LAPORAN TAHUNAN TA. 2011
PUSAT DATA DAN SISTEM
INFORMASI PERTANIAN
Sekretariat Jenderal — Kementerian Pertanian
Januari 2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya, Penyusunan Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) tahun 2011 ini dapat diselesaikan.
Laporan tahunan ini berisi tentang kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan tahun 2011 berikut sumber daya yang tersedia, serta secara khusus dilaporkan capaian kegiatan selama tahun anggaran 2011. sedangkan laporan secara rinci telah tercakup dalam laporan masing-masing kegiatan.
Disadari sepenuhnya bahwa laporan tahunan ini masih perlu sempurna, baik dari segi materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu dalam rangka penyempurnaan laporan dimasa depan, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang berperan serta memberikan bantuan dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih.
Semoga laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ini bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan pertanian. Amien
Jakarta, Januari 2012
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ……….. ii
I. PENDAHULUAN ………... 1
A. LATAR BELAKANG ………. 1
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN ………. 2 C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN ……….. 3
II. ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN ………... 4
A. ORGANISASI ……… 4
B. SARANA ………. 6
C. ANGGARAN ……… 9
D. CAKUPAN KEGIATAN ………. 10
III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN ………… ……….. 13
A. REALISASI KEUANGAN ... 13
B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK EGIATAN……… 20
BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Program Pembangunan Pertanian pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha di bidang pertanian yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat.
Tujuan pembangunan pertanian adalah : (1) meningkatkan kesejahteraan petani/masyarakat; (2) meningkatnya pendapatan wilayah; (3) meningkatnya pendapatan nasional dan tercapainya keseimbangan perekonomian baik di pusat maupun di daerah.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian tersebut, sangat diperlukan pengelolaan yang memadai, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang hasilnya akan berguna bagi pengambilan kebijakan bagi para pimpinan di Kementerian Pertanian RI. Guna mencapai pada kondisi tersebut, maka perlu didukung oleh data dan informasi yang berkualitas.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2011 diharapkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian.
Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2011, yang meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif, pencapaian sasaran fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk kendala dan rencana tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2011.
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
1. Tugas Pokok
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian.
2. Visi
Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan menetapkan visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi
pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”
3. Misi
Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian
b. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian
c. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian d. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN
Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selama kurun waktu tahun 2011, dan secara umum dapat digunakan sebagai indikator pencapaian kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
D. HASIL YANG DIHARAPKAN
Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal mengacu pada Srategi dasar ” satu data satu pintu ” yang tepat waktu, akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan keputusan, kebijakan, serta penyusunan rencana strategis Kementerian Pertanian dimasa yang akan datang.
BAB. II
ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN A. ORGANISASI
Sebagaimana tersebut pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian RI yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dalam menyelenggarakan tugasnya menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;
2. Penyediaan ;
3. Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi hortikultura dan perkebunan;
4. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat.
Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal tersebut Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4 (empat) unit yaitu ;
1. Bagian Umum;
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi; 3. Bidang Data Komoditas;
4. Bidang Data Non Komoditas; Unit kerja Eselon IV terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Subag Kepegawaian dan Rumah Tangga
3. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan 4. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan
5. Sub Bidang Data Prasarana
6. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian 7. Sub Bidang Aplikasi Multimedia
8. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi 9. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer
Koordinator Fungsional
1. Koordinator Fungsional Pranata Komputer 2. Koordinator Fungsional Statistik
Sedangkan dari aspek sumberdaya manusia, Pusdatin memiliki mandat melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat fungsional pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian. Sedangkan dari sisi internal, pusdatin yang didukung oleh 122 orang pegawai secara terus menerus dan berjenjang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya, terutamanya dalam bidang statistik dan sistem informasi.
Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian selengkapnya struktur Organisasi Pusdatin adalah sebagai berikut :
Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 122 orang pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Hal ini seperti tercantum sebagai berikut :
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN BAGIAN UMUM SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN BIDANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI BIDANG DATA KOMODITAS SUB BIDANG SISTEM JARINGAN KOMPUTER SUB BIDANG APLIKASI SISTEM INFORMASI SUB BIDANG DATA TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN SUB BIDANG DATA HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BIDANG APLIKASI MULTIMEDIA SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN RUMAH TANGGA BIDANG DATA NON KOMODITAS SUB BIDANG DATA PRASARANA SUB BIDANG DATA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
1. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin didukung oleh 122 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari struktural/staf 96 orang 19 orang pejabat statistisi dan 7 orang pejabat pranata komputer.
2. Berdasarkan pendidikan
Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin mempunyai latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 1 Tabel 1. Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang
Pendidikan Tahun 2011 No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1 S3 1 orang
2 S2 26 orang
3 S1 45 orang
4 D3/Sarjana Muda 6 orang
5 SLTA 42 orang
6 SLTP 1 orang
7 SD 1 orang
Jumlah 122 orang
3 Berdasarkan pangkat/golongan
Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 23 orang golongan IV,
79 orang golongan III, dan 20 orang golongan II
B. SARANA
a. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Pusdatin sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem informasi pertanian, telah didukung oleh sarana yang cukup memadai, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.
Dalam hal pengembangan perangkat keras, Pusdatin selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas.
Sedangkan dari aspek perangkat lunak, hal yang diutamakan yaitu penertiban penggunaan software yang legal.
b. Piranti Keras (Hardware)
Ketersediaan perangkat keras (hardware) yang ada di Pusdatin dan dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perangkat yang saat ini digunakan dan dikelola Pusdatin meliputi :
- Server
- Perangkat utama jaringan komputer berupa core switch, router, fire wall, conten engine, antivirus gateway, bandwidth management.
- Backbone jaringan antar gedung berupa jaringan kabel serat optik yang menghubungkan gedung-gedung di kantor pusat dan kompleks Kementerian Pertanian di Pasar Minggu serta perangkat wireless yang menghubungkan kantor pusat dengan kompleks Kementan di Pasar Minggu.
c. Perangkat Lunak (Software)
Ketersediaan perangkat lunak (software) yang merupakan software original (ada lisensi) yaitu sebagai berikut :
- windows server enterprice 2003 - exchange server enteroffice 2007 - office 2003 pro - office XP 2000 - Mc Afee antivirus 7.0 - Kaspersky antivirus - Mc Afee antivirus 8.0 - Adobe Photoshop 8.0 - Adobe Premier 7.0 - Adobe After Effect 8.0 - Macromedia MX 2004
- Macromedia Director 2005 - Visual Studio. Net 2003
- Cristal report 11.0
- Arc View 3.2
- Arc MS
- Art GIS
- HP Opernview
d. Laboratorium Komputer
Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah 40 unit dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink 24 port dan dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke jaringan komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan laboratorium tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan komputer yang berbasis web.
e. Jaringan Komputer di Kantor Pusat
Upaya untuk meningkatkan kinerja Pusdatin khususnya dalam hal pengembangan jaringan komunikasi, sehingga alir komunikasi data dari daerah ke pusat, demikian pula sebaliknya dapat berjalan dengan lancar, maka Pusdatin telah merancang interkoneksi jaringan komputer antara instansi pusat dan daerah dengan memanfaatkan fasilitas internet.
