ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI
BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
SDN 5 WONODADI PRENGSEWU Oleh
SUYATNO
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan
pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.
Gambar Halaman
Gambar 1 : Daur Ulang PTK ... 18 Gambar 2 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan
Nilai RK dan < RK Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 28 Gamabr 3 : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Yang Mendapatkan
i
G. Euang Lingkup Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
F. Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki ... 16
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17
B. Rencana Penelitian ... 19
C. Subjek Penelitian... 19
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
E. Instrument Penelitian ... 20
F. Teknik Analisis Data ... 21
G. Proses Pembelajaran Menendang Bola dengan Punggung kaki ... 22
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26
B. Pembahasan ... 30
ii
DA✟TAR TABEL
Tabel Halaman
✠✡ ☛ ☞✌✍✎ ✏✑✒✓✍✔ ✏✕✖✍✓ ✏✔ ✏✔✗✍✔ ✏✓✘ ☞✙ ✚ ☞✓✍✛✍✜✍✖✢ ☞✜✍ ✌D✍✔ ✍✜✣ ☞✖ ☞✖ ✤✍✖✥✦ ✧✓✍ D☞✖✥✍✖★ ✒✜✍-✌ ✒✜ ✍★✍ ✌ ✏... 2✩ 2. ☛ ☞✌✍✎ ✏✑✒✓✍✔ ✏✕✖✍✓ ✏✔ ✏✔✗✍✔ ✏✓✘ ☞✙ ✚ ☞✓✍✛✍✜✍✖✢ ☞✜✍ ✌D✍✔ ✍✜✣ ☞✖ ☞✖ ✤✍✖✥✦ ✧✓✍
D☞✖✥✍✖★ ✒✜✍-✌ ✒✜ ✍★✍ ✌ ✏✪ ✏✌✓ ✒✔✫... 2✬ ✭✡ ☛ ☞✌✍✎ ✏✑✒✓✍✔ ✏✕✖✍✓ ✏✔ ✏✔✗✍✔ ✏✓✘ ☞✙ ✚ ☞✓✍✛✍✜✍✖✢ ☞✜✍ ✌D✍✔ ✍✜✣ ☞✖ ☞✖ ✤✍✖✥✦ ✧✓✍
D☞✖✥✍✖★ ✒✜✍-✌ ✒✜ ✍★✍ ✌ ✏✪ ✏✌✓ ✒✔✫✫✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡ ✮✯ ✰✡ D☞✔ ✌✜ ✏✎ ✔ ✏✗✍✔ ✏✓ ✘ ☞✖ ☞✓ ✏✑✏✍✖✱✏✖✤ ✍ ✌✍✖★ ☞✓✍✔(PTK) Pembelajaran Gerak
Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu
N✼✽ ✼✾ ✼✿ ✼✻ ✹✻❀✼ :✶✳ ❁✼❂❃❄
N❄✽❄✸❅❄ ✷❄ ✷✾ ✼✿✼✻ ✹✻❀✼ :❆❇ ❆❈ ❆ ❆❉ ❆❆❊
❅✸❄ ❋ ✸✼✽✶ ❂✳✴ ✹ : ❅●❃❍ ✼✻ ✷●✻ ✸●✷
✲ ✳ ✸✳✻✼❃ : I✵✽✳❅●❃✴✹✴ ✹✷✼❃
■✼✷ ✳✵ ❂✼✻ : ❏●❋✳✸ ✳✼❃✴✼❃I✵✽✳❅●❃✴✹✴ ✹✷✼❃
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
P◗❘❙◗CANA
➇❹ ❿❹❹lm➅❹❹likum➇r➆ ➇❾➆
❻r❼➀➄s❼wu ❺ ➈kt➉❾ ❼r ➊0➋➊ ❻❼nulis
➍➎ ➏➐➑➒➓ ➒➒➐
➔→➣ ↔→↕→ ➙→ ➙→➛ ➜➝➞➟ ➠→➛ ➡→ ➠→➛ ➜→➛➡ ➢➝→ ↔→➣ ➢➛➢➤
➥→ ➦→ ➤ S➧➙→ ➠➛ ➨
➥➩➫ ➤➭➯ ➭➲ ➭➭ ➳➭ ➭➵
➸➞➛ ➜→➛➢➛ ➢➦➞➛ ➙→ ➠→➺→➛ ➝→➣↔→↕➺➟ ➢➻↕ ➢➡➞➛ ➜ →➛➼➧➡ ➧➽ Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu➾→➡ →➽→➣➝➞➛ →➟➚➝➞➛→➟➣ →↕ ➢➽ ➺→➟ ➙→➻➞➛➧➽➢↕
➝➞➟➡ →↕ →➟➺→➛➻➞➛ ➞➽➢➠➢→➛➙→ ➛➜➡ ➢➽→➺↕ →➛ →➺→➛➻→➡→➠→➛➜ ➜→➽➭➪➺➠➨ ➝➞➟ ↕→ ➦➻→ ➢➡➞➛ ➜→➛ ➭ ➲ ➪➺➠➨ ➝➞➟2➯ ➭➶➹➘➺➟➢➻↕ ➢➢➛➢➝ ➧➺→➛➣ →↕ ➢➽ ➻➽→➜ ➢→ ➠➴→ ➠→ ➧➻➧➛➣ →↕ ➢➽➺→➟ ➙→➨ ➟→➛ ➜➽→ ➢➛➹
➸➞ ➦ ➢➺➢→➛ ➻➞➟ ➛ ➙→ ➠→→➛➢➛ ➢ ➻➞➛➧➽➢↕➝ ➧→ ➠➡ ➞➛➜ →➛↕➞ ➝➞➛ →➟➚➝➞➛ →➟➛ ➙→ ➴→➻→ ➝ ➢➽→
➡➢➺➞ ➦ ➧➡➢→➛➣ →➟ ➢➠➞➟➼→➡ ➢➺➞↕ →➽→➣→➛➴➻➞➛ ➧➽➢↕➝➞➟ ↕➞➡➢→➦➞➛➞➟➢➦→↕ →➛➺↕ ➢→➺→➡➞ ➦ ➢➺
↕ ➞ ➝→ ➜→ ➢➦→➛ →➙→➛ ➜➝➞➟➽→➺➧➡➢➷➛➢➬➞➟↕ ➢➠→↕➮→ ➦➻➧➛➜ ➹
➩➟➞➛ ➜↕ ➞ ↔➧➴ ➪➺➠➨ ➝➞➟ 2➯ ➭➶
➱ ✃ ❐❒ ❮❰AÏ ÐLÐA❮
A✃ LÑÒ ÑÓ BÔÕ ÑÖÑר
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk mewujudkan cita-cita yang harus dilakukan dengan menetapkan
standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di
antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan
acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan
menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah
peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan
masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh
upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal,
salah satunya melalui pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat
mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup
2
Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau
pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan
berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah
proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak
manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan
yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
(fisik dan psikis).
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di
sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan
melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang
ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah membantu peserta didik untuk
kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap
positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani Dari
berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah
satunya yaitu permainan bola besar, sepakbola.
Sepak bola adalah salah satu materi dari permainan bola besar yang ada di
sekolah. Sepakbola adalah permainan menggiring bola dengan menggunakan
kaki, dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan
poin. Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan
berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola
akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah
bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi
menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak
kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka
bola terangkat serta melambung ke depan.
Salah satu materi dari sepakbola adalah menedang bola dengan menggunakan
kura-kura kaki. Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan
untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara
Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.Kaki tumpuan
diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut
sedikit ditekuk.Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan
punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan, Tempatkan
punggung kaki tepat di tengah-tengah bola. Setelah menendang kaki tetap
mengayun ke depan mengikuti arah bola.
Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa Kelas V SDN 5
Wonodadi Prengsewu, bahwa gerak dasar menendang bola menggunakan
kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kategori rendah, hal ini
dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar menendang bola menggunakan
kura-kura kaki atau kaki bagian punggung,hasil tendangan sisa masih miring
kekanan dan ke kiri, bahkan sering sekali bola yang akan ditendang, tidak
benar-benar mengenai kura-kura kaki., ini disebabkan karena bola yang
digunakan adalah bola yang berukuran standar, sehingga siswa sulit
melakukan gerakan secara maksimal, karena bola terlalu berat dan keras
4
bola mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kate gori
rendah.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola
Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan
Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi
Prengsewu.
BÙ Ú ÛÜÝtÞß Þàá â Þãáâá äá å
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. penggunaan bola berukuran standar, yang menyebabkan siswa sulit
malaksanakan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan
kura-kura kaki.
2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar menendang bola
dengan menggunakan kura-kura kaki.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar menendang bola dengan
menggunakan kura-kura kaki.
æÙ Bá çáâáÝã á âá äá å
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada
Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan
Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat
èé êuëuì íîï í ì íðíñ
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka
penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan
Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dapat Ditingkatkan Dengan
Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi
Prengsewu?
