• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 1 dari 22 Halaman P U T U S A N

Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili

perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat banding, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : BAYU INDRA BUANA.

Tempat lahir : Medan

Umur / Tgl. lahir : 29 Tahun / 18 April 1986.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat tinggal : Jl. Amal bakti Gg Bersama Kec. Percut Sei Tuan.

Agama : Islam.

Pekerjaan : Swasta.

Terdakwa tidak dilakukan penahanan ;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum : HARTN BADIA SIMANJUNTAK, SH., EPRAIM SIMANJUNTAK, SH., SARWO EDY, SH., ERICSON TOMY T.G, SH., HISCA ROMAULI SITUMORANG, SH., BINTANG M PANJAITAN, SH., INDRA CHRISTIAN PURBA, SH., LERIKO APRIBET SITOMPUL, SH., Advokat, Penasihat Hukum, Pembel Umum dan Paralegal pada “LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) TRISILA SUMATERA UTARA beralamat di jalan Sei Bertu No. 32/7, Kel. Merdeka, Kec. Medan Baru, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Mei 2016 yang terdaftar di Kepaniteraan pengadilan Negeri Medan No. 362/Perk.pid/2016/PN.Mdn tanggal 10 Mei 2016.

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Telah membaca berkas perkara banding Nomor 451 /PID.SUS / 2016/ PT.MDN;

(2)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 2 dari 22 Halaman

Telah membaca berkas perkara dan salinan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1223/ Pid.SUS/ 2016/PN.Mdn, tanggal 27 Juli 2016 dan surat - surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;

Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum tanggal 12 April 2016 No. Reg. Perkara : PDM-623/Ep.2/TPUL/04/2016 yang mana Terdakwa sebagai berikut :

Pertama

“Bahwa dia terdakwa BAYU INDRA BUANA, pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam bulan Desember 2015 bertempat di Jln SM. Raja Simpang Jln Halat Medan, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, “yang karena

kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalulintas dengan korban luka ringan” perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai

berikut :

Bermula pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 wib, terdakwa Bayu Indra Buana yang mengendarai 1 (satu) unit mobil suzuki Baleno warna Biru Metalik BK 1932 KL berangkat dari arah simpang Yuki menuju arah makam pahlawan Medan dengan kecepatan berkisar 30-40 km / jam dengan keadaan cuaca cerah sore hari, keadaan jalan beraspal baik dan arus lalulintas ramai, dan sesampainya di lampu Merah simpang jalan Halat Jln SM. Raja Medan, terdakwa yang mengendarai mobil suzuki Baleno dengan kecepatan tinggi tidak memperhatikan keadaan jalan didepan yang hendak dilaluinya yang mana saat itu pada persimapngan jalan tersebut sedang dalam keadaan lampu merah dan tidak melihat sepeda motor Honda Vario warna Hitam les merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng saksi korban MENNERIA BUTAR-BUTAR yang berada didepan mobil suzuki baleno yang sedang terdakwa kemudikan yang datang searah dengan mobil suzuki Baleno yang terdakwa kendarai dan menabrak sayap bagian belakang dan kaca lampu belakang sepeda motor yang saksi korban tumpangi dari arah belakang, sehingga sepeda motor yang ditumpangi oleh saksi korban tersebut kehilangan keseimbangan dan terjatuh dan kemudian saksi korban mengalami luka-luka.

(3)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 3 dari 22 Halaman

Akibat kelalaian terdakwa tersebut, saksi korban MENNERIA BUTAR-BUTAR mengalami luka-luka sesuai dengan Visum Et Repertum No : 042/RSU.E/I/2016 tanggal 11 januari 2016 yang dibuat dan ditadatangani oleh Dr. Bilmar DS selaku dokter pada RSU Estomihi Medan dengan hasil pemeriksaan ditemukan luka memar memar didaerah pinggang dngan ukuran 5 x 5 cm dengan kesimpulan :

- benar adanya keterangan tersebut diatas karena kecelakaan lalulintas - korban masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari (tidak opname).

Perbuatan terdakwa diatas diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310

ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan.

Dan Kedua

“Bahwa dia terdakwa BAYU INDRA BUANA, pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam bulan Desember 2015 bertempat di Jln SM. Raja Simpang Jln Halat Medan, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, yang karena

kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalulintas dengan kerusakan kendaraan sebagaimana dimaksud dalam pasal 229 ayat (2)”,

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bermula pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 wib, terdakwa Bayu Indra Buana yang mengendarai 1 (satu) unit mobil suzuki Baleno warna Biru Metalik BK 1932 KL berangkat dari arah simpang Yuki menuju arah makam pahlawan Medan dengan kecepatan berkisar 30-40 km / jam dengan keadaan cuaca cerah sore hari, keadaan jalan beraspal baik dan arus lalulintas ramai, dan sesampainya di lampu Merah simpang jalan Halat Jln SM. Raja Medan, terdakwa yang mengendarai mobil suzuki Baleno dengan kecepatan tinggi tidak memperhatikan keadaan jalan didepan yang hendak dilaluinya yang sedang mengalami kondisi lampu merah dan tidak melihat sepeda motor Honda Vario warna Hitam les merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng saksi korban MENNERIA BUTAR-BUTAR yang berada didepan mobil suzuki baleno yang sedang terdakwa kemudikan yang datang searah dengan mobil suzuki Baleno yang terdakwa kendarai menabrak

(4)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 4 dari 22 Halaman

sayap bagian belakang dan kaca lampu belakang sepeda motor yang saksi tumpangi dari arah belakang, sehingga sepeda motor Honda Vario warna Hitam les merah BK 3077 CZ yang dikemudikan TUMPAL TAMPUBOLON mengalami kerusakan.