Saat ini unit kerja yang berlokasi di kantor pusat Kementerian Pertanian telah terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan serat optik, sedangkan antar lantai pada setiap gedung telah terhubung dengan menggunakan kabel Un-Shield Twisted Pair. Kompleks Kantor Pertanian di Pasar Minggu juga telah terhubung ke dalam satu jaringan komputer. Antara kantor pusat dengan kompleks kantor pertanian di Pasar Minggu sudah dihubungkan ke dalam satu jaringan komputer dengan teknologi wireless menggunakan microwave. Di Kementerian Pertanian telah tersedia koneksi ke jaringan internet secara leased line yang menghungkan jaringan komputer di Kementerian Pertanian selama 24 jam dengan bandwidth 5 Mbps. Hingga saat ini sudah lebih dari 1.100 unit komputer terhubung dalam jaringan ini.
f. Perpustakaan Pusdatin
Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin telah tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik (3.092 buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku), pertanian (550 buku) dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu pertanian, matematika dan kamus (210 buku).
Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka bahan dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data pertanian yang direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2010 kedalam basisdata pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas internet oleh para pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi pula CD-nya. Terdapat 122 buah CD sebagai pelengkap bahan pustaka yang dapat diakses oleh para pengguna jasa perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk mengakses datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis, melalui Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA).
C. ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan disamping itu juga terdapat bantuan luar negeri.
Selengkapnya keragaan anggaran Pusdatin selama kurun waktu 5 tahun terakhir seperti disajikan pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Perkembangan Anggaran Pusdatin tahun 2007 - 2011
No. Tahun Jumlah Anggaran Realisasi %
1 2007 57.808.104.000 44.798.443.662 77,49 2 2008 65.416.379.000 44.190.397.385 67,55 3 2009 90.052.402.000 67.840.939.477 75,33 4 2010 112.678.803.000 89.862.731.273 79,75 5. 2011 39.111.210.000 35.076.990.928 89.69 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penurunan anggaran di Pusdatin dari tahun 2010 ke tahun 2011.
D. CAKUPAN KEGIATAN
Pada Tahun anggaran 2011 merupakan tahun baseline dalam penyusunan kegiatan ditahun yang akan datang. Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2011 tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi.
Adapun dalam pelaksanaannya, DIPA Pusdatin tahun 2011 dikelola oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini yang ditunjuk yaitu Kepala Bagian Umum.
Untuk kegiatan tahun 2011 kegiatan di bagi dalam beberapa output. Masing-masing output memiliki beberapa sub output yang disesuaikan dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun sebelumnya. RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian. Adapun rincian output sesuai dengan RKP dan setelah direvisi adalah sebagai berikut :
No. Output
Jumlah Sesuai dipa
awal Setelah revisi
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan
Pengembangan Data dan Informasi 18 laporan 18 laporan 2. Laporan Pembinaan,
Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi
2 laporan 1 laporan
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan
Sistem, Data, Statistik dan Informasi 3 Laporan 4 laporan 4. Pelatihan dan Pengembangan SDM 1.192 orang 1.441 orang
5. Layanan Perkantoran 12 bulan 12 bulan
6. Dokumen Perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran 7 dokumen 7 dokumen
7. Laporan Penyusunan Laporan dan
Monitoring Evaluasi Kegiatan 11 laporan 11 laporan 8. Alat Pengolah Data dan Multimedia 29 unit 31 unit
9. Kendaraan 1 unit 2 unit
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi
a. Analisis Harga Komoditas Pertanian b. Pengelolaan Data Perkebunan
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura d. Survey Kesejahteraan Petani 2011
e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas Hortikultura
f. Pengelolaan Data Hortikultura g. Analisis Proyeksi Indikator Makro
h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian i. Penyusunan Data PDB
j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan Level Kab/Kota
k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian l. Analisis Keragaan Data Peternakan
m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian
o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin r. Updating Peta Lahan Baku Sawah
2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi
a. Pengawalan dan Penataan Data Lahan
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi
a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian b. Pengembangan Multimedia (FEATI)
c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah d. FEATI LUNCURAN TA 2010
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form Peternakan
b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form Tanaman Pangan
c. Sosialisasi E-Procurement
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan f. Peningkatan Kualitas SDM
g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal Perkebunan
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan i. Sosialisasi Jabatan Fungsional
j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi
k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal perkebunan ( 4 propinsi)
l. Pelatihan komputer dan jaringan m. Pelatihan statistik pertanian
5. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
a. Administrasi Kegiatan
b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Perencanaan Tahunan
c. Penyelenggaraan Seminar HIPI
d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan g. Pelaksanaan Hibah Aset
7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
a. Penyelenggaraan Lomba Web
b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian
d. Penyusunan News Letter
e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung RAPIM)
f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin
h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS)
i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia 9. Kendaraan
BAB. III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN A. REALISASI KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2011 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker 018.01.411925 dengan jumlah sebesar Rp. 39.111.210.000,- terdiri dari rupiah murni Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp 3.182.610.000.
DIPA awal dengan pagu sebesar Rp. 36.000.000.000,- yang terdiri dari rupiah murni sebesar Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp 71.400.000,-
Pada bulan Mei 2011 dilakukan revisi DIPA terkait dengan pagu BLN hanya sebesar Rp. 71.400.000, - tidak sesuai dengan rencana yang diusulkan dan telah disetujui oleh Bappenas. Usulan untuk BLN di tahun 2011 adalah sebesar Rp. 1.846.863.000,-. Selain revisi pagu BLN TA 2011 juga revisi luncuran BLN kegiatan tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.264.347.000. Total revisi untuk BLN sebesar Rp. 3.111.210.000,-
Pada tahun anggaran 2011 telah dilakukan beberapa revisi antara lain :
1. Revisi DIPA yaitu penambahan pagu yang digunakan untuk kegiatan FEATI TA 2011 dan luncuran FEATI 2010.
2. Revisi DIPA di output 2 yang semula berjumlah Rp. 7.200.000.000,- menjadi Rp. 200.000.000,-. Kegiatan sejumlah Rp. 7.000.000.000,- yang semula merupakan kegiatan untuk PUAP direvisi menjadi kegiatan pelatihan statistik dan komputer, pengadaan Data Center dan DRC, Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal Perkebunan.
