• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V

SDN 5 WONODADI PRENGSEWU Oleh

SUYATNO

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan

pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

(2)

Gambar Halaman

Gambar 1 : Daur Ulang PTK ... 18 Gambar 2 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan

Nilai RK dan < RK Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 28 Gamabr 3 : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Yang Mendapatkan

(3)

i

G. Euang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

F. Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki ... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Rencana Penelitian ... 19

C. Subjek Penelitian... 19

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

E. Instrument Penelitian ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 21

G. Proses Pembelajaran Menendang Bola dengan Punggung kaki ... 22

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan ... 30

(4)

ii

(5)

DATAR TABEL

Tabel Halaman

✠✡ ☛ ☞✌✍✎ ✏✑✒✓✍✔ ✏✕✖✍✓ ✏✔ ✏✔✗✍✔ ✏✓✘ ☞✙ ✚ ☞✓✍✛✍✜✍✖✢ ☞✜✍ ✌D✍✔ ✍✜✣ ☞✖ ☞✖ ✤✍✖✥✦ ✧✓✍ D☞✖✥✍✖★ ✒✜✍-✌ ✒✜ ✍★✍ ✌ ✏... 2✩ 2. ☛ ☞✌✍✎ ✏✑✒✓✍✔ ✏✕✖✍✓ ✏✔ ✏✔✗✍✔ ✏✓✘ ☞✙ ✚ ☞✓✍✛✍✜✍✖✢ ☞✜✍ ✌D✍✔ ✍✜✣ ☞✖ ☞✖ ✤✍✖✥✦ ✧✓✍

D☞✖✥✍✖★ ✒✜✍-✌ ✒✜ ✍★✍ ✌ ✏✪ ✏✌✓ ✒✔✫... 2✬ ✭✡ ☛ ☞✌✍✎ ✏✑✒✓✍✔ ✏✕✖✍✓ ✏✔ ✏✔✗✍✔ ✏✓✘ ☞✙ ✚ ☞✓✍✛✍✜✍✖✢ ☞✜✍ ✌D✍✔ ✍✜✣ ☞✖ ☞✖ ✤✍✖✥✦ ✧✓✍

D☞✖✥✍✖★ ✒✜✍-✌ ✒✜ ✍★✍ ✌ ✏✪ ✏✌✓ ✒✔✫✫✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡✡✡ ✡✡ ✮✯ ✰✡ D☞✔ ✌✜ ✏✎ ✔ ✏✗✍✔ ✏✓ ✘ ☞✖ ☞✓ ✏✑✏✍✖✱✏✖✤ ✍ ✌✍✖★ ☞✓✍✔(PTK) Pembelajaran Gerak

(6)

Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu

N✼✽ ✼✾ ✼✿ ✼✻ ✹✻❀✼ :✶✳ ❁✼❂❃❄

N❄✽❄✸❅❄ ✷❄ ✷✾ ✼✿✼✻ ✹✻❀✼ :❆❇ ❆❈ ❆ ❆❉ ❆❆❊

❅✸❄ ❋ ✸✼✽✶ ❂✳✴ ✹ : ❅●❃❍ ✼✻ ✷●✻ ✸●✷

✲ ✳ ✸✳✻✼❃ : I✵✽✳❅●❃✴✹✴ ✹✷✼❃

■✼✷ ✳✵ ❂✼✻ : ❏●❋✳✸ ✳✼❃✴✼❃I✵✽✳❅●❃✴✹✴ ✹✷✼❃

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(7)

P◗❘❙◗CANA

(8)

➇❹ ❿❹❹lm➅❹❹likum➇r➆ ➇❾➆

❻r❼➀➄s❼wu ❺ ➈kt➉❾ ❼r ➊0➋➊ ❻❼nulis

(9)

