1
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)
ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI JAWA TENGAH (Tahun 2010-2019)
ANALYSIS OF THE EFFECT OF AGRICULTURE SECTOR TOWARDS EMPLOYMENT ABSORPTION IN CENTRAL JAVA (2010-2019)
Dian Octaviani 1 , Drs. Whinarko Juliprijanto, M.Si. 2
1Universitas Tidar, Universitas Tidar
[email protected],[email protected] 2)
Abstrak
___________________________________________________________________
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data time series dari tahun 2010-2019. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi sektor pertanian tidak berpengaruh signifikan terhadap tenaga kerja di Jawa Tengah hal itu dapat dilihat dari hasil probabilitas INV sebesar 0.4192 > 0.05, lalu PDRB sektor pertanian berpengaruh signifikan terhadap tenaga kerja di Jawa Tengah dilihat dari nilai probabilitasnnya sebesar 0.0027 < 0.05. Kemudian Luas Lahan sawah tidak berpengaruh signifikan terhadap tenaga kerja Jawa Tengah dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.8499 > 0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel yaitu Investasi, PDRB, dan luas lahan sawah, hanya variabel PDRB sektor pertanian yang berpengaruh signifikan terhadap tenaga kerja Provinsi Jawa Tengah.
Kata kunci: TK, INV, PDRB, Lahan Sawah
Abstract
________________________________________________________________
The data used in the study are time series data from 2010-2019. The analytical method used is Ordinary Least Square (OLS). The results showed that investment in the agricultural sector did not significantly influence labor in Central Java, it can be seen from the results of the INV probability of 0.4192> 0.05, then the GDP of the agricultural sector had a significant effect on labor in Central Java, seen from the probability value of 0.0027 <0.05. Then the area of paddy fields did not have a significant effect on the labor force in Central Java seen from the probability value of 0.8499> 0.05. From these results it can be concluded that of the three variables namely Investment, GRDP, and rice field area, only the agricultural sector GRDP variable has a significant effect on the workforce of Central Java province.
2
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan,berkelanjutan dan bertahap ke tingkat yang lebih maju dan lebih baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan harus dilakukan secara bertahap di segala bidang dan sektor maupun sub sektor secara terencana dan terprogram. (Arief K, 2008)
Todaro (2000) menyatakan bahwa
pembangunan bukanlah sekedar
pembangunan ekonomi namun sebagai
proses pembangunan harus mampu
membawa umat manusia melampaui
pengutamaan materi dan aspek-aspek
keuangan dari kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembangunan yang baik harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang semakin luas dan beragam, seiring dengan peningkatan pertumbuhan angkatan kerja.
Di Jawa Tengah, Sektor Pertanian masih
menjadi andalan peciptaan lapangan
pekerjaan yang cukup besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini menjadikan peluang sektor pertanian dalam pengaruhnya terhadap perekonomian di Jawa Tengah. Besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa
Tengah masih di angka pertama
dibandingkan dengan sektor lainnya, yaitu mencapai 24,48% di tahun 2019 dan menyumbang 13,52% terhadap PDRB Jawa Tengah. (BPS, 2019)
Berdasarkan perkembangannya, kontribusi sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja selama 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010-2019 bersifat fluktuatif dan cenderung menurun. Dimana pada tahun 2010 mencapai 35,53% dan turun menjadi 24,48% di tahun 2019. Hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya pekerja yang beralih ke lapangan usaha lain dengan
tingkat pendapatan yang lebih baik. (Laporan Perekonomian Provinsi Jateng,BI tahun 2019). Akan tetapi, meskipun jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian cenderung menurun, sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan, karena mampu menyerap tenaga kerja paling banyak dibanding dengan sektor lainya yaitu sebanyak 5.616.529 jiwa dari tenaga kerja total 15.809.447 jiwa di tahun 2010, dan 4.094.675 jiwa dari tenaga kerja total 17.441.153 jiwa di tahun 2019.
Kontribusi sektor pertanian dalam
penyerapan tenaga kerja yang besar tersebut
menunjukkan bahwa sektor pertanian
memegang peranan penting dalam
perekonomian wilayah dan diharapkan menjadi sektor yang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak. Oleh karena itu, informasi mengenai peranan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja di Jawa Tengah diperlukan dalam perencanaan perluasan kesempatan kerja.
