• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tim CPPBT UNAIR Kenalkan Produk Hasil Penelitian pada Pengusaha dan Peternak di Jatim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tim CPPBT UNAIR Kenalkan Produk Hasil Penelitian pada Pengusaha dan Peternak di Jatim"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Tim CPPBT UNAIR Kenalkan

Produk Hasil Penelitian pada

Pengusaha dan Peternak di

Jatim

UNAIR NEWS – Tim peneliti program Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengadakan acara pengenalan produk hasil penelitian yang berupa ”Ekstrak Meniran untuk Implementasi Pemberantasan Enterotoksin Escherichia Coli Resisten Antibiotik.” Produk tersebut oleh Tim CPPBT UNAIR diberi nama ”Bio Imuno Formula”.

Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu 16 September 2017 di Fave Hotel Tuban, itu merupakan bagian dari program: Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Inovasi (LPI) Universitas Airlangga.

Hadir dalam acara tersebut para peternak kemitraan dan beberapa pengusaha peternakan se-Jawa Timur. Panitia sebenarnya hanya mengundang 30 peternak/pengusaha, tapi yang hadir lebih dari 50 orang. Mereka sangat antusias mendengarkan paparan tim peneliti peneliti CPPBT UNAIR sebagai narasumber. Tim peneliti tersebut diketuai Dr. Ir. Sri Hidanah, MS., dengan anggota Emy Koestanti Sabdoningrum, Drh.M.Kes dan Retno Sri Wahjuni, Drh., MS.

Antusiasme peserta itu karena tidak lepas dari topik kajian yang menarik. Apalagi pemerintah akan memberlakukan pelarangan penggunaan antibiotik pada usaha budidaya peternakan. Sehingga peternak mulai mencari produk-produk pengganti antibiotik untuk usaha peternakannya.

(2)

PARA peternak dan pengusaha di Jatim peserta pengenalan produk hasil penelitian CPPBT UNAIR berfoto bersama pemrasaran dan panitia. (Foto: Dok CPPBT)

Selain itu dalam kegiatan ini Tim CPPBT juga melibatkan mahasiswa S1 FKH UNAIR dan mahasiswa S2 Agribisnis Veteriner. Kemudian juga menghadirkan narasumber Guru Besar FKH UNAIR Prof. Sri Agus Sujarwo, Ph.D., yang memberikan pemaparan tentang ”Resisten Kuman sebagai Dampak Penggunaan Antibiotik yang Irasional”. Kemudian Dr. Rochmah Kurnijasanti, drh., M.Si memaparkan tentang “Ekstrak Meniran”.

Setelah pemaparan hasil kajian, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Kemudian Tim CPPBT UNAIR memberikan contoh Produk “Bio Imuno Formula” kepada peserta yang hadir. Karena Tim CPPBT hanya menyediakan 30 pack produk, maka peserta yang belum mendapatkan, produk akan dikirim ke peserta atau bisa diambil di FKH UNAIR.

Dijelaskan oleh Ketua Tim Peneliti CPPBT UNAIR, Dr. Ir. Sri Hidanah, MS., bahwa produk ekstrak meniran ini sangat diperlukan karena belum optimalnya bahan kimia di pasaran sebagai antimikroba untuk pemberantasan atau terapi enterotoksin Escherichia coli resisten antibiotik. Bahan kimia sebagai antibiotik penyakit diare yang disebabkan enterotoksin Escherichia coli banyak menimbulkan efek samping berupa resistensi atau tubuh menjadi kebal terhadap antibiotic, sehingga sulit untuk diterapi.

(3)

Kemampuan ekstrak tanaman meniran dalam membunuh bakteri itu, kata Dr. Sri Hidanah, karena kandungan zat aktif antibakteri dalam ekstrak tanaman meniran. Antara lain tanin, saponin, dan alkaloid. Kemudian flavonoid berfungsi sebagai imunnomodulator yang berperan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu.

”Flavanoid itu bersifat menghambat perkembangan bakteri dengan bertindak sebagai inhibitor enzim dengan cara menghambat produksi energi dan asam nukleat atau protein,” tambah Sri Hidanah.

