• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN

KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG

JURNAL PENELITIAN

Oleh:

AHMAT HIDAYAT

NPM: 11060060

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)

BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN

KURIKULM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG

Oleh:

Ahmat Hidayat, Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons. Rahma Wira Nita, M.Pd. ,Kons. Program Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study has backgroud that there are student who are still unable in adapting their selves with curriculum changing. The aim of this study is to describe : 1) The student’ positive adaptation pattern at class XI towards the curriculum changing. 2) The students’ negative adaptation pattern at class XI towards the curriculum changing.This study is kind of Quantitative descriptive research which tries to describle the truth. The population in this study are all students at class XI of SMA Negeri 6 Padang with the sum 288 students. This study uses simple random sampling techniqve. The sum of sampling in this study are 74 students. The instrumen that is used is answer sheet. The data analyzing uses percentage technique. The study result figures out that : 1) The students ‘ positive adaptation pattern at class XI towards the curriculum changing is on the varied categories, seen from the aspect it doesn’t show the over emotional depression existing, does’t show the wrong holding on mechanism, doesn’t show the personal frustration, has rational deciding in self guiding, able to learn with the experience and behare realisticly and objectively aspect. 2) The students’ negative adaptation pattern at class XI towars the curriculum changing is on the varied categories, seen from the holding on reaction aspect, attacking and escaping reaction. Based on this study result it is recomended for the teachers to be more able to help the students in their adaptation towards the curriculum changing.

Keyword: Adaptation pattern, Curriculum changing, Positive and Negative PENDAHULUAN

Kurikulum merupakan suatu hal yang mendasar bagi terselenggaranya sebuah pendidikan yang berisi seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kegiatan pembelajaran tertentu. Kurikulum bersifat dinamis yang selalu berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Kurikulum KTSP 2006 lebih mengacu pada mata pelajaran tertentu yang mendukung kompetensi tertentu tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang

Berbeda. Menurut Mulyasa (Gunawan, 2012:19) KTSP dikembangkan oleh masing-masing kelompok atau satuan pendidikan bersama-sama dengan komite sekolah atau

madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kementrian Agama kabupaten atau kota untuk Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah.

Perubahan kurikulum 2013 mencakup berbagai elemen yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi dan standar penilaian. Salah satu perubahan yang terpenting dari kurikulum 2013 adalah pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut dikembangkan berdasarkan kompetensi peserta didik. Menurut Fahmi (Sobur, 2003:526) penyesuaian diri adalah suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan.

(3)

Kenyataanya tidak selamanya individu akan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri. Hal itu disebabkan adanya rintangan atau hambatan tertentu yang menyebabkan ia tidak mampu melakukan penyesuaian diri secara optimal. Rintangan-rintangan itu dapat bersumber dari dalam dirinya (keterbatasan) atau mungkin dari luar dirinya. Hubungan dan rintangan-rintangan tersebut, ada individu yang melakukan penyesuaian diri secara positif tetapi adanya penyesuaian diri salah secara tidak tepat (salah suai).

Fatimah (2006:195) menguraikan karateristik penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah sebagai berikut: a. Penyesuaian diri yang positif.

Setiap individu dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekitarnya maupun dalam dunia pendidikan. Menurut Fatimah (2006:195) tentang penyesuaian diri yang positif sebagai berikut:

1) Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan

2) Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah 3) Tidak menunjukkan adanya frustasi

pribadi

4) Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri

5) Mampu belajar dengan pengalaman 6) Bersikap realistik dan objektif b. Penyesuaian diri yang salah atau

negatif

Menurut Fatimah (2006:197-198) ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah, yaitu:

1) Reaksi bertahan (defence reaction)

2) Reaksi menyerang (aggressive reaction)

3) Reaksi melarikan diri

Namun, pada kenyataannya teori di atas belum teraplikasikan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan pada tanggal 13 sampai 18 Oktober 2014 di SMA Negeri 6

Padang. Hasil observasi menunjukkan bahwa adanya peserta didik yang masih terbiasa menggunakan metode pembelajaran pada kurikulum 2013. Adanya peserta didik yang menunjukkan sikap tidak bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Schneiders (Ali dan Asrori, 2009:173) juga berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang meliputi; (1) penyesuaian diri sebagai adaptasi, (2) penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas, (3) penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan. Menurut Calhoun dan Acocella memberikan definisi yang lebih luas mengenai penyesuaian diri ini. Dikatakan, penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia Anda.