➍➎ ➏➐➑➒➓ ➒➒➐

➔→➣ ↔→↕→ ➙→ ➙→➛ ➜➝➞➟ ➠→➛ ➡→ ➠→➛ ➜→➛➡ ➢➝→ ↔→➣ ➢➛➢➤

➥→ ➦→ ➤ S➧➙→ ➠➛ ➨

➥➩➫ ➤➭➯ ➭➲ ➭➭ ➳➭ ➭➵

➸➞➛ ➜→➛➢➛ ➢➦➞➛ ➙→ ➠→➺→➛ ➝→➣↔→↕➺➟ ➢➻↕ ➢➡➞➛ ➜ →➛➼➧➡ ➧➽ Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu➾→➡ →➽→➣➝➞➛ →➟➚➝➞➛→➟➣ →↕ ➢➽ ➺→➟ ➙→➻➞➛➧➽➢↕

➝➞➟➡ →↕ →➟➺→➛➻➞➛ ➞➽➢➠➢→➛➙→ ➛➜➡ ➢➽→➺↕ →➛ →➺→➛➻→➡→➠→➛➜ ➜→➽➭➪➺➠➨ ➝➞➟ ↕→ ➦➻→ ➢➡➞➛ ➜→➛ ➭ ➲ ➪➺➠➨ ➝➞➟2➯ ➭➶➹➘➺➟➢➻↕ ➢➢➛➢➝ ➧➺→➛➣ →↕ ➢➽ ➻➽→➜ ➢→ ➠➴→ ➠→ ➧➻➧➛➣ →↕ ➢➽➺→➟ ➙→➨ ➟→➛ ➜➽→ ➢➛➹

➸➞ ➦ ➢➺➢→➛ ➻➞➟ ➛ ➙→ ➠→→➛➢➛ ➢ ➻➞➛➧➽➢↕➝ ➧→ ➠➡ ➞➛➜ →➛↕➞ ➝➞➛ →➟➚➝➞➛ →➟➛ ➙→ ➴→➻→ ➝ ➢➽→

➡➢➺➞ ➦ ➧➡➢→➛➣ →➟ ➢➠➞➟➼→➡ ➢➺➞↕ →➽→➣→➛➴➻➞➛ ➧➽➢↕➝➞➟ ↕➞➡➢→➦➞➛➞➟➢➦→↕ →➛➺↕ ➢→➺→➡➞ ➦ ➢➺

↕ ➞ ➝→ ➜→ ➢➦→➛ →➙→➛ ➜➝➞➟➽→➺➧➡➢➷➛➢➬➞➟↕ ➢➠→↕➮→ ➦➻➧➛➜ ➹

➩➟➞➛ ➜↕ ➞ ↔➧➴ ➪➺➠➨ ➝➞➟ 2➯ ➭➶

(10)

➱ ✃ ❐❒ ❮❰AÏ ÐLÐA

ALÑÒ ÑÓ BÔÕ ÑÖÑר

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah

untuk mewujudkan cita-cita yang harus dilakukan dengan menetapkan

standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di

antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan

acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan

menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah

peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan

masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh

upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal,

salah satunya melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat

mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup

(11)

2

Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau

pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan

berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah

proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak

manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan

yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan

(fisik dan psikis).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di

sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan

melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang

ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah membantu peserta didik untuk

kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap

positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani Dari

berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah

satunya yaitu permainan bola besar, sepakbola.

Sepak bola adalah salah satu materi dari permainan bola besar yang ada di

sekolah. Sepakbola adalah permainan menggiring bola dengan menggunakan

kaki, dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan

poin. Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan

berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola

akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah

bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi

(12)

menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak

kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka

bola terangkat serta melambung ke depan.

Salah satu materi dari sepakbola adalah menedang bola dengan menggunakan

kura-kura kaki. Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan

untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara

Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.Kaki tumpuan

diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut

sedikit ditekuk.Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan

punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan, Tempatkan

punggung kaki tepat di tengah-tengah bola. Setelah menendang kaki tetap

mengayun ke depan mengikuti arah bola.

