1
Pengaruh Penempatan, Kualitas Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan PT. Shin Heung Indonesia
Kirani Arum Sari
1), Dr. Retno Purwani Setyaningrum, S.E., M.M
2)
Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
E-mail:
kiraniarumsarii@gmail.com
;
retno_purwani_setyaningrum29@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penempatan, kualitas kerja dan
disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode sampel jenuh dengan cara semua jumlah populasi dijadikan sampel, dengan
demikian maka diperoleh sampel sebanyak 50 orang yang merupakan karyawan PT.
Shin Heung Indonesia. Alat uji analisis yang digunakan adalah SmartPLS v 3.2.6
dengan metode analisis SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penempatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
kerja karyawan yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik sebesar 2.843 yaitu > 1.96 dan
nilai p-value sebesar 0.005 yaitu < 0.05, kualitas kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan dengan nilai t-statistik sebesar 2.345 yaitu
> 1.96 dan nilai p-value sebesar 0.019 yaitu < 0.05 dan disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan dengan nilai t-statistik sebesar
2.496 yaitu > 1.96 dan nilai p-value sebesar 0.013 yaitu < 0.05.
Kata kunci: penempatan, kualitas kerja, disiplin kerja, prestasi kerja.
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat dapat dipicu dengan semakin berkembangnya ilmu dan pengetahuan saat ini. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang tidak boleh dilupakan yang
berpengaruh sangat besar terhadap kemajuan organisasi untuk mencapai kesuksesannya. Organisasi harus memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik karena sumber daya manusia merupakan faktor penting untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan
2
serta menggerakan faktor-faktor yang adadidalam organisasi untuk mencapai tujuannya. Faktor penting dalam sumber daya manusia salah satunya adalah untuk membantu agar organisasi dapat berjalan dengan baik, maka organisasi bertanggungjawab untuk memelihara kualitas kerja dan membina sumber daya manusia agar dapat berkontribusi secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi dan menjadikan karyawannya lebih terampil dan lebih terlatih saat menjalankan tugas dan pekerjaannya untuk meningkatkan prestasi kerja yang lebih baik.
Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya yang handal, terampil dan mewujudkan prestasi kerja yang baik salah satunya adalah diperlukan adanya penempatan. Penempatan dilaksanakan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan diharapkan organisasi. Penempatan yang tepat akan menciptakan terwujudnya semangat kerja karyawan yang dapat meningkatkan hasil kerja dan prestasi kerja yang maksimal. Permasalahan yang terjadi di PT. Shin Heung Indonesia dalam penempatan kerja karyawan adalah adanya karyawan yang keluar, pensiun, maupun meninggal dunia, karyawan yang merasa pekerjaan yang dibebankan kepadanya tidak selaras dengan latar belakang pendidikannya serta merasa ditempatkan pada posisi yang menurutnya tidak sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang ia miliki walaupun tetap
diadakan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Penempatan kerja yang tidak sesuai tersebut membuat karyawan merasa sedikit kesulitan dalam mewujudkan prestasi kerja yang diinginkan.
Kualitas kerja juga dapat menjadi jalan yang berperan untuk meraih prestasi kerja yang diinginkan karyawan. Kualitas kerja dapat dilihat dari hasil pekerjaannya, seberapa baik kontribusi yang karyawan lakukan untuk organisasi. Kualitas kerja dianggap dapat meningkatkan peran karyawan dan menumbuhkan antusiasme karyawan untuk tetap bekerja dan menjadi bagian dari organisasi. Permasalahan yang terjadi di PT. Shin Heung adalah kualitas kerja karyawan yang dinilai kurang baik seperti, masih banyaknya kerterlambatan karyawan dalam menyelesaikan laporan pekerjan, kurangnya kesadaran diri dengan tanggung jawabnya sebagai karyawan dalam mengisi laporan harian yang tidak sesuai, serta kurangnya keterampilan dan pengetahuan juga dapat menjadi faktor kurangnya kualitas kerja karyawan karena akan membuat karyawan cenderung tidak menguasai bidang pekerjaan yang dijalani.
