• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Krenin menjelaskan Foreign Exchange Market, sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Krenin menjelaskan Foreign Exchange Market, sebagai berikut:"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

III.1 Foreign Exchange Market

Krenin menjelaskan Foreign Exchange Market, sebagai berikut:

“The markets on which international currencies are traded and where exchange rates are determined is called the foreign exchange market. It is here that households, firms, and financial institutions buy and sale foreign currencies to make international payment” (Kreinin, 2006).

Pasar valuta asing adalah sebuah pasar dimana individu/seseorang, perusahaan, dan bank melakukan pembelian dan penjualan mata uang asing. Sejauh ini fungsi utama dari pasar valuta asing adalah mentransfer dana atau kekuatan pembelian dari satu negara dan mata uang ke negara dan mata uang lainnya.

Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan telegraphic transfer, dimana ceknya dikirimkan melalui perangkat nirkabel, dengan ini bank domestik atau bank lokal menginstruksikan bank-bank koresponden di dalam pusat keuangan luar negeri untuk membayar dengan jumlah tertentu dari mata uang lokal kepada seseorang, perusahaan, atau rekening tertentu.

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau nilai mata uang pada suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang negara lain, kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

(2)

Pada dasarnya terdapat lima jenis sistem kurs yang berlaku, yaitu :

A. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)

Pada jenis sistem ini, kurs sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah dalam upaya untuk melakukan stabilisasi melalui kebijakan moneter .

B. Kurs Tertambat (Pegged Exchange Rate)

Pada sistem kurs tertambat, suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau sekelompok mata uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut mengikuti mata uang negara yang menjadi tambatannya.

C. Kurs Tertambat Merangkak (Crawling Pegs)

Sistem kurs tertambat merangkak, dimana negara hanya melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu tertentu. Hampir semua negara memakai kurs ini, contohnya negara Meksiko pada tahun 1990. Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian kursnya.`

(3)

Pada sistem ini, keuntungan utamanya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang dimasukan kedalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu.

E. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Dalam sistem ini, negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam jumlah yang tidak terbatas dalam kurs tersebut. Bagi negara yang sangat rentan terhadap gangguan eksternal, misalnya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor luar negeri maupun gangguan internal seperti bencana alam, menggunakan sistem kurs tetap merupakan suatu kebijakan yang beresiko tinggi.

III.1.1 Sejarah Amerika Serikat Dollar, Sejarah Euro, Sejarah Great Britain

Poundsterling, Japanese Yen

III.1.1.1Sejarah Amerika Serikat Dollar (USD)

Kebutuhan akan nilai tukar timbul karena mata uang suatu negara biasanya tidak diterima sebagai media atau alat tukar di negara lain. Hubungan perdagangan internasional menimbulkan adanya permintaan dan penawaran terhadap beberapa mata uang. Hal ini kemudian menyebabkan perkembangan pada bursa pertukaran

(4)

mata uang asing, sehingga di perlukan pengatur untuk berjuta-juta transaksi permintaan dan penawaran yang terjadi setiap hari, yang menuju pada penentu nilai tukar mata uang asing.

Diciptakannya suatu system pertukaran mata uang tetap yang disebut dengan Fixed Exchange Rate System, yang mempunyai beberapa persamaan dengan standar emas, dimana memuat ketentuan:

a. Tiap negara menetapkan nilai tukarnya terhadap mata uang USD

b. Amerika menetapkan nilai USD terhadap emas (USD 35/ounce)

c. Amerika akan menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi dari

mata uang USD

d. Perubahan nilai tukar mata uang terhadap USD tidak boleh melebihi 1%, bila

terpaksa bisa sampai max 10%.

Pada periode tahun 1960-an, defisit neraca pembayaran Amerika memaksa negara tersebut melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 18 billion karena Prancis menukarkan USD-nya dengan emas dan di lanjutkan pada periode tahun 1970-an, amerika kembali harus melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 11 billion. Buruknya perekonomian Amerika pada waktu itu menyebabkan masyarakat dunia kurang percaya terhadap USD. Dan di negara yang memiliki mata uang yang kuat karena memiliki cadangan emas yang cukup seperti Swiss dan Jerman, mereka menukarkan USD-nya dengan mata uang mereka yaitu CHF dan MDK. Hal ini menyebabkan hutang jangka pendek yang hampir jatuh tempo di Amerika mencapai hampir dua kali cadangan emasnya.