Akibat kelalaian terdakwa tersebut, sepeda motor Honda Vario yang dikemudikan TUMPAL TAMPUBOLON mengalami kerusakan pada sayap bagian belakang dan kaca lampu belakang sepeda motor pecah sehingga Tumpal Tampubolon mengalami kerugian sebesar Rp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa diatas diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310

ayat (1) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut Jaksa Penuntut Umum telah membacakan tuntutannya terhadap teerdakwa pada tanggal 15 Juni 2016 No. Reg. Perkara : PDM-623/Ep.2/TPUL/04/2016 sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa BAYU INDRA BUANA bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan Jalan Dan Pasal 310 ayat (1) Jo Pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BAYU INDRA BUANA dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam masa penahanan;

3. Menetapkan barang bukti :

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna Hitam les Merah BK 3077 CZ.

- 1(satu) lembar STNK sepeda motor Honda Vario warna Hitam les Merah BK 3077 CZ.

Dikembalikan kepada saksi korban Menneria Butar-butar. - 1(satu) unit mobil suzuki Baleno warna Biru Metalik BK 1932 KL. - 1(satu) lembar STNK mobil suzuki Baleno warna Biru Metalik 1932 KL.

(5)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 5 dari 22 Halaman

Dikembalikan kepada saksi Naimah

4. Menetapkan agar terdakwa BAYU INDRA BUANA dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tersebut Pengadilan Negeri Medan telah membacakan putusannya terhadap terdakwa pada tanggal 27 Juli 2016 Nomor : 1223/Pid.Sus/2016/ PN.Mdn. dengan amar putusan sebagai berikut :

- Menyatakan terdakwa BAYU INDRA BUANA, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ mengemudikan

kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan

kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan ;

- Menghukum terdakwa BAYU INDRA BUANA tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan ;

- Menetapkan barang bukti berupa :

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna Hitam les merah

BK 3077 CZ

 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Honda Vario warna Hitam les

merah BK 3077 CZ

Dikembalikan kepada saksi korban Meneria Butar – butar.

 1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno warna Biru Metalik BK 1932 KL

 1 (satu) lembar STNK mobil Suzuki Baleno warna Biru Metalik

BK 1932 KL

Dikembalikan kepada saksi Naimah

- Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan banding pada tanggal 28 Juli 2016, sebagaimana dinyatakan pada Akta Pernyataan Banding Nomor : 109/Akta.Pid/2016/PN.Mdn. permintaan banding tersebut telah diberitahukan oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Medan dengan cara seksama kepada Penuntut Umum

(6)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 6 dari 22 Halaman

dengan Relaas pemberitahuan banding Nomor : 109/Akta.Pid/2016/PN.Mdn. tertanggal 02 Agustus 2016 ;

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Penuntut Umum mengajukan banding pada tanggal 02 Agustus 2016, sebagaimana dinyatakan pada Akta Pernyataan Banding Nomor : 111/Akta.Pid/2016/PN.Mdn. permintaan banding tersebut telah diberitahukan oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Medan dengan cara seksama kepada Terdakwa dengan Relaas pemberitahuan banding Nomor : 111/Akta.Pid/2016/PN.Mdn. tertanggal 11 Agustus 2016 ;

Menimbang, bahwa terhadap banding tersebut Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan memori banding tertanggal 11 Agustus 2016, yang diterima oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 11 Agustus 2016 yang menerangkan bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan memori banding dan memori banding tersebut, dan selanjutnya memori banding tersebut telah disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum secara sah dan seksama sebagaimana Relaas Penyerahan Memori Banding Nomor 109/Akta.Pid/2016/PN.Mdn., taanggal 23 Agustus 2016 ;

Menimbang, bahwa kepada Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara tersebut di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal 12 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 18 Agustus

2016, sebagaimana dinyatakan pada surat masing - masing

Nomor : W2.U1/13.537/Hk.01/VIII/2016 tanggal 03 Agustus 2016, sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan guna pemeriksaan dalam tingkat banding ;

Menimbang, bahwa Akta Memori Banding dari Penuntut Umum tanggal 22 Agustus 2016, yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan

Negeri Medan yang menerangkan bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Memori Banding tersebut, dan Relaas Penyerahan Memori Banding kepada

(7)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 7 dari 22 Halaman

Penasihat Hukum Terdakwa melalui Surat kepada Ketua Pengadilan Tinggi Medan tertanggal 31 Agustus 2016 Nomor : W2.U1/15416/Hk.01/VIII/2016 ;

Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Kuasa Hukum Terdakwa dan oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 233 KUHAP, maka permintaan banding tersebut dapat diterima ;