3. Revisi DIPA, pencairan bintang untuk kegiatan pengadaan kendaraan roda 4 yang semula 1 unit menjadi 2 unit.
4. Revisi POK dengan persetujuan Dirjen Perbendaharaan antara lain Revisi kegiatan jaringan internet, pembayaran biaya frekuensi dan lain-lain.
Adapun realisasi perbelanja berdasarkan laporan Keuangan SAI adalah sebagai berikut :
No. Belanja Pagu Realisasi %
1 Pegawai 5.851.285.000,- 5.508.153.060,- 94,14 2 Barang 27.492.629.000,- 24.481.069.518,- 89,04 3 Modal 5.767.296.000,- 5.087.768.350,- 88,22
Total 39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 89,69
Realisasi per output adalah sebagai berikut :
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi dengan pagu sebesar Rp. 6.880.752.000 tersealisasi
sebesar Rp. 6.376.066.502,- atau sebesar 93,73 persen sisa mati sebesar Rp. 510.685.498,-. Yang terdiri dari :
a. Analisis Harga Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 242.245.550,- atau sebesar 96,89 persen sisa mati sebesar Rp. 7.754.450,-
b. Pengelolaan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 265.486.201,- atau sebesar 88,49 persen sisa mati sebesar Rp. 34.251.600,-
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 218.748.400,- atau sebesar 87,49 persen sisa mati sebesar Rp. 31.251.600,-
d. Survey Kesejahteraan Petani 2011 dengan anggaran sebesar Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 343.872.360,- atau sebesar 98,24 persen sisa mati sebesar Rp. 6.127.640,-
e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 543.928.500,- atau sebesar 90,65 persen sisa mati sebesar Rp. 56.071.500,-
f. Pengelolaan Data Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 258.785.3000 atau sebesar 86,26 persen sisa mati sebesar Rp. 41.214.700,-
g. Analisis Proyeksi Indikator Makro dengan anggaran sebesar Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 346.584.278 atau sebesar 99,02 persen sisa mati sebesar Rp. 3.415.722,-
h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.960.750,- atau sebesar 96,78 persen sisa mati sebesar Rp. 8.039.250,-
i. Penyusunan Data PDB dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 245.931.250,- atau sebesar 98,37 persen sisa mati sebesar Rp. 4.068.750,-
j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan Level Kab/Kota dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 388.435.626,- atau sebesar 97,10 persen sisa mati sebesar Rp. 11.564.374,-
k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 277.718.250,- atau sebesar 92,57 persen sisa mati sebesar Rp. 22.281.750,-
l. Analisis Keragaan Data Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 248.250.077,- atau sebesar 99,30 persen sisa mati sebesar Rp. 1.749.923,-
m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 194.283.760 atau sebesar 97,14 persen sisa mati sebesar Rp. 5.716.350,-
n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 390.832.760,-atau sebesar 97,70 persen sisa mati sebesar Rp. 9.167.240,-
o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 381.659.200,- atau sebesar 95,41 persen sisa mati sebesar Rp. 18.340.800,-
p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 366.841.300,- atau sebesar 91,71 persen sisa mati sebesar Rp. 33.158.700,-
q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp. 160.760.000,- terealisasi sebesar Rp. 127.795.900,- atau sebesar 79,49 persen sisa mati sebesar Rp. 32.964.100,-
r. Updating Peta Lahan Baku Sawah dengan anggaran sebesar Rp. 1.469.992.000 terealisasi sebesar Rp. 1.292.483.200,- atau sebesar 87,92 persen sisa mati sebesar Rp. 177.508.800,-
2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi
Pengawalan dan Penataan Data Lahan dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 187.466.900,- atau sebesar 93,73 persen sisa mati sebesar Rp. 12.533.100,-
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi
a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 2.232.540.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.997.074.704,- atau sebesar 89,45 persen sisa mati sebesar Rp. 235.465.296,- b. Pengembangan Multimedia (FEATI) dengan anggaran sebesar
Rp. 2.582.562.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.016.341.235,- atau sebesar 78,08 persen sisa mati sebesar Rp. 566.220.765,-
c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 370.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 295.493.680,- atau sebesar 79,86 persen sisa mati sebesar Rp. 74.506.320,-
d. FEATI LUNCURAN TA 2010 dengan anggaran sebesar Rp. 1.453.999.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.337.678.300 atau sebesar 79,86 persen sisa mati sebesar Rp. 116.320.700,-
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 850.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 799.216.415,- atau sebesar 94,03 persen sisa mati sebesar Rp. 50.783.585,-
b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form Tanaman Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 597.819.565,- atau sebesar 99,64 persen sisa mati sebesar Rp. 2.180.435,-
c. Sosialisasi E-Procurement dengan anggaran sebesar Rp. 186.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.683.600,- atau sebesar 82,49 persen sisa mati sebesar Rp. 32.616.400,-
d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP dengan anggaran sebesar Rp. 415.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 312.286.980,- atau sebesar 75,25 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,-
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan dengan anggaran sebesar Rp. 224.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.465.000,- atau sebesar 97,67 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,-
f. Peningkatan Kualitas SDM dengan anggaran sebesar Rp. 307.970.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.726.000,- atau sebesar 93,75 persen sisa mati sebesar Rp. 19.244.000,-
g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 567.575.000,- atau sebesar 94,60 persen sisa mati sebesar Rp. 32.425.000,-
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 470.576.600,- atau sebesar 94,12 persen sisa mati sebesar Rp. 29.423.400,-
i. Sosialisasi Jabatan Fungsional dengan anggaran sebesar Rp. 164.350.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.251.000,- atau sebesar 93,25 persen sisa mati sebesar Rp. 11.099.000,-
j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi dengan anggaran sebesar Rp. 125.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 116.778.000,- atau sebesar 93,42 persen sisa mati sebesar Rp. 8.222.000,-
k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal perkebunan ( 4 propinsi) dengan anggaran sebesar Rp. 710.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 628.742.078,- atau sebesar 88,46 persen sisa mati sebesar Rp. 82.037.922,-
l. Pelatihan komputer dan jaringan dengan anggaran sebesar Rp. 212.785.000 terealisasi sebesar Rp. 180.951.000,- atau sebesar 85,04 persen sisa mati sebesar Rp. 31.834.000,-
m. Pelatihan statistik pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 280.710.000,- terealisasi sebesar Rp. 234.880.200,- atau sebesar 83,67 persen sisa mati sebesar Rp. 45.829.800,-
5. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp. 5.851.285.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.514.489.754,- atau sebesar 94,24 persen sisa mati sebesar Rp. 336.795.246,-
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp. 2.669.590.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.284.191.945,- atau sebesar 85,56 persen sisa mati sebesar Rp. 385.398.055,-
6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
a. Administrasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 592.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 550.789.500,- atau sebesar 92,94 persen sisa mati sebesar Rp. 41.810.500,-
b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Perencanaan Tahunan dengan anggaran sebesar Rp. 396.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 384.126.000,- atau sebesar 96,85 persen sisa mati sebesar Rp. 12.474.000,-
c. Penyelenggaraan Seminar HIPI dengan anggaran sebesar Rp. 121.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 109.607.000,- atau sebesar 90,21 persen sisa mati sebesar Rp. 11.893.000,-
d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 281.880.000,- terealisasi sebesar Rp. 268.418.500,- atau sebesar 95,22 persen sisa mati sebesar Rp. 13.461.500,-
e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 275.870.000,- terealisasi sebesar Rp. 272.542.650,- atau sebesar 98,79 persen sisa mati sebesar Rp. 3.327.350,- f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan dengan anggaran
sebesar Rp. 267.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.580.700,- atau sebesar 90,34 persen sisa mati sebesar Rp. 25.819.300,- g. Pelaksanaan Hibah Aset dengan anggaran sebesar Rp.
