• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Edisi 2016

PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN

(2)

Dicetak oleh:

Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP) RK. 255/06.16/AUP-B2E

(3)

iii Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga akhirnya kami dapat menerbitkan Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG-UNAIR) tahun 2016. Buku ini memuat tentang aturan serta proses pendidikan dan memuat jiwa Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan di FKG-UNAIR.

Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi ini diterbitkan dengan tujuan untuk memberi informasi dan upaya untuk memberikan pengertian kepada para mahasiswa dan stake-holder tentang proses pendidikan yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Buku ini juga akan dipakai sebagai acuan utama untuk mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran dan sebagai acuan pimpinan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang menyangkut pelaksanaan berjalannya proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

Penerbitan Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG-UNAIR) edisi tahun 2016 ini merupakan penyempurnaan dari Panduan Pelaksanaan Pendidikan sebelumnya. Peraturan Akademik (Bab 2) dalam buku ini akan dipergunakan sebagai panduan oleh mahasiswa di seluruh angkatan yang sedang melaksanakan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Buku ini akan dipergunakan sebagai panduan oleh mahasiswa di seluruh angkatan yang sedang melaksanakan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

Penerbitan buku Panduan ini adalah berkat kerja sama yang baik dari berbagai pihak, yaitu: seluruh civitas akademika, khususnya para Pimpinan di lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Ketua Departemen, Tim Implementasi Kurikulum Berbasis

(4)

Kompetensi, Tim Penyusun Panduan Pelaksanaan Pendidikan, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian Akademik dan beberapa pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan segala kerjasamanya sehingga buku ini dapat terbit.

Kami telah berupaya sebaik mungkin dalam merancang dan menyusun Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) edisi 2016 dan tentunya tak lepas dari kekurangan, untuk itu kami senantiasa mohon saran dan masukan. Semoga Allah SWT akan selalu melindungi kita semua.

Surabaya, 1 Juli 2016 Dekan

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes. NIP. 196110051988031003

(5)

v Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

TIM PENYUSUN

Nara Sumber : Dekan, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Satuan

Penjaminan Mutu

Ketua : Prof. Dr. Anita Yuliati, drg., M.Kes. (Wakil Dekan I) Sekretaris : Devi Rianti, drg., M.Kes.

Anggota/ Ketua Departemen :

1. Prof. Dr. Diah Savitri Ernawati, drg., M.Si., Sp.PM. 2. Dr. Nike Hendrijantini, drg., M.Kes., Sp.Pros(K). 3. Dr. Susy Kristiani, drg., M.Kes.

4. Dr. Ira Widjiastuti, drg., M.Kes., Sp.KG(K). 5. Dr. Muhammad Luthfi, drg., M.Kes. 6. Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp.Perio(K). 7. Dr. Ida Bagus Naramda, drg., Sp.Ort(K). 8. Dr. Intan Nirwana, drg., M.Kes.

9. Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes. 10. Roberto Manahan Y.S., drg., MS., Sp.BM.

11. Udijanto Tedjosasongko, drg., Ph.D., Sp.KGA(K). 12. Edhie Jularso, drg., MS.

13. Yunita Savitri, drg., M.Kes. Anggota/Tim Pengembang Pendidikan :

1. Dr. Ira Widjiastuti, drg., M.Kes., Sp.KG(K). 2. Wahjuni Widajati, drg., MS., Sp.Pros(K). 3. Yuliati, drg., M.Kes.

4. Udijanto Tedjosasongko, drg., Ph.D., Sp.KGA(K). 5. Roberto Manahan Y.S., drg., MS., Sp.BM.

6. Ni Putu Mira Sumarta, drg., Sp.BM.

7. Nurina Febriyanti Ayuningtyas, drg., M.Kes., Ph.D. 8. Sri Rahayu, S.Sos.

(6)
(7)

vii Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

DARTAR ISI

Kata Pengantar ... iii

Tim Penyusun ... v

Bagian 1 Pendahuluan ... 1

Jati Diri ... 3

Sejarah Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya ... 3

Visi ... 4

Misi ... 5

Sasaran Pendidikan ... 5

Tujuan Pendidikan ... 6

Kompetensi Lulusan (Learning Outcome) ... 7

Strategi ... 15

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Pendekatan Student-Centered Learning ... 16

Bagian 2 Peraturan Akademik Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ... 19

Bab I Ketentuan Umum ... 24

Bab II Jenjang Pendidikan ... 31

Bab III Kurikulum ... 32

Bab IV Pelaksanaan Pendidikan ... 34

Bab V Perkuliahan dan Praktikum ... 34

Bab VI Unsur Penunjang ... 36

Bab VII Beban dan Masa Studi ... 37

Bab VIII Penerimaan Mahasiswa ... 41

Bab IX Administrasi Sistem Kredit Semester ... 43

Bab X Tata Tertib Pelaksanaan Akademik ... 49

Bab XI Ujian ... 54

Bab XII Kalender Akademik ... 60

(8)

Bab XIV Yudisium dan Wisuda ... 63

Bab XV Penggantian Ijazah dan KTM ... 63

Bab XVI Perubahan Peraturan Pendidikan ... 64

Bab XVII Penjaminan Mutu Akademik ... 64

Bab XVIII Ketentuan Peralihan ... 65

Bab XIX Penutup ... 65

Bagian 3 Kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ... 67

Landasan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ... 69

Perubahan Kurikulum Berbasis Isi Menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 72

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi FKG Universitas Airlangga (184 Sks) ... 73

Metode Pembelajaran ... 73

Pemetaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kode Mata Kuliah ... 74

Kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi Program Sarjana/Akademik ... 75

(9)

1

Bagian 1

(10)
(11)

3 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

JATI DIRI

SEJARAH PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga berdiri atas prakarsa Dr. Lonkhuizen yang saat itu menjabat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat. Dr. Lonkhuizen mempunyai gagasan untuk membuka sekolah pendidikan dokter gigi di kota Surabaya dan meminta Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur Nederland Indische Artsen School, School of the Netherland Indies Medicine (N.I.A.S.) untuk memimpinnya pada bulan Juli 1928. Pendidikan Kedokteran Gigi ini bernama School Tot Opleiding Van Indische Tandartsen (STOVIT, 1928-1942) khusus untuk dokter gigi pribumi semasa Indonesia masih di bawah Pemerintah Hindia Belanda. Sekolah yang dimulai pada 28 September 1928, pada tahun akademik pertama menerima mahasiswa sejumlah 21 orang dengan lama pendidikan 5 tahun, termasuk pendidikan latihan klinik 3 tahun. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945 STOVIT menjadi Ika Daigaku Shika (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi), dengan direktur pertama Dr. Takeda yang kemudian digantikan oleh Prof. Imagawa.

Pemerintahan Belanda Netherland Indische Civil Administration (NICA) setelah mengalahkan Jepang mengubah nama pendidikan menjadi Tandheelkundig Instituut (TI, Institut Ilmu Kedokteran Gigi) pada tahun 1947 yang dipimpin oleh Dr. JM Klinkhamer Sr. Selanjutnya pada tahun 1948 diubah menjadi Universiteir Tandheelkundig Instituut (UTI) bersama Faculteit voor Genesskunde di bawah Indonesische Universiteit di Surabaya.