ò é óuôuíî
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Mengganti pengunaan bola standar dengan alat modifikasi dalam proses
pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan
Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Kelas V SDN 5
Wonodadi Prengsewu.
b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola
Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa
Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak
dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
6
õö ÷ øùú ø øû
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
øö üýùuþÿs
Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu
biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran permainan bola
besar sepak bola.
ö ✁ÿswø
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
Punggung dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar
Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
Punggung.
✂ö ÷ø✄ø☎ ÿswøüýù✆ø☎✝ýs ✁✞✟øþø✠ Jø øû øù
Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.
✡ö ü☛☞r ø✠r ✁✡ ÿtu üýù✡ ÿ✡ ÿ✝øù Jø☎✠øùÿ✡øù✌ý☎ý✄ø ûøù
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian
✍✎ ✏u✑ ✒✓ L✔ ✒✓✕up ✖ ✗✒✗✘✔✔✑t ✒✎
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan Menendang
Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki
Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian
bola besar sepak bola.
Subyek peneliti : Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
✙ ✙✚✛ ✙✜✢ ✣✤✣✜✥ ✤✦ ✛✣✧ ✣
✣✚ ✥★✩✪✫✪✫✬✭✩✢✭ ✮ ✯✭✩✫
✰✱✲ ✳✴ ✳✴ ✵✶✲✷✶ ✸ ✹✶✲✴✹✱✺ ✻✼✶ ✵✶✲✸✶ ✽✶ ✾✸✶✿ ✻✹✶✿✶✼ ✱ ✽✶ ✷✶✺✶✲✳✶ ✽✶ ✹✵ ✻✺ ✴ ✵✻ ✽✻✹✳✴
✸✱ ✵❀✽✶ ✾❁ ❂✶✿✶✼✱ ✽✶ ✷✶✺✶✲✴✲✴❃✱✺❀✺✱✶✲ ✿✶ ✸✴✼✶ ✳✶✼ ✱ ✽✶ ✵✸✶✲ ✶✶✲✹✴ ✸✴ ✼✱✲✳✴ ✳✴ ✵✶✲
✹✱ ✽✶ ✽✻✴✶ ✵✿✴ ❄✴✿✶ ✸✷✶ ✸✹✶✲✴ ✳✶✲✼✱ ✹❃✴✶ ✸✶✶✲✼ ✱✺✴ ✽✶ ✵✻✾✴ ✳✻✼✸✱ ✾✶✿ ✸✱ ✾✶✺✴-✾✶✺✴.
❅✻ ✷✻✶✲y✶✲❆✴✲❆✴✲✳✴❇✶✼✶✴ ✳✶ ✽✶ ✹✹✶✿✶✼ ✱ ✽✶ ✷✶✺✶✲✴✲ ✴✶ ✳✶ ✽✶ ✾❈✹✱ ✹❃✶✲✿ ✻
✼✱ ✸✱✺✿✶✳✴ ✳✴ ✵✻✲✿ ✻ ✵✵✱ ✸✱❆✶✺ ✶✲✷✶ ✸ ✹✶✲ ✴✳✶✲✵✱ ✸✱ ✾✶✿✶✲✹✱ ✽✶ ✽✻✴✼ ✱✲❆✱✲ ✶ ✽✶✲✳✶✲
✼✱✲ ✶✲✶ ✹✶✲✸✴ ✵✶✼✼❀✸✴✿✴❉✸✱✺ ✿✶✵✱ ✹✶ ✹✼✻✶✲❆✱✺✶ ✵✳✶ ✸✶✺✳✶✲❃✱✺❃✶❆✶✴✶ ✵✿✴ ❄✴✿✶ ✸
✷✶ ✸✹✶✲✴ (❊✱✼ ✳✴ ✵❃✻✳❋●❍93: 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya
kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan
budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang
terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku
manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut
memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna.
Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud,
manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan
kesegaran jasmani dan kesehatan .
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman
tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari
domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu
program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang
memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain
tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut
pendidikan jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran permaian
bola besar sepak bola. Permaian bola besar sepak bola merupakan suatu
keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik
maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal,
informal, maupun non formal.
■❏ ■❑▲▼◆ ▼❖
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan
berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses
Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran.
Adapun ciri kegiatan yang disebut belajar adalah sebagai berikut (Noehi,
Nasution, 1994:2):
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang
belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang
berlaku yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini
mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi .
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa
penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu
ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan
demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah
menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang
akan dipelajari kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut
sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal
dalam bentuk keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi
ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak
itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat
ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto
1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan
tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian
punggung adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan
dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan
manipulativ.
