• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Zhang Wei (张巍), skripsi (2002) : “汉语同素逆序词类型和和成因探析 (Han Yu Tong Su Ni Xu Ci Lei Xing He Cheng Yin Tan Xi)”. Skripsi ini membahas tentang jenis jenis morfem dalam puisi kuno Cina. Karena diketahui bahwa pertukaran letak morfem ini sudah ada sejak kuno.

Zhang Rui Peng (张瑞朋), jurnal (2002) : “现代汉语中的同素异序词 (Xian Dai Han Yu Zhong De Tong Su Yi Xu Ci)”. Jurnal ini membahas tentang penggunaan kosakata pertukaran morfem dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Cina.

Yang Fen (杨芬), jurnal (2010) : “同素异序词的使用规律探析 (Tong Su Yi Xu Ci De Shi Yong Gui Lv Tan Xi)”. Jurnal ini membahas tentang persamaan dan pertukaran letak morfem.

Liu Feng (刘枫), jurnal (2007) : “从HSK同素逆序词看对汉语词汇教学 (Cong HSK Tong Su Ni Xu Ci Kan Dui Han Yu Ci Hui Jiao Xue)”. Jurnal ini membahas tentang pengajaran kosakata morfem dari kosakata ujian HSK .

(2)

Zhang Qi Yun (张其昀), jurnal (2002) : “现代汉语同素词通考 (Xian Dai Han Yu Tong Su Ci Tong Kao)”. Jurnal ini membahas tentang bahasa Cina modern dalam kosakata morfem.

Ye Chang Yin (叶长荫), jurnal (2001) : “同素反序及其在对外汉语教学

中的应用 (Tong Su Fan Xu Ji Qi Zai Han Wai Han yu Jiao xue zhong De Ying

Yong)”. Jurnal ini membahas tentang tatabahasa kosakata morfem antara bahasa cina dan bahasa Jepang.

Po Jia Fu (薄家富), jurnal (1996) : “也谈同素异序词 (Ye Tan Tong Su Yi Xu Ci)”. Jurnal ini membahas tentang beberapa kosakata morfem yang belum paham penggunaannya.

Zhang Xin Hong (张新红), jurnal (2005) : “现代汉语同素反序词论析 (Xian Dai Han Yu Tong Su Fan Xu Ci Lun Xi)”. Jurnal ini membahas kosakata morfem, intonasi baca dalam kosakata morfem, arti, serta hubungan penggunaan kosakata morfem dalam tatabahasa.

Lv Lun (吕伦), jurnal (1992) : “ 构词的颠倒与非构词的颠倒” (Gou Ci De “Dian Dao” Yu Fei Gou Ci De “Dian Dao”)”. Jurnal ini membahas tentang pembalikan kosakata dalam bahasa Cina.

Wen Jing (闻静), jurnal (2003) : “同素逆序同义词浅析 (Tong Su Ni Xu Tong Yi Ci qian Xi)”. Jurnal ini membahas tentang arti kosakata morfem dan ketatabahasaan morfem.

(3)

9

Ding Jia Sheng dan Peng Dan Ling (丁国盛 dan 彭聃龄), jurnal (2006) : “汉语逆序词识别中整词与词素的关系 (Han Yu Ni Xu Ci Shi Bie Zhong Zheng Ci Yu Ci Su De Guan Xi)”. Jurnal ini membahas tentang kosakata morfem berupa penggunaan serta artinya.

2.2 Konsep

“Konsep adalah (surat, dan sebagainya) rancangan buram atau gambaran mental suatu objek, proses, atau apa pun yang berada di luar bahasa, yang dulu digunakan oleh akal budi untuk memahami masalah-masalah lainnya, pemikiran yang umum, ide atau pendapat yang diabstrakkan melalui peristiwa nyata”. Menurut Peter Salim dan Yenny Salim (2002:764).

2.2.1 Kamus

Peter Salim dan Yenny Salim (2002:645) mengatakan bahwa, “Kamus adalah buku yang berisi kata dan ungkapan yang disusun menurut abjad dan diberi keterangan tentang bunyinya, artinya, pemakaiannya, terjemahannya, dan sebagainya. Menurut Lauder (2005:223), “Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis. Selain itu, disertakan pula informasi mengenai ejaan, pelafalan, kelas kata, makna kata, kadang kala sejarah kata, dan contoh pemakaian kata dalam kalimat”.

(4)

2.2.2 Kata

Suparto (2003:21) mengatakan bahwa, “Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri. Kata adalah dasar dari pembentukan kalimat”. Menurut Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005:2), “Kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat”.

2.2.3 Morfem

Untuk mengetahui pengertian morfem, penulis mengemukakan beberapa pendapat para ahli antara lain :

1. Harimurti Kridalaksana (2008:157) berpendapat bahwa, “ Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil ”.

2. Suparto (2003:17) mengatakan bahwa, “ Morfem adalah bagian paling kecil dalam tata bahasa yang mempunyai pelafalan dan arti ”.