Pada zaman Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949 UTI menjadi Lembaga Ilmu Kedokteran Gigi (LIKG) dengan lama pendidikan 4 tahun, dipimpin oleh Prof. M. Knap sampai tahun. 1953. Setelah pensiun, beliau digantikan oleh Prof. M. Soetojo sebagai pemimpin Lembaga ini yang berlangsung sampai tahun 1954. Sejak berdirinya Universitas Airlangga pada Rabu Pon 10 November 1954, maka LIKG diubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)

(12)

dengan masa pendidikan 5 tahun. Pada tahun 1969, pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga diubah menjadi 6 tingkat (6 tahun). Untuk menyesuaikan dengan pengembangan sistem pendidikan, maka sejak 1978 kurikulum diubah menjadi pendidikan 5 tahun yang terbagi dalam 10 semester.

Pendidikan Akademik Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga saat ini melaksanakan Double track kurikulum, yaitu Kurikulum 2007/2008 dengan beban 177 SKS dan Kurikulum 2014/2015 dengan beban 183 SKS (Competence-based Curriculum) dengan metode Student-centered Learning. Pendidikan Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ditunjang dengan sarana Teknologi Informasi belajar modern, sedangkan Pendidikan Profesi dilaksanakan dengan metode Praktek Kerja Berbasis Rumah Sakit yang ditopang oleh fasilitas praktek berupa Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Pendidikan yang memadai. Pada tahun 2014, mulai diimplementasikan kurikulum baru 2014/2015 dengan masa pendidikan studi 7 Semester, Profesi 4 Semester.

Pola pengembangan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga sesuai dengan paradigma baru pengelolaan pendidikan tinggi yaitu menyiapkan lulusan akademik yang berkualitas, salah satu aspek yang dikembangkan adalah upaya peningkatan kapasitas institusional dan peningkatan mutu riset. Pola pengembangan ini tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015–2020 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

VISI

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga menjadi institusi terkemuka di bidang Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran Gigi yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat di kawasan nasional, regional dan internasional berdasarkan etika dan moral agama.

(13)

5 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR MISI

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga melaksanakan misi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi bidang kedokteran dasar, kedokteran gigi dasar, kedokteran klinik dan kedokteran gigi klinik yang berorientasi pada manusia seutuhnya, keselamatan pasien dan kemajuan IPTEKDOKGI.

b. Menghasilkan penelitian dasar dan terapan bidang kedokteran gigi untuk kepentingan masyarakat luas dalam mendukung pembangunan di tingkat nasional dan internasional.

c. Mendharmabaktikan hasil perkembangan IPTEKDOKGI berlandaskan etika dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

SASARAN PENDIDIKAN

Sasaran pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga adalah menghasilkan lulusan yang memenuhi syarat sesuai dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi sesuai dengan Surat Keputusan KKI No. 22/KKI/KEP/XI/2006 tahun 2006. Selanjutnya yang dimaksudkan dengan lulusan terstandar, adalah lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran gigi dengan dasar penguasaan ilmu, baik di bidang soft skill dan hard skill. Penguasaan ilmu tersebut adalah seperti yang dimaksudkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia dalam Standar Kompetensi Dokter Gigi dalam Lampiran I tentang Domain dan Kompetensi Utama Dokter Gigi Indonesia, yaitu Domain I sampai dengan VI. Hal ini dimaksudkan agar lulusan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (mampu) bersaing di dunia kerja serta dapat menciptakan lapangan kerja mandiri yang aman bagi dirinya maupun masyarakat.

(14)

TUJUAN PENDIDIKAN

Pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga diselenggarakan melalui tahapan pendidikan akademik dan profesi. Tujuan secara umum adalah mengikuti ketetapan Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006 perihal Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia, yaitu untuk memberikan batas kemampuan yang harus dimiliki oleh dokter gigi yang melaksanakan pelayanan kedokteran gigi di Indonesia. Kemampuan tersebut sudah dapat menggambarkan mutu dokter gigi di Indonesia di mana pun dokter gigi tersebut akan melaksanakan praktik. Melalui gambaran mutu ini, masyarakat Indonesia diharapkan akan mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang prima dengan mutu yang hampir sama. Proses pendidikan mahasiswa akan dijalankan melalui proses belajar yang efektif dan efisien, berpanduan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan metode student-centered learning untuk menghasilkan dokter gigi yang dapat berpikir kritis dan mandiri serta bermoral Pancasila dan mentaati Undang-Undang Dasar tahun 1945. Selanjutnya hasil luaran pendidikan dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga diharapkan akan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mampu untuk:

a. Melakukan tugas profesi kedokteran gigi dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, dengan berpanduan pada rasa kemanusiaan dan etika kedokteran gigi, yang mencakup:

1. Menggunakan pemahaman Ilmu Dasar Kedokteran dan Kedokteran Gigi sebagai landasan dalam melakukan pemeriksaan, diagnosis, perencanaan terapi, pencegahan dan pemulihan maupun rehabilitasi kesehatan gigi dan mulut; 2. Mengelola secara menyeluruh masalah kesehatan gigi

dan mulut melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dengan penekanan pada pemeliharaan dan pemulihan fungsi optimal sistem stomatognatik perorangan maupun masyarakat;

3. Mengelola secara profesional dengan memperhatikan sistem rujukan, berdasarkan keyakinan bahwa kesehatan gigi dan

(15)

7 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan;

4. Bekerja sama secara tepat guna dan daya guna dalam satu tim, baik tim kesehatan gigi dan mulut mau pun tim pelayanan/ asuhan kesehatan yang lain, untuk melaksanakan pelayanan, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, guna mengembalikan fungsi sistem stomatognatik dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat;

5. Menguasai dan memahami prinsip komunikasi dan manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi dan mulut masyarakat secara mandiri.

b. Belajar sepanjang hayat dan mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat guna melalui penambahan ilmu Continuing Professional Development (CPD), penelitian dan publikasi ilmiah;

c. Peka terhadap perubahan, perkembangan kebutuhan dan permasalahan di masyarakat serta lingkungannya demi peningkatan serta kelancaran dalam pelayanan kesehatan;

d. Senantiasa mengembangkan entrepreneurship diri dalam upaya peningkatan pelayanan/asuhan kesehatan gigi dan mulut secara individu, keluarga, serta masyarakat.

KOMPETENSI LULUSAN (Learning Outcome)

Lulusan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga adalah dokter gigi, proses selama pembelajaran menempuh sarjana kedokteran gigi terlebih dahulu dilanjutkan profesi dokter gigi dengan kompetensi sebagai berikut:

(16)

DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) A Secara umum akan mampu untuk: 1. Menjelaskan dan menguraikan tentang ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan kedokteran gigi klinik yang relevan sebagai dasar pendidikan pada tingkat sarjana untuk jenjang pendidikan berikutnya di tingkat profesi dan sebagai dasar untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi melalui riset; 2. Merencanakan suatu

konsep tatalaksana perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai bagian dari penyehatan tubuh manusia seutuhnya; 3. Merencanakan konsep penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima sesuai dengan program kesehatan dunia searah dengan tujuan WHO dalam memerangi sakit dan pogram oral health;

1. Melakukan praktek di bidang kedokteran gigi dan mulut sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan; 2. Menguraikan penerapan

ilmu kedokteran dasar dan klinik, ilmu kedokteran gigi dasar dan klinik yang relevan sebagai dasar dalam pengembangan diri di bidang profesi yang meliputi perawatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi di bidang riset;

3. Melakukan tatalaksana dalam membuat prosedur dan selanjutnya dipergunakan untuk menegakkan diagnosis dan diagnosis bandingnya di bidang kedokteran klinik dan kedokteran gigi klinik untuk mencapaiketepatan perawatan sehingga dapat diperoleh

perawatan optimal untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai bagian dari penyehatan tubuh manusia seutuhnya;

(17)

9 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) 4. Merencanakan dan mengevaluasi fungsi manajemen dalam menjalankan pekerjaannya sebagai dokter gigi dan dalam menjalankan praktek kedokteran gigi 4. Melakukan tindakan pemulihan fungsi sistemstomatognatik melalui penatalaksanaan klinik yang aman (patient safety dan doctor safety) sebagai bagian dari penyehatan tubuh manusia seutuhnya; 5. Membangun dan

menyelenggarakan suatu sistem untuk membangun populasi sehat di bidang gigi dan mulut;

6. Menerapkan dan mengevaluasi fungsi manajemen dalam menjalankan pekerjaannya sebagai dokter gigi di bidang administrasi kesehatan maupun dirinya sebagai dokter gigi dan dalam penyelenggaraan praktek kedokteran gigi. Metode pembelajaran diberikan melalui Praktikum menggunakan kadaver, alat peraga, praktikum biologi, manekin dan simulasi praktek Kedokteran Gigi.