Sedangkan senyawa tanin memiliki mekanisme kerja menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri secara bereaksi dengan sel membran serta destruksi atau inaktivasi fungsi dari materi genetik, bersifat toksik dan sifat astrigensianya berkerja terhadap membran sel bakteri, yaitu dengan cara menginhibisi enzim tertentu.

PESERTA antusias menyimak paparan ”Ekstrak Meniran untuk Implementasi Pemberantasan Enterotoksin Escherichia Coli Resisten Antibiotik.” (Foto: Dok CPPBT)

Saponin dapat meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri, jadi dapat mengubah struktur dan fungsi membran, menyebabkan denaturasi protein membran sehingga membran sel akan rusak dan

(4)

lisis. Sedangkan alkaloid bersifat toksik terhadap mikroba, sehingga efektif membunuh bakteri gram negatif dan gram positif.

”Alkaloid ini bekerja sebagai antibakteri dengan cara merusak komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut,” tambahnya.

Kelebihan produk ekstrak meniran adalah tidak menimbulkan resistensi aman, efektif, serta lebih murah dibandingkan dengan produk kimia untuk terapi antimikroba enterotoksin Escherichia coli resisten antibiotik. Produk ekstrak meniran ini dosis 30% selama lima hari per-oral efektif sebagai antibakteri dan imunomodulator terhadap enterotoksin Escherichia coli resisten antibiotik pada ayam broiler. (*) Editor: Bambang Bes

Lima Delegasi Asal Rumania

Berbagi Ilmu di UNAIR

UNAIR NEWS – Guna memperkuat jejaring kerjasama pendidikan,

staf pengajar Lucian Blaga Universities of Sibiu-Rumania (LBUS) akan berbagi ilmunya kepada sivitas akademika Universitas Airlangga. Mereka akan mengajar di UNAIR pada tanggl 16 Mei hingga 24 Mei mendatang.

Sebanyak lima delegasi LBUS tersebut akan mengajar di Fakultas Hukum, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kelima delegasi tersebut diterima oleh pimpinan universitas di Ruang Sidang C, Selasa (16/5).

(5)

Ketua International Office and Partnership, Dian Ekowati, Ph.D., mengatakan keberadaan lima delegasi LBUS di UNAIR berada dalam skema program pertukaran pengajar dan staf Erasmus+. Sebelumnya, pada tanggal 8 Mei hingga 13 Mei staf pengajar FH Dr. Intan Soeparna dikirim untuk mengajar di universitas yang sama.

“Melalui program Eramus+ diharapkan dapat terjadi share pengalaman antar sesama staf dan pengajar. Kita akan sangat mendukung untuk program staff mobility teaching and training ini,” tutur Dian.

Dian menuturkan, kolaborasi dalam bidang akademik dapat menjadi momen penting bagi kedua universitas untuk mempererat pertukaran keilmuan. “Terlaksananya program ini nanti dapat terjadi pertukaran informasi mengenai perkembangan teaching method serta membuka kesempatan untuk berjejaring dan bekerjasama,” pungkas Ketua IOP.

Salah satu perwakilan LBUS, Dr. Ioana Mircea, menyampaikan kurikulum di LBUS dan UNAIR memiliki banyak kesamaan. Melihat keadaan tersebut, Mircea tak sabar untuk segera berbagi ilmunya di UNAIR.

“Kami sangat senang berada di sini. Kami ingin mengetahui lebih lanjut segala kegiatan di UNAIR terutama prosedur dan sistem di sini. Ke depan, kami akan segera memulai kegiatan kuliah sesuai jadwal yang ditentukan,” ucap Ioana.

Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S

(6)

Cegah

Peretasan?

Update

Antivirus dan Sistem Operasi

UNAIR NEWS – Warga Dunia termasuk Indonesia tengah dibuat

gusar dengan peretasan paling berbahaya (ransomware) dengan virus WannaCry. Peretasan dengan virus WannaCry bisa membuat data-data di komputer pengguna berbasis sistem operasi Windows terenkripsi sehingga tak dapat diakses atau dibuka.

