecuali untuk aktiva dan kewajiban entitas yang berbeda secara legal.
r. Laba (Rugi) per Saham
Sesuai PSAK No. 56, “Laba per Saham”, Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung laba (rugi) bersih per saham dasar dengan membagi laba (rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) bersih per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
t. Restrukturisasi Hutang
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK No. 54, “Akuntansi untuk Restrukturisasi Hutang Bermasalah.” Laba bersih sehubungan dengan restrukturisasi hutang setelah dikurangi pajak penghasilan dimasukkan dalam penghitungan laba bersih dalam periode terjadinya restrukturisasi, dan disajikan dalam akun “Pos Luar Biasa”.
u. Kontinjensi dan Pencadangan
Kewajiban kontijensi hanya diakui bila: (a) ada kewajiban masa kini (secara legal atau implisit) sebagai akibat dari peristiwa dimasa lalu; (b) ada kemungkinan akan terjadi arus kas keluar sumber daya untuk memenuhi kewajiban tersebut; dan (c) dapat dibuat taksiran yang terpercaya atas kewajiban yang mungkin timbul. Pencandangan yang dilakukan akan dievaluasi pada tanggal neraca dan dilakukan pernyesuaian untuk menggambarkan estimasi terbaik.
Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, hanya diungkapkan jika kemungkinan arus kas keluar sumber kecil. Aktiva kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan akan tetapi diungkapkan apabila kemungkinan adanya arus kas masuk dari manfaat ekonomi cukup besar
(probable).
v. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Peristiwa setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi tambahan tentang keadaan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal neraca (Adjusting events) disajikan di laporan keuangan. Peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memiliki dampak (Not an adjusting events), apabila material, disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
w. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Kas 184,249 265.484
Bank
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6.447.656 3.387.197 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 4.662.470 5.434.935
Cosmos Bank. Taiwan 4.199.557 383.608
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.018.449 2.249.409
PT Bank Mizuho Indonesia 2.436.543 1.748.262
Standard Chartered Bank. Jakarta 1.107.729 122.816
PT Bank Syariah Mandiri 768.675 563.707
PT Bank Lippo Tbk 620.405 243.362
Bank of China. Jakarta 376.419 1.476.526
PT Bank Central Asia Tbk 112.298 129.904
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 103.109 401.444
ABN Amro Bank N.V., Jakarta 73.766 68.253
PT Bank Sumitomo Niaga 71.294 193.310
Citibank N.A.. Jakarta - 52.278
Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 50.000) 94.733 25.057
Jumlah bank 25.093.103 16.480.068
Deposito berjangka dalam Dolar AS
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.906.276 2.300.000
PT Bank International Indonesia Tbk. 869.485 -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 600.000 3.800.000
Jumlah deposito berjangka 15.375.761 6.100.000
Jumlah 40.653.113 22.845.552
Bunga tahunan deposito berjangka dalam Dolar AS masing-masing adalah 3,75% - 4,90% dan 3,25% - 4,25% pada tahun 2006 dan 2005.