Praktek kerja profesi berbasis rumah sakit dan praktek kerja lapangan.

(18)

DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) Capaian pendidikan ditunjukkan dengan hasil:

1. Dapat mengenali ilmu tubuh manusia; 2. Dapat memahami ilmu

fungsi tubuh manusia; 3. Dapat menerapkan

keilmuan kedokteran gigi klinik menggunakan alat peraga;

4. Memiliki pengalaman dalam menyelesaikan masalah-masalah klinik pada tingkat preklinik.

1. Mampu melakukan analisis, memiliki kecermatan, kreatif dalam menyelesaikan problem klinik, komunikatif dan memiliki ketajaman dalam menyelesaikan problem klinik yang dihadapinya berdasar atas keilmuan kedokteran dasar, kedokteran klinik dan kedokteran gigi klinik dengan dasar empatik tinggi; 2. Dapat bekerja dengan

pasien dengan dasar keilmuan klinik yang benar dan dapat menerapkan keilmuan kedokteran gigi dengan aman;

3. Dapat melakukan analisis dalam menghadapi problem klinis yang dihadapinya untuk dapat menegakkan diagnosis dan diagnosis bandingnya;

4. Mampu menentukan prognosis suatu penyakit di bidang kedokteran dan gigi dan mulut yang dihadapinya;

(19)

11 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) 5. Kreatif, cermat, komunikatif dan melakukan pendekatan-pendekatan problem klinik secara empati dengan dasar pemikiran kesehatan manusia seutuhnya;

6. Dapat berperan pada penyehatan masyarakat atau populasi di dalam sebuah layanan kesehatan meliputi pelayanan promotif, preventif dan kuratif di bidang kesehatan gigi dan mulut;

Keterkaitan individu dalam profesi yang di jalaninya sebagai dokter gigi

Sebagai individu, dalam kelompok, dalam organisasi, dan komunitas

Individu santun, berbudi pekerti luhur dan memiliki etika, menempatkan diri secara poporsional akan keberadaan diri atau individu di kalangan Rumah Sakit, bekerja sama dalam kelompok, bekerja dalam suatu wadah organisasi, dan komunitas.

(20)

DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) B Menguasai pengetahuan-pengetahuan dalam suatu cakupan ilmu yang menuntunnya untuk menjadi dokter gigi

1. Ilmu Kedokteran Dasar: anatomi, histologi, ilmu faal, biokimia, farmakologi dan terapi, histologi biokimia, patologi anatomi, patologi klinik; 2. Ilmu Kedokteran Gigi

Dasar: biologi mulut, patologi oral dan maksilofasial, ilmu material kedokteran gigi, odontologi forensik metode riset;

3. Ilmu Kedokteran Klinik: ilmu bedah, ilmu kesehatan anak, ilmu penyakit dalam, ilmu penyakit THT & KL, penyakit saraf, ilmu penyakit mata, ilmu penyakit kulit dan kelamin, psikologi; 4. Kedokteran Gigi

Klinik: bedah mulut dan maksilofasial, periodonsia, kedokteran gigi anak (KGA), prostodonsia, penyakit mulut, konservasi gigi, radiologi kedokteran gigi, ilmu kesehatan gigi masyarakat;

5. Humaniora: agama, fi lsafat ISBD, PPKN.

Dapat menerapkan bidang keilmuan tersebut di bawah ini untuk mendasari pendidikannya/ pekerjaannya di bidang profesi/klinik:

1. Dapat menerapkan keilmuan Kedokteran Dasar: anatomi, faal, biokimia, farmakologi dan terapi, biologi mulut, histologi biokimia, patologi anatomi, patologi klinik.

Ilmu Kedokteran Klinik: ilmu bedah, ilmu kesehatan anak, penyakit dalam, ilmu penyakit THT & KL, penyakit syaraf, ilmu penyakit mata, ilmu penyakit kulit dan kelamin, psikologi, odontologi forensik; 2. Ilmu Kedokteran Gigi

Klinik: bedah mulut dan maksilofasial, periodonsia, kedokteran gigi anak, prostodonsia, penyakit mulut, konservasi gigi, ilmu kesehatan gigi masyarakat, metodologi riset, radiologi

kedokteran gigi; 3. Humaniora: agama,

fi lsafat, ilmu sosial dan budaya dasar (ISBD), pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKN).

(21)

13 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) Capaian Kompetensi. Menyelesaikan problem di bidang Kedokteran Gigi yang dihadapinya dan dapat mengembangkan potensi baik sebagai individu, dalam kelompok, dalam posisinya di suatu organisasi, dan komunitas.

Menyelesaikan problem di bidang Kedokteran Gigi di bidang promotif, preventiv dan kuratif dan dapat memiliki potensi untuk mengembangkan potensi individu, baik dalam kelompok, organisasi, dan komunitas melalui keilmuan yang dimilikinya di bidang keilmuannya selama menjalani pendidikannya di Kedokteran Gigi Klinis. C Kemampuan dalam pengelolaan yang berkaitan dengan kompetensi preklinik dan klinik 1. Memiliki dasar kemampuan keilmuan dalam menegakkan diagnosis kerja dan membuat diagnosis banding di bidang kedokteran klinik dan kedokteran gigi klinik; 2. Memiliki kemampuan

dasar-dasar melakukan konsultasi sesuai dengan problem atau kasus yang dihadapinya;

3. Memiliki pola berfi kir akan dapat menentukan batasan kemampuan dalam

1. Memiliki kemampuan untuk bekerja dalam suatu administrasi tatanan Rumah Sakit; 2. Memiliki kemampuan

dalam menegakkan diagnosis kerja dan membuat diagnosis banding;

3. Mampu melakukan konsultasi untuk problem yang menyertai kasus yang dihadapinya karena berada di luar kemampuan kompetensinya, dan mempu bekerja dalam

(22)

DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) menentukan batasan kompetensi yang dimilikinya; 4. Memiliki dasar-dasar kemampuan dalam melakukan riset klinik berdasarkan evidence base atau memahami makna suatu problem yang dihadapinya selanjutnya dapat dipakai sebagai pokok bahasan dalam melakukan riset, dan teaching & training di bidang

bidangnya sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dalan suatu tim dokter;

4. Mampu mengambil makna suatu problem yang dihadapinya selanjutnya dapat dipakai sebagai pokok bahasan dalam melakukan riset, dan teaching & training di bidang Kedokteran Gigi dalam perspektif preklinik dan klinik; 5. Dapat melakukan

perawatan berdasarkan atas diagnosis kerja sesuai dengan kompetensi yang terstandar berdasarkan diagnosis kerja dalam Kedokteran Gigi dalam

perspektif preklinik dan klinik.

tindakan di bidang preventive, kurative dan Rehabilitative, konsultasi, riset, dan teaching & training di bidang Kedokteran Gigi dalam prespektif kerja di Rumah Sakit Gigi dan Mulut dan dalam perannya di Kesehatan Gigi Masyarakat.

