• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT

MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA

TINGKAT III

Natalia Erliandi, Selly, Yi Ying

Binus University, Jl. KemanggisanIlir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-5327630

schulze_nath@yahoo.com

, selly_lim1090@yahoo.com, Yi_ying@binus.edu

ABSTRACT

Bina Nusantara students majoring in Chinese Literature often find difficulties in learning Chinese

language, one of them is the differentiation of sentence patterns in the two languages. In this thesis,

based on the explanation about basic Chinese sentence patterns, writers discuss about the analysis

of Chinese sentence patterns mastery on Bina Nusantara third level students majoring in Chinese

Literature. Moreover, writers also analyze the mistakes on sentence patterns which appear the most

frequently through the questionnaire which is distributed among the students. This thesis is divided

into three chapters, first one explains about theory in Chinese sentence patterns, second one

explains about the analysis of students’ Chinese sentence patterns mastery, and third one explains

about the cause of error analysis on students’ Chinese sentence patterns. The mistakes on sentence

patterns which appear the most frequently on third level Chinese Literature students are the

misplaced adverbial, adjectives, and objects, active and passive sentence mistakes, questions, and

also comparison sentence. Most students’ mistakes are caused by the leverage of Indonesian

sentence patterns, so that students’ sentence patterns translations do not be in order.

Keywords: Chinese Language, Sentence Pattern, Mastery, Mistakes.

ABSTRAK

Mahasiswa Sastra China Universitas Bina Nusantara sering menemukan kesulitan dalam

mempelajari bahasa mandarin, salah satunya ialah perbedaan pola kalimat kedua jenis bahasa.

Pada skripsi ini penulis berdasarkan penjelasan mengenai pola kalimat dasar bahasa mandarin

membahas analisis penguasaan pola kalimat bahasa mandarin pada mahasiswa Sastra China

Universitas Bina Nusantara tingkat III. Selain itu, penulis juga menganalisis kesalahan pola

kalimat yang paling sering muncul melalui hasil analisa kuesioner para mahasiswa. Penulisan

skripsi ini dibagi menjadi tiga bab, bab pertama menjelaskan teori tentang pola kalimat bahasa

mandarin, pada bab berikutnya menjelaskan tentang analisis penguasaan pola kalimat bahasa

mandarin para mahasiswa, dan ditutup dengan bab terakhir mengenai analisis penyebab kesalahan

pola kalimat para mahasiswa. Kesalahan pola kalimat bahasa mandarin yang paling sering muncul

pada mahasiswa Sastra China tingkat III adalah kesalahan peletakan kata adverbial, kata

keterangan, dan objek, kesalahan kalimat aktif dan pasif, kalimat Tanya serta kalimat

perbandingan. Sebagian besar kesalahan para mahasiswa disebabkan oleh pengaruh pola kalimat

bahasa Indonesia, sehingga pola kalimat terjemahan para mahasiswa menjadi tidak teratur.

(2)

2

Kata Kunci : Bahasa China, pola kalimat, kondisi penguasaan, kesalahan yang sering muncul.

PENDAHULUAN

Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa Negara China sudah menjadi salah satu negara yang berperan dalam perekonomian dunia, oleh karena itu pada akhir tahun 2008 bahasa china menjadi bahasa internasional ke-2 di dunia. Hal ini menyebabkan orang yang ingin mempelajari bahasa mandarin bertambah banyak. Tak terkecuali Indonesia, sekarang hampir setiap sekolah di Indonesia terdapat pelajaran bahasa mandarin. Setiap bahasa mempunyai keunikan tersendiri, oleh karena itu, tidak sedikit pembelajar bahasa mandarin menemui kesulitan pada saat proses pembelajaran. Salah satu perbedaan yang cukup besar antara bahasa Indonesia dengan bahasa mandarin adalah perbedaan struktur pola kalimat. Bagi pemelajar Indonesia untuk menguasai bahasa mandarin dengan baik dan benar tidaklah terlepas dari penguasaan pola kalimat yang benar. Penguasaan pola kalimat yang baik membuat struktur pola kalimat yang dihasilkan menjadi lebih baik. Dewasa ini, mahasiswa Sastra China Universitas Bina Nusantara tingkat III sebagian besar telah mempelajari pola kalimat dasar bahasa mandarin. Dengan demikian, melalui penulisan skripsi ini penulis ingin menganalisa penguasaan pola kalimat bahasa mandarin pada mahasiswa Sastra China Universitas Bina Nusantara tingkat III. Penulis berharap melalui penulisan skripsi ini para mahasiswa dapat memahami kesalahan pola kalimat yang paling sering muncul beserta penyebabnya pada saat menerjemahkan kalimat.

METODE PENELITIAN

Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kuantitatif, dengan responden seluruh mahasiswa Sastra China Tingkat III.Penelitian menggunakan instrulument berupa kuisioner.Kompilasi data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner. Analisis data yang kami gunakan adalah tabulasi yang bersifat deduktif.