Disiplin kerja di tempat kerja bukan hanya mengenai tentang peraturan dan hukuman, tetapi disiplin kerja juga dapat menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan seperti datang tepat waktu dan mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat oleh
3
organisasi. Disiplin kerja yang baik tentunyaakan membuat pekerjaan lebih mudah dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin. Permasalahan yang terjadi di PT. Shin Heung Indonesia adalah kurangnya kedisiplinan karyawan seperti, masih adanya karyawan yang tidak berada di tempatnya bekerja saat jam kerja masih berlangsung, misal mengobrol bersama rekan kerjanya, karyawan yang hadir tidak tepat waktu, kurangnya inisiatif karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan tanggungjawabnya lebih cepat sehingga terjadi keterlambatan pekerjaan, dan kurangnya tingkat kepedulian karyawan dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya sehingga karyawan tidak dapat menikmati pekerjaan yang dimilikinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penempatan, kualitas kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil dari pekerjaan karyawan yang ditentukan oleh kemampuan dan karakteristik pribadinya serta perannya terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya (Sutrisno, 2012 dalam Ceswirdani et al. 2017). Prestasi kerja adalah pencapaian karyawan atas hasil kerjanya dalam menjalankan pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya (Sunyoto, 2013 dalam Ceswirdani et al. 2017).
Menurut Sutrisno (2012) dalam Usman (2019) indikator prestasi kerja adalah (1) hasil kerja, (2) pengetahuan kerja, (3) kecekatan mental, dan (4) disiplin waktu dan absensi. Sedangkan menurut Arif dan Ardiyan (2019) indikator prestasi kerja adalah (1) kualitas. Penempatan
Penempatan kerja merupakan suatu kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk menyalurkan kemampuan karyawan pada posisi yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan tersebut agar memperoleh kepuasan kerja dan prestasi kerja yang terbaik. Penempatan karyawan adalah pemberian pekerjaan baru namun memiliki tanggung jawab yang cenderung sama dengan posisi karyawan yang sebelumnya untuk menggantikan posisi karyawan yang telah kosong. (Handoko, 2010 dalam Usman, 2019).
Menurut Siagian (2013) dalam Usman (2019) indikator penempatan adalah (1) motivasi, (2) kemampuan, (3) ketepatan penugasan, dan (4) Pendidikan. Sedangkan menurut Yuniarsih & Suwatno (2016) dalam Ermiati et al. (2018) indikator penempatan adalah (5) pengetahuan kerja.
Kualitas Kerja
Kualitas kerja adalah hasil kerja atau
output yang ditunjukkan oleh karyawan untuk
memberikan usaha terbaiknya untuk perusahaan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2011 dalam Ceswirdani et al. 2017). Kualitas kerja
4
adalah suatu bentuk sikap atau aktivitas yangdilakukan sesuai dengan harapan atau tujuan organisasi yang dapat dicapai secara efektif dan efisien (Marcana, 2013 dalam Ceswirdani et al. 2017).
Menurut Hasibuan (2008) dalam Ceswirdani et al. (2017) indikator kualitas kerja adalah (1) potensi diri, (2) hasil kerja optimal, (3) proses kerja, dan (4) antusiasme. Sedangkan menurut Manurung & Damaris (2015) dalam Istiana dan Manurung (2018) indikator kualitas kerja adalah (1) keterlibatan kerja.
Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan peraturan yang ditetapkan organisasi untuk dapat ditaati dan dijalankan oleh karyawan secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2012 dalam Sakarsih dan Rasmansyah, 2017). Kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2014 dalam Sakarsih dan Rasmansyah, 2017).
Menurut Hasibuan (2014) dalam Sakarsih dan Rasmansyah (2017) indikator disiplin kerja adalah (1) teladan pimpinan, (2) balas jasa, (3) keadilan, dan (4) sanksi hukuman. Sedangkan menurut Novita (2015) dalam Wibawa dan Sriathi (2017) indikator disiplin kerja adalah (1) kuantitas pekerjaan.