4. PIUTANG USAHA - LANCAR Akun ini terdiri dari:
2006 2005 Pihak ketiga Ekspor 449.977.378 517.648.907 Lokal 5.521.396 1.629.362
Jumlah pihak ketiga 455.498.774 519.278.269
Penyisihan piutang ragu-ragu (409.961.459 ) (409.961.459 )
Piutang usaha - pihak ketiga - bersih 45.537.315 109.316.810
Hubungan istimewa Ekspor
Asia Pulp & Paper (Canada)., Canada 2.156.059 2.079.940
APP Italy SRL. Italy 1.219.507 979.600
Asia Pulp & Paper (France) EURL, France 523.266 472.144
Yalong Paper PDTS (Kunshan) Co. 250.579 -
APP Jordan 250.231 -
Gold East Paper (Jiangsu) Co. Ltd., - RRC 169.537 169.537
APP China Trading Limited, Hongkong - 2.226.099
Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 150.000) 522.694 530.158
Jumlah ekspor 5.091.873 6.457.478
Lokal
PT Cakrawala Mega Indah 50.772.307 61.269.610
PT Sinar Duniamakmur 30.344.310 27.986.471
PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills 12.787.829 -
PT The Univenus 6.894.409 4.816.876
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 2.117.853 -
PT Ekamas Fortuna 128.799 -
Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 100.000) 304.040 89.805
Jumlah lokal 103.349.547 94.162.762
Piutang usaha - hubungan istimewa 108.441.420 100.620.240
Jumlah 153.978.735 209.937.050
Rincian umur piutang usaha lancar dari pihak ketiga dan hubungan istimewa berdasarkan masa jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2006 2005
Belum jatuh tempo 93.491.403 158.143.069
Jatuh tempo < 1 bulan 15.152.393 9.738.574
Jatuh tempo > 1 bulan - 2 bulan 4.213.649 1.618.487 Jatuh tempo > 2 bulan - 3 bulan 1.251.633 115.772 Jatuh tempo > 3 bulan - 4 bulan 62.963 539.460
4. PIUTANG USAHA - LANCAR (Lanjutan)
Tidak terdapat mutasi penyisihan piutang ragu-ragu selama tahun 2006 dan 2005. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha lancar.
5. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari:
2006 2005 Barang jadi - Kertas budaya 45.168.053 39.681.024 - Kertas industri 34.322.453 36.079.674 - Pulp 11.433.030 4.837.283
Barang dalam proses
- Kertas budaya 5.424.849 5.360.910
- Kertas industri 10.450.140 13.559.416
- Pulp 2.292.346 1.822.733
Bahan baku 134.287.765 67.902.430
Bahan pembantu dan suku cadang 124.806.942 102.345.980
Jumlah 368.185.578 271.589.450
Bahan pembantu sebagian besar terdiri dari perlengkapan listrik dan mekanik, peralatan dan instrumen, bahan-bahan kimia dan perlengkapan pabrik.
Persediaan telah diasuransikan terhadap semua risiko kepada PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan pada tanggal 31.Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar AS$ 385 juta. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
Pada bulan Desember 2005, persediaan barang jadi sebesar kurang lebih AS$ 18 juta musnah karena kebakaran. Pada Maret
2006
, Perusahaan telah menerima penggantian sebesar AS$ 18 juta dari pihak asuransi (lihat Catatan 11).Pada tanggal 31 Desember 2005, persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek tertentu (lihat Catatan 14).
6. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Uang muka - pihak ketiga
Uang muka kepada pemasok 24.990.779 21.283.331
Uang muka biaya 1.667.514 2.828.071
Lain-lain 3.351.568 3.029.648
Jumlah uang muka 30.009.861 27.141.050
Biaya dibayar di muka
Asuransi 5.459.952 27.113.449
Sewa (lihat Catatan 32i) 829.058 837.086
Lain-lain 3.969.494 606.207
Jumlah biaya dibayar di muka 10.258.504 28.556.742
Jumlah 40.268.365 55.697.792
7. AKTIVA LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.529.700 3.211.423
PT Bank Rakyat Indonesia 61.658 -
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 51.473 -
PT Bank Niaga Tbk. 8.215 -
Jumlah bank 1.651.046 3.211.423
Deposito berjangka dalam Dolar AS
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 59.960.531 97.706.150 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 16.500.000 36.821.289
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.045 23.001.015
PT Bank Niaga Tbk - 33.268.172
Jumlah deposito berjangka 76.461.576 190.796.626
Jumlah 78.112.622 194.008.049
Sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang Perusahaan, Perusahaan menyetujui pembukaan escrow
account sesuai dengan Preliminary Agreement yang ditandatangani pada tanggal 18 Desember 2002 oleh APP,
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan empat (4) perusahaan utama yang beroperasi di Indonesia (PIOC) yaitu Perusahaan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (lihat Catatan 33).
