14 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Sidoredjo, Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini didasarkan dengan pertimbangan: 1. PT. Perkebunan Sidoredjo merupakan salah satu perusahaan perkebunan karet yang memiliki kinerja yang cukup baik. 2. PT. Perkebunan Sidoredjo merupakan perusahaan perkebunan karet yang pernah menjadi tempat kegiatan magang, sehingga memudahkan untuk memperoleh data primer maupun data sekunder. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2018, yaitu selama 1 (satu) bulan atau 30 hari. 3.2. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi dalam penelitian dengan menggunakan angka-angka untuk menjelaskan suatu individu atau keompok (Syamsudin, 2011). Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan teknik survei. Teknik survei adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari suatu populasi dengan kuesioner dan wawancara terstruktur sebagai alat pengumpul data (Sugiyono, 2009).
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2014). Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014). Populasi penyadap di PT. Perkebunan Sidoredjo diketahui berjumlah 54 orang. Namun, pada saat penelitian berlangsung sebanyak 4 orang penyadap sedang dalam masa training. Sehingga, didapatkan sampel berjumlah 50 orang penyadap dengan pertimbangan bahwa penyadap tersebut telah bekerja minimal 1 tahun.
15 Dalam penelitian ini, jenis datanya berupa data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara dengan menggunakan kuisoner yang dibagikan kepada responden, dan observasi lapangan. Kemudian, data sekunder bersumber pada jurnal-jurnal penelitian terdahulu, buku, dan dokumen perusahaan yang mendukung data primer.
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan kegiatan penelitian di PT. Perkebunan Sidoredjo, meliputi:
1. Wawancara
Dalam kegiatan wawancara ini, pengambilan data dilakukan menggunakan kuisoner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan topik penelitian hubungan antara kompensasi non finansial dan jaminan sosial dengan kinerja karyawan sadap karet di PT. Perkebunan Sidoredjo. Responden yang diwawancara menjawab daftar pernyataan yang diajukan oleh peneliti dan hasil jawaban akan diolah serta dijadikan sebagai data dalam pembuatan tugas akhir. 2. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung peristiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan kagiatan penelitian tentang hubungan antara kompensasi non finansial dan jaminan sosial dengan kinerja karyawan sadap karet di PT. Perkebunan Sidoredjo. Sehingga, hasil observasi dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan tugas akhir.
3. Studi pustaka
Mengumpulkan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia diperusahaan maupun data yang tersedia pada tempat lain yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. Data dapat berupa buku, arsip, jurnal, dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner checklist dalam bentuk pernyataan close ended question dengan skala pengukuran menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Berikut merupakan komposisi pengukuran dengan menggunakan skala likert :
16 Tabel 3.1 Komposisi Pengukuran Skala Likert
Simbol Keterangan Skor
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
N Netral 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
Sumber: Sugiyono, 2009 3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik uji instrumen penelitian dan uji korelasi rank spearman dengan alat analisis SPSS 16.0 for windows.
3.6.1. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur suatu instrumen valid atau tidak. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi dengan objek (Sugiyono,2009). Uji Validitas dilakukan dengan sistem komputasi dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Nilai valid atau tidaknya dapat dlihat dengan nilai Corrected Item-Total Correlation. Menurut Sugiyono (2009) jika nilai koefisien korelasi lebih dari 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid.
2. Uji Reliabelitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2009). Untuk dapat melihat nilai reliabilitas dapat juga dilakukan pengujian dengan sistem komputasi menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran (2008) menyatakan suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.