Hipotesis
H1: Diduga penempatan akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
H2: Diduga kualitas kerja akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
H3: Diduga disiplin kerja akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
Gambar 1. Model Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara penempatan, kualitas kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Shin Heung Indonesia yang berjum;ah 50 orang. Sedangkan penentuan sampel dengan menggunakan metode sampel
5
jenuh dengan cara seluruh jumlah populasidijadikan sampel. Dengan demikian didapat sampel sebanyak 50 responden.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner penelitian ini terdiri dari butir pernyataan dengan bobot nilai paling kecil (1) tidak setuju dan paling besar (5) sangat setuju, yang disebar dalam bentuk
google form yang kemudian hasillnya diolah
dengan menggunakan aplikasi SmartPLS v 3.2.6.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) a. Uji Validitas
Uji validitas dapat dilihat pada nilai
Average Varian Extracted (AVE) yang memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.5.
Tabel 1 AVE
Average Variance Extracted (AVE)
X1 (P) 0.784
X2 (KK) 0.660
X3 (DK) 0.583
Y (PK) 0.696
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai AVE seluruh variabel dianggap valid karena memiliki nilai lebih dari 0.5.
b. Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas suatu konstruk dapat menggunakan dua cara yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan
Composite Reliability memberikan nilai
yang lebih rendah, sehingga lebih direkomendasikan untuk mempergunakan
Composite Reliability dan harus memiliki
nilai diatas 0.7.
Pada tabel dibawah dapat dilihat bahwa seluruh nilai variabel dalam uji reliabilitas dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha maupun Composite Reliability bernilai diatas 0.7. Sehingga
disimpulkan bahwa variabel yang diuji telah valid dan reliabel.
Tabel 2 Composite Reliability Cronbach's Alpha Composite Reliability X1 (P) 0.954 0.962 X2 (KK) 0.926 0.939 X3 (DK) 0.857 0.893 Y (PK) 0.951 0.958
Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Evaluasi model struktural memiliki tujuan untuk mengetahui prediksi keterikatan antar variabel laten berdasarkan pada teori subtantif model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square untuk konstruk endogen.
a. R-Square (R2)
R-Square dapat digunakan untuk
mengetahui kekuatan prediksi dari model struktural. R-Squares menggambarkan seberapa besar pengaruh antara variabel eksogen terhadap variabel endogen apakah memiliki pengaruh yang subtantif. Nilai R-Squares dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
6
Tabel 3 R-SquareR
Square R Square Adjusted
Y (PK) 0.745 0.728
Berdasarkan hasil R-Squares pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai
R-Squares adalah 0.745, nilai tersebut
menunjukkan bahwa variabel penempatan, kualitas kerja dan disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap variabel prestasi kerja sebesar 74.5%. Dan sisanya 25.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Uji Hipotesis
Untuk dapat mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka perlu dilakukan menggunakan cara dengan melihat nilai signifikansi antar konstruk t-statistik dan p-values. Uji hipotesis akan diterima jika memiliki nilai signifikansi t-values lebih besar dari 1.96 dan atau nilai p-values kurang dari 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, begitupula sebaliknya.
Tabel 4 Hasil T-Statistik
Item Statistics T Values P Keterangan X1 > Y 2.843 0.005 Diterima X2 > Y 2.345 0.019 Diterima X3 > Y 2.496 0.013 Diterima Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penempatan, kualitas kerja dan disiplin kerja secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Penempatan Terhadap Prestasi Kerja
Nilai t-statistik variabel penempatan adalah 2.843 lebih besar dari 1.96 dan nilai p-values 0.005 lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel penempatan terhadap prestasi kerja karyawan. Penempatan karyawan yang dijalankan secara tepat maka prestasi kerja karyawan akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil rata-rata skor setiap indikator diketahui bahwa indikator penempatan yang paling kuat dalam mempengaruhi prestasi kerja adalah ketepatan penugasan. Dapat disimpulkan bahwa dalam penempatan karyawan yang tepat PT. Shin Heung Indonesia selalu mengutamakan kemampuan, keterampilan, minat dan bakal serta latar belakang pendidikan untuk tercapainya ketepatan penugasan karyawannya.