❱◗ ❲ ❳❨❩❬❩❯ ❚❭❩❪❫❚❴❵❙❛ ❜❙❫❚❝❚❞❚❡
Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal
dari kata ubah yang berarti lain atau beda mengubah dapat diartikan
pengubahan adalah proses,perubahan atau cara mengubah , kemudian
mengubah dapat juga diartikan pembaruan, tidak mengherankan bahwa pada
mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena
mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek
belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang
dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh.
Pada kamus bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk
mengerjakan sesuau alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang
digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan
adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung
tentang materi yang akan diberikan kepada siswa,dengan bertujuan agar
mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat
pembelajaran merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat
pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan
sebelumnya dan dapat dicapai sebaik-baiknya.
Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan bola plastik yang seukuran dengan bola kaki standar dan diikat
dipakai untuk mengerjakan sesuatu . Alat merupakan bagian dari
fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar
mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh
secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan
dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran
yang digunakan adalah lapanga dan gawang yang digunakan dalam
proses pembelajaran sepak bola.
♣❣ q♠t♠r❥r st✐❥✉✈♠❥✇r ①❥②❥♦
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan
pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar
merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang
lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat
pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3)
manipulatif.
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang
digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain
atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan
berguling . Gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan
tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk
manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang
dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang
lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi kaki,
mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.
③④ ⑤ ⑥⑦⑧⑨ ⑧⑩❶ ❷❸ ❷❹❺r
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen.
Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih
dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan
melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan belajar
adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau
pengalaman masa yang lampau . Berkaitan dengan belajar keterampilan
motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman
yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak.
Menurut Lutan belajar motorik adalah seperangkat proses yang
berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah
perubahan dalam prilaku terampil .
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:
a. Tahap kognitif merupakan tahap awal dalam belajar motorik dalam
tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan
dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik
secara verbal maupun visual.
b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan
yang dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak
semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat.
Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan Secara psikologi
hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi
suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga
mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan
melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang
diinginkan .
❻❼ ❽❾❿➀➁➂ ➃ ➄➀
Sepak bola adalah suatu bentuk olahraga permainan yang sangat populer,
banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja
maupun orang tua. Permainan sepak bola sudah ada sejak pemerintahan
tentara dinasti han di cina pada abad kedua dan tiga masehi. Permainan bola
sepak tersebut dianggap sangat berguna untuk melatih ketangkasan dan
kekuatan tentara dinasti Han.
Sepak bola adalah permaianan beregu yang menggunakan bola sepak dari
dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas
pemain. Bagi setiap pemain bebas memainkan bola dengan seluruh anggota
badan kecuali dengan lengan. Sedangkan bagi penjaga gawang dalam
tendangan hukumannya. (Luxbacher 2004:2) Kiper diperbolehkan untuk
mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti, pemain lainnya
tidak diperbolehkan menggunakan tangan atau lengan untuk mengontrol
bola, tetapi menggunakan kaki, tungkai atau kepala . Dan salah stu teknik
menendang adalah mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung.
➅➆ ➇➈➉➈➉➊➋➉ ➌➍ ➎ ➏➋ ➇➈➉➌➐➉➋ ➑➋ ➉➒➋ur -➒➋ur➒➋➑➓➔➋ ➐t ➒➋➑➓➍ ➋ ➌ ➓➋➉
→➉ ➌ ➌➐➉ ➌u
Pada umumnya menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian
punggung digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal).
Dilakukan dengan cara :
➢ Tahap Persiapan
Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.
Kaki tumpuan diletakkan di samping bola
dan ujung kaki menghadap sasaran
dan lutut sedikit ditekuk.
➢ Tahap Pelaksanaan
Kaki untuk menendang berada di belakang bola
dengan punggung kaki menghadap sasaran,
kemudian ayunkan kedepan.
Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.
➢ Gerak Lanjutan
Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah
➢ ↔ ↕ ➤t➥➦ ➤➠➤n➤l➧t➧➨➩
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan
dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti
tindak kelas(➫l➭ ➯➲ ➳ ➳➵➭ ➸tion r➺s➺➭ ➲➸h)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata
yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di
terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk
pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu
dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang
kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam
bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas
Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan
beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,
pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.
Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral
adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)
Keterangan gambar di atas :
Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
oleh suatu tindakan.
Refleksi
adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
Perbaikan rencana
Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila
tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.