8. PIUTANG USAHA HUBUNGAN ISTIMEWA - TIDAK LANCAR Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Ekspor
APP International Trading (VI) Limited,
Cayman Island 107.236.942 107.236.942
APP International Trading Limited,
Cayman Island 62.962.168 62.962.168
APP (Hongkong) Limited, Hongkong 36.895.434 36.895.434 APP International Trading (V) Limited,
Cayman Island 20.824.671 20.824.671
APP International Trading (II) Limited,
British Virgin Island 15.725.515 17.432.189
APP Paper Trading (S) Pte. Limited, Singapura 9.170.855 9.170.855 APP China Trading Limited, Hongkong 8.278.218 9.046.167 APP International Trading (III) Limited,
Cayman Island 6.103.672 6.103.672
Asia Pulp & Paper (Malaysia) Sdn. Bhd., Malaysia 6.021.123 6.021.123 APP International Trading (VIII) Limited,
British Virgin Islands 5.353.983 20.633.983
Asia Pulp & Paper (UK) Limited, Inggris 974.014 974.014 Asia Pulp & Paper (Belgium) S.A./N.V., Belgia 286.110 286.110 Campania Trading Limited, Uni Emirat Arab 239.290 239.290 Paper Box Industries (S) Pte. Limited, Singapura 179.678 179.678 Asia Pulp & Paper Trading (USA) Inc., Amerika Serikat - 10.653.005 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., Republik
Rakyat Cina - 57.150
Asia Pulp and Paper (Spain) S.A., Spanyol - 1.775.233 APP International Trading (IV) Limited,
Cayman Islands - 1.619.393
Asia Pulp & Paper (Japan) Co. Ltd., Jepang - 649.501 APP Import & Export Pte. Ltd., Singapura - 419.146 Asia Pulp & Paper France EURL, Prancis - 144.522
Jumlah 280,251,673 313.324.246
Penyisihan piutang tak tertagih (178.760.934 ) (178.760.934 )
Bersih 101.490.739 134.563.312
Piutang usaha tidak lancar dari pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar 1,92% dan 2,57% dari jumlah aktiva konsolidasi.
Perusahaan mengadakan penyelesaian hutang-piutang (Settlement Agreement) pada tanggal 12 Januari 2006 dengan beberapa debitur di atas dengan jumlah saldo pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar AS$ 134,5 juta, dimana jangka waktu pengembalian piutang tersebut telah ditentukan dan tidak lebih dari sepuluh (10) tahun. Dalam tahun 2006 dan 2005 hingga tanggal laporan ini jumlah penerimaan tagihan mencapai sebesar AS$ 33,1 juta dan AS$ 15,7 juta.
8. PIUTANG USAHA HUBUNGAN ISTIMEWA - TIDAK LANCAR (Lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap status akun piutang masing-masing pelanggan pada saat akhir tahun, manajemen Perusahaaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2006 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tidak lancar.
9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA Akun ini terdiri dari:
2006 2005
PT Purinusa Ekapersada (Purinusa) 163.652.789 174.865.093 Global Forest Ltd., Malaysia (Global Forest) 27.000.000 27.000.000 Zhenjiang Dadong Pulp & Paper Co. Ltd.,
Republik Rakyat Cina 1.559.250 1.559.250
PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry 1.288.220 683.902 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd.,
Republik Rakyat Cina 1.049.081 1.049.081
PT Dian Swastatika Sentosa 389.743 232,108
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. 229.757 -
PT Cakrawala Mega Indah 118.864 142.337
Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 100.000) 580.385 569.127
Jumlah 195.868.089 206.100.898
Piutang dari Purinusa terutama timbul sehubungan dengan pengambilalihan hutang Purinusa oleh Imperial, Anak perusahaan, sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Master Restructuring Agreement (MRA) (lihat Catatan 33).