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa Kelas V SDN 5

Wonodadi Prengsewu, bahwa gerak dasar menendang bola menggunakan

kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kategori rendah, hal ini

dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar menendang bola menggunakan

kura-kura kaki atau kaki bagian punggung,hasil tendangan sisa masih miring

kekanan dan ke kiri, bahkan sering sekali bola yang akan ditendang, tidak

benar-benar mengenai kura-kura kaki., ini disebabkan karena bola yang

digunakan adalah bola yang berukuran standar, sehingga siswa sulit

melakukan gerakan secara maksimal, karena bola terlalu berat dan keras

(13)

4

bola mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kate gori

rendah.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola

Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan

Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi

Prengsewu.

BÙ Ú ÛÜÝtÞß Þàá â Þãáâá äá å

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. penggunaan bola berukuran standar, yang menyebabkan siswa sulit

malaksanakan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan

kura-kura kaki.

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar menendang bola

dengan menggunakan kura-kura kaki.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar menendang bola dengan

menggunakan kura-kura kaki.

æÙ Bá çáâáÝã á âá äá å

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan

Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat

(14)

èé êuëuì íîï í ì íðíñ

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan

Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dapat Ditingkatkan Dengan

Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi

Prengsewu?

ò é óuôuíî

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Mengganti pengunaan bola standar dengan alat modifikasi dalam proses

pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan

Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Kelas V SDN 5

Wonodadi Prengsewu.

b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola

Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa

Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak

dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian

(15)

6

õö ÷ øùú ø øû

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

øö üýùuþÿs

Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu

biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran permainan bola

besar sepak bola.

ö ✁ÿswø

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian

Punggung dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar

Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian

Punggung.

✂ö ÷ø✄ø☎ ÿswøüýù✆ø☎✝ýs ✁✞✟øþø✠ Jø øû øù

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak

dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian

Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.

✡ö ü☛☞r ø✠r ✁✡ ÿtu üýù✡ ÿ✡ ÿ✝øù Jø☎✠øùÿ✡øù✌ý☎ý✄ø ûøù

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian

(16)

✍✎ ✏u✑ ✒✓ L✔ ✒✓✕up ✖ ✗✒✗✘✔✔✑t ✒✎

Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan Menendang

Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki

Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian

bola besar sepak bola.

Subyek peneliti : Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

(17)

✙ ✙✚✛ ✙✜✢ ✣✤✣✜✥ ✤✦ ✛✣✧ ✣

✣✚ ✥★✩✪✫✪✫✬✭✩✢✭ ✮ ✯✭✩✫

✰✱✲ ✳✴ ✳✴ ✵✶✲✷✶ ✸ ✹✶✲✴✹✱✺ ✻✼✶ ✵✶✲✸✶ ✽✶ ✾✸✶✿ ✻✹✶✿✶✼ ✱ ✽✶ ✷✶✺✶✲✳✶ ✽✶ ✹✵ ✻✺ ✴ ✵✻ ✽✻✹✳✴

✸✱ ✵❀✽✶ ✾❁ ❂✶✿✶✼✱ ✽✶ ✷✶✺✶✲✴✲✴❃✱✺❀✺✱✶✲ ✿✶ ✸✴✼✶ ✳✶✼ ✱ ✽✶ ✵✸✶✲ ✶✶✲✹✴ ✸✴ ✼✱✲✳✴ ✳✴ ✵✶✲

✹✱ ✽✶ ✽✻✴✶ ✵✿✴ ❄✴✿✶ ✸✷✶ ✸✹✶✲✴ ✳✶✲✼✱ ✹❃✴✶ ✸✶✶✲✼ ✱✺✴ ✽✶ ✵✻✾✴ ✳✻✼✸✱ ✾✶✿ ✸✱ ✾✶✺✴-✾✶✺✴.