(5)

Sistem Bretton Wood hanya mampu bertahan hampir mencapai 30 tahun, pada tanggal 15 Agustus 1971, Presiden Nixon mengumumkan perubahan system nilai tukar untuk USD dengan membiarkan nilai tukarnya mengambang (Floating Exchange Rate System), hal ini ditegaskan kembali dalam suatu konferensi di Washington pada tanggal 17-18 Desember 1971 (SMITHSONIAN CONFERENCE), nilai kurs yang mengambang dan berlaku sampai dengan sekarang.

III.1.1.2Sejarah Mata Uang Euro (EUR)

Pada tahun 1944, Perang Dunia II masih menebar kebencian ke Eropa, sebuah konferensi tentang restrukturisasi hubungan keuangan dan moneter internasional berlangsung di Bretton Woods di Amerika Serikat. Lebih dari empat puluh negara berpartisipasi. Pada tanggal 22 Juli 1944 mereka menandatangani Perjanjian Bretton Woods. Perjanjian ini meletakkan aturan-aturan dan prosedur yang mengatur ekonomi dunia. Mereka memimpin pembentukan Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (yang kini telah menjadi bagian dari World Bank dan IMF) . Selanjutnya, Perjanjian Bretton Woods diberlakukan sistem moneter standar emas. Sistem ini memberikan nilai tukar yang stabil berdasarkan emas yang menjadi standarnya. Hanya dolar AS ditukar menjadi emas dan mata uang lainnya yang diindeks terhadap dolar.

Pada pertemuan di Den Haag pada bulan Desember 1969, Kepala Negara dan Pemerintahan menentukan tujuan baru dari integrasi Eropa, Uni Ekonomi dan Moneter (EMU). Sebuah kelompok tingkat tinggi diketuai oleh Pierre Werner, Perdana Menteri Luksemburg, dengan demikian diberi tugas menyusun sebuah laporan tentang bagaimana tujuan ini dapat dicapai pada tahun 1980.

(6)

Pada bulan Maret 1971, tidak semua anggota menyepakati beberapa rekomendasi laporan tersebut, namun hanya 6 (enam) negara anggota memberikan persetujuan mereka untuk pengenalan EMU dalam beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu penyempitan margin fluktuasi mata uang.

Upaya untuk membangun area stabilitas moneter diperbarui pada Maret 1979, atas dorongan dari Perancis dan Jerman, dengan penciptaan Sistem Moneter Eropa (EMS), yang didasarkan pada konsep fixed, tapi nilai tukar disesuaikan. Mata uang dari semua Negara Anggota, kecuali Inggris, berpartisipasi dalam mekanisme nilai tukar. Harapannya dengan sistem moneter yang terintegrasi ini dapat tercapai konsep single market internal kawasan eropa (1985) dimana pergerakan barang, jasa, dan SDM bebas untuk hidup, bekerja, belajar dan melakukan bisnis. Meski begitu, banyak ekonom mengecam Imposibble Triangel, pergerakan modal secara bebas, nilai tukar dan kebijakan moneter yang independen itu tidak cocok untuk jangka panjang.

Pada bulan Juni 1988 Hanover Dewan Eropa membentuk sebuah komite untuk mempelajari penyatuan ekonomi dan moneter di bawah kepemimpinan Jacques Delors, maka Presiden Komisi Eropa. Para anggota lain dari komite adalah gubernur bank sentral nasional yang terlibat dalam menyusun proposal.

Laporan komite, disampaikan pada bulan April 1989, diusulkan untuk memperkuat pengenalan EMU dalam tiga tahap. Secara khusus, menekankan perlunya koordinasi yang kebijakan ekonomi lebih baik, meliputi aturan defisit anggaran nasional, dan lembaga baru yang benar-benar independen yang akan bertanggung jawab untuk kebijakan uni moneter, yaitu Bank Sentral Eropa (ECB). Atas dasar laporan Delors, Madrid Dewan Eropa memutuskan pada bulan Juni 1989

(7)

untuk meluncurkan tahap pertama dari Emu: liberalisasi penuh pergerakan modal tanggal 1 Juli 1990.

Desember 1989, Strasbourg, Dewan Eropa menyerukan sebuah konferensi antar pemerintah yang akan mengidentifikasi apa amandemen perlu dilakukan untuk Perjanjian dalam rangka untuk mencapai EMU. Karya dari konferensi antar pemerintah menyebabkan Perjanjian tentang Uni Eropa , yang secara resmi diadopsi oleh Kepala Negara dan Pemerintahan di Maastricht Dewan Eropa pada bulan Desember 1991 dan ditandatangani pada tanggal 7 Februari 1992.