(23)

15 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR DESKRIPSI Learning Outcome PRODI SARJANA KEDOKTERAN GIGI (Semester I–VII)) PRODI PROFESI DOKTER GIGI (Semester VIII–XI) Memiliki sikap mulia, berbudi luhur, etika baik dan terhormat

1. Memiliki rasa hormat pada harkat dan martabat manusia, memiliki integritas tinggi terhadap kemanusiaan, almamater, profesi dan keilmuan di bidang gigi dan mulut; 2. Memiliki sikap dan jalan

berfi kir ilmiah, memiliki profesionalisme tinggi dalam menjalankan profeisnya;

3. Memiliki rasa keadilan dan melakukan segala tindakan di bidang medis dengan berdasar azas manfaat, memiliki sikap kritis, dan memahami Kode

1. Memiliki rasa hormat pada harkat hidup dan martabat manusia dengan Motto: "Menyelamatkan penderita adalah kewajiban utama" (Salus Aegroti Suprema Lex Est) dalam artian lebih komprehensif adalah menjamin "patient safety", 2. Memiliki integritas tinggi

terhadap almamater, profesinya dan keilmuan di bidang gigi dan mulut; 3. Memiliki sikap dan jalan

berfi kir ilmiah;

4. Memiliki profesionalisme tinggi dalam menjalankan profesinya, memiliki rasa keadilan;

5. Melakukan segala tindakan di bidang medis dengan berdasar atas azas manfaat;

Etik Kedokteran Gigi Indonesia.

6. Memiliki sikap kritis, dan memahami Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia.

STRATEGI

Strategi yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan relevansi melalui pengembangan kurikulum, peningkatan kemampuan lulusan yang meliputi keterampilan akademik yang meliputi hard skill dan soft skill;

(24)

b. Peningkatan suasana akademik, yang ditunjukkan oleh pengembangan aktivitas penelitian, seminar dan publikasi yang melibatkan mahasiswa;

c. Pengembangan sistem manajemen internal melalui peningkatan kapasitas sistem manajemen internal dan kepemimpinan;

d. Peningkatan efisiensi dan produktivitas, melalui peningkatan proses belajar mengajar, bahan ajar, dan media pembelajaran; e. Mengembangkan kerja sama dengan institusi terkait dalam bidang

akademik, penelitian dan academic venture.

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN PENDEKATAN STUDENT-CENTERED LEARNING Mengacu pada Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum pendidikan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipakai sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Demikian pula berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing pendidikan.

Hasil tracer study tentang kompetensi Dokter Gigi yang dibutuhkan oleh stake holder telah dilakukan pada tahun 2005-2011. Hasil tracer study tersebut menunjukkan bahwa Dokter Gigi yang bertugas perlu lebih meningkatkan kemampuan komunikasi dan meningkatkan kemampuan manajemen pelayanan kesehatan. Sedangkan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran Gigi (IPTEKDOKGI), menuntut pengembangan kemampuan pelayanan yang didasari oleh bioengineering. Pada tahun 2005 muatan kurikulum tentang kompetensi yang dibutuhkan masyarakat dan pengembangan IPTEKDOKGI dirasa masih kurang. Guna meningkatkan daya saing lulusan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga berniat memperbaiki kompetensi lulusannya.

(25)

17 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

Pada saat niat dan komitmen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga sedang menggelora, pemerintah RI juga sedang giat mencanangkan implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi pada kurikulum Perguruan Tinggi, sehingga bagai gayung bersambut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dapat dengan lancar melakukan resetting kurikulum, dari kurikulum berbasis isi (content-based curriculum), menjadi kurikulum baru, yaitu kurikulum berbasis kompetensi (competence-based curriculum).

Dalam upaya resetting kurikulum, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga juga mengacu pada landasan hukum, seperti di bawah ini:

1. UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU RI nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 3. UU RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. PP nomor 30 tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara;

5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 232/U/2000 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

6. Keputusan Menteri Pendidikan RI nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

7. Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

8. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 22/KKI/XI/2006 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi;

9. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 23/KKI/XI/2006 tentang Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia;

10. Panduan Pelaksanaan Kurikulum Nasional Pendidikan Dokter Gigi Indonesia Berbasis Kompetensi tahun 2007 Konsil Kedokteran Indonesia;

11. Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 11/H3/PR/2009 tentang Peraturan Pendidikan Universitas Airlangga;

12. Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 09/H3/PR/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 11/H3/PR/2009 tentang Peraturan Pendidikan Universitas Airlangga;

(26)

13. Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 25/H3/PR/2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 11/H3/PR/2009 tentang Peraturan Pendidikan Universitas Airlangga;

14. Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 5/H3/PR/2012 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 11/H3/PR/2009 tentang Peraturan Pendidikan Universitas Airlangga;

15. Peraturan Rektor Universitas Airlangga nomor 26/H3/KR/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga;

16. Keputusan Rektor Universitas Airlangga nomor 1278/KR/2010 tentang Pengangkatan Dekan dan Direktur Program Pascasarjana periode 2010-2015;

17. Keputusan Rektor Universitas Airlangga nomor 2496/H3/ KR/2011 tentang Penetapan Kurikulum Program Studi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

Selanjutnya, untuk dapat mengoptimalkan proses pendidikan dan meningkatkan kompetensi luaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, perlu dipilih metode belajar yang efisien. Metode student-centered learning dianggap sebagai metode yang terbaik dan tepat untuk diimplementasikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Selanjutnya agar proses belajar mengajar dapat ditingkatkan secara optimal seperti yang diharapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi tersebut di atas, maka disusunlah Buku Panduan Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang menjelaskan peraturan akademik untuk mengawal sistem pengajaran secara teknis dan operasional. Buku panduan ini mempunyai kekuatan hukum sebagai dasar kebijakan Pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

(27)

19

Bagian 2

PERATURAN AKADEMIK

PROGRAM STUDI SARJANA

KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(28)
(29)

21 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

PERATURAN

DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Nomor: 01/UN3.1.2/2016 Tentang

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI NOMOR: 2274/UN3.1.2/PD/2013

TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI DAN PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga tersebut perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan Kurikulum Inti Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi;

b. bahwa untuk keperluan huruf (a) tersebut, perlu membentuk Peraturan Dekan tentang Peraturan Akademik Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Program Studi Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

Mengingat : 1. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

(30)

3. UU RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. PP Nomor 30 tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara;

5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

6. Keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor 045/ U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

7. Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

8. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 22/KKI/XI/2006 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi;

9. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 23/KKI/XI/2006 tentang Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia;

10. Panduan Pelaksanaan Kurikulum Nasional Pendidikan Dokter Gigi Indonesia Berbasis Kompetensi tahun 2007 Konsil Kedokteran Indonesia;

11. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 32 TAHUN 2014 tentang Peraturan Pendidikan Universitas Airlangga;

12. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 26/H3/KR/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga;

13. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1278/KR/2010 tentang Pengangkatan Dekan dan Direktur Program Pascasarjana periode 2010–2015;

(31)

23 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

Kurikulum Program Studi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

15. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 26/H3/KR/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga.

16. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1732/UN3/PR/2015 tentang Pengangkatan Dekan dan Direktur Sekolah Pascasarjana Periode 2015 – 2020;

17. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 2496/H3/KR/2011 tentang Penetapan Kurikulum Program Studi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI NOMOR: 2274/UN3.1.2/PD/2013 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tembusan disampaikan Yth. 1. Rektor Universitas Airlangga

2. Semua Ketua Departemen FKG Unair 3. Kabag Akademik FKG Unair

4. Kabag Sumber Daya FKG Unair 5. Semua Kepala Sub Bagian FKG Unair

(32)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dibuat suatu Peraturan Pendidikan mencakup beberapa pengertian sebagai berikut:

1. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, profesi, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi;

2. Universitas adalah Universitas Airlangga;

3. Pimpinan Universitas adalah Rektor dan Wakil Rektor; 4. Rektor adalah pemimpin dalam penyelenggaraan Universitas; 5. Badan Pertimbangan Fakultas adalah merupakan unsur fakultas

yang mempunyai fungsi memberikan pertimbangan kepada Dekan tentang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan akademik fakultas;

6. Pimpinan Fakultas adalah Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi;

7. Satuan Penjaminan Mutu adalah unsur pelaksana fakultas yang membantu pimpinan fakultas dalam melakukan penjaminan mutu;

8. Akreditasi adalah pengakuan atas Universitas atau program studi pada Perguruan Tinggi yang memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi; 9. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan

tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan keilmuan dan nilai-nilai luhur;

10. Tenaga Kependidikan adalah tenaga yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diberi tugas sebagai pelaksana kegiatan administrasi, teknisi, laboran, pustakawan atau pelaksana lainnya yang diperlukan Universitas, diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan Universitas;

(33)

25 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

12. Alumni adalah lulusan dari salah satu program studi yang diselenggarakan oleh Universitas;

13. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan/ atau kesenian, penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Ilmu Kedokteran Gigi; 14. Fakultas adalah unsur pelaksana pendidikan akademik, profesi,

dan/atau vokasi di Universitas yang mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan akademik dalam satu atau beberapa disiplin ilmu, teknologi dan kesenian;

15. Dekan adalah pemimpin fakultas yang mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya dan penjaminan mutu di fakultas; 16. Departemen adalah unsur pengelola yang melaksanakan

penyelenggaraan akademik dalam satu bidang keilmuan dalam fakultas dan jika memenuhi syarat dapat mengelola program studi;

17. Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai panduan penyelenggara akademik dan/atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum, serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai sasaran kurikulum;

18. Bagian adalah unsur pelaksana administrasi di tingkat fakultas yang bertugas mengkoordinasi, membina dan/atau mengembangkan penyelenggaraan administrasi secara terpadu, keterbukaan, dan akuntabel;

19. Laboratorium adalah unit pendukung sarana fisik untuk pelaksanaan akademik dalam bidang ilmu tertentu di bawah fakultas atau departemen;

20. Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) Program Sarjana adalah seorang dosen yang mempunyai tugas dan wewenang untuk menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran pada mata kuliah tertentu;

21. Dosen Wali adalah seorang dosen yang mempunyai tugas dan wewenang untuk memberi nasehat akademik dan profesi terhadap sekelompok mahasiswa yang diasuhnya, di FKG ada Dosen Wali Pendidikan Akademik dan Dosen Wali Profesi;

(34)

22. Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional akademik tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi;

23. Mahasiswa Baru adalah mahasiswa yang baru pertama kali terdaftar pada suatu program studi di Universitas Airlangga; 24. Mahasiswa asing adalah mahasiswa yang bukan warga negara

Indonesia yang telah mendapat izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional untuk mengikuti suatu program studi yang ada di Universitas;

25. Sistem Kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan di mana beban studi mahasiswa, beban dosen dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dalam satuan kredit;

26. Kegiatan semester gasal dan genap berlangsung 14 (empat belas) minggu, kegiatan antar semester dialokasikan 4 (empat) minggu, pengganti hari libur 1 (satu) minggu; UTS dan UAS masing-masing 2 (dua) minggu;

27. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks), untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program;

28. Semester Pendek adalah satuan waktu kegiatan akademik yang tersusun atas 16 (enam belas) kali tatap muka, termasuk kegiatan evaluasi, yang diselenggarakan untuk membantu mahasiswa untuk mempercepat studi dan memperbaiki IPK dengan memanfaatkan waktu luang antar semester;

29. Satuan Kredit Semester (sks) adalah satuan penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 semester melalui kegiatan terjadwal per minggu, sebanyak 1 jam perkuliahan/ tutorial, atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan atau 4 jam kerja klinik, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1–2 jam kegiatan terstruktur tidak terjadwal dan sekitar 1–2 jam kegiatan mandiri. Satu jam tatap muka setara dengan 50 menit;

(35)

27 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

penilaiannya yang digunakan sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran;

31. Kurikulum inti adalah kelompok bahan kajian dan mata kuliah yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional;

32. Kurikulum institusional adalah sejumlah bahan kajian dan mata kuliah yang ditetapkan oleh masing-masing program studi, dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas dari Universitas;

33. Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dapat meliputi komunikasi langsung atau tidak langsung, praktikum, praktik kerja klinik/praktik kerja berbasis rumah sakit, praktik kerja lapangan, penyelenggaraan percobaan (eksperimen) dan pemberian tugas akademik lain;

34. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

35. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu;

36. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran, yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekayaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

37. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran, yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian, berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

38. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran, yang diperlukan seseorang

(36)

untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat, sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya;

39. Indeks Prestasi (IP) adalah jumlah perkalian nilai kredit dengan nilai bobot masing-masing Mata Kuliah dibagi dengan jumlah sks Mata Kuliah yang diambil;

40. Beban Studi Program Pendidikan adalah jumlah beban tugas yang dihitung dalam sks yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tinggi tertentu; 41. Skripsi adalah tugas yang memberikan pengalaman belajar

kepada mahasiswa untuk membuat karya ilmiah tertulis, dengan menerapkan sikap, cara berpikir, dan metode ilmiah dalam memecahkan masalah keilmuan melalui penelitian, serta mampu menyajikan dan mempertahankan hasilnya secara tertulis dan secara lisan dalam rangka menyelesaikan beban studi tertentu untuk memperoleh gelar sarjana;

42. Pembimbing utama adalah dosen tetap di Program Studi yang bersangkutan sekurang-kurangnya berjabatan Lektor Kepala atau Lektor bergelar Magister atau Asisten Ahli bergelar Doktor, yang bertugas mengetuai pembimbingan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi;

43. Pembimbing Serta adalah dosen tetap di Program Studi yang bersangkutan sekurang-kurangnya berjabatan Lektor Kepala atau Lektor bergelar Magister atau Asisten Ahli bergelar Doktor yang bertugas membantu pembimbing utama dalam membimbing mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi;

44. Transkrip akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan indeks prestasi semua mata kuliah yang ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan;

45. Kalender akademik adalah jadwal kegiatan akademik tahunan yang disusun secara rinci dalam setiap semester;

46. Penjaminan Mutu (Quality assurance) adalah program untuk melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan koreksi sebagai tindakan penyempurnaan atau peningkatan mutu secara berkelanjutan dan sistematis terhadap semua aspek pendidikan tinggi dalam rangka