❅✻ ✷✻✶✲y✶✲❆✴✲❆✴✲✳✴❇✶✼✶✴ ✳✶ ✽✶ ✹✹✶✿✶✼ ✱ ✽✶ ✷✶✺✶✲✴✲ ✴✶ ✳✶ ✽✶ ✾❈✹✱ ✹❃✶✲✿ ✻

✼✱ ✸✱✺✿✶✳✴ ✳✴ ✵✻✲✿ ✻ ✵✵✱ ✸✱❆✶✺ ✶✲✷✶ ✸ ✹✶✲ ✴✳✶✲✵✱ ✸✱ ✾✶✿✶✲✹✱ ✽✶ ✽✻✴✼ ✱✲❆✱✲ ✶ ✽✶✲✳✶✲

✼✱✲ ✶✲✶ ✹✶✲✸✴ ✵✶✼✼❀✸✴✿✴❉✸✱✺ ✿✶✵✱ ✹✶ ✹✼✻✶✲❆✱✺✶ ✵✳✶ ✸✶✺✳✶✲❃✱✺❃✶❆✶✴✶ ✵✿✴ ❄✴✿✶ ✸

✷✶ ✸✹✶✲✴ (❊✱✼ ✳✴ ✵❃✻✳❋●❍93: 1).

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya

kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan

budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang

terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku

manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut

memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna.

Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud,

(18)

manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan

kesegaran jasmani dan kesehatan .

Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman

tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari

domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu

program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang

memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain

tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut

pendidikan jasmani.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran permaian

bola besar sepak bola. Permaian bola besar sepak bola merupakan suatu

keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik

maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal,

informal, maupun non formal.

■❏ ■❑▲▼◆ ▼❖

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan

berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses

(19)

Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran.

Adapun ciri kegiatan yang disebut belajar adalah sebagai berikut (Noehi,

Nasution, 1994:2):

a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang

belajar, baik aktual maupun potensial

b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang

berlaku yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini

mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.

Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;

Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi .

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa

penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil

(20)

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu

ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan

demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah

menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang

akan dipelajari kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut

sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal

dalam bentuk keterampilan.

Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi

ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak

itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat

ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto

1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan

tujuan tertentu.

Gerak dasar dalam menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian

punggung adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan

dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan

manipulativ.

❱◗ ❲ ❳❨❩❬❩❯ ❚❭❩❪❫❚❴❵❙❛ ❜❙❫❚❝❚❞❚❡

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal

dari kata ubah yang berarti lain atau beda mengubah dapat diartikan

(21)

pengubahan adalah proses,perubahan atau cara mengubah , kemudian

mengubah dapat juga diartikan pembaruan, tidak mengherankan bahwa pada

mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena

mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek

belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang

dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh.

Pada kamus bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk

mengerjakan sesuau alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang

digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan

adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung

tentang materi yang akan diberikan kepada siswa,dengan bertujuan agar

mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat

pembelajaran merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat

pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan

sebelumnya dan dapat dicapai sebaik-baiknya.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bola plastik yang seukuran dengan bola kaki standar dan diikat

(22)

dipakai untuk mengerjakan sesuatu . Alat merupakan bagian dari

fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar

mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh

secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan

dimengerti oleh siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran

yang digunakan adalah lapanga dan gawang yang digunakan dalam

proses pembelajaran sepak bola.

♣❣ q♠tr❥r st✐❥✉✈♠❥✇r ①❥②❥♦

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan

pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar

merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang

lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat

pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3)

manipulatif.

Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang

digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain

atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan

berguling . Gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan

tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk

(23)

manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang

dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang

lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi kaki,

mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

③④ ⑤ ⑥⑦⑧⑨ ⑧⑩❶ ❷❸ ❷❹❺r

Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen.

Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih

dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan

melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan belajar

adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau

pengalaman masa yang lampau . Berkaitan dengan belajar keterampilan

motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman

yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak.

Menurut Lutan belajar motorik adalah seperangkat proses yang

berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah

perubahan dalam prilaku terampil .

Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:

a. Tahap kognitif merupakan tahap awal dalam belajar motorik dalam

tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan

dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik

secara verbal maupun visual.

b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan

(24)

yang dilakukan itu benar atau salah.

c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak

semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat.

Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan Secara psikologi

hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi

suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga

mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan

melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang

diinginkan .

