• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala, Sofiansyah, S.Sos, M.Si NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kepala, Sofiansyah, S.Sos, M.Si NIP"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

1

Bismillaahirrrahmaanirrahiim KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang Maha Tunggal dan karena berkatNya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang selesai disusun. Laporan ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang kepada pemberi mandat dan stakeholders atas kinerja yang telah dilaksanakan selama Tahun 2015.

Penyusunan laporan ini berpedoman pada instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami harapkan akan dapat mendorong terwujudnya transparansi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang kepada pemberi mandat dan stakeholders, serta sebagai bahan evaluasi kinerja di tahun-tahun mendatang dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang yaitu “Terwujudnya Kota Bontang yang Bersih dan Hijau“.

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, tanggapan, saran ataupun kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Demikian laporan ini disusun, semoga dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam rangka peningkatan kinerja untuk mewujudkan suatu penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good Governance) secara efisien, efektif dan ekonomis.

Bontang, Februari 2016 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Bontang Kepala,

Sofiansyah, S.Sos, M.Si NIP.19600814 198303 1 024

(2)

2

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2015 tanggal 5Februari 2015 dengan tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas pembantuan di Bidang Kebersihan dan Pertamanan.

Jumlah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 413 (empat ratus tiga belas) orang, terdiri dari Pejabat Struktural sebanyak 12 (dua belas) orang, PNS sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan Non PNS sebanyak 7 (tujuh) orang,dan didukung oleh 372 (tiga ratus tujuh puluh dua) orang Tenaga Kontrak Harian yang terdiri dari : 4 orang operator alat berat; 6 orang wakar; 10 orang pemotong rumput; 6 orang petugas incenerator/pengomposan;

14 orang petugas TPU; 70 orang pekerja taman; 18 orang sopir; 12 pekerja parit; 18 orang mandor; 155 orang penyapu jalan; 56 orang pengangkut sampah; 3 orang mekanik.

Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah “Terwujudnya Kota Bontang yang Bersih dan Hijau”. Sedangkan Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah : (1) Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta; (2) Meningkatkan kualitas pelayanan; (3) Meningkatkan sarana dan prasarana; dan (4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dalam periode Tahun 2015 menetapkan 3 (Tiga) sasaran strategis yang akan dicapai yaitu sebagai berikut: (1) Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan; (2) Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial; dan (3) Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman;

Jumlah alokasi anggaran belanja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang yang digunakan untuk mencapai sasaran strategis tahun 2015 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan Perubahan anggaran tahun 2015 adalah sebesar44.136.028.593,00(Empat Puluh Empat Milyar Sertus Tiga Puluh Enam Juta dua Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Rupiah), terdiri dari

(3)

3

Rp.6.423.991.630,00(Enam Milyar Empat Ratus Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus

Sembilan Puluh Satu Ribu Enam Ratus Tiga PuluhRupiah) dan Belanja Langsung untuk pelaksanaan program/kegiatan sebesar Rp. 37.712.036.963,00(Tiga Puluh Tujuh Milyar Tujuh Ratus Dua Belas Juta TigaPuluh Enam Ribu Sembilan RatusEnam PuluhTiga Rupiah)

Indikator Kinerja di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontangyang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disusun sebagai berikut :

1. Prosentase pengurangan sampah; 2. Prosentase penanganan sampah;

3. Rasio tempat penampungan sementara (TPS) sampah per satuan penduduk; 4. Prosentase jumlah taman kota dan jalur hijau yang dipelihara;

5. Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduduk; 6. Luas taman Kota jalur hijau jalan dan TPU yang ditangani;

7. Cakupan pelayanan penerangan jalan umum; Prosentase sarana lampu penerangan jalan umum dengan kondisi baik;

Realisasi pencapaian sasaran “Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan” adalah sebesar 94,91%.

Pencapaian sasaran “Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial” ditandai dengan Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara sebesar 70%.

Pencapaian sasaran “Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman” dilakukan dengan menghitung persentase cakupan pelayanan penerangan jalan yaitu sebesar 48,91%.

Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasianggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 4.657.331.570,00 atau 72,50%, sedangkan anggaran belanja langsung sebesar Rp. 35.948.408.667,00 atau95,32%, sehingga secara keseluruhan, realisasi penyerapan anggaran belanja daerah tahun 2015 adalah Rp.40.605.740.237,00 atau 92,00%dari total anggaransetelah perubahan APBD Tahun 2015.

(4)

4

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... 1 RINGKASAN EKSEKUTIF ... 2 DAFTAR ISI ... ... 5 BAB I PENDAHULUAN ... 7

A. Gambaran Umum Organsasi ... 7

B. Aspek Strategis Organisasi ... 10

C. Permasalahan Utama ... 10

D. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi ... 11

E. Struktur Organisasi ... 12

F. Sumber Daya Manusia ... 12

G. Sarana dan Prasarana ... 13

H. Sistimatika Penyajian ... 16

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 17

A. Rencanna Strategis ... 17 1. Visi ... 17 2. Misi ... 17 3. Tujuan ... 18 4. Sasaran ... 19 5. Indikator Kinerja ... 20 6. Strategi ... 20 7. Kebijakan ... 21

8. Program dan Kegiatan ... 21

B. Perjanian ... 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 23

A. Pengukuran Capaian Kinerja ... 23

B. Analisis Capaian Kinerja ... 24

(5)

5

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun lalu ... 28 c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun

2014 dengan target jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi ... 31 d. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja ... 34 e. Realisasi Anggaran ... 37 BAB IV PENUTUP ... 42

Lmpiran - lampiran :

1. Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2014; 2. Pengukuran Kinerja ( PK) tahun 2014;

3. Renjana kerja (Renja) SKPD tahun 2014 dan tahun 2015;

4. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang; 5. Surat Keputusan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Bontang Nomor : 31Tahun 2014 tentang Penetapan Kinerja tahun 2014 .