“Momen ini dimanfaatkan oleh hacker (peretas) untuk menyerang mayoritas penguna Windows yang tidak mengaktifkan autoupdate pada sistem operasinya,” ucap dosen S-1 Program Studi Sistem Informasi Indra Kharisma Raharjana, M.T.

Pengajar pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga ini menengarai, virus ini merupakan modifikasi dari tool yang dikembangkan oleh National Security Agency untuk melakukan aksi intelijen melalui dunia siber.

Sayangnya, source code aplikasi peretasan ini dan beberapa aplikasi peretasan lainnya bocor ke tangan pembajak dan dimanfaatkan untuk hal yang kurang baik.

Virus ini pertama kali menyerang seperti virus komputer pada umumnya, seperti laman yang mencurigakan, lampiran surat elektronik, macro dari dokumen berformat Word maupun Excel, dan lain-lain. Ketika virus tersebut diaktifkan, maka virus tersebut akan mencoba mengakses file sharing yang ada dalam jaringan local area network maupun WiFi.

“Dengan begitu jika ada satu komputer yang terinfeksi dalam jaringan, maka dengan mudah virus tersebut akan menyebar ke dalam komputer lain yang ada dalam jaringan tersebut,” tutur pengampu mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak itu.

Indra berpendapat, pengguna internet baik individu maupun kelompok perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai keamanan

(7)

siber (cybersecurity). Menurut Indra, mayoritas pengguna internet di Indonesia, baik personal maupun korporasi belum siap dengan serangan siber. Baik virus hingga serangan peretas.

Beberapa waktu lalu, salah satu penyedia jasa telekomunikasi yang besar di Indonesia juga baru terserang oleh peretas dengan mengubah tampilan pada laman situsnya.

“Dengan dua tragedi ‘besar’ ini, khususnya organisasi di Indonesia bisa lebih aware dengan pentingnya keamanan siber,” pungkasnya.

Harapannya, hal-hal tersebut bisa dilakukan secara periodik dan menyeluruh, bukan hanya karena ancaman virus WannaCry tetapi untuk menjaga keamanan informasi organisasi atau perusahaan secara menyeluruh. Untuk itu, dibutuhkan langkah preventif untuk menyikapi fenomena ini.

“Update (perbarui) OS (operating system) secara berkala, update Antivirus secara berkala. Berinternetlah secara sehat. Waspadalah terhadap bahasa tersembunyi internet seperti phising (mencuri password dengan menggunakan fake form login pada situs palsu), penyebaran data-data pribadi. Hati-hati juga ketika men-download file. Pastikan file tersebut aman dan tidak mencurigakan,” pesan Indra.

Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S

(8)

Berikan Lebih Banyak Masukan

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mochammad

Nasih menerima kunjungan dari senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal Jawa Timur, Ahmad Nawardi. Pertemuan dilakukan di Ruang Rektor Kantor Manajemen UNAIR, Jumat (16/6).

Dalam pertemuan persahabatan tersebut, Rektor ditemani oleh Staf Ahli Rektor UNAIR Drs. Suko Widodo, M.Si.

Suko mengatakan pihak DPD meminta para pakar UNAIR untuk terus menyumbangkan berbagai gagasan kepada para pembuat kebijakan. Pasalnya, buah-buah pikiran para pakar UNAIR dinilainya begitu bermanfaat dalam proses pembuatan regulasi.

“Mereka ingin menjaring lebih banyak aspirasi, khususnya ketika di kampus UNAIR,” tutur Suko.

Mengutip pernyataan Nawardi, Suko mengatakan para pakar UNAIR memiliki kemampuan yang memadai dalam menduduki jabatan-jabatan strategis di kursi pemerintahan. Sehingga, wajar baginya apabila lebih banyak lagi alumnus maupun pakar UNAIR yang bisa mewujudkan kemashlatan umat melalui peran di pemerintahan.