Perjanjian ini menyediakan untuk EMU yang akan diperkenalkan dalam tiga tahap:

a. 1 Juli 1990 hingga 31 Desember 1993, pergerakan bebas modal antara Negara-negara Anggota

b. 1 Januari 1994-31 Desember 1998, konvergensi dari kebijakan ekonomi dan memperkuat kerjasama antara Negara-negara Anggota bank sentral nasional. Koordinasi kebijakan moneter dilembagakan oleh pembentukan Lembaga Moneter Eropa (EMI), yang bertugas untuk memperkuat kerjasama antara bank sentral dan untuk melakukan persiapan yang diperlukan untuk pengenalan mata uang tunggal. Bank-bank sentral menjadi independen selama tahap ini.

c. Berlangsung sejak 1 Januari 1999, pengenalan bertahap Euro sebagai mata uang tunggal negara anggota dan pelaksanaan kebijakan moneter umum di bawah naungan ECB. Transisi ke tahap ketiga adalah tunduk pada pencapaian tingkat tinggi dari konvergensi tahan lama diukur terhadap sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh Perjanjian Internasional (International

(8)

Treaty). Para aturan anggaran tersebut menjadi mengikat dan suatu Negara Anggota tidak sesuai dengan mereka adalah mungkin untuk menghadapi hukuman. Sebuah kebijakan moneter tunggal diperkenalkan dan dipercayakan kepada Sistem Bank Sentral Eropa (ESCB), terdiri dari bank sentral nasional dan ECB.

Dua tahap pertama telah selesai EMU, yang ketiga tahap saat ini sedang berlangsung. Pada prinsipnya, semua negara anggota Uni Eropa harus bergabung tahap akhir dan karena itu mengadopsi euro (Pasal 119 dari Traktat pada Fungsi Uni Eropa). Namun, beberapa negara anggota belum memenuhi kriteria konvergensi.

Inggris dan Denmark mengumumkan niat mereka untuk tidak berpartisipasi dalam tahap ketiga dari EMU dan karena itu tidak untuk mengadopsi Euro. Kedua negara itu memiliki pengecualian berkaitan dengan partisipasi mereka dalam EMU. Pengaturan pengecualian secara rinci terlampir dalam protokol yang berkaitan dengan kedua negara pada Perjanjian pendiri Uni Eropa. Namun, Inggris dan Denmark tetap punya pilihan untuk mengakhiri pengecualian mereka dan menyerahkan aplikasi untuk bergabung tahap ketiga dari EMU. Saat ini, 17 dari 27 negara anggota telah bergabung tahap ketiga EMU dan karenanya memiliki Euro sebagai mata uang tunggal.

III.1.1.3 Sejarah Great Britain Poundsterling (GBP)

Pada masa kerajaan Raja Offa of Mercia (757-96), memperkenalkan silver penny. Mengikuti Denarius sistem mata uang baru, Charlemange (Frankish Empire). Pada masa tersebut, satu (1) pound adalah sebesar 240 (dua ratus empat puluh)

(9)

pennies. Penny mulai beredar sepanjang kekuasaan kerajaan Anglo-Saxon dan menjadi satandar koin yang dikenal di Inggris.

Penny sebelumnya terbuat dari perak murni. Namun, di tahun 1158, masa koin baru diperkenalkan oleh Raja Henry II (dikenal sebagai Tealby Penny) yang terbuat dari 92.5% perak. Dijadikan sebagai standar hingga The 20th Century dan dikenal hingga sekarang sebagai Sterling Silver. Mata uang Inggris hampir semuanya perak sampai pada tahun 1344, dimana emas menjadi berharga yang diperkenalkan dalam sirkulasi tersebut. Namun, perak masih sebagai standar legal untuk sterling hingga tahun 1816. Masa kerajaan Henry IV (1399-1413), berat penny dikurangkan sampai 0.97 gram perak, sampai dengan 0.78 gram pada tahun 1464.

Pound Scots mulai sama berharganya dengan Sterling tetapi memburuk terhadap Pounds sterling yang harganya sebesar 12 pounds scots sama dengan 1 pounds sterling. Tahun 1707, the Kingdom of England dan the Kingdom of Scotland melebur menjadi the Kingdom of Great Britain.Mengikuti the Irish Pound yang digantikan dengan Sterling pada Januari 1826 dengan harga 13 Irish Pounds sama dengan 12 Pounds Sterling.