❻❼ ❽❾❿➀➁➂ ➃ ➄➀

Sepak bola adalah suatu bentuk olahraga permainan yang sangat populer,

banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja

maupun orang tua. Permainan sepak bola sudah ada sejak pemerintahan

tentara dinasti han di cina pada abad kedua dan tiga masehi. Permainan bola

sepak tersebut dianggap sangat berguna untuk melatih ketangkasan dan

kekuatan tentara dinasti Han.

Sepak bola adalah permaianan beregu yang menggunakan bola sepak dari

dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas

pemain. Bagi setiap pemain bebas memainkan bola dengan seluruh anggota

badan kecuali dengan lengan. Sedangkan bagi penjaga gawang dalam

(25)

tendangan hukumannya. (Luxbacher 2004:2) Kiper diperbolehkan untuk

mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti, pemain lainnya

tidak diperbolehkan menggunakan tangan atau lengan untuk mengontrol

bola, tetapi menggunakan kaki, tungkai atau kepala . Dan salah stu teknik

menendang adalah mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung.

➅➆ ➇➈➉➈➉➊➋➉ ➌➍ ➎ ➏➋ ➇➈➉➌➐➉➋ ➑➋ ➉➒➋ur -➒➋ur➒➋➑➓➔➋ ➐t ➒➋➑➓➍ ➋ ➌ ➓➋➉

→➉ ➌ ➌➐➉ ➌u

Pada umumnya menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian

punggung digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal).

Dilakukan dengan cara :

Tahap Persiapan

 Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.

 Kaki tumpuan diletakkan di samping bola

 dan ujung kaki menghadap sasaran

 dan lutut sedikit ditekuk.

Tahap Pelaksanaan

 Kaki untuk menendang berada di belakang bola

 dengan punggung kaki menghadap sasaran,

 kemudian ayunkan kedepan.

 Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.

Gerak Lanjutan

 Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah

(26)

➢ ↔ ↕ ➤t➥➦ ➤➠➤nlt➧➨➩

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti

tindak kelas(l➭ ➯➲ ➳ ➳➵➭ ➸tion rs➺➭ ➲➸h)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata

yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di

terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu

suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk

pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu

dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)

Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang

kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam

bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas

(27)

Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan

beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,

pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral

adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:

Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)

Keterangan gambar di atas :

 Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

(28)

penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

oleh suatu tindakan.

 Refleksi

adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

 Perbaikan rencana

Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila

tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.

➻➼ ➽➾➚➪ ➶➪n ➹➾nlt➘➪➶

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua

kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan

kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling

berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus

penelitian sebelumnya.

➴➼ ➷ujk➹➾nlt➘➪➶

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi

(29)

➮➱ ✃ ❐mp❒❮❰❒ÏÐ ❒Ñtu

a. Tempat penelitian

Di SDN 5 Wonodadi Prengsewu.

b. Pelaksanaan penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan terdapat

dua siklus (dua kali pertemuan).

Ò➱ ÓÏstrumnÔ❐nlÕtÕ❒Ï

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK

(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham

dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK

dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi

untuk memecahkan masalah yang dihadapi

Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar

Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian

Punggung, bentuk indikatornya adalah: (1) tahap persiapan(2) tahap

(30)

Nama : .

1. 1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .

2. 2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang, Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.

2 ôúül süþ üü þ

3. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 4. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya.

5. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.

6. Punggung kaki yang kontak dengan bola. 7. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.

8. Pada saat menendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.

ù ðûüýk ÷k✁ûr

9. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk menerima bola berikutnya.

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya

(31)

dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat

kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

%

F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar

N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

✝✞ ✟✠ross ✟✠✡✠ml☛ ☞☛ ✌☛ ✍✎✠✠trmp☛✍l ✝✠☛ ✑r ✒☛ ✓ ☛✌ ✔✠✠nn✕☛✍✖ ✔✠✖✗n n☛✑☛✍✎☛ur ✘✎☛ur✎☛ ✑ ✏✙✟un✖✖✗✖n✎ ☛✑ ✏✚

✛✞✜✏s klu✟✠☛trm

☛ ✞ ✢✠n✣☛☛n

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang

akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola

terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan

pembelajaran.