Di akhir pertemuan, Rektor berharap agar pihak DPD dapat membantu UNAIR dalam meningkatkan eksposur positif.

(9)

Dukungan Emosional Diperlukan

untuk Atasi Depresi

UNAIR NEWS – Popularitas dan pengaruh media sosial berpotensi

dalam mempengaruhi tekanan batin individu. Seorang pesohor yang tak dapat mengendalikan diri terhadap caci maki haters yang bejibun di media sosial dikhawatirkan mengalami depresi dan berujung bunuh diri.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS UNAIR) Andini Dyah Sitawati. Dokter Sita mengatakan, popularitas pesohor memunculkan kalangan penggemar (fans) dan pembenci (haters). Sisi buruknya, jika sang selebritis tak mampu mengendalikan emosi dalam menyikapi haters, ia akan mengalami depresi.

“Kalau sekarang kan zaman medsos (media sosial) ya. Seorang artis tidak bisa lepas dari perhatian para fans dan hater-nya. Sekecil apapun hal yang dilakukan oleh artis, termasuk pakaian akan dibicarakan oleh kedua kelompok ini. Jika artis tidak bisa menyikapi haters, maka mereka bisa mengalami depresi,” tutur dokter Sita.

Pengajar psikiatri Fakultas Kedokteran UNAIR menuturkan, orang yang mengalami depresi sebenarnya juga merasa ragu-ragu untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, karena mereka tidak kunjung mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, maka percobaan mengakhiri hidup menjadi pilihan.

Alkohol dan obat-obatan terlarang juga bisa menjadi faktor pemicu. Sebab, biasanya peminum alkohol dan pengguna obat-obatan terlarang cenderung bersikap implusif, termasuk mengakhiri hidup.

Dukungan emosional

(10)

yang bisa dicermati oleh lingkungan terdekat. Di titik inilah dibutuhkan kecermatan untuk mengamati perubahan yang dilakukan oleh mereka yang mengalami depresi.

“Biasanya mereka nampak menjadi orang yang pemurung dan menarik diri dari pergaulan. Mungkin dalam kehidupan sehari-hari mereka suka ngobrol tetapi ini cenderung diam. Mereka cenderung sedih dan nggak punya energi untuk melakukan hobi-hobinya,” tutur dokter yang juga menjalani praktik di RSUD Dr. Soetomo.

(11)

Andini Dyah Sitawati, dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Universitas Airlangga

Namun, ada pula tanda-tanda depresi yang tak ditampakkan kepada orang-orang terdekat. Mereka inilah yang justru diwaspadai karena bisa saja orang terdekat tak sadar dengan perubahan yang muncul pada orang yang mengalami depresi.

Pada gejala-gejala yang tidak nampak, mereka bisa saja tampak normal ketika bersosialisasi. Namun, ketika mereka sudah tiba

(12)

di rumah, mereka lantas melampiaskan rasa depresinya dengan menangis dan cara-cara lain.

Menanggapi hal tersebut, dokter Sita mengatakan bahwa orang-orang terdekat (supporting system) memiliki peran penting untuk mengurangi tekanan batin orang-orang yang mengalami depresi.

“Mereka (orang-orang yang depresi) bisa diajak berkomunikasi. Tanyalah apa masalahnya. Jika mereka yang mengalami depresi itu orangnya tertutup, tetap dampingi mereka. Beri mereka semangat dan dukungan emosional,” ungkap dokter spesialis

lulusan FK UNAIR.

Dokter Sita juga menyarankan agar masyarakat tak lantas memberi stigma “sakit jiwa” kepada orang-orang yang mengalami depresi. Stigma tersebut, katanya, justru membuat mereka kian tertekan.

“Jangan beri stigma. Kita harus memberikan pertolongan. Jika memang kita tidak bisa memberi support, yakinkanlah bahwa dia tidak sendiri,” imbuhnya.

Spiritualitas

Tak jarang komentar miring dilontarkan oleh warga awam ketika mendengar kisah orang depresi yang mengakhiri hidupnya. Salah satu komentar yang sering ditemui adalah rendahnya tingkat spiritualitas.

