• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Blog Dengan Menggunakan Metode Survey, Question, Read, Recite And Review

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Blog Dengan Menggunakan Metode Survey, Question, Read, Recite And Review"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Deden Hanafi

Pendidikan Ilmu Komputer

UPI

dedenhanafi@gmail.com

Penerapan Blog Dengan Menggunakan Metode Survey, Question, Read,

Recite And Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Penerapan Blog Dengan Menggunak an Metode Survey, Question, Read, Recite and Review (SQ3R) ini merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui akibat dari penerapan blog dengan menggunak an metode SQ3R pada pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Blog merupakan suatu

alat bantu yang sangat potensial untuk

meningk atkan intensitas interak si antara para siswa dengan guru ataupun rekan satu sek olahnya. Segi positif yang dapat diambil dari penggunaan blog sebagai media ajar adalah blog dapat digunak an sebagai jurnal online untuk para siswa. Blog juga ak an menjadi wadah buat siswa dan

guru, untuk berdisk usi dan berbagi ilmu

pengetahuan tanpa harus bertatap muka secara

langsung. Kegiatan pembelajaran dapat

dilak sanakan kapanpun dan dimanapun, dengan syarat ada perangkat yang terhubung k e jaringan internet. Penerapa blog dalam pembelajaran ak an lebih efektif dan terarah apabila menggunak an Metode belajar Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Metode SQ3R merupak an metode belajar yang mempunyai tujuan agar k egiatan membaca dapat dilak sanak an sesingkat mungk in tetapi dengan daya serap yang tinggi. Penelitian ini menghasilkan sebuah fak ta jika pemahaman siswa yang melak sanak an pembelajaran melalui blog dengan menggunak an metode SQ3R lebih baik daripada siswa yang melak sanak an pembelajaran dengan model k onvensional.

Kata Kunci

Blog, SQ3R, KKPI

1. PENDAHULUAN

Seorang guru dituntut bisa me milih dan menerap kan metode yang tepat dengan kondisi kelas saat itu. Metode juga berfungsi untuk menc iptakan suasana baru dalam pe mbela jaran yang akan menghindarkan siswa dari rasa jenuh saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Oleh karena itu, ke ma mpuan dan ketera mpilan guru dala m me milih dan menggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembela jaran senantiasa harus terus ditingkatkan [1].

Seiring dengan perkembangan za man, telah hadir sumber informasi yang ma mpu menjadi gudang ilmu pengetahuan untuk para siswa, yaitu internet. Melihat fenomena in i, s eorang guru dituntut untuk bisa me manfaatkan teknologi internet sebagai penunjang kegiatan pembela jaran, ba ik itu d i kelas atau di luar ke las.

Pada perke mbangannya, internet telah me miliki fasilitas dan berbagai layanan baru yang disebut layanan informas i (information service), diantaranya adalah blog. Lindahl dan Blount [2] menyatakan bahwa weblog atau blog adalah suatu situs yang menggunakan format catatan (log) bertanggal (date and time) yang digunakan untuk menerb itkan informasi secara berkala (periodical). Penerapan blog dala m pe mbela jaran a kan lebih efektif dan terarah apabila menggunakan metode belajar Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Metode SQ3R me rupakan metode belajar yang me mpunyai tujuan agar kegiatan me mbaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin tetapi dengan daya serap yang tinggi.

Drs.Eka Fitrajaya R, MT

Pendidikan Ilmu Komputer

UPI

ekafitrajaya14@yahoo.co.id

Drs. Waslaluddin, MT

Pendidikan Ilmu Komputer

UPI

(2)

2

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar

Be laja r adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penila ian terhadap atau mengenai sikap dan nila i-n ila i, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam be rbagai bidang studi atau lebih luas lagi dala m berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Proses disini dalam arti adanya hubungan interaksi antara individu dengan suatu sikap, nila i atau keabsahan, pengetahuan dan keterampilan dala m hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah.