LANDASAN TEORI Pembangunan Ekonomi
Menurut Arsyad (1999), pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Dari definisi yang
dikemukakan oleh Arsyad tersebut
mengandung tiga unsur yaitu :
a. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses berarti perubahan secara terus menerus yang didalamnya telah mengandung unsur-unsur kekuatan sendiri untuk investasi baru.
b. Usaha meningkatkan pendapatan per kapita.
c. Kenaikan pendapatan per kapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah dapat diukur melalui beberapa indikator, seperti tinggi pertumbuhan
3 ekonomi dan pendapatan perkapita, semakin terbukanya kesempatan kerja sehingga dapat menekan pengangguran, menurunnya jumlah penduduk yang hidup di bawah kemiskinan absolut, pergeseran struktur ekonomi kearah yang lebih modern dan semakin besarnya kemampuan keuangan untuk membiayai administrasi pemerintah dan kegiatan pembangunan (Soekarni dan Mahmud, 2000).
Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Badan Pusat Statistik (2013) PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam suatu wilayah tertentu. Nilai yang tercantum dalam produk domestik reginonal bruto tersebut mencerminkan taraf hidup dan tingkat perkembangan ekonomi masyarakat. Definisi lain menyebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa. Produk domestik bruto sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Angka PDB merangkum aktivitas ekonomi suatu negara dalam satuan mata uang pada periode tertentu (Mankiw, 2007:12).
Peranan Sektor Pertanian
Sektor pertanian di negara-negara sedang berkembang memiliki peran yang sangat penting karena sebagian masyarakatnya menggantungkan hidupnya dari sektor
tersebut. Satu-satunya cara untuk
mensejahterakan masyarakat adalah dengan meningkatkan sektor pertanian. Cara itu bisa ditempuh dengan meningkatkan produksi tanaman pangan dan tanaman perdagangan mereka dan atau meningkatkan harga yang mereka terima atas produk-produk yang mereka hasilkan (Arsyad,1992)
Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja
di Indonesia adalah minimum 15 tahun, tanpa batas umur maksimum. Tenaga kerja (manpower) dibagi pula ke dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja (laborforce) dan bukan penduduk dalam usia yang bekerja, atau yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan sedang mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan (Dumairy,1996).
Hubungan Antara Tenaga Kerja Sektor Pertanian Terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian
Todaro (2004) menyebutkan bahwa
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan tenaga kerja dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Selanjutnya dikatakan bahwa pengaruh positif atau
negatif dari pertumbuhan penduduk
tergantung pada kemampuan sistem
perekonomian negara tersebut dalam
menyerap dan secara produktif
memanfaatkan pertambahan tenaga kerja tersebut.
Menurut Lewis (1954) dalam Todaro (2004) angkatan kerja yang homogen dan tidak terampil dianggap bisa bergerak dan beralih dari sektor tradisional ke sektor modern secara lancar dan dalam jumlah terbatas. Keadaan demikian, penawaran tenaga kerja mengandung elastisitas yang tinggi. Meningkatnya permintaan atas tenaga kerja (dari sektor tradisional) bersumber pada ekspansi kegiatan sektor modern. Dengan demikian salah satu faktor yang berpengaruh
4 terhadap pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja.
Investasi
Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Investasi atau penanaman modal disini terbagi menjadi dua bagian, yaitu penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal
dalam negeri (PMDN). Perkembangan
Investasi di Jawa Tengah untuk sektor pertanian cenderung fluktuatif per sepuluh tahun selama kurun waktu 2010-2019. Akan tetapi selama tiga tahun terakhir yaitu dari
tahun 2017-2019 besarnya investasi
cenderung meningkat hingga mencapai angka Rp 302.414.800 di tahun 2019. Meningkatnya investasi ini mendorong
terjadinya peningkatan PDRB sektor
pertanian di Jawa Tengah. Pada tahun 2017 sebesar Rp. 118.450.172,- mengalami kenaikan menjadi Rp 123.214.195,- pada tahun 2019.
Potensi Lahan Pertanian
Potensi lahan pertanian adalah kemampuan produksi lahan untuk memberikan hasil pertanian tinggi walaupun dengan biaya pengelolaan yang rendah. Luas lahan sawah pada tahun 2019 seluas 1.049.661 hektar (ha). Alasan luas lahan baku sawah tahun 2019 lebih besar dari tahun 2018. Pada saat itu berdasarkan peta satelit Kementerian ART/BPN, sawah pasang surut saat musim hujan tak terekam karena terendam air. Penelitian terdahulu yang membahas tentang peran sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja yaitu dilakukan oleh Rezky Fatma Dewi, Purwaka Hari Prihanto, Jaya Kusuma Edy. Penelitian ini menganalisa tentang penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil
penelitian menemukan bahwa perkembangan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian dengan rata-rata sebesar 8,06%, kontribusi sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja total dengan rata-rata sebesar 62,48%,
faktor-faktor yang mempengaruhi
peneyrapan tenaga kerja pada sektor pertanian yang terdiri dari pertumbuhan PDRB sektor pertanian dengan rata-rata 8,14%, potensi luas lahan dengan ratarata -5,22%, upah minimum provinsi dengan rata-rata 15,89%, investasi dengan rata-rata-rata-rata 12,08 dan elastisitas penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian bersifat elastis yaitu sebesar 1,12%. Keempat variabel independen yaitu pertumbuhan PDRB sektor pertanian, potensi luas lahan, upah minimum provinsi dan
investasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian.