185.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 123.275.900,- atau sebesar 66,64 persen sisa mati sebesar Rp. 61.724.100,-
7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
a. Penyelenggaraan Lomba Web dengan anggaran sebesar Rp. 278.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 253.384.000,- atau sebesar 90,85 persen sisa mati sebesar Rp. 25.516.000,-
b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 803.400.000,-terealisasi sebesar Rp. 697.223.600,- atau sebesar 86,78 persen sisa mati sebesar Rp. 106.176.400,-
c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian dengan anggaran sebesar Rp. 243.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 237.452.100,- atau sebesar 97,64 persen sisa mati sebesar Rp. 5.747.900
d. Penyusunan News Letter dengan anggaran sebesar Rp. 136.250.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.104.500,- atau sebesar 78,61 persen sisa mati sebesar Rp. 29.145.500,-
e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung RAPIM) dengan anggaran sebesar Rp. 96.320.000,- terealisasi sebesar Rp. 91.339.500,- atau sebesar 94,83 persen sisa mati sebesar Rp. 4.980.500,-
f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan dengan anggaran sebesar Rp.246.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.951.400,- atau sebesar 89,27 persen sisa mati sebesar Rp. 26.448.600,-
g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 26.350.000,- atau sebesar 87,83 persen sisa mati sebesar Rp. 3.650.000,-
h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS) dengan anggaran sebesar Rp. 295.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.366.800,- atau sebesar 97,65 persen sisa mati sebesar Rp. 6.933.200,-
i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 610.350.000,- terealisasi sebesar
Rp. 562.063.420,- atau sebesar 92,09 persen sisa mati sebesar Rp. 48.286.580,-
j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 46.205.500,- atau sebesar 25,67 persen sisa mati sebesar Rp. 133.794.500,-
k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 – 2014 dengan anggaran sebesar Rp. 96.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 36.325.000,- atau sebesar 37,84 persen sisa mati sebesar Rp. 59.675.000,-
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia dengan anggaran sebesar Rp.
6.113.557.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.397.574.350,- atau sebesar 88,29 persen sisa mati sebesar Rp. 715.982.650,-
9. Kendaraan dengan anggaran sebesar Rp. 306.280.000,- terealisasi
sebesar Rp. 299.680.000,- atau sebesar 95,94 persen sisa mati sebesar Rp. 4.700.000,-
10. Sarana dan Prasarana dengan anggaran sebesar Rp. 136.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 131.100.000,- atau sebesar 96,40 persen sisa mati sebesar Rp. 4.900.000,-
Realisasi anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan 31 Desember 2011 dengan pagu sebesar Rp. 39.111.210.000,-terealisasi sebesar Rp.35.076.990.928,- (89.69%) sehingga terdapat sisa mati sebesar Rp.4.034.219.072,- (10.31%)
Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A. 2011 sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ;
Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif
Parameter Pagu Realisasi Sisa
Keuangan
(Rp.) 39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 4.034.219.072,-
Keuangan (%) 100 % 89.69 % 10.31 %
B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK KEGIATAN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi
Tujuan
a. Analisis Harga Komoditas Pertanian
Harga beberapa produk mempunyai perilaku yang spesifik. Pada waktu-waktu tertentu, misalnya musim paceklik dan musim hujan yang panjang, menghadapi hari-hari besar keagamaan dan kondisi tertentu akan berdampak pada berfluktuasinya harga produk pertanian tersebut. Pengumpulan data harga dilakukan untuk memonitar rutin perilaku harga komoditas secara kontinyu, juga dapat digunakan sebagai suatu early warning system dalam memonitor fluktuasi harga produk pertanian yang terjadi dari waktu ke waktu.
Beberapa harga produk pertanian penting yang perlu dimonitor karena sangat riskan terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia diantaranya adalah beras, gabah, gula pasir, minyak goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, daging sapi, daging ayam dan telur ayam.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai visi menjadi pusat bagi penyediaan data dan informasi sektor pertanian, khususnya bagi para pengambil kebijakan sektor pertanian dan masyarakat umum, termasuk di dalamnya data dan informasi harga komoditas pertanian.
Informasi mengenai perkembangan harga beberapa komoditas pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk memantau situasi sektor pertanian secara umum. Sebagai early warning system, informasi ini akan sangat membantu dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan, musim paceklik, musim kemarau dan penghujan panjang serta faktor ketidak pastian lainnya dimana harga komoditas pertanian berfluktuasi secara signifikan.
Tujuan:
1) Melakukan pengumpulan data harga komoditas pertanian 2) Melakukan analisis perkembangan harga komoditas
pertanian
3) Menyusun publikasi yang mencakup analisis harga komoditas pertanian bulanan, analisis harga internasional secara semesteran dan statistik harga komoditas pertanian tahun 2011.