Pengaruh Kualitas Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Nilai t-statistik variabel kualitas kerja adalah 2.345 lebih besar dari 1.96 dan nilai
p-values 0.019 lebih kecil dari 0.05. Hal ini
berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kualitas kerja terhadap prestasi
7
kerja karyawan. Maka dapat disimpulkanbahwa semakin tinggi kualitas kerja maka semakin baik pula prestasi kerja karyawan. Dari hasil rata-rata skor diketahui bahwa indikator kualitas kerja yang paling kuat dalam mempengaruhi prestasi kerja adalah hasil kerja optimal dan antusiasme. Dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia selalu mengutamakan standar kerja yang ditetapkan organisasi sebagai acuan untuk mencapai hasil kerja yang optimal dan memiliki antusiasme yang tinggi untuk melakukan pekerjaan tanpa diperintah atau diminta oleh atasan.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Nilai t-statistik pada konstruk ini adalah 2.496 lebih besar dari 1.96 dan nilai p-values adalah 0.013 lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Maka dapat disimpulkan bahwa makin baik disiplin kerja maka pestasi kerja karyawan akan lebih meningkat. Dari hasil rata-rata skor diketahui bahwa indikator disiplin kerja yang paling kuat dalam mempengaruhi prestasi kerja adalah kuantitas pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan kuantitas yang telah ditetapkan instansi.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, berikut adalah kesimpulan dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Penempatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia. Maka dapat dikatakan bahwa semakin baik penempatan yang diciptakan akan semakin baik pula prestasi kerja yang dihasilkan karyawan.
2. Kualitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia. Maka dapat dikatakan bahwa semakin baik kualitas kerja karyawan maka akan semakin baik pula prestasi kerja yang akan menunjang hasil kerja karyawan. 3. Disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Shin Heung Indonesia. Maka dapat dikatakan bahwa semakin baik disiplin kerja yang diterapkan akan semakin baik pula prestasi kerja yang dihasilkan karyawan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat menambahkan variabel endogen
8
atau variabel mediasi agar hasil penelitiandapat menjangkau lingkup yang lebih luas.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar melakukan penelitian di sektor bisnis yang berbeda, karena dengan dilakukan penelitian di sektor bisnis yang berbeda akan membuat penelitian ini lengkap serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang menyeluruh.
3. Selain itu, untuk manajemen organisasi PT. Shin Heung Indonesia diharapkan agar dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan lebih memperhatikan penempatan, kualitas kerja serta disiplin kerja karyawannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M., & Ardiyan, B. (2019). Analisis Faktor Penempatan Jabatan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Zaman Teknindo Pekanbaru. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting, 2(2), 302-314.
Ceswirdani, C., Sjafitri, H., & Candra, Y. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Kualitas Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Kuranji.
Manajemen dan Kewirausahaan, 8(1),
23-37.
Ermiati, C., Amanah, D., Harahap, D. A., & Tanjung, F. (2018). Pengaruh
Pengembangan Karir dan Penempatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Journal
Management, Business, and
Accounting, 17(3), 17-24.
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least
Square: Konsep, Teknik dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 3.0 Edisi 2. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang.
Istiana, I. (2018). Pengaruh Komitmen Organisasi, Disiplin Kerja, Dan Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Jakarta).
Jurnal SWOT, 8(2), 292-305.
Rasmansyah, M. M., & Sakarsih, N. (2017). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Packaging Section PT. Astra Honda Motor Parts Centre. Jurnal Manajemen
Bisnis Krisnadwipayana, 5(2).
Ruswanti, R. (2019). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kualitas Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pada Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.
MALA'BI: Jurnal Manajemen Ekonomi STIE Yapman Majene, 1(2), 97-103.
Sumanti, I. C., Rumawas, W., & Mukuan, D. D. (2018). Pengaruh Penempatan Kerja
9
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PadaPT. Fifgroup Cabang Manado. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 6(001).
Usman, B. (2019). Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Media Lintas Indonesia Kota Palembang. Jurnal
Media Wahana Ekonomika, 16(2),
127-139.
Wibawa, I. G. P. (2017). Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen, 6(12): 6763-6792.