➻➼ ➽➾➚➪ ➶➪n ➹➾n➾l➘t➘➪➶
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua
kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan
kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling
berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus
penelitian sebelumnya.
➴➼ ➷u➬j➾k➹➾n➾l➘t➘➪➶
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi
➮➱ ✃ ❐mp❒❮❰❒ÏÐ ❒Ñtu
a. Tempat penelitian
Di SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
b. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan terdapat
dua siklus (dua kali pertemuan).
Ò➱ ÓÏstrum❐nÔ❐n❐lÕtÕ❒Ï
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK
(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham
dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK
dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi
untuk memecahkan masalah yang dihadapi
Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar
Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
Punggung, bentuk indikatornya adalah: (1) tahap persiapan(2) tahap
Nama : .
1. 1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .
2. 2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang, Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.
2 ôúül süþ üü þ
3. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 4. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya.
5. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.
6. Punggung kaki yang kontak dengan bola. 7. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.
8. Pada saat menendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.
ù ðûüýk ÷k✁ûr
9. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk menerima bola berikutnya.
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya
dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat
kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
%
F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
✝✞ ✟✠ross ✟✠✡✠ml☛ ☞☛ ✌☛ ✍✎✠✠t☛r✏mp☛✍l ✝✠☛ ✑r ✒☛ ✓ ☛✌ ✔✠✠nn✕☛✍✖ ✔✠✖✗n n☛✑☛✍✎☛ur ✘✎☛ur✎☛ ✑ ✏✙✟un✖✖✗✖n✎ ☛✑ ✏✚
✛✞✜✏s klu✟✠☛tr☛m
☛ ✞ ✢✠n✣☛☛n✤
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang
akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola
terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan
pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan
alat untuk dokumentasi seperti kamera.
4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.
✡✞ ✥✏✕☛n ☛kn✤
sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam,
di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola
modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.
4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
secara bergantian dan berurutan.
5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah
2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak
dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.