Sasaran:
1) Tersedianya data harga dan tersusunnya buletin perkembangan harga komoditas pertanian bulan Januari s/d Desember 2011
2) Tersedianya data harga internasional dan tersusunnya buletin harga internasional secara semesteran ( Juli dan Desember)
3) Tersususnya buku statistik harga komoditas pertanian
4) Terdistribusinya data dan hasil analisis harga komoditas pertanian sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output:
1. Buletin Analisis Harga Komoditas Pertanian yang diterbitkan setiap bulan pada tahun 2011 (12 edisi).
2. Buletin Analisis harga Internasional Komoditas Pertanian yang diterbitkan setiap semester pada tahun 2011 (2 edisi).
3. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun 2011 4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011.
Saran dan Tindak lanjut:
1. Perlu adanya penambahan cakupan provinsi yang dianalisis dalam buletin harga bulanan dimana selama ini baru mencakup 8 ibukota provinsi.
2. Perlu periode penyajian yang lebih cepat untuk buletin harga internasional yaitu diharapkan dapat terbit per triwulan
3. Penataan database harga dari beberapa sumber data perlu segera dilakukan .
b. Pengelolaan Data Perkebunan
Pusat Data dan Informasi Pertanian sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok diantaranya mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data serta membuat kajian berbagai komoditas pertanian strategis. Untuk itu berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di lapang dan dilaporkan ke pusat, maka data yang telah tersedia tersebut perlu dilakukan verifikasi dan validasi data yang dapat dilakukan antara lain melihat konsistensi pengisian data antar kolom, antar waktu, kewajaran data, serta melihat parameter lainnya, juga dapat dilakukan melalui koordinasi, sinkronisasi dan rapat-rapat pertemuan dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah yang menangani data perkebunan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan data perkebunan dengan baik dan benar.
Tujuan:
1. Melaksanakan ujicoba e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi terpilih.
2. Merekam data perkebunan ke dalam Basis Data Statistik Pertanian (BDSP)
3. Mengikuti sinkronisasi Angka Tetap (ATAP 2010) dan Angka Sementara (ASEM 2011) Data Perkebunan.
Sasaran:
1. Tersosialisasikannya e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi. 2. Tersedianya Data Perkebunan di dalam Basis Data Statistik
Pertanian
3. Tersedianya angka tetap perkebunan tahun 2010 dan angka sementara tahun 2011.
Output:
1. Laporan Data Series Sub Sektor Perkebunan di dalam Basis Data Statistik Pertanian (BDSP) dan Sistem Informasi Pertanian 2. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat propinsi dan kabupaten di dalam pengisian e-form perkebunan di dua provinsi
3.
Laporan hasil sinkronisasi data perkebunan (ATAP 2010 dan ASEM 2011).Kendala/Permasalahan:
1. Nama kabupaten mekar (sesuai .mfd online.bps) belum tersedia pada BDSP
2. Ujicoba e-Form Perkebunan: pengiriman e-form terlambat; jaringan internet di kabupaten tdk maksimal sehingga data tdk ter-upload, walaupun ada honor petugas kabupaten lambat melakukan upload, alasannya menunggu data dari manbun kecamatan menuju ke kabupaten yang tidak lancar
Saran/Tindaklanjut:
1. Supervisi ke kabupaten, ujicoba ke daerah sentra produksi yang akses internetnya bagus
2. Koordinasi dengan kegiatan Refreshing mantri perkebunan kecamatan (di lokasi yang sama)
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura Peranan sektor perkebunan dan hortikultura di Indonesia sangat berarti dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat. Pengembangan semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas strategis menjadi hal yang diharapkan. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data dan informasi komoditas pertanian strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Kajian ini berguna untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan sub sektor perkebunan dan hortikultura. Di samping itu outlook komoditas perkebunan dan hortikultura juga dapat mendukung penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga keuangan pemberi kredit petani dan pengusaha sektor pertanian serta pelaku agribisnis lainnya.
Tujuan:
a. Menyusun outlook komoditas perkebunan dan hortikultura yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di dalam negeri maupun luar negeri.
b. Melakukan proyeksi terhadap prospek beberapa komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang.
Sasaran:
a. Tersedianya outlook komoditas perkebunan dan hortikultura yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di dalam negeri maupun luar negeri
b. Tersedianya hasil proyeksi beberapa komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang.
Output:
a. Buku Outlook Komoditas Perkebunan (Karet, Lada, Kapas, Kopi, Teh, Jambu Mete);
b. Buku Outlook Komoditas Hortikultura (Kentang, Tomat, Jeruk, Manggis, Nenas, Mawar)
c. Pelaksanaan Workshop di Bogor, mengundang 30 peserta (Ditjen/Badan, Dinas terkait)
Kendala/Permasalahan:
Perbaikan tabel dan grafik
Saran/Tindaklanjut:
a. Buku outlook akan di CD & .pdf-kan
b. Untuk yang akan datang perlu mengundang narasumber dari PSEKP untuk menentukan permodelan yang lebih tepat.
c. Kedepan perlu kerjasama intensif dengan Direktorat lingkup Perkebunan dan Hortikultura, BKP, Ditjen P2HP
a. Analisis selanjutnya dapat menggunakan pendekatan NBM dan ketersediaan konsumsi domestik .pdf-kan untuk website & Knowledge Management
d. Survey Kesejahteraan Petani 2011
Meskipun pertanian menjadi sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, tetapi kehidupan para petani sebagai penyangga sektor pertanian ternyata masih belum menggembirakan dan tingkat kesejahteraan petani masih rawan. Hasil Sensus Pertanian 2003 (ST-2003) menunjukkan bahwa jumlah petani bertambah dari 20,8 juta rumah tangga dari ST-1993 menjadi 25,4 juta rumahtangga atau meningkat 2,2% per tahun. Dari pertambahan jumlah tersebut menyebabkan bertambahnya petani gurem dengan luas lahan < 0,5 ha, dari sekitar 10,8 juta rumah tangga atau sekitar 52,7% dari total rumah tangga petani (ST-1993) menjadi 13,7 juta rumah tangga atau sekitar 56,5% (ST-2003). Pertambahan petani gurem ini mencapai 2,6% per tahun atau lebih besar dari pertambahan jumlah petani. Hal ini seiring pula dengan berkurangnya lahan pertanian sehingga pertambahan jumlah petani berdampak pada semakin berkurangnya rata-rata luas kepemilikan lahan oleh petani yang akan menyebabkan menurunnya kinerja pelaku usaha di sektor pertanian, khususnya petani.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka pembangunan sektor pertanian saat ini dan di masa mendatang sudah seharusnya difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian terutama petani di perdesaan. Hal ini juga merupakan salah satu target utama kementerian pertanian. Dalam rangka mendukung target peningkatan kesejahteraan petani tersebut, maka diperlukan informasi tentang tingkat kesejahteraan petani berdasarkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu survei. Pusdatin pada tahun 2011 melakukan Survei Kesejahteraan Petani di beberapa lokasi sampel dengan tipe agroekosistem tertentu untuk mengetahui kondisi kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian.