(6)

6

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi

Dinas dan Pertamanan Kota Bontang merupakan salah satu dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bontang. Pembentukannya merupakan refleksi dari pelaksanaan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, yang menekankan pada re-engineering dengan orientasi ramping struktural – kaya fungsi.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 3 Tahun 2015 yang merupakan perubahan dari Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dimana Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan.

Kota Bontang, telah mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama meningkatnya aktivitas kota dan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Hal tersebut sangat berdampak terhadap berkurangnya ruang terbuka hijau dan meningkatnya jumlah timbulan sampah di Kota Bontang. Dengan demikian, permasalahan yang berhubungan dengan teknis pengelolaan sampah dan pengelolaan teknis ruang terbuka hijau telah menjadi perhatian yang serius untuk segera ditangani.

Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya timbulan sampah setiap tahun. Sampah domestik terbesar berasal dari sampah domestik rumah tangga terutama sampah organik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupaya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah mandiri yaitu dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, penggunaan kembali sampah plastic/kertas, baik untuk skala kawasan/regional maupun skala rumah tangga, mengoptimalkan daur ulang sampah dan fasilitasi penyelenggaraan bank sampah. Melalui upaya tersebut diharapkan sampah yang masuk ke TPA adalah sampah yang benar-benar tak termanfaatkan lagi.

Kesadaran warga akan arti penting ruang terbuka hijau masih kurang, dimana masih sering terjadi kerusakan pada taman dan jalur hijau serta adanya disfungsi ruang terbuka hijau yang digunakan untuk aktifitas usaha masyarakat / PKL.

(7)

7

Taman Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Pemerintah Kota perlu mendapat perhatian khusus. Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan

pemakaman umum, perlu upaya untuk mengembangkan dan mengoptimalkan TPU-TPU yang ada dengan menata kawasan TPU menjadi ruang terbuka hijau yang

teduh dan asri.

Penerangan jalan umum (PJU) sebagai sarana prasarana jalan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah Kota belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan warga untuk mendapatkan pelayanan penerangan jalan, hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya listrik yang dimiliki. Upaya pelayanan penerangan jalan umum dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan pada jalan arteri/protocol, sekunder/kolektor ataupun lokal. Menyikapi keterbatasan daya listrik, Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah dan terus mengembangkan penyediaan sarana penerangan jalan umum dengan memanfaatkan tenaga matahari (solar cell). Upaya ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan terkait penyediaan penerangan jalan bagi masyarakat.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam penanganan persampahan dan pertamanan antara lain:

 Ketersediaan sarana prasarana kebersihanyang belum memadai;

 Tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan persampahan dan pengelolaan TPA;

 Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah persampahan;

 Belum terpenuhinya prosentase luas ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah kota secara keseluruhan yang berfungsi sebagai paru-paru kota;

 Ketersediaan lokasi taman kota yang masih kurang;

 Tersedianya sarana dan prasarana termasuk fasilitas untuk public pada taman eksisting;

 Pemenuhan sarana penerangan jalan umum dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

Hal yang telah dan akan dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan ke depan dapat diuraikan sebagai berikut:

(8)

8

a. Membangun taman di jalan protokol, lapangan olahraga, pemakaman umum dan lokasi-lokasi yang strategis dalam upaya penyediaan ruang terbuka hijau yang teduh dan asri.

b. Pemeliharaan taman/jalur hijau di ruas jalur hijau/taman.

c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah mandiri untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Sampai saat ini upaya yang telah dilakukan adalah melaksanakan penyuluhan/sosialisasi kepada warga tentang pengolahan sampah dan memberikan sarana penunjang berupa komposter aerob, mesin jahit, maupun keranjang takakura serta fasilitasi penyelenggaraan bank sampah.

d. Pengelolaan dan pengumpulan sampah seluruh wilayah kota masih ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Kedepan diharapkan agar pelayanan pengumpulan sampah untuk beberapa wilayah kota juga melibatkan pihak swasta dan partisipasi masyarakat .

e. Pelayanan angkutan sampah dari TPS ke TPA seluruhnya masih ditangani sendiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan menggunakan sarana kontainer, dump truck, armroll dan compactor. Kedepan direncanakan agar pelayanan angkutan sampah juga ditangani oleh swasta.

f. Penyediaan prasarana dan sarana penunjang pelayanan kebersihan dan pertamanan yang memadai.

g. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder dalam penanganan persampahan,pemanfaatan dan pengembangan ruang terbuka hijau.

B. Aspek Strategis Organisasi

Penerapan manejemen berbasis kinerja ( performance- base management) mengharuskan setiap instansi pemerintah dan unit organisasi / satuan kerja mampu merumuskan dan menetapkan indikator – indikator kinerja yang memenuhi kriteria indikator yang baik sebagai ukuran keberhasilan kinerja masing masing instansi pemerintah.

Aspek strategis organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang sebagai SKPD mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan.

(9)

9

C. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi

Kedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Bontang melalui Sekretaris Daerah Kota Bontang.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 tanggal 17 September 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan,Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kota Bontang yang diubah menjadi Perda Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah,dimana tugas pokoknya adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan berdasarkan pada Peraturan Walikota Nomor 28 Tahun 2008, mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang kebersihan,bidang pertamanan dan bidang pemadam kebakaran.