Pada tahun 1940, perjanjian dengan Amerika Serikat dipatokkan dengan harga 1 Pounds Sterling sama dengan 4.03 US Dollar. Kurs tersebut bertahan hingga Perang Dunia Kedua dan menjadi sebagian dari Bretton Woods System yang menguasai pertukaran post-war kurs. Dibawah tekanan ekonomi yang berlangsung, tourist tidak diperbolehkan membawa lebih dari 50 Pounds Sterling keluar negara Great Britain, sampai pembatasan dinaikkan pada tahu 1979. Mengakibatkan keterpurukan Pounds hingga 14.3% sampai $2.40 pada tanggal 18 November 1967.

(10)

James Calaghan berkuasa pada tahun 1979, mengungkapkan bahwa sedang menghadapi masalah besar (National Archives: 2006). Efek dari krisis oli 1973 masih dirasakan, dengan inflasi hingga 27% pada tahun 1975. Pasar finansial mulai mempercayai bahwa pounds overvalued pada bulan April tahun tersebut, The Wall Street Jurnal menyarankan penjualan atas investasi sterling sebagai dasar cerita “Good-bye Great Britain”. Pada saat pemerintah UK sedang defisit anggaran dan Labour Strategy-nya menekankan pengeluaran besar.

Pada tahun 1988, Margaret Thatcher (Chancellor of the Exchequer Nigel Lawson) memutuskan bawha Poundsterling harus “menekan” Deutsche Mark Jerman Barat, dengan ketidaksengajaan menghasilkan tingkat inflasi tinggi yang menghasilkan kehancuran ekonomi dikarenakan oleh tinkat suku bunga rendah. Peleburan Jerman pada tahun 1990, menghasilkan keterbalikan yang nyata, dikarenakan oleh peminjaman rekonstruksi ulang Eropa Timur, sebagai memperburuk atas dasar keputusan politis untuk menjadikan Ostmark sama besarnya dengan Deutsche Mark (DM), menghasilnya kurs negara lain “mengikuti” DM, terutama UK.

Sebagai peserta European Union, the United Kingdom dapat mengadopsi Euro sebagai kesatuan mata uang Eropa. Namun, mempunyai koroversi politik dibaliknya. Gordon Brown, dan The Chancellor of the Exchequer, menolak Inggris menjadi bagian dari European Union (EU) di masa yang akan datang. Tony Blair, Perdana Menteri Inggris, membuat referendum publik untuk memutuskan standar kriteria “Five Economic Test” untuk menjadi anggota EU, untuk memastikan mengadopsi mata uang Euro sebagai keinginan negara. United Kingdom harus memliki standar convergence kriteria keikutsertaan EU, untuk mengadopsi Euro. Ide menggantikan Pounds dengan Euro sebagai dasar kesatuan mata uang menjadi

(11)

kontroversi di publik Britain, sebagian dikarenakan mata uang Pound adalah sebagai identitas kedaulatan Britain, dan akan menjadikan suboptimal tingkat suku bunga yang akan memperburuk ekonomi Britain.

Harga kurs Pound dan Euro berubah-ubah sesama lain, namun masih ada korelasi ditengah pergerakan tersebut dengan kurs lain seperti US Dollar. Kekhawatiran terhadap Pounds di UK dipimpin oleh Bank of England untuk meningkatkan suku bunga pada akhir tahun 2006 dan 2007. Hal ini menyebabkan Pound menghargai terhadap mata uang lainnya, dan dengan US Dollar terdepresiasi pada saat yang sama, Pound mencapai tertinggi 15-tahun terhadap dolar AS pada tanggal 18 April 2007 yang mencapai US $2 hari sebelumnya, untuk pertama kalinya sejak tahun 1992. Hingga sekarang Great Britain Pounds (GBP) masih memakai mata uang tersebut, dengan harga kurs sekarang 1 British Pounds sebesar 1.6004 US Dollar pada tanggal pada tanggal 8 September 2012.

III.1.1.4 Sejarah Japanese Yen (JPY)

Yen (¥) adalah mata uang dari negara Jepang dan merupakan mata uang yang diperdagangkan terbanyak ke-3 di dunia, setelah US dollar dan Euro. Pada tahun 1949, nilai Yen ditetapkan sebesar 360/dollar sesuai dengan rencana Amerika Serikat untuk menstabilisasi harga di Jepang, kemudian diubah lagi menjadi 308/dollar pada tahun 1971. Tetapi pada awal tahun 1973, sistem fixed exchange rate ditinggalkan dan sejak saat itu beralih ke sistem free-floating exchange rate.