3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan

alat untuk dokumentasi seperti kamera.

4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

✡✞ ✥✏✕☛nkn

(32)

sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam,

di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola

modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

secara bergantian dan berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah

2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak

dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

✦✧★✩✪svrs✬✭

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu

pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk

menjaga objektifitas yang dinilai.

✮✧ ✯✪✰l✪✬ks

1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka

tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan bola plastik.

2✧ ✱✬s klu✲✪✮u

(33)

1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi

pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

✳✴ ✵✶n✷✸✸kn

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap

akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

dengan bola plastik.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar

menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan,

pelaksanaan.

4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan

(34)

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu

pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Pada saat penilaian testor tempatnya berjauhan untuk menjaga objektifitas.

❀❁ ❂✼❃l✼✾ks

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola

dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai

oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 %

pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus

(35)

❄ ❅

❆❇❈ ❉❊❋ ● ❍■❏A❑▲A❑❊A▼◆❑

AK❖P◗ ❘❙❚❯❱ ❲

❳❨❩ ❬❭❪ ❭❩❫ ❭❴❵❭❪ ❛❜❝❨❴ ❨ ❜❛❞ ❛❭❴ ❡❢❭❫❭❪ ❛❢ ❝ ❣ ❜❭❴❬❭❩ ❛❝❨❴❨ ❜❛❞❛❭❴ ❛❴ ❛❭ ❬❭ ❜❭ ❵❤

✐❇ ❥❨❴❦❭❴ ❧❨❴❦❦❣❴ ❭❭❴♠♥❜❭❢♥❬❛♦❛❫❭❪ ❛❞❨❩♠❣❭❞❬❭❩ ❛♠❣❪❭♠❨❫❭❪❬❛♠❣❭❞❪ ❨❝❨❩ ❞❛♠♥❜❭

❬❭❴❬❛♠❣❴❦❫ ❣❪❬❨❴❦❭❴❝❨ ❜❭❪❞❛❫♠❨❫❭❪❬❭❝ ❭ ❞❢ ❨❢❝❨❩♠❭ ❛❫❛❬❭❴❢ ❨❴ ❛❴❦❫❭ ❞❫ ❭❴

❦❨❩❭❫❬❭❪ ❭❩❢❨❴ ❨❴❬❭❴❦♠ ♥❜❭❬❨❴❦❭❴❝❣❴❦❦❣❴❦❫ ❭❫ ❛❬❭ ❜❭❢❪ ❨❝❭❫♠♥❜❭❝ ❭❬❭

♣ ❛❪q❭ r❨❜❭ ❪ s♣❥t✉✈♥❴♥❬❭ ❬❛❧❩❨❴❦❪❨ q❣❇

✇① ❥❨❴❦❭❴ ❧❨❴❦❦❣❴❭ ❭❴❢♥❬❛♦❛❫ ❭❪ ❛♠ ♥❜❭❝❜❭❪❞❛②❪❨♠❭❴ ③❭❫❪❛❪q❭ ❬❭❝ ❭ ❞

❢❨❢❝ ❨❩♠❭ ❛❫ ❛❬❭❴❢ ❨❴ ❛❴❦❫ ❭ ❞❫❭❴❦❨❩ ❭❫ ❬❭❪ ❭❩ ❬❭❪ ❭❩❢❨❴ ❨❴ ❬❭❴❦♠♥❜❭❬❨❴❦❭❴

❝ ❣❴❦❦❣❴❦❫ ❭❫ ❛❬❭ ❜❭❢❪ ❨❝ ❭❫♠ ♥❜❭❝ ❭ ❬ ❭♣❛❪q❭ r❨ ❜❭❪s♣❥t✉✈♥❴♥❬❭ ❬❛

(36)

B⑥ ⑦⑧⑨ ⑧⑩

❶❷❸❹ ❺❻ ❺❸❼ ❺❽❼❷❻❾❿ ➀➁ ➂❺❽❹ ❾ ❺➃❺❻❿❺❼❺❹❺➀❺➃❹❾ ❺➄➁ ❼ ❺❽❻❺❸ ❺❽❻ ❷➅ ❺➆ ❺❾➅ ❷❸❾ ❼➁ ➃➇