HASIL DAN BAHASAN

1. ANALISIS PENGUASAAN MAHASISWA TERHADAP BENTUK POLA KALIMAT DASAR BAHASA CHINA

Untuk memahami kondisi penguasaan Mahasiswa Tingkat III Sastra China Bina Nusantara terhadap bentuk pola kalimat Bahasa China, penulis menyebarkan kuesioner penelitan kepada 76 orang mahasiswa. Isi dari kuesioner penelitian berupa kalimat Bahasa Indonesia yang harus diterjemahkan ke dalam Bahasa China, yang terbagi atas 20 nomor pertanyaan. Isi Pertanyaan pada kuesioner diambil dari bahan yang telah dipelajari oleh mahasiswa dalam Tata Bahasa China I sampai V. Berdasarkan hasil analisis kuesioner, penulis menemukan beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa, yaitu :

1.1. Kesalahan Peletakkan Kata Adverbial

Kata Adverbial adalah bagian pelengkap yang terletak didepan kata kerja dan kata sifat. Kata keterangan dan kata sifat dapat berfungsi sebagai kata adverbial. Kata adverbial tidak hanya diikuti oleh kata keterangan, tetapi dapat juga diikuti oleh kata benda yang mengarah ke waktu, kata bantu kata kerja, pembentuk kata sifat,frasa kata depan serta beberapa frasa lainnya yang dapat berfungsi sebagai kata adverbial. Kata adverbial biasanya terletak setelah subjek, beberapa menyatakan waktu, tempat, ruang lingkup, keadaan, syarat. Kata adverbial menyangkut lawan atau ungkapan terkadang dapat terletak sebelum subjek, dibentuk oleh pembentuk frasa kata depan “关于” yang dapat berfungsi sebagai kata adverbial, hanya dapat diletakkan pada awal kalimat. Kata adverbial yang diletakkan sebelum subjek disebut kalimat adverbial awal yang melengkapi frasa subjek predikat atau beberapa bagian dalam kalimat. Berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa contoh kalimat mengenai penguasaan mahasiswa terhadap peletakkan kata adverbial, yaitu:

(3)

3

* Pertanyaan 2

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 2, 86.85% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat ini, sedangkan 18,42% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 2 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kata adverbial yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + predikat + objek + kata adverbial , sedangkan dalam bentuk pola kalimat Bahasa China, kata waktu adverbial biasanya terletak sebelum subjek. Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : kata waktu adverbial, subjek + kata adverbial + predikat + objek.

* Pertanyaan 3

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 3, 68.43% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat ini, sedangkan 31.57% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 3 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kata adverbial yang tidak tepat. Kata adverbial seharusnya diletakkan diantara subjek dan predikat, pada bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa kata adverbial terletak pada akhir kalimat. Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata adverbial + predikat + objek.

* Pertanyaan 7

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 7,terdapat 11.84% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat ini, sedangkan 88.16% mahasiswa belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 7 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kata adverbial yang tidak tepat, sedangkan kata adverbial seharusnya diletakkan diantara subjek dan predikat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + predikat + kata adverbial. Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata adverbial + predikat + objek.

1.2. Kesalahan Peletakkan Kata Keterangan

Kata benda atau kata pelengkap pembentuk kata benda disebut kata keterangan. Kata keterangan diletakkan sebelum kata benda, didalam sebuah kalimat kata keterangan harus diletakkan sebelum subjek atau objek. Kata keterangan sering diikuti dengan pemakaian partikel “的”, dapat dikatakan “的”adalah simbol dari bentuk kata keterangan, tapi tidak semua setelah kata keterangan harus ditambahkan partikel “的”. Pada kata benda dua suku yang berfungsi sebagai kata adverbial dan kata inti tunggal, juga sering ditambahkan kata partikel “的”. Contohnya : 黄河的水。Berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa contoh kalimat mengenai penguasaan mahasiswa terhadap peletakkan kata keterangan, yaitu:

* Pertanyaan 2

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 2, 86.85%mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 18,42% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 2 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kata keterangan yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + predikat + objek + kata adverbial, sedangkan kata keterangan harus diletakkan sebelum objek, kata jamak biasanya harus ditambahkan kata partikel“的” . Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : kata adverbial+ subjek + kata adverbial + predikat + objek.

* Pertanyaan 5

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 5, 60.53%mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 39.47% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 5 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kata keterangan yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + predikat + kata pelengkap + objek + kata adverbial + predikat, sedangkan kata keterangan kata kerja, kata pembentuk kata kerja, serta kata pembentuk subjek predikat,kata pembentuk kata depan, pembentuk kata tetap harus ditambahkan kata partikel “的”. Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata adverbial + predikat + objek.

* Pertanyaan 6

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 6, 63.15% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 36.85% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 6 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kata keterangan yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata perbandingan”bi” + subjek+ kata adverbial +kata pelengkap, sedangkan kata

(4)

4

keterangan kata kerja, kata pembentuk kata kerja, serta kata kerja frasa verba atributif ,frasa kata kerja, frasa kata tetap harus ditambahkan kata partikel“的”, kata keterangan dalam kalimat harus diletakkan sebelum subjek. Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata adverbial + predikat + objek.