METODE PENELITIAN
Jenis data dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif yang berbentuk angka-angka. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh langsung dari publikasi–publikasi resmi seperti laporan tahunan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (BPS), Badan Perencanaan Daerah
provinsi Jawa Tengah (BAPEDA),
DPMPTSP provinsi Jawa Tengah, dan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tenaga kerja di
provinsi Jawa Tengah dan variabel
independen dalam penelitian ini adalah Investasi sektor pertanian, PDRB Jawa Tengah sektor pertanian, dan Luas Lahan Sawah di Jawa Tengah.
Pada penelitian ini diharapkan dapat
menunjukkan bahwa adanya pengaruh
5 pertanian (𝑋2) dan Luas Lahan Sawah (x3)
secara bersama - sama dan masing – masing terhadap Tenaga Kerja (Y).
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis asosiatif, teknik analisis regresi berganda yaitu meliputi : Uji Normalitas, Uji Multikolinealitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, dan Analisis Regresi. Persamaan analisi regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + μ Dimana :
Y = Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah X1 = Investasi Sektor Pertanian
X2 = PDRB Sektor Pertanian X3 = Luas Lahan Sawah β0 = Konstanta
β1 = koefisisne regresi X1 β2 = koefisisne regresi X2 β3 = koefisisne regresi X3
μ = standar error atau penganggu pada persamaan linier
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menlihat apakah di dalam model regresi terdapat variabel yang berdistribusi normal. Cara yang digunakan untuk mengetahui apakah hasil uji ini signifikan atau tidak yaitu dengan menentukan nilai signifikansi, nilai
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jadi, bila nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi maka hasil uji tidak berdistribusi normal, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari nillai signifikansi maka hasil uji berdistribusi normal. 0 1 2 3 4 5 -399999 -199999 1 200001 Series: Residuals Sample 1 10 Observations 10 Mean 1.48e-09 Median 44258.44 Maximum 253414.4 Minimum -378824.0 Std. Dev. 196395.0 Skewness -0.540833 Kurtosis 2.578506 Jarque-Bera 0.561524 Probability 0.755208
Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai Jarque-Bera sebesar 0.561524 dengan nilai probabilitas sebesar 0.755208 sehingga dapat dikatakan bahwa residual berdistribusi normal karena nilai probabilitas dari uji Jarque-Bera lebih besar dari (α) 5%.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil penelitian dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila dilihat dari nilai Obs R Square dan apabila nilai probabilitas chi square lebih besar dari alfa 5 persen (5%)
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai probabilitas > alfa 5% sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 7.368491 Prob. F(8,1) 0.2779 Obs*R-squared 9.833189 Prob. Chi-Square(8) 0.2769 Scaled explained SS 2.793915 Prob. Chi-Square(8) 0.9466
6
Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factors Date: 07/11/20 Time: 06:26 Sample: 1 10
Included observations: 10
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 8.16E+12 1409.531 NA
INV 0.227728 2.433540 1.160420
PDRB 0.000162 352.4755 1.587250 LAHAN 12.93832 2112.835 1.638336
Dari data diatas menunjukkan bahwa nilai VIF baik variabel Investasi, PDRB, dan luas lahan mempunyai nilai kurang dari 10. Maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada model ini.
Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 1.556315 Prob. F(2,4) 0.3163
Obs*R-squared 4.376201 Prob. Chi-Square(2) 0.1121
Test Equation:
Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 07/11/20 Time: 06:33 Sample: 1 10
Included observations: 10
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -3205956. 3307530. -0.969290 0.3873 INV -0.098181 0.462852 -0.212122 0.8424 PDRB -0.010295 0.013287 -0.774814 0.4817 LAHAN 4.495720 4.341364 1.035555 0.3589 RESID(-1) -0.322856 0.438631 -0.736053 0.5025 RESID(-2) -0.810231 0.462561 -1.751618 0.1547 R-squared 0.437620 Mean dependent var 1.48E-09 Adjusted R-squared -0.265355 S.D. dependent var 196395.0 S.E. of regression 220920.8 Akaike info criterion 27.73271 Sum squared resid 1.95E+11 Schwarz criterion 27.91426
Log likelihood -132.6635 Hannan-Quinn criter. 27.53354 F-statistic 0.622526 Durbin-Watson stat 1.850058 Prob(F-statistic) 0.695190
Dilihat dari hasil perhitungan model regresi diatas dapat disimpulkan bahwa pada estimasi model dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson sebesar 1.85 berada pada interval 1.54 sampai 2.90 dan nilai probabilitas > alfa 5% yang artinya tidak ada autokorelasi pada estimasi model tersebut.