Menimbang, bahwa dalam upaya hukum banding dalam perkara ini, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan memori banding yang lengkapnya sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama telah salah dan keliru dalam menerapkan hukum berkenaan dalam putusan Nomor : 1223/ Pid.Sus / 2016/PN-Mdn, tertanggal 27 Juli 2016, yang menyatakan Terdakwa/Pembanding BAYU INDRA BUANA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Mengemudikan

kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan”, Pasal 310 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dimana menurut Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama Pembanding (dahulu Terdakwa) telah bersalah sehingga dikenakan Pasal tersebut, tanpa dikaitkan dalam fakta-fakta persidangan dan alat bukti berupa Visum Et Repertum Nomor : 042/ RSU.E/I/2016 tanggal

11 Januari 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Bilmar DS

selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Estomihi Medan dan 2 (dua) orang saksi bernama YURISKA UMRI dan RINI ANDRIANI tidak pernah diperiksa oleh Penyidik pada Kepolisian Sektor Medan Kota untuk memberikan keterangannya sebagai saksi mengenai adanya kesalahan tanggal yang tercantum dalam Visum Et Revertum Nomor : 042/ RSU.E/I/2016 tertanggal 11 Januari 2016 yang dilakukan oleh pihak administrasi Rumah Sakit Estomihi Medan;

2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama tidak cermat menilai alat bukti surat berupa Visum Et Revertum Nomor : 042/ RSU.E/I/2016 tanggal 11 Januari 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Bilmar

(8)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 8 dari 22 Halaman

DS selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Estomihi Medan, seharusnya Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama dapat menolak atau mengkesampingkan bukti surat berupa Visum Et Repertum tersebut dikarenakan sebagai berikut:

a. Bahwa Visum Et Repertum Nomor : 042/ RSU.E/I/2016 tanggal 11 Januari 2016 Terdapat Kontradiksi (pertentangan/rentang waktu) dengan peristiwa tindak pidana yang terjadi pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekitar pukul. 17.00 Wib bertempat di Jalan SM. Raja Simpang Jalan Halat Medan.

b. Bahwa keterangan Visum Et Repertum tersebut tidak disertai atau dikuatkan dengan kesaksian dari Ahli yang dimaksud dalam persidangan perkara a quo, pada hal Penasihat Hukum Pembanding (dahulu Penasihat Hukum Terdakwa) sudah bermohon kepada Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama untuk menghadirkan Dr. Bilmar DS dipersidangan untuk memberikan keterangan tentang adanya kesalahan tanggal yang tertuang di dalam Visum Et

Repertum tersebut, namun permintaan Penasihat Hukum

Pembanding (dahulu Penasihat Hukum Terdakwa) diabaikan begitu saja oleh Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama.

c. Bahwa Visum Et Repertum tersebut juga diragukan karena tidak dikeluarkan oleh ahli kedokteran kehakiman yang mempunyai legalitas, dan ternyata keterangan mengenai luka ringan yang dialami oleh saksi korban Menneria Butar-butar dalam Visum Et Repertum tersebut telah dibantah oleh saksi Naimah dan bantahan tersebut dikuatkan oleh Pembanding (dahulu Terdakwa) yang melihat bahwa tidak terdapat luka-luka pada saksi korban Menneria Butar-butar pada saat kejadian tanggal 11 Desember 2015 sebagaimana disebutkan dalam Visum Et Repertum Nomor : 042/RSU.E/I/2016 tertanggal 11 Januari 2016.

3. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama tidak cermat menilai alat bukti tentang 2 (dua) orang saksi yang bernama YURISKA UMRI dan RINI ANDRIANI selaku pekerja di Rumah Sakit Umum Estomihi Medan pada bagian Rekam Medik, yang telah dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum pada persidangan tanggal 25 Mei 2016. dikarenakan sebagai berikut :

(9)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 9 dari 22 Halaman

a. Bahwa kedua saksi tersebut tidak pernah diperiksa oleh Penyidik

pada Kepolisian Sektor Medan Kota untuk memberikan

keterangannya sebagai saksi mengenai adanya kesalahan tanggal

yang tercantum dalam Visum Et Revertum Nomor :

042/RSU.E/I/2016 tertanggal 11 Januari 2016 yang dilakukan oleh pihak administrasi Rumah Sakit Estomihi Medan;

b. Bahwa dalam persidangan sebelumya pada tanggal 11 Mei 2016 setelah saksi korban Menneria Butar-butar, saksi pelapor Tumpal Tampubolon dan saksi Naimah selesai memberikan keterangan dipersidangan, Ketua Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama bertanya kepada Jaksa Penuntut Umum dengan mengatakan

“apakah masih ada lagi saksi untuk dihadirkan dipersidangan?

kemudian Jaksa Penuntut Umum menjawab “Tidak ada Majelis..!”, dengan tidak adanya lagi saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dipersidangan, maka Ketua Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama menetapkan agenda persidangan dengan Pemeriksaan Keterangan Pembanding (dahulu Terdakwa) sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Persidangan yang telah dicatat oleh Panitera Pengganti, Namun secara tiba-tiba saja Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi YURISKA UMRI dan saksi

RINI ANDRIANI dipersidangan dalam perkara a quo. Sebagaimana

dapat diketahui bahwa kedua saksi tersebut tidak pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian Sektor Medan Kota sebagai saksi dalam perkara a quo;

4. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama tidak

mempertimbangkan adanya usaha itikad baik Pembanding beserta keluarga Pembanding yang telah 6 (enam) kali dan terakhir pada tanggal 22 Juni 2016 menemui saksi korban Menneria Butar-Butar di rumahnya untuk melakukan perdamaian dan permintaan maaf atas kerusakan sayap bagian belakang dan kaca lampu belakang sepeda motor milik saksi korban kepada saksi korban Menneria Butar-Butar dan saksi pelapor Tumpal Tampubolon, namun saksi korban Menneria Butar-Butar dan saksi pelapor Tumpal Tampubolon tidak bersedia menerima perdamaian tersebut;

(10)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 10 dari 22 Halaman

5. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama seharusnya

memberikan putusan dengan berpedoman pada menjatuhkan

pemidanaan mengandung unsur yang bersifat kemanusiaan, edukatif dan keadilan dengan tujuan pemidanaan tersebut, hukum pidana modern juga mengarahkan pemidanaan pada pembinaan terhadap Pembanding (dahulu Terdakwa) dan bukan sebagai balas dendam dengan Menjatuhkan pidana kepada Pembanding (dahulu Terdakwa) oleh karena kesalahannya tersebut dengan pidana penjara selama 7

(tujuh) bulan, sehingga kami Penasihat Hukum Pembanding

berpendapat bahwa pemidanaan kepada Pembanding tidak saja dapat dilakukan dalam Lembaga Pemasyarakatan tetapi juga dapat dilakukan diluar Lembaga Pemasyarakatan dengan tetap mendapat pengawasan dan pembinaan, bahwa tujuan hukum bukan hanya memberikan nestapa

belaka, namun juga sebagai usaha untuk mencegah agar

Terdakwa/Pembanding tidak lagi mengulagi perbuatannya, lagi pula ancaman pidana yang disangkakan kepada Pembanding (dahulu Terdakwa) 1 (satu) tahun, maka kami Penasihat Hukum Pembanding bermohon kepada Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang Mulia. Bahwa Pidana yang dijatuhkan dalam amar putusan nantinya kepada Pembanding adalah cukup Pidana Bersyarat atau Pidana

Percobaan untuk memperbaiki kesalahannya, sesuai dengan Pasal 14 a

ayat (1) KUHPidana;

6. Bahwa menurut Pembanding maupun Penasihat Hukumnya terhadap putusan Pengadilan Tingkat Pertama, sangatlah tidak sesuai dengan fakta-fakta persidangan baik berupa alat bukti serta keterangan saksi korban Menneria Butar, keterangan saksi Pelapor Tumpal Tampubolon, keterangan saksi YURISKA UMRI dan keterangan saksi RINI

ANDRIANI, Sebagaimana dapat diketahui bahwa kedua saksi tersebut

tidak pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian Sektor Medan Kota sebagai saksi dalam perkara a quo.

MAKA :

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Pembanding mohon dengan segala kerendahan hati kepada Ketua Pengadilan Tinggi Medan Cq. Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili

(11)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 11 dari 22 Halaman

perkara ini berkenan kiranya menjatuhkan Putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI :

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Banding yang diajukan oleh Pembanding Bayu Indra Buana melalui Penasihat Hukumnya.

2. Membatalkan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan Nomor : 1223/Pid.Sus/2016/PN-Mdn tanggal 27 Juli 2016.

MENGADILI SENDIRI :

1. Menyatakan bahwa Pembanding Bayu Indra Buana tersebut diatas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 310 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, berdasarkan Surat Dakwaan Pertama;

2. Menyatakan Pembanding Bayu Indra Buana melanggar Pasal 310 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, berdasarkan Surat Dakwaan Kedua;

3. Menjatuhkan Pidana Bersyarat atau Pidana Percobaan untuk memperbaiki kesalahannya, dengan berpedoman Pasal 14 a ayat (1) KUHPidana;.

4. Membebankan biaya perkara kepada Pembanding dalam dua tingkat pengadilan.

ATAU :

Apabila Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et

Bono) ;

Menimbang, bahwa dalam memori banding Penasihat Hukum Terdakwa tersebut diatas pada pokoknya mengemukakan keberatan atas penjatuhan pidana kepada terdakwa dengan pemidanaan selama 7 bulan penjara

(12)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 12 dari 22 Halaman

dirasakan tidak adil dan terlalu berat, untuk itu bermohon kepada Majelis Hakim Tingkat Banding yang mengadili perkara ini untuk dapat dijatuhi pidana penjara dengan masa percobaan.

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari surat dakwaan ternyata Terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan bentuk dakwaan kumulatif yaitu dakwaan Pertama melanggar pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 dan dakwaan Kedua melanggar pasal 310 ayat (20) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun 2009, akan tetapi Majelis Hakim Tingkat Pertama Pengadilan Negeri Medan dalam putusannya tertanggal 27 Juli 2016 Nomor : 1223/ Pid.Sus/2016/PN.Mdn., talah mempertimbangkan secara alternatif dengan hanya mempertimbangkan dakwaan Pertama. Akan tetapi dalam amar putusannya memutus dengan kwalifikasi tindak pidana dalam dakwaan Pertama dan dakwaan Kedua yaitu menyatakan terdakwa BAYU INDRA BUANA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kenderaan” ;

Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding yang didasarkan pada system hukum acara pidana kita dalam KUHAP tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa Majelis Hakim dapat merubah bentuk surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum sebagaimana yang dilakukan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dalam memutus perkara ini, telah menyalahi ketentuan hukum acara pidana, maka dengan alasan tersebut Majelis Hakim Tingkat Banding membatalkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dan selanjutnya akan mengadili sendiri sebagaimana dalam pertimbangan selanjutnya ;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding membaca dan mempelajari berita acara persidangan yaitu keterangan para saksi dan dihubungkan dengan barang-barang bukti, maka didapatkan fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 Wib di Jl SM. Raja Simpang Medan Terdakwa yang mengedarai Mobil

(13)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 13 dari 22 Halaman

Suzuki Balleno warna Biru Methalic BK 1932 KL yang datang dari arah simpang yuki menuju arah makam pahlawan Medan dengan kecepatan berkisar 30/40 Km/Jam, dalam cuaca cerah dan lalu lintas ramai dan telah menabrak bagian belakang sepeda motor Honda Vario warna Hitam Les Merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng istrinya MENNERIA BUTAR-BUTAR sehingga sepeda motor yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON terdorong kedepan dan yang dibonceng sepeda motor tersebut terjatuh dari sepeda motor dalam posisi terduduk di aspal;

- Bahwa akibat dari sepeda motor yang dikenderai oleh saksi korban yang ditabrak mobil yang dikemudikan oleh Terdakwa tersebut, sakasi korban MENNERIA BUTAR-BUTAR telah berobat ke rumah sakit Estomihi karena mengalami luka memar dibagian pinggang dengan ukuran 5x5 cm berdasarkan Visum Et Repertum tertanggal 11 Januari 2016 Nomor : 0412/RSU.E/I/2016 yang ditanda tangani oleh dokter Dilmar DS dan dapat melakukan kegiatan se-hari-hari serta tidak memerlukan perawatan opname ;

- Bahwa selain itu mengakibatkan pula kerusakan pada sepeda motor yang dikendarai saksi korban Tumpal Tampubolon yaitu mengalami kerusakan pada sayap bagian belakang dan lampu belakang pecah sehingga saksi korban Tumpal Tampubolon telah mengalami kerugian sejumlah Rp. 500.000,-(lima ratus ribu rupiah) ;

- Bahwa setelah kejadian saksi NAIMAH yaitu Ibu Terdakwa yang berada dalam mobil bersama Terdakwa turun dari mobil dan medatangi kedua suami istri (para saksi korban) serta menanyai keadaan korban, menawarkan untuk di urut ketukang urut, juga menawarkan kepada korban untuk kesediaan membayar biaya pengobatan korban dan membayar perbaikan sepeda motor yang rusak, namun ditolak oleh para saksi korban ;

- Bahwa tawaran baik saksi NAIMAH tersebut telah ditolak oleh saksi karena dengan alasan Tersinggung atas sikap NAIMAH tersebut;

- Bahwa karena para saksi korban menolak semua tawaran baik ibu Terdakwa, maka pada saat itu korban MENNERIA BUTAR-BUTAR telah ditolong masyarakat dengan mengangkat ke pinggir jalan;

- Bahwa pada Visum Et Repertum tersebut terdapat kesalahan administrasi pada tanggal 11 Desember 2015 yang seharusnya adalah tanggal 12 Desember 2015 ;

(14)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 14 dari 22 Halaman

- Bahwa ibu Terdakwa saksi NAIMAH telah mengantar korban kerumahnya dan menawarkan untuk membayar segala biaya pengobatan dan biaya perbaikan sepeda motor saksi korban dalam usaha perdamaian, akan tetapi tetap ditolak oleh para saksi korban, sehingga dalam perkara ini tidak tercapai perdamaian ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, maka akan dipertimbangkan dakwaan Penuntut Umum, apakah dengan demikian perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana didakwakan kepadanya yaitu Pertama melanggar Pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun

2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, dan Kedua melanggar Pasal 310 ayat (1) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan;

Menimbang, bahwa dakwaan Penuntu Umum dalam perkara ini disusun dalam bentuk komulatif yaitu Pertama melanggar Pasal 310 ayat (2) UU

Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, dan Kedua

melanggar Pasal 310 ayat (1) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22

Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, maka oleh karena itu

Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkan dakwaan tersebut satu persatu secara berurut ;

Menimbang, bahwa akan dipertimbangkan dakwaan Pertama

terlebih dahulu yaitu Pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 yang

unsur -unsurnya sebagai berikut :

1. Unsur hukum “ Setiap Orang “ ;

2. Unsur hukum “Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainya “ ;

3. Unsur hukum ”mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas” ;

4. Unsur hukum “ dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan atau barang ;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Unsur “Setiap Orang”,

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa saja yang menjadi subjek hukum yang dapat dimintakan pertanggung jawaban

(15)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 15 dari 22 Halaman

kepadanya atas tindak pidana yang dilakukannya. Apabila dihubungkan dengan perkara ini, maka Terdakwa BAYU INDRA BUANA yang didakwa dalam surat dakwaan telah membenarkan bahwa terdakwa adalah yang dimaksudkan dalam surat dakwaan tersebut dan kepada Terdakwa menurut fakta hasil pemeriksaan dapat dimintai pertangung jawaban secara hukum, sehingga unsur ini telah terpenuhi;