1.3. Kesalahan Peletakkan Objek

Dalam Bahasa China, ada beberapa kata kerja yang dapat diikuti oleh dua objek, yang pertama disebut objek langsung, umumnya menunjuk orang. Yang kedua disebut objek pelengkap langsung, umumnya menunjuk benda. Contohnya : 他给我一张票.objek juga dapat dibagi menjadi objek nominal dan objek predikat yang terbagi atas dua jenis, yaitu : kata objek benda (contohnya: 玫瑰花我给你们俩十朵) dan predikat yang dapat berfungsi sebagai objek mempunyai satu syarat,yaitu hanya dapat muncul dibelakang kata kerja yang dapat diikuti oleh predikat. Contohnya : 教育成功的秘密在于尊重学生.Selain itu, kata kerja jarang yang dapat diikuti oleh objek jamak, sebagian besar kata kerja tidak dapat diikuti oleh dua suku kata objek. Berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa contoh kalimat mengenai penguasaan mahasiswa terhadap peletakkan objek , yaitu:

* Pertanyaan 3

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 3, 31.57% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 68.43% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 3 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan objek yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata keterangan+ predikat + subjek+ objek+ kata adverbial +kata pelengkap, sedangkan dalam kalimat,objek harus diletakkan dibelakang kata keterangan, bukan diletakkan dibelakang predikat. Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata adverbial + predikat + objek.

* Pertanyaan 19 :

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 19, 53.94% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 46.06% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 19 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan objek yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + predikat + objek+ subjek+ predikat+ objek+ predikat + objek, sedangkan dalam suatu kalimat,objek harus diletakkan dibelakang predikat, predikat tidak diletakkan diantara objek, predikat hanya dapat muncul dalam kata kerja yang dapat diikuti oleh predikat . Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata adverbial + predikat + objek.

1.4. Kesalahan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif 1.4.1. Kalimat Aktif “ba”

Didalam suatu kalimat,kata depan“ ba”serta objek lainnya yang berfungsi sebagai kata adverbial disebut kalimat aktif. Kalimat “ba”menunjuk orang atau benda ( objek “ba”)yang menjalankan aktivitas yang saling berhubungan atau menjelaskan akibat atau pengaruh dari aktivitas yang dilakukan, menyatakan arah, cara, harapan, atau tujuan, dan lain-lain. Bentuk dasar pola kalimat“ ba”ialah subjek+ “me-”+ objek + kata kerja+ unsur lainnya.Pokok utama dalam kalimat “ba” yaitu harus kata kerja yang menunjuk benda,dan harus dapat membuat perubahan situasi peletakan objek, misalnya beberapa kata… yaitu: “有、在、是、来、去、 觉得、dan lain-lain dapat berfungsi menjadi pokok utama kata kerja dalam kalimat aktif.Setelah kata kerja pasti diikuti oleh berbagai unsur lainnya, yang menjelaskan akibat atau pengaruh dari aktivitas yang dilakukan. Semua yang menunjuk tentang unsur lainnya ialah了、着、重叠动词、动词的宾语和补语等. Berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa contoh kalimat mengenai penguasaan mahasiswa terhadap peletakkan kalimat aktif “me-”,yaitu:

* Pertanyaan 17

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 17, 46.06%mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 53.94% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 17 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kalimat aktif “ba”yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + predikat + objek+ kalimat pelengkap.Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : subjek + kata “ba” + objek + predikat+kata pelengkap.kalimat “ba”menyatakan kalimat aktif, sedangkan penggunaan kalimat “ba” harus diletakkan diantara subjek dan objek.

(5)

5

1.4.2. Kalimat Pasif “bei”

Kalimat pasif “bei” ialah kata depan “di”serta objek yang bersifat adverbial uang menyatakan arti kata kerja dalam kalimat predikat kata kerja.bentuk pola kalimat pasif “di” ialah : subjek+di+objek+ kata kerja+unsur pembentuk lainnya, subjek dalam kalimat Bahasa China adalah seseorang yang melakukan perbuatan, dapat juga seseorang yang menerima perbuatan. Bagian pertama ialah kalimat aktif, bagian terakhir ialah kalimat pasif. Saat lawan yang menekankan atau menjelaskan perbuatan seperti apa, dapat menggunakan kalimat pasif. Bentuk pola kalimat pasif ialah : orang yang menerima perbuatan + kata kerja+ unsur pembentuk lainnya. Berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa contoh kalimat mengenai penguasaan mahasiswa terhadap peletakkan kalimat pasif ‘bei”, yaitu:

* Pertanyaan 18

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 18, 77.64% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 22.36% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 18 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu peletakan kalimat pasif “di”yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata kerja + kata benda + kata pelengkap + kata keterangan. Kalimat“bei”menyatakan kalimat pasif, yang menekankan atau menjelaskan perbuatan seperti apa dan bagaimana yang dapat menggunakan kalimat pasif. Bentuk pola kalimat pasif “di”, yaitu : si penerima perbuatan + kata kerja + kata benda+ unsur pembentuk lainnya.Bentuk pola kalimat yang tepat ialah : subjek + di+ kata benda + kata kerja + kata pelengkap + kata keterangan.