2.2 Pemahaman

Secara harfiah, pe maha man berasal dari kata paham yang berarti benar akan suatu hal. Dala m taksonomi Bloo m, pe mahaman dite mpatkan pada tingkat kedua setelah kema mpuan mengingat. Siswa dapat dikatakan paha m apabila ma mpu me mbangun makna dari pesan pembelaja ran me la lui ko munikasi dala m bentuk percakapan, tulisan dan gambar. Seiring dengan itu, Sudjana [3] menyatakan bahwa tipe be laja r yang lebih t inggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menje laskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, me mbe ri contoh lain dari yang dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

2.3 Blog

Blog merupakan salah satu jenis website yang biasanya diatur dalam urutan kronologis postingan terbaru di bagian atas hala man uta ma sedangkan artike l yang lebih la ma d ite mpatkan di bawahnya. Penyedia layanan blogging yang terkenal saat ini, Wordpress, mengatakan bahwa blog adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan situs yang me rawat (maintain) informasinya berdasarkan kronologi atau urutan waktu (chronicle) penerbitannya. Berikut ini perbedaan blod dengan situs non-blog :

1. Area utama situs biasanya berupa artikel-a rtikel yang disusun secara kronologis berdasarkan waktu atau tanggal terbitnya. Artikel terbaru akan diletakan pada posisi teratas.

2. Adanya archive untuk menyimpan art ike l-artike l yang sudah lama d iterbit kan.

3. Adanya fasilitas untuk mengomentar i art ike l-artike l yang telah diterbitkan bagi pengunjung situs (leave a comment).

4. Daftar taut (link s) yang mengacu pada situs -situs terkait, biasanya disebut “blogroll”. 5. Satu atau lebih feed seperti Really Simple

Syndication (RSS) , Atom, atau berkas -berkas Resource Description Framework (RDF).

2.4

Blog Sebagai Media Pembelajaran

Menurut Akbar [4] terdapat beberapa metode yang bisa digunakan oleh guru untuk me manfaat kan blog sebagai media pe mbela jaran, metode-metode itu adalah:

1. Metode Pertama: Blog guru sebagai pusat pembela jaran. Pada metode ini, hanya guru saja yang me mbuat blog, sedangkan para siswa tidak perlu me mbuat blog karena seluruh topik pembela jaran dan diskusi dan interaksinya sudah terpusat di satu tempat, yaitu di blog guru.

2. Metode Ke dua: Blog guru dan blog murid yang saling berinteraksi. Situasi ini me mungkinkan guru untuk mengaja rkan ca ra pembuatan dan pemanfaatan blog kepada siswa-siswanya. Hingga pada akhirnya, seluruh siswa me miliki blognya masing-masing.

3. Metode Ketiga: Ko munitas blogger pembela jar. para guru dan siswa yang berada di sekolah yang berbeda dapat saling berinteraksi, berdiskusi dan belajar bersa ma dala m satu blog saja. Blog inilah yang dikatakan sebagai blog pusat pembelaja ran (learning center).

2.5

Metode Survey, Question, Read, Recite

and Review (SQ3R)

Tujuan dari metode SQ3R adalah agar kegiatan me mbaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin dan dengan daya serap yang tinggi.

1. Survey: Mencermati te ks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci.

2. Question: Membuat pertanyaan (mengapa-bagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar).

3. Read: Membaca teks secara seksama dan mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat.

4. Recite: Pert imbangkan ja waban yang diberikan. 5. Review: Kegiatan menin jau ulang jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat tanpa me mbu ka catatan.

3. METODOLOGI

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi experiment. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian quasi experiment adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tida k mungkin mengadakan kontrol atau me manipulasi se mua variabel yang relevan. Harus ada kompro mi dala m menentukan valid itas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Penelitian ini dila kukan dengan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang

(3)

3

digunakan adalah Pretest-Posttest Nonequivalen

Control Group Design.

Desain Peneliti an

Keterangan :

O1 : Pre-test (Sebelu m d iberi perlakuan) O2 : Post-test (Setelah d iberi perlakuan)

X : Perla kukan yang diberikan yaitu penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R pada pembelaja ran.