(37)

29 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

47. Evaluasi diri adalah upaya sistematis untuk menghimpun dan mengelola data (fakta dan informasi) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program;

48. Ujian Tengah Semester (UTS) adalah evaluasi belajar mahasiswa yang diselenggarakan pada pertengahan semester dan diatur dalam kalender akademik;

49. Ujian Akhir Semester (UAS) adalah evaluasi belajar mahasiswa yang diselenggarakan pada akhir semester dan diatur dalam kalender akademik;

50. Ujian Perbaikan (UP) adalah ujian tambahan yang diselenggarakan setelah Ujian Akhir Semester berdasarkan hasil evaluasi belajar dalam semester yang bersangkutan sebelum nilai akhir Mata Kuliah ditetapkan;

51. Alasan yang sah adalah alasan yang dibuktikan dengan dokumen yang sah untuk tidak mengikuti kegiatan kurikuler atau ujian; 52. Rapat Yudisium adalah forum pengambilan keputusan untuk

menetapkan kelulusan mahasiswa yang dilakukan oleh fakultas; 53. Yudisium adalah keputusan Dekan yang menetapkan bahwa

seorang mahasiswa telah menyelesaikan studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan ketentuan syarat-syarat kelulusan pada fakultas berdasarkan hasil rapat yudisium;

54. Wisuda adalah acara akademik dalam sidang universitas untuk meresmikan lulusan perguruan tinggi yang telah menyelesaikan salah satu jenjang pendidikan tinggi;

55. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata kuliah yang memuat komponen-komponen nama, nomor kode, deskripsi singkat, kompetensi khusus dan umum, pokok dan sub-pokok bahasan mata kuliah, soft skills perkiraan waktu, metode dan sumber kepustakaan; 56. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) adalah rumusan tujuan dan

pokok-pokok mata kuliah satu kali tatap muka. SAP harus memuat komponen-komponen nama, nomor kode, perkiraan waktu, nomor urut tatap muka, Kompetensi Khusus dan Kompetensi Umum, pokok dan sub-pokok bahasan mata kuliah, kegiatan

(38)

belajar mengajar, evaluasi (hard skills dan soft skills) dan sumber kepustakaan;

57. Kontrak Perkuliahan adalah kesepakatan antara PJMK dengan mahasiswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran;

58. Kegiatan Tatap Muka adalah proses interaksi antara Dosen dan Mahasiswa dalam rangka pengalihan ilmu pengetahuan, diskusi dan kegiatan-kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam ruangan/ kelas;

59. Praktikum adalah kegiatan akademik di ruang praktikum preklinik, yang bersifat pendalaman dari teori yang diperoleh di kelas untuk dikembangkan sehingga lebih memberikan keyakinan kepada mahasiswa;

60. Praktek Kerja Lapangan adalah proses pengalihan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi yang terjadwal dan terstruktur melalui pengalaman lapangan sekaligus pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa di suatu tempat atau wilayah untuk memantapkan proses pendalaman kuliah dan praktikum yang diterima di kampus/di dalam kelas untuk dikembangkan sehingga lebih memberikan keyakinan terutama ranah afektif terhadap mahasiswa;

61. Skills Lab atau Keterampilan Medik adalah kegiatan penunjang keterampilan klinik yang bertujuan untuk memperoleh pendalaman dari aspek keterampilan psikomotor, kognitif dan afektif sebagai persiapan kerja klinik;

62. Instruktur adalah dosen yang membimbing mahasiswa dalam melaksanakan skills lab atau pembimbing klinik dalam program studi;

63. Kuliah Terintegrasi dan Diskusi PBL adalah mata kuliah terintegrasi dengan kegiatan kuliah terintegrasi, terstruktur yang bersifat merangkai dan memperdalam kuliah kedokteran dasar dan kedokteran gigi dasar guna mempelajari masalah kasus klinis;

64. Tutor adalah dosen yang membimbing mahasiswa dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil;

(39)

31 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

66. Tim Implementasi KBK adalah tim yang dibentuk oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga untuk merancang, mempersiapkan, memantau pelaksanaan dan mengevaluasi proses pembelajaran program studi sarjana kedokteran gigi dan program studi profesi dokter gigi;

67. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Airlangga (LP3 UA) adalah Lembaga yang mengkaji dan mengembangkan pendidikan yang terkait dengan dosen dan metode pembelajaran.

BAB II

JENJANG PENDIDIKAN Pasal 2

Fakultas Kedokteran Gigi menyelenggarakan pendidikan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dilanjutkan Program Studi Profesi Dokter Gigi.

Pasal 3

Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a. Menguasai dasar-dasar ilmiah di bidang Ilmu Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran Klinik, Ilmu Kedokteran Gigi Dasar, Ilmu Kedokteran Gigi Klinik dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya;

b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama;

c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat;

(40)

d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang merupakan keahliannya.

Pasal 4

Program pendidikan profesi dokter gigi diarahkan agar peserta didik memperoleh keahlian dan memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan profesi dalam bidang kedokteran gigi, sesuai dengan program pendidikan sarjananya;

BAB III KURIKULUM

Pasal 5

1. Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi mempunyai 2 (dua) Sub-program yang berurutan, yaitu: Sub-program Kedokteran Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar disebut dengan Sub-program I (semester I–IV), dan Sub-program Persiapan Profesi Dokter Gigi disebut dengan Sub-program II (semester V–VII);

2. Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi mempunyai beban studi 148 sks dan setelah menyelesaikan tahap program ini, lulusan mendapat gelar kesarjanaan yaitu Sarjana Kedokteran Gigi (SKG);

Pasal 6

1. Kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan program pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diimplementasikan dengan metode Student-centered Learning, dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 2496/H3/KR/2011 tentang Penetapan Kurikulum Program Studi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga;

2. Penyusunan kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga merujuk pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Keputusan Menteri

(41)

33 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Panduan Penyusunan kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, Keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor 045/ U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 23/KKI/XI/2006 tentang Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia, Panduan Pelaksanaan Kurikulum Nasional Pendidikan Dokter Gigi Indonesia berbasis Kompetensi Tahun 2007 (AFDOKGI 2007); Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 32 TAHUN 2014 tentang Peraturan Pendidikan Universitas Airlangga;

3. Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Gigi yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia Tahun 2008, Kurikulum Program Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi diatur dengan kisaran sebagai berikut: Kelompok keilmuan profesionalisme: 25%; Kelompok Keilmuan Kedokteran Gigi Dasar dan Kedokteran Dasar: 15%, kelompok Penunjang Keterampilan Klinik: 12%, kelompok Keilmuan Manajemen dan Kemasyarakatan: 18%, Keilmuan Keterampilan Klinik 30%, dan Kelompok Keilmuan Unggulan: 10%.

4. Kurikulum yang telah diverifikasi oleh LP3UA dan disetujui oleh Badan Pertimbangan Fakultas, disahkan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor;

5. Peninjauan kembali Kurikulum dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora dan seni serta dengan memperhatikan masa studi terprogram dan kebutuhan masyarakat sekurang-kurangnya sekali dalam 5 tahun; 6. Untuk mendukung capaian tujuan program pendidikan, Kurikulum diterapkan berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS) yang diukur dengan satuan kredit semester (sks);

7. Mekanisme penyusunan dan peninjauan kembali kurikulum diatur dalam panduan prosedur tersendiri.

(42)

BAB IV

PELAKSANAAN PENDIDIKAN Pasal 7

1. Isi dan luas bahasan suatu mata kuliah harus mendukung tercapainya kompetensi (learning outcome) dan diukur dengan satuan kredit semester;

2. Suatu mata ajar dapat diasuh oleh seorang Dosen atau Tim Dosen (Team Teaching) yang ditetapkan oleh Dekan berdasarkan usulan dari Ketua Departemen.