Sebelumnya Jepang pernah mengalami “Economic Bubble” pada tahun 1989 dan dijuluki sebagai “a lost decade”, dimana suatu keadaan perekonomian yang tidak sehat akibat timbulnya spekulasi yang menaikan harga-harga, lalu kenaikan harga

(12)

tersebut akan menimbulkan spekulasi lanjutan yang kembali menaikan harga-harga lagi. Akhirnya, harga-harga yang tidak realistis itu (overvalued) akan mencapai puncaknya, dan jatuh kembali ke nilai realistisnya secara bersamaan sehingga perekonomian mengalami krisis.

Hal tersebut berakibat terjadinya deflasi besar – besaran di Jepang, sehingga pada tanggal 19 Maret 2001, BoJ (Bank of Japan) mencoba mengatasinya dengan menetapkan ZIRP ( Zero Interest Rate Policy). Akhirnya mata uang Yen menjadi sumber Carry Trade di mana para investor akan meminjam dana dari Jepang karena tingkat suku bunganya yang lebih rendah dibandingkan negara lain, lalu diinvestasikan ke aset lain yang lebih menguntungkan misalnya mata uang US dollar, Poundsterling, atau Euro.

Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama, mempunyai visi yang baru dimana dunia harus mengurangi ketergantungannya terhadap Amerika Serikat, membuat komunitas tersendiri untuk zona Asia Timur, seperti komunitas uni-Eropa. Visinya ini bukan tanpa alasan, mengingat krisis global saat ini berasal dari Amerika Serikat.

Krisis di Jepang saat ini diakibatkan oleh sektor ekspornya yang lumpuh, sedangkan mata uang Yen yang terus menguat ikut menghambat pemulihan ekspor Jepang. Menteri keuangan Jepang, Hirohisa Fujii, beropini bahwa Yen yang kuat juga bermanfaat bagi Jepang, hal ini mencerminkan bahwa Jepang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor dan beralih ke sektor riil. Tetapi kebijakan itu telah membuat perusahaan – perusahaan Jepang yang bergerak di bidang ekspor kwalahan, produk mereka sulit bersaing di luar negeri karena mata uang Yen yang kuat membuat harga produk mereka mahal.

(13)

Pada tahun 2009, Wahyu Sidarta, Associate Analyst Vibiz Research Center, mengatakan, “Diperkirakan USD/JPY bulan ini masih berpeluang untuk melemah ke level terendahnya 8 bulan terakhir di level 87,10. Tetapi jika melemah di bawah level tersebut dinilai cukup berisiko karena berpotensi di intervensi oleh BoJ (Bank of Japan). Di tahun 2009 ini, USD/JPY diperkirakan dapat terkonsolidasi ke level 95.”

III.2 Mekanisme dan Prosedur Foreign Exchange

III.2.1 Mekanisme Foreign Exchange (Forex) Market

Pusat perdagangan Forex dimulai dari awal dibukanya pasar Australia dan Newzealand, lalu pasar Asia yang terpusat di Tokyo, ketika pasar Asia tutup perdagangan diteruskan kembali dengan dibukanya pasar Eropa yang diwakili di London dan begitu pasar Eropa mau tutup diteruskan oleh pasa Amerika yakni New York dan kembali lagi ke pasar Asia ketika pasar Amerika sudah tutup.

Aktifitas perdagangan Forex ini akan berputar kembali seperti itu sampai 5 hari kerja, pada hari sabtu dan minggu semua market tutup. Forex Online Trading disebut juga sebagai produk yang transaksinya terjadi di luar bursa perdagangan atau Over The Counter (OTC).

Fluktuasi yang terjadi di pasar Forex dan berubahnya nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang lainnya ini disebabkan oleh gejolak moneter yang terjadi di Negara bersangkutan, sebagaimana juga halnya dengan ekspetasi pasar terhadap gejolak moneter yang disebabkan oleh beberapa hal sebagai beriku ;

a) Gross Domestik Produk (GDP) b) Inflasi

(14)

c) Suku Bunga

d) Defisit/Surplus Perdagangan e) Kondisi Ekonomi makro, dll

Forex Online Trading sama seperti perdagangan jual beli barang atau jasa lainnya, yang membuat online trading berbeda adalah dalam proses transaksi jual-beli antara penjual dan pemjual-beli tidak pernah bertemu sama sekali dan juga tidak ada serah terima barang dalam bentuk fisik. Semua transaksi tersebut dalam bentuk perjanjian dimana lembaga arbitrase atau pialang/ broker sebagai perantara.