O3 : Pre-test (Sebelu m d iberi perlakuan)

O4 : Post-test (Tanpa diberikan perlaku kan) .

3.2 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes yang terdiri atas pretest dan posttest.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelit ian ini dia wali dengan tahap persiapan, yaitu me liputi: Studi literatur, studi pendahuluan, menyusun RPP, menguji kelayakan instrumen kepada dua dosen selain dosen pembimb ing, me mbuat blog, mengurus surat izin penelitian ke fakultas.

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan, me liputi menentukan ke las eksperimen dan kelas kontrol, penentuan waktu pelaksanaan penelitian, me mbe rikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, menerapkan blog dengan menggunakan metode SQ3R di ke las eksperimen, me mbe rikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Untuk tahap terakhir dari penelit ian ini adalah me la kukan pengolahan data, pengujian hipotesis, pembahasan hasil analisis data, dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi dala m penelit ian ini adalah seluruh siswa kelas XII SM K Bina Putera Kab.Subang. Kelo mpok sa mpel dip ilih tidak secara random, me la inkan menggunakan kelo mpok (dala m hal ini kelas) yang sudah ada. Sampel penelit ian ini adalah 66 siswa ya itu 33 siswa ke las XII AP 1 sebagai kelas eksperimen dan 33 siswa ke las XII AP 2.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui sejauh mana kualitas suatu instrumen tes, maka sebelumnya perlu dilaku kan serangkaian pengujian dan analisis terhadap instrumen. Untuk mendapatkan instrumen yang

berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya uji valid itas, uji re liabilitas, uji indeks kesukaran, uji daya pe mbeda.

3.6 Teknik Pengolahan Data

Untuk mengetahui peningkatan pemaha man belajar siswa maka dila kukan penghitungan dengan menggunakan indeks gain (G) dan indeks gain ternorma lisasi (<g>). Langkah-langkah dala m pengolahan data meliputi :

1. Uji norma litas

2. Uji homogenitas. Jika data me miliki distribusi norma l dan homogen, maka ke mudian dila kukan,

3. uji perbedaan dua rerata. 4. Analisis Indeks Gain.

4. HASIL

4.

1 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Sebelu m digunakan pada penelitian, instrumen penelitian yang berupa soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang terdiri atas 40 butir soal, 20 soal pretest dan 15 soal posttest, diujicobakan terlebih dahulu di sekolah yang berbeda dengan tempat penelitian. Setelah terlebih dahulu instrumen ini dianalisis oleh dua orang dosen selaku pen-judgement.

Pengujian yang pertama dilakukan adalah uji validitas butir soal pretest dan posttest. Dipero leh rxy untuk soal pretest sebesar 0,54 dan rxy untuk soal posttest sebesar 0,52. Dapat disimpulkan bahwa soal pretest dan posttest me miliki kriteria validitas “sedang”.

Selanjutnya, dila kukan uji reliabilitas instrumen pada soal pretest dan posttest. Diketahui koefisien reliabilitas soal pretest sebesar 0,86 dan koefisiean reliabilitas soal posttest sebesar 0,82. Sehingga, dapat diketahui bahwa instrumen soal pretest dan posttest me miliki kriteria re liab ilitas yang “tinggi”. Ke mudian, dilaku kan uji t ingkat kesukaran soal pretest dan posttest. Diperoleh indeks kesukaran dari soal pretest 0,51 dan soal posttest 0,47. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kriteria tingkat kesukaran instrumen soal pretest dan posttest adalah tingkat kesukaran “sedang”.

Pengujian terakh ir dilaku kan untuk mengetahui kualitas daya pembeda dari instrumen soal pretest dan posttest. Indeks daya pembeda pada soal pretest dan posttest adalah sama yaitu 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas daya pembeda instrumen soal pretest dan posttest memiliki kualitas daya pembeda “baik”.