1.5. Kesalahan Penggunaan Kata Tanya

Bentuk kalimat Tanya yang diikuti oleh kalimat interogatif, pada akhir kalimat menggunakan tanda “?”yang berfungsi untuk mengakhiri kalimat.Pada akhir kalimat penjelas menyatakan kata bantu “apakah”, kalimat pembentuk nya ialah kalimat pernyataan.Kalimat pernyataan ialah kalimat permintaan mengenai kepastian atau keputusan orang yang melakukan percakapan atau kalimat negatif penolakan jawaban, diakhir kalimat sering digunakan kata “ma”, terkadang dapat langsung dinyatakan melalui nada bahasa. Contohnya : 今天是星期三吗?是/不是。Pertanyaan pilihan ialah orang yang bertanya memberikan 2 jenis ide, yang berharap bahwa orang yang mendengar memilih salah satu jenis jawaban.biasanya menggunakan “(是……, 还是……) ”jenis ini merupakan pernyataan jenis kalimat majemuk.akhir kalimat dapat ditambahkan kata bantu nada bahasa berupa “呢”, tidak dapat menggunakan kata “吗”. Contohnya : 你想学习文学呢,还是想 学习历史呢?. Berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa contoh kalimat mengenai penguasaan mahasiswa terhadap peletakkan kata Tanya, yaitu:

* Pertanyaan 2

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 2, 86.85%mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 18,42% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 2 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu penggunaan kata Tanya yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + predikat+ objek+kata adverbial.Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : kata adverbial + subjek + kata adverbial + predikat+ objek.

* Pertanyaan 5

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 5, 60.53%mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 39.47% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 5 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu penggunaan kata Tanya yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + predikat+ objek+kata adverbial.Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu : kata adverbial + subjek + kata adverbial + predikat+objek.

1.6. Kesalahan dalam Kalimat Perbandingan “bi”

Kalimat perbandinga “bi”dibentuk oleh rangkaian kata depan “bi+ orang/benda yang diperbandingkan” , diletakkan didepan kata sifat atau pelengkap inti kata sifat . contohnya : 他比我跑得快. Dalam kalimat perbandingan, jika kata keterangan“很、真、非常”tidak boleh diletakkan sebelum kata sifat, kata yang dapat

(6)

6

diletakkan setelah kata sifat berupa “多”“远”. Contohnya : “我的汉语比他差得远”,tapi saat arti yang menyatakan tingkatan “masih”,”lebih”.Contohnya : “他的汉语比我的还好”.

* Pertanyaan 6

Dalam menerjemahkan pertanyaan nomor 6, 63.15% mahasiswa telah menguasai bentuk pola kalimat, sedangkan 36.85% mahasiswa lainnya belum menguasai bentuk pola kalimat nomor 6 dengan baik. Kesalahan mereka yaitu penggunaan kalimat perbandingan “bi: yang tidak tepat. Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa yaitu subjek + kata adverbial + kata perbandingan “bi”+ kata sifat.Bentuk pola kalimat yang tepat, yaitu :subjek + kata adverbial + kata sifat+ kata adverbial .

2. ANALISIS PENYEBAB KESALAHAN MAHASISWA TERHADAP BENTUK POLA KALIMAT DASAR BAHASA CHINA

Untuk memahami penyebab kesalahan Mahasiswa Tingkat III Sastra China Bina Nusantara terhadap bentuk pola kalimat Bahasa China, melalui hasil analisis terjemahan bentuk pola kalimat Bahasa China, penulis menemukan beberapa point penting. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai penyebab kesalahan mahasiswa akan bentuk pola kalimat Bahasa China, yaitu :

2.1. Peletakkan Kata Adverbial yang Tidak Tepat * ① 你[常常]回答问题的老师[在上课]吗? * ② 我还有一些朋友想学习[在这儿]。

Contoh ①② “在……”adalah kata adverbial dalam kalimat.Bentuk pola kalimat Bahasa China, kata adverbial biasanya terletak dibelakang subjek atau diantara subjek dan predikat, jika kata adverbial adalah frasa kata depan, biasanya ia diletakkan pada awal kalimat.kata adverbial jenis ini disebut kata adverbial awal kalimat.kata adverbial yang terletak diawal kalimat biasanya dapat terletak didekat subjek dan predikat, dapat menyebabkan bentuk kalimat lebih teratur.Pola kalimat dasar Bahasa Indonesia, kata adverbial tempat biasanya terletak di akhir kalimat.bentuk pola kalimat yang tepat dalam Bahasa Indonesia ialah :subjek + predikat + objek + kata adverbial. Oleh karena itu, pada contoh ① “在……”harus diletakkan setelah subjek, atau diletakanj diawal kalimat “在 ……, 你 ……”, sedangkan dalam contok kalimat ②“ 在 ……”harus diletakkan dibelakang predikat.berdasrkan contoh yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan karena pengaruh bahasa Indonesia, maka saat mahasiswa meletakkan kata adverbial di akhir kalimat , hal ini juga menunjukkan bahwa mereka belum menguasai peletakan kata adverbial yang tepat dengan baik.