Pasal 8

1. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap mata kuliah harus dilengkapi dengan GBPP (Garis Besar Program Pembelajaran), SAP (Satuan Acara Perkuliahan) dan Kontrak Perkuliahan, yang dibuat oleh PJMK;

2. Pemantauan pelaksanaan GBPP, SAP dan Kontrak Perkuliahan dilakukan oleh Ketua Departemen atau Ketua Program Studi yang bersangkutan sebagai bagian dari proses penjaminan mutu.

BAB V

PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM Pasal 9

1. Metode pembelajaran yang diterapkan di program pendidikan sarjana kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi adalah: kuliah, kuliah terintegrasi dan diskusi PBL, diskusi kelas kecil, praktikum, skills lab; simulasi praktek dokter gigi;

2. Metode pembelajaran dapat dikembangkan dan/atau dikombinasikan dengan metode lain dalam upaya untuk mengoptimalkan capaian learning outcome;

3. Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Gigi yang melaksanakan Kuliah, Kuliah Terintegrasi dan Diskusi PBL (Kuliah Modul PBL), Diskusi Kelas Kecil, Praktikum, Skills Lab, dijadwalkan dan dibagi

(43)

35 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

4. Waktu pelaksanaan Kuliah, Kuliah Terintegrasi dan Diskusi PBL (Kuliah Modul PBL), Diskusi Kelas Kecil, Praktikum, Skills Lab, dijadwalkan sesuai dengan capaian learning outcome yang diwajibkan untuk dicapai, dan diukur dalam jam kerja sesuai dengan sks masing-masing mata kuliah;

5. Kelulusan Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Gigi ditetapkan setelah melaksanakan ujian atau bentuk evaluasi lain, di akhir masa pembelajaran;

6. Masing-masing kelompok dijadwalkan untuk melakukan Kuliah, Kuliah Terintegrasi dan Diskusi PBL (Kuliah Modul PBL), Diskusi Kelas Kecil, Praktikum, Skills Lab, KKN di dalam atau di luar kampus FKG UNAIR;

7. Pada saat kegiatan tatap muka pertama atau pembuka, PJMK wajib menjelaskan tujuan pembelajaran, tata laksana perkuliahan, metode evaluasi Kuliah, Kuliah Terintegrasi dan Diskusi PBL (Kuliah Modul PBL), Diskusi Kelas Kecil, Praktikum, Skills Lab sesuai dengan Kontrak Pembelajaran;

8. Dosen dan Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir dengan menggunakan Borang Daftar Hadir pada setiap kegiatan tatap muka Kuliah, Kuliah Terintegrasi dan Diskusi PBL (Kuliah Modul PBL), Diskusi Kelas Kecil, Praktikum, Skills Lab;

9. Dosen, Pembimbing Praktikum, Tutor atau Instruktur yang berhalangan hadir mengajar diwajibkan untuk memberitahu kepada PJMK;

10. Apabila Dosen, Pembimbing Praktikum, Tutor, atau Instruktur berhalangan tetap, atau berhalangan karena tugas institusi atau tugas yang lain, PJMK dapat menugaskan dosen pengganti dengan kompetensi yang sama;

11. Dosen, Pembimbing Praktikum, Tutor, atau Instruktur yang menghendaki penggantian jadwal diwajibkan untuk mengisi Borang Permohonan Penggantian;

12. Pergantian Dosen, Pembimbing Praktikum, Tutor, atau Instruktur harus dikuatkan dengan Berita Acara Penggantian.

(44)

BAB VI

UNSUR PENUNJANG Pasal 10

1. Unsur penunjang terdiri atas: ruang baca, ruang simulasi micropracticing, ruang komputer dan internet, ruang server internet, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM), klinik spesialis terpadu, dental journal, ruang skills lab, ruang diskusi PBL/ruang OSCE, ruang praktikum, research center, aula garuda muka, student lounge, student center, museum, kantin;

2. Penanggung Jawab unsur penunjang adalah seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya, diangkat oleh Dekan dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan.

Pasal 11

1. Departemen dalam Fakultas Kedokteran Gigi adalah Departemen Ortodonsia; Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial; Departemen Periodonsia; Departemen Kedokteran Gigi Anak; Departemen Konservasi Gigi; Departemen Prostodonsia; Departemen Penyakit Mulut; Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat; Departemen Biologi Mulut; Departemen Radiologi Kedokteran Gigi dan Maksilofasial; Departemen Material Kedokteran Gigi; Departemen Odontologi Forensik; Departemen Patologi Oral dan Maksilofasial;

2. Pembentukan atau pembubaran Departemen ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor berdasarkan usulan Dekan setelah mendapat pertimbangan Badan Pertimbangan Fakultas.

Pasal 12

1. Ruang Baca adalah Instalasi Penunjang Teknis (IPT) di bidang perpustakaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan;

2. IPT ruang Baca menyediakan sumber belajar untuk Mahasiswa dan Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga;

(45)

37 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR 3. Fungsi IPT ruang Baca adalah:

a. Penyediaan dan pengolahan bahan pustaka;

b. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka; c. Pemeliharaan bahan pustaka;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha perpustakaan. Pasal 13

1. Untuk melaksanakan pendidikan dalam bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, diperlukan kerja sama dengan institusi di luar Universitas;

2. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGM) adalah Rumah Sakit Pendidikan milik Universitas Airlangga yang hak dan kewenangan pengelolaannya oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dalam rangka menunjang proses pembelajaran dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

BAB VII

BEBAN DAN MASA STUDI Pasal 14

1. Tujuan umum penerapan sistem kredit di Universitas Airlangga adalah agar dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan, karena di dalam penyelenggaraannya dimungkinkan penyajian program pendidikan dan acara belajar yang lebih bervariasi dan fleksibel, sehingga memberi kemungkinan yang lebih luas kepada mahasiswa, untuk memilih program menuju suatu macam jenjang akademik atau profesi/keahlian tertentu yang dituntut oleh pembangunan, melalui perencanaan acara-acara belajarnya dari semester ke semester;

2. Tujuan khusus penerapan Sistem Kredit Semester adalah untuk: a. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap

dan giat belajar, dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang relatif singkat, sesuai dengan kemampuan dan rencana individualnya;

(46)

b. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya;

c. Membuka kemungkinan dilaksanakannya sistem pendidikan dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang jamak; d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu,

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi maupun perubahan kebutuhan masyarakat yang sangat cepat dewasa ini;

e. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi studi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan tata-cara yang lebih cermat dan lebih objektif;

3. Besarnya beban studi mahasiswa dalam suatu mata kuliah dinyatakan dalam suatu satuan nilai, yang disebut dengan satuan kredit semester (sks);

4. Kegiatan yang terkait dengan kegiatan perkuliahan, atau seminar, atau diskusi kelompok, praktikum, penelitian, kerja lapangan, dan sejenisnya diberi nilai dalam bentuk satuan kredit semester; 5. Penentuan nilai dan beban satu satuan kredit semester (1 sks),

adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Perkuliahan

Nilai 1 (satu) sks perkuliahan ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi tiga macam kegiatan per minggu selama 1 (satu) semester, sebagai berikut:

1. Kegiatan mahasiswa

a. 1 (satu) jam, acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah;

b. 1 (satu) jam, kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal, tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya, dalam bentuk membuat pekerjaan rumah, mengerjakan soal, kegiatan responsi, tugas-tugas lain di luar kelas, dan lain-lain sejenisnya; c. 1 (satu) jam, acara kegiatan akademik mandiri, yaitu

(47)

39 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR

lain dari suatu akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku acuan (referensi).