Tujuan:
a. Menyusun buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani
b. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan
aspek pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe agroekosistem yang berbeda di wilayah sampel
c. Melakukan analisis hasil survei kesejahteraan petani
Sasaran:
a. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani
b. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan petani di wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang berbeda
Output:
a. Buku Pedoman Survei dan Kuesioner Survei b. Analisis Hasil Survei Kesejahteraan Petani c. Laporan Akhir Kegiatan
Saran/Tindaklanjut:
a. Salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan petani, ketersediaan data tersebut perlu dipertahankan
b. Melihat perkembangan tingkat kesejahteraan petani, perlu resurvei pada lokasi yang sama
e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas Hortikultura
Sampai saat ini pengumpulan data produksi hortikultura masih menggunakan data informasi dari lapang maupun eye estimate. Pengumpulan tersebut bersifat subyektif dengan cakupan kecamatan yang cukup luas serta waktu yang cukup terbatas sehingga mengakibatkan data produktivitas dari tahun ke tahun sangat berfluktuasi. Penyusunan perencanaan yang tidak didukung oleh data yang akurat yang menyebabkan lemahnya pelaksanaan program. Untuk itu sangat diperlukan metode pengukuran produktivitas hortikultura sebagai alat untuk melakukan validasi data yang telah ada.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sejak tahun 2001 telah mengembangkan dan melakukan uji coba beberapa metode pengumpulan data produktivitas hortikultura bekerjasama dengan BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk komoditas sayuran dan buah-buahan, yaitu metode pengukuran 5 x 5 rumpun untuk sayuran dan pohon amatan untuk buah-buahan. Untuk lebih menyempurnakan metode yang telah dihasilkan, sejak tahun 2007 dilakukan implementasi metodologi pengumpulan data produktivitas hortikultura di beberapa provinsi sampel sehingga dapat dihasilkan metode yang baku dan mudah diterapkan di lapang guna meningkatkan kualitas data hortikultura. Mengingat demikian banyaknya komoditas hortikultura yang harus dikumpulkan datanya serta beragamnya kondisi di lapangan, maka implementasi metodologi pengumpulan data produktivitas hortikultura dilakukan secara bertahap hingga diperoleh metodologi yang baku yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
Tujuan
1. Melakukan implementasi metode pengumpulan data produktivitas hortikultura.
2. Mendapatkan rata-rata hasil (produktivitas) melalui pengukuran langsung untuk beberapa komoditas unggulan sub sektor hortikultura.
Sasaran
1. Tersedianya Buku Panduan Pengumpulan Data Produktivitas untuk kelompok sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka.
2. Tersedianya data produktivitas untuk beberapa komoditas unggulan sub sektor hortikultura.
Output
1. 4 Buku Pedoman Pengumpulan Data Produktivitas: a) Tanaman Sayuran & Buah Semusim; b) Tanaman Buah & Sayuran Tahunan; c) Tanaman Hias d) Biofarmaka;
2. Listing RTP Horti; 120 blok sensus (30 di Banten & 90 di Jabar) 3. TOT Pusat: (10 org) 30 Juni-1 Juli‟11; Pelatihan petugas banten
4. Pengumpulan data: di beberapa kabupaten di Banten dan Jabar. Jml sampel 466 plot (93.20%)
5. Workshop di Bandung: 30 org (Ditjen Horti, Dinas Prov/Kab/Kota di Jabar & Banten) .pdf-kan Panduan Provitas Horti (web Pusdatin)
6. Video CD-kan Tutorial Cara Pengumpulan Data Provitas Bunga Krisan (output tambahan)
Kendala
Sampel terealisir 93.20% karena 6.8% sampel petani kekeringan / gagal panen
Saran/Tindaklanjut:
1. Melanjutkan kegiatan yang akan datang. dengan judul: “Pengukuran Data Produktivitas Hortikultura”
2. Perlu kajian pengukuran data produktivitas untuk tanaman hortikultura yang panen berulang (Cabe)
3. Perlu kajian konversi terhadap hasil Bawang merah umbi basah ke umbi kering
f. Pengelolaan Data Hortikultura
Dengan berkembangnya perekonomian dan pengetahuan masyarakat, makin menyadarkan kita akan pentingnya buah-buahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan sehari-hari. Kehidupan modern yang membutuhkan kondisi lingkungan yang indah dan asri, serta adanya paradigma back to nature dalam bidang kesehatan dan penataan lingkungan menyebabkan permintaan akan tanaman biofarmaka dan tanaman hias cenderung meningkat. Subsektor hortikultura ternyata telah berkontribusi signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam penyediaan produk dan pemanfaatan sumberdaya, penciptaan produk domestik bruto, penyerapan tenaga kerja maupun dalam perdagangan.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka perhatian terhadap perbaikan statistik hortikultura sangatlah diperlukan, sehingga data yang dihasilkan lebih valid, akurat dan up to date. Data dan informasi hortikultura ini sangat penting artinya dalam mendukung perumusan perencanaan dan kebijakan, menginfomasikan keadaan dan keberhasilan, maupun dalam
evaluasi kinerja. Atas dukungan dari berbagai pihak, berbagai upaya dan rangkaian kegiatan telah dilakukan dalam pembenahan statistik hortikultura ini, dengan harapan agar kualitas data hortikultura menjadi semakin baik.
Oleh karena itu dianggap penting untuk melakukan pengelolaan data hortikultura yang mencakup workshop sinkronisasi angka sementara dan angka tetap hortikultura secara berkesinambungan.
Tujuan
1. Melaksanakan workshop E-Form Hortikultura dan entry data menggunakan E-Form Hortikultura
2. Melaksanakan pemantauan, verifikasi dan validasi data hortikultura melalui E-Form Hortikultura
3. Melaksanakan verifikasi dan validasi
Sasaran
1. Tersedianya data hortikultura yang lengkap, akurat dan tepat waktu melalui E-Form Hortikultura.
2.
