• Tidak ada hasil yang ditemukan

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1,"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

Pendahuluan

1. 1 Latar Belakang

Selain keluarga, sekolah dan mainan, buku bacaan merupakan salah satu hal yang melingkupi kehidupan anak-anak. Secara psikologis, membaca merupakan salah satu bentuk bermain yang paling sehat. Membaca mendorong anak untuk mengembangkan sumber yang ada dalam dirinya sehingga mereka dapat menikmati waktu luangnya bila tidak ada teman bermain. Sumber seperti itu akan berharga seumur hidup.

Jauh sebelum anak mampu membaca, dan sebelum mereka mampu mengerti arti setiap kata kecuali yang sederhana, mereka ingin dibacakan. Sampai mereka dapat membaca dengan usaha yang minimum, bagi kebanyakan anak hal ini tidak terjadi sebelum kelas tiga atau empat, membaca sebagai kesenangan tidak merupakan bentuk hiburan yang populer, dan anak-anak meneruskan kegembiraan dibacakan, seperti ketika mereka masih kecil. Apabila anak telah belajar membaca dengan mudah dan baik, mereka beralih pada membaca sebagai bentuk hiburan jika mereka merasa lelah, kekurangan teman bermain karena isolasi geografis, kekurangan penerimaan sosial atau sakit, atau kurang perhatian dalam bermain aktif dengan teman sebayanya. Membaca paling sering dilakukan pada sore atau malam hari, pada waktu anak merasa lelah, cuaca buruk menghalangi untuk bermain di luar, atau pada hari Minggu dan liburan bila teman bermain tidak ada. (“Perkembangan Anak, jilid 1”, oleh Elizabeth B. Hurlock)

Pada saat anak baru menanjak usia mulai dapat membaca dengan baik, hal yang baik disarankan selain dalam belajar membaca adalah mengasah kreativitas anak semenjak dini. Bermain merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan, tanpa

(2)

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. (“Perkembangan Anak Jilid 1”, oleh Elizabeth B. Hurlock). Kreativitas sendiri merupakan salah satu istilah yang sering digunakan meskipun merupakan istilah yang taksa (ambiguous) dalam penelitian masa kini. Ia bahkan lebih taksa lagi dan sering digunakan dengan bebas di kalangan orang awam. (“Perkembangan Anak Jilid 2”, Elizabeth B. Hurlock). Bermain dan kreativitas dapat dihubungkan menjadi satu, dan dengan penggabungan keduanya justru akan menimbulkan kreativitas dan kesenangan yang lebih tinggi lagi.

Ensiklopedia adalah sejumlah tulisan yang berisi penjelasan yang menyimpan informasi secara komprehensif dan cepat dipahami serta dimengerti mengenai keseluruhan cabang ilmu pengetahuan atau khusus dalam satu cabang ilmu pengetahuan tertentu yang tersusun dalam bagian artikel-artikel dengan satu topik bahasan pada tiap-tiap artikel yang disusun berdasarkan abjad, kategori atau volume terbitan dan pada umumnya tercetak dalam bentuk rangkaian buku yang tergantung pada jumlah bahan yang disertakan.

Pengetahuan yang luas merupakan hal yang penting, terutama bagi anak-anak dimasa pertumbuhan. Terlebih karena dalam masa perumbuhan, otak anak-anak paling dapat menerima hal-hal baru dengan lebih cepat dan baik. Oleh sebab itu anak-anak wajib menerima pembelajaran sejak dini. Anak akan lebih termotivasi untuk belajar jika sarana yang diberikan memadai dan menarik untuk anak tersebut. Hal yang baik untuk memotivasi anak dalam belajar adalah dari sebuah gambar. Seperti yang kita ketahui, pada masa pertumbuhan anak, mereka baru mengenal hal baru dari bentuk-bentuk yang pernah mereka lihat, sehingga dengan adanya gambaran akan membuat anak menjadi lebih mengerti akan apa yang mereka pelajari dan sekaligus dapat mengasah kreatifitas mereka.

Dalam buku ensiklopedia “Apa yang Paling Tinggi” ini, kita dapat melihat desainnya yang cukup teratur di tiap halamannya, desainnya memakai

(3)

warna-dan terkawarna-dang sedikit gelap. Tipografinyapun menggunakan huruf san serif, dengan ukuran yang cukup besar, 14pt. Desain dari buku ini sendiri layoutnya dibuat secara vertikal, karena penggunaan image yang besar dan memakan tempat, sehingga peletakkannyapun disesuaikan dengan image yang ada.

Buku pengetahuan untuk anak-anak memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu anak mendapatkan informasi tentang hal-hal yang baru. Buku pengetahuan “Apa yang Paling Tinggi” dapat dikatakan sebagai alat atau media yang memiliki berbagai peranan penting dalam memberi informasi mengenai benda hidup atau mati yang tertinggi, selain itu anak-anak dapat belajar mengenai fakta-fakta dari pengetahuan tersebut dan sekaligus dapat membandingkan benda-benda yang disebutkan dalam buku tersebut, serta masih banyak lagi informasi lain yang menjadikan buku ensiklopedia ini penting dan wajib dimiliki oleh anak-anak yang sedang bertumbuh kembang.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Proporsi buku yang kurang nyaman untuk dipegang oleh anak-anak, lebih cocok untuk dipegang orang dewasa.