2.2. Peletakkan Kata Keterangan dan Kata Inti yang Terbalik * ① 你常常回答(问题的老师)在上课吗?

* ② 这几年(生活社会)比去年更好。

Berdasarkan contoh kalimat nomor ①②, “问题的老师”和“生活社会” adalah kata keterangan. Pada bentuk pola kalimat Bahasa China, keterangan terletak di depan kata benda, jika dalam suatu kalimat, kata keterangan harus terletak didepan subjek atau objek. Kata keterangan biasanya diikuti oleh kata inti, tata bahasa yang tepat ialah kata keterangan terletak diawal, kata inti terletak dibagian belakang. Ada juga kata keterangan yang harus ditambahkan kata partikel “de”, dan ada juga yang tidak perlu ditambahkan kata partikel “de”.beberapa kata benda jamak yang berfungsi sebagai kata keterangan , juga sering ditambahkan kata partikel “de”.contohnya : 黄河的水、爸爸的性格等。Letak kata keterangan dalam bentuk pola kalimat Bahasa Indonesia dengan Bahasa China bertolah belakang, yaitu kata inti terletak diawal , kata keterangan terletak di akhir. Oleh karena itu,contoh nomor ①“问题的老师”seharusnya menjadi“老师的问题”,而例 ②“ 生 活 社 会 ” seharusnya menjadi “ 社 会 的 生 活 ”.Berdasarkan contoh yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa, saat mahasiswa menerjemahkan kalimat diatas,masih dipengaruhi oleh struktur kalimat Bahasa Indonesia,sehingga menyebabkan peletakkan kata keterangan dan kata inti yang terbalik.Berdasarkan kedua contoh diatas,hasil terjemahan mahasiswa masih belum baik, karena mereka masih kurang memahami peletakkan kata keterangan dan kata inti yang tepat.

(7)

7

2.3. Peletakan Objek yang Tidak Tepat

* ① 我还有一些朋友想学习在这儿。 * ② 只要是孩子,他就是有权利得到教育。

Contoh ①②“朋友想学习在这儿”、didalam kalimat,“权利”和“教育”ialah objek. Dalam bentuk pola kalimat Bahasa China, pola susunannya ialah subjek terletak diawal, predikat terletak diakhir. Objek merupakan bagian yang diikuti oleh predikat. Objek dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu objek langsung dan objek predikat, pola kalimatnya ialah objek predikat terletak didepan, objek benda terletak dibelakang. Dalam kalimat Bahasa Indonesia, kalimat objek Bahasa Indonesia dengan Bahasa China tidaklah sama.Jika objek dalam suatu kalimat diikuti oleh kata benda dan predikat objek, pola kalimat berubah menjadi objek kata benda terletak didepan, objek predikat terletak dibelakang.contoh kalimat nomor ①“有”merupakan kata kerja yang dapat diikuti oleh kata benda dan kata kerja berpredikat objek,jadi dalam kalimat tersebut,“朋友想学习 在这儿”merupakan objek.dalam kalimat Bahasa China, “朋友”merupakan objek kata benda, sedangkan “想 在这儿学习”merupakan objek berpredikat. Oleh karena itu,pola kalimat objek yang tepat ialah “想在这儿学 习的朋友”.

Dalam contoh kalimat nomor ②, “有权利得到教育”ialah “mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan”. Karena “权 利 ”dan“ 教 育 ”merupakan pasangan kosakata , jadi keduanya tidak dapat dipisahkan.objek kata benda dalam kalimat tersebut seharusnya ialah “教 育 的 权 利 ”, sehingga harus diletakkan dibelakang objek kata kerja. Oleh karena itu, objek dalam kalimat diatas ialah “得到教育的权 利 ”.Berdasarkan contoh kalimat yang telah diuraikan diatas , saat mahasiswa menerjemahkan kalimat diatas,masih dipengaruhi oleh struktur kalimat Bahasa Indonesia,sehingga menyebabkan peletakkan objek kata benda dan objek berpredikat yang terbalik, sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa belum memahami peletakan objek yang tepat dalam suatu kalimat.