✦✧★✩✪sv✫rs✬✭
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk
menjaga objektifitas yang dinilai.
✮✧ ✯✪✰l✪✬ks✭
1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.
2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka
tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan bola plastik.
2✧ ✱✬s klu✲✪✮u✫
1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki
bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi
pendahuluan, inti, dan penutup.
2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola
dengan kaki bagian dalam.
3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa.
4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.
✳✴ ✵✶n✷✸✸kn✹
1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan
dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap
akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
dengan bola plastik.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar
menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan,
pelaksanaan.
4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Pada saat penilaian testor tempatnya berjauhan untuk menjaga objektifitas.
❀❁ ❂✼❃l✼✾ks ✿
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola
dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai
oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 %
pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus
❄ ❅
❆❇❈ ❉❊❋ ● ❍■❏A❑▲A❑❊A▼◆❑
A❇ K❖P◗ ❘❙❚❯❱ ❲
❳❨❩ ❬❭❪ ❭❩❫ ❭❴❵❭❪ ❛❜❝❨❴ ❨ ❜❛❞ ❛❭❴ ❡❢❭❫❭❪ ❛❢ ❝ ❣ ❜❭❴❬❭❩ ❛❝❨❴❨ ❜❛❞❛❭❴ ❛❴ ❛❭ ❬❭ ❜❭ ❵❤
✐❇ ❥❨❴❦❭❴ ❧❨❴❦❦❣❴ ❭❭❴♠♥❜❭❢♥❬❛♦❛❫❭❪ ❛❞❨❩♠❣❭❞❬❭❩ ❛♠❣❪❭♠❨❫❭❪❬❛♠❣❭❞❪ ❨❝❨❩ ❞❛♠♥❜❭
❬❭❴❬❛♠❣❴❦❫ ❣❪❬❨❴❦❭❴❝❨ ❜❭❪❞❛❫♠❨❫❭❪❬❭❝ ❭ ❞❢ ❨❢❝❨❩♠❭ ❛❫❛❬❭❴❢ ❨❴ ❛❴❦❫❭ ❞❫ ❭❴
❦❨❩❭❫❬❭❪ ❭❩❢❨❴ ❨❴❬❭❴❦♠ ♥❜❭❬❨❴❦❭❴❝❣❴❦❦❣❴❦❫ ❭❫ ❛❬❭ ❜❭❢❪ ❨❝❭❫♠♥❜❭❝ ❭❬❭
♣ ❛❪q❭ r❨❜❭ ❪ s♣❥t✉✈♥❴♥❬❭ ❬❛❧❩❨❴❦❪❨ q❣❇
✇① ❥❨❴❦❭❴ ❧❨❴❦❦❣❴❭ ❭❴❢♥❬❛♦❛❫ ❭❪ ❛♠ ♥❜❭❝❜❭❪❞❛②❪❨♠❭❴ ③❭❫❪❛❪q❭ ❬❭❝ ❭ ❞
❢❨❢❝ ❨❩♠❭ ❛❫ ❛❬❭❴❢ ❨❴ ❛❴❦❫ ❭ ❞❫❭❴❦❨❩ ❭❫ ❬❭❪ ❭❩ ❬❭❪ ❭❩❢❨❴ ❨❴ ❬❭❴❦♠♥❜❭❬❨❴❦❭❴
❝ ❣❴❦❦❣❴❦❫ ❭❫ ❛❬❭ ❜❭❢❪ ❨❝ ❭❫♠ ♥❜❭❝ ❭ ❬ ❭♣❛❪q❭ r❨ ❜❭❪s♣❥t✉✈♥❴♥❬❭ ❬❛
B⑥ ⑦⑧⑨ ⑧⑩
❶❷❸❹ ❺❻ ❺❸❼ ❺❽❼❷❻❾❿ ➀➁ ➂❺❽❹ ❾ ❺➃❺❻❿❺❼❺❹❺➀❺➃❹❾ ❺➄➁ ❼ ❺❽❻❺❸ ❺❽❻ ❷➅ ❺➆ ❺❾➅ ❷❸❾ ❼➁ ➃➇
➈➉ ➊❷➀ ❺❹ ❺ ➀❺❸ ❺➆➁❸➁ ➀❷❽❹❾❹ ❾ ❼❺❽➄❺❻❿ ❺❽❾➋❿➌❹ ❾➍❾ ❼❺❻❾➀ ❷❿ ➅ ❷➂❺➄❺❸ ❺❽❾❽❾❹❺➀❺➃
❹❾ ➄❺❹❾ ❼ ❺❽❻ ❷➅ ❺➆ ❺❾❺➎➁❺❽❼❷❹ ❷➀❺❽❹❺➂❺❿ ➀❸➌❻❷❻➀ ❷❿➅❷➂❺➄❺❸❺❽➆❷❸❺❼❹ ❺❻ ❺❸
❿ ❷❽❷❽❹ ❺❽➆ ➅➌➂❺❹ ❷❽➆ ❺❽ ➀➁❽➆ ➆➁ ❽➆❼❺❼❾❹ ❺➂❺❿ ❻❷➀ ❺❼➅➌➂❺➉
➏➉ ➐ ❽➃➁ ❼❻❾ ❻➑ ❺➊❷➂ ❺ ❻ ➒➓➔→⑤➣➌❽➌❹❺❹❾↔❸ ❷❽➆ ❻ ❷➑ ➁❺➆ ❺❸❻❷➂ ❺➂➁➅❷❸➁➀❺↕ ❺
❿ ❷❽❾ ❽➆ ❼ ❺➃❼❺❽➆ ❷❸ ❺❼❹ ❺❻ ❺❸❿ ❷❽ ❷❽❹❺❽➆➅➌➂❺❹❷❽➆ ❺❽➀➁ ❽➆➆➁❽➆❼ ❺❼❾❹❺➂❺❿
❻❷➀ ❺❼➅➌➂❺➉
④ ➉ ❶❺➆❾ ➀❷❽ ❷➂❾ ➃❾➂❺❾ ❽❽↕ ❺❺➆ ❺❸➀❷❽ ❷➂❾ ➃❾ ❺❽❾ ❽❾ ❼❾ ❸❺❽↕ ❺❹ ❺➀ ❺➃❹❾ ❼ ❷❿ ➅ ❺❽➆❼❺❽➂❷➅❾ ➙
➂❺❽ ➄➁ ➃❹ ❺➂❺❿➀❸➌❻ ❷❻➀❷❿➅❷➂❺➄❺❸❺❽➆➁❽ ❺❿ ❷❽❾ ❽➆❼❺➃❼ ❺❽➙ ❺❻❾ ➂➅❷➂❺➄❺❸➆ ❷❸ ❺❼❹❺❻ ❺❸
➛➜
ÓiÙ➫ò➲Ø á(➚➪➪ó) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan
PenelitiPemuda.
í ➳➵➸➫Ø ➸m➲nnÒ×mo. ➚➪ ➪5. Dasar-dasar Sepak Bola Modern Untuk Pemain dan Pelatih.ëôõà ➧. à➲l➲ng.