2. Penggunaan warna dari buku ini yang terlalu monoton (satu tone) di tiap lembarnya, sehingga terlihat kaku dan kurang tepat jika ditujuan kepada anak-anak yang pada umur mereka menyukai bacaan yang berwarna. Apapun latar belakang anak, mereka cenderung lebih menyukai gambar yang berwarna dan sederhana. Hal ini dibuktikan dengan survey yang menyebutkan bahwa anak-anak lebih menyukai buku yang berwarna. Warna merpakan salah satu unsur yag menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal. (“Perkembangan Anak, jilid 1”, oleh Elizabeth B. Hurlock)

(4)

3. Typeface yang kurang sesuai dengan anak-anak, sehingga kurang menarik untuk dibaca. Dalam pemilijan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Misalnya, buku pengetahuan anak-anak sebaiknya menggunakan jenis huruf yang terkesan tidak kaku dan tidak keras. Anak-anak lebih suka bermain, namun karena pengetahuan, maka harus sedikit edukatif. Akan lebih baik jika menggunakan tipografi yang dapat memvisualisasikan fungsi dari buku ini sendiri sebagai buku pengetahuan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan masalah yang ada dalam buku ini adalah desain dan tata letak yang kurang tepat, dalam hal ini sehubungan dengan daya tarik visual yang begitu besar pada dunia anak, maka penulis akan menonjolkan visual-visual yang menarik dalam bentuk permainan yang mudah diterima oleh anak kecil, serta visual yang mendukung penjelasan teks pada buku tersebut. Buku yang menarik adalah buku yang memiliki beragam warna, image yang jelas dan mendukung dengan tata letak yang sistematis serta balance dan unity yang baik agar tercipta keseragaman dalam sebuah buku tersebut. (Layout Dasar dan Penerapannya by. Surianto Rustan, S.Sn).

Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut, penulis memfokuskan beberapa aspek agar buku tersebut dapat menjadi suatu eksekusi yang pantas untuk disuguhkan, seperti :

1. Pembagian pengerjaan buku yang dibagi oleh penulis sebagai bentuk contoh pengembangan desain dari buku sebelumnya. Penulis mengerjakan bagian buku mulai dari kata pengantar, pembahasan

(5)

2. Cover buku, yang pada buku pengetahuan ini cenderung flat dan standard dengan penggunaan image yang tidak memiliki hirarki yang jelas, sehingga membuat pembaca kesulitan menemukan sequence dalam buku ini.

3. Pembatasan penggunaan jenis typeface maksimal tiga macam demi efisiensi kerja. “Apabila ada lebih dari tiga jenis typeface dalam sebuah halaman/layout, maka akan merusak kesatuan rancangan dan terjadi disorganized.” (Tipografi dalam Desain Grafis, Danton Sihombing)

4. Pemilihan warna yang sesuai dengan fungsi dan sasaran buku ini. Warna yang baik digunakan untuk buku pengetahuan ini adalah warna-warna yang sederhana dan menarik untuk dilihat bagi anak-anak.

5. Redesain layout yang sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan dalam membacanya. Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang. Layout dengan pembedaan elemen yang cukup tentunya akan mendukung penyampaian pesan kepada pembaca. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapar memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

6. Ukuran buku yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan anak-anak. Ukuran buku ini tergolong cukup panjang (43cm x 27.5cm) dan kurang tepat untuk genggaman anak-anak, sehingga akan lebih baik apabila ukuran buku ini disesuaikan dengan keleluasaan genggaman anak-anak dan sesuai dengan fungsinya sendiri.

(6)

1.4 Tujuan

Dari analisa di atas, tujuan proyek ini adalah untuk:

1. Membuat suatu hasil eksekusi yang kuat akan aspek visual dan jelas akan media komunikasi termasuk keseluruhan desain (layout, tipografi, ilustrasi, warna, tektur).

2. Meningkatkan pengetahuan anak melalui media komunikasi visual. 3. Membantu konsumen agar dapat menyampaikan pesan yang

terkandung dalam buku mengaitkan elemen-elemen desain sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik.

4. Meningkatkan awareness tentang pengetahuan baru bagi para anak-anak.

5. Meningkatkan kreativitas anak melalui sarana-sarana visual yang berinteraktif langsung dengan anak-anak.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran kepada Warung Pecel Dedy yaitu: Sebaiknya Warung Pecel Dedy membangunkan bangunan pada rumah

Contoh dari penerimaan asli daerah adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, dari retribusi daerah, hasil dari perusahaan daerah, dan lainnya yang merupakan sumber

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Setelah mengetahui fitur apa saja yang akan terdapat dalam aplikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem dengan menentukan kelas- kelas apa

Pengambilan nilai α=10 -7 , juga merupakan keputusan yang tidak bagus, karena pada lucutan nyala seperti disebutkan di atas menjadi tidak stabil, karena

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan rahmat serta Rosulullah Muhammad SAW yang senantiasa memberikan syafaat kepada umatnya

Karyawan yang percaya bahwa kebutuhan mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka cenderung untuk menyarankan cara- cara baru dalam melakukan sesuatu dan membantu