Menanggapi hal tersebut, pengajar yang pernah meneliti tentang “Hubungan Antara Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Tidur Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan Jiwa RSUD Dr. Soetomo Surabaya” mengatakan, spiritualitas menjadi salah satu faktor penentu emosional.

“Saya pernah memiliki pasien yang memiliki spiritualitas tinggi tetapi mereka juga mengalami depresi. Ada juga yang spiritualitasnya biasa-biasa saja tetapi tidak sampai

(13)

mengalami depresi. Faktor spiritualitas terkadang membantu orang untuk tidak jadi bunuh diri tetapi mereka berhasil mendapatkan dukungan emosional dari keluarga dan sekitarnya,” tuturnya.

Meski ia tak menyampaikan jumlah pasti kasus depresi di Surabaya, namun dokter Sita dan rekan-rekan sejawatnya tak pernah sepi menerima pasien dengan kasus serupa di RSUD Dr. Soetomo. (*)

Penulis: Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

Belajar Serius, Rachmawati

Utami Akhirnya Lulus Terbaik

Fakultas Vokasi UNAIR

UNAIR NEWS – Setelah diwisuda dari Fakultas Vokasi Universitas

Airlangga, Rachmawati Utami, penyandang gelar lulusan terbaik tingkat fakultas ini berencana melanjutkan ke S-1 melalui alih jenis dan mendapatkan pengalaman bekerja.

”Saya ingin bekerja dulu untuk mencari ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Kemudian, jika ada waktu dan rezeki, Insya Allah ingin meneruskan alih jenis ke S-1,” tutur Rachma, peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) hampir sempurna, 3,98. Ia mengaku tak ada kiat khusus untuk menjadi lulusan terbaik Fakultas Vokasi. Ia hanya memaksimalkan waktu dan kemampuannya selama perkuliahan dengan cara memperhatikan penjelasan dosen. “Ketika dosen menjelaskan, saya sambil membayangkan apa yang

(14)

dimaksud. Saya bisa lebih cepat mengerti dan mengingatnya. Frekuensi belajar di rumah, saya cukup jarang, karena rumah saya lumayan jauh dari kampus. Jadi setelah pulang kuliah biasanya istirahat atau sekadar mengerjakan tugas yang urgent (mendesak),” kisah Rachma yang tinggal di Surabaya Barat.

Di akhir pekan, biasanya ia menggunakan waktunya untuk mengerjakan seluruh tugas kuliahnya selama seminggu terakhir. Jika tidak merasa capek, lulusan D-3 Perpajakan ini melanjutkan membaca buku dan regulasi termutakhir soal perpajakan. “Itu saya lakukan terus-menerus, walaupun sedikit demi sedikit,” tuturnya kepada Warta Unair.

Sebagai laporan tugas akhir, Rachma menulis soal kebijakan amnesti pajak yang diterapkan pemerintah tahun 2016 hingga awal tahun 2017. Selain karena topiknya hangat, Rachma ingin mengetahui lebih jauh tentang persoalan regulasi amnesti pajak.

“Saya mendapat masukan selama melakukan praktik kuliah lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng. Saya jadi tertarik membahas masalah perpajakan yang lagi in di Indonesia. Selain itu, masyarakat cukup antusias dengan program amnesti pajak,” imbuhnya.(*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Binti Q Masruroh.

Jelang UTS, Mahasiswa Ikuti

Kuliah Internship Perpajakan

(15)

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I memasuki tahun kedua. Kuliah ini merupakan bagian dari tatap muka resmi terjadwal jelang UTS dari mata ajar Lab Administrasi Pajak. Kuliah diperuntukkan bagi mahasiswa semester empat program studi Perpajakan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.

Acara yang diselenggarakan pada Selasa (11/4) digawangi oleh Humas dan Penyuluhan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak dengan didampingi pengampu mata ajar Soedibjo,SE.,MM. dan Hendrianto,SE.,M.Si. Ada tiga pemateri dari Kanwil DJP Jawa Timur I. Ketiganya yaitu Tatik Arjani, Erya Tri Satmoko, dan Anthony Eka Bali.