Ad.2. Unsur “Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainya “

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta diatas Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 Wib di Jl. SM. Raja Simpang Medan Terdakwa yang mengedarai Mobil Suzuki Balleno warna Biru Methalic BK 1932 KL yang datang dari arah simpang yuki menuju arah makam pahlawan Medan dengan kecepatan berkisar 30/40 Km/Jam, dalam cuaca cerah dan lalu lintas ramai dan telah menabrak bagian belakang sepeda motor Honda Vario warna Hitam Les Merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng istrinya MENNERIA BUTAR-BUTAR, sehingga sepeda motor yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON terdorong kedepan dan yang dibonceng sepeda motor tersebut terjatuh dari sepeda motor dalam posisi terduduk di aspal. Seharusnya Terdakwa patut menduga dapat terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa melarikan kenderaannya dalam kecepatan 30-40 km/jam, keadaan ramai lalu lintas dan dipersimpangan jalan, akan tetapi Terdakwa sekalipun tau keadaan situsasi jalan ramai kenderaan dan berada dipersimpangan jalan, tidak mengurangi kecepatan kenderaannya. Perbuatan Terdakwa tidak mengurangi kecepatan lajunya kenderaannya dalam situsai ramai lalu lintas jalan dan dipersimpangan tersebut adalah perbuatan yang tidak hati-hati atau perbuatan yang lalai. Dengan demikian, maka unsur hukum mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainya telah terbukti dilakukan oleh Terdakwa, sehingga unsure hukum ini telah terpenuhi ;

Ad.3. Unsur hukum mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas pada hari, tanggal dan tempat tersebut Terdakwa dengan mengemudikan Mobil Suzuki Balleno warna Biru Methalic BK 1932 KL telah menabrak bagian belakang sepeda motor Honda Vario warna Hitam Les Merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng istrinya

(16)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 16 dari 22 Halaman

MENNERIA BUTAR-BUTAR, sehingga sepeda motor yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON terdorong kedepan dan yang dibonceng sepeda motor tersebut terjatuh dari sepeda motor dalam posisi terduduk di aspal. Kejadian tersebut adalah adalah merupakah kecelakaan lalu lintas dan dengan demikian, maka unsur hukum ini pun telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa ;

Ad.4. Unsur hukum dengan kerusakan kendaraan dan atau barang” ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas karena kelalaian Terdakwa mengemudikan kenderaannya telah terjadi kecelakaan lalu lintas pada waktu dan tempat tersebut yang mengakibatkan sakasi korban MENNERIA BUTAR-BUTAR mengalami luka memar dibagian pinggang dengan ukuran 5x5 cm (luka ringan) berdasarkan Visum Et Repertum tertanggal 11 Januari 2016 Nomor : 0412/RSU.E/I/2016 yang ditanda tangani oleh dokter Dilmar DS. Selain itu mengakibatkan pula kerusakan pada sepeda motor yang dikendarai saksi korban Tumpal Tampubolon yaitu mengalami kerusakan pada sayap bagian belakang dan lampu belakang pecah sehingga saksi korban Tumpal Tampubolon telah mengalami kerugian sejumlah Rp. 500.000,-(lima ratus ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka perbuatan Terdakwa telah memenuhi semua unsur hukum dakwaan Pertama Penuntut Umum dalam pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 ;

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan dakwaan Kedua yaitu Pasal 310 ayat (1) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun

2009 yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

1. Unsur hukum “ Setiap Orang “ ;

2. Unsur hukum “Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainya “ ;

3. Unsur hukum ”mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas” ;

4. Unsur hukum “ dengan kerusakan kendaraan dan atau barang ; 5. Unsur hukum “Pengemudi harus memperlambat kenderaannya jika

mendekati persimpangan atau perlintasan sebidang kereta api”; Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

(17)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 17 dari 22 Halaman Ad.1. Unsur “Setiap Orang”,

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa saja yang menjadi subjek hukum yang dapat dimintakan pertanggung jawaban kepadanya atas tindak pidana yang dilakukannya. Apabila dihubungkan dengan perkara ini, maka Terdakwa BAYU INDRA BUANA yang didakwa dalam surat dakwaan telah membenarkan bahwa terdakwa adalah yang dimaksudkan dalam surat dakwaan tersebut dan kepada Terdakwa menurut fakta hasil pemeriksaan dapat dimintai pertangung jawaban secara hukum, sehingga unsur ini telah terpenuhi;

Ad.2. Unsur “Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainya “

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta diatas Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sekira pukul 17.00 Wib di Jl. SM. Raja Simpang Medan Terdakwa yang mengedarai Mobil Suzuki Balleno warna Biru Methalic BK 1932 KL yang datang dari arah simpang yuki menuju arah makam pahlawan Medan dengan kecepatan berkisar 30/40 Km/Jam, dalam cuaca cerah dan lalu lintas ramai dan telah menabrak bagian belakang sepeda motor Honda Vario warna Hitam Les Merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng istrinya MENNERIA BUTAR-BUTAR, sehingga sepeda motor yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON terdorong kedepan dan yang dibonceng sepeda motor tersebut terjatuh dari sepeda motor dalam posisi terduduk di aspal. Seharusnya Terdakwa patut menduga dapat terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa melarikan kenderaannya dalam kecepatan 30-40 km/jam, keadaan ramai lalu lintas dan dipersimpangan jalan, akan tetapi Terdakwa sekalipun tau keadaan situsasi jalan ramai kenderaan dan berada dipersimpangan jalan, tidak mengurangi kecepatan kenderaannya. Perbuatan Terdakwa tidak mengurangi kecepatan lajunya kenderaannya dalam situsai ramai lalu lintas jalan dan dipersimpangan tersebut adalah perbuatan yang tidak hati-hati atau perbuatan yang lalai. Dengan demikian, maka unsur hukum mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalainya telah terbukti dilakukan oleh Terdakwa, sehingga unsure hukum ini telah terpenuhi ;

