Proceeding
OASE (THE OVERSEAS ACADEMIC
STUDY EXCHANGE PROGRAM)
Seminar, Discussions, Academic Field Studies, Campus,
and Education Institution Visit
PROCEEDING
OASE (The Overseas Academic Study Exchange Program)
Seminar, Discussions, Academic Field Studies, Campus and Education Institution Visit
ISSN: 2686-4312 Vol. 2, No. 1 Diterbitkan Oleh:
Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Penanggung Jawab
Akhsanul In’am., Ph.D.
Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Dewan Editor
Mokhamad Najih., Ph.D (Koordinator) Dr. Diah Karmiyati., M.Si
Dr. Wahyudi., M.Si
Prof. Dr. Yus Moch Cholili., M.Pd Dr. Moh. Nurhakim., M.Ag
Dr. Hartono., M.Pd Dr. Ribut Wahyu Eriani., M.Pd
Dr. Eko Handayanto., M.M Dr. Bambang Yudi Aryadi Luluk Dwi Kumalasari., M.Si
Desain Grafis
Nurisma Sofiana., S.Pd Zumrotul Sholihah, S.Ikom
Alamat Redaksi
Kampus 3: GKB 4 Lantai 1 – 3 Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, East Java, Indonesia 65144 Phone: +62 341 46418-19 (Hunting)
Kata Pengantar …
Alhamdulillah, puji syukur dihaturkan kepada Allah SWT, berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya proceeding OASE 2018 ini dapat diterbitkan dengan baik. Meskipun terlambat, tetapi dapat di wujudkan dengan perjuangan yang lumayan melelahkan.
Program OASE (The Overseas Academic Study Exchange Program) 2018 merupakan program pengembangan dan pengenalan kepada mahasiswa pascasarjana pada DPPS UMM untuk angkatan tahun 2017. Adapun tujuan program ini adalah membekali pengalaman pada mahasiswa pascasarjana presentasi karya ilmiah di forum internasional. Perlu disampaikan bahwa tidak semua makalah diterbitkan dalam proceediung ini, hanya yang memenuhi syarat dan lolos uji plagiasi sampai 50% yang diterbitkan. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat hanya abstaraksinya atau judulnya saja.
OASE 2018 dilaksanakan pada tanggal, 1 – 4 Desember 2018 dengan tujuan 3 (tiga) kampus utama di Malaysia yaitu Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Malaya (UM) dan 1(satu) institusi di Singapura (Persyarikatan Muhammadiyah).
Proceeding yang seedrhana ditangan pembaca ini, adalah karya mahasiswa yang ditulis untuk kegiatan OASE 2018 tersebut. Mengingat beragamnya tema yang buat oleh mahasiswa maka kualifikasi disusun berdasarkan program studi dan berdasarkan urutan abjad nama penyusunnya.
Atas terbitnya proceeding ini, kami menyampaikan terimakasih kepada Direktur pascasarjana UMM beserta jajaran staf atas dukungan dan bantuannya. Khsusunya kepada sdri Zumrotul Sholihah S.Ikom, dan Nurisma Sofiana, SPd., yang telah menyusun dan melakukan editing sehingga dapat tersusunnya proceeding ini.
Malang, 25 Maret 2019 Panitia
Daftar Isi …
MAGISTER BAHASA INGGRIS 1
STUDENTS’ SELF-ESTEEM IN LEARNING SPEAKING AT KAMPOENG INGGRIS SMART ENGLISH COURSE
Amanaturrohmah 2
APPLYING ENGLISH PROGRAM IN OUTSIDE OF LECTURE TO IMPROVE ESP (ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES) OF PUBLIC HEALTH SCIENCE'S STUDENTS
Dwi Priyo Santoso 8
A STUDY ON THE TEACHING MEDIA USED BY THE ENGLISH TEACHER AT SMP MUHAMMADIYAH 2 MALANG
Fajar Wirawan 12
THE STRUGGLE OF MILITARY CADETS TO LEARN ENGLISH IN THE CLASSROOM
Ida Setianingsih 19
LANGUAGE TESTING
Mulis 25
THE MOTIVATION OF STUDENTS IN LEARNING ENGLISH AT NURSING STUDENTS
Pendik Setiawan 34
CLASSROOM MANAGEMENT FOR AN EFFECTIVE LEARNING ENVIRONMENT AT THE EIGHT GRADE STUDENTS OF STATE ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF BATU
Sukma Widya Sasmi Sabbu 41 EFFECTIVE TEACHER STYLE IN INCREASING STUDENTS’ MOTIVATION IN
ENGLISH FOR FASHION DESIGN
Sulastri 47
REDEFINING EFFECTIVE CLASSROOM MANAGEMENT: A STUDY OF
CUSTOMIZED CLASSROOM MANAGEMENT AT PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL (SMAN) 1 PAITON PROBOLINGGO, INDONESIA.
MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA 58
STUDENT RESPONSE PROFILE BASED ON SOLO TAXONOMY IN SOLVING THE PROBLEM IN THE MATERIAL GEOMETRY IS REVIEWED FROM ADVERSITY QUOTIENT
Abdul Wahab 59
FINISHED COMPETITION METHOD TO INCREASE UNDERSTANDING OF PARTICIPANTS IN NON-OPERATING OPERATIONS
Achmad Syahirul Alim 67 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN SPSS DI KELAS STATISTIK
INFERENSIAL
Arief Rahman Hakim 77 ANALYSIS OF STUDENT BALANCE CAPABILITIES BASED ON SETTLEMENT OF
MULTIPLE CHOICE TYPE TIMSS PROBLEMS
Arkadius Kiang Lagamakin 83 UNDERSTAND THE CONCEPT OF TRANSFORMATION GEOMETRY WITH THE
HELP OF SOFTWARE GEOGEBRA THROUGH TECHNIQUES PREDICT, OBSERVE, AND EXPLAIN
Azimatul Munirah 94
APPLICATION OF E-LEARNING BASED MEDIA EDMODO TO INCREASE ACTIVITY AND LEARNING OUTCOMES GEOMETRY
Danang Lipianto 99
IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION THROUGH MATHEMATICS LEARNING
Defriana Dwi Lestari 111 THE ANALYSIS OF STUDENT’S MATHEMATICAL WRITING ABILITY OF VIII
GRADE STUDENTS AT ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL MUHAMMADIYAH 1 MALANG
Dita Latifatu Syarifah 117 MATHEMATICAL LEARNING MIND MAPPING MODEL EDRAW MIND MASTER
ASSISTED IN TRIGONOMETRY
Fika Puspitasari 123 PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Imroatul Kosia 128
THE EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING WITH COURSE REVIEW HORAY TO IMPROVE THE STUDENT’S ACHIEVEMENT
HUBUNGAN ANTARA LONELINESS DAN PENALARAN MATEMATIKA
Lisda Ramdhani 142
ANALYSIS OF STUDENTS PROCEDURAL ABILITY TO SOLVE THE PROBLEM OF THE LINEAR EQUATION SYSTEM TWO VARIABLES
Lusia Bince Kumanireng 148 VALIDITY AND PRACTICALITIES STUDENT WORKSHEET CONTENT-BASED
CONTEXTUAL APPROACH BUILD SPACE FLAT SIDE OF STUDENTS OF SMP
Romadhon 156
MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING ANALYSIS ON CIRCLE GEOMETRY USING ESSAY TESTS
Roro Dyar Ayu Maulitasari 165 THE ANALYSIS OF TEACHER'S DIFFICULTIES IN IMPLEMENTING
PRODUCT ASSESSMENT IN MATHEMATICS LEARNING
Silvia Irene 171
IMPLEMENTATION OF LEARNING METHODS TWO STAY TWO TO STRAY HELPFUL GEOGEBRA IMPROVE RESULTS
Sunaryo Sinto Sidul 177 THE ANALYSIS OF STUDENT MISCONCEPTION IN CONGRUENCE AND
SIMILARITY MATERIALS USING TWO - TIER MULTIPLE CHOICE
Windy Tunas Putri 185 RESPON SISWA SMP TERHADAP GAME MATEMATIKA EDUKATIF
Zulkipli 192
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 197
KESENJANGAN BUDAYA KOMUNIKASI BERDASARKAN STRATAFIKASI SOSIAL PADA KETURUNAN AMAQ DENGAN MENAQ DI LOMBOK
Agus Darma Putra 198 EKSISTENSI PEMBELAJARAN BIPA DI KANCAH INTERNASIONAL
Ainur Trihana Indrawati 206 DISTRIBUSI SENYAPAN DALAM TUTURAN BAHASA INDONESIA (KAJIAN
PSIKOLINGUISTIK)
Mey Lisawatul Munawaroh 222 BAHASA KHOTBAH JUMAT DI MASJID ANNUR KABUPATEN MALANG: UPAYA
KONSERVASI BAHASA JAWA MELALUI PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA
Muhammad Rivai Sakka 227 REPRESENTASI BUDAYA NTT DALAM STAND UP COMEDY EPHY PAE
KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PADA STIKER PENDUKUNG SEPAK BOLA AREMA FC DI MALANG
Rizki Amsari Saragih 246
KAJIAN SEMIOTIK PADA PUISI-PUISI BERTEMA PERJUANGAN
Anisa Wahyu Ifanti 252 REPRESENTASI CANTIK DALAM NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA
KURNIAWAN DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA
Runi Fazalani
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 257
REVITALISASI BUDAYA DAN TRADISI SEBAGAI DASAR MELAKUKAN