2. Pengkoordinasian,pengendalian seluruh kegiatan pada unit kerja dinas.

3. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat struktural,kelompok jabatan fungsional dan staf di lingkungan dinas.

4. Pelaksanaan pelaporan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban. 5. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan.

6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan. D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 5 Februari 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah pada Pasal 23 bahwa Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah :

(10)
(11)

11

E. Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 413 (empat ratus tiga belas) orang, terdiri dari Pejabat Struktural sebanyak 12 (dua belas) orang, PNS sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan Non PNS sebanyak 7 (tujuh) orang,dan didukung oleh 372 (tiga ratus tujuh puluh dua) orang Tenaga Kontrak Harian yang terdiri dari : 4 orang operator alat berat; 6 orang wakar; 10 orang pemotong rumput; 6 orang petugas incenerator/pengomposan; 14 orang petugas TPU; 70 orang pekerja taman; 18 orang sopir; 12 pekerja parit; 18 orang mandor; 155 orang penyapu jalan; 56 orang pengangkut sampah; 3 orang mekanik.Apabila dibandingkan dengan struktur organisasi serta cakupan pekerjaan yang ada, jumlah personil belum memenuhi secara kualitati :

1. Komposisi PNS DKP Menurut Golongan Tahun 2015 sesuai tabel :

I II III IV 1 PNS 1 13 17 3 34 GOLONGAN JUMLAH PNS NO STATUS

2. Komposisi PNS DKP Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 sesuai tabel :

NO JENIS KELAMIN JUMLAH PERSENTASE

1 PNS Laki-laki 27 79

2 PNS Perempuan 7 21

34 JUMLAH

(12)

12

3. Komposisi PNS DKP Menurut Pendidikan Tahun 2015 sesuai dengan tabel :

NO

PENDIDIKAN

JUMLAH

PRESENTASE

1

SD

1

3

2

SMA

10

29

3

D3

5

15

4

SI

16

47

5

S2

2

6

34 JUMLAH

F. Permasalahan Utama ( pindah )

Beberapa hal yang telah menjadi perhatian dalam penanganan di bidang, kebersihan dan pertamanan ini adalah :

(13)

13

 Ketersediaan sarana prasarana kebersihan dan pertamanan yang belum memadai karena beberapa armada kebersihan yang tidak layak pakai;

 Tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan persampahan dan pengelolaan TPA;

 Rendahnya partisipasi dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengatasi masalah kebersihan;

 Belum seimbangnya prosentase luas ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah kota secara keseluruhan yang berfungsi sebagai paru-paru kota;

 Belum tertatanya penghijauan kota;

Hal yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemeliharaan taman/jalur hijau di ruas jalur hijau/taman, dan akan terus bertambah jumlahnya.

b. Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah mandiri untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Sampai saat ini upaya yang telah dilakukan adalah melaksanakan penyuluhan/sosialisasi kepada warga tentang pengolahan sampah dan memberikan sarana penunjang berupa tong komposter maupun keranjang takakura.

c. Pengelolaan dan pengumpulan sampah (penyapuan jalan) di seluruh wilayah kota masih ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, kedepan diharapkan agar pelayanan pengumpulan sampah untuk beberapa wilayah kota juga melibatkan pihak swasta.

d. Pelayanan angkutan sampah dari TPS ke TPA seluruhnya masih ditangani sendiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan menggunakan sarana kontainer, dump truck, armroll dan compactor. Kedepan direncanakan agar pelayanan angkutan sampah juga ditangani oleh swasta.

G. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang yang dimiliki dan diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi organisasi adalah sebagai berikut:

No Jenis Jumlah Keterangan

1. Gedung / Bangunan Kantor 1 unit Luas lantai : 190 M2

2. Bangunan konstruksi TPA 1 lokasi Luas = 15 Hektar

(14)

14

No Jenis Jumlah Keterangan

3. Mobil Operasional Jabatan 6 unit Type Station Wagon

4. Mobil Tangki 3 unit

5. Mobil Pick Up 6 unit

6. Mobil Truck 24 unit Dump Truk: 18 unit; dan Arm roll: 5

unit

7. Mobil Tinja 1 unit

8. Mobil crane hydrolik 1 unit

9. Mobil angkutan penyapu jalan 1 unit Jenis Truck

10. Alat Berat 4 unit Excavator: 1 unit; Buldozer: 1 unit; Beckhoe Loader: 1 unit; dan Mini Dozer: 1 unit

11. Perahu motor pengangkut sampah

8 unit

12. Sepeda Motor 12 unit

13. Kontainer sampah 21

buah

14. Jembatan timbang TPA 1 unit

15. Mesin pemotong rumput 26

buah

16. Mesin pemotong dahan 2 buah

17. Mesin peracik sampah 7 unit

18. Mesin chain shaw 2 buah

19. Komputer PC 11 unit

20. Komputer notebook (Laptop) 15 unit

21. Komputer tablet 1 unit

22. Printer 32 unit

23. Mesin gurinda 1 unit

24. Mesin kompresor 2 unit

25. Mesin las 1 unit

26. Blender las 1unit

27. Alat pembuka ban 1 unit

28. Generator/Genset 1 unit

29. Mesin las listrik 1 unit

30. Water level indicator 1 set

31. Tang ampere digital 1 unit

32. Mesin absensi 1 unit

32. Mesin fotocopy 1 unit

33. Lemari besi/metal 4 unit

34. Filling cabinet 9 unit

35. Lemari brankas 2 unit

36. Lemari kayu 20 unit

37. Meja kerja ½ biro 29 unit

38. Meja kerja 1 biro 11 unit

39. Kursi kerja 38 unit

40. Kursi rapat 10 unit

(15)

15

No Jenis Jumlah Keterangan

42. Tangga lipat 1 unit Panjang 3,5 meter

43. Mesin pengayak kompos 1 unit 44. Mesin peracik sampah

anorganik

1 unit 45. Mesin peracik sampah organik 6 unit 46. Mesin pendingin ruangan 15 unit

47. Projector 2 unit

(16)

16

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STATEGIS

Sesuai dengan Renstara Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2011 s/d 2016 : 1. Visi

Dalam rangka mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi.

