• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN

DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI

METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII

SMP 1 BOTUPINGGE

Rusli Busura Sino1, Aisah R. Pamatahu2, Ruslan3 1

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Hairun Unggati) ruslisino27@gmail.com

2

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ahmad Lamusu) aisahpamatahu@yahoo.co.id

3

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ruslan) ruslan@yahoo.co.id

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini yaitu apakah melalui metode berpasangan dapat meningkatkan teknik dasar menendang dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Botupingge?. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan teknik dasar menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola siswa kelas VII SMP Negeri 1 Botupingge. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode berpasangan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Botupingge. Adapun Subyek dalam penelitian adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Botupingge dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 8 orang putra dan 12 orang putri.

Kata Kunci : Permainan Sepak Bola, Teknik Dasar Menendang Dengan Kaki Bagian, Metode Berpasangan

ABSTRACT

Problems in this study is whether through pairwise method can improve the basic techniques of kicking with the foot part in the game of football Class VII student of SMPN 1 Botupingge ?. The purpose of this research is to improve the basic techniques of using a leg kick with the game of football in the seventh grade students of SMP Negeri 1 Botupingge. The method applied in this research is the method of pairing. The research was conducted in SMPN 1 Botupingge. The subjects in the study were students of class VII SMPN 1 Botupingge the number of students 20 people consisting of 8 sons and 12 daughters.

Keywords: Football Game, Basic Technique Kicking With Leg Section, Method Pair

1. PENDAHULUAN

Sepak bola merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim berjumlah 11 orang dan masing-masing tim memiliki satu gawang, yang harus dijaga agar tidak kebobolan atau kemasukan bola. Masing-masing tim saling memperebutkan satu buah bola yang harus dimasukan ke gawang lawan.

Tim yang paling banyak memasukan bola ke gawang lawan, maka tim tersebut dinyatakan sebagai pemenang. Sepak bola merupakan olahraga yang kompleks yaitu olahraga yang menggabungkan beberapa komponen fisik yang dipadukan sehingga membentuk permainan indah. Lari, menendang, menggiring adalah

(3)

sebagian aspek yang dominan dalam olahraga ini.

Didunia olahraga termasuk Sepak bola, prestasi merupakan tujaun utama. Untuk mencapai prestasi, atlet atau pemain Sepak bola harus bekerja keras dengan melakukan latihan yang teratur. Untuk membentuk atlet atau pemain Sepak bola yang baik, seorang pelatih harus memiliki metode latihan yang tepat, sesuai dengan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh atlet sersebut. Pemilihan metode mengajar teknik yang baik akan memberikan peningkatan prestasi untuk atlet tersebut pula.

Di dalam olahraga Sepak bola, memiliki beberapa teknik dasar diantaranya Mengoper (passing), Menendang (shooting), menggiring bola (dribble) dam menahan bola (control). Mengoper (passing) merupakan salah satu teknik dasar yang sangat dominan di dalam Sepak bola. Adapun jenis dari passing ada dua yaitu short passing (operan pendek) dan long passing (operan jauh).

Menendang merupakan aspek atau teknik dasar yang sangat penting dalam permainan sepak bola. Menendang bola adalah mendorong bola dengan salah satu bagian kaki yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan ketepatan. Menendang bola bertujuan untuk melakukan passing bola kepada teman satu tim yang kemudian dilanjutkan dengan berusaha memasukan bola ke dalam gawang. Teknik dasar ini adalah teknik paling dasar dari permainan sepak bola itu sendiri. Meskipun demikian, teknik dasar menendang ini bukanlah sebuah teknik dasar yang dengan mudah dikuasai begitu saja. Karena di dalam teknik dasar menendang, terbagi menjadi beberapa teknik lainya yaitu teknik menendang dengan kaki bagian dalam, teknik menendang dengan kaki bagian luar dan teknik menendang dengan kaki bagian punggung. Adapun yang menjadi teknik dasar menendang yang diteliti di dalam penelitian ini yaitu teknik dasar menendang dengan kaki bagian dalam.