3. N.F. Alieva, V.D. Arakin, A.K. Ogloblin, dan Yu. H. Sirk (1991:104) mengatakan bahwa, “ Morfem adalah unit bahasa yang terkecil yang mempunyai makna ”.

4. 齐沪扬 (Qi Hu Yang) (2009:31) mengatakan bahwa, “Morfem adalah bagian bahasa yang terkecil dan mempunyai arti serta pelafalan”.

(5)

11

5. Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005:2) berpendapat bahwa, “Morfem merupakan satuan terkecil pembentuk kata yang mempunyai bunyi dan arti, misalnya: “yu”(bahasa), “yan”(kata), “ren”(manusia), “min

”(rakyat), “pu tao葡萄”(anggur), dan lain-lain semuanya adalah morfem,

karena mereka mempunyai makna dan tidak bisa dipisahkan lagi menjadi satuan yang lebih kecil yang mempunyai makna”.

Dari definisi-definisi diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa morfem merupakan suatu tata bahasa yang paling kecil pembentuk kata yang mempunyai arti tersendiri dan tidak bisa dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil.

2.2.4 Bahasa Cina

Setelah penulis mencari pengertian kata bahasa Cina di kamus, tidak terdapat definisi dari kata bahasa Cina. Penulis menguraikan kata bahasa dan Cina yaitu, “Cina adalah negeri, tanah, dataran, benua, orang Cina, Tiongkok”, menurut Suharso dan Ana Retnoningsih (2005:109). Menurut Peter Salim dan Yenny Salim (2002:287), “Cina adalah negeri di benua Asia; Tiongkok; bangsa yang hidup dan menetap di daratan Tiongkok; orang Tionghoa”.

Menurut Peter Salim dan Yenny Salim (2002:121) bahwa, “Bahasa adalah bunyi-bunyi vokal yang digunakan dalam ujaran atau lambang-lambang tertulis dari bunyi-bunyi vokal itu, alat komunikasi yang dipakai dalam lingkungan kelompok manusia tertentu”. Sedangkan Hasan Alwi (2005:88) mengatakan bahwa, “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh

(6)

anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik”.

Dari definisi-definisi diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, bahasa Cina merupakan suatu bunyi-bunyi vokal yang digunakan oleh bangsa yang menetap di daratan Cina atau Tiongkok untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

2.3 Landasan Teori

2.3.1 Morfologi dan Morfem

Dalam analisis ini, penulis menggunakan teori morfologi struktural. Teori ini digunakan untuk menganalisis pertukaran letak morfem. Penulis mengacu pada pendapat Ramlan (1983), yang mengatakan bahwa, “Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik”. Pendapat yang sejalan dengan Ramlan adalah Djoko Kentjono (2005:144) menjelaskan bahwa, “Morfologi adalah studi gramatikal struktur intern kata, sedangkan sintaksis merupakan studi gramatikal mengenai kalimat. Karena itu, morfologi sering disebut pula tata kata atau tata bentuk”.

Untuk menganalisis morfem, penulis mengacu pada pendapat齐沪扬 (Qi Hu Yang) (2009) bahwa, “Morfem adalah bagian bahasa yang terkecil dan mempunyai arti serta pelafalan”. Suparto (2003) juga mengatakan bahwa,

(7)

13

“Morfem adalah bagian paling kecil dalam tata bahasa yang mempunyai pelafalan dan arti”. Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005), berpendapat bahwa, “Morfem merupakan satuan terkecil pembentuk kata yang mempunyai bunyi dan arti, misalnya: “yu”(bahasa), “yan”(kata), “ren”(manusia), “min”(rakyat),

“pu tao 葡萄”(anggur), dan lain-lain semuanya adalah morfem, karena mereka

mempunyai makna dan tidak bisa dipisahkan lagi menjadi satuan yang lebih kecil yang mempunyai makna”.

Berdasarkan hubungan antar morfem, menurut Zhang Wei (2002), ada empat jenis pembentukan kata gabungan morfem yang sering digunakan dalam keseharian, yaitu

1. 联合式 (Lian He Shi) 2. 偏正式 (Pian Zheng Shi) 3. 混合型 (Hun He Xing)

4. 联绵词 (Lian Mian Ci)

2.3.2 Jenis Kata

Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005) berpendapat bahwa, “Kata-kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kata yang bermakna leksikal nyata dan kata yang tidak mempunyai makna leksikal nyata. Jenis yang pertama, dapat menjadi satuan kalimat, mencakup kata benda (termasuk kata benda waktu dan tempat), kata kerja, kata sifat, kata bilangan, kata bantu bilangan, kata ganti dan kata keterangan. Jenis yang kedua, biasanya tidak

(8)

bisa menjadi satuan kalimat, meliputi: kata depan, kata penghubung, kata bantu, kata peniru bunyi dan kata seru”.

