• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KARTU ANGKA DENGAN PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK A DI RA AISYIYAH KAMPUNG DAENG, KAB GOWA SKRIPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KARTU ANGKA DENGAN PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK A DI RA AISYIYAH KAMPUNG DAENG, KAB GOWA SKRIPSI."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NURFITRIANI SYAM

NIM 105450000315

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI

2019

(2)
(3)
(4)

iv

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurfitriani Syam

NIM : 105450000315

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan : Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi :”Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu Angka Dengan Papan Flanel Pada Anak Kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab Gowa”

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Gowa, Desember 2019 Yang Membuat Pernyataan

(5)

v

SURAT PERJANJIAN Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Nurfitriani Syam

NIM : 105450000315

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan : Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapa pun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini. 4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Gowa, Desember 2019 Yang Membuat Pernyataan

Nurfitriani Syam

(6)

vi

Bernilailah Bukan Hanya untuk diri sendiri,

Tapi Bernilailah Pula Untuk Orang banyak disekeliling Kita

Kuperuntuhkan Karya ini buat:

Kedua Orang Tuaku, Suamiku Tercinta

Dan orang-orang yang telah memberikan Motivasi, dan semangat, Atas Keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

Mewujudkan harapan menjadi Kenyataan.

(7)

vii

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan penulis begitu banyak nikmat yakni nikmat kesehatan dan nikmat kemampuan begitupun limpahan rahmat, dan ilmu-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad saw. Sebagai suri teladan bagi umat islam dalam menjalankan segala aktivitas keseharian di atas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya, dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqomah meniti kehidupan, hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai Allah swt. Skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu Angka Dengan Papan Flanel Pada Anak Kelompok A Di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab.Gowa” ini penulis hadirkan sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sekaligus dengan harapan dapat memberikan konstribusi positif bagi perkembangan dunia pengajaran secara khusus dan dunia pendidikan secara umum, demi peningkatan kecerdasan masyarakat dan bangsa.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khaliq untuk memberikan dukungan, bantuan dan bimbingan bagi penulis. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga dan teristimewa kepada kedua orang tuaku,saudaraku dan suami tercinta atas semangat dan motivasi yang diberikan kepada penulis serta bantuan materi yang diberikan kepada penulis, begitupun dengan teman dan sahabat penulis atas dorongan dan semangat demi kesuksesan penulis. Semoga bantuan yang diberikan dapat bernilai ibadah di sisi Allah swt. Amin.

(8)

viii

detik ini dan ibunda Mariati, S.Pd.i serta kepada kakek saya tercinta H.Abd Rasyid Dg Kiyo selaku Ketua PC MUHAMMADIYAH ALLU yang tidak pernah bosan memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini sehingga, mampu merangkul gelar Sarjana Pendidikan yang InsyaAllah sebentar lagi. Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. TasrifAkib, S.Pd.,M.Pd. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, atas izin, pelayanan, kesempatan dan fasilitas yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr.Baharullah, M.Pd. selaku pembimbing I dan bapak M.Yusran Rahmat, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, arahan, motivasi serta koreksi sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

3. Rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 2015, yang telah menuai ilmu bersama, melewati kisah pahit manis perjuangan serta memberikan semangat dan motivasi.

4. Terima kasih kepada teman dekat terbaik semasa perkuliahan Ica Muliani, Jumriani dan Nurani H.Jainuddin, terima kasih kalian selalu ada di dalam keadaan susah maupun senang, kalian selalu bisa menghibur dan memberikan semangat, terima kasih atas hari-hari yang telah kalian berikan kepada saya dari awal perkuliahan hingga saat ini.

5. Terima kasih kepada sahabat-sahabat tercinta Irawati, Nur Hikma Kasim dan Nurhayati yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

(9)

ix

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuan dan dorongannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat menjadi sumbangsi dalam penyusunan skripsi di masa mendatang, serta menjadi sesuatu yang bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamiin.

Gowa, 20 November2019 Penulis

Nurfitriani Syam Nim. 105450000315

(10)

x

Tabel Halaman

4.1 Kemampuan berhitung pada Anak sebelum menggunakan kartu

Angka……….44 4.2 Pengembangan Kemampuan Berhitung Anak pada siklus pertemuan

1……….….49 4.3 Pengembangan Kemampuan Berhitung anak pada siklus 1&

II………..55 4.4 Pengembangan kemampuan Berhitung Sesudah menggunakan kartu Angka……….62

(11)

xi 2.1 Skema Kerangka

Fikir………31 2.2 Bagan siklus Penelitian Tindakan

(12)

1 A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan anak dapat bekembang secara optimal.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini Anak (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik pendidikan secara formal maupun secara nonformal.

Taman kanak-kanak memiliki peran yang sangat strategis dalam proses peletakan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa mendatang. Taman kanak-kanak merupakan tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan secara terstruktur dalam upaya pembentukan sumberdaya manusia Indonesia agar kelak mampu membangun bangsanya serta memiliki harkat dan martabat yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu para pendidik dilembaga ini harus dapat memberikan layanan secara baik dan propesional untuk mengoptimalkan perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini, guru juga

(13)

harus menyajikan program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik anak dan kebutuhan anak. Program pendidikan harus memberikan rangsangan-rangsangan, dorongan dan motivasi kepada anak.

Pembelajaran anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap lebih lanjut. Proses pembelajaran, peran guru bukan semata-mata memberikan inforrmasi, melainkan juga mengarahkan, dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning), agar proses belajar menjadi efektif.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar. Sehubungan dengan beberapa potensi tersebut, maka salah satu pengetahuan yang perlu dikembangkan adalah bidang pengembangan kognitif yang meliputi auditori, visual, taktil, kinestetik, aritmatika, geometri dan sains permulaan.

Untuk belajar berhitung guru dapat menggunakan apa pun yang menarik perhatian anak dan selalu tersedia disekitar anak, misalnya kancing baju, teman yang ada disekitar anak, balok, kelereng atau alat penghitung. Sejak awal belajar berhitung harus dihubungkan dengan benda-benda nyata agar mudah mencocokkan dengan memorinya dan anak mudah memahaminya.

Hal yang perlu diperhartikan bahwa banyaknya pengetahuan baru yang diperoleh anak akan sangat tergantung dari kemampuan dan kreatifitas seorang guru dalam mengembangkan kegiatan dan melengkapi alat-alat dan sarana

(14)

penunjang yang diperlukan, bagaimana cara guru mengembangkan potensi-potensi yang ada pada anak didiknya, bagaimana guru menerangkan dan menjawab pertayaan-pertayaan yang timbul dari anak serta sejauh mana pengetahuan dan kemampuan guru memahami masa peka anak untuk menerima kegiatan.