Adi Irfan Marjuqi 258 PENGEMBANGAN KURIKULUM DARI ASPEK NORMATIVE DAN HISTORIS
DALAM PERJALANAN SEJARAH KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM
Akbarlita Ari Kurnia 268 THE SCIENCE REVOLUTION AS THE BASE FOR THE DEVELOPMENT OF
ISLAMIC EDUCATION CURRICULUM MATERIALS
Fahmi Arief Hidayat 280 REKONSTRUKSI KAJIAN PENDIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU BASIS
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Muhammad Arief 291
MAGISTER AGRIBISNIS 301
PENGARUH PROMOSI MELALUI KEGIATAN BAKING DEMO DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK DI PT. WILMAR NABATI INDONESIA
Azhar Rohmadi 302
PERCEPTION OF FARMERS IN ORGANIC FARMING SYSTEMS IN BATU CITY
Sinta Dewi Andaru 308
MAGISTER MANAJEMEN 315
PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF PENILAIAN KINERJA ORGANISASI PUBLIK
Afnita 316
EMOTION MANAGEMENT, SPIRITUALITY, MOTIVATION, AND WORKING SPIRIT : AN EXPERIMENTAL STUDY
Andry Syuhada Caesar Saefullah 327 LEADERSHIP STYLE AND ITS EFFECT ON EMPLOYEE PERFORMANCE
STUDI LITERATUR PENGARUH BUDAYA ORGANISASI ,PERILAKU
KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI, TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA
Eni Sumadi 344
THE RELATIONSHIP OF GOAL SETTING AND FEEDBACKON PERFORMANCE
Eria Ayu Kudria 353
ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI, MOTIVASI KERJA,DAN
KOMPENSASIUNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU (STUDI LITERATUR)
Farokh Khoirun Nisa’ 361 POLITICAL RISKS OF GLOBAL BUSINESS : A CRITICAL CONCERN TO
TERRORISM AND CORRUPTION IN INDONESIA
Muhammad Zulfiqar Mahmud 370
CULTURAL STUDY IN INTERNATIONAL MARKETING: SUKSES DALAM
PEMASARAN GLOBAL
Nur Sakinah 367
PENERIMAAN APLIKASI P-CARE DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL – SEBUAH STUDI LITERATUR
Nurul Zuroidah 390
PENERAPAN PRINSIP TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA
Taufiq Fitrianto 397 HUBUNGAN WORK FAMILY CONFLICT, JOB STRESS, BURNOUT DENGAN
KINERJA KARYAWAN
Uswatun Hasanah 405
CONSUMERS' INTENTION TO CHOOSE HALAL FOOD IN GLOBAL MARKETS
Yayuk Yuniarti 415
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JOB CRAFTING: REVIEW
Zumrotul Sholihah 423
MAGISTER ILMU HUKUM 431
SELAYANG PANDANG PEMERINTAH DESA DONOWARIH
Ary Widy Hartono 432 ANALISIS HUKUM PERTAMBANGAN EMAS TANPA IZIN DI WILAYAH
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
DEMOKRASI PANCASILA: MEWUJUDKAN IDEALISME DAN KEDAULATAN RAKYAT BERDASARKAN PANCASILA
Ifan Taufikurrohman 444
PENGAKUAN TERHADAP SAKSI DAN KETERANGA “TESTIMONIUM DE
AUDITU” DALAM SISTEM PEMBUKTIAN (SEBUAH TINJAUAN MENGENAI
URGENSI PEMBAHARUAN KUHAP)
Naili Ariyani 451
MASA PENAHANAN DI TINGKAT PENYIDIKAN TERHADAP TERSANGKA TINDAK PIDANA TERORISME DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP HAK ASASI MANUSIA
Siti Wulandari 465
MENAKAR REGULASI HUKUM AGRARIA KEHUTANAN DI INDONESIA DALAM PRESPEKTIF SEJARAH DITINJAU DARI TEORI HUKUM RESPONSIF
Tasya Moedy Agusti 473
MAGISTER SOSIOLOGI 481
ANALYSIS OF FUJOSHI'S SOCIAL BEHAVIOR IN THE NEGATIVE STIGMA OF LGBT
Aimah Mopashari 482
THE CONSTRUCTION OF STIGMA FROM THE REALITY OF SINGLE PARENTS
Cahyo Budiman 490
RASIONALITAS DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM BELANJA ONLINE
Ita Kosasih 499
GENDER GROUPS IN AGRICULTURE AND RURAL DEVELOPMENT IN TIMOR LESTE: THE ROLE OF WOMEN IN HOME ECONOMICS
Joao Ximenes 511