Kondisi ini terjadi di SMP Negeri 1 Botupingge. Hal Ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti pada saat berkunjung ke SMP Negeri 1 Botupingge. Saat itu, guru penjaskes, sedang mengajarkan materi bola besar yaitu sepak bola teknik dasar menendang dengan kaki bagian dalam. Pada saat guru

memberikan materi, siswa tidaklah memperharikan apa yang guru jelaskan. Mereka cenderung asik sendiri bercerita dengan teman yang lain. Sehingga menyebabkan ketika pelaksanaan prakteknya, siswa tidak mampu mempraktekkannya dengan baik.

Hal ini menjadi perhatian dari peneliti hal tersebut. Adapun hasil pengamatan tersebut menjadi acuan penelitian yang akan peneliti laksanakan. Adapun solusi yang menjadi pemikiran peneliti yaitu menggunakan metode pembelajaran practice rehearsal pairs atau lebih dikenal dengan metode berpasangan. practice rehearsal pairs adalah metode sederhana yang dapat digunakan untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar atau dilaksanakan secara berpasangan. Adapun tujuan dari penerapan metode pembelajaran practice rehearsal pairs yaitu medorong siswa guna mampu bekerja sama dengan pasangannya untuk dapat mengusai materi pelajaran yang diajarkan. Dimana dengan metode berpasangan ini, diharapkan siswa akan jauh lebih aktif pada saat mengikuti pelajaran penjaskes. Dengan kata lain, siswa akan lebih mudah menyerap serta fokus dalam menerima pelajaran materi menendang dengan kaki bagian dalam.

Berangkat dari hal tersebut, peneliti berpendapat perlu adanya suatu penelitian kaji tindak yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar menendang dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola melalui metode pembelajaran practice rehearsal pairs (praktik berpasangan). Untuk itu, peneliti dapat merumuskan judul dalam peneliti ini yaitu sebagai berikut: “Meningkatkan Keterampilan Teknik Dasar Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam Pada Permainan Sepak Bola Melalui Metode Berpasangan Siswa Kelas VII SMP 1 Botupingge”.

2. METODE PENELITIAN

Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di SMP Negeri 1 Botupingge. Adapun Subyek dalam penelitian adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Botupingge dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 8 orang putra dan 12 orang putri.

(4)

Variabel Penelitian

Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah varibel input, variabel proses, dan variabel output.

1) Variabel input

Variabel input meliputi kegiatan guru dalam merencanakan pembelajaran, dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran serta sarana dan prasarana guna meningkatkan keterampilan teknik dasar menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam siswa kelas VII SMP Negeri 1 Botupingge. Selanjutnya indikator yang dinilai dalam variabel ini selama proses pembelajaran meliputi 5 (lima) indikator yaitu:

a) Sikap tubuh berdiri menghadap ke arah bola.

b) Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan lutut sedikit ditekuk. Kedua tangan untuk keseimbangan ditekuk di samping badan.

c) Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit ditekuk dengan diputar ke arah keluar.

d) Kaki yang digunakan untuk menendang diayun dari belakang ke arah depan dengan sasaran bola di bagian samping. e) Setelah menendang, berat badan digeser

ke kaki yang digunakan untuk menendang.

2) Variabel proses

Variabel proses meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran dalam melakukan teknik dasar menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam dengan menggunakan metode practice rehearsal pairs (metode berpasangan)

3) Variabel output

Variabel output yaitu tingkat daya serap siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek kemampuan dalam melakukan teknik dasar menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam.

Tahap Penelitian A) Tahap Persiapan

1) Membuat lembar observasi

Dalam lembar observasi tersebut peneliti mengambil data hasil belajar siswa dalam

melakukan eknik dasar menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam.

2) Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan

Peneliti dan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ada di sekolah tempat penelitian mempersiapkan sarana dan prasarana olahraga yang akan digunakan selama proses tindakan. 3) Menyusun langkah-langkah tindakan dan

jadwal kegiatan

Peneliti dan guru mitra mendiskusikan metode, strategi dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa serta hari dan waktu pelaksanaan tindakan.

B) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan dengan unsur kerja sama antara peneliti dengan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dimaksud harus sesuai dengan skenario tindakan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk masing-masing siklus dilaksanakan berdasarkan hasil tindakan dalam setiap siklus.

C) Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Tahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada proses penelitian berlangsung. Pada proses pelaksanaan tindakan tersebut peneliti mengadakan penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada di lapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan.

D) Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi, kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi diri, apakah siswa sudah dapat meningkatkan teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Selanjutnya apabila pada siklus berikutnya keterampilan siswa telah mencapai sasaran pada indikator kinerja (80%), maka refleksi terus dilakukan guna mencari kekurangan-kekurangan dan kesalahan selama tindakan pada siklus sebelumnya.

(5)

E) Tahap Akhir

Tahap ini merupakan kegiatan akhir dari penelitian, yakni peneliti merangkum seluruh data yang diperoleh selama proses kegiatan, dan mendeskripsikan, membahas, serta membuat kesimpulan-kesimpulan berdasarkan temuan pada proses penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yakni membicarakan tentang bagaimana cara penulis mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, sebagai berikut:

1) Metode Observasi (Pengamatan)

Metode observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata dan dibantu dengan panca indera lainnya. Observasi ini dilakukan untuk mencatat perilaku siswa dalam kegiatan diskusi dalam kelas, atau mencatat perilaku siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran. observasi ini sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, karena untuk menilai seberapa jauh minat dan motivasi intrinsik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini karena menumbuhkan minat dan motivasi intrinsik merupakan karakter utama dari pembelajaran.

2) Metode Wawancara (interview)

Metode wawancara/interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan responden/orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dalam menggunakan metode ini peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan membawa instrumen penelitian sebagai pedoman pertanyaan tentang hal-hal yang akan ditanyakan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan kemudian satu per-satu di perdalam dan mengoreknya lebih lanjut.

3) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Adapun metode dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku-buku, catatan-catatan, gambar dan transkrip nilai yang berhubungan langsung

dengan penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.

4) Tes

Tes adalah instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek psikomotor, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Jenis tes yang akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tes individual. Tes individual adalah tes yang dilakukan kepada siswa secara perorangan. Tes dalam penelitian ini yaitu evaluasi siklus yang dilaksanakan setelah pelaksanaan siklus.

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bersumber dari metode berpasangan dan siswa SMP Negeri 1 Botupingge dalam melakukan teknik dasar menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Kemudian hasil yang telah di peroleh akan di analisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Untuk dapat menganalisa atau dapat mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan, maka penilaian standar dengan menggunakan penilaian kuantitatif dengan menggunakan interval 0 – 100 yang dirinci sebagai berikut:

a) Nilai 90 – 100 Sangat Baik (BS) b) Nilai 75 – 89 Baik (B)

c) Nilai 60 – 74 Cukup (C) d) Nilai 40 – 59 Kurang (K)

e) Nilai 0 – 39 Kurang Sekali (KS) I Wayan Santyasa (2007:24)

3. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil Observasi Awal

Dari hasil observasi awal tersebut menjadi dasar untuk melakukan tindakan pada siklus I Adapun hasil dari observasi awal yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Botupingge, dari 20 orang siswa yang di observasi, sebanyak 15 orang siswa atau 75% termasuk kategori “Kurang” dengan rentang nilai 40 – 59 dan 5 orang siswa atau 25 % termasuk kategori “Cukup” dengan rendang nilai 60 – 74. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 54,6. Maka perlu untuk melakukan tindakan lanjutan

(6)

yaitu siklus I. untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada table berikut ini;

Tabel 4.6 Hasil Observasi Awal No Kategori Jumlah Siswa Persentase % 1 Sangat Baik 0 0 2 Baik 0 0 3 Cukup 5 25 5 Kurang 15 75 6 Kurang Sekali 0 0 Jumlah 20 100 % Hasil Siklus I

Dari analisis hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Botupingge tentang keterampilan menendang menggunakan kaki bagian dalam, setelah diadakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil siswa pada observasi awal. Adapun hasil dari siklus 1 yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Siklus I No Kategori Jumlah Siswa Persentase % 1 Sangat Baik 0 0 2 Baik 7 35 3 Cukup 13 65 5 Kurang 0 0 6 Kurang Sekali 0 0 Jumlah 20 100 %

Dari data di atas diketahui bahwa tahap pelaksanaan pembelajaran keterampilan menendang bola menggunakan kaki bagian dalam melalui strategi pembelajaran practice rehearsal pairs (praktik berpasangan) sudah mengalami peningkatan. Namun dari hasil analisis bahwa perencanaan tindakan belum terealisasi secara maksimal dalam pelaksanaan tindakan. Data hasil tes siklus I yang dapat dilihat pada tabel 2 menunjukkan bahwa dari 20 siswa, yang menjadi sampel dalam penelitian ini, sebanyak 13 orang atau 65 % termasuk kategori “Cukup” dengan rentang nilai 60 – 74 dan sebanyak 7 orang atau 35 % termasuk kategori “Baik” dengan rentang nilai 75 – 89. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 71,9.