2.4. Kesalahan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif * ① 我们必须搬着几张椅子<出〉去。 * ② 我朋友奇(我的)自行车<到〉城市。

Dalam kalimat predikat Bahasa China, kalimat predikat kata kerjalah yang paling rumit dan mempunyai banyak kelebihan. Dalam suatu kalimat,diantaranya sering menggunakan kalimat aktif “me-“ dan kalimat pasif”di-“ .Dalam contoh nomor 1 adalah “Kita harus memindahkan beberapa kursi ini keluar”. Dalam Bahasa Indonesia, bentuk pola kalimat aktif adalah kata kerja harus ditambahkan imbuhan me-, contohnya: “makan”menjadi“memakan, tetapi bentuk pola kalimat tidaklah sama, bentuk pola kalimat dasar ialah subjke + predikat+ objek + kata keterangan( SPOK). Sedangkan dalam Bahasa China, kalimat aktif, dinyatakan dengan menggunakan kata “me-“. Kalimat “me-“menunjuk peletakan kata kerja berpindah ke belakang objek. Pola kalimat yang tepat ialah : subjek + me- + objek + kata kerja. Oleh karena itu, contoh bentuk pola kalimat nomor ① yang tepat ialah “我们必须把几张椅子搬出去”。

Dalam contok kalimat ② ialah “Sepedaku dikendarai oleh temanku sampai ke kota”. Dalam kalimat Bahasa China, bentuk kalimat pasif ialah setelah kata kerja ditambahkan imbuhan di-. Contohnya ::“makan”menjadi “dimakan,termakan”, tetapi bentuk pola kalimat tidaklah sama, bentuk pola kalimat dasar ialah subjek + predikat + kata pelengkap + kata keterangan(S-P-Pel-K) .Dalam Bahasa Indonesia, keunikan kalimat pasif ialah dalam sebuah kalimat tidak terdapat objek, hanyalah terdapat kata pelengkap. Kata pelengkap dalam bahasa Indonesia hanyalah muncul dalam kalimat pasif. Kalimat pasif terletak sebelum kalimat predikat kata kerja, menggunakan kata depan “di-“. Dalam kalimat pasif Bahasa China, tidak ada perubahan kata kerja,hanyalah perubahan letak kata kerja yang berpindah ke belakang kata

(8)

8

benda. Pola kalimat yang tepat ialah : subjek + di- + kata benda + kata kerja. Oleh Karena itu, bentuk pola kalimat diatas yang tepat ialah “我的自行车被我朋友骑到城市里去”.

Berdasarkan contoh kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa, saat mahasiswa menerjemahkan kalimat diatas,masih dipengaruhi oleh struktur kalimat Bahasa Indonesia,sehingga masih menggunakan bentuk pola kalimat Bahasa Indonesia (SPOK).dalam kalimat ini dapat dilihat bahwa, mahasiswa masih belum menguasai kalimat aktif dan kalimat pasif Bahasa China dengan baik, dan juga menunjukkan masih belum memahami penggunaan kata “me-“ dan “di-“ dengan baik.

2.5. Kesalahan Penggunaan Kata Tanya

* ① 上课的时候,你是不是常常回答老师的问题吗? * ② 我可以借一下儿你杂志刚才借?

Berdasarkan kondisi arti dan pertanyaan diatas, kalimat tanya dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan khusus, kalimat Tanya memilih, kalimat tanya permintaan,sedangkan dalam Bahasa Indonesia, pola kalimat tanya biasanya sama, yaitu meletakkan kalimat Tanya pada awal kalimat, misalnya :“Apakah Nancy mengetahui hal ini?”,“Siapa namamu?”.contoh jenis kalimat nomor ① dapat dibagi menjadi kalimat pernyataan dan kalimat Tanya permintaan, yaitu kalimat peryataan hanya menggunakan nada kalimat Tanya “吗”、“吧”等(不能 “呢”),contoh : “这件事你知道吗?”.Berdasarkan contoh kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih belum mengetahui perbedaan jenis kalimat pernyataan atau kalimat Tanya permintaan. Bentuk kalimat Tanya permintaan ialah bentuk kalimat formal bagian pokok kalimat berpredikat dan pola kalimat pertanyaan negative berubah menjadi kalimat non negative pertanyaan, contoh :“你是不是哪儿不舒服了?”. Oleh karena itu, contoh kalimat no ①juga dapat ditulis menjadi “上课的时候,你常常回答老师的问题吗?”,dapat juga ditulis menjadi“上课的时候,你 是不是常常回答老师的问题?”.

Jenis kalimat nomor ② adalah kalimat pernyataan. Karena bentuk pola kalimat pernyataan menggunakan kalimat interogatif “吗 ”“ 吧 ”dan lain-lain , jadi akhir kalimat pada nomor ②, harus ditambahkan kata “吗”. Pada saat percakapan, terkadang mahasiswa tidak memperhatikan bentuk bola kalimat yang tepat, mereka mengira yang penting telah mengerti arti dari maksud kalimat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat mahasiswa menerjemahkan, mungkin karena pengaruh bahasa percakapan sehingga lupa menambahkan kata Tanya “吗”pada akhir kalimat.Berdasarkan contoh kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa saat mahasiswa menerjemahkan, mereka tidak memperhatikan aturan pola kalimat pertanyaan dalam bahasa tertulis.