AGRICULTURAL LAND TRANSFER FUNCTION AND SHIFTS IN LOCAL CULTURAL VALUES IN THE CITY OF STONE
Suhariyanti 516
CONFLICT OF THE IDEOLOGICAL MOVEMENT OF TERRORISM
Suprapto 522
RASIONALITAS KONSUMSI PRODUK REPLIKA (COUNTERFEIT PRODUCT) DALAM MEMBANGUN MODAL SIMBOLIK
Vinggi Oktaviari 528
Nurul Zuroidah
[email protected]
Universitas Muhammadiyah Malang
Abstract
BPJS P-Care applications are being introduced at healthcare center throughout Indonesia starting early in 2014 for ease of service in BPJS patients. This application of information technology generates a diverse response among healthcare workers as users. Several studies have tried to evaluate the extent of user acceptance at healthcare center towards this application. This article attempts to explore previous research to identify technology acceptance model with Technology Acceptance Model (TAM) method in P-Care application in healthcare center so that identified factors influencing acceptance of this application by healthcare center officer.
Abstrak
Aplikasi P-Care BPJS mulai diperkenalkan di puskesmas seluruh Indonesia mulai awal tahun 2014 untuk kemudahan dalam pelayanan pasien BPJS. Pengaplikasian teknologi informasi ini menimbulkan respon yang beragam di kalangan petugas kesehatan sebagai pengguna. Beberapa penelitian mencoba mengevaluasi sejauh mana penerimaan pengguna di puskesmas terhadap aplikasi ini. Artikel ini berusaha mengeksplorasi penelitian sebelumnya untuk mengidentifikasi model penerimaan teknologi dengan metode Technology Acceptance Model (TAM) dalam penggunaaan aplikasi P-Care di Puskesmas sehingga teridentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan aplikasi ini oleh petugas puskesmas.
PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanah UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan dilanjutkan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional, maka sejak awal tahun 2014 BPJS melakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan pelayanan kesehatan secara komprehensif. Fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang dimaksud dapat berupa puskesmas, praktek dokter, klinik pratama ataupun Rumah Sakit Kelas D Pratama. Sedangkan pelayanan komprehensif meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan kebidanan, dan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis, termasuk pelayanan pemeriksaan laboratoriumdan farmasi. Untuk itu perlu dibangun kerjasama dengan jejaring agar pelayanan kesehatan dapat optimal (Indonesia, 2013).
Untuk mewujudkan pelayanan yang komprehensif, BPJS memperkenalkan aplikasi pengolah data berbasis web yang disebut Primary Care. P-Care BPJS merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang dikelola oleh BPJS untuk fasilitas kesehatan primer, bertujuan untuk memberikan kemudahan akses data ke server BPJS. Akses data dimaksud berupa pendaftaran, pemberian diagnosa, terapi, pelayanan laboratorium dan juga rujukan. Karena berbasis web tentu saja membutuhkan akses internet yang baik sehingga koneksi bisa lancar. Selain itu dibutuhkan pengetahuan petugas agar bisa menggunakan teknologi informasi ini dengan baik. Di awal pengenalannya, BPJS telah memberikan pelatihan khusus kepada perwakilan petugas dari fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS termasuk didalamnya petugas puskesmas. Untuk kemudian petugas yang telah dilatih agar menyebarkan pelatihan yang diperolehnya kepada petugas lain.
Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan petugas terhadap sebuah teknologi informasi baru, dapat dilakukan berbagai evaluasi dengan menggunakan berbagai macam model teori, seperti model Theory of Reasoned Action (TRA), model Theory Planned Behavior (TPB), model Technology Acceptance Model (TAM), model Task - Technology Fit (TTF), model Technology to Performance Chain (TPC), model konsep kepercayaan, Psychological Attachment Model (PAM), dan model DeLone & McLean (Hamzah, 2009). Teori – teori tersebut merupakan penyempurnaan dari teori – teori sebelumnya, seperti TPB penyempurnaan dari TRA, TAM bentuk penyempurnaan dari TPB, dan seterusnya (Hamzah, 2009). Demikian pula dengan penerimaan petugas di puskesmas terhadap aplikasi P-Care BPJS. Berbagai evaluasi dilakukan terkait dengan hal ini.
TINJAUAN PUSTAKA
FAKTOR – FAKTOR PENERIMAAN APLIKASI P-CARE DI PUSKESMAS
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan petugas terhadap aplikasi P-Care di puskesmas. Kemudahan dalam menggunakan aplikasi karena pilihan menu yang sederhana dan manfaat yang didapat karena memperlancar pelaporan setiap bulannya memberikan pengaruh positif terhadap penerimaan aplikasi P-Care di puskesmas, meskipun terkadang masih sering terjadi gagal dalam mengakses apikasi (PRADELTA, Lazuardi, & Firdaus Hafidz As Shidieq, 2014). Sementara itu, dukungan organisasi ternyata tidak berpengaruh terhadap persepsi manfaat akan aplikasi, demikian juga kontrol perilaku tidak mempengaruhi persepsi kemudahan dalam penggunaan aplikasi, dan persepsi kemudahan tidak mempengaruhi minat dalam menggunakan aplikasi P-Care, dengan kata lain faktor manfaat, kemudahan dalam menggunakan, minat dalam menggunakan dan penerimaan terhadap aplikasi belum berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan aplikasi P-Care (Hadrianti H.d.lasari,2015). Dalam penelitian lain, persepsi kemanfaatan terhadap teknologi informasi dan
sikap (minat) berpengaruh positif terhadap penerimaan sebuah teknologi informasi untuk rekam medis (Gajanayake, 2013)
Tabel 1. Faktor – faktor Penerimaan Aplikasi Teknologi Baru
No Peneliti Persepsi Manfaat Persepsi kemudahan Attitude / sikap 1. Pradelta dkk (2014) - 2. Hadrianti H.d.lasari (2015) 3. Gajayanake (2013) -
MODEL EVALUASI PENERIMAAN APLIKASI P-CARE DI PUSKESMAS
Untuk menguji lebih lanjut sejauh mana faktor – faktor tersebut diatas mempengaruhi dalam penerimaan teknologi informasi baru sehingga dapat membantu mencapai tujuan perusahaan/organisasi, beberapa model evaluasi penerimaan teknologi informasi digunakan dalam beberapa penelitian. Menurut Leny,J (2015), dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB) didapatkan bahwa manfaat yang dirasakan dan kemudahan penggunaan, berpengaruh positif terhadap penerimaan aplikasi P-Care oleh petugas kesehatan. Manfaat yang dirasakan, kontrol dan sikap yang dirasakan petugas berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan aplikasi ini. Sedangkan kontrol yang dirasakan dan niat perilaku untuk menggunakan aplikasi, berpengaruh positif terhadap penggunaan aplikasi oleh petugas.
Penerimaan aplikasi P-Care di puskesmas dengan penerapan Technology Acceptance Model, dipengaruhi oleh Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) melalui Sikap terhadap penggunaan BPJS perawatan dan Niat Perilaku untuk menggunakan p-care BPJS Penentu model penerimaan BPJS perawatan di pusat kesehatan primer adalah Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU). Oleh karena itu, pengguna BPJS P-Care puskesmas perlu mendapatkan pelatihan secara berkesinambungan agar tetap up to date dalam memahami versi terbaru dari aplikasi ini (Hosizah, 2017)
Dengan menggunakan metode yang sama yaitu Technology Acceptance Model (TAM), hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa aplikasi P-Care mudah digunakan oleh petugas dan petugas mendapatkan manfaat dari penggunaan aplikasi ini karena membantu petugas menyajikan informasi lebih cepat sehingga pelayanan menjadi lebih optimal. Namun, perlu adanya integrasi antara P-Care dengan aplikasi sistem informasi lain agar lebih mempertinggi efektivitas pelayanan (SUDARTI, 2015).