“Program inklusi kesadaran pajak ini diadakan dengan tujuan penanaman kesadaran pajak sejak dini, dimulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi,” ujar Tatik yang membawakan materi Inklusi Kesadaran Pajak.

Tatik menambahkan, pada tingkat sekolah dan perkuliahan, materi perpajakan akan diselipkan ke mata pelajaran Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

Materi kedua dalam kuliah tersebut disampaikan oleh Erya Tri Satmoko. Ia menjelaskan materi perpajakan secara umum.

“Kewajiban sebagai wajib pajak baik pribadi maupun badan adalah menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajak terhutangnya setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),” ujar Penyuluh di Kanwil DJP Jawa Timur I itu.

Pada kesempatan itu Erya menekankan agar masyarakat lebih sadar terhadap pembayaran pajak. “Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya,” ujar Erya.

Dalam materi terakhir, Anthony membawakan materi Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pajak. Ia menjelaskan, Direktorat Jenderal Pajak berada di bawah Kementerian Keuangan. Selain Kantor Pusat di Jakarta, Dirjen Pajak memiliki 33 Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan

(16)

Pajak (KPK). Sedangkan Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I membawahi 15 KPP.

Acara ditutup dengan pembagian souvenir bagi mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan. Usai pembagian souvenir dilanjutkan dengan tukar menukar cindera mata.

Kegiatan ini diharapkan mampu mengajak mahasiswa khususnya prodi Perpajakan untuk mengenal dekat praktik riil di lapangan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas wajib pajak. Mengingat, mahasiswa ini nantinya juga akan menjadi wajib pajak. (*)

Penulis : Okta Hartadinata

Editor : Binti Q. Masruroh

Staf UNAIR Antusias Mengikuti

Kelas Bahasa Prancis

UNAIR NEWS – “Sebelum memulai kelas, saya akan terlebih dahulu

menyapa kalian dengan “Bonjour”! Ucap Julien ketika mengawali kelas Bahasa Prancis di hadapan para pegawai di lingkungan Universitas Airlangga.

“Bon berarti ‘good’. Bonjour artinya halo. Jadi, saya akan menyambut kalian di depan ruangan dengan ‘halo’. Bonjour juga berarti selamat pagi atau selamat siang,” terang Julien.

Selain “bonjour”, pengajar asal Institut Francais Indonesia (IFI) ini mengajak para pegawai untuk melafalkan kata sapaan lainnya. Ada “bonsoir” yang berarti selamat sore.

(17)

suasana informal, katakan “salut”,” kata lelaki bertubuh tinggi ini.

Mengawali kelas bahasa, Julien mengajak peserta berlatih menggunakan kosakata yang acap kali diucapkan sehari-hari. Contohnya, kata-kata sapaan dan perkenalan diri.

Awal pertemuan kelas bahasa Perancis pada Rabu (30/8), berjalan interaktif. Sang pengajar, dalam Bahasa Inggris, menerangkan materi ajar dengan cara yang mudah diikuti peserta.

Di ruang baca yang terletak di lantai tiga Perpustakaan Kampus B UNAIR, Julien menulis satu per satu kosakata. Di setiap kata atau frase yang baru saja selesai ia tulis, lantas ia ucapkan menggunakan lafal asli negara tempat Menara Eiffel berpijak. Setelah menulis frase-frase bahasa di papan, Julien mengajak peserta untuk menirukan ucapannya. “Merci!” Merci adalah terima kasih. Ketika kawan Anda mengucapkan terima kasih, maka Anda membalasnya dengan “de rien”. Itu sama artinya dengan “sama-sama”, atau “itu bukan apa-apa”,” terangnya lelaki berkemeja biru.

Sekitar hampir seratus peserta terlihat antusias mencatat frase-frase bahasa Prancis yang baru saja mereka ketahui dari pengajar. Selain mencatat, ada pula sebagian peserta yang merekam aktivitas kelas secara visual. Aktivitas tersebut terus berlangsung hingga di menit ke sembilan puluh.