O1 X O2

O3 O4

O

3

O

4

(4)

4

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Data Hasil Pretest

Skor tertinggi pretest untuk kelas eksperimen adalah 60 dan skor terendahnya adalah 15. Skor rata-rata kelasnya adalah 37,58. Sedangkan skor tertinggi pretest untuk kelas kontrol adalah 60 dan terendahnya adalah 15. Skor rata-rata ke las adalah 36,52.

Gambar 1 : Gra fik rata-rata n ila i pretest

4.2.2 Uji Normalitas Soal Pretest

Pada uji norma litas, hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : data yang diuji berdistribusi normal. H1 : data yang diuji tida k berdistribusi norma l. Kriteria pengambilan pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika 2

hitung < 2 tabel maka H0 diterima .  Jika 2

hitung > 2 tabel maka H1 diterima .

Diketahui rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 37,58 dengan standar deviasi sebesar 10,54. Data hasil uji norma litas pretest kelas e ksperimen disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 1 : uji normalitas soal pretest kelas eksperimen

Berdasarkan tabel di atas, nilai chi k uadrat ( 2hitung) adalah sebesar 6,9. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (k -3), dengan k =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, ma ka deraja r kebebasan adalah senilai 6-3 = 3.

Selanjutnya, mencari nila i 2tabel. Dengan menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel. Didapat nila i 2tabel untuk derajat

kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2hitung < 2tabel, maka data nilai

pretest kelas eksperimen berd istribusi nor mal. Untuk ke las kontrol, diketahui rata-ratanya pretest-nya adalah 36,52 dengan standar deviasi sebesar 10,93. Data hasil uji norma litas kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2 : uji normalitas soal pretest kelas kontrol

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, nila i chi k uadrat ( 2hitung) adalah sebesar 2,59. Tahap berikutnya adalah mencari dera jat kebebasan (k -3), dengan k =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, ma ka deraja r kebebasan adalah senilai 6-3= 3.

Selanjutnya, mencari nila i 2tabel. Dengan menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel, didapat nilai 2tabel untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2hitung < 2tabel, maka data nilai

pretest kelas kontrol berd istribusi nor mal.

4.2.3 Uji Homogenitas Soal Pretest

Hipotesis yang akan diuji ada lah: H0 : data yang diuji ho mogen. H1 : data yang diuji tida k ho mogen.

Kriteria Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika < Ftabel maka H0 diterima.  Jika > Ftabel maka H1 diterima.

Uji ho mogenitas variansi yang dilaku kan berdasarkan nilai pretest ke las eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 : Hasil Uji Ho mogenitas Kelas Stde v Varians

(Sd2) Homogenitas Variansi (Fhitung) Ekspe rimen 10,54 111,13 = = 0,93 Kontr ol 10,93 119,51 Kelas Interval f0 limit atas Z PK fk fe Xi 55 -62 2 62,5 2,36 0,99 33 1 1 47 -54 3 54,5 1,61 0,97 32 6 1,5 39 - 46 12 46,5 0,85 0,80 26 8 2 31 - 38 6 38,5 0,09 0,54 18 10 1,6 23 - 30 7 30,5 -0,67 0,25 8 5 0,8 15 - 22 3 22,5 -1,43 0,08 3 3 0 33 6,9 Kelas Interval f0 limit atas Z PK Fk fe Xi 55 – 62 3 62,5 2,38 0,99 33 2 0,5 47 – 54 2 54,5 1,65 0,95 31 4 1,0 39 – 46 10 46,5 0,91 0,82 27 8 0,5 31 – 38 7 38,5 0,18 0,57 19 9 0,4 23 – 30 8 30,5 -0,55 0,29 10 7 0,1 15 – 22 3 22,5 -1,28 0,10 3 3 0,0 ∑ 33 2,59

(5)

5

Tabel 4 : Hasil Uji Normalitas Soal Posttest Kelas Eksperim en

Tabel 4 : Hasil Uji Normalitas Soal Posttest Kelas Kontrol

Gambar 2 : Grafik rata-rata nilai posttest

Berdasarkan tabel di atas, nilai adalah 0,93. Diketahui Ftabel adalah senilai 1,80. Berdasarkan kriteria pengamb ilan keputusan uji ho mogenitas dua variansi, jika Fhitung > Ftabel maka variansi itu tidak homogen; dan jika Fhitung < Ftabel maka variansi tersebut homogen.