Piutang dari Global Forest sehubungan dengan asumsi kewajiban Global Fibre (Anak perusahaan). Piutang hubungan istimewa adalah sebesar 3,71% dan 3,93% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Jumlah Lembar Saham Persentase
Yang Dimiliki Kepemilikan Nilai Tercatat
2006 2005 2006 2005
Perusahaan 2006 2005 (%) (%) (US$) (US$)
PT Sinar Mas Specialty
Minerals 2.500 2.500 50,00 50,00 4.130.021 4.009.585
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan) PT Sinar Mas Specialty Minerals
Pada bulan Juli 1997, PT Sinar Mas Specialty Minerals (SMSM) yang bergerak di bidang usaha pabrikan bahan kimia memulai operasi komersialnya. Pada tahun 2006 dan 2005 nilai tercatat penyertaan pada SMSM termasuk bagian laba Perusahaan dari SMSM masing-masing sebesar AS$ 120.436 dan AS$ 313.408, terdapat penurunan sebesar AS$ 406.918 karena dividen. Perusahaan mencatat peningkatan tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Perubahan nilai tercatat penyertaan saham pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
2006 2005
PT Sinar Mas Specialty Minerals
Harga perolehan awal tahun 4.009.585 4.103.095 Bagian Perusahaan atas laba bersih
perusahaan asosiasi - tahun berjalan 120.436 313.408
Penerimaan dividen - (406.918 )
Nilai tercatat akhir tahun 4.130.021 4.009.585
11. AKTIVA TETAP
Saldo dan mutasi aktiva tetap selama tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 33.445.019 - - 33.445.019
Prasarana 166.442.515 - - 166.442.515
Bangunan 366.901.351 5.765.597 31.771 372.635.177
Mesin 4.649.206.252 69.245.444 8.548.460 4.709.903.236
Peralatan pengangkutan 22.866.616 312.080 968.731 22.209.965 Perabot, peralatan kantor dan peralatan
lain-lain 36.679.474 3.066.209 91.712 39.653.971
Jumlah 5.275.541.227 78.389.330 9.640.674 5.344.289.883
Aktiva dalam Pengerjaan
Aktiva tetap dalam pengerjaan 171.396.226 441.199.819 72.216.599 540.379.446
Jumlah Nilai Tercatat 5.446.937.453 519.589.149 81.857.273 5.884.669.329
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana 74.418.674 8.191.602 - 82.610.276 Bangunan 168.331.515 18.422.578 29.709 186.724.384 Mesin 1.570.812.135 186.684.178 3.842.090 1.753.654.223 Peralatan pengangkutan 21.328.427 480.277 951.701 20.857.003 Perabot, peralatan kantor dan peralatan
lain-lain 32.840.380 2.715.711 89.215 35.466.876 Jumlah 1.867.731.131 216.494.346 4.912.715 2.079.312.762 Nilai Buku 3.579.206.322 3.805.356.567
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
2005
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 33.417.970 27.049 - 33.445.019
Prasarana 165.223.590 1.370.645 151.720 166.442.515
Bangunan 363.595.127 6.354.180 3.047.956 366.901.351 Mesin 4.585.027.125 70.580.247 6.401.120 4.649.206.252 Peralatan pengangkutan 22.935.923 759.816 829.123 22.866.616 Perabot, peralatan kantor dan peralatan
lain-lain 34.895.428 2.653.280 869.234 36.679.474
Jumlah 5.205.095.163 81.745.217 11.299.153 5.275.541.227
Aktiva dalam Pengerjaan
Aktiva tetap dalam pengerjaan 59.213.229 188.076.611 75.893.614 171.396.226
Jumlah Nilai Tercatat 5.264.308.392 269.821.828 87.192.767 5.446.937.453
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana 66.339.088 8.130.393 50.807 74.418.674 Bangunan 151.245.316 18.138.712 1.052.513 168.331.515 Mesin 1.389.949.797 183.403.367 2.541.029 1.570.812.135 Peralatan pengangkutan 21.663.485 479.972 815.030 21.328.427 Perabot, peralatan kantor dan peralatan