Staf Pusat Informasi dan Humas (PIH), Hedy Dyah Syahputri, mengaku terkesan dengan kelas bahasa Prancis yang baru pertama diselenggarakan UNAIR kepada para pegawai. Menurutnya, pelatihan bahasa ini penting diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

“Sangat menarik. Ini bikin semangat. Jadi, saya merasa kita (pegawai UNAIR) dibina. Gratis lagi selama tiga bulan,” kata Hedy.

(18)

Selain Hedy, ada pula staf protokol PIH I Wayan Putra Radityawan yang memberikan apresiasi terhadap program kelas bahasa Prancis yang diinisiasi Direktorat Sumber Daya Manusia. Menurut Wayan, ke depan, harus ada keberlanjutan dari pelaksanaan program kelas bahasa.

“Harus ada keberlanjutan program, misalnya dalam bentuk magang atau studi ke luar negeri untuk praktik kelas bahasa. Pegawai-pegawai UNAIR juga bisa menjadi promotor UNAIR di luar negeri, seperti di Prancis. Jadi, UNAIR hendaknya nanti juga memfasilitasi hal tersebut,” harap Wayan.

Penulis : Defrina Sukma S Editor : Nuri Hermawan

Forum Studi Bisnis FH Adakan

Legal Discussion

UNAIR NEWS – Forum Studi Bisnis (FSB) Fakultas Hukum

Universitas Airlangga mengadakan Legal Discussion yang melibatkan para mahasiswa hukum dari Universitas Pembangun Nasional (UPN), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Surabaya (UBAYA), dan tentunya mahasiswa FH UNAIR pada Jumat (31/3).

FSB sendiri merupakan Badan Semi otonom yang berada dibawah naungan dekanat dan Badan Eksekutif Mahasiswa FH UNAIR yang fokus mengenai Hukum Bisnis. Dalam Legal Discussion yang bertajuk Peranan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka Perlindungan Hukum Bisnis bagi Konsumen atas Jasa Perbankan ini dihadiri tidak kurang dari 70 mahasiswa.

(19)

“Tujuan dari legal discussion ini adalah agar mahasiswa FH mengetahui arah gerak bank sebagai salah satu lembaga sentra dalam keuangan. Diharapkan dengan adanya materi diskusi yang disampaikan oleh para pembicara dapat menambah wawasan bagi para peserta,” ujar Puspita Gita Devi selaku ketua pelaksana. Pada kesempatan kali ini, pembicara yang dihadirkan adalah Iwan Nicky Moses selaku Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen kantor regional 4 Jawa Timur. Selain itu hadir Moch. Hudjir, S.H., M.BA., MM., MKn,. selaku pimpinan Sub Divisi Litigasi bank Jatim.

Legal Discussion yang dilaksanakan di Aula Pancasila, Fakultas Hukum UNAIR dilaksanakan selama tidak kurang dari 2 jam dan dibuka langusng oleh Dekan FH yakni Prof. Dr. Drs. Abd Shomad., S.H., M.H. Ada dua topik pembahasan yang dipaparkan oleh para pembicara. Pemaparan pertama disampaikan oleh pihak OJK yang membahas mengenai upaya yang dapat dilakakuan oleh konsumen berdasarkan peraturan OJK tahun 2013. Pemaparan kedua dilanjutkan oleh pihak Bank Jatim yang menjelaskan mengenai litigasi Bank Jatim.

Acara yang dimoderatori oleh salah satu dosen pengampuh mata kuliah hukum perbankan yakni Yuniarti, S.H.,M.H.,LL.M ini mendapat respon positif dari para peserta. Para peserta terlihat begitu antusias menyimak jalannya Legal Discussion. Banyak sekali pertanyaan yang dilayangkan oleh para peserta kepada para pemateri.

Setelah acara selesai, khusus para peserta dari UBAYA dan UB menikmati jamuan dari tuan rumah UNAIR setelah ishoma. UB, UBAYA, dan UNAIR merupakan bagian dari regional 3 dalam National Business Law Community. Sehingga untuk menjalin keakraban ada pertemuan khusus yang telah dipersiapkan oleh panitia bagi mereka.