Dengan demikian, ka rena Fhitung < Ftabel maka variansi kedua ke las tersebut homogen.

4.2.3 Uji perbedaan dua rata-rata pretest

Uji perbedaan dua rata-rata dilaku kan untuk menguji hipotesis.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Pengetahuan awal siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen tidak berbeda dengan hasil belajar siswa ke las kontrol.

H1 : Pengetahuan awal siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen berbeda dengan hasil belajar siswa ke las kontrol.

Kriteria pengambilan keputusan untuk adalah sebagai berikut :

 Jika thitung < ttabel maka H0 diterima.  Jika thitung > ttabel maka H1 diterima.

Didapatlah thitung senilai 0,393. Sedangkan nilai ttabel dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan db = (n1+n2)-2 = 64, adalah senilai 1,997. Karena nilai thitung < ttabel, maka H0 diterima. Ini berart i pengetahuan awal mata pelaja ran KKPI antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol tida k berbeda.

4.2.4 Data Hasil Posttest

Skor tert inggi posttest kelas eksperimen adalah 95 dan skor terendahnya adalah 50. Skor rata-rata kelasnya adalah 79,70 Sedangkan skor tertinggi posttest kelas kontrol adalah 80 dan terendahnya adalah 35. Skor rata-rata ke las adalah 63,94. Data hasil post-test ke las eksperimen dan kelas kontrol ini, penulis sajikan pula dala m grafik d i bawah ini.

4.2.5 Uji Normalitas Soal Posttest

Diketahui rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 79,70 dengan standar deviasi sebesar 10,68. Data hasil u ji norma litas posttest kelas e ksperimen disajikan pada tabel berikut ini :

Berdasarkan tabel di atas, nilai chi k uadrat ( 2hitung) adalah sebesar 6,4. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (db = k -3), dengan k = =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, ma ka deraja r kebebasan adalah senilai 6-3= 3.

Selanjutnya, mencari nila i 2tabel. Dengan menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel, didapat nilai 2tabel untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2hitung < 2tabel, maka data nilai

posttest kelas eksperimen berdistribusi nor mal . Untuk ke las kontrol, diketahui rata-rata nilai posttest-nya adalah 63,94 dengan standar deviasi sebesar 10,88. Data hasil uji norma litas kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini : Berdasarkan tabel di atas, nilai chi k uadrat ( 2hitung) adalah sebesar 4,49. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (db = k -3), dengan k = =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, ma ka deraja r kebebasan adalah senilai 6-3= 3.

Selanjutnya, mencari nila i 2tabel. Dengan menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel, didapat nilai 2tabel untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2hitung < 2tabel, maka data nilai

posttest kelas kontrol berdistribusi nor mal. Kelas Interval f0 limit atas Z PK fk fe Xi 90 – 97 8 97,5 1,67 0,9525 31 4 4,0 82 – 89 7 89,5 0,92 0,8212 27 8 0,1 74 – 81 11 81,5 0,17 0,5675 19 10 0,1 66 – 73 4 73,5 -0,58 0,281 9 6 0,7 58 – 65 1 65,5 -1,33 0,0918 3 2 0,5 50 – 57 2 57,5 -2,08 0,0188 1 1 1,0 ∑ 33 6,4 Kelas Interval f0 limit atas Z PK fk fe Xi 75 - 82 7 82,5 1,71 0,96 32 5 0,8 67 - 74 11 74,5 0,97 0,83 27 8 1,125 59 - 66 7 66,5 0,24 0,56 19 10 0,9 51 - 58 4 58,5 -0,50 0,26 9 6 0,67 43 - 50 2 50,5 -1,24 0,08 3 2 0 35 - 42 2 42,5 -1,97 0,02 1 1 1 ∑ 33 4,49

(6)