Dalam penelitian dengan metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology), diperoleh kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penggunaan P-Care oleh petugas Puskesmas, yaitu ketersediaan sarana prasarana (facilitating
conditions), keinginan untuk terus menggunakan aplikasi (behavior intentions to use), pengaruh
sosial (social influence) terhadap harapan kinerja (performance expectancy) dan pengaruh sosial (social influence) terhadap harapan usaha (effort expectancy). Keinginan untuk terus menggunakan aplikasi (behavior intentions to use) tidak dipengaruhi oleh facilitating conditions,
dan niat untuk terus menggunakan aplikasi P-Care mempengaruhi penggunaan P-Care (Yuniarti,2016).
Penelitian lain terkait aplikasi yang serupa dengan P-Care menunjukkan bahwa komponen – komponen metode TAM seperti persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), sikap penggunaan (attitude towards using technology), minat penggunaan (behavioral intention), dan perilaku penggunaan (behavior) mempengaruhi penerimaan aplikasi oleh pengguna (RAMADHANIATI, 2011). Sedangkan dengan metode UTAUT, disimpulkan bahwa bukan hanya faktor perilaku dan perilaku kognitif yang bisa mempengaruhi sebuah aplikasi teknologi informasi di bidang pelayanan kesehatan, tetapi juga faktor pribadi seperti self efficacy dan emosi (Weeger, 2015). Dengan metode TRA juga menunjukkan bahwa kesesuaian sistem informasi berdampak positif terhadap perceived usefulness dan perceived trust pengguna (perawat). Sehingga memberi dorongan positif kepada pengguna (perawat) untuk menggunakan sistem informasi sebagai pengembangan dari teknologi (Hung, 2014)
Tabel 2. Model Evaluasi Penerimaan Aplikasi Pelayanan Kesehatan
No. Peneliti Model Evaluasi
TRA TPB TAM UTAUT
1. Leny,J (2015) - - 2. Hosizah, (2017) - - - 3. SUDARTI, (2015) - - - 4. Yuniarti, (2016) - - - 5. RAMADHANIATI, (2011) - - - 6. Weeger, (2015) - - - 7. Hung, ( 2014) - - -
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
Ada banyak model yang dikembangkan oleh para peneliti untuk mengukur penerimaan sebuah sistem informasi oleh pengguna. Salah satunya adalah Technology Acceptance Model (TAM) yang merupakan hasil pengembangan dari Teory of Reasoned Action yang pernah dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1980.
TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi.
Menurut Davis (1989), dalam model TAM, terdapat 5 konstruk yang ada yaitu persepsi kemudahan (perceived ease of use), persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), sikap pengguna (attitude toward using), minat perilaku (behavioral intention) dan penggunaan (actual use).
a. Persepsi kemudahan (perceived ease of use)
Didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
b. Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)
Didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna, maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya
c. Sikap pengguna (attitude toward using)
Didefinisikan oleh Davis, et al , (1989) dalam Jogiyanto (2007:116) sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan
d. Minat perilaku (behavioral intention of use)
Meningkatkan perilaku pengguna untuk terus menggunakan teknologi informasi. e. Penggunaan sistem sebenarnya (Actual system usage)
Menyatakan bahwa pengguna telah menggunakan teknologi informasi sepenuhnya dengan didasarkan manfaat yang didapat.