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan prima mendorong Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan.

Perubahan tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang beorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat.

Sejalan dengan visi dan pernyataan misi Pemerintah Kota Bontang, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang merumuskan visi yang merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah “Terwujudnya Kota Bontang yang Bersih dan Hijau”.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas haruslah dirumuskan lebih lanjut dalam Misi yang lebih terukur, objektif dan spesifik.Misi merupakan pernyataan yang memberikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang.

Adapun Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan, pengembangan pertamanan dan pemakaman, keindahan kota dan penerangan jalan umum;

(17)

17

b. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, pengelolaan persampahan, pertamanan dan pemakaman serta penerangan jalan;

c. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan persampahan, pertamanan dan pemakaman,serta penerangan jalan umum; dan

d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur.

3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.

Sesuai dengan misi sebagai penggarisan kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka tujuan dapat dijabarkan pada table berikut :

Tabel : Misi dan Tujuan

No Misi No Tujuan

1. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta

dalam pengelolaan

persampahan,

pengembangan pertamanan dan pemakanan, keindahan kota dan penerangan jalan umum

1.1 Meningkatkan keperdulian dan peran aktif masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan persampahan mandiri berbasis komunitas sehingga dapat mengurangi

jumlah sampah yang masuk ke

TPA,pertamanan , penerangan jalan umum

2. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, pengelolaan persampahan, pertamanan,pemakaman, penerangan jalan

2.1 Meningkatkan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan, meningkatkan kualitas dan kuantitas taman kota, jalur hijau, dan taman pemakaman umum ,penerangan jalan umum dan taman

(18)

18

No Misi No Tujuan

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan persampahan, pertamanan dan pemakaman,

penerangan jalan umum

3.1. Meningkatkan sarana dan prasarana

pengelolaan persampahan dan Pertamanan

4. Sasaran

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.

Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan strategik yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan.

Dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang merumuskan lima sasaran yang akan dicapai yaitu sebagai berikut:

a) Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan

b) Meningkatnya tingkat waktu tanggap penanganan bencana kebakaran c) Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman

umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial.

d) Meningkatanya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman.

(19)

19

5. Indikator Kinerja Tahun 2015

Pada dasarnya Penetapan Kinerja Tahun 2015 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang pada tahun 2015 yang disusun dengan memperhatikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2015. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai pada tahun 2014 dari semua indikator kinerja yang melekat pada sasaran strategis. Sasaran strategis merupakan sasaran yang terkait langsung dengan masyarakat/stakeholder sebagai penerima manfaat dari kegiatan pembangunan.

Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya. Untuk masing-masing sasaran strategis yang dicapai pada tahun 2015 akan merumuskan indikator Kinerja adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1. Berkurangnya timbulan sampah dari sumbernya 1. Persentase penanganan persampahan 2. Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan

2. Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk

3. Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial

3 Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara

4 Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu Penduduk 4. Meningkatnya sarana dan fungsi

lampu penerangan jalan umum dan lampu taman

5. Cakupan pelayanan penerangan jalan umum

6. Persentase sarana PJU dengan

kondisi baik

6. Stategis

Strategi yang ditetapkan guna mewujudkan tujuan melalui pencapaian secara bertahap sasaran yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut:

a. Mengikutsertakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan kebersihan, peningkatan dan pemeliharaan RTH;

(20)

20

 Peningkatan Sistem perencanaan dan pengawasan;  Peningkatan Sistem perencanaan dan pengawasan;  Peningkatan Pengelolaan sarana dan prasarana;

 Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan pegawai.;  Meningkatkan komitmen dan motivasi pegawai;

b. Promosi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat; c. Peningkatan Kompetensi dan Kapabilitas Pegawai. 7. Kebijakan

Dalam upaya untuk mewujudkan target sasaran strategis pada tahun 2015, Dinas Kebersihan dan Pertamanan menetapkan kebijakan sebagai berikut :

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah mandiri dalam wilayah masing-masing;

Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada serta meningkatkan pengelolaan sarana kebersihan dan pertamanan;

Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan kebersihan dan pertamanan ;

Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH dan PJU sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial;

Meningkatkan kompetensi dan kapablitas SDM untuk menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

8. Program dan Kegiatan

Proses perencanaan strategik merupakan rencana yang menyeluruh tentang segala upaya yang meliputi penetapan kebijakan, program dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi.

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan melalui satu atau beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Program/kegiatan utama dan alokasi anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

(21)

21

No Program/Kegiatan

1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

3. Program Pengelolaan Areal Pemakaman

4. Program Pemeliharaan/Pengembangan Sistem Kelistrikan dan Penerangan Jalan

B. Perjanjian Kinerja

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Berkurangnya timbulan sampah dari sumbernya

1 Prosentase penanganan persampahan

74,08% 2 Meningkatnya cakupan

pelayanan/penanganan persampahan 2 Rasio tempat penampungan sementara (TPS) sampah per satuan penduduk

3,73%

3 Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan social

3 Prosentase jumlah taman dan jalur hijau jalan yang dipelihara

90%

4 Rasio tempat pemakaman umum

(TPU) per satu Penduduk 100% 4 Meningkatnya sarana dan fungsi lampu

penerangan jalan umum dan lampu taman

5 Cakupan pelayanan penerangan

jalan umum 42,35%

6 Prosentase sarana PJU dengan

(22)

22

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah perwujudan kewajiban Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Pengukuran Kinerja merupakan inti dari akuntabilitas kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan organisasidalam upaya mencapaitujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang. Pengukuran kinerja merupakan suatu penilaian yang sistematis yang didasarkan pada indikator kinerja Input, OutputataupunOutcome. Pengukuran kinerja dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja baik yang berasal dari internal maupun dari eksternal Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang.