lain-lain 30.536.696 3.170.997 867.313 32.840.380 Jumlah 1.659.734.382 213.323.441 5.326.692 1.867.731.131 Nilai Buku 3.604.574.010 3.579.206.322
Penambahan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2006 2005
Aktiva dalam pengerjaan 72.216.599 75.893.614
Uang muka pembelian 344.341.755 135.326.968
Jumlah 416.558.354 211.220.582
Pengurangan aktiva tetap merupakan reklasifikasi atas aktiva tetap yang musnah terbakar, penjualan dan penghapusan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut:
2006 2005 Nilai buku 4.727..959 5.972.461 Harga jual (17.030 ) (588.307 ) Jumlah 4.710.929 5.384.154
Reklasifikasi atas aktiva tetap yang musnah terbakar ke
piutang lain-lain - (2.058.959 )
Rugi penjualan dan penghapusan aktiva tetap - bersih 4.710.929 3.325.195
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
Pembebanan penyusutan pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Beban pabrikasi 210.256.064 203.520.112
Beban penjualan (lihat Catatan 23a) 108.746 98.978 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23b) 6.129.536 9.704.351
Jumlah 216.494.346 213.323.441
Rincian aktiva dalam pengerjaan pada tanggal 31 Desember 2006 and 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Persentase Bangunan dan
Penyelesaian (%) Prasarana Mesin Jumlah
0 - 50 9.001.981 29.569.463 38.571.444 51 - 75 8.293.037 361.432.902 369.725.939 76 - 100 28.042.800 104.039.263 132.082.063 Jumlah 45.337.818 495.041.628 540.379.446 2005
Persentase Bangunan dan
Penyelesaian (%) Prasarana Mesin Jumlah
0 - 50 18.570.692 20.864.216 39.434.908 51 - 75 4.150.843 96.536.064 100.686.907 76 - 100 2.057.733 29.216.678 31.274.411 Jumlah 24.779.268 146.616.958 171.396.226
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, sebagian besar aktiva tetap Perusahaan dijadikan jaminan atas wesel bayar jangka panjang dan hutang (lihat Catatan 18 dan 19).
Bangunan, mesin, peralatan pengangkutan, perabot, peralatan kantor dan peralatan lain-lain telah diasuransikan untuk semua jenis risiko kepada PT Asuransi Jasa Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar lebih kurang AS$ 6,02 miliar pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Pada bulan Desember 2005, aktiva tetap bangunan dan prasana dengan nilai buku sebesar AS$ 2.058.959 musnah terbakar dan Perusahaan mengajukan tagihan awal kepada pihak asuransi. Pada bulan Maret 2006, Perusahaan menerima penggantian dari pihak asuransi untuk menutupi kerusakan persediaan dan aktiva tetap akibat kebakaran (lihat Catatan 5).
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
Pada Desember 2005, perusahaan mengajukan permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan. PT Saptasentra Jasa Pradana (“Penilai”) dalam laporannya tanggal 23 Januari 2006 telah melakukan penilaian dengan metode harga pasar atau nilai penggantian dengan asumsi transaksi dilaksanakan secara arms length. Nilai mesin, alat transportasi, dan peralatan setelah dinilai kembali adalah sebesar Rp 2.52 triliun Direktorat Jendral Pajak telah memberikan persetujuan dalam surat keputusan No. KEP-67/WPJ.19/2006 tanggal 19 September 2006 (lihat Catatan 27).
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aktiva tetap.
12. UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Pihak ketiga 80.352.264 69.335.283
Hubungan istimewa
APP International Equipment Company Ltd.,
Mauritius 12.147.588 29.956.012
Jumlah 92.499.852 99.291.295
Uang muka pembelian aktiva tetap merupakan pembayaran uang muka pembelian suku cadang dan mesin untuk perluasan pabrik pulp dan pabrik kertas budaya di Perawang dan pabrik kertas industri di Serang. Pada tanggal 11 September 2000, Perusahaan bersama-sama dengan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (secara bersama-sama sebagai Pembeli), melakukan kontrak penyediaan dengan Asia Pulp & Paper Company Ltd. (APP), APP International Equipment Company Ltd. (APPIE), pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, ORIX Trade International Corporation (OTIC), ORIX Corporation (ORIX) dan Nissho Iwai Corporation (NIC) dimana Pembeli setuju untuk membeli peralatan tertentu dan/atau suku cadang (peralatan) dari OTIC dengan jumlah keseluruhan tidak melebihi JP¥ 15 miliar. ORIX setuju untuk memberikan atau mengatur penyediaan dana kepada OTIC sehingga memungkinkan OTIC memenuhi kewajibannya, sedangkan APP setuju untuk menjamin kewajiban Pembeli. Berkenaan dengan kontrak penyediaan pada bulan September sampai Oktober 2000, APPIE mengadakan perjanjian penjualan dengan NIC dimana NIC setuju untuk membeli peralatan dan suku cadang dari APPIE sebesar JP¥ 13.235.957.780 dimana pembayaran akan dilakukan oleh OTIC. OTIC juga mengadakan beberapa perjanjian penjualan dengan NIC di mana OTIC setuju untuk membeli peralatan tersebut. Perusahaan menggunakan fasilitas tersebut dan memberikan uang muka kepada APPIE dan memiliki kewajiban kepada OTIC. Perjanjian penyediaan juga mengatur pembatasan-pembatasan bagi pihak Pembeli, antara lain, untuk melakukan merger, konsolidasi, penjualan, sewa guna usaha, pemindahan atau pelepasan semua atau sebagian besar aktiva Pembeli tanpa ijin sebelumnya dari OTIC. Kewajiban Perusahaan kepada OTIC telah direstrukturisasi (lihat Catatan 19).
13. AKTIVA YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI
Akun ini merupakan mesin PPM 4 dan PPM 5 yang berada di luar Indonesia yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan dan dibeli dari Beloit Asia Pacific (L) Ltd. (lihat Catatan 35b).
Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi ini direvaluasi berdasarkan laporan penilai independen tanggal 3 Maret 2007 dan 13 Maret 2006, PT Independensia Consultindo Appraisal dan PT Saptasentra Jasa Pradana. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, harga pasar Mesin Beloit PPM 4 dan 5 yang berada di Amerika Serikat dan Jerman adalah sebesar AS$ 38.496.440 dan AS$ 37.236.680. Penilaian ini ditentukan berdasarkan metode biaya penggantian yang didepresiasi dengan memperhitungkan kerusakan fisik, fungsional dan penurunan nilai ekonomis aktiva.
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aktiva pada tahun 2005 sebesar AS$ 305.460. Untuk tahun 2006, tidak ada penurunan nilai aktiva yang dibukukan karena laporan penilai lebih tinggi dari nilai aset yang diakui.
14. HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek sebagian besar merupakan pinjaman modal kerja, termasuk revolving loan
facilities, bill discounting facilities, import letters of credit facilities, trust receipts and export facilities, foreign exchange facilities dan overdraft facilities yang terdiri dari beberapa mata uang ekuivalen dalam Dolar AS.