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bentuk penyesuaian diri positif peserta didik kelas XI pada perubahan kurikulum. 2. Bentuk penyesuaian diri negatif peserta

didik kelas XI pada perubahan kurikulum. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana bentuk penyesuaian diri peserta didik dalam perubahan kurikulum di kelas XI SMA Negeri 6 Padang?”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Bentuk penyesuaian diri positif peserta didik kelas XI pada perubahan kurikulum. 2. Bentuk penyesuaian diri negatif peserta

didik kelas XI pada perubahan kurikulum. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Darmawan (2013:37) “Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengetahui apa yang ingin kita ketahui”. Darmawan (2013:37) mengemukakan “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan sampel

(4)

dalam setiap stratum sebanding dengan jumlah unsur pupulasi dalam stratum tersebut”.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus sampai 04 September 2015. Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 6 Padang yang beralamat di Cendana Mata Air Kota Padang. Hal ini dikarenakan fenomenanya ditemukan di sekolah tersebut.

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 288 orang peserta didik di SMA Negeri 6 Padang. Menurut Sugiyono (Riduwan, 2010:10) populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri dari objek yang menjadi kuantitas yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling.

Menurut Darmawan (2013:146) “Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel”. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase. Data yang diperoleh atau terkumpul maka diolah dengan mengunakan rumus persentase dan diinterprestasikan berdasarkan deskriptif analisis. Sudijono (2010:143) menyatakan untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) dalam teknik analisis persentase, dapat digunakan rumus dalam penelitian ini adalah:

HASIL PENELITIAN

1. Bentuk Penyesuaian Diri Positif Peserta Didik Kelas XI pada Perubahan Kurikulum, dilihat dari aspek tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan dengan persentase 78,81, tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah dengan persentase 73,94, tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi dengan persentase 79,43, memiliki pertimbangan yang rasional dalam mengarahkan diri dengan persentase 85,00, mampu belajar dengan pengalaman dengan persentase 71,35, bersikap realistik dan objektif dengan persentase 83,30.

Menurut Fatimah (2006:195) “Setiap individu dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam kehidupan sehari-hari terutama

di lingkungan sekitarnya maupun dalam dunia pendidikan”.

Senada dengan pendapat di atas menurut Fatimah (2006:195) tentang penyesuaian diri yang positif sebagai berikut:

a. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan b. Tidak menunjukkan adanya

mekanisme pertahanan yang salah c. Tidak menunjukkan adanya frustasi

pribadi

d. Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri

e. Mampu belajar dengan pengalaman f. Bersikap realistik dan objektif

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya bentuk penyesuaian diri positif peserta didik banyak peserta didik yang dapat menyesuaian diri dilihat dari aspek tidak menunjukkan adanya ketengan emosional yang berlebihan, tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah, tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi, memiliki pertimbangan yang rasional dalam mengarahkan diri, mampu belajar dengan pengalaman, bersikap realistik dan objektif. 2. Bentuk Penyesuaian Diri Negatif Peserta

Didik Kelas XI pada Perubahan Kurikulum, dilihat dari aspek reaksi bertahan dengan persentase 62,47, reaksi menyerang dengan persentase 77,64 dan reaksi melarikan diri dengan persentase 83,86.

Menurut Fatimah (2006:197-198) “Kegagalan dalam melaksanakan penyesuian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah ditandai dengan sikap dan tingkah laku yang serba salah tidak terarah serta emosional.

Menurut Fatimah (2006:197) “Individu berusaha untuk menpertahankan dirinya dengan seolah-olah ia tidak sedang mengalami kegagalan”. Ia akan berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya bentuk penyesuaian diri negatif peserta didik dilihat dari aspek reaksi bertahan, reaksi menyerang dan reaksi melarikan diri.

(5)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bentuk penyesuaian diri peserta didik dalam perubahan kurikulum di kelas XI SMA Negeri 6 Padang sebagai berikut:

1. Bentuk penyesuaian diri positif peserta didik kelas XI pada perubahan kurikulum dilihat pada kategori banyak meliputi dari aspek tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan berada pada kategori banyak, aspek tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah berada pada kategori banyak, aspek tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi berada pada kategori banyak, aspek memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri berada pada kategori sangat banyak, aspek mampu belajar dengan pengalaman berada pada kategori banyak dan aspek bersikap realistik dan objektif berada pada kategori sangat banyak.

