• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL (ESQ) DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDIKAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL (ESQ) DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI ILMIAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDIDIKAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL (ESQ) DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:

TSURAYYA SYARIF ZAIN G 000 090 085

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA 2012

(2)

2 ABSTRAK

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Pendidikan (terutama Islam) dengan berbagai coraknya yang berorientasi memberikan bekal kepada manusia (peserta didik) untuk mencapai pada tujuan pendidikan yang berorientasi pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ) dan Kecerdasan Spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) sangat berperan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Hal tersebut berguna untuk menumbuhkan kondisi pembelajaran yang kondusif antara siswa dengan pendidik supaya memiliki kesamaan visi sehingga dapat merumuskan misi pembelajaran bersama-sama.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini”Apa saja pesan moral ESQ dan tolak ukur ESQ yang terdapat dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.

Tujuan dari penelelitian ini adalah untuk mengetahui pesan moral mengenai pendidikan ESQ dan memahami tolak ukur ESQ yang terdapat dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. Manfaat hasil penelitian yang diharapkan adalah dapat memberikan kontribusi tentang sikap yang patut untuk dimiliki, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi dan juga dapat mengajarkan bahwa dari sebuah novel terdapat banyak pelajaran yang bisa didapat, sehingga dapat menarik minat baca masyarakat terhadap novel dan karya sastra lain.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analyze research), karena data-data yang diperoleh merupakan data tertulis yang setelah itu dilakukan analisis pemikiran (content analysis) dari Novel yang dianalisis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan memberi kesimpulan bahwa pendidikan ESQ dapat ditelaah melalui pesan moral yang mencakup kemampuan dalam mengolah emosi sehingga dapat memotivasi diri dan kemampuan dalam mengolah emosi dan menghadapi persoalan makna atau value, sehingga dapat menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih baik.

Selain itu pendidikan Esq dapat dipelajari melalui tolak ukur ESQ yang mencakup pengendalian diri, pengaturan diri, motivasi, simpati, empati, keterampilan sosial, keteguhan pendirian, berserah diri kepada Allah, dan menghambakan diri secara total, meyakinkan segala urusan dan rizki hanya pada Allah semata, dengan segala usaha dan doa, dan mengintegritaskan akhlakul karimah dalam kehidupaan sehari-hari. Kata kunci : Pendidikan ESQ dan Novel Ranah 3 Warna

(3)

NOTA DINAS PEMBIMBING

Surakarta" 4 Juli 2012

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Agama islam

Universitas Muhamrnadiyah Surakarta Di Surakana

Assalamua' alaiokam lfdrahmatullahi Wabalakatxh

Setelah mengadakan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa, maupun teknik penulisan, dao setelah membaca skipsi mahasisiwa tersebut di barr"h ini. Nama NIM Program Studi Judul Tsumyya SyarifZain G 000 090 085

Pendidikan Agama Islam ( Ta6iyah)

Pendidikan Emosional dan Spirinal @Se) dalam Novel Ranah 3 Wana Karya Ahnad Fuadi.

maka selaku pembimbing I dan II, kani berpendapat bahwa skripsi tersebut telah layak di munaqosahkan.

Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu'alaikum llalahmatullahi Vabalakatuh

Pembimbing I

\\---zr-t>lkzl

.-1

)

1 nn eoilal lty, nr.agy

(4)

LTNIWRSITAS MUIIAMMADIYAH SURAKARTA FAKTJLTAS AGAMA ISLAM

Jl. A. Yani Tmmol pos l, Pabelar! Kartasura Telp.( 0271) 717417, 719483 Fax.71544 Surakarta 57102

F

I Nama NIM Program Studi Judul PENGESAIIAN Tsurayya Syarif Zain ., -G 000 090 085

Pendidikan Agama Islam

Pendidikai Emosional dan Spiriual @SQ) dalan Novel Ranah 3 Wana Karya Ahnad Fuadi