Gambar 1: Model TAM (Technology Acceptance Model)
Sumber: Davis, et al,(1989) dalam Jogiyanto (2007:113)
Penggunaan Technology Acceptance Model (TAM) dalam mengevaluasi sistem informasi di dunia kesehatan terbukti dapat membantu pengembangan sebuah teknologi informasi selanjutnya, karena hasil evaluasi dengan metode TAM dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan sebuah teknologi informasi menjadi lebih baik dengan menambahkan beberapa faktor yang terkait dengan dunia kesehatan (Holden, 2010). Sebuah penelitian tentang perkembangan Technology Acceptance Model sejak awal diperkenalkan, menunjukkan bahwa TAM telah berkembang menjadi model evaluasi penerimaan teknologi yang potensial dalam memahami perilaku manusia terhadap penerimaan atau penolakan terhadap teknologi. Kekuatan dari model ini mampu mengembangkan faktor – faktor baru yang signifikan dan berkesinambungan untuk menilai pengaruh terhadap penerimaan sebuah teknologi informasi dari sisi pengguna secara lebih optimal (Marangunić, 2015)
KESIMPULAN
Ada beberapa cara dalam menilai penerimaan sebuah teknologi informasi oleh pengguna. Metode TAM dianggap sebagai sebuah metode yang paling mudah digunakan dan memberikan hasil yang optimal untuk mengukur penerimaan atau penolakan sebuah sistem informasi, karena TAM menggunakan faktor – faktor Persepsi kemudahan (perceived ease of use), Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), Sikap pengguna (attitude toward using), Minat perilaku (behavioral intention of use), dan Penggunaan sistem sebenarnya (Actual system usage).
Penerapan aplikasi P-Care yang diperkenalkan pertama kali di puskesmas awal tahun 2014 lalu, menunjukkan berbagai perilaku pengguna dalam penggunaan aplikasi ini. Studi literatur yang telah dilakukan dengan menggunakan metode TAM menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna menerima aplikasi P-Care karena persepsi kemudahan dalam penggunaannya, persepsi manfaat yang diterima dengan penggunaan aplikasi sehingga memunculkan sikap dan perilaku pengguna untuk terus menggunakan aplikasi ini dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada peserta BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas. Karena dengan aplikasi ini mempermudah pengguna untuk mengetahui secara cepat posisi pasien apakah masih aktif sebagai peserta BPJS atau tidak, juga mempermudah dalam memberikan diagnosis untuk memberikan pelayanan kesehatan lanjutan seperti terapi obat, pelayanan laboratorium maupun rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS quarterly, 319-340.
Gajanayake, R., Sahama, T. R., & Iannella, R. (2013). The role of perceived usefulness and attitude on
electronic health record acceptance: an empirical investigation using response surface analysis.
Hadrianti H.d.lasari. (2015).ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN LAYANAN PRIMARY CARE DI PUSKESMAS KOTA MAKASAR TAHUN 2014. Universitas Gadjah Mada.
Hamzah, A. (2009). Evaluasi kesesuaian model keperilakuan dalam penggunaan Teknologi sistem
informasi di indonesia. Paper presented at the Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI).
Hung, S.-Y., Tsai, J. C.-A., & Chuang, C.-C. (2014). Investigating primary health care nurses' intention to use information technology: An empirical study in Taiwan. Decision Support
Systems, 57, 331-342.
Holden, R. J., & Karsh, B.-T. (2010). The technology acceptance model: its past and its future in health care. Journal of biomedical informatics, 43(1), 159-172.
Hosizah, H. (2017). P-Care BPJS Acceptance Model in Primary Health Centers. UNEJ
e-Proceeding, 147-150.
Indonesia, M. K. R. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan . Yogyakarta : Penerbit Andi
LENY, J. (2015). UPAYA PENINGKATAN PEMANFAATAN APLIKASI P-CARE OLEH
ACCEPTANCE MODEL DAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR). UNIVERSITAS
AIRLANGGA.
Marangunić, N., & Granić, A. (2015). Technology acceptance model: a literature review from 1986 to 2013. Universal Access in the Information Society, 14(1), 81-95.
PRADELTA, C. C., Lazuardi, M. L., & Firdaus Hafidz As Shidieq, M. (2014). ANALISA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN APLIKASI P-CARE DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA. Universitas Gadjah Mada.
RAMADHANIATI, A. (2011). EVALUASI PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI
KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2010. Faculty of Public Health.
SUDARTI, R., & Rokhman, N. (2015). Evaluasi Implementasi Perangkat Lunak P-Care Di Puskesmas
Kotagede I Kota Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM). Universitas Gadjah Mada.
Weeger, A., & Gewald, H. (2015). Acceptance and use of electronic medical records: An exploratory study of hospital physicians’ salient beliefs about HIT systems. Health
Systems, 4(1), 64-81.
YUNIARTI. (2016). UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN
PRIMARY CARE OLEH PETUGAS PUSKESMAS DI KABUPATEN SIDOARJO (UTAUT). Jurnal Kesehatan, Vol. 10 , No. 1, September 2016, 58-65.
https://www.bpjs-online.com/mengenal-pcare-bpjs-kesehatan/, 2016, diakses 30 Desember 2017.