6

Tabel 5: Hasil Uji Homogenitas Posttest

Tabel 6: Hasil Penghitungan Indeks Gain

Tabel 7: Gain Ternormalisasi

4.2.6 Uji Homogenitas Posttest

Uji ho mogenitas variansi yang dilaku kan berdasarkan nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Kelas Stde v Varia ns (Sd2) Homogenitas Variansi (Fhitung) Eksperi men 10,68 113,97 = = 0,96 Kontrol 10,88 118,37

Berdasarkan tabel di atas, nilai adalah 0,96. Langkah selanjutnya adalah mencari Ftabel. diketahui nila i Ftabel adalah senilai 1,80.

Dengan demikian, ka rena Fhitung < Ftabel maka variansi kedua ke las tersebut homogen.

4.2.7 Uji Perbedaan dua rata-rata posttest

Hipotesis yang akan diuji ada lah :

H0: Pengetahuan akhir siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen tidak berbeda dengan hasil belaja r siswa kelas kontrol.

H1: Pengetahuan akhir siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen berbeda dengan hasil belajar siswa ke las kontrol.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika thitung < ttabel maka H0 diterima.  Jika thitung > ttabel maka H1 diterima . Dipero leh thitung senilai 5,93. Sedangkan nilai ttabel dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan db = (n1+n2)-2 = 64, adalah senilai 1,997. Be rdasarkan kriteria pengambilan keputusan untuk uji t, jika thitung < ttabel, maka H0 diterima, dan jika thitung > ttabel, H1 diterima. Ka rena nila i thitung > ttabel , ma ka H1 diterima. Ini menandakan bahwa pengetahuan akhir mata pelajaran KKPI antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol, berbeda.

4.2.8 Analisis Indeks Gain

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung

dengan rumus nilai gain. Hasil dari perhitungan Indeks Gain Tes ke las eksperimen dan kon trol dapat dilihat pada tabel berikut in i :

Kelas Pretest Posttest G

Eksperimen 37,58 79,70 42,12

Kontrol 36,52 63,94 27,42

Berdasarkan data nila i pretest dan posttest pada kelas eksperimen, diperoleh rata-rata selisih nilai atau Indek s Gain (G) tes sebesar 42,12. Sedangkan pada kelas kontrol, rata-rata selisih nilai sebesar 27,42. Ha l in i menunjukkan adanya peningkatan pemaha man yang cukup signifikan.

Selanjutnya selisih data nila i pretest dan posttest diolah dengan menggunakan Gain Ternormalisasi (<g>) untuk mengetahui efekt ifitas dari penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R terhadap peningkatan pemahaman me la lui perubahan nilai kognitif.

Jika dibandingkan nilai normalized gain antara kelas kontrol (0,42) dengan kelas e ksperimen (0,71) ma ka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ke las kontrol dan eksperimen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil bela jar KKPI siswa kelas XII AP I SMK Bina Putera Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Dengan

Menggunakan Metode SQ3R

1.Surve y: Guru mengarahkan siswa untuk me merika keseluruhan isi dari artikel yang di posting di blog. Sedangkan siswa me mbaca sekilas isi dari art ike l blog tersebut sambil me mpe rhatikan ga mbar atau diargra m yang ada.

2.Question: Gu ru me mberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang akan diajarkan. Sedangkan siswa berusaha menjawab pertanyaan sambil sesekali mengajukan pertanyaan balik apabila ada sesuatu yang ingin ditanyakan.

3.Read: Guru me minta siswa agar menemu kan

gagasan utama. Siswa me mbaca artike l dengan teliti, paragra f de mi paragra f dan mencari jawaban yang muncul pada tahap question.

4.Recite: Guru me minta siswa untuk me mpe rtimbangkan jawaban yang telah didapat

Kel as <g> Kriteri a Eks peri men 0,71 Tinggi

(7)

7

oleh siswa. Sedangkan siswa, sa mbil mela kukan

praktiku m, terus mencari-cari jawaban yang paling tepat.