2.6. Kesalahan Kalimat Perbandingan * ① 这几年社会的生活更好比以前

Pola kalimat dasar perbandingan dalam Bahasa China ialah : AdibandingkanB+kata kerja+objek. Hal ini menunjukkan bahwa saat mempunyai peningkatan arti, didepan kata sifat dapat ditambahkan kata keterangan “还”“更”dan lain-lain. Pola kalimat yang tepat ialah Adibandingkan B+还/更+kata sifat”. Dalam Bahasa Indonesia pola dasar kalimat perbandingan yang tepat ialah A + kata kerja + objek+dibandingkanB.Perbedaannya ialah sering ditambahkan kata adverbial, contohnya :“lebih”, “sedikit lebih”.pola kalimat yang tepat ialah

A+kata adverbial+kata kerja(kata benda)+dibandingkanB。Berdasarkan kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa, karena masih terpengaruh pola kalimat Bahasa Indonesia, maka saat mahasiswa menerjemahkan kalimat perbandingan,mereka masih menerjemahkan dengan menggunakan pola kalimat perbandingan Bahasa

(9)

9

Indonesia(A+kata adverbial + kata kerja(kata sifat)+ dibandingkanB). Contoh kalimat nomor seharusnya ditulis menjadi “这几年社会的生活比以前更好”.

KESIMPULAN

Melalu skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa meskipun mahasiswa telah mempelajari pola kalimat dasar Bahasa China, tetapi pada saat menerjemahkan kalimat para mahasiswa masih kurang memperhatikan bentuk pola kalimat yang tepat. Oleh karena itu, hasil terjemahan kalimat pun menjadi kacau, tidak sesuai dengan aturan pola kalimat yang seharusnya. Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa mahasiswa masih kurang memahami pola kalimat dasar Bahasa China, sehingga mempengaruhi hasil pola kalimat terjemahan. Melalui skripsi ini, penulis juga menyimpulkan beberapa point penting, yaitu kesalahan-kesalahan pola kalimat yang terdapat pada kalimat hasil terjemahan para mahasiswa. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa macam kesalahan yang paling sering ditemukan, yaitu :

1.Peletakkan kata adverbial yang tidak tepat

Bentuk pola kalimat hasil terjemahan mahasiswa selalu berdasarkan pola kalimat Bahasa Indonesia, yaitu meletakan kata adverbial dibelakang objek. Dalam Bahasa China, kata adverbial selalu terletak diantara Subjek dan Predikat.

2.Peletakkan kata keterangan yang tidak tepat

Saat menerjemahkan, mahasiswa seringkali menggunakan bentuk pola kalimat Bahasa Indonesia yaitu meletakan kata keterangan dibelakang kata inti. Dalam Bahasa China, kata keterangan selalu terletak didepan kata inti, juga sering digunakan pasangan kata partikel "的".

3.Peletakkan objek yang tidak tepat

Saat menerjemahkan, mahasiswa seringkali menggunakan metode perkata dalam menerjemahkan. Karena letak pola objek dalam kalimat Bahasa Indonesia dengan Bahasa China tidaklah sama, maka saat diterjemahkan letak kata benda dan objek predikat saling terbalik, sehingga membuat pola kalimat tidak tepat.

4.Pola kalimat aktif yang tidak tepat

Kesalahan mahasiswa dalam kalimat aktif ialah selalu menerjemahkan berdasarkan struktur kalimat Bahasa Indonesia,sehingga masih menggunakan bentuk pola kalimat Bahasa Indonesia (SPOK). Pola kalimat aktif dalam Bahasa China dengan kalimat biasa mempunyai beberapa perbedaan, yaitu peletakkan kata kerja dan kata benda yang terbalik. (Subjek + me- + objek + kata kerja ).

5.Peletakan kalimat pasif yang tidak tepat

Kesalahan mahasiswa dalam kalimat pasif ialah selalu menerjemahkan berdasarkan struktur kalimat Bahasa Indonesia,sehingga masih menggunakan bentuk pola kalimat Bahasa Indonesia (SPOK). Pola kalimat aktif dalam Bahasa China dengan kalimat biasa mempunyai beberapa perbedaan, yaitu peletakkan kata kerja dan kata benda yang terbalik.(Subjek + di- + kata benda + kata kerja ).

6.Kesalahan penggunaan kalimat Tanya

Berdasarkan hasil terjemahan mahasiswa mengenai kalimat pertanyaan, mahasiswa masih belum memperhatikan aturan bentuk pola kalimat kata Tanya dalam bahasa tertulis. Mereka masih kurang memahami 4 jenis aturan pola kalimat pertanyaan , sehingga saat menerjemahkan mereka sering menggunakan kalimat pertanyaan yang salah (吗、呢)atau menggunakan lebih dari satu jenis kalimat tanya.