Berdasarkan hasil tersebut, maka pelaksanaan tindakan pada siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 80. Sehingga pelaksanaan tindakan perlu dilanjutkan ke siklus II.

Hasil Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan sama seperti kegiatan pada siklus I, hal ini dilakukan karena hasil penilaian pada siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan. Proses pembelajaran belum berjalan secara optimal, sehingga hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Adapun hasil dari siklus II yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.19 Hasil Siklus II No Kategori Jumlah Siswa Persentase % 1 Sangat Baik 2 10 2 Baik 16 80 3 Cukup 2 10 5 Kurang 0 0 6 Kurang Sekali 0 0 Jumlah 20 100 %

Dari tabel 4.19, diketahui bahwa tahap pelaksanaan pembelajaran keterampilan menendang bola dengan kaki bagian dalam sudah mengalami peningkatan. Dari data hasil penilaian siklus II, menunjukkan bahwa dari 20 siswa, yang menjadi sampel dalam penelitian ini, sebanyak 2 orang atau 10 % termasuk kategori “Cukup” dengan rentang nilai 60 – 74 dan sebanyak 16 orang atau 80 % termasuk kategori “Baik” dengan rentang nilai 75 – 89 serta 2 orang atau 10 % termasuk kategori “Sangat Baik” dengan rentang nilai 90 – 100. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 81,1. Berdasarkan data tersebut, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 80. Dengan demikian pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, dan masing-masing siklus dilakukan melalui empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan evaluasi serta analisis dan refleksi.

(7)

Berdasarkan data serta analisis hasil pengamatan tentang aktivitas siswa dan guru menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran practice rehearsal pairs (praktik berpasangan) sangat efektif untuk diterapkan dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan keterampilan menendang menggunakan kaki bagian dalam. Penerapan strategi pembelajaran practice rehearsal pairs (praktik berpasangan) ini terbukti memaksimalkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Siswa terlihat lebih aktif serta antusias dalam kegiatan belajar penjasorkes, sehingga siswa dapat memahami konsep pembelajaran yang dipelajari. Secara umum hasil rekapitulasi pembelajaran keterampilan menendang siswa SMP Negeri 1 Botupingge dengan menggunakan strategi pembelajaran practice rehearsal pairs (praktik berpasangan) dapat ditampilkan sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Penilaian Keterampilan Menendang dengan Kaki Bagian dalam Siswa

Dari gambar diatas, menunjukkan bahwa pada observasi awal rata-rata keterampilan siswa dalam melakukan menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam sebesar 54,6 dengan kategori kurang. Selanjutnya dilaksanakan siklus I, adapun rata-rata keterampilan yang diperoleh yaitu 71,9 dengan kategori cukup. Pada sisklus II, terjadi peningkatan yang signifikan, serta melampaui indikator kinerja yang diharapkan yaitu rata-rata kemampuan siswa mencapai 81,1 dengan kategori baik.

Temuan dan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian tindakan kelas ini yang menyatakan bahwa: “terdapat peningkatan keterampilam teknik dasar menendang dengan

kaki bagian dalam pada permainan bola basket siswa SMP Negeri 1 Botupingge dengan menerapan strategi practice rehearsal pairs (praktik berpasangan)” diterima.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti menyimpulkan yaitu a) Rata-rata hasil penelitian yaitu pada

observasi awal memperoleh rata-rata sebesar 54,6 dengan kategori cukup. Selanjutnya dilaksanakan siklus I, adapun rata-rata keterampilan yang diperoleh yaitu 71,9 dengan kategori cukup. Pada sisklus II, terjadi peningkatan yang signifikan, serta melampaui indikator kinerja yang diharapkan yaitu rata-rata kemampuan siswa mencapai 81,1.

b) Hipotesis dalam Penelitian ini yaitu “terdapat peningkatan keterampilam teknik dasar menendang dengan kaki bagian dalam pada permainan bola basket siswa SMP Negeri 1 Botupingge dengan menerapan strategi practice rehearsal pairs (praktik berpasangan)” diterima.