2. Kegiatan dosen

a. 1 (satu) jam, acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa;

b. 1 (satu) jam, acara melakukan perencanaan dan evaluasi atas kegiatan akademik terstruktur;

c. 1 (satu) jam pengembangan materi kuliah, lewat bacaan dan tulisan.

b. Kegiatan Diskusi Kelompok, Praktikum, Penelitian, Kerja Lapangan, Penyusunan Skripsi. Satuan kredit semester untuk kegiatan pembelajaran yang berupa diskusi kelompok, praktikum di laboratorium, penelitian, kerja lapangan, penyusunan skripsi, tesis dan sejenisnya, nilai kredit semester ditentukan sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran yang berupa diskusi kelompok, nilai 1 (satu) sks sama dengan beban tugas kegiatan sebanyak 2 (dua) jam per minggu selama 1 (satu) semester;

b. Kegiatan praktikum, nilai 1 (satu) sks adalah beban tugas praktek di laboratorium atau di ruang praktek sebanyak 2 (dua) jam per minggu selama 1 (satu) semester;

c. Kerja lapangan/kerja praktek/magang di industri/ instansi/perusahaan/institusi dan sejenisnya, nilai 1 (satu) sks, adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 (empat) jam per minggu selama 1 (satu) semester, atau setara dengan 80-90 jam akumulatif dalam satu semester;

d. Untuk kegiatan pembelajaran yang berupa penelitian dan atau penyusunan tugas akhir, skripsi, tesis, dan sejenisnya, maka nilai 1 (satu) sks, setara dengan beban tugas sebanyak 3-4 jam sehari selama 1 (satu) bulan, dengan catatan 1 (satu) bulan dihitung setara dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja.

(48)

Pasal 15

1. Nilai 1 (satu) sks setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi mahasiswa umumnya untuk tiap semester sama dengan 15–24 sks, atau sekitar 18 sks per semester;

2. Dalam menentukan beban tersebut perlu diperhatikan kemampuan individu dan hasil studi pada semester sebelumnya yang tercermin dalam Indeks Prestasi (IP).

Pasal 16

1. Dalam Sistem Kredit Semester dikenal adanya dua jenis Indeks Prestasi yaitu Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPS merupakan ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah pada satu semester, sedangkan IPK adalah ukuran keberhasilan mahasiswa yang dihitung mulai masa awal studi sampai semester terakhir yang telah diikuti;

2. Besarnya IPS dan IPK dapat dihitung sebagai berikut: IPS = ∑ (Ks × N)

∑ Ks

IPK = ∑ (Kk × N) ∑ Kk dengan ketentuan:

Ks = jumlah sks mata kuliah yang diambil pada semester tersebut

Kk = jumlah sks mata kuliah yang pernah diambil sejak awal sampai semester yang bersangkutan tanpa nilai gagal (nilai huruf E)

N = nilai bobot masing-masing mata kuliah.

3. Berdasarkan IPS yang diperoleh pada semester yang lalu, maka dapat diperhitungkan beban belajar pada semester berikutnya,

(49)

41 Panduan Pelaksanaan Pendidikan

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi FKG-UNAIR Pasal 17

Beban studi Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi adalah 148 (seratus empat puluh empat) sks, ditempuh dalam 7 (tujuh) semester dan maksimal 13 (tiga belas) semester terhitung mulai awal pendidikan;

BAB VIII

PENERIMAAN MAHASISWA Pasal 18

1. Penerimaan mahasiswa baru Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dilaksanakan oleh Universitas;

2. Penerimaan mahasiswa asing dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang diberlakukan Universitas.

Pasal 19

1. Universitas Airlangga dapat mempertimbangkan penerimaan mahasiswa pindahan dari Universitas/lnstitut sesuai dengan peraturan yang berlaku;

2. Syarat penerimaan mahasiswa pindahan:

a. Berasal dari program studi PTN bukan lembaga pendidikan tinggi kedinasan, keguruan dan keagamaan;

b. Program studi dari PTN sebagaimana dimaksud ayat a mempunyai akreditasi sama atau lebih tinggi;

c. Mahasiswa pindahan Program Studi Sarjana harus telah mengikuti pendidikan di perguruan tinggi asal sekurang- kurangnya 4 semester secara terus-menerus serta telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 48 sks dengan IPK sekurang-kurangnya ≥ 3,50;

d. Program studi yang ditempuh di perguruan tinggi asal harus sesuai dengan program studi di Universitas Airlangga;

e. Tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib/peraturan di perguruan tinggi asal dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;

(50)

3. Pengalihan kredit mahasiswa pindahan didasarkan atas pengakuan kredit (credentials) yang telah dimiliki mahasiswa oleh Program Studi yang dituju dan dilaksanakan dengan Panduan Prosedur tersendiri;

4. Waktu studi yang telah ditempuh pada Perguruan Tinggi/ Fakultas asal, disertakan dalam perhitungan batas waktu studi yang diperkenankan.

Pasal 20

1. Pindah program studi tingkat sarjana dalam lingkungan Universitas Airlangga dapat dilakukan dengan persetujuan Rektor atas usulan Dekan yang bersangkutan;

2. Perpindahan mahasiswa dari program sarjana ke program diploma pada program studi yang sejenis dan serumpun di lingkungan Universitas Airlangga dapat dilakukan dengan persetujuan Rektor atas usulan Dekan Fakultas yang bersangkutan;

3. Prosedur perpindahan mahasiswa diatur dalam Pedoman Prosedur Airlangga Integrated Management System (AIMS).

Pasal 21

1. Pindah program studi hanya berlaku untuk satu kali dan tidak diperkenankan untuk kembali ke program studi semula atau ke program studi lainnya termasuk pindah ke program diploma; 2. Waktu studi yang telah ditempuh pada program studi asal, disertakan

dalam perhitungan batas waktu studi yang diperkenankan. Pasal 22

1. Semua calon mahasiswa yang diterima di Universitas Airlangga, wajib mendaftarkan diri ke Direktorat Pendidikan dengan memenuhi persyaratan yang berlaku;

2. Calon mahasiswa diterima secara resmi menjadi mahasiswa Universitas Airlangga oleh Rektor dalam suatu Upacara Akademik.

Referensi

Dokumen terkait

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan

, dengan ini kami beritahukan bahwa hasil Peringkat Teknis File I meliputi Evaluasi kelengkapan dan keabsahan Administrasi serta penilaian Evaluasi Teknis (Makalah

pengawasan khusus, macet, kurang lancar, dan diragukan. Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur suatu risiko kredit yaitu. APB dan NPL.

Sesuai dengan data di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku feminine hygiene

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional EXCESS 2017.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

Hasil penelitian dapat diketahui, (1) strength meliputi: FHI Kota Surabaya sangat penting di Jawa Timur karena paling konsisten dalam distribusi atlet ke tingkat Jawa

Berdasarkan hasil observasi tersebut ditemukanlah SMA Negeri yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, mencari pasangan (Make a Match), dan Jigsaw