Pengukuran kinerja tahun 2015 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dapat dilihat pada Formulir Pengukuran Kinerja.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dalam pelaksanaan Evaluasi Kinerja Tahun 2015 dilakukan dengan Pengukuran Kinerja dan analisis terhadap pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerjanya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

Pencapaian masing-masing sasaran strategis tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015

Target Realisasi Presentase Capaian

1. Berkurangnya Timbulan Sampah dari sumbernya 1. Persentase penanganan persampahan % 74,08 94,91 128,12

(23)

23

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015

Target Realisasi Presentase Capaian

2 Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan 2. Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk % 3,73 3,86 103,49 3. Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial

3 Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara

% 90 70 77,78

4 Rasio tempat

pemakaman umum (TPU) per satu Penduduk

% 323,01 300,23

92,95 4. Meningkatnya sarana

dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman 5. Cakupan pelayanan penerangan jalan umum % 42,35 48,91 115,49 6. Persentase sarana

PJU dengan kondisi baik

% 90 95,54 106,16

B. Analisa Capaian Kinerj

1. Sasaran Berkurang Timbulan Sampah dari Sumbernya

1.1 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015

No Indikator Kinerja Satuan

Capaian tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian 1. Persentase penanganan persampahan % 133,65 74,08 94,91 128,12

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja B erkurang Timbulan Sampah dari Sumbernya, dalam pengukuran capaian Indikator kinerja persentase penanganan persampahan dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun

(24)

24

2015, Indikator Kinerja persentase penanganan persampahan, realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 94,37 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 74.08 persen dengan target persentase capaian sebesar 127,37 persen, meningkatnya realisasi pada tahun 2015 karena sampah yang ditangani DKP yang diangkut ke TPA sebesar 72,53 ton/ hari, sampah yang dipilah sebesar 0,41 ton/hari, sampah yang terlayani (TPST) sebesar 0,86 ton/hari, sampah yang pada bank sampah dan sekolah 2,00 ton/ hari, yang dikelola pemulung/pengepul sebesar 11,40 ton/hari dibagi jumlah timbulan sampah sama dengan realisasi sebesar 92,42 persen. Keberhasilan realisasi Rasio tempat penanganan sampah (TPS) per satuan penduduk karena jumlah daya tampung TPS sesuai dengan target 730 m3 dikarenakan bertambahnya armada dan sarana pendukung lainnya sehingga realisasi lebihi dari target.

Dengan menggunakan metode rata-rata, maka disimpulkan bahwa persentase capaian terhadap sasaran Berkurang Timbulan Sampah dari Sumbernya adalah sebesar 127,37 persen dibandingkan dengan target.

Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah

 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

1.2. Membandingkanantara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011)

Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Th 2015

Realisasi Tahun Lalu Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1 Persentase penanganan persampahan % 94,91 71,00 81,36 69 97,98 75,24 86,21 73,12 103,83

Membandingkan Sasaran kinerja Berkurang Timbulan Sampah antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu ( tahun 2014)

(25)

25

dan beberapa tahun terakhir ( 2013 dan 2011). Indikator Kinerja persentase penanganan persampahan, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini pada tahun 2011 realisasi sebesar 71,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 89,93 persen, pada tahun 2012 realisasi sebesar 81,36 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 103,05 persen, pada tahun 2013 realisasi sebesar 69,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 87,40 persen, pada tahun 2014 realisasi sebesar 97,98 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 124,10 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 927,37 dan capaian 127,37 Persen dari empat tahun terahir melihat dari relaisasi mengalami peningkatan .

1.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Tahun Lalu Target RPJM/ RENSTRA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Persentase penanganan persampahan % 71,00 81,36 69,00 97,98 94,37 66,90 69,01 71,34 73,31 74,08 76,33

Membandingkan Sasaran Berkurang Timbulan Sampah Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja persentase penanganan persampahan, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 71,00 persen dan target 66,90 persen dengan capaian sebesar 106,13 persen, tahun

(26)

26

2012 sebesar 81,36 persen dan target 69,01 persen dengan capaian sebesar 117,90 persen, tahun 2013 sebesar 69,00 persen dan target 71,34 persen dengan capaian sebesar 96,72 persen, tahun 2014 sebesar 97,98,00 persen dan target 73,31 persen dengan capaian sebesar 133,65 persen dan tahun 2015 sebesar 94,53 target renstra sebesar 74,08 persen, dengan capaian sebesar 127,37 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 76,33 persen.

2. Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan / Penanganan persampahan 2.1 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015

Pengukuran Capaian Sasaran strategis 2 pada indikator rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) persatuan penduduk dapat dilihat pada tabel

No Indikator Kinerja Satuan

Capaian tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian 1.

Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk

% 121,45 3,73 3,86 103,49

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Meningkatnya Cakupan Pelayanan/penaganan persampahan, dalam penkuran capaian Indikator kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, dengan realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 3,86 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 3,73 persen dibandingkan dengan target capaian sebesar 103,49 persen pada tahun 2015 .