Penulis : Pradita Desyanti Editor : Nuri Hermawan

(20)

Marlyn Susanti, Wisudawan

Terbaik S-3 FKM Siap Berbagi

Ilmu

UNAIR NEWS – Dalam menempuh pendidikan atau studi, Dr. Marlyn Susanti Junias, ST., M.Kes., selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Gelar dan capaian yang Marlyn peroleh itu, ia persembahkan kedua untuk orang tua, suami, dan anak-anaknya.

”Puji Tuhan setiap tantangan dapat saya hadapi dengan ikhlas dan terselesaikan dengan baik,” tutur lulusan program studi S-3 Ilmu Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga. Ia lulus terbaik dengan meraih IPK 3,85.

Setelah ditetapkan sebagai wisudawan terbaik, Marlyn bersyukur atas pencapaian tersebut. Sebelumnya, ia mengaku sempat tak percaya ketika diberitahu tentang predikat wisudawan terbaik tersebut dalam wisuda kali ini. Ia bahkan sempat mengecek kembali informasi tersebut: benar atau salah. Itu untuk meyakinkan dirinya saja.

“Sebelumnya saya tidak mengetahui informasi tentang wisudawan terbaik, saya pastikan karena takut salah,” kata lulusan program Master yang juga di UNAIR ini.

Dibalik pencapaiannya itu, Marlyn menghadapi berbagai tantangan. Misalnya, selama proses perkuliahan ia harus menyesuaikan diri dengan situasi. Tantangan berat lainnya adalah berpisah dengan keluarga. Namun, perempuan asal Kupang, NTT, ini menghadapinya dan memegang teguh semangat, ketekunan, dan kesabaran.

(21)

Dalam disertasinya, ia membahas tentang sanitasi lingkungan, khususnya perilaku buang air besar (BAB) di sembarang tempat. Hal ini dipicu oleh faktor keterbatasan ekologi dan sosial budaya yang mempengaruhi perilaku masyarakat. Pada dasarnya perilaku tersebut dapat dikurangi dengan pendekatan yang bersifat etnis lokal dan holistik secara lingkungan. Sehingga, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan melakukan BAB di jamban dapat terus dilakukan.

Penelitiannya berjudul “Pendekatan Eklektik Holistik Untuk Mengurangi Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)” dilakukan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Marlyn menyampaikan rasa terima kasihnya kepada promotor Prof. Mukono dan ko-promotor Dr. Windhu Purnomo.

Usai lulus dari UNAIR, ia akan kembali membagikan ilmunya di Universitas Nusa Cendana dan mengerjakan proyek lingkungan bersama pemerintah setempat. (*)

Penulis: Siti Nur Umami

Referensi

Dokumen terkait

1 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada

Supardjo,B.A 810,5 MPLPG SMA Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMA.Dominikus Wonosari 1254 5927 Kab.. ENDRA KARDIYANA 1.568 L SMK Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMK

Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Fuzzy Inference System Mamdani yang telah dioptimasi dengan algoritme genetika dapat diterapkan dalam menentukan lama waktu

Penerapan dari parallel genetic algorithm untuk penyusunan bahan makanan keluarga yang anggotanya terdapat penderita hiperkolesterolemia pada penggunaan parameter metode

dan iterasi local search maka semakin memberikan peluang yang lebih besar mendapatkan solusi yang lebih baik namun disisi lain dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Terdapat perbedaan biomassa perifiton pada substrat keramik antara hulu, tengah, dan hilir Sungai Salo”..

UNAIR NEWS –Pertengahan tahun mendatang, mahasiswa Forum Studi Bisnis (FSB), Fakultas Hukum, Universitas Airlangga berencana mengadakan ajang kompetisi di bidang hukum

Kursus ini bersesuaian untuk peserta yang telah bekerja dengan persekitaran atau tugasan penjaga jentera elektrik di industri. Dan juga sesuai bagi mereka yang ingin membuat