Penulis memfokuskan pada pergerakan grafik perdagangan transaksi forex dengan melihat naik turunnya harga saat dibeli dan saat dijual, dilakukan dengan analisa teknikal. Menggunakan analisa teknikal diperlukannya ketepatan waktu untuk melakukan buy or sale dengan menganalisa pergerakan grafik. Sedangkan dengan analisa fundamental, tidak diperlukannya menganalisa pergerakan harga pada grafik.

Transaksi terjadi dengan pihak lainnya dengan jumlah dan volume banyak secara waktu yang bersamaan dengan menggunakan Electronic Broking Service (EBS) atau Reuters.

III.2.2 Electronic Broking Servie (EBS)

Electronic Broking Service (EBS) merupakan jasa pialang transaksi valuta asing dan logam mulia yang terkemuka di dunia, diciptakan pada tahun 1993 atas kerjasama sesama bank penentu terbesar di dunia, di bawah akusisi Intercapital

(15)

Public Limited Company (ICAP) sebagai jasa pialang sektor perbankan komersial dan bank investasi.

Sebagai jasa pialang, ICAP, bekerja untuk menyediakan likuiditas secara serentak dengan sesama bank dan mempertemukan antara pembeli dan penjual yang melakukan transaksi. Kontrak antara pembeli dan penjual dilaksanakan oleh para nasabah perbankan.

III.3 Metode Penelitian

III.3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan adalah:

a) Studi Kepustakaan

Pengumpulan data-data dengan mencari, membaca, memilih sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan topik penelitian, seperti pengertian, istilah-istilah, perhitungan dalam buku-buku yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang diteliti.

b) Sampling

Data akan dilakukan dan diambil sampling yang telah tersedia dalam periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2011. Di dapatkan dari data historis perdagangan EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY selama periode 1 Januari 2009 sampai dengan31 Desember 2011. Situs yang digunakan untuk memperoleh data tersebut:

(16)

2) www.finance.yahoo.com

III.3.2 Metode Analisis Data

Penulis menganalisis data dalam bentuk: 1) CandleStick

Candlesticks dibentuk oleh empat data harga ini: open, high, low and close. Untuk memberikan informasi kepada para pedagang (trader) mengenai spekulasi, mulai dari saham hingga forex.

2) Fibonacci Retracement

Untuk memperkirakan pergerakan harga, untuk menetapkan support dan resistance serta digunakannya untuk menangkap kesempatan 'buy on dip' (beli saat harga turun) pada trend naik atau 'sell on high' (jual saat harga naik) pada trend turun yang dapat dijadikan sebagai informasi kepada trader.

III.4 Penyajian Data

Seluruh informasi dan data yang diperoleh dalam penelitian, penulis menyajikan data dalam bentuk grafik dan tabel.

Referensi

Dokumen terkait

Zaman kemelesetan ekonomi dunia Pergantungan kepada pasaran dunia 13 Akta Tanah Simpanan Melayu

Kesetiaan pelanggan yang meningkat terhadap produk atau layanan yang diberikan akan membuat konsumen melakukan transaksi di masa yang akan datang pada produk yang sama, bahwa

Dalam variasi ini peneliti melakukan pemeriksaan kembali atas semua data yang telah diperoleh dari mulai kinerja guru dan aktivitas siswa, hal ini dilakukan setelah melakukan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengetahui kualitas Lembar kegiatan Siswa (LKS) pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik materi pecahan kelas V SD/MI, (2)

diajarkan, b) Menyusun bahan ajar, c) Membuat LKS, e) Membuat lembar observasi, d) Membuat lembar evaluasi. 2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang diiaksanakan pada tahap

di dalam Ruang Milik Jalan (on street parking) atau Parkir Tepi Jalan Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) dilaksnakan sesuai hasil kajian manajemen

Memilih sistem operasi untuk jaringan  Satu unit komputer yang memiliki akses internet  Satu unit komputer dengan dua sistem operasi yang telah terpasang  CD Linux

Program Diploma hanya satu atribut yang perlu diperbaiki yaitu sikap para pegawai administrasi dalam memberikan pelayanan (misalnya : keramahan dan kesopanan) dan atribut ini