5. REFERENSI

Aan Sunjata Wisahati & Teguh Santosa.

2010. Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan untuk SMP/MTs kelas

VIII.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi

Pembelajaran.

Yogyakarta:

Multi

Presindo

Budi Sutrisno & Muhammad Bazin Khafadi.

2010. Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan untuk SMP/MTs kelas

VIII.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional

Desi

Rosita

Dewi.

2010.

Jurnal

Implementasi Strategi Pembelajaran

Practice Rehearsal Pairs Berbasis

Portofolio

Dalam

Pembelajaran

Matematika Untuk Mengembangkan

Kemampuan Berfikir Kritis Siswa.

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Faridha Isnaini & Suranto. 2010. Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk

0 20 40 60 80 100 Observasi Awal Siklus I Siklus II

(8)

SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat

Perbukuan

Kementerian

Pendidikan

Nasional

Feri

Kurniawan.

2012.

Buku

Pintar

Pengetahuan Olahraga. Jakarta: Laskar

Aksara

I Wayan Santyasa. 2007. Metodologi

Penelitian Tindakan Kelas. Universitas

Pendidikan Ganesha

Kemendikbud. 2013. Buku Guru/Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk

SMP/MTs

Kelas

VII.

Jakarta:

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Maryatun. 2012. Naskah Pablik Penerapan

Model

Pembelajaran

Practice

Rehearsal Pairs (Praktek Berpasangan)

Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas

IV SDN 02 Malanggaten, Kebakramat,

Karanganyar

Tahun

Pelajaran

2012/2013. Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Mikanda Rahmani. 2014. Buku Super

Lengkap Olahraga. Jakarta: Dunia

Cerdas

Mohammad Ali Mashar & Dwinarhayu.

2010. Pendidikan Jasmani Olahraga

dan

Kesehatan

untuk

Sekolah

Menengah Pertama kelas IX. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Kementerian

Pendidikan Nasional

Muhammad Rohman & Sofan Amri. 2013.

Strategi & Desain Pengembangan

Sistem

Pembelajaran.

Surabaya:

Prestasi Pustaka

Rahmat Sujiyanto. 2013. Jurnal Penerapan

Strategi

Practice

Rehearsal

Pairs

Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA

Kelas V SDN Kalijaran 01 Maos

Cilacap. PGSD FKIP UNS

Sri Wahyuni dkk. 2010. Pendidikan Jasmani

Olahraga

dan

Kesehatan

untuk

SMP/MTs kelas VII. Jakarta: Pusat

Perbukuan

Kementerian

Pendidikan

Nasional

Sodikin Chandra & Achmad Esnoe Sanoesi.

2010. Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan untuk SMP/MTs kelas

VII.

Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Gambar

Tabel  4.6  Hasil Observasi Awal  No  Kategori  Jumlah  Siswa  Persentase %  1  Sangat Baik  0  0  2  Baik  0  0  3  Cukup  5  25  5  Kurang  15  75  6  Kurang Sekali  0  0  Jumlah  20  100 %  Hasil Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Pada myasthenia gravis, sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang menyerang salah satu jenis reseptor pada otot samping pada simpul neuromukular- reseptor yang

Thus, intercropping method could better the growth of vetiver root, where it was also supported by the number of crotch, as shown in Figure 4.. The heights of

Gambar 6 menunjukkan hasil dari pengujian perangkat lunak pada keypad, status area parkir yang berwarna merah menandakan area parkir masih kosong, sedangkan area parkir yang

Berdasarkan hasil diskusi antara pemakai informasi dengan analis sistem dalam menyajikan ususlan desain secara garis besar dan evaluasi sistem, analis membuat :

pragmatik yang disampaikan oleh Deborah Schiffrin dan Elizabeth Black, banyak definisi-definisi lain yang dikumpulkan oleh Levinson, antara lain: (1) pragmatik merupakan suatu

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ...

Materi berupa modul yang disajikan kepada kelompok eksperimen dengan bercetak warna dan kelompok kontrol bercetak hitam putih ternyata tidak memberikan pengaruh terhadap short

Sehubungan dengan telah selesainya koreksi aritmatik yang dilakukan oleh Pokja V Unit Layanan.. Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Musi Banyuasin