Telah di munaqosabkar dalam sidang panitia ujian munaqosah skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhamrnadiyah Surakarta pada tanggal dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam .angka menyelesail@n studi program strata satu ( Sl) guna memperoleh gelar S. pd.I

Surakarta" 2l Juli 2012 Dewan Penguji Penguj i I (DN. A

l--2""^-r4

(tb. Abdulhh;ty, M. Ag) Penguji trI

,a //,

/ /

//d.n-t/ u

-V/nVv\/

Badaruddin, M. Ag) (Dr. l l t

(5)

1 PENDAHULUAN

Pada dasarnya manusia memiliki tiga potensi yang harus dikembangkan dalam menjalankan eksistensi kehidupanya di muka bumi. Ketiga potensi tersebut adalah kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) , dan kecerdasan spiritual (SQ).

Untuk mensinergikan ketiganya, diperlukan keseimbangan dalam menjalankanya yang dilandasi oleh kecerdasan spiritual. Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) secara efektif. Sedang ESQ, kecerdasan spiritual

adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran,perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ, dan SQ secara komprehensif. Dengan mensinergikan antara rasionalitas dunia dengan kepentingan spiritual, maka kebahagiaan dan kedamaian akan tercapai secara maksimal serta menjadi asset di dunia maupun di akhirat.

SQ dan EQ diperoleh dari pengalaman hidup seseorang. Salah satu cara untuk memperolehnya adalah dengan pemahaman yang mendalam dalam karya sastra. Karya sastra tidak pernah berangkat dari imajinasi semata tanpa pelibatan

(6)

2 latar belakang kehidupan penulis. Penulis selalu melibatkan pengalaman batinnya (EQ) maupun apa yang diyakininya yakni pelibatan nilai-nilai dan moral (SQ) dalam karyanya. Dari sastra itulah penulis mencoba mentransformasikan pengalaman batin berikut nilai-nilai kepada pembacanya.

Karya sastra merupakan karya imajinatif yang dipadukan dengan kenyataan sosial yang ada di sekitar pengarang atau tidak lepas dari pengaruh lingkungan dimana lingkungan itu tumbuh. Karya sastra tercipta dalam rangka merefleksikan apa yang dirasakan dan dialami oleh pengarang di lingkungan dimana pengarang hidup dan bersosialisasi. Oleh karena itu, sebuah cipta sastra

mengungkap tentang masalah-masalah manusia (Esten, 1998: 8). Untuk dapat memahami tentang kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual(ESQ), dapat ditelaah melalui cara kajian sastra karya Ahmad Fuadi dalam novel yang berjudul Ranah 3 Warna.

LANDASAN TEORI

Menurut Gardner (Goleman, 2004: 51), menyebut istilah kecerdasan emosi dengan istilah kecerdasan intrapribadi dan antarpribadi. Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan yang bersifat kolektif tetapi terarah ke dalam diri sendiri yang wujudnya berupa kemampuan untuk membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan mengarah pada diri, suatu kemampuan untuk menggunakan

(7)

3 model tersebut sebagai alat untuk menempuh kehidupan secara efektif. Kemampuan antar pribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain, yang wujudnya berupa pemahaman terhadapa apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja dan bagaimana mereka bekerja sama dengan sesamanya.

Dalam perspektif Islam, kecerdasan emosi sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Dalam Islam, sudah dikenalkan oleh rasulullah dengan tujuan diutusnya beliau yaitu menyempurnakan akhlak yang menyangkut berbagai dimensi. Dimensi sebagai khalifah di muka bumi, maka kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual harus

dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupanya.

Sedangkan Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif(Zohar, 2000: 4).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan

(8)

4 deskriptif analisis (descriptive of

analyze research). Deskripsi

analisis ini mengenai bibliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Munzir, 1999: 62). Prosedur dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan data deskriptif yang berupa data tertulis setelah dilakukan analisis pemikiran (content analyze) dari suatu teks, (Robert B dan Steven J, dalam Moleong, 2004: 4)

Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi atau pengumpulan

dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu.

Dengan menganalisis data, penulis menggunakan metode content analisys. Analisis isi (content analysis) adalah metode analisis teks yang memelopori symbol coding, yaitu mencatat pesan secara sistematis, kemudian diberi intepretasi (Stefan, 2009: 93). Adapun proses analisis isi terdiri dari berbagai tahap: Penentuan materi, Pengarakteran materi secara formal, Penentuan arah analisis, Penyeleksian teknik-teknik analisis (ringkasan, eksplitasi, penataan), Pendefinisian unit-unit analisis, Analisis materi dan Intepretasi.

(9)

5 HASIL PENELITIAN

ESQ begitu penting dalam mencapai suatu tujuan pendidikan, maka diperlukan adanya pemahaman ESQ yang dapat dijadikan pedoman dalam mencapai kesuksesan. Adapun dalam pembelajaranya, ESQ dapat ditelaah melalui pesan-pesan moral yang terkandung dalam Novel Ranah 3 Warna, sehingga dapat mengembangkan kecerdasan jiwa atau hati dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam belajar, serta memiliki kesadaran dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan tujuan pendidikan.

Pesan moral dalam suatu pepatah (mahfudzat), sekiranya dapat memberikan nuansa yang variatif dalam pembelajaran dan pemahaman ESQ dalam

pendidikan. Adapun 2 pesan moral yang mengandung unsur-unsur ESQ dalam Novel Ranah 3 Warna adalah Man Jadda Wajada dan Man Shabara Dafira.

Pesan moral yang terkandung dalam kata man jadda wajada dalam Novel Ranah 3 Warna, dapat ditujukan pada saat Alif berjuangan untuk menembus ujian UMPTN, ia tulis kalimat “man jadda wajada” dengan tinta tebal untuk dipasang di di dindingnya, sebagai tulisan penyemangat dan motivasi untuk berusaha keras dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kata “man

jadda wajada”pun dapat

mempengaruhi tingkah laku Alif agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

(10)

6 tujuan yang ia inginkan (Fuadi, 2011: 12)

Man Shabara Dzafira

adalah mantra kedua Alif. Mantra ini berati, barangsiapa yang bersabar maka beruntunglah ia. Seperti nasehat Kiai Rais ketika Alif berada di PM dahulu, yang menjelaskan kepada seluruh santri tentang hakekat sebuah kesabaran. “Yang namanya dunia itu ada masa senang dan masa kurang senang. Sabar adalah punggung bukit terakhir sebelum sampai

ditujuan. Setelah ada dititik

terbawah, ruang kosong hanyalah keatas. Untuk lebih baik. Bersabar untuk menjadi lebih baik. Tuhan

sudah berjanji bahwa

sesungguhnya Dia berjalan

dengan orang yang sabar” (Fuadi, 2011:131)

Dalam mengaplikasikan ESQ dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan adanya pemahaman ESQ berdasarkan tolok ukurnya yang dapat dijadikan pedoman dalam mencapai kesuksesan. Menurut Danil Goleman tolok ukur EQ dapat dilihat melalui: pengendalian diri, pengaturan diri, motivasi, simpati, empati dan keterampilan sosial. Secara keseluruhan dalam novel Ranah 3 Warna sudah mencakup seluruh aspek pendidikan EQ yang telah dipaparkan pada bab II, yaitu: pengendalian diri tentang kemampuan menahan diri untuk mencapai kemaslahatan diri dan keluarga, kemampuan mengaktivasi perilaku melalui pemikiran dan motivasi, mengamati orang lain dengan

(11)

7 menilai diri sendiri, pencapaian prestasi dengan motivasi diri, usaha melejitkan prestasi dengan memotivasi diri dan menanamkan jiwa semangat pada diri, kesadaran akan perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain, dan kebutuhan akan penerimaan sosial, dan orang-orang terdekat.

Menurut Ary Ginanjar (2001: 58), tolok ukur antara kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual sangat tipis perbedaanya. Secara keseluruhan dalam novel Ranah 3 Warna sudah mencakup seluruh aspek pendidikan SQ, yaitu: keteguhan pendirian, tidak mudah tergoyahkan walau dengan keadaaan apapun, berserah diri kepada Allah, dan menghambakan diri secara total, sikap tanpa

pamrih dan berharap yang terwujud dengan perbuatan dan ketakwaan kepada Allah, keseluruhan urusan dan kehidupakan diserahkan untuk Allah, meyakinkan segala urusan dan rizki hanya pada Allah semata, dengan segala usaha dan doa, dan mengintegritaskan akhlakul karimah dalam kehidupaan sehari-hari.

KESIMPULAN

1. Pesan Moral mengenai pendidikan ESQ yaitu: Pesan moral yang terkandung dalam mahfudzat Man jadda wajada yang mencakup kemampuan dalam mengolah emosi sehingga dapat memotivasi diri dan Man sobaro Dafira yang mencakup kemampuan dalam mengolah emosi dan

(12)

8 menghadapi persoalan makna atau value, sehingga dapat menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih baik.

2. Tolak ukur ESQ mencakup tolak ukur EQ antara lain : pengendalian diri tentang kemampuan menahan diri untuk mencapai kemaslahatan diri dan keluarga, kemampuan mengaktivasi perilaku melalui pemikiran dan motivasi, mengamati orang lain dengan menilai diri sendiri, pencapaian prestasi dengan motivasi diri, usaha melejitkan prestasi dengan memotivasi diri dan menanamkan jiwa semangat pada diri, kesadaran akan perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain, dan

kebutuhan akan penerimaan sosial, dan orang-orang terdekat, dan tolak ukur SQ yang mencakup : keteguhan pendirian, tidak mudah tergoyahkan walau dengan keadaaan apapun, berserah diri kepada Allah, dan menghambakan diri secara total, sikap tanpa pamrih dan berharap yang terwujud dengan perbuatan dan ketakwaan kepada Allah, keseluruhan urusan dan kehidupakan diserahkan untuk Allah, meyakinkan segala urusan dan rizki hanya pada Allah semata, dengan segala usaha dan doa, dan mengintegritaskan akhlakul karimah dalam kehidupaan sehari-hari.

(13)

9 1. Bagi Pengarang Novel

a. Dapat dijadikan sebagai rujukan tambahan bahan bacaan untuk materi pendidikan ESQ karena di dalamnya syarat dengan pendidikan ESQ.

b. Novel dapat dijadikan sebagai media pendidikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, disarankan untuk membuat karya yang mampu menggugah hati dan mampu menjadi sarana perbaikan pendidikan akhlak bagi pembaca.

c. Penulis yang lain, lebih memperbanyak karya-karya yang mampu membangun nilai pendidikan akhlak yang membacanya.

2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Dapat memberikan informasi tentang nilai-nilai pendidikan ESQ, terutama tolak ukur pendidikan ESQ yang terkandung dalam novel.

b. Dapat digunakan sebagai sumber acuan atau referensi untuk penelitian yang sejenis.

3. Bagi Pembaca

a. Disarankan bagi pembaca untuk mengambil hikmah dan pendidikan dalam setiap peristiwa yang ada.

b. Disarankan untuk banyak membaca karya yang mampu mendidik, menggugah hati, mencerdaskan serta membangun semangat jiwa.

(14)

10 DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Udik. 2005. Meledakkan

IESQ dengan Langkah

Taqwa dan Tawakal.

Jakarta: Zikrul Hakim. Abu Izzudin, Solikhin, 2006. Zero To

Hero:Jogjakarta: Pro U

Media

Aminudin, 1990. Sekitar Masalah Sastra, Malang : Yayasan Asih Asah Asuh.

Arikumto, Suharsimi, 2006. Prosedur

Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin, 2010. Metode

Penelitian, yogyakarta:

LPPI

Danah Zohar,Ian Marshal. 2000. SQ : Memanfaatkan Kecerdasan

Spiritual dalam berfikir

Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan Media Utama

Esten, Mursal. 1989. Kesusastraan,

Pengantar Teori dan

Sejarah. Bandung:

Angkasa

Fahmi, Mustofa. 1977. Keadilan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Bulan Bintang.

Fuadi, Ahmad. 2011. Ranah 3 Warna. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Ginanjar, Ary. 2001. ESQ. Jakarta: Penerbit Arga.

___________. 2001. Rahasia Sukses

Membangun Emosi dan

Spiritual (ESQ):

Berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam. Jakarta: Penerbit Arga.

Goleman, Daniel. 2000. Kecerdasan

Emosi untuk Mencapai

Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hamka. (l985). Tafsir Al-Azhar.

Pustaka Panjimas. Jakarta. Moleong, Lexi J, 2004. Metodologi

Penelitian Kuantitatif.

Bandung: Remadja Karya Muhadjir,Noeng. 1989. Metodologi

Penelitian Kualitatif.

(15)

11 Nata, Abdullah. 2010. Ilmu

Pendidikan Islam. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Najati, Utsman. 2003. Belajar EQ dan

SQ dari Sunnah Nabi.

Jakarta: Hikmah.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori

Pengkajian Fiksi.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pasiak, Taufik. 2003. Revolusi IQ, EQ, SQ : Antara Neurosains dan

Al-Qur’an. Bandung :

Mizan.

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi

Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Qarni, Aidh. 2005. La Tahzan : Jangan Bersedih. Jakarta: Qisthi Press.

Santosa, Ippho. 2011. Keajaiban Tujuh Rizky. Jakarta: Gramedia.

Sarwono, Sarlito. 2011. Psikologi

Sosial. Jakarta: Salemba

Utama.

Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang. Angkasa Raya Padang.

Stanton. 2007. Teori Fiksi Robert

Stanton. Terjemahan

Sugihastuti dan Rossi Asi Al Irsyad.

Stefan. 2009. Metode Analisis Teks

dan Wawancara.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiono, 2007. Memahami Penelitian

Kualitatif, Bandung:

Alfabeta.

Wellek, Rene dan Warren Austin. 1993. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji organoleptik penyimpanan buah kontrol pada suhu 13 °C Gambar 17 memperlihatkan bahwa dari hasil uji organoleptik penyimpanan buah kontrol pada suhu 13 °C

Pasal 1338 KUHPerdata menjelaskan bahwa ^ • uµ ‰ Œi vi] v Ç vP ] µ š • Œ • Z berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya (ayat 1) suatu perjanjian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala penilaian jawaban angket berupa nilai positif, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh yang dirasakan

Jika bawahan dapat melakukan pekerjaan dengan baik, maka pemimpin memberikan pengakuan melalui pujian, hadiah (reward and punishment) atau keuntungan – keuntungan

Penerbitan Peraturan Bupati Serang Nomor 70 Tahun 2017 tentang Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah yang mengatur bahwa

Standar Kompetensi : Setelah mengikuti perkuliahan praktik pedagogi olahraga, mahasiswa dapat menyusun, menerapkan, dan mengembangkan program aktivitas jasmani untuk

Tahap awal pada kegiatan persiapan yaitu melakukan survei yang dilaksanakan pada tanggal 12 September 2020 dengan datang secara langsung ke SMPN 5 Batukliang Lombok

peneliti paparkan hasil wawancara dengan Bapak Komite Madrasah: “ menurut saya dampak dari mengembangkan pendidikan Islam itu pasti banyak hal, salah satunya dampak