Tersedianya angka sementara dan angka tetap hortikultura di Basisdata statistikOutput
1. Update data subsektor hortikultura (ASEM-2010) pada SIE & Indikator Pembangunan Subsek Hortikultura
2. Pelatihan/Workshop e-Form Hortikultura (entri SPH SBS, BST, TBF, TH Triw-I). Pelaksanaan di: Bali (15 orang), Sumatera Barat (24 orang)
3. Pembahasan Metode Peramalan Produksi Hortikultura (Bawang merah & Cabai) dg Ditjen Horti, BPS, IPB
4. Telah pdf-kan Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura (di web pusdatin)
Kendala
Kurangnya perhatian petugas pengelola data horti di kabupaten/kota (terlambat entry e-form Horti) meskipun sudah ada honor
Saran/Tindaklanjut:
Perlu upaya percepatan data level kabupaten bulanan (bagi komoditas horti yang mempengaruhi inflasi/deflasi) seperti: Cabai dan Bawang Merah
g. Analisis Proyeksi Indikator Makro
Salah satu misi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan pengadaan data sekunder indikator makro dan penyusunan publikasi dengan output sebagai berikut:
a. Data Ekspor Impor.
b. Data Agregat, meliputi data Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi dan Nilai Tukar Petani (NTP).
c. Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian bulan Januari s.d. Desember 2011
d. Buletin Makro triwulan I s.d. triwulan IV 2011, meliputi Buletin PDB Sektor Pertanian dan Buletin Ekspor Impor Komoditas Pertanian.
e. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian triwulan I s.d. triwulan IV 2011
f. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian tahun 2010.
Dengan tersedianya data dan informasi tentang indikator makro sektor pertanian, diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional.
Tujuan
a. Melakukan pengumpulan data indikator makro sektor pertanian
b. Melakukan analisis indikator makro sektor pertanian periode tahun 2011
c. Menyusun publikasi yang mencakup indikator makro sektor pertanian sebagai sarana penyampai informasi perkembangan dan kinerja sektor pertanian secara makro
Sasaran
1. Tersedianya data indikator makro sektor pertanian
2. Tersusunnya publikasi data indikator makro sektor pertanian 3. Terdistribusinya data dan hasil analisis indikator makro
sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output
1. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian (Bulan Januari s/d Desember 2011)
2. Buletin Triwulanan Ekspor-Impor Komoditas Pertanian (Triwulan I s/d IV Tahun 2011)
3. Buletin PDB Sektor Pertanian (Triwulan I s/d IV Tahun 2011) 4. Buku Saku Indikator Makro Sektor Pertanian Tahun 2011 5. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian Tahun 2010
6. Laporan akhir kegiatan
Tindaklanjut:
1. Menjaga kontinuitas ketersediaan data indikator makro sebagai bahan mengukur kinerja pembangunan pertanian. 2. Membangun sistem database penyimpanan dan penyajian
data indikator makro sektor pertanian.
3. Mengembangkan publikasi data indikator makro sektor pertanian
h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian
Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 14,46 persen pada tahun 2008 atau merupakan urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. Sementara itu perdagangan dalam negeri (domestik) dan perdagangan luar negeri (internasional) untuk komoditas pertanian yang meliputi sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan masih cukup luas untuk terus dikembangkan, mengingat sektor pertanian masih mampu bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997, dan krisis global beberapa tahun terakhir ini sehingga dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian nasional.
Disisi lain pengembangan globalisasi perdagangan antar negara telah berjalan dengan penerapan berbagai kebijakan dan kesepakatan dari sidang WTO, dan pembentukan kerjasama antar negara dalam suatu kawasan seperti APEC, NAFTA dan AFTA. Pada kawasan yang lebih kecil terjalin kerjasama ekonomi sub regional Indonesia dengan pembentukan kawasan segitiga pertumbuhan khususnya dengan Singapura-Johor dan Riau (SIJORI) dan kerjasama Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT), termasuk forum kerjasama antar Negara Brunei, Indonesia, Malaysia dan Philippina (BIMP-EAGA) (Ditjen P2HP, 2007).
Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2011 akan dilakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya. Analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil kebijakan sektor pertanian.
Tujuan
1. Melakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian tahun 2011.
2. Menyusun buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011 sebagai sarana penyampai informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya.
Sasaran
1. Terlaksananya analisis kinerja perdagangan beberapa komoditas pertanian
2. Tersusunnya buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011.
3. Terdistribusinya data dan hasil analisis sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output
1. Buku „Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian‟ ISSN 2086-4949 Volume 3 No. 1 dan No. 2 Tahun 2011.
2. Laporan Akhir Kegiatan.
Saran/Tindaklanjut:
1. Penerbitan Buku Analisis masih perlu untuk dilanjutkan untuk komoditas lain yang belum dianalisis
2. Analisis perlu dikembangkan dengan metode analisis lainnya i. Penyusunan Data PDB
Dalam rangka memberikan informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembuat kebijakan dalam bidang ekonomi adalah pengetahuan tentang pengaruh aktivitas yang terjadi pada masing-masing sektor perekonomian. Ukuran paling komprehensif dari tingkat aktivitas ekonomi suatu negara adalah nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam wilayah suatu negara tertentu, sehingga sering digunakan sebagai ukuran kinerja yang dicapai oleh sektor atau sub sektor ekonomi.
PDB telah di publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin, disajikan sampai sub sektor saja tidak dirinci per komoditas/kelompok komoditas, bahkan untuk sub sektor hortikultura datanya tergabung dalam tanaman bahan makanan (Tabama). Sementara Off farm dari pertanian masuk ke sektor industri dan sektor perdagangan.
Oleh karena itu perlu disusun PDB sektor pertanian secara menyeluruh (on farm s/d off farm) untuk dapat melihat kinerja sektor pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan penyusunan data PDB per sub sektor pertanian dan PDB Industri berbasis pertanian dan perdagangan pertanian.
Tujuan
1. Melakukan penyusunan data PDB per sub sektor dan komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis pertanian dan perdagangan pertanian tahun 2008 s/d 2010. 2. Melakukan analisis PDB sektor pertanian.
Sasaran
Tersedianya informasi tentang kinerja sektor pertanian secara menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan on farm maupun off farm.