Jenis kata dalam bahasa Mandarin terbagi atas sepuluh (Zhao Yongxin dan Pauw Budianto, 2005), yaitu:

2.3.2.1 Kata Benda

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat. Seperti:

大夫 (da fu) = ‘tabib’

学生 (xue sheng) = ‘siswa’

今天 (jin tian) = ‘hari ini’

2.3.2.2 Kata Bilangan dan Kata Bantu Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan angka-angka. Misalnya:

一百 (yi bai) = ‘seratus’

九百九十九 (jiu bai jiu shi jiu) = ‘sembilan ratus sembil puluh sembilan’ 五百八十四 (wu bai ba shi si) = ‘lima ratus delapan puluh empat’

Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan kegiatan atau benda. Kata bantu bilangan bahasa Mandarin seringkali digunakan bersama-sama. Misalnya:

(9)

15 一个 (yi ge) = ‘sebuah’

一杯水 (yi bei shui) = ‘segelas air’ 2.3.2.3 Kata Kerja

Kata kerja adalah menyatakan tindakan, tingkah laku atau perubahan dari tindakan yang dilakukan orang atau benda. Misalnya:

(qu) = ‘pergi’

学习(xue xi) = ‘belajar’

帮助 (bang zhu) = ‘membantu; bantu’ 2.3.2.4 Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang mendeskripsikan bentuk, kualitas, gerakan, tingkah laku, perubahan suatu benda atau orang. Misalnya:

干净 (gan jing) = ‘bersih’

清楚 (qing chu) = ‘jelas’

客气 (ke qi) = ‘sungkan’

2.3.2.5 Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah laku, perubahan waktu, lingkup, kualitas dan keadaan. Misalnya:

(bu) = ‘tidak’

(10)

已经 (yi jing) = ‘sudah’ 2.3.2.6 Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang mewakili/ menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Misalnya:

(wo) = ‘saya’

(zhe) = ‘ini’

多少(duo shao) = ‘berapa’

2.3.2.7 Kata Depan

Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, obyek, waktu, tempat, dan lain-lain suatu perubahan/ tindakan. Misalnya:

(cong) = ‘dari’

(zai) = ‘di’

按照 (an zhao) = ‘menurut’

2.3.2.8 Kata Sambung

Kata sambung adalah kata semu yang menyambungkan kata, frasa, atau klausa. Misalnya:

(he) = ‘dan’

(11)

17

或者 (huo zhe) = ‘atau’

2.3.2.9 Kata Bantu

Kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada kata, frasa, atau kalimat, menyatakan makna tambahan. Tidak dapat digunakan sendiri, biasanya dibaca nada ringan. Misalnya:

(de) = ‘diletak kan dibelakang atribut; menandakan kepunyaan’ (le) = ‘sudah; hal yang sudah lewat atau terjadi’

(ne) = ‘diletak kan dibelakang tanya’ 2.3.2.10 Kata Seru dan Kata Peniru Bunyi

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Misalnya:

(a) = ‘menyatakan keheranan, kekaguman’ (wei) = ‘untuk sapaan hai, halo’

哎呀 (ai ya) = ‘menyatakan keheranan’

Kata peniru bunyi merupakan kata yang menirukan bunyi suatu benda atu gerakan. Misalnya:

轰隆 (hong long) = ‘ suara guntur bergemuruh’ 哗哗 ( hua hua) = ‘suara gaduh’

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, Fasold menjelaskan kalau seseorang menggunakan satu kata atau frase satu bahasa dan dia memasukkan kata tersebut ke dalam bahasa lain yang digunakannya dalam

Penggunaan teori Fasold untuk menjawab rumusan masalah yang pertama sebab dalam penelitian ini kata sapaan yang dianalisis adalah kata sapaan yang langsung digunakan

Menurut Chaer dalam bukunya yang berjudul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2006:122), menyatakan bahwa “Kata depan adalah kata-kata yang digunakan di muka kata benda

Dari dua definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa deployment diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan tata letak fisik sistem untuk menentukan hardware dan

Penanggalan kata bahasa alay tersebut yaitu menggantikan kedudukan huruf vokal dengan tanda apostrof [‘] yang berfungsi sebagai pengganti kata yang ditanggalkan.. Selanjutnya

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa dari daftar kosa kata yang diteliti terdapat 74 kata yang memiliki variasi leksikal yang digunakan di tiga kecamatan di

words adalah karena pelajar tidak bisa secara tepat menggunakan bentuk dari sisipan,penggulangan kata,urutan kata terbalik,kelalaian/kehilangan kata dan beberapa bentuk

Nababan (2010) dalam skripsinya yang berjudul Dieksis Persona dalam Bahasa Simalungun mengungkapkan jika kata ganti persona dalam bahasa simalungun terdiri atas tiga bagian yaitu