Analisis Regresi
Dependent Variable: TK Method: Least Squares Date: 07/11/20 Time: 08:42 Sample: 1 10
Included observations: 10
Variable
Coefficie
nt Std. Error t-Statistic Prob. C 8871515. 2855706. 3.106593 0.0209 INV 0.413793 0.477209 0.867112 0.4192 PDRB 0.062289 0.012727 4.894101 0.0027 LAHAN 0.710733 3.596987 0.197591 0.8499 R-squared 0.867468 Mean dependent var 1660972 7 Adjusted R-squared 0.801202 S.D. dependent var 539473. 0 S.E. of regression 240533.8 Akaike info criterion 27.9082 8 Sum squared resid 3.47E+1 1 Schwarz criterion 28.0293 2 Log likelihood -135.5414 Hannan-Quinn criter. 27.7755 1 F-statistic 13.09067 Durbin-Watson stat 2.13543 2 Prob(F-statistic) 0.004832
Persamaan regresi berdasarkan tabel di atas sebagai berikut :
Y (TK) = 8871515 + 0.413793 X1 (INV) + 0.062289 X2 (PDRB) + 0.710733 X3 (LAHAN) + μ
Berdasarkan interpretasi dari persamaan regresi di atas, dapat diketahui besarnya
7 kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Maka :
1. Setiap kenaikan investasi akan menaikan variabel dependen yaitu tenaga kerja sebesar 0.413793.
2. Setiap kenaikan variabel independen PDRB akan menaikan variabel dependen yaitu tenaga kerja sebesar 0.062289.
3. Dan Luas lahan akan menaikan variabel dependen yaitu Tenaga kerja sebesar 0.710733.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel investasi dan luas lahan tidak
berpengaruh terhadap tenaga kerja,
sedangkan PDRB berpengaruh positif
terhadap tenaga kerja.
Simpulan dan Saran
Dari estimasi model pengaruh variable Investasi, PDRB, dan Luas Lahan terhadap Tenaga Kerja dengan lolosnya uji asumsi klasik dan uji statistika sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap tenaga kerja
sedangkan PDRB berpengaruh positif
terhadap Tenaga Kerja di Jawa Tengah. Namun, pengaruh variabel tersebut hanya sedikit karena masih ada variabel diluar model yang mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap Tenaga Kerja di Jawa Tengah.
Saran
1. Untuk menigkatkan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian diharapkan campur tangan pemerintah lebih di tekankan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian agar lebih padat karya dalam mengolah lahan.
2. Kontribusi sektor pertanian cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja yaitu
sebesar 24,48 persen dan berada pada urutan pertama. Oleh karena itu diharapkan pemerintah berusaha agar harga jual hasil pertanian stabil agar para petani tidak mengalami kerugian dalam selisih antara biaya produksi dan penjualan yang akhirnya
berpengaruh langsung terhadap
kesejahteraan para petani itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Statistik Ekonomi dan
Moneter.(2016). Metadata : Produk
Domestik Regional Bruto. Bank Indonesia, 85–88.
Journal, D., & Volume, E. (2016). Analysis
of Potential Agricultural Sectors in
Absorbing Labor in. 1, 213–222.
Setiawan, I., Jurusan, D., Geografi, P., &
Upi, F. (2009). PERAN SEKTOR
PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA Oleh:
Iwan Setiawan*) ABSTRAKS. Jurnal
Geografi GEA, 6(1), 1–6.
Dewi, R. F., Prihanto, P. H., & Edy, J. K. (2016). Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Ekonomi Sumberdaya
Dan Lingkungan, 5(1), 19–25.
Kesehatan, P., & Tengah, J. (2005). Profil Provinsi Jawa Tengah.
Situation, L. F., & Indonesia, I. N. (2010). Keadaan Angkatan Kerja. August.
Lampung, P. (2008). KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Lampung.
8 Agustus, H. S. (2010). JAWA TENGAH tp ja te ng . b ps.
Pusat, B., Provinsi, S., & Tengah, J. (2011). PROFIL.
BPS Jateng. (2017). Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah. BPS Provinsi Jateng.
Sakernas. (2017).Profil Ketenagakerjaan. Force, L., In, S., & Tengah, J. (2015). Agustus/august 2015.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu. Jawa Tengah:
DPMPTSP
Widarjono, Agus. 2018. Ekonometrika
Pengantar dan Aplikasinya Disertai
Panduan Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.