➈➉ ➊❷➀ ❺❹ ❺ ➀❺❸ ❺➆➁❸➁ ➀❷❽❹❾❹ ❾ ❼❺❽➄❺❻❿ ❺❽❾➋❿➌❹ ❾➍❾ ❼❺❻❾➀ ❷❿ ➅ ❷➂❺➄❺❸ ❺❽❾❽❾❹❺➀❺➃

❹❾ ➄❺❹❾ ❼ ❺❽❻ ❷➅ ❺➆ ❺❾❺➎➁❺❽❼❷❹ ❷➀❺❽❹❺➂❺❿ ➀❸➌❻❷❻➀ ❷❿➅❷➂❺➄❺❸❺❽➆❷❸❺❼❹ ❺❻ ❺❸

❿ ❷❽❷❽❹ ❺❽➆ ➅➌➂❺❹ ❷❽➆ ❺❽ ➀➁❽➆ ➆➁ ❽➆❼❺❼❾❹ ❺➂❺❿ ❻❷➀ ❺❼➅➌➂❺➉

➏➉ ➐ ❽➃➁ ❼❻❾ ❻➑ ❺➊❷➂ ❺ ❻ ➒➓➔→⑤➣➌❽➌❹❺❹❾↔❸ ❷❽➆ ❻ ❷➑ ➁❺➆ ❺❸❻❷➂ ❺➂➁➅❷❸➁➀❺↕ ❺

❿ ❷❽❾ ❽➆ ❼ ❺➃❼❺❽➆ ❷❸ ❺❼❹ ❺❻ ❺❸❿ ❷❽ ❷❽❹❺❽➆➅➌➂❺❹❷❽➆ ❺❽➀➁ ❽➆➆➁❽➆❼ ❺❼❾❹❺➂❺❿

❻❷➀ ❺❼➅➌➂❺➉

④ ➉ ❶❺➆❾ ➀❷❽ ❷➂❾ ➃❾➂❺❾ ❽❽↕ ❺❺➆ ❺❸➀❷❽ ❷➂❾ ➃❾ ❺❽❾ ❽❾ ❼❾ ❸❺❽↕ ❺❹ ❺➀ ❺➃❹❾ ❼ ❷❿ ➅ ❺❽➆❼❺❽➂❷➅❾ ➙

➂❺❽ ➄➁ ➃❹ ❺➂❺❿➀❸➌❻ ❷❻➀❷❿➅❷➂❺➄❺❸❺❽➆➁❽ ❺❿ ❷❽❾ ❽➆❼❺➃❼ ❺❽➙ ❺❻❾ ➂➅❷➂❺➄❺❸➆ ❷❸ ❺❼❹❺❻ ❺❸

(37)

➛➜

ÓiÙ➫ò➲Ø á(➚➪➪ó) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan

PenelitiPemuda.

í ➳➵➸➫Ø ➸m➲nnÒ×mo. ➚➪ ➪5. Dasar-dasar Sepak Bola Modern Untuk Pemain dan Pelatih.ëôõà ➧. à➲l➲ng.

(38)

Gambar

Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993)dalam buku (Arikunto 1991:105)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur penanganan perkara dalam tindak pidana terhadap anak melalui diversi telah dilakukan pada tingkat penyidikan, sebagian

belajar dan membantu siswa untuk belajar sepanjang hayat, serta materi reaksi oksidasi-reduksi memiliki banyak hal (masalah) yang dapat ditemui oleh siswa di kehidupan

Adakah pengaruh yang signifikan pada penggunaan Multimedia interaktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

Padjadjaran atas segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta/Plagiatisme dalam karya ilmiah saya

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Deskripsi

Analisis hubungan jumlah tanggungan keluarga dengan tingkat intensitas kerja pada anak-anak yang bekerja di sektor informal tersebut yaitu sebagian besar terdiri dari jumlah

[r]

Penjelasan di atas memiliki makna dengan diadakannya upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yang dilakukan melalui pembelajaran