2006 2005
PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta 10.631.151 10.730.220
Cosmos Bank, Taiwan 1.786.393 34.345
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.314.495 5.335.421
ABN Amro Bank N.V., Jakarta 343.269 256.102
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 189.580 390.769
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2.276.512
Jumlah 14.264.888 19.023.369
PT Bank Mizuho Indonesia
Pada tanggal 9 Agustus 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian Trade Facility Maintenance dengan PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”), dimana Mizuho setuju untuk menyediakan fasilitas trade finance dalam bentuk Bills Discounted Facility dan fasilitas jaminan penerimaan (Acceptence Guarantee Facility) dan untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan, Mizuho menyetujui untuk menyediakan fasilitas ekspor dan impor Perusahaan. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 29 Desember 2006 berdasarkan Trade Finance Facilities Agreement No. 713/AMD/MZH/1206 untuk periode sampai dengan tanggal 30 Maret 2007. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Fasilitas Maksimum
Fasilitas (AS$)
Acceptance Facility 110.000.000
Bills Discounted Facility (without letters of credit base) 50.000.000
Bills Discounted Facility (with letters of credit base) 30.000.000
Jumlah fasilitas 190.000.000
14. HUTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
Perjanjian ini adalah pemberian fasilitas Letter of Credit (L/C) Usance dan akan dilunasi pada saat L/C tersebut jatuh tempo, yaitu 180 hari setelah akseptasi wesel. Fasilitas L/C ini sepenuhnya dijamin oleh deposito berjangka yang ditempatkan pada bank tersebut (lihat Catatan 7).
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
Pada tahun 2004, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Guarantee Letter dari perjanjian fasilitas kredit impor dalam bentuk Import Usance Letter of Credit untuk periode 180 hari setiap akseptasi. Fasilitas ini dijamin oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI) sesuai dengan
Agreement of Guarantee Repayment (Perjanjian Pemberian Jaminan) No. 19/001/PERJ/ASEI JKT-Indah
Kiat Pulp & Paper tanggal 2 Maret 2004, sejumlah AS$ 7 juta, sebagaimana telah dirubah pada tanggal 22 September 2006 menjadi AS$ 3 Juta.
Fasilitas ini dijamin dengan persediaan barang jadi kertas industri Perusahaan sebesar AS$ 7.200.000 sesuai dengan Akta Notaris Desman, S.H., Magister Humaniora No.10 tanggal 6 April 2004 untuk Akta Jaminan Fidusia (lihat Catatan 5).
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Pada tanggal 17 Oktober 1994, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Sumitomo) yang telah diamandemen pada tanggal 30 Nopember 2001 dan terakhir diubah pada tanggal 30 Oktober 2006. Sumitomo menyetujui penyediaan fasilitas kredit yang terdiri dari
commercial letter of sight and usance Letter of Credit facilities, acceptance facilities, letter of guarantee facilities dengan
jumlah maksimum AS$ 3.200.000 dan fasilitas kredit ekspor foreign billls bought dengan jumlah maksimum sebesar AS$ 1.000.000. Masa berlaku fasilitas ini adalah enam (6) bulan setelah penarikan terakhir.
ABN Amro Bank N.V., Jakarta
Pada tanggal 29 Oktober 2004, Perusahaan dan ABN Amro Bank N.V., Jakarta (ABN), melakukan
Amendment Agreement No. 110/2004 dimana ABN menyetujui pemberian fasilitas Committed Trade Finance facilities for discounting of export bills and financing of Sight/Usance Letter of Credit kepada Perusahaan dengan
jumlah seluruhnya AS$ 660.492 dan setiap penarikan maksimum pelunasannya 180 hari. Fasilitas ini tersedia sampai dengan 28 April 2007, dikenai bunga SIBOR plus 100 basis poin dan dijamin dengan
Corporate Guarantee dari Asia Pulp & Paper Company Ltd.