Dengan menggunakan metode rata-rata, maka disimpulkan bahwa

persentase capaian terhadap sasaran Meningkatnya cakupan

pelayanan/penanganan persampahan adalah sebesar 103,49 persen.

Keberhasilan realisasi Rasio tempat penanganan sampah (TPS) per satuan penduduk karena jumlah daya tampung TPS sesuai dengan target 730 m3 dan pertumbuhan penduduk kurang dari perkirakan sehingga realisasi lebihi dari target

(27)

27

 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

2.2. Membandingkanantara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011)

Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Th 2015

Realisasi Tahun Lalu Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1 Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk % 3,86 2,34 3,56 3,91 4,36 60,62 92,23 101,30 112,95

Membandingkan Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan/penanganan persampahan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu ( tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir ( 2013 dan 2011). Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 2,34 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 60,62 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 3,56 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 92,62 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 3,91 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 101,30 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 4,52 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 112,95 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 3,86 dan Capaian 103,49 persen, dari empat tahun terakhir mengalami peningkatan.

(28)

28

2.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Tahun Lalu Target RPJM/ RENSTRA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk % 2,34 3,56 3,91 4,36 3,86 3,34 3,45 3,51 3,59 3,73 3,81

Membandingkan Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan/penaganan persampahan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 2,34 persen dan target 3,34 persen dengan capaian sebesar 70,08 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 3,56 persen dan target 3,45 persen dengan capaian sebesar 103,19 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 3,91 persen dan target 3,51 persen dengan capaian sebesar 111,40 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 4,36 persen dan target 3,59 persen dengan capaian sebesar 121,45 persen dan tahun 2015 sebesar 78,95, target renstra sebesar 74,08 persen, dengan capaian sebesar 103,49 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 3,81 persen.

3. Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau dan Tempat Pemakaman Umum ( PJU) sebagai Fasilitasi Umum dan Sosial

(29)

29

Pengukuran Capaian Sasaran strategis 3 pada indikator persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara dapat dilihat pada tabel

No Indikator Kinerja Satuan

Capaian tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian

1. Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara % 88,89 90,00 70 77,78

Membandingkan antara target dan realisasi Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial, dalam pengukuran capaian Indikator Kinerja persentase jumlah taman dan jalur hijau jalan yang dipelihara, dengan Realisasi pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebesar 70 persen, menurun dari target yang direncanakan sebesar 90 persen dengan persentase capaian sebesar 77,78 Persen pada tahun 2015.

Penurunan realisasi indikator ini disebabkanakibat kemarau panjang banyak tanaman & pohon peneduh pada median jalan mengalami kerusakan ataupun mati,dan belum ada penggantian karena kurangnya dukungan anggaran dalam pengadaan peneduh.

Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah

● Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

3.1.2. Membandingkanantara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011)

Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Th 2015

Realisasi Tahun Lalu Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1 Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara

(30)

30

Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja persentase jumlah taman dan jalur hijau jalan yang dipelihara, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 100,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 142,86 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 100,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 142,86 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 100,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 142,86 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 80,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 114,29 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 70 dan Capaian 77,78 persen, dari empat tahun terakhir mengalami penurunan.

3.1.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Tahun Lalu Target RPJM/ RENSTRA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara % 100 100 100 80 70 100 100 100 90 90 90

Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk,

(31)

31

realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 2,34 persen dan target 3,34 persen dengan capaian sebesar 70,08 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 3,56 persen dan target 3,45 persen dengan capaian sebesar 103,19 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 3,91 persen dan target 3,51 persen dengan capaian sebesar 111,40 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 4,36 persen dan target 3,59 persen dengan capaian sebesar 121,45 persen dan tahun 2015 sebesar 78,95, target renstra sebesar 74,08 persen, dengan capaian sebesar 103,49 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 3,81 persen.

3.2.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015

Pengukuran Capaian Sasaran strategis 3 pada indikator rasio tempat pemakaman umum ( TPU) persatu penduduk dapat dilihat pada tabel

No Indikator Kinerja Satuan

Capaian tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian

1. Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu penduduk % 62,51 323,01 300,23 92,95

Membandingkan antara target dan realisasi Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial

Dalam penkuran capaian Indikator kinerja rasio tempat pemakanan umum (TPU) persatu penduduk , dengan Realisasi sebesar 300,23 persen, dari target yang direncanakan sebesar 323,01 persen dengan persentase capaian sebesar 92,95 Persen pada tahun 2015.

Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah

● Program Pengelolaan Areal Pemakaman

3.2.2 Membandingkanantara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011)

Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel

(32)

32

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Th 2015

Realisasi Tahun Lalu

Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1 Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu penduduk % 300,23 253,70 195,26 226,64 208,02 84,50 65,04 75,49 69,29

Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu penduduk, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 253,70 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 84,50 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 195,26 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 65,04 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 226,64 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 75,49 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 208,02 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 69,29 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 300,23 dan Capaian 92,95 persen, dari empat tahun terakhir mengalami turn naik.

3.2.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel

(33)

33

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Tahun Lalu Target RPJM/ RENSTRA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Rasio tempat pemakam an umum (TPU) per satu penduduk % 253,70 195,26 226,64 208,02 300,23 295,01 285,53 243,14 332,77 323,01 214,65

Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat pemakaman umum (TPU) persatu penduduk, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 257,70 persen dari target 295,01 persen dengan capaian sebesar 86,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 195,26 persen dari target 285,53 persen dengan capaian sebesar 86,39 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 226,64 persen dari target 242,14 persen dengan capaian sebesar 93,21 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 208,02 persen dari target 332,77 persen dengan capaian sebesar 62,51 persen dan tahun 2015 realisasi sebesar 300,23, dari target renstra sebesar 323,01 persen, dengan capaian sebesar 92,95 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 214,65 persen.