5. Re vie w: Guru me minta siswa untuk menuliskan

ke mbali hal-hal penting yang didapat, mela lui fitur ko mentar pada blog.

4.4 Kendala Yang Dihadapi

1.Masih kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis dan me mbaca.

2.Kurangnya sarana dan prasana laboratorium ko mputer.

3.Koneksi internet yang lambat me mbuat pembela jaran men jadi sedikit terha mbat.

4.Siswa cenderung ingin langsung praktiku m daripada me mpela jari bahan praktiku mnya terlebih dahulu.

5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian, penulis dapat mengemu kakan beberapa kesimpulan, yakn i :

1. Penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan pe mahaman siswa pada mata pelajaran Ketera mp ilan Ko mputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

2. Peningkatan pemaha man belaja r siswa yang me la kukan pe mbela jaran mela lui blog dengan menggunakan metode SQ3R me miliki nilai Gain (G) sebesar 42,12. Sedangkan jika dilihat dari nila i gain yang ternormalisasi <g> adalah 0,71. Ha l ini menunjukkan adanya peningkatan pemaha man yang cukup signifikan.

3. Peningkatan pemaha man belaja r siswa yang me mpe roleh pe mbela jaran mela lui blog dengan menggunakan metode SQ3R lebih baik daripada pemaha man belaja r siswa yang menggunakan model konvensional.

5.2 Rekomendasi

1. Kepada pihak sekolah, penulis

me reko mendasikan supaya sarana dan prasarana laboratorium ko mputernya lebih ditingkat lagi, baik itu dari segi kua litas maupun kuantitasnya.

2. Kepada pengajar, penulis mereko mendasikan supaya memanfaat kan blog sebagai media pembela jaran. Ka rena blog adalah me mbantu kegiatan pembela jaran, baik itu di dalam ataupun di luar ke las .

3. Kepada peneliti selanjutnya, penulis berharap agar para peneliti ma mpu me mbuat med ia pembela jaran b log dengan lebih interakt if lagi.

6. REFERENSI

[1] Solihatin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning, Analisis M odel Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[2] Lindahl, C., dan Blount E. 2003. Weblogs:

Simplifying Web Publishing, in

Computer.(Online).http://www.csdl.computer.org/dl /mags/co/2003/11/ry 114.pdf . Diakses tanggal 16 Juni 2010.

[3] Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya [4] Akbar, M ohamad Ilman, dkk. Blog Sebagai Media

Pembelajaran Alternatif. Fakultas Ilmu Komputer : Universitas Indonesia.

Gambar

Tabel 1 : uji normalitas soal pretest kelas eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

Kebersamaan/ pencampuran/ peleburan saling pengaruh akan menjadi sah- sah saja// Ini menjadi sangat penting bagi kebersamaan sebuah bangsa/ yang bernama Indonesia//

Uji eksperimental turbin tesla pada head 9,41 meter dengan menggunakan satu nosel dan analisa perbandingan variasi jumlah disk dan jarak antar disk, dilakukan di Laboratorium

Tema : Bimbingan Orang tua terhadap Perkembangan iman anak dalam keluarga katolik di Paroki St.Yusup Bintaran Tujuan : Membantu orang tua Kristiani meningkatkan kesadaran

Banyak anakan tidak ada yang berbeda dengan kontrol, tetapi galur nomor 24 dan 27 me- miliki daun yang lebih banyak sehingga sifat ini dapat mendukung penggunaan sorghum sebagai

Selanjutnya perolehan hasil analisis visual antar kondisi adalah perubahan kecenderungan arah fase baseline (A) ke fase intervensi (B) berupa perubahan menurun

Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kontribusi pengetahuan tentang aplikasi perangkat lunak pada perangkat komunikasi bergerak yang di kenal sebagai Java

Berdasarkan hasil pengukuran, pengamatan, pengujian hipotesis dan pengkajian terhadap penerapan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing yang difokuskan

Sehingga dapat diketahui naik atau turunnya kinerja suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan tujuan untuk mendorong aktivitas perusahaan supaya menambah nilai ekonomis