(18)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 18 dari 22 Halaman Ad.3. Unsur hukum mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas pada hari, tanggal dan tempat tersebut Terdakwa dengan mengemudikan Mobil Suzuki Balleno warna Biru Methalic BK 1932 KL telah menabrak bagian belakang sepeda motor Honda Vario warna Hitam Les Merah BK 3077 CZ yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON yang membonceng istrinya MENNERIA BUTAR-BUTAR, sehingga sepeda motor yang dikendarai oleh TUMPAL TAMPUBOLON terdorong kedepan dan yang dibonceng sepeda motor tersebut terjatuh dari sepeda motor dalam posisi terduduk di aspal. Kejadian tersebut adalah adalah merupakah kecelakaan lalu lintas dan dengan demikian, maka unsur hukum ini pun telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa ;

Ad.4. Unsur hukum mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas dengan kerusakan kendaraan dan atau barang” ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas karena kelalaian Terdakwa mengemudikan kenderaannya telah terjadi kecelakaan lalu lintas pada waktu dan tempat tersebut yang telah mengakibatkan kerusakan pada sepeda motor yang dikendarai saksi korban Tumpal Tampubolon yaitu mengalami kerusakan pada sayap bagian belakang dan lampu belakang pecah sehingga saksi korban Tumpal Tampubolon telah mengalami kerugian sejumlah Rp. 500.000,-(lima ratus ribu rupiah). Dengan rusaknya kenderaan sepeda motor Honda Vario warna Hitam Les Merah BK 3077 CZ milik korban Tumpal Tampubolon tersebut, maka dengan demikian bahwa perbuatan Terdakwa dalam perkara ini telah memenuhi unsur hukum mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas dengan kerusakan kendaraan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka perbuatan Terdakwa telah pula memenuhi semua unsur hukum dakwaan Kedua Penuntut Umum dalam pasal 310 ayat (1) jo pasal 116 ayat (2) mhuruf e UU Nomor 22 Tahun 2009 ;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa telah memenuhi semua unsur hukum baik dalam dakwaan Pertama melanggar pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 dan dalam dakwaan Kedua melanggar pasal 310 ayat (1) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun 2009 dan untuk itu Terdakwa

(19)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 19 dari 22 Halaman

harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan besalah melanggar dakwaan Pertama dan dakwaan Kedua ;

Menimbang, bahwa pada diri Terdakwa dari hasil pemeriksaan dalam persidangan pada peradilan tingkat pertama sebagaimana dalam berita acara persidangan tidak terdapat unsur pemaaf ataupun unsur pembenar yang dapat melepaskan Terdakwa dari pemidanaan atas kesalahannya tersebut, maka dengan demikian Terdakwa harus dijatuhi pidana terhadap kesahannya tersebut ;

Menimbang, bahwa tentang keberatan Penasihat Hukum Terdakwa sebagaimana dalam memori bandingnnya pada pokoknya telah mengakui kesalahan Terdakwa, akan tetapi pada tingkat banding Penasihat Hukum Terdakwa memohon keringan pemidanaan terhadap Terdakwa, karena akibat yang ditimbulkan dari kesalahan Terdakwa hanya menimbulkan luka ringan bagi korban Menneria Butar-Butar dan kerusakan kendaraan bagi korban Tumpal Tampubulon. Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut sangat beralasan dan oleh karenanya patut untuk dikabulkan ;

Menimbang, bahwa dalam penjatuhan pidana terhadap Terdakwa, Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkan selain segi kepastian hukum dan keadilan bagi Terdakwa dan korban, juga akan dilihat dari segi kemanfaatan bagi kedua belah pihak ;

Menimbang, bahwa dengan penjatuhan pidana penjara sebagai satu-satunya pemidanaan dalam perkara ini, tanpa ada pemidaaan alternative bagi Terdakwa, menurut Majelis Hakim Tingkat Banding dapat memenuhi kepastian hukum, akan tetapi telah mengabaikan rasa keadilan dan kemanfaatan baik bagi Terdakwa ataupun bagi korban. Bagi Terdakwa dirasakan tidak adil tidak bermanfaat dengan kesalahan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kenderaan korban harus dipidana penjara tanpa ada pidana pilihan lainnya. Sedangkan bagi saksi korban dengan dijatuhkannya pidana penjara kepada Terdakwa tanpa memberikan pidana alternative lainnya, tidak memberikan manfaat bagi korban. Tidak ada menfaat bagi saksi korban dengan dipenjarakannya Terdakwa. Saksi korban yang bermanfaat adalah memerlukan uang untuk pengobatan atas luka ringannya dan memerlukan dana atas kerusakan kenderaanya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Majelis Hakim Tingkat Banding akan menjatuhkan pidana bersyarat kepada Terdakwa,