4. Sasaran Meningkatnya Sarana dan Fungsi Lampu Penerangan Jalan Umum dan Lampu Taman

4.1.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015

Pengukuran Capaian Sasaran strategis 4 pada indikator Cakupan pelayanan penerangan jalan umum dapat dilihat pada tabel

No Indikator Kinerja Satuan

Capaian tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian

(34)

34

1. Cakupan pelayanan penerangan jalan umum % 104,74 42,35 48,91 115,49

Dalam pengukuran capaian Indikator kinerja Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum dihitung, dengan realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 48,91 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 42,35 persen. dibandingkan dengan target persentase capaian sebesar 115,49 Persen pada tahun 2015.Keberhasilan indikator ini disebabkan bertambahnya jalan/lokasi yang telah terpasang lampu jalan.

Dengan menggunakan metode rata-rata, maka disimpulkan bahwa persentase capaian terhadap sasaran Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman adalah sebesar 110,82 persen.

Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah

● Program Pemeliharaan/Pengembangan Sistem Kelistrikan dan Penerangan Jalan

4.1.2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011)

Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Th 2015

Realisasi Tahun Lalu

Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1 Cakupan pelayanan penerangan jalan umum % 48,91 30,59 39,71 41,24 41,28 62,54 81,19 84,32 84,40

Membandingkan Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum, Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum,

(35)

35

dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 30,59 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 62,54 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 39,71 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 81,19 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 41,24 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 84,32 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 41,28 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 84,40 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 48,91 dan Capaian 115,49 persen, dari empat tahun terakhir mengalami peningkatan.

4.1.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Tahun Lalu Target RPJM/ RENSTRA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Cakupan pelayanan penerangan jalan umum % 30,59 39,71 41,24 41,28 48,91 30,59 33,53 36,47 39,41 42,35 45,29

Membandingkan Sasaran Meningkatnya Sarana dan Fungsi Lampu Penerangan Jalan Umum dan Lampu Taman Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 30,59 persen dari target 30,59 persen dengan capaian sebesar 100,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 39,71 persen dari target 33,53 persen dengan capaian sebesar 118,43 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 41,24 persen dari target 36,47 persen dengan capaian sebesar 113,08 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 41,28 persen dari target 39,41 persen dengan capaian sebesar 104,74 persen dan tahun 2015 realisasi sebesar 48,91 dari target renstra sebesar

(36)

36

42,35 persen, dengan capaian sebesar 115,49 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 45,29 persen.

4.2.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015

Pengukuran Capaian Sasaran strategis 4 pada indikator Persentase sarana PJU dengan kondisi baik dapat dilihat pada tabel

No Indikator Kinerja Satuan

Capaian tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi % Capaian

1. Persentase sarana PJU dengan kondisi baik % 85,56 90,00 95,54 106,16

Dalam pengukuran capaian Indikator kinerja Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik dihitung, dengan realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 95,54 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 90,00 persen. dibandingkan dengan target persentase capaian sebesar 106,16 Persen pada tahun 2015.Keberhasilan..

4.2.2. Membandingkanantara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011)

Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Th 2015

Realisasi Tahun Lalu

Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1 Persentase sarana PJU dengan kondisi baik % 95,54 85,00 99,00 99,00 86,00 85,00 103,62 103,62 90,01

Membandingkan Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

(37)

37

Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 85,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 85,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 99,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 103,62 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 99,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 103,62 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 86,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 90,01 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 95,54 dan Capaian 106,16 persen, dari empat tahun terakhir mengalami turn naik.

4.2.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel

No Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Tahun Lalu Target RPJM/ RENSTRA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Persentase sarana PJU dengan kondisi baik % 85,00 99,00 99,00 86,00 95,54 85,00 81,00 81,00 90,00 90,00 90,00

Membandingkan Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat pemakaman umum (TPU) persatu penduduk, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 85,00 persen dari target 85,00 persen dengan capaian sebesar 100,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 99,00 persen dari target 81,00 persen dengan capaian sebesar 122,22 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 99,00 persen dari target 81,00 persen dengan capaian sebesar 122,22 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 86,00 persen dari target 90,00 persen dengan capaian sebesar 95,56 persen dan tahun 2015

(38)

38

realisasi sebesar 95,54, dari target renstra sebesar 90,00 persen, dengan capaian sebesar 106,16 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 90,00 persen.

a. Analisis Penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / menurunan kinerja

1. Indikator kinerja persentase penanganan persampahan

a. Analisis permasalahan keberhasilan/kegagalan Indikator kinerja

persentaseuntuk penanganan persampahan adalah

pertambahan/pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di Kota Bontang dari tahun ketahun. Hal ini adalah efek Kota Bontang sebagai Kota Industri, sehingga banyak pencari kerjayang datang ke Kota Bontang, dimana akan berdampak pada laju pertumbuhan/ pembangunan perumahan oleh pelaku usaha perumahan/developer, selain itu kebijakan PROLITA yang telah digulirkan oleh Pemerintah Kota pada tiap-tiap kelurahan sangat berdampak terhadap tersedianya akses jalan lingkungan yang telah disemenisasi dan pembuatan jalan-jalan baru. Perkembangan tersebut tidak berbanding lurus dengan penyediaan pengangkutan,sementara tingginya keinginan masyarakat untuk lingkungan yang bersih melalui pelayanan oleh Dinas Kebersihan tidak dibarengi dengan perilaku/kesadaran/peran serta yang tinggi untuk ikut bersama-sama pemerintah melakukan pengelolaan persampahan secara mandiri berbasis masyarakat. Permasalahan sampah dianggap semata-mata adalah kewajiban pemerintah dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

b. Solusinya: Untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut maka yang perlu dilakukan,membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) guna melakukan penegelolaan sampah 3R secara dan komersial berbasis masyarakat dengan memberikan bantuan sarana pengangkutan sampah untuk lingkungan berupa kendaraan motor roda 3 (tiga), melakukan sosialisasi pengelolaan sampah 3R kepada masyarakat melalui kelompok pengajian, arisan dan lain-lainnya serta melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap KSM-IGM yang sudah terbentuk dan berjalan dengan baik, berupaya untuk pemenuhi ketersediaan armada