7.Kesalahan penggunaan kalimat perbandingan

Saat mahasiswa menerjemahkan kalimat perbandingan ,karena dipengaruhi oleh Bahasa Indonesia , maka mereka menggunakan pola kalimat perbandingan Bahasa Indonesia dalam menerjemahkan kalimat (A+kata adverbial +kata kerja (kata sifat )+dibandingkanB). Bentuk pola kalimat perbandingan Bahasa China dengan Bahasa Indonesia mempunyai perbedaan yang sangat besar, pola kalimat perbandingan dalam Bahasa China ialah :(Adibandingkan B+还/更+ kata sifat).

(10)

10

REFERENSI

[1]《现代汉语,下册》,黄伯荣,廖序东主编,高等教育出版社,2002 年 7 月,第三版 [2]《对外汉语教学实用语法》,卢福波,北京语言大学出版社,1996 年 6 月,第一版 [3]《汉语教程,第一册 (上) 》,杨寄洲主编,邱军等编,北京语言大学出版社,1999 年 8 月,第一 版 [4]《汉语教程,第一册 (下) 》,杨寄洲主编,邱军等编,北京语言大学出版社,1999 年 9 月,第一 版 [5]《汉语教程,第二册 (上) 》,杨寄洲主编,邱军等编,北京语言大学出版社,1999 年 8 月,第一 版 [6]《汉语教程,第二册 (下) 》,杨寄洲主编,邱军等编,北京语言大学出版社,1999 年 9 月,第一 版 [7]《汉语教程,第三册 (上) 》,杨寄洲主编,邱军等编,北京语言大学出版社,1999 年 11 月,第一 版 [9]《汉语教程,第三册 (下) 》,杨寄洲主编,邱军等编,北京语言大学出版社,1999 年 11 月,第一 版

(11)

11

[10]《桥梁,(上) 》,陈灼主编,北京语言大学出版社,1996 年 6 月,第一版

[11]《现代汉语语法》,郑贵友. 北京语言大学出版社. http://zhidao.baidu.com/question/284734755.html

[12] Tim Perkamusan Indonesia-Tionghoa. (2000). Kamus Lengkap Indonesia-Tionghoa《印度呢西亚语汉 语大词典》 . Jakarta: PT.Elex Media Komputindo

[13] Kulimno, D.S.,2007. “Analisis Kendala Penerjemahan dari Hasil Terjemahan Mahasiswa Jurusan

Sastra China Angkatan 2003 Universitas Bina Nusantara”.Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta : Universitas

Bina Nusantara.

[14] Suleman, L.,2008. “Analisis Kendala Mahasiswa Sastra China Tingkat Satu Universitas Bina Nusantara

dalam Mempelajari Partikel “LE”.Disertasi tidak diterbitkan.Jakarta : Universitas Bina Nusantara.

[15] Suhardiyanto, T., 2007.edisi 2. Jalan Bahasa, Pelajaran Praktis Tata Bahasa Bahasa Indonesia. akarta:Wedatama Widya Sastra.

[16] Moleong Lexy J.(2004). Metodologi penelitian kuantitatif.Bandung : PT Remaja Rosdakarya [17]Sharif, Hermawan, C., “Hubungan antara Tingkat Inteligensi dan Kemampuan Menerjemahkan Teks

Bahasa Jerman Studi Korelasional Terhadap Mahasiswa Semester VI Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung Tahun Ajaran 2009-2010”, diakses 14 Maret 2012 dari

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_c0651_044389_chapter2.pdf [Online] Universitas Pendidikan Indonesia. (tgl terbit 2010/08/19)

Referensi

Dokumen terkait

PT Apac Inti Corpora mempunyai 14 unit sumur dalam dan 1 unit sumur pantau yang terletak ± 2 km dari perusahaan. Akan tetapi mulai tahun 2004 pemakaian air sumur dalam sudah

Dari pengukuran dan kajian tersebut diperolell karakteristik hubungan antara kelembaban udara daD pemadmnan lampu-lampu besar di Balai Op~rasi sehingga bisa ditentukan

Secara umum, yang banyak dipakai di laboratorium patologi anatomi adalah BNF 10%, yaitu campuran dari 100 ml formaldehid 40%,aquadest 900 ml, sodium dehidrogen fosfat 4

Berikut pengaruh tax minimization sebagai moderator variabel profitabilitas, mekanisme bonus, tunneling incentive, dan debt covenant terhadap transfer pricing, sehingga

Hasil observasi menunjukkan bahwa pengukuran parameter gerak pada pesawat atwood dilakukan secara manual, yaitu menggunakan mistar dan stopwatch untuk menentukan kecepatan

Pythagoras merupakan orang pertama yang mengembangkan sistem matematika yang lengkap, di mana unsur – unsur geometri berkorespondensi dengan bilangan dan di mana

Survelan atau pemantauan bahan vaksin dan drug veterinar samada melalui pemeriksaan rekod, stok dan inventori akan dijalankan di semua premis haiwan seperti

Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan “ dengan tujuan agar dengan adanya penelitian ini dapat memecahkan masalah yang timbul di