(20)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 20 dari 22 Halaman

sehingga Terdakwa ada pilihan apakah memilih menjalani pidana penjara atau memilih pidana membayar sejumlah uang kepada korban yang jumlahnya disesuaikan dengan kerusakan kenderaan milik saksi korban Tompal Tampubulon dan biaya pengobatan luka ringan saksi korba MENNERIA BUTAR-BUTAR sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini ;

Menimbang, bahwa tentang barang bukti yang disita secara sah dan diajukan dalam persidangan pada persidangan tingkat pertama sebagai barang bukti akan dikembalikan kepada yang berhak sebagaimana ditentukan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan hukumannya terlebih dahulu perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan atas diri terdakwa sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

 tidak ada perdamaian diantara terdakwa dan saksi korban ;

Hal-hal yang meringankan :

 Terdakwa atau keluarga Terdakwa beritikad baik untuk

mengupayahkan perdamaian dengan korban tetapi selalu ditolak korban ;

 Terdakwa masih usiannya muda ;

 Terdakwa bersikaf sopan dan belum pernah dihukum ;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah dalam kedua dakwaan tersebut, maka berdasarkan pasazl 222 KUHAP kepada Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan ini yang besarnya akan ditentukan didalam amar putusan ini ;

Mengingat dan memperhatikan ketentuan Pasal 310 ayat (2) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan, Pasal 310 ayat

(1) jo pasal 116 ayat (2) huruf e UU Nomor 22 Tahun 2009, Pasal 14 a ayat (1) KUHPidana dan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana serta ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan ;

(21)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 21 dari 22 Halaman M E N G A D I L I

- Menerima permintaan banding dari Pembanding ;

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 27 Juli 2016

Nomor : 1223/Pid.Sus/2016/PN.Mdn., yang dimintakan banding tersebut ;

Mengadili Sendiri

1. Menyatakan terdakwa BAYU INDRA BUANA, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan ;

- Menghukum terdakwa BAYU INDRA BUANA tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan ketentuan pidana penjara tersebut tidak perlu dijalani, apabila Terdakwa membayar uang kepada saksi korban TOMPAL TAMPUBULON dan saksi korba MENNERIA BUTAR-BUTAR sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;

- Menetapkan barang bukti berupa :

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna Hitam les merah BK

3077 CZ ;

 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Honda Vario warna Hitam les

merah BK 3077 CZ ;

Dikembalikan kepada saksi korban Menneria Butar – butar.

 1 (satu) unit mobil Suzuki Baleno warna Biru Metalik BK 1932 KL

 1 (satu) lembar STNK mobil Suzuki Baleno warna Biru Metalik BK

1932 KL

Dikembalikan kepada saksi Naimah ;

- Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua

tingkat peradilan ini, yang pada tingkat banding sebesar

Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) ;

(22)

Putusan Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.Mdn. Hal. 22 dari 22 Halaman

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 26 September 2016, kami

SABAR TARIGAN SIBERO, SH., MH., sebagai Ketua Majelis dengan ADI SUTRISNO, SH. MH. dan DALIUN SAILAN, SH.,MH., masing - masing

sebagai Hakim Anggota berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 02 September 2016 Nomor : 451/PID.SUS/2016/PT.MDN., untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan Penunjukan Panitera Pengganti untuk mendampingi dan membantu Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara tersebut serta putusan tersebut diucapkan pada hari ini Selasa tanggal 4 Oktober 2016 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim - Hakim anggota serta Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH. Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa / Penasihat Hukum Terdakwa ;

Hakim Anggota I, Hakim Ketua,

ttd.

ttd.

ADI SUTRISNO, SH. MH. SABAR TARIGAN SIBERO, SH., MH.

Hakim Anggota II,

ttd.

DALIUN SAILAN, SH., MH.

Panitera Pengganti,

ttd.

Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH.

Referensi

Dokumen terkait

Parameter farmakokinetik turunan harganya semata-mata tidak tergantung dari harga parameter farmakokinetik primer tapi juga tergantung dari dosis atau kecepatan pemberian obat

Pelaksanaan Program Geladi tahun 2015 untuk Tahun Akademik 2014/ 2015 dimulai dengan acara pembukaan di unit wilayah Telekomunikasi Jakarta Pusat pada Rabu, 03

Peralatan penghampar campuran aspal panas atau asphalt finisher yang baik akan dilengkapi alat pemanas sepatu perata atau screed heater, alat pemanas ini pada umumnya dari

Pemahaman dinamika yang terjadi dalam diri konseli dan konselor dapat dimaknai sebagai atribut psikofisik meliputi berinteraksinya seluruh budaya konselor dan

Sistem informasi data kredit ini akan dibuat dalam bentuk web, dimana jika customer ingin melihat data kredit, maka customer tidak harus datang langsung ke PT Summit

Melaksanakan bimbingan Belajar Bahasa Indonesia untuk siswa kelas V SD Dusun Jambu 4 x 50” E Terlaksana Tanggal : 5,4,6,8 Februari 2017 JKEM Subbidang Bimbingan Belajar

Tugas Akhir dengan judul “ Aplikasi Pembelajaran Matematika Untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester Awal Berbasis J2ME (Java 2 Micro Edition) “ ini telah dipertahankan dan

Simpulan dalam penelitian sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran think pair share dibandingkan siswa yang