Cosmos Bank, Taiwan
Pada tanggal 21 Desember 2004, Perusahaan bersama dengan peminjam pihak hubungan istimewa lainnya yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk., PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (Grup Perusahaan), membuat perjanjian hutang dengan Cosmos Bank (Cosmos), dimana Cosmos akan menyediakan pinjaman jangka pendek revolving trade facilities untuk Grup Perusahaan dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 7.000.000, dibagi menjadi dua (2) Tranche (“Fasilitas”) sebagai berikut: 1. Tranche A - Fasilitas Import Letters of Credit sampai sebesar AS$ 2.000.000 dan dikenakan bunga enam
(6) bulan LIBOR ditambah 5% margin, tetapi tidak melebihi 7% per tahun;
14. HUTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Namun demikian, pada tanggal 16 Desember 2005, Perusahaan bersama-sama dengan Tjiwi Kimia , membuat perjanjian hutang lainnya dengan Cosmos, dimana Cosmos menyediakan pinjaman revolving trede
facilities untuk Perusahaan dan Tjiwi Kimia dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 8.000.000 dibagi
menjadi dua (2) Tranche (“Fasilitas Lainnya”) sebagai berikut :
1. Tranche A - Fasilitas Import Letters of Credit sampai sebesar AS$ 3.000.000 dan dikenakan bunga enam (6) bulan SIBOR ditambah 4% margin pertahun, untuk fasilitas Issuance of Letter of Credit dan 7% margin per tahun untuk fasilitas Advance Under Usance L/C ;
2. Tranche B - Fasilitas Export D/A Financing Credit sampai sebesar AS$ 5.000.000 dan dikenakan bunga
satu (1) bulan LIBOR ditambah 4% margin pertahun, untuk pembayaran eksport bill of exchange sampai dengan tetapi tidak melebihi nilai AS$ 25.000 dan 7% margin per tahun untuk pembayaran bill
of exchange senilai 80% dari nilai Tranche B.
Pada tanggal 17 January 2006, Perusahaan dan Cosmos membuat perjanjian fasilitas lainnya yang telah dirubah dan telah dinyatakan kembali oleh para pihak pada tanggal 23 Mei 2006 dimana Cosmos menyediakan pinjaman dengan “Revolving Trade Facilities“ dibagi menjadi tiga (3) tranche sebagai berikut:
1. Tranche A - Export D/A Financing Credit Facility sampai dengan sebesar AS$ 7.000.000 dan dikenakan bunga tiga (3) bulan SIBOR ditambah 4% margin, tetapi tidak melebihi 7% per tahun; 2. Tranche B - Export D/P Financing Credit Facility sampai dengan sebesar AS$ 10.000.000 dan dikenakan
bunga satu (1) bulan SIBOR ditambah 4% margin, tetapi tidak melebihi 7% per tahun; dan
3. Tranche C - Import Letters of Credit Facility sampai dengan sebesar AS$ 10.000.000 dan dikenakan bunga enam (6) bulan SIBOR ditambah 4% margin, tetapi tidak melebihi 7% margin per tahun.
Pinjaman akan berlaku untuk satu tahun sejak tanggal penarikan.
Selama pinjaman belum dilunasi, Grup Perusahaan antara lain akan; (a) melakukan usaha sesuai dengan aturan yang lazim berlaku di Republik Indonesia; (b) melakukan usaha yang tidak bertentangan dengan hukum yang dapat berpengaruh buruk terhadap kondisi laporan keuangan; (c) menyerahkan laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik dengan reputasi internasional; (d) segera memberitahu Pemberi pinjaman (i) kejadian dari setiap kegagalan atau potensi kegagalan yang terjadi, (ii) setiap litigasi atau sanksi administrasi yang akan memberikan dampak buruk atas kemampuan Grup Perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, atau (iii) kejadian dan setiap keadaan yang dapat memberikan dampak buruk atas kemampuan Grup Perusahaan memenuhi kewajibannya; (e) menimbulkan klaim atas penjualan dan piutang usaha kepada pihak ketiga.
15. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari:
2006 2005 Pihak ketiga 110.111.270 41.573.929 Hubungan istimewa PT Arara Abadi 64.093.313 7.986.906
PT Dian Swastatika Sentosa 24.627.969 7.012.928
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, TBK 24.445.000 -