Output
1. Data PDB Per sub sektor/komoditas pertanian tahun 2008 s/d 2010
2. Data PDB industri dan perdagangan berbasis pertanian tahun 2008 s/d 2010
3. Hasil Analisis PDB Pertanian Tahun 2011 4. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011
Saran/Tindaklanjut:
1. Penghitungan PDB sektor pertanian (on farm) untuk selanjutnya Kementan diharapkan mampu melakukan penghitungan PDB dengan tetap dilakukan supervisi oleh BPS 2. Sehubungan dengan akan adanya perubahan tahun dasar
PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 menjadi tahun 2010 di tahun 2012, maka Kementan melalui Pusdatin telah mengusulkan agar publikasi rutin PDB oleh BPS dapat dipisahkan Tabama menjadi padi, palawija dan hortikultura. 3. Analisis Buletin PDB triwulanan diharapkan dapat terbit dari
kegiatan ini, termasuk didalamnnya analisis Indeks Implisit j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan
Level Kab/Kota
Penentuan kebijakan di sektor pertanian saat ini mulai berpijak tidak hanya dari data/informasi yang ada di provinsi dan nasional, namun sudah melangkah lebih terfokus lagi ke tingkat kabupaten/kota. Langkah ini dipandang lebih tepat, karena sebagian besar pelaksanaan program pemerintah berada di wilayah kabupaten/kota.
Berkaitan dengan data/informasi pendukung kebijakan, data peternakan yang tersaji di pusat selama ini masih pada tingkat provinsi dan nasional, belum menyentuh data kabupaten/kota. Padahal untuk membangun data provinsi didasarkan pada data kabupaten/kota dan data kecamatan sebagai ujung tombak. Sehingga sangat mendesak untuk segera dilakukan pembenahan pengelolaan sekaligus penataan data tingkat kabupaten/kota.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Pusat Data dan Informasi Pertanian akan melakukan pembenahan data produksi dan populasi sub sektor peternakan tingkat kabupaten/kota di tahun 2011. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan atau Dinas yang membawahi sektor peternakan di 33 provinsi. Diharapkan dengan terbangunnya database sub sektor petrnakan ini, akan memudahkan pengguna data untuk mengakses
Tujuan
1. Menyediakan data populasi dan produksi subsektor peternakan tingkat kabupaten/kota.
2. Melakukan penataan database populasi dan produksi peternakan tingkat kabupaten/kota.
Sasaran
1. Tersedianya data populasi dan produksi subsektor peternakan level kabupaten/kota.
2. Tertatanya database populasi dan produksi peternakan tingkat kabupaten/kota.
Output
1. Data peternakan level kabupaten/kota dari 33 provinsi (100%)
2. Entry data populasi & produksi peternakan level kabupaten/kota (Buku & CD Publikasi Statistik Peternakan tahun 2006-2010)
3. Data subsektor lainnya (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan), masing-masing telah di-entry ke BDSP level Kabupaten/kota
4. Buku Direktori Alamat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia (output tambahan)
Saran/Tindaklanjut:
Lanjutkan entry data ke format BDSP (koordinasi dengan bidang PSI-Pusdatin)
k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian
Selama ini, data dan informasi subsistem hulu pertanian yang tersedia masih belum memadai, baik dari segi akurasi data maupun dari segi penyajian dan penyebaran informasinya. Data yang tersaji dari sumber yang berbeda masih sering berbeda sehingga menimbulkan keraguan bagi para pengguna data dan informasi untuk pengambilan keputusan. Berbagai data dan informasi sub sistem hulu seperti: data benih, data kemiskinan, data peralatan dan mesin pertanian (alsintan), iklim, penduduk dan tenaga kerja pertanian pupuk dan pestisida amat diperlukan oleh para pimpinan Departemen Pertanian khususnya sebagai bahan pendukung untuk menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian. Selain itu masyarakat pelaku agribisnis, pengusaha, investor, mahasiswa dan lain-lain untuk berbagai keperluan. Agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan, maka perlu disusun dalam bentuk format yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk lebih memudahkan pengguna data tersebut perlu disebarluaskan dalam bentuk CD yang berisi data kuantitatif sub subsistem hulu pertanian, maupun yang berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Departemen Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian.
Selain itu kegiatan penataan data hulu sektor pertanian yang merupakan kelanjutan kegiatan yang sama pada tahun 2009, akan ditambahkan muatan berupa analisis data. Hal ini dimaksudkan agar data hulu yang telah tersusun dapat pula dimanfaatkan informasi lebih lanjut oleh para pengambil kebijakan.
Tujuan
1. Mengelola dan menata data dan informasi melalui program komputerisasi.
2. Melakukan analisis data hulu pertanian sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil kebijakan.
3. Menyusun informasi dalam media elektronik (CD) dan media cetak.
4. Menyebarluaskan data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam bentuk buku dan media elektronik (Compact Disk).
Sasaran
1. Tertatanya data dan informasi sub sistem hulu dalam media komputer.
2. Terlaksananya analisis data hulu sektor pertanian.
3. Tersedianya data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam media CD dan cetak.
4. Terlaksanaya penyebaran data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam media CD dan cetak
Output
1. Workshop validasi dan evaluasi,
2. Draf Buku Statistik OPT, Situasi Penyakit Hewan dan Bencana Alam,
3. Draf Buku Statistik Pupuk, Pestisida, Benih/Bibit, 4. Draf Buku Statistik Kemiskinan dan Penduduk, 5. Draf Buku Statistik Iklim dan Alsintan
Kendala
1. Data tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang telah direncanakan,
2. Keberadaan data pestisida pada Ditjen PSP
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data untuk penentuan jadwal rencana pengumpulan data
2. Penulusuran data diharapkan sampai ke masing-masing eselon I.
3. Pencetakan Buku Statistik 4. Laporan Akhir
l. Analisis Keragaan Data Peternakan
Pembangunan pertanian pada umumnya dan peternakan khususnya menghendaki dukungan analisis data dan informasi yang lengkap. Bagi pengambil keputusan hasil analisis data dan informasi yang lengkap sangat penting agar kebijakan yang diambil tepat sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian. Informasi tersebut sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya. Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua potensi sumber daya peternakan, terutama komoditas strategis subsektor Peternakan.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur penunjang Departemen Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian berbagai komoditas pertanian khususnya data sub sektor peternakan. Hal ini sangat berguna untuk perumusan kebijakan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan peternakan.
Output kegiatan ini adalah buku outlook komoditas peternakan yang merupakan hasil analisis data peternakan yang lebih ditekankan pada pemodelan ekonometrik data peternakan dengan bantuan software statistik. Selain buku outlook dilakukan juga up-dating data sub sektor peternakan yang disajikan pada basis data pertanian (BDSP).
Tujuan
1. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi pengembangan usaha beberapa komoditas peternakan. 2. Melakukan up-dating data subsektor peternakan pada basis
data pertanian (BDSP).
Sasaran
1. Tersedianya informasi dan kajian model ekonometrika serta hasil peramalan data peternakan dan rekomendasi angka parameter komoditas peternakan hasil uji statistik.
2. Tersedianya data peternakan yang terbaru pada basis data pertanian (BDSP).