17 Uji korelasi rank spearman merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan analisis korelasi rank spearman karena data yang sudah diolah telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji korelasi rank spearman. Menurut Sugiyono (2013) bahwa jenis data untuk korelasi rank spearman adalah data ordinal, berasal dari sumber yang tidak sama, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Sehingga, uji korelasi rank spearman dapat dirumuskan, sebagai berikut:
( ) Keterangan:
rs = Nilai koefisien korelasi spearman rank di2 = selisih peringkat setiap data
n = jumlah data
Adapun untuk menjelaskan tingkat hubungan dalam analisis korelasi rank spearman menurut Sugiyono (2014) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Tingkat Hubungan Korelasi Koefisien Korelasi Tingkat
Keeratan Hubungan 0,000 – 0,199 Sangat rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, 2014
Sedangkan untuk menginterpretasikan arah hubungan korelasi rank spearman menurut Sugiyono (2008), yaitu:
1. Jika nilai 0 ≤ rs ≤ 1 dengan tanda positif (+), maka nilai koefisien korelasi memiliki arah hubungan yang berbanding lurus sehingga semakin besar nilai variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y.
2. Jika nilai 0 ≤ rs ≤ 1 dengan tanda negatif (-), maka nilai koefisien korelasi memiliki arah hubungan yang berbanding terbalik sehingga semakin kecil nilai variabel X maka semakin besar nilai variabel Y atau sebaliknya.
18 3. Jika nilai rs = 0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel.
3.7. Definisi dan Pengukuran Variabel
Definisi dan pengukuran variabel digunakan agar tidak menimbulkan penafsiran ganda, sehingga diberikan batasan-batasan terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Kinerja Karyawan Sadap Karet (Y) Kinerja karyawan merupakan suatu keadaan yang menunjukkan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan atau dihasilkan seorang individu atau kelompok kerja sesuai dengan job
description mereka masing-masing (Manullang, 2001) 1. Kualitas pekerjaan Skala Likert 1 s/d 5 yang merupakan pendapat Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dari responden. 2. Kuantitas pekerjaan 3. Pemanfaatan waktu 4. Kemampuan bekerja 5. Pemahaman pekerjaan 6. Kehadiran 7. Disiplin 8. Kerjasama Pekerjaan Menyadap Karet (X1) Pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh karyawan sehingga mendapatkan suatu penghasilan. (Notoatmodjo, 2010). 1. Tanggung jawab pekerjaan Skala Likert 1 s/d 5 yang merupakan pendapat Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dari responden. 2. Variasi tugas 3. Kesempatan pelatihan 4. Kesempatan promosi 5. Pencapaian hasil kerja Lingkungan Kerja (X2)
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai tersebut melakukan pekerjaan (Mardiana, 2005). 1. Kenyamanan tempat kerja Skala Likert 1 s/d 5 yang merupakan pendapat Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dari responden. 2. Pembagian kerja 3. Hubungan dengan rekan kerja 4. Hubungan dengan atasan 5. Kemanan tempat kerja Fasilitas Kerja (X3)
Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan atau melancarkan kegiatan kerja (Nanawi, 2003).
1. Kamar mandi Skala Likert 1 s/d 5 yang merupakan pendapat Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dari responden. 2. Tempat ibadah 3. Peralatan sadap 4. Mess yang layak 5. Tempat cuci
19 Jaminan
Hari Tua (X4)
Jaminan hari tua merupakan jaminan yang ditujukan untuk menjamin karyawan apabila terputusnya penghasilan karena masa pensiun, cacat tetap, atau meninggal dunia (Suhardana, 2010) 1. Ada jaminan hari tua Skala Likert 1 s/d 5 yang merupakan pendapat Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dari responden. 2. Manfaat jaminan hari tua 3. Sesuai standar perusahaan (Jaminan Hari Tua) 4. Pembayaran tepat waktu 5. Perusahaan konsisten Jaminan Kesehatan (X5) Program jaminan kesehatan merupakan jaminan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan untuk
menjamin karyawan agar tetap sehat dan bisa bekerja dengan baik (Maulini, 2017) 1. Ada jaminan kesehatan Skala Likert 1 s/d 5 yang merupakan pendapat Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dari responden. 2. Fasilitas pendukung kesehatan 3. Sesuai standar perusahaan (Jaminan Kesehatan) 4. Kualitas jaminan kesehatan 5. Kemudahan pelayanan kesehatan Sumber: Data Sekunder diolah, 2018