ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI
BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
SDN 5 WONODADI PRENGSEWU Oleh
SUYATNO
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan
pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI
BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
SDN 5 WONODADI PRENGSEWU
Skripsi
OLEH
SUYATNO
NPM 1013118114
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI
BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
SDN 5 WONODADI PRENGSEWU
Oleh
SUYATNO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 : Daur Ulang PTK ... 18 Gambar 2 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan
Nilai≥ RK dan < RK Gerak DasarMenendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 28 Gamabr 3 : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Yang Mendapatkan
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Euang Lingkup Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 8
B. Belajar ... 9
C. Gerak ... 11
D.Modifikasi Alat Pembelajaran... 11
E. Sepakbola ... 15
F. Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki ... 16
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17
B. Rencana Penelitian ... 19
C. Subjek Penelitian... 19
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
E. Instrument Penelitian ... 20
F. Teknik Analisis Data ... 21
G. Proses Pembelajaran Menendang Bola dengan Punggung kaki ... 22
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26
B. Pembahasan ... 30
ii
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 34
B. Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 36
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki... 25 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola
Dengan Kura-kura Kaki Siklus I ... 26 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola
Dengan Kura-kura Kaki Siklus II... 27 4. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...
Penguji
Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd,M.Or ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Suyatno
NPM : 1013118114
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu”adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1Oktober sampai dengan 13 Oktober 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Prengsewu , Oktober 2012
Judul Skripsi :Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu
Nama Mahasiswa : Suyatno Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118114
Program Studi : Penjaskesrek Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul” Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola
Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SDN 5 Wonodadi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012. 8. Siswa-siswi kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, terima
kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan Penjaskesrek S1 Dalam jabatan, yang tetap semangat. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Prengsewu, Oktober 2012 Penulis
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita yang harus dilakukan dengan menetapkan
standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan
menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah
peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan
masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal, salah satunya melalui pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup
2
Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau
pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah
proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak
manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
(fisik dan psikis).
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan
melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk
kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah
satunya yaitu permainan bola besar, sepakbola.
Sepak bola adalah salah satu materi dari permainan bola besar yang ada di sekolah. Sepakbola adalah permainan menggiring bola dengan menggunakan
kaki, dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan poin. Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan
berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi
3
menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak
kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.
Salah satu materi dari sepakbola adalah menedang bola dengan menggunakan kura-kura kaki. Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara
Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut
sedikit ditekuk.Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan, Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola. Setelah menendang kaki tetap
mengayun ke depan mengikuti arah bola.
Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa Kelas V SDN 5
Wonodadi Prengsewu, bahwa gerak dasar menendang bola menggunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kategori rendah, hal ini dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar menendang bola menggunakan
kura-kura kaki atau kaki bagian punggung,hasil tendangan sisa masih miring kekanan dan ke kiri, bahkan sering sekali bola yang akan ditendang, tidak
benar-benar mengenai kura-kura kaki., ini disebabkan karena bola yang digunakan adalah bola yang berukuran standar, sehingga siswa sulit melakukan gerakan secara maksimal, karena bola terlalu berat dan keras
4
bola mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kate gori
rendah.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola
Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi
Prengsewu.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. penggunaan bola berukuran standar, yang menyebabkan siswa sulit malaksanakan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.
2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar menendang bola dengan
menggunakan kura-kura kaki.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan
Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dapat Ditingkatkan Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi
Prengsewu?
E. Tujuan
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Mengganti pengunaan bola standar dengan alat modifikasi dalam proses
pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola
Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
6
F. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Penulis
Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu
biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran permainan bola besar sepak bola.
b. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
Punggung dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung.
c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan
Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian
Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.
d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
7
G. Ruang Lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian
bola besar sepak bola.
Subyek peneliti : Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di
sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari.
Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu
peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang
terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut
memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud,
“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang
pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan
kesegaran jasmani dan kesehatan”.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari
domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang
memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran permaian bola besar sepak bola. Permaian bola besar sepak bola merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik
maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.
B. Belajar
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan
Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran.
Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut (Noehi,
Nasution, 1994:2):
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang
berlaku yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses
C. Gerak
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah
menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut
sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak
itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan
tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan
dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan manipulativ.
D. Modifikasi Alat Pembelajaran
Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah”pengubahan”dan berasal
pengubahan adalah“proses,perubahan atau cara mengubah”, kemudian
mengubah dapat juga diartikan pembaruan, tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena
mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang
dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk
mengerjakan sesuau” alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang
digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung
tentang materi yang akan diberikan kepada siswa,dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat
pembelajaran merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan
sebelumnya dan dapat dicapai sebaik-baiknya.
Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola plastik yang seukuran dengan bola kaki standar dan diikat
1. Alat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari
fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan
dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang digunakan adalah lapanga dan gawang yang digunakan dalam
proses pembelajaran sepak bola.
2. Keterampilan Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan
pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat
pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah“gerak yang
digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan
manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang
dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi kaki,
mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.
3. Belajar Motorik
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen.
Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar
adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan
motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan belajar motorik adalah“seperangkat proses yang
berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut: a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam
tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik
secara verbal maupun visual.
prilaku gerak menjadi permanen, selama latihan peserta didik
membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi
hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga
mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.
E. Sepak Bola
Sepak bola adalah suatu bentuk olahraga permainan yang sangat populer,
banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun orang tua. Permainan sepak bola sudah ada sejak pemerintahan
tentara dinasti han di cina pada abad kedua dan tiga masehi. Permainan bola sepak tersebut dianggap sangat berguna untuk melatih ketangkasan dan kekuatan tentara dinasti Han.
Sepak bola adalah permaianan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Bagi setiap pemain bebas memainkan bola dengan seluruh anggota
tendangan hukumannya. (Luxbacher 2004:2) “ Kiper diperbolehkan untuk
mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti, pemain lainnya tidak diperbolehkan menggunakan tangan atau lengan untuk mengontrol
bola, tetapi menggunakan kaki, tungkai atau kepala”.Dan salah stu teknik menendang adalah mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung.
F. Menendang Bola Mengunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung
Pada umumnya menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal).
Dilakukan dengan cara :
➢ Tahap Persiapan
• Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.
• Kaki tumpuan diletakkan di samping bola
• dan ujung kaki menghadap sasaran
• dan lutut sedikit ditekuk.
➢ Tahap Pelaksanaan
• Kaki untuk menendang berada di belakang bola
• dengan punggung kaki menghadap sasaran,
• kemudian ayunkan kedepan.
• Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.
➢ Gerak Lanjutan
• Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti
tindak kelas(Clas room action research)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk
pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas
Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,
pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.
Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)
Keterangan gambar di atas :
 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
 Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
 Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
oleh suatu tindakan.
 Refleksi
adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
 Perbaikan rencana
Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.
B. Rencana Penelitian
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua
kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus
penelitian sebelumnya.
C. Subjek Penelitian
D. Tempat dan Waktu
a. Tempat penelitian
Di SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
b. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan terdapat
dua siklus (dua kali pertemuan).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham
dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan“Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”
Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar
Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung, bentuk indikatornya adalah: (1) tahap persiapan(2) tahap
Format Lembar Penilaian
Keterampilan Gerak Dasar Menendang Mengunakan Kura-Kura Kaki (Punggung Kaki)
1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .
2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang, Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.
2 Pelaksanaan
3. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 4. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya.
5. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.
6. Punggung kaki yang kontak dengan bola. 7. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.
8. Pada saat menendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.
3 Sikap Akhir
9. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk menerima bola berikutnya.
Keterangan :
1 : kurang 2 : sedang 3 : baik
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya
dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat
kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
%
P : Presentase keberhasilan
F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Mengunakan Kura-Kura Kaki (Punggung Kaki)
1. Siklus Pertama a. Rencana :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan
pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.
4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.
b. Tindakan :
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan
dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam, di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.
4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam secara bergantian dan berurutan.
5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.
c . Observasi :
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk menjaga objektifitas yang dinilai.
d. Refleksi :
1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.
2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan bola plastik.
1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki
bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.
2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.
3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa.
4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.
b. Tindakan :
1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan
dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola plastik.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan,
pelaksanaan.
4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan
Observasi :
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Pada saat penilaian testor tempatnya berjauhan untuk menjaga objektifitas.
d. Refleksi :
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola
dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus
34
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu.
2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat
memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi
35
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.
2. Untuk siswa Kelas V SDN 5 Wonodadi Prengsewu agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.
3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar
36
DAFTAR PUSTAKA
A. Luxbacher Joseph. 2004.Sepak Bola Langkah-langkah Menuju Sukses.PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Ali Nur. (2006).Belajar Gerak (makalah).Menpora, Yogyakarta.
Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. RinekaCipta.
LutanRuslidanAgungSuherman.(2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.
Muhajir, 2003.Teoridan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira.
Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD.Surabaya: Giri Surya.
Riduwan, (2005)Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan PenelitiPemuda.
Scheunemann Timo. 2005.Dasar-dasar Sepak Bola Modern Untuk Pemain dan Pelatih.DIOMA. Malang.
37