2. Bentuk penyesuaian diri negatif peserta didik kelas XI pada perubahan kurikulum dilihat dari aspek reaksi bertahan berada pada kategori banyak, kemudian aspek reaksi menyerang berada pada kategori banyak dan aspek reaksi melarikan diri berada pada kategori banyak.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan berikut diberikan saran kepada: 1. Peserta didik

Peserta didik harus bisa menerima perubahan kurikulum yang terjadi dengan tidak lagi bertahan dengan kurikulum lama, kemudian jangan melarikan diri terhadap perubahan yang ada serta harus menekan penyesuaian diri negatif yang ada, hal ini dikarenakan hampir sebagian peserta didik masih memiliki penyesuaian diri negatif terhadap perubahan kurikulum yang terjadi kemudian semua peserta didik harus memiliki berbagai macam referensi agar dapat mengetahui dan memahami tentang perubahan kurikulum sehingga

lebih mengenal tentang kurikulum KTSP. Referensi ini bisa didapatkan dari berbagai sumber.

2. Guru BK

Guru BK sebaiknya membimbing peserta didik yang memiliki penyesuaian diri negatif, dengan cara menggurangi reaksi bertahan, reaksi menyerang dan juga reaksi melarikan diri. Hal ini bisa dilakukan guru BK dengan memperbanyak layanan informasi yang berkaitan dengan kurikulum 2013 dan juga perlu melaksanakan layanan orientasi tujuannya agar peserta didik lebih mengenal kurikulum KTSP secara mendalam. Kemudian guru BK juga dapat melaksanakan konseling perorangan kepada peserta didik yang mengalami kendala dalam belajar yang diakibatkan perubahan kurikulum yang terjadi.

3. Guru mata pelajaran

Guru mata pelajaran dapat menggunakan metode yang dipakai saat kurikulum 2013, hal ini dikarenakan banyak peserta didik yang menolak dengan metode baru pada kurikulum KTSP, mereka merasa lebih nyaman dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode kurikulum 2013, kemudian juga perlu mengevaluasi kembali metode yang ada pada kurikulum KTSP, hal ini dikarenakan tingginya penolakan peserta didik terhadap kurikulum ini.

4. Kepala Sekolah

Sebagai pimpinan sekolah, kepala sekolah dapat kembali menpertimbangkan untuk menggunakan kurikulum 2013 hal ini dikarenakan banyaknya peserta didik yang mampu untuk menyesuaikan diri secara positif pada kurikulum ini, kemudian kurikulum ini juga sangat baik untuk sistem pembelajaran kedepannya. Hal ini terlihat setelah dilakukan penelitian dan mendapatkan respon positif dari peserta didik terhadap kurikulum 2013.

(6)

5. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Program Studi Bimbingan dan Konseling hendaknya mampu mencetak calon pendidik yang mampu memberikan pelayanan yang baik dan juga menguasai berbagai ilmu yang berkenaan dengan kurikulum 2013 maupun kurikulum KTSP. 6. Peneliti Selanjutnya

Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti lebih baik lagi mengenai bentuk penyesuaian diri peserta didik terhadap kurikulum KTSP di SMA Negeri 6 Padang.

KEPUSTAKAAN

Ali, Muhammad & Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia.

Mulyasa. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada setiap kelompok umur, proporsi remaja putri yang sudah menarche lebih tinggi pada kelompok yang memiliki tinggi badan normal dibandingkan remaja putri yang pendek..

b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang

a) Menentukan Dos Paparan Batas dosis bagi masyarakat di Malaysia adalah 1 mSv/tahun atau 0.5 µSv/jam (Akta Perlesenan Tenaga Atom 1984 tepatnya pada Peraturan- Peraturan

Contoh akar permasalahan yang terjadi pada proses dandori area 1 & 2 ini seperti tidak ada dasar standarisasi untuk waktu dandori padahal proses dandori

Pada siklus kedua ini,hasil observasi peneliti yang dibantu oleh observer diperoleh gambaran bahwa hasil siklus kedua total skor terendah 81,52 artinya bahwa

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Di Sektor UMKM Yang Berdampak Pada Return On Assets (ROA)

5 Dana program Publikasi Ilmiah/Penerbitan pada tahun 2018 ini dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan

Menurut Kantor Menneg PP, BKKBN, UNFPA (2001), Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk, di buat dan