(39)

39

pengangkutan berupa Dump Truck dan Arm Roll Truck dan mendorong CSR oleh swasta.

2. Indikator kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satu penduduk

a. Analisis permasalahan keberhasilan / kegagalan Indikator kinerja rasio tempat Penampungan Sementara Sampah (TPS) per satu penduduk, Pertambahan jumlah penduduk, tingginya pembangunan perumahan serta terbangunnya jalan-jalan baru harus diikuti ketersediaannya Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah. Rendahnya kepedulian dan kepekaan masyarakat serta tingginya resistensi masyarakat terhadap keberadaaan TPS di lingkungannya, menjadi permasalahan tersendiri untuk penyediaan dan penempatan TPS sampah sesuai rasio jumlah penduduk. Keberadaan TPS di lingkungan masyarakat masih dikhawatir sampahnya tidak terangkut sesuai dengan ketentuan.

b. Solusinya, mengurangi resistensi dan kekhawatiran masyarakat terhadap keberadaan TPS dilakukan dengan strategi pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang melakukan pengelolaan sampah 3R secara mandiri dan komunal berbasis masyarakat dengan metode kerja, sampah rumah tangga akan dijemput bola oleh operator motor roda 3 dan dibawakeTPST yang sudah ditentukan, memperbanyak pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)/TPS 3R di tiap-tiap kelurahan dan memberikan kesadaran kepada masyarakat melalui sosialisasi/lomba/praktek untuk melaksanakan pengolahan sampah mulai dari sumbernya(rumah tangga).

3. Indikator Kinerja Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara

a. Analisa penyebab keberhasilan / kegagalan , Indikator Kinerja Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara, Pada tahun 2015 akibat kemarau panjang beberapa tanaman & pohon peneduh

(40)

40

pada median jalan mengalami kerusakan & mati, namun belum ada penggantian, hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan/minim anggaran dalam pengadaan ataupun pemeliharaan peneduh.

b. Solusi : memanfaatkan secara maksimal persediaan tanaman yang terdapat pada pembibitan DKPP dan menambah volume pembibitan tanaman.

4. Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum

a. Analisa penyebab kebehasilan / kegagalan Indikator Kinerja cakupan pelayanan penerangan jalan umum adalah penambahan anggaran sehingga titik lampu bertambah,akan tetapi besar penambahan anggaran tidak seperti yang direncanakan sehingga capaian tidak maksimal.

b. Solusinya memaksimalkan suku cadang yang masih ada pada tahun anggaran 2014 dan membuat usulan pengadaan / penambahan titik lampu jalan untuk tahun berikutnya.

5. Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik

a. Analisa penyebab kebehasilan / kegagalan Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik,tidak tersedianya/minimnya spare part & lampu-lampu sehingga tidak dapat mengganti apabila ada kerusakan dan lampu mati,termasuk berakhirnya masa pemeliharaan PJU solar cell dari pihak ke III,dimana dana pemeliharaan/pengadaan spare part–nya tidak tersedia.

b. Solulisinya, memaksimalkan monitoring/maintenance di lapangan, termasuk memilah lokasi/ jalan yang paling penting untuk segera diperbaiki jika terjadi kerusakan system ataupun lampu mati.

b. Analisa atas efesiensi pengunaan sumberdaya

Pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke

tahun dan perkembangan,pembangunan infrastuktur jalan dan perumahan

yang begitu cepat dan padat yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta

Gambar

Tabel : Misi dan Tujuan

Referensi

Dokumen terkait

Selagi kita melalui bacaan dan renungan Firman Allah mempersiapkan diri untuk Jumat Agung dan Minggu Paskah – kita memeriksa kehidupan kita, berduka atas dosa-dosa kita

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern pemerintah dalam pemerintahan telah

Pengaruh kadar air dalam bahan bakar pada emisi total pada pembakaran bisa berasal dari pembakaran sempurna (bersih) bahan kering dengan tingkat emisi yang rendah sampai

Riris Sarumpaet (via Trimansyah, 1999:21) membuat empat rumusan tentang sastra anak yang diistilahkannya sebagai bacaan anak-anak, yaitu: a) WUDGLVLRQDO , bacaan

Berarti responden mau menonton ³3HVEXNHUV´ NDUHQD DGDQ\D LQGLNDWRU- indikator content tayangan atau elemen NHEHUKDVLODQ \DQJ DGD SDGD SURJUDP ³3HVEXNHUV´ Sikap konatif yang

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan hukum secara umum, khususnya dalam bidang hukum perdata yang mengkaji berbagai permasalahan terkait

Secara khusus penerimaan pajak dari hotel dan restoran yang dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah didalamnya akan memperbanyak pendapatan pajak suatu daerah

Penulis memilih tempat di perumahan Pondok Tjandra Indah karena menurut pra survey yang dilakukan oleh penulis, di sana banyak generasi tua etnis Tionghoa dan juga sebagian