Metode berhitung meupakan suatu bagian dari matematika,hal ini diperlukan untuk mengembangkan keterampilan berhitung yang penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konsep bilangan yang merupakan suatu dasar dalam pengembangan matematika. Berhitung di Taman kanak-kanak diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika dalam pendidikan selanjutnya, seperti halnya pengetahuan lambing bilangan, pengenalan konsep bilangan, warna, bentuk, ruang dan posisi melalui berbagai alat, dan kegiatan bermain yang menyenangkan.

Kemampuan berhitung merupakan kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengetian mengenal jumlah, yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan. Kemampuaan berhitung merupakan suatu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan penting karena dalam melakukan semua aktifitas memelukan kemampuan berhitung (Susanto, 2011: 98).

Namun faktanya, kebanyakan anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng. Masih kurang berminat dalam pembelajaran berhitung, khususnya pada anak

(15)

kelompok A, kurangnya media yang menarik digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, mempengaruhi minat belaajar peserta didik. Hal ini dapat telihat bahwa dalam satu kelas hanya terdapat beberapa anak saja yang mampu mengenal penjumlahan.

Hal tersebut disebabkan karena guru dalam memberikan pembelajaran berhitung kurang begitu menarik dan menoton atau hanya menerangkan secara abstrak saja, sehingga anak belum begitu memahami. Adapun hal ini yang menyebabkan kemampuan berhitung anak masih kurang yaitu dari segi media, media yang digunakan kurang menarik minat anak didik. Karena yang biasanya digunakan dalam kegiatan belajar khususnya pada pembelajaran berhitung hanya menggunakan tulisan di papan, serta hanya menggunakan lembar kerja peserta didik, jadi anak merasa jenuh atau bosan, padahal pada usia prasekolah anak masih berpikir kongkrit, anak juga membutuhkan materi nyata atau materi yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir anak.

Jadi pemilihan media harus lebih mengutamakan keaktifan anak dan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan berhitung. Hal ini sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Media papan flanel akan menarik perhatian anak didik jika digunakan sebagai media dalam belajar berhitung karena media ini dipadukan aneka macam kartu gambar dan kartu bilangan berwarna yang dapat disesuaikan dengan tema. Sehingga dapat dijadikan contoh konkret dalam pembelajaran berhitung. Dengan media ini diharapkan anak dapat lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran.

(16)

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan kartu angka menggunakan papan flanel, dengan cara ini anak dilatih untuk bermain dengan bilangan. Bilangan adalah dasar dari matematika. Jadi, jika anak didik telah akrab dengan bilangan maka ia tidak akan merasa kesulitan lagi dengan pelajaran berhitung.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa pada tanggal 1 juli sampai 6 juli 2019 dapat diketahui bahwa kemampuan berhitung masih rendah, dikarenakan guru dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan poster dan jari-jari tangan dalam kegiatan belajar berhitung. Media itu sudah biasa dan sering dilihat oleh anak. Sehingga pada saat kegiatan berlangsung anak kurang memperhatikan karena kurang menarik, dan ini juga disebabkan karena guru tidak mengajak anak menghitung bersama-sama, asyik sendiri dengan kegiatannya, guru hanya menjelaskan, menyebutkan bilangan kemudian memberikan lembar kerja. Beberapa anak hanya menghafal bilangan dan sebagian belum mengenal dan memahami bilangan inilah yang menyebabkan kemampuan anak dalam berhitung masih rendah. Untuk itu penulis mengambil inisiatif untuk mengembangkan kemampuan berhitung melalui kartu angka menggunakan Papan flanel. Papan planel adalah salah satu media yang sering digunakan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak RA Aisyiyah Kampung Daeng, Namun masih dalam bentuk pajangan di kelas dan tidak digunakan sebagai media pembelajaran berhitung. Dengan dasar inilah yang mendorong peneliti ingin melihat penggunaan papan flanel sebagai media dalam pembelajaran dan mencoba mengadakan penelitian

(17)

dengan judul Mengembangkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu angka dengan menggunakan Media Papan flanel Pada anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng Kab Gowa

A. Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi tentang proses pembelajaran berhitung di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa, kurang optimal sehingga penulis mengungkapkan beberapa masalah yang muncul dalam proses pembelajaran berhitung di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa sebagai berikut:

a. Kurangnya perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran

b. Proses pembelajaran kurang efektif, karena belum terjadi interaksi belajar mengajar yang optimal

c. Peserta didik cenderung pasif

d. Motivasi dan teknik mengajar tidak menarik sehingga timbul kejenuhan bagi peserta didik.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, langkah selanjutnya adalah peneliti merencanakan altenatif pemecahan masalah untuk memperbaiki proses pembelajaran maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu penerapan media kartu angka dengan papan flanel dapat membantu meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.

(18)

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan alternatif pemecahan masalah diatas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaiman aktivitas peserta didik dalam proses meningkatkan kemampuan berhitung melalui kartu angka dengan papan planel di RA Aisyiyah Kampung Daeng, kab. Gowa?

b. Apakah Penggunaan media Kartu Angka dengan papan flanel dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam proses meningkatkan kemampuan berhitung melalui kartu angka dengan papan planel di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media Kartu Angka dengan papan Flanel dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoeritis

(19)

a. Bagi sekolah menambah dan memberikan referensi tentang adanya satu media pembelajaran dalam mengembangkan hasil belajar matematika pada anak taman kanak-kanak.

b. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah informasi tentang media-media pembelajaran matematika khususnya berhitung bagi anak taman kanak-kanak.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru, dapat digunakan untuk membantu mengembangkan kemampuan dalam pembelajaran berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung daeng, Kab. Gowa

b. Bagi sekolah, dapat menjadi referensi pembelajaran di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa

(20)

9 A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian Relevan

Pada dasarnya suatu penelitian yang akan dibuat dalam memperhatikan penelitian yang dapat dijadikan rujukan dalam mengadakan penelitian, adapun penelitian terdahulu yang yang hampir sama diantaranya sebagai berikut:

Yulista (2019) dalam skripsinya “Penggunaan media papan flanel dalam pengembangan kemampuan berhitung pada Anak kelompok A di Taman Kanak-kanak alam Baradatu Waykanan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan berhitung. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari Pra Siklus yang rata-rata pencapaian kelas sebesar 30% meningkat pada Siklus I dengan rata-rata pencapaian kelas sebesar 64%, ditambah lagi adanya peningkatan pada Siklus II dengan rata-rata pencapaian kelas sebesar 94%. Jadi media papan Flanel terbukti dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di Taman Kanak-kanak alam Baradatu Waykanan.

Ratna (2013) dalam skripsinya “Mengembangkan kemampuan berhitung penjumlahan media kartu bilangan pada papan flanel pada kelompok A di Taman Bermain Paud Khodijah Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri”. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui media kartu kartu penjumlahan pada papan flanel dapat mengembangkan kemampuan berhitung anak.

(21)

Ma’rufah 2013 d Sulistiyawati (2013).dalam Skripsi dengan judul Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Di TK Aba Buntala 1 .Hasil penelitian pada kondisi awal, dapat diketahui bahwa melalui permainan Kartu angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di Kelompok B Di Tk Buntala 1.Presentase ketuntasan belajar sebelum diberikan tindakan menunjukkan 54%.Setelah diberikan tindakan pertama melalui permainan Kartu angka yang disesuaikan dengan tema, kemampuan berhitung anak meningkat menjadi 66%.Guru memberikan tindakan kedua melalui Kartu angka dengan benda-benda disesuaikan degan tema pembelajaran, kemampuan berhitung anak meningkat menjadi 87%. Dengan hasil peningkatan menjadi 87% ini penelitian dinyatakan berhasil karena melebihi target penelitian sebesar 80%.

Saya dapat menyimpulkan bahwa persamaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya yaitu sama-sama membahas mengenai meningkatkan kemampuan berhitung. Dan adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada peneliti pertama membahas Penggunaan media papan flanel dalam mengembangkan Kemampuan berhitung pada Anak Kelompok A di Taman Kanak-kanak alam bermain Waykanan, sedangkan pada penelitian ini membahas tentang Meningkatkan Kemempuan Berhitung Kartu Angka dengan Papan Flanel Pada Anak Kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa. Sedangkan peneliti kedua membahas tentang Mengembangkan Kemampuan Berhitung penjumlahan media katu bilangan pada papan flanel pada Anak Kelompok A di Taman Bermain Paud Khodijah Kecamatan Kabupaten Kediri. dan peneliti ke tiga membahas tentang Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permain Kartu Angka Pada Anak Kelompok B di TK Aba Buntala 1.

(22)

sehingga saya dapat menyimpulkan bahwa dari peneliti pertama dan ketiga mempunyai perbedaan dari media dan hasil yang didapatkan.

2. Kemampuan Berhitung a. Pengertian Berhitung

Berhitung dalam matematika dikenal dengan istilah aritmatika yang merupakan salah satu bagian dari bidang pengembangan kognitif. Menurut bahasa arimatika adalah cabang matematika yang menggunakan bilangan-bilangan atau ilmu hitung.

Menurut Yuliani, (2004: 11.3) ”Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan”.

Gadner, (2006:77) menjelaskan bahwa: “ Dalam pengembangan arimatika diperlukan kecerdasan matematika yang merupakan keterampilan untuk mengolah angka, berhitung, logika pemecahan masalah dan penanganannyan”. Menurut Yuliani, (2006: 48)

Berhitung adalah suatu proses dimana anak menyebut bilangan dengan nama bilangannya. Menghitung awal biasanya dilakukan anak dengan membilang, proses membilang menyangkut dua kegiatan yaitu: 1. anak dapat menghitung bilangan mulai dari satu, 2. anak dapat menghitung urutan bilangan yang sementara ia hitung.

Dari ketiga pendapat ahli diatas, dapat kami simpulkan bahwa berhitung adalah pembelajaran matematika dikenal dengan istilah aritmatika yang merupakan salah satu bagian dari bidang pengembangan kogniti, serta suatu proses dimana anak menyebut bilangan dengan nama bilangannya.

(23)

Untuk anak usia taman kanak-kanak stimulasi awal dalam mengembangkan kemampuan arimatika dapat diberikan dengan mengajak anak untuk belajar sambil bermain dengan menggunakan objek-objek konkret. Dalam mengembangkan kemampuan berhitung, anak usia taman kanak-kanak harus memahami bilangan dengan cara mengenalkan bilangan.

Pengembangan kemampuan aritmatika ditaman kanak-kanak dikembangkan pada kemampuan berhitung permulaan dan pemecahan masalah. Menghitung merupakan cara belajar mengenai nama angka, kemudian menggunakan nama angka tersebut mengidentifikasi jumlah benda. Menghitung merupakan kemampuan akal untuk menjumlahkan suatu benda.

Pengembangan kemampuan berhitung permulaan di taman kanak-kanak untuk mengenal dasar-dasar metematika yang disesuai dengan kurikulum pada anak usia 4-6 tahun. Dikembangkan agar anak dapat mengenal bilangan dan memahami konsep matematika sederhana. Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak usia 4-6 tahun ialah pengenalan dan pemahaman pada bilangan. Pada anak usia dini kita sering mendengar menyebut misalnya satu, dua, tiga , empat lima hanya serangkaian kata-kata yang tidak bermakna yang berkaitan dengan bilangan. Untuk itu perlu pengungkapan berulang menghitung dengan objek konkret akan membantu anak mempelajari nama-nama bilangan.

Dalam mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang dikembangkan dalam mengenalkan dan mengembangkan kemampuan berhitung pada permulaan

(24)

misalnya adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, bermain, atau pemberian tugas.

Menurut Renew (2002: 1), metode yang perlu diterapkan dalam mengembangkan kemaampuan behitung pada anak dilakukan dengan permainan-permainan yang menyenangkan, suasana belajar yang menggembirakan dan bagaimana anak tertarik untuk belajar.

Menurut Depdiknas (2005: 11), dalam indikator kurikulum sesuai dengan perkembangan anak dalam mengenalkan bilangan dan memberikan pemahaman konsep matematika sederhana untuk anak usia taman kanak-kanak dalam belajar berhitung dimulai dari tahapan-tahapan yang mudah ke tahapan-tahapan yang lebih sulit dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Membilang atau menyebutkan urutan bilangan

Membilang atau menyebut urutan bilangan merupakan kegiatan awal untuk mengenalkan bilangan pada anak usia taman kanak-kanak dengan bentuk meniru mengucapkan urutan bilangan. Anak akan lebih cepat menghafal urutan bilangan dengan menghitung benda yang ada disekitarnya, misalnya membilang dengan daun-daunan, biji-bijian dan objek lain sambil menunjuk atau mengambil satu persatu. Apabila dilakukan secara berulang anak akan fasih menyebutkannya secara urut.

2. Membilang (mengenal konsep bilangan dengan gambar)

Membilang atau mengenal konsep bilangan merupakan kegiatan untuk mengenal bilangan dengan menghitung gambar sesuai dengan jumlah bilangan.

(25)

Setelah anak cukup fasih menyebutkan nama bilangan, maka akan lebih mudah mengajari anak mengenal konsep bilangan dengan gambar.

3. Menghubungkan dan memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1-10 Dalam mengenalkan dan memberi pemahaman tentang bilangan, anak dapat melakukan kegiatan menghubungkan atau memasangkan bilangan dengangambar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjodohkan atau menarik garis dari lambang bilangan ke kumpulan gambar yang cocok atau sesuai jumlah bilangan.

4. Mengenal himpunan sederhana dengan nilai yang sama dan nilai berbeda. Mengenalkan himpunan sederhana baik dengan gambar yang sama maupun dengan gambar yang berbeda merupakan bagian dari pembelajaran berhitung yang penting untuk dipelajari anak usia taman kanak-kanak. Dengan menggunakan mainan atau benda-benda yang ada disekitar anak untuk membedakan dan membuat 2 himpunan atau kumpulan gambar yang sama, tidak sama, lebih sedikit dan lebih banyak tentang bilangan dengan menghitung benda. Hal ini sangat penting diketahui anak agar dapat membedakan bilangan mana yang sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit. Jika anak dapat membedakan bilangan-bilangan tersebut maka akan lebih mudah untuk mengenalkan penambahan dan pengurangan.

5. Mengenalkan konsep matematika sederhana dengan penjumlahan dan pengurangan.

Konsep matematika sederhana ditaman kanak-kanak dapat diperkenalkan dengan kegiatan menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan

(26)

menghitung benda-benda yang ada disekitar anak. Penambahan dan pengurangan merupakan keterampilan yang dibutuhkan anak untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan hitung menghitung dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum masuk sekolah dasar anak-anak sudah belajar penambahan dan pengurangan sederhana. Konsep penambahan dan pengurangan di taman kanak-kanak harus dikembangkan dari pengalaman nyata anak. Dengan cara ini anak dapat menggunakan gambar dan menggunakan bahasa yang diasosiasikan dengan simbol penjumlahan dan pengurangan.

b. Tujuan dan Manfaat Permainan Matematika Dalam Berhitung

Setiap kegiatan yang diberikan untuk pengembangan kemampuan dasar anak dalam bentuk permainan mempunyai tujuan-tujuan tertertentu seperti yang dikemukakan Yuliani , (2006: 11.4) bahwa:

Secara umum pembelajaran berhitung dengan belajar sambil bermain dalam matematika di taman kanak-kanak bertujuan agar anak dapat mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung dalam suasana yang menarik, nyaman ,aman dan menyenangkan. Sehingga diharapkan nantinya anak akan memiliki kesiapan dalam mengikuti pembelajatan matematika yang sesungguhnya di sekolah dasar.

Menurut Yuliani , (2006; 11) secara khusus bermain matematika di taman kanak-kanak bertujuan agar dapat memilki kemampuan sebagai berikut:

1. Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda konkret berupa mainan, gambar-gambar atau pun angka yang terdapat disekitar anak.

2. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.

(27)

3. Dapat memahami konsep ruang dan waktu serta dapat memikirkan kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya.

4. Dapat melakukan suatu aktivitas melalui daya abstraksi, apresiasi serta ketelitian yang tinggi.

5. Dapat berkreatifitas dan berimajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

Sesuai dengan pendapat Yuliani , (2006: 23) pembelajaran matematika dapat diberikan pada anak usia dini dalam bentuk permainan dimana kegiatan tersebut bermanfaat sebagai berikut:

1. Membelajarkan anak berdasarkan konsep matematika yang benar, menarik dan menyenangkan.

Mengingat bahwa untuk memahami konsep dasar matematika bukanlah merupakan sesuatu yang mudah, maka kegiatan belajar melalui bermain haruslah menarik dan menyenangkan serta dapat memenuhi rasa keingintahuan anak.

2. Menghindari ketakutan terhadap matematika sejak awal.

Bahwa anak juga mengembangkan rasa takut terhadap matematika. Saat anak menunjukkan perasaan kita kepada jawaban yang menunjukkan kekecewaan kita atas jawaban anak yang tidak benar yaitu kekecewaan kita terhadap cara berpikir, maka kita sudah terlibat mengembangkan perasaan ketidakmampuan. Jadi harus diingat bahwa anak usia dini membutuhkan waktu untuk mengeksplorasi dan menemukan konsep matematika dengan cara mereka sendiri dalam situasi dan lingkungan yang mendukung, bukan yang menghakimi. Mereka

(28)

akan tumbuh menjadi individu yang memandang matematika sebagai suatu bagian yang alami dan penting dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu anak belajar matematika secara alamiah melalui kegiatan bermain. Anak akan menemukan rupa, bentuk, rasa serta bahan-bahan lain yang ada disekelilingnya. Sehingga mereka akan menemukan suatu cara baru dalam membandingkan benda.

c. Indikator Kemampuan Berhitung

Indikator pembelajaran yang akan dicapai oleh guru dan anak didik dalam rangka meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A melalui kartu Angka dengan papan planel Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia dini, tingkat pencapaian perkembangan anak adalah :

1. Dapat membilang/menyebutkan urutan lambang bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10

2. Dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan bilangan dengan gambar 1 sampai bilangan 10

3. Dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya

4. Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.

Jika semua indikator tersebut terlaksana dengan baik,maka pembelajaran dikatakan terpacai secara optimal. Indikator tersebut merupakan tolak ukur kemampuan perkembangan belajar anak yang dibuat dalam lembar penilaian yang berbentuk observasi.

(29)

3. Kartu Angka, Kartu gambar dan Papan Flanel

a. Pengertian Kartu Angka, Kartu Gambar dan Papan Flanel

Menurut Anwar (2001: 220) “Kartu adalah kertas sedang yang biasanya persegi panjang, dapat di gunakan untuk berbagai keperluan, Seperti tanda anggota, permainan , domino dan lain-lain.”

Kartu angka merupakan kartu yang dapat digunakan dalam permainan matematika, yang terbuat dari bahan bekas, dan bisa dari karton duplek berukuran sesuai dengan kebutuhan dan dapat dibuat dalam bentuk – bentuk geometri seperti lingkaran, segi tiga dan segi empat yang tengahnya berisi angka dan dapat dilapisi dengan kertas warna-warni yang dapat menjadi salah satu daya tarik anak-anak. Dengan demikian kartu angka dapat membantu guru menghidupkan suasana kelas dan menghindari suasana monoton dan membosankan.

Yuliani, (2008: 30) “mengemukakan Kartu Gambar adalah kartu yang berisi berbagai macam gambar seperti gambar buah, binatang , kendaraan dan bentuk lainya”.

Jadi kartu angka dan kartu gambar adalah kartu yang berisi simbol atau angka dan gambar-ganbar yang digunakan pada kegiatan pembelajaran berhitung di taman kanak-kanak, yang dapat dihitung satu persatu dan secara visual, gambar-gambar dan angka-angka itu sendiri harus menarik, sehingga mampu menstimulasi anak untuk menyebutkan apa yang dilihatnya.

Pada umumnya media papan planel digunakan di dalam kelas dengan tujuan guru dapat menjelaskan dengan contoh konkret dalam kegiatan pembelajaran. sehingga peserta didik dapat melihat secara langsung proses

(30)

berhitung dalam matematika. Setiap konsep abstrak dapat dipahami oleh anak setelah diberikan penguatan berupa media pembelajaran agar mengendap, melekat, dan tahan lama sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun dalam tindakannya. Oleh karena itu di dalam belajar berhitung pada anak usia taman kanak-kanak diperlukan media pembelajaran.

b. Manfaat Kartu Angka dan Kartu Gambar

Guru dapat membuat kartu angka dan kartu gambar untuk memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari dan ini dapat dilakukan tanpa bimbingan guru sehingga memungkinkan anak belajar secara mandiri. Ini dapat di kembangkan dengan memberikan gambar dan konsep yang dimaksud dengan menggunakan warna-warna yang menarik perhatian anak. Untuk memberikan pemahaman yang jelas, maka manfaat kartu angka dan kartu gambar menurut Yuliani , (2005: 53) sebagai berikut:

1. Menarik minat anak mengenal Angka.

Anak-anak terkadang malas belajar apabila tidak dirangsang dengan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Oleh sebab itu, dalam pengenalan lambang bilangan, angka-angka sebaiknya di tulis dalam bentuk kartu angka agar tampak lebih menarik. Hal ini akan meningkatkan minat anak untuk mengenal angka.

2. Mengenalkan angka pada anak.

Kartu angka berisi angka yang dimulai dari angka 1 sampai 10, Dengan kartu angka, anak dapat mengenal angka 1 sampai 10.

(31)

3. Mengelompokkan angka.

Melalui kartu angka anak- anak dapat mengelompokkan angka, misalnya mengelompokkan angka 1 sampai 10 tergantung instruksi guru. 4. Menyusun angka.

Melalui kartu angka, anak akan mudah menyusun angka dari kecil ke besar atau sebaliknya karena kartu angka tersebut sangat mudah di pindah-pindahkan.

Penggunaan kartu angka dalam kegiatan pembelajaran adalah memperlancar proses interaksi antara guru dengan anak didik. Dalam hal ini membantu anak belajar secara optimal.

Menurut Martinis , (2007: 20) ada beberapa manfaat lain yang lebih khsusus dalam pembelajaran dengan penggunaan kartu angka, yaitu:

1) Penyampaian materi pelajaran yang dapat diseragamkan, 2) Proses Pembelajaran Lebih Menarik. 3) Proses Belajar siswa menjadi lebih interaktif. 4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi. 5) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. 6) Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. 7) Sikap Positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan. 8) Peran Guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif.

Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (Visual). Media dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang mereka untuk bereaksi terhadap penjelasan guru, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. Dengan demikian media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan menghindari suasana monoton dan membosankan.

(32)

Media harus dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif, tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa saja, namun dengan adanya media, guru dapat mengatur kelas, sehingga bukan hanya kelas dominasi guru atau guru yang aktif, tetapi juga siswa yang lebih banyak berperan. Seringkali para guru menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan suatu materi. Pada hal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu jika mereka memanfaatkan media pendidikan dengan baik.

Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih efisien tetapi membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh. Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru.

Sikap positif anak terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan. Dengan media, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri. Peran Guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif. Pertama, guru tidak perlu mengulang-ulang, penjelasan mereka bila media digunakan dalam pembelajaran. Kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dalam pembelajaran. Ketiga,

(33)

peran guru tidak lagi menjadi sekedar pengajar, tetapi juga konsultan, penasehat, atau manajer pembelajaran.

Menurut Yuliani, (2006: 8.60), tujuan penerapan media dalam pengembangan Kognitif anak adalah:

1) Merangsang anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian dan minat. 2) Bereksperimen (selalu ingin mencoba). 3) Menyelidiki atau meneliti. 4) Sebagai alat Bantu, 5) Mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, 6) Untuk memperjelas sesuatu. 7) Mengembangkan imajinasi, 8) Melaksanakan tugas yang diberikan, 9) Melatih kepekaan berfikir, 10) Digunakan sebagai alat Permainan, 11) Untuk meningkatkan kemampuan kognisi anak.

Jadi dengan melalui media setiap anak didik yang melihat dan mendengar uraian yang disampaikan akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima teman-temannya.

4.Langkah-langkah Penggunaan Kartu Angka Dengan Papan Flanel Dalam Mengembangkan Kemampuan Berhitung Pada Anak.

Papan flanel adalah media untuk memasang atau menempel kartu gambar dan kartu angka yang akan disajikan, dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali.

Beak, (2003:238) menyatakan bahwa:

Penggunaan papan planel dapat divariasikan dengan berbagai model penyajian. Contoh: Gambar angka, gambar buah-buahan, binatang, kendaraan dan angka-angka yang terbuat dari triplek tipis atau duplex ukuran dapat disesuaikan dengan kondisi diberi lapisan amplas atau kain perekat.

Papan flanel salah satu media yang digunakan sebagai alat bantu untuk memperlancar proses belajar mengajar untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak melalui permainan kartu-kartu yang dapat dipasang pada papan flanel.

(34)

Menurut Yuliani. (2006: 233)

Dalam penerapan media papan flanel untuk pengembangan aritmatika/berhitung antara lain: memperkenalkan konsep bilangan, menanamkan pengertian tentang banyak, sedikit dan sama banyak, alat untuk menanamkan pengertian penambahan dan pengurangan, latihan membilang, mengenal lambang bilangan, bercerita dengan papan planel.

Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru dan orang tua untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan berhitung, kemampuan berhitung merupakan kemampuan untuk menggunakan keterampilan berhitung. Tahapan yang dapat dilakukan untuk membantu mempercepat penguasaan berhitug. (Ahmad Susanto, 2014: 99)

Beberapa langkah-langkah penerapan kartu angka dan kartu gambar dengan papan planel dalam pengembangan berhitung permulaan melalui kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengenal konsep bilangan

Mengenal konsep bilangan tiga, guru menempelkan 3 buah gambar Apel dipapan planel lalu bertanya ini berapa? “anak menjawab tiga”.

Selanjutnya guru akan menempel gambar apel lagi berdekatan dengan dua gambar apel yang tadi, lalu guru bertanya sekarang apelnya ada berapa? Mungkin ada anak yang menjawab tiga, jika tidak ada yang menjawab maka guru akan

=

3

(35)

membantu menyebutkan “tiga”. Untuk lebih jelasnya guru akan membilang sambil menunjuk apel yang ditempel dipapan flanel. Satu, dua, tiga, empat anak disuruh mengulang, guru bertanya “apelnya ada berapa ?”anak akan menjawab “empat”.

b. Untuk menanamkan pengertian penjumlahan

Menambah bilangan satu, guru menempelkan satu gambar buah apel dipapan flanel guru bertanya, ini berapa? Anak akan menjawab “satu.

Selanjutnya, guru menambah satu buah apel di papan dan bertanya, ini berapa? “anak menjawab “dua”.Guru menambah satu dengan tiga dengan empat dan seterusnya.

=

4

=

1

=

2

Empat

Satu

Dua

(36)

c. Menanamkan pengertian mengurang

Guru menempelkan 5 gambar pisang pada papan flanel, guru bertanya “ada berapa buah pisang”? anak menjawab “lima”.

Guru melepas salah satu buah pisang dari 5 buah pisang yang ada dipapan flanel, sambil guru berkata “ibu ambil satu , ada berapa sekarang”? anak disuruh membilang sisa pengurangan satu, dua, tiga, empat dan begitu seterusnya sampai anak memahami konsep pengurangan.

d. Menanamkan pengertian lebih banyak lebih sedikit

Guru menempel 5 buah apel dipapan planel bagian atas dan menempel 4 gambar pisang pada bagian bawah papan flanel lalu guru bertanya “mana yang lebih banyak” apel atau pisang anak menjawab “apel” coba hitung apelnya sama-sama. Selanjutnya guru bertanya mana yang lebih sedikit anak menjawab “pisang” ayo kita hitung pisangnya. Begitu seterusnya berulang-ulang sampai anak mengerti konsep yang lebih banyak dan sedikit.

=

5

=

4

Lima

(37)

NO AKTIVITAS GURU AKTIVITAS ANAK DIDIK 1

2

3

Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang

Guru menjelaskan tentang alat peraga yaitu: Kartu angka dan papan flanel

Guru memperlihatkan angka satu persatu dan memasang pada papan planel kemudian menghitung bersama-sama angka 1 sampai dengan lambang bilangan 10 dan

Anak duduk sesuai kelompoknya

Anak mendengarkan apaa yang dijelskan oleh guru

Anak memperhatikan guru menjelaskan, serta bersama sama menghitung angka

1 sampai dengan lambang bilangan 10

=

5

=

4

Lima

(38)

4

memberi contoh terlebih dahulu

Guru memberi

kesempatan satu persatu pada anak untuk melakukan sendiri dengan teknik menunjuk kartu angka dan gamba pada papaan flanel

Anak mempraktekkan apa yang telah dijelaskan oleh guru

B. Kerangka Berpikir

Perkembangan kognitif sangat penting untuk diasah sedini mungkin pada anak usia taman kanak-kanak agar anak didik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mempersiapkan diri mereka untuk memasuki pendidikan dasar. Aritmatika merupakan salah satu pengetahuan bidang pengembangan kognitif yang berhubungan dengan berhitung atau konsep berhitung permulaan. Berhitung permulaan di taman kanak-kanak dapat dikembangkan dengan mengenal, memahami bilangan dan mengenal konsep-konsep matematika sederhana. Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung dalam suasana yang menarik, aman, dan menyenangkan secara alami seperti pada saat bermain. Untuk itu diperlukan suatu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.

(39)

Papan flanel merupakan media pembelajaran yang sangat sederhana dan dapat dibuat dengan mudah. Papan planel adalah media untuk menempel kartu gambar dan kartu angka yang akan disajikan, dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat digunakan berkali-kali.

Untuk kepentingan anak, kartu angka atau gambar dan papan planel dapat dibuat sedemikian rupa terutama variasi warna dasar dari papan planel yang dipadukan dengan kartu-kartu bergambar yang dapat menarik minat anak dalam mengikuti pelajaran. Ukurannya pun dapat disesuaikan dengan ruangan kelas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan kartu angka dengan papan planel dalam mengajarkan anak taman kanak-kanak berhitung memiliki fungsional praktis, dalam arti penggunaan kartu angka dengan papan flanel dapat mendorong, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan anak dalam mengenal serta mengikuti pelajaran berhitung. Dimana guru dapat dengan mudah menanamkan konsep secara konkret pada anak untuk mengenal, memahami bilangan-bilangan dan pengenalan konsep matematika sederhana dalam berhitung, sehingga anak akan dengan mudah mengingat materi yang diajarkan dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka pikir dalam penelitian dapat dilihat dalam bagan berikut:

(40)

KERANGKA PIKIR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teoritis diatas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah jika digunakan kartu angka dengan papan flanel dalam proses pembelajaran maka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru menggunakan media pembelajaran dengan kartu angka

Siklus 1 Menggunakan media katu angka Kemampuan berhitung anak meningkat Siklus II Menggunakan media kartu angka Kondisi Awal Guru belum

menggunakan media pembelajaran dengan kartu angka Anak masih kesulitan dalam kemampuan berhitung serta masih tebrbalik balik dalam menyebutkan angka 1-0

(41)

30 A. Jenis penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan, sekaligus memaparrkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas atau PTK adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses maupun hasil

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak RA Aisyah Kampung Daeng, Kab Gowa. Lokasi penelitian diterapkan berdasarkan pertimbangan karena masih banyak anak kelompok A disekolah tersebut yang memiliki kemampuan berhitung sederhana dan mengenal angka masih sangat rendah. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu guru dan anak didik kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa tahun ajaran 2019/2020, subjek penelitian yaitu 1 orang guru kelompok A dan anak didik berjumlah 15 anak didik yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

(42)

C. Faktor yang Diselidiki

Untuk mengetahui data pada penelitian ini maka faktor yang diselidiki adalah:

1. Faktor input, yaitu anak didik yang menjadi subjek penelittian, media dan alat bantu pembelajaran, suumber belajar.

2. Faktor proses, yaitu interaksi belajar mengajar, cara anak didik menggunakan media kartu angka dengan papan flanel untuk meningkatkan kemampuan berhitung.

3. Faktor output,yaitu meningkatkan kemampuan berhitung. D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berhitung di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil.

(43)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan yang telah digambarkan Sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan menurut (Arikunto, 2016: 42) Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam peningkatan kemampuan berhitung anak melalui kartu angka dengan papan flanel dalam pembelajaran berhitung yaitu dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan dari 1 sampai dengan lambang bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang

Identifikasi masalah Refleksi Observasi Tindakan Observasi refleksi Observasi ervasi Perencanaan Tindakan Perencanaan 1 2 3 SIKLUS II 4 1 2 3 4 SIKLUS I

(44)

bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, dan menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.

Penelitian tindakan kelas ini dirancang pelaksanaannya dalam dua siklus yaitu siklus I dan Siklus Ke II.

Siklus I

Pada siklus pertama dilaksanakan dalam 4 tahap yang disesuaikan dengan prosedur pelaksanaan tindakan kelas, yaitu:

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut:

1). Menentukan tema, sub tema dan indikator kegiatan pembelajaran yang dilakukan

2). Menyusun RPPH (Rencana Pembelajaran Harian) yang memuat kegiatan berhitung, melalui kartu angka dengan papan flanel

3). Mempesiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang akan digunakan.

4). Menyiapkan alat dokumentasi b. Pelaksanaan tindakan

Pertemuan I dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:

1) Indikator : (1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10

(2) Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar

(45)

(3) Membedakan 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.

(4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.

2). Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan papan flanel sebagai berikut :

a) Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang, terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan

b) Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu angka, gambar dan papan flanel c) Guru menjelaskan tentang alat peraga yaitu: kartu angka dan papan Flanel d) Guru memperlihatkan angka satu persatu dan memasang pada papan flanel

kemudian menghitung bersama-sama dan memberi contoh terlebih dahulu. e) Guru memberi kesempatan satu per satu pada anak untuk melakukan sendiri

dengan teknik menunjuk kartu angka dan gambar pada papan flanel. Pertemuan II dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:

1). Indikator : (1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10

(2) Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1 sampai denngan lambang bilangan 10

(3) Membedakan 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit

(4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.

2). Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan papan flanel sebagai berikut :

(46)

a) Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang b) Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu angka.

c) Guru menjelaskan tentang alat peraga yaitu: kartu angka dan papan flanel d) Guru memperlihatkan angka dan gambar yang akan digunakan dalam

berhitung satu persatu dan memasang pada papan flanel kemudian menghitung bersama-sama secara berulang.

e) Guru memberi kesempatan satu per satu pada anak untuk melakukan sendiri dengan teknik menempel atau memasang pada papan flanel.

Pertemuan III dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:

1). Indikator : (1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10

(2) Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1 sampai denngan lambang bilangan 10

(3) Membedakan 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit

(4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.

2). Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan papan flanel sebagai berikut :

a) Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang b) Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu angka.

(47)

d) Guru memperlihatkan angka dan gambar yang akan digunakan dalam berhitung satu persatu dan memasang pada papan planel kemudian menghitung bersama-sama secara berulang.

e) Guru memberi kesempatan satu per satu pada anak untuk melakukan sendiri dengan teknik menempel atau memasang pada papan planel.

c. Observasi dan evaluasi

Peniliti melakukan observasi langsung selama proses pembelajaran. Peneliti juga bekerja sama dengan guru kelompok A untuk melihat peningkatan kemampuan berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan tahap evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisi. Dengan demikian peneliti dapat menigkatkan pemahaman anak dalam berhitung. Pada tahap ini peneliti dan guru mengadakan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka, gambar dengan papan flanel.

2) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya.

3) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan metode dan tindakan yang lebih baik.

(48)

Gambaran Siklus II

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II ini relative sama dengan perencanaan dan pelaksanaa dalam siklus 1 dengan mengadakan beberapa perbaikan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto dkk (2016;85) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengmpulkan data dengan tentang semua proses pembelajaran, jadi bukan hanya proses tindakan saja. Dalam penelitian tindakan kelas yang menjadi instrument atau alat penelitian itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instumen juga harus divalidasi sebeapa jauh penelitian tindakan kelas siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjung kelapangan. Instrument untuk penelitian ini menggunakan lembar observasi berupa instrument untuk mencatat kemampuan berhitung anak melalui kartu angka dengan papan flanel. F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik berikut ini: 1. Observasi

Untuk mendapatkan data tentang penggunaan kartu angka dengan papan planel dalam mengembangkan kemampuan berhitung di RA Aisyiyah Kampung Daeng Kab. Gowa. Peneliti melakukan observasi melalui sejumlah pengamatan atas aktivitas pembelajaran di RA Aisyiyah Kampung Daeng. Peneliti secara langsung sebagai observator penelitian tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru dan anak didik yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan papan planel untuk meningkatkan kemampuan

(49)

berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, misalnya: melihat perencanaan pengajaran dan tingkat daya tanggap anak pada pembelajaran berhitung dengan menggunakan kartu angka dengan papan flanel.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan berfokus pada keadaan guru dan anak, serta foto berbagai aktivitas tentang meningkatkan kemampuan berhitung melalui kartu angka dengan papan flanel di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.

G. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi langsung pada proses pembelajaran menggunakan media Kartu angka dengan papan flanel di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab.Gowa pada anak kelompok A.

Menurut Pardjono (2007) kualitatif yaitu menggambarkan data menggunakan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan anak di kelas. Data yang diperoleh dalam penelitia ini berupa hasil observasi dan dokumentasi.

H. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Proses

Kreteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dapat dicermati melalui kegiatan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. penelitian ini indikator proses kemampuan yang dilakukan dengan langkah-langkah seperti memilih masalah sederhana, mengamati dan menganalisis,

(50)

menentukan tema dan lingkup kegiatan, mengamati dan mengiindentifikasi, dialok dan Tanya jawab, membuat kesimpulan. Pada penelitian tindakan kelas ini proses keberhasila guru berada pada skor keberhasilan. (1) Sangat tidak baik (2) Tidak Baik (3) Baik dan (4) Sangat Baik.

2. Indikator Hasil

Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilihat indikator kinerjanya selain anak juga guru, karena grru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja anak. Kriteria keberhasilan pembelajaran berhitung permulaan pada anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa, yaitu jika terjadi peningkatan sebesar 80 % dari anak didik yang ada, setelah digunakannya pembelajaran berhitung melalui kartu angka dengan papan flanel.

(51)

40 A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Kemampuan Berhitung Anak Kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa Sebelum Menggunakan Kartu Angka Dengan Papan Flanel

Gambaran kemampuan berhitung pada anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng sebelum menggunakan kartu angka akan disajikan dalam bentuk tabel dengan empat bentuk penilaian yaitu: BB ( Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB (Berkembang sangat Baik). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1. Kemampuan berhitung pada anak sebelum menggunakan kartu angka dengan papan flanel .

No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah

anak BB MB BSH BSB

1 Dapat membilang/menyebutkan urutan

bilangan 1 sampai dengan bilangan 10 7 3 3 2 15

3

Dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1 dengan bilangan 10

7 3 3 2 15

4

Dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit.

8 4 2 1 15

5 Dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan

pengurangan 9 4 1 1 15

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak masih kurang berkembang terlihat hasil pembelajaran yang diperoleh dengan pembelajaran sebelum menggunakan kartu angka dengan papan flanel, dalam rangka meningkatkan kemampuan berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng Kelas A sebelum menggunakan kartu angka dengan papan flanel masih kurang

(52)

berkembang, dimana dari 15 orang anak, masih banyak anak yang belum bisa berhitung dengan benar, ada 7 orang anak belum bisa membilang/menyebutkan urutan bilangan, 3 orang mulai berkembang, 3 orang berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik 2 orang. Pada item menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan bilangan 10, ada 3 orang belum berkembang, 7 orang mulai berkembang, 3 orang berkembang sesuai harapan dan 2 orang berkembang sangat baik. Untuk item membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, ada 4 orang belum berkembang, 8 orang mulai berkembang, 2 orang berkembang sesuai harapan dan 1 orang berkembang sangat baik. Pada item menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan ada 4 orang belum berkembang, 9 orang mulai berkembang, 1 orang berkembang sesuai harapan dan 1 orang berkembang sangat baik. Dari kelima item yang diamati masih dalam kategori belum berkembang untuk itu perlu diadakan pengembangan kemampuan berhitung menggunakan kartu angka dengan papan flanel.

2. Mengembangkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu Angka Dengan Papan Flanel Pada Anak di Ra Aisyiyah Kampung Daeng

Penelitian tindakan kelas pada siklus I diadakan 3 kali pertemuan pembelajaran yaitu pada tanggal 17-19 Oktober 2019 dapat dilihat pada tahap-tahap berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan siklus I di laksanakan selama tiga kali pertemuan, pada Tanggal 17-19 Oktober 2019 hal yang dilakukan dengan memperhatikan rencana pembelajaran dengan membuat Rencana Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai

(53)

tema yang sedang berlangsung dan sebagai bahan acuan untuk dijadikan bahan pengajaran, menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan, metode yang sesuai dengan pembelajaran yang akan diberikan, membuat bahan observasi untuk melihat pengembangan kemampuan berhitung anak melalui kartu angka dan gambar dengan papan flanel. Pada tahap ini penelitian mengidentifikasi kemampuan berhitung anak yang kurang, dalam hal ini kemampuan dalam Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang billangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit dan menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.

b. Pelaksanaan

Guna menggambarkan peningkatan kemampuan berhitung anak sesudah (Posttest) menggunakan kartu angka dengan papan flanel di RA Aisyiyah Kampung Daeng sebanyak 2 siklus dengan 4 pelaksanaan, diuraikan sebagai berikut :

Siklus I Pertemuan I

Pelaksanaan pertemuan pembelajaran I pada siklus I, dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2019 dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan dibawah ini.

Pada kegiatan awal anak berbaris didepan kelas sambil bernyanyi setelah itu masuk kelas berdoa sebelum melaksanakan kegiatan awal dengan

(54)

bercakap-cakap dan menyanyi dilanjutkan dengan kegiatan fisik motorik kasar.Setelah itu masuk pada kegiatan inti dilaksanakan dengan 3 kegiatan yang dipilih sesuai bidang pengembangan salah satunya adalah kegiatan berhitung seperti menyebutkan lambang urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10, memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 10, membedakan 2 kumpulan gambar yang sama tidak sama, lebih sedikit dan lebih banyak serta menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan. Kemudian istirahat membaca doa sebelum dan sesudah makan lalu bermain. Kegiatan terakhir penutup tanya jawab tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya persiapan pulang dengan merapikan kursi, berdoa, memberi salam dan pulang.

Pada saat kegiatan inti berlangsung sesuai indikator tentang kemampuan berhitung anak. Guru membimbing anak dengan cara memberi contoh terlebih dahulu dan diulang beberapa kali bersama anak. Kemudian guru memberi kesempatan pada anak satu per satu untuk melakukan sendiri dengan cara menunjuk angka atau benda yang dihitung. Guru mengamati setiap kegiatan dan mencatat di lembar observasi yang telah disiapkan pada kegiatan hari ini baik anak yang sudah bisa maupun anak yang belum bisa.

c. Observasi

Dari kelima item yang diamati yaitu membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1 sampai dengan bilangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit dan dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan dengan

(55)

kartu angka pada papan flanel. Hasil observasi pengembangan kemampuan berhitung anak dengan kartu angka dengan papan flanel pada siklus I pertemuan I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Pengembangan kemampuan berhitung anak sesudah menggunakan kartu angka dengan papan flanel pada Siklus Pertemuan I

No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah

anak BB MB BSH BSB

1 Membilang / menyebutkan urutan

bilangan 1 sampai dengan bilangan 10 2 6 5 2 15 2

Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1 sampai dengan bilangan 10

2 6 5 2 15

3

Membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit.

3 7 3 2 15

4 Menyebutkan hasil penjumlahan dan

pengurangan 3 8 3 1 15

Data Hasil Observasi

Dari hasil observasi diatas menunjukan bahwa pengembangan kemampuan berhitung anak melalui kartu angka menggunakan papan flanel menunjukan peningkatan pada siklus I Pelaksanaan I dapat di lihat pada daftar tabel 4.3 Proses observasi siklus I pada kemampuan berhitung anak dapat dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10 dalam pembelajaran menggunakan kartu angka dengan papan flanel dalam pembelajaran diuraikan sebagai berikut :

1) Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10, ada 2 anak belum bisa, yaitu Fathan dan Jabbar

2) Ada 6 anak mulai berkembang pada item dapat membilang/menyebutkan bilangan 1 sampai dengan 10, yaitu Sakti, Nabila, Arini, Nabila, Yaya’, Serly dan Dela

(56)

3) Ada 5 berkembang sesuai harapan Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan bilangan 10, yaitu Alya, Aqila ,Inayah, Mila, dan Andra

4) Ada 1 anak berkembang sangat baik pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan 10, yaitu Alifah

Berdasarkan daftar tabel 4.3 Proses observasi pada siklus I pada kemampuan berhitung anak, anak dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 dengan 10, menggunakan kartu angka dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :

1) Ada 2 orang anak belum bisa pada item dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu Jabbar dan Andra

2) Ada 6 orang anak mulai bisa pada item dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1-10, yaitu, Yaya’, Sakti, Andra, Arini dan Serly, dan Alya

3) Ada 5 anak berkembang sesuai harapan pada item dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1-10, yaitu Aqila, Inayah, Mila, Nabila, Fathan.

4) Ada 2 orang anak berkembang sangat baik pada item dalam menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1-10, yaitu Alifah dan Dela

Berdasarkan daftar tabel 4.3 Proses observasi pada siklus I pada kemampuan anak dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir  C.   Hipotesis Tindakan
Gambar 2. 1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan menurut (Arikunto, 2016: 42)              Adapun  rencana  tindakan  yang  akan  dilakukan  dalam  peningkatan  kemampuan  berhitung  anak  melalui  kartu  angka  dengan  papan  flanel  dalam  pembelajaran berhi
Tabel  4.1.  Kemampuan  berhitung  pada  anak  sebelum  menggunakan  kartu  angka  dengan papan flanel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari data hasil evaluasi siklus II berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II dari 15 anak yang mengikuti kegiatan didapatkan hasil rata-rata

Lampiran 7 Lembar Observasi Peningkatan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita dengan Menggunakan Papan Flanel di TK Pertiwi Sawahan I, Juwiring, Klaten,. Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui beberapa tindakan, dari siklus I, II bahwa dapat diambil kesimpulan dengan metode bermain kartu angka

Tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran guru dan siswa, tes evaluasi akhir dan hasil refleksi pada siklus I yang

Pada siklus I dan siklus II terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

Tahap Refleksi,terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II ini, kendala- kendala yang dialami pada siklus I sudah tidak